• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode pengumpulan harga pokok produksi (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metode pengumpulan harga pokok produksi (3)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENGUMPULAN HARGA POKOK PRODUKSI

Dalam pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya yaitu : Biaya Produksi dan Biaya Nonproduksi.

Biaya Produksi ialah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Biaya produksi membentuk harga pokok produksi, yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk yang pada akhir periode akuntansi masih dalam proses.

Biaya Nonproduksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi seperti kegiatan pemasaran dan kegiatan administrasi &

umum. Biaya nonproduksi ditambahkan pada harga pokok produksi untuk menghitung total harga pokok produk.

Pengumpulan harga pokok produksi sangat ditentukan oleh cara produksi. Cara produksi secara garis besarnya ada dua cara yaitu produksi atas dasar pesanan dan produksi massa. Perusahaan yang berproduksi atas pesanan melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar.

Contohnya: perusahaan percetakan, perusahaan mebel, perusahaan dok dll.

Perusahaan yang berproduksi berdasarkan produksi massa melaksanakan pengolahan produksinya untuk memenuhi persediaan di gudang.

(2)

Contoh : Perusahaan Semen, pupuk, terigu, tekstil dll.

Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, mengumpulkan harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan (Job Order Cost Method). Dalam metode ini biaya-biaya produksi

dikumpulkan untu pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung

dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.

Perusahaan yang berproduksi massa, mengumpulkan harga pokok

produksinya dengan menggunakan metode harga pokok proses (Process Cost Method). Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk proses tertentu dan harga pokok produksi per satuan produk yang

dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI

Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi. Dalam

(3)

Full Costing

Full costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang

memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terediri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variable maupun tetap. Harga pokok produksi menurut metode Full Costing terdiri dari unsur biaya produksi sebagai berikut :

Biaya Bahan Baku xxx

Biaya Tenaga Kerja langsung xxx

Biaya Overhead Pabrik Variable xxx

Biaya Overhead Pabrik Tetap xxx

Harga Pokok Produksi xxx

(4)

Prime Cost

Biaya Konversi

Biaya

Bahan Baku

Biaya

Tenaga Kerja

Biaya Overhead Pabrik Tetap

Biaya Overhead Pabrik Variable

Biaya Komersial

Harga Pokok Produksi

Biaya Adm & Umum

Biaya

Pemasaran

(5)

Variable Costing

Variable costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variable ke dalam

harga pokok produksi, yang terediri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang berperilaku variable. Harga pokok produksi menurut metode Variable Costing terdiri dari unsur biaya produksi sebagai berikut :

Biaya Bahan Baku xxx

Biaya Tenaga Kerja langsung xxx

Biaya Overhead Pabrik Variable xxx

Harga Pokok Produksi xxx

Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan variable costing terdiri dari unsur harga pokok produksi variable (Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, danBiaya Overhead Pabrik Variable) ditambah dengan biaya nonproduksi variable (Biaya Pemasaran Variable dan Biaya

Administrasi & Umum Variable) dan biaya tetap (Biaya Overhead Pabrik Tetap, Biaya Pemasaran Tetap, Biaya Administrasi & Umum Tetap). Gambar berikut ini melukiskan unsur harga pokok produksi dan harga pokok

(6)

• PERBANDINGAN LABA-RUGI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN PERUSAHAAN DAGANG

Kegiatan perusahaan dagang berupa pembelian barang dagangan dari perusahaan lain dan penjualan barang dagangan tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur. Perusahaan dagang tidak melakukan pemrosesan terhadap barang dagangan yang dibeli. Untuk

menjalankan usaha dagangnya, perusahaan dagang mengeluarkan sumber ekonomi untuk memperoleh barang dagangannya, mengeluarkan biaya administrasi dan umum, serta biaya pemasaran. Pengorbanan ini disajikan dalam laporan laba-rugi yang dikelompokkan dalam 3 golongan :

1. Pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang dagangan dari

perusahaa lai . Pe gor a a i i dikelo pokka de ga a a Harga Pokok Pe juala .

2. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan pemasaran barang

daga ga . Pe gor a a i i dikelo pokka de ga a a Biaya Pe asara .

3. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan selain perolehan barang

dagangan dan pemasaran barang dagangan . Pengorbanan ini

(7)

Kegiatan perusahaan manufaktur terdiri dari pengolahan bahan baku

menjadi produk jadi dan penjualan produk jadi tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur lain. Kegiatan pengolahan bahan baku

menjadi produk jadi tersebut memerlukan 3 kelompok pengorbanan sumber ekonomi : (1) pengorbanan bahan baku, (2) pengorbanan jasa

tenaga keja, dan (3)pengorbanan jasa fasilitas. Untuk memasarkan produk jadi yang dihasilkan, perusahaan manufaktur memerlukan pengorbanan sumber ekonomi. Dalam metode full costing, berbagai pengorbanan

sumber ekonomi ini disajikan dalam laporan laba rugi yang dikelompokkan kedalam 3 golongan :

1. Pengorbanan sumber ekonomi untuk mengolah bahan baku menjadi

produk jadi. Pe gor a a i i dikelo pokka de ga a a iaya produksi da diri i e jadi : iaya aha aku, iaya te aga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik.

2. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan pemasaran produk jadi.

Pe gor a a i i dikelo pokka de ga a a Biaya Pe asara .

3. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan selain produksi dan

(8)

PT. UNM

Laporan laba Rugi

Untuk Tahun Yang Berakhir tanggal 31 Desember 20X1

Pendapatan Penjualan Rp. 500.000 Harga Pokok Penjualan:

Persediaan Awal Rp. 25.000 Pembelian Rp. 290.000 Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual Rp. 315.000 Persediaan akhir Rp. 20.000

Harga Pokok Penjualan Rp. 295.000 Laba Bruto Rp. 205.000 Biaya Usaha:

Biaya Administrasi dan Umum Rp. 56.000

Biaya Pemasaran Rp. 75.000 Rp. 131.000 Laba Bersih usaha Rp. 74.000 Pendapatan di luar Usaha Rp. 4.000

(9)

PT. FAKULTAS EKONOMI UNM

Laporan laba Rugi dsengan Pendekatan Full Costing Untuk Tahun Yang Berakhir tanggal 31 Desember 20X1

Pendapatan Penjualan Rp.500.000 Harga Pokok Penjualan:

Persediaan Awal Produk Jadi Rp. 25.000 Harga Pokok Produksi:

Persediaan Awal Produk dalam Proses Rp. 10.000 Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku Rp. 50.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 60.000 Biaya Overhead Pabrik Rp. 75.000

Rp. 185.000 Rp. 195.000 Persediaan Akhir Produk dalam Proses Rp. 15.000

Harga Pokok Produksi Rp .180.000 Harga Pokok Produk yang tersedia untuk dijual Rp. 205.000 Persediaan akhir Produk Jadi Rp. 20.000

Harga Pokok Penjualan Rp. 195.000 Laba Bruto Rp. 305.000 Biaya Usaha :

Biaya Administrasi dan Umum Rp. 56.000 Biaya Pemasaran Rp.175.000

Rp. 231.000 Laba Bersih usaha Rp. 74.000 Pendapatan di luar Usaha Rp. 4.000

Biaya di luar Usaha Rp. 7.000

(10)

PT. FAKULTAS EKONOMI UNM

Laporan laba Rugi dsengan Pendekatan Variable Costing Untuk Tahun Yang Berakhir tanggal 31 Desember 20X1

Pendapatan Penjualan Rp.500.000

Biaya Variable

Harga Pokok Penjualan Variable:

Persediaan Awal Produk Jadi Rp. 20.000

Harga Pokok Produksi Variable:

Persediaan Awal Produk dalam Proses Rp. 20.000

Biaya Produksi Variable:

Biaya Bahan Baku Rp. 50.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 60.000 Biaya Overhead Pabrik Rp. 45.000

Rp. 155.000 Rp. 175.000 Persediaan Akhir Produk dalam Proses Rp. 10.000

Harga Pokok Produksi Variable Rp. 165.000 Harga Pokok Produksi yang tersedia untuk dijual Rp. 185.000 Persediaan akhir Produk Jadi Rp. 15.000 Harga Pokok Penjualan Variable Rp. 170.000 Biaya Administrasi dan Umum Variable Rp. 70.000 Biaya Pemasaran Variable Rp. 90.000

Total Biaya Variable Rp.330.000 Laba Kontribusi Rp.170.000

Biaya Tetap : Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp. 20.000

Biaya Administrasi & Umum Tetap Rp. 40.000 Biaya Pemasaran Tetap Rp. 30.000

(11)

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK

• METODE HARGA POKOK PESANAN – FULL COSTING

• Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang

bersangkutan.

SIKLUS AKUNTANSI BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

• Siklus akuntansi biaya dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha perusahaan tersebut. Siklus perusahaan dagang dimulai dengan pembelian barang dagangan dan tanpa melalui proses pengolahan lebih lanjut dan diakhiri dengan penjualan kembali barang dagangan tersebut. Dalam perusahaan tersebut siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok barang dagangan yang dibeli dan berakhir dengan penyajian harga pokok barang

dagangan yan g dijual.Tujuan akuntansi biaya dalam perusahaan dagang adalah untuk menyajikan informasi harga pokok barang dagangan yang dijual, biaya administrasi dan umum, serta biaya pemasaran.

• Siklus kegiatan perusahaan jasa dimulai dengan persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan penyerahan jasa kepada pemakainya. Dalam perusahaan

tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan biaya persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan disajikannya harga pokok jasa yang

(12)

• Siklus kegiatan perusahaan manufaktur dimulai dengan pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok bahan baku yang dimasukkan ke dalam proses produksi, dilanjutkan dengan pencatatan biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik yang dikonsumsi untuk produksi, serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang

diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang. Akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur bertujuan untuk menyajikan informasi harga

pokok produksi per satuan produk jadi yang diserahkan ke bagian gudang.

• Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur digunakan untuk

mengikuti proses pengolahan produk, sejak dari dimasukkannya bahan baku ke dalam proses produksi sampai dengan dihasilkannya produk jadi dari proses produksi tersebut. Hubungan antara siklus pembuatan produk dan siklus akuntansi biaya dapat dilihat dalam gambar di muka.

• Siklus akuntansi biaya dapat pula digambarkan melalui hubungan rekening

rekening buku besar. Untuk menampung biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi, di dalam buku besar

(13)

• Barang dalam Proses : Digunakan untuk mencatat biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik

(debit), dan harga pokok produk jadi yang

ditransfer ke bagian gudang (kredit).

• Persediaan Bahan Baku : Digunakan untuk mencatat harga pokok bahan

baku yang dibeli (debit) dan harga pokok bahan

baku yang dipakai dalam produksi (kredit).

• Gaji dan Upah : Rekening inimerupakan rekening antara (clearing

account) yang digunakan untuk mencatat utang

gaji dan upah (debit) dan upah langsung yang

digunakan untuk mengolah produk (kredit).

• Biaya Overhead Pabrik : Digunakan untukmencatat biaya overhead pabrik

yang sesungguhnya terjadi (debit) dan yang dibe-

bankan kepada produk berdasarkan tarif (kredit).

• Persediaan Produk Jadi : Digunakan untuk mencatat harga pokok produk

jadi yang ditransfer dari bagian produksi ke bagian

gudang (debit) dan harga pokok produk yang dijual

(14)

Persediaan Bahan Baku

Gaji dan Upah

Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan

Barang dalam Proses

Persediaan Produk Jadi

(15)
(16)

KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PESANAN

Pengumpulan biaya produksi dalam suatu perusahaan dipengaruhi

oleh karakteristik kegiatan produksi perusahaan tersebut. Karena

itu perlu diketahui karakteristik kegiatan usaha perusahaan yang

produksinya berdasarkan pesanan yang berpengaruh terhadap

metode pengumpulan biaya produksi.

Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah

bahan baku menjadi produk jadi berdasarkan pesanan dari luar atau

dari dalam perusahaan. Karakteristiknya sebagai berikut :

1.

Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus. Jika

pesanan yang satu selesai dikerjakan, proses produksi dihentikan,

dan mulai dengan pesanan berikutnya.

2.

Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh

pemesan. Dengan demikian pesanan yang satu dapat berbeda

dengan pesanan yang lain.

(17)

Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan

• Karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan

tersebut berpengaruh terhadap pengumpulan biaya produksinya. Metode pengumpulan biaya produksi dengan metode harga pokok pesanan yang digunakan dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memiliki karakteristik sebagai berikut:

• Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan

spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individuial,

• Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan

produk menjadi dua kelompok yaitu biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.

• Biaya produksi langsung terdiri dari baiaya bahan baku dan biaya tenaga

kerja langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.

• Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi

pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi,

sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.

• Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan seslesai

(18)

MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI PER PESANAN

Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan,

informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat nagi

managemen untuk :

1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada

pemesan.

2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan.

3. Memantau realisasi biaya produksi.

4. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan.

(19)

REKENING KONTROL DAN REKENING PEMBANTU

Akuntansi biaya menggunakan banyak rekening pembantu

untuk merinci biaya-biaya produksi. Rekening-rekening

pembantu ini dikontrol ketelitiannya dengan menggunakan

rekening kontrol di dalam buku besar. Rekening kontrol

menampung data yang bersumber dari jurnal, sedangkan

rekening pembantu digunakan untuk menampung data yang

bersumber dari dokumen sumber. Gambar berikut ini

menunjukkan hubungan antara rekening kontrol dan rekening

pembantu.

Dokumen

Sumber Jurnal

Buku Besar

Bk Pembantu

Rekening Pembantu

(20)

Untuk mencatat biaya, di dalam akuntansi biaya digunakan

rekening kontrol dan rekening pembantu berikut ini :

Rekening Kontrol Rekening Pembantu

Persediaan Bahan Baku Persediaan Bahan Penolong Barang Dalam Proses

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Biaya Administrasi dan Umum

Biaya Pemasaran

Persediaan Produk Jadi

Kartu Persediaan Kartu Persediaan Kartu Harga Pokok Kartu Biaya

Kartu Biaya Kartu Biaya

Kartu Persediaan

Karena transaksi terjadinya biaya yang dicatat di dalam buku besarbersumber dari jurnal, maka dalam melaksanakan identifikasi transaksi yang terjadi, harus ditunjuk nama rekening yang harus di debit dan dikredit dalam buku besar. Oleh karena itu penggolongan transaksi pada waktu membuat jurnal selalu menyebut nama rekening yang bersangkutan dalam buku besar. Karena akuntansi biaya menggunakan berbagai rekening kontrol seperti diatas, maka setiap melakukan penjurnalan, harus ditunjuk nama rekening kontrol yang

bersangkutan dalam buku besar.

(21)

• Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku

• Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung

• Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik

Kalau produk diolah melalui beberapa departemen produksi, Rekening Barang Dalam Proses dapat dirinci lebih lanjut menurut departemen dan unsur biaya produksi seperti contoh berikut ini :

• Barang Dalam Proses – Biaya bahan Baku Departemen A

• Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja langsung Departemen A

• Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Departemen A

• Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Departemen B

• Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung departemen B

• Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Departemen B

(22)

Untuk mencatat pemakaian bahan baku yang dipakai dalam pembuatan produk, jurnal yang dibuat adalah:

Barang Dalam Proses xx

Persediaan Bahan Baku xx dan bukan jurnal berikut ini :

Biaya Bahan Baku xx

Persediaan Bahan Baku xx karena rekening Biaya Bahan Baku tidak diselenggarakan dalam Buku Besar,

melainkan dalam buku pembantu kartu harga pokok. Perhatikan Jurnal-jurnal pencatatan biaya berikut ini yang menggunakan rekening kontrol: Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xx

Akumulasi Depresiasi Gedung xx (untuk mencatat biaya depresiasi gedung pabrik)

Biaya Administrasi dan Umum xx

Kas xx (untuk mencatat biaya telex)

Biaya Pemasaran xx

Akumulasi Depresiasi Kendaraan xx (untuk mencatat biaya depresiasi kendaraan yang digunakan oleh Bagian

(23)

Kartu Harga Pokok ( Job Order Cost Sheet )

Kartu harga pokok merupakan catatan yang penting

dalam metode harga pokok pesanan. Kartu harga

pokok ini berfungsi sebagai rekening pembantu, yang

digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi tiap

pesanan produk. Biaya produksi untuk mengerjakan

pesanan tertentu dicatat secara rinci di dalam kartu

harga pokok pesanan yang bersangkutan. Biaya

produksi dipisahkan menjadi biaya produksi langsung

terhadap pesanan tertentu dan biaya produksi tidak

langsung dalam hubungannya dengan pesanan

tersebut. Biaya produksi langsung dicatat dalam kartu

harga pokok pesanan yang bersangkutan secara

langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung

(24)

PT.ABC Makassar

KARTU HARGA POKOK

No.Pesanan : A- 101 Pemesan : PT. UNM Makassar Jenis Produk : Undangan Sifat Pesanan : Segera

Tgl. Pesan : 2 January 2011 Jumlah : 500 Exemlar Tgl. Selesai : 22 January 2011 Harga Jual : Rp. 500.000

Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik

Tgl No. BPBG

Ket. Jumlah Tgl. No.Kartu Jam Kerja

Jumlah Tgl. Jam Mesin

(25)

METODE HARGA POKOK PESANAN

Proses pengumpulan tiap unsur biaya produksi dengan

menggunakan metode harga pokok pesanan akan dijelsakan

dengan menguunakan contoh berikut ini:

PT. ABC berusaha dalam bidang percetakan. Semua pesanan

diproduksi berdasarkan specifikasi dari pemesan, dan biaya produksi

dikumpulkan menurut pesanan yang diterima. Pendekatan yang

dipakai perusahaan dalam penentuan harga pokok produksi adalah

full costing. Untuk dapat mencatat biaya produksi , tiap pesanan

diberi nomor dan setiap dokumen sumber dan dokumen

pendukung diberi identitas nomor pesanan yang bersangkutan.

Dalam bulan November 20X1, PT. ABC mendapat pesanan untuk

mencetak undangan sebanyak 1.500 lembar dari PT.UNM. Harga

yang dibebankan kepada pemesan adalah Rp.3.000 per lembar.

Dalam bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan

untukmencetak pamflet iklan sebanyak 20.000 lembar dari

Referensi

Dokumen terkait

Biro Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Bali Gedung Unit IV Lantai 2 Kantor

Kekerasan dalam pacaran adalah semua perilaku mengontrol, menyiksa, memaksa, mengancam dan agresi oleh minimal seorang pada seorang lainnya dalam hubungan romantis dua orang

1. Penerapan metode resitasi akan mampu membimbing siswa merekonstruksi pengalamannya terhadap nilai-nilai positif menerapkan perilaku terpuji bagi diri sendiri.

Likuiditas adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang harus segra dibayar dengan harta lancarnya. Bank disebut likuid, apabila bank

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

TAHAPAN HAPAN PERKEMBAN PERKEMBANGAN GAN EVOLUSI HINDU DI IND EVOLUSI HINDU DI INDIA IA Y YANG MASIH ANG MASIH BISA DILIH. BISA DILIHAT AT PA PADA PERKEMBANGAN DA

83 Musrenbang RPJMD dan Penyusunan Rancangan Akhir RPJMD 330.000.000 330.000.000 Bappeda Kota Tasikmalaya Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Terwujudnya peningkatan

Data lapangan dan pengamatan sampel secara detail akan diintegrasikan guna mengetahui jenis litologi dan fasies karbonat daerah telitian, agar daerah dengan jenis