Membela Islam? Dakwah, Konstruksi
Moralitas dan Ruang Publik Muslim
dalam Sejarah Media Islam di Indonesia
Arie Setyaningrum Pamungkas
Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Kerangka Konseptual
• Dakwah : (1) secara umum: upaya menyebarluaskan nilai dan praktik keislaman, (2)secara khusus dakwah: konstruksi persebarluasan gagasan mempraktikkan
Isla ya g e ar da kare a ya erke aa de ga upaya e gko struksi
moralitas publik.
• Moralitas publik: konstruksi standar etis dan moral yang berlaku di masyarakat. Moralitas itu melingkupi tekanan sosial untuk mengutamakan bentuk-bentuk
standar moral-etis, regulasi (disiplin), dan acapkali dibentuk oleh kepanikan moral • Ruang publik: tidak bersifat tunggal (singular), namun berganda(multiple) dimana
kelompok-kelompok sosial yang berbeda atau mereka yang memiliki kepentingan tertentu mewacanakan suatu isu/masalah/pemahaman (ideologi) tertentu
kemudian mengkontestasikan gagasan tersebut secara terbuka pada khalayak. Jadi ruang publik merupakan ruang spatial / media (konkrit) dan sekaligus arena
udaya e tal ya g ersifat politis .
• Ruang Publik Muslim: (1) konstruksi ruang publik dimana berlangsung kontestasi
e ge ai pe aha a kau usli e ge ai Isla dakwah ; 2 rua g
Pembuka:
Sumber: Hamka. 1984.
Ghirah dan Tantangan terhadap
Islam
. Jakarta: Pustaka Panjimas. Hal. 9
‘asa cemburu dalam beragama adalah konsekuensi dari iman itu sendiri. Orang yang beriman akan merasa tersinggung jika agamanya dihina, bahkan agamanya itu akan didahulukan daripada keselamatannya sendiri. Ini pertanda masih ada
ghirah di dalam dirinya, bangsa penjajah pun telah mengerti umat Islam yang semacam ini. Jika agamamu, nabimu, kitabmu dihina, jelaslah ghirah telah hilang darimu. Jika ghirah ini tidak lagi dimiliki oleh bangsa Indonesia, maka niscaya
bangsa ini akan dijajah dari segala sisi. Jika ghirah telah hilang dari hatimu, gantilah saja dengan kain kaffan, sebab kehilangan ghirah sama dengan mati.
KUTIPAN diatas dia il dari ku pula tausiah asihat setelah selesai shalat
Memahami Dakwah dan Sejarah Media Islam Moderen di Indonesia
1. Bentuk-bentuk mempromosikan keshalehan Islam: melalui industri percetakan distribusinya secara legal difasilitasi oleh penguasa kolonial Hindia Belanda (1900an). Cth: Jurnal al Moenir (1915); Soeara
Moehammadijah (1915)
2. Bentuk gerakan sosial dan politik (dipengaruhi 'Kebangkitan Islam' -Islamic Revivalism):
(a) Nasionalisme dan Sosialisme (1915). Cth: Medan Moeslimin (b) Transnasional Islamisme (1930). Cth: Madjalah Pembela Islam
3. Pembentukan/ membangun 'ruang publik Muslim': (a) Pembentukan konstituensi politik (1950an)
Dakwah da Media Isla awah ta ah se agai geraka sosial da politik di
masa Orde Baru: Revivalisme Islam – Transnasional Islamisme (Sampel Majalah
Dakwah Islam dan Media dalam sejarah Kontemporer Indonesia
Persamaan tema/isu/masalah (dalam setiap konteks sejarah):
Semua media tampaknya membahas isu-isu praktik Islam yang
e ar
yang
terkait
•
keadilan sosial
•
promosi identitas Islam
•
pertanyaan tentang multikulturalisme dan atau pluralisme (dalam Islam)
Perbedaan dalam pewacanaan dan diseminasi (persebaran wacana):
•
Referensi terhadap praktik Islam yang benar / otentik (rujukan syariah)
•
Rasa identitas nasional (apa artinya menjadi orang Indonesia, atau Muslim
Indonesia, atau hanya Muslim)
Ta ta ga dari Dakwah Isla Tra s asio al –
Islamisme global
di Indonesia
•
Apa saja bentuk baru media dakwah Islam transnasional yang
berbasis komunitas DARING (online) dan LURING (offline)?
•
Bagaimana kaum muslim di Indonesia berbagi visi mereka tentang
Islam dan akar identitas mereka?
•
Bagaimana sejarah Indonesia tentang tema tertentu (keadilan sosial,
identitas budaya) diperebutkan untuk mewakili kepentingan 'dakwah
Dakwah Tra s asio al Isla , Isla is e Isla politik da
Media di Masa Reformasi: Tantangan
Postnasionalism
•
Dakwah Transnasional
Isla
setelah dimudahkannya SIUPP 1999
oleh Pemerintah Habibie: dari Media komunitas underground ke
media cetak legal
–
distribusi secara terbuka
•
Dakwah Transnasional
Isla
sejak masa Reformasi: Moralitas Publik
dan Internet sebagai arena kontestasi budaya dan politik
‘e o stru ti g ‘hetori al for s of
Othering
a d Other ess
:
Rekonstruksi bentuk-
e tuk rethoris eliya ka takfiri da status
liya kafir
•
Dakwah Transnasional Islam di masa Reformasi: Media Sosial sebagai
Dakwah Tra s asio al Isla sejak asa ‘efor asi setelah
dimudahkannya SIUPP 1999 oleh Pemerintah Habibie: (1) dari Media
komunitas underground ke media cetak legal
–
distribusi secara terbuka
Dakwah Transnasional Islam di masa Reformasi: (3) Media Sosial sebagai
Pelajara dari Aksi Bela Isla : Pe gga daa ‘ua g Pu lik Musli se ara
DARING dan LURING
Penutup: Pelajaran dari AKSI BELA ISLAM