• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN. docx"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN

DI SEKOLAH DASAR

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI... i

KATA PENGANTAR... ii

BAB I PENGANTAR... 1

A. Latar Belakang...1

B. Tujuan Penyusunan... 4

C. Masalah... 4

D. Solusi... 5

BAB II IMPLEMENTASI KEGIATAN LITERASI...6

A. Persiapan... 6

B. Pelaksanaan... 8

Bab III STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN...10

A. Tujuan... 10

B. Peta Konsep Strategi Literasi dalam Pembelajaran...10

C. Indikator Strategi Literasi dalam Pembelajaran di SD...12

D. Contoh Praktik Pembelajaran Dengan Strategi Literasi di SD...14

E. Pengatur Grafis (Graphic Organizer)...24

(3)

KATA PENGANTAR

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014 telah mengeluarkan kebijakan penataan implementasi Kurikulum 2013 melalui Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Berdasarkan kebijakan tersebut implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2014/2015 semester 2 sampai dengan tahun pelajaran 2018/2019.

Sampai dengan tahun pelajaran 2017/2018, Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di 93,892 (60%) sekolah dasar. Selanjutnya, untuk tahun pelajaran 2018/2019 implementasi Kurikulum 2013 diperluas menjadi 53.702 SD atau sekitar 40%. Dengan penambahan jumlah tersebut, ditargetkan seluruh SD (148,697) telah melaksanakan Kurikulum 2013.

Tahun Pelajaran 2018/2019 akan dilaksanakan pelatihan Kurikulum 2013 dengan menggunakan perangkat pendukung Kurikulum 2013 yang telah disiapkan serta panduan teknis Kurikulum 2013. Seluruh perangkat tersebut merupakan revisi modul tahun 2017 dan dimaksudkan untuk memberikan pemahaman secara teknis tentang kebijakan dan substansi Kurikulum 2013, meningkatkan kompetensi pelaksana Kurikulum 2013, dan meningkatkan kompetensi guru dalam merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian di sekolah.

Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) menuntut guru untuk melakukan penguatan karakter siswa yang menginternalisasikan nilai-nilai utama PPK yaitu relijiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong-royang dan integritas dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Selain itu, untuk membangun generasi emas Indonesia, maka perlu dipersiapkan peserta didik yang memiliki keterampilan Abad 21 seperti khususnya keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah (critical thinking and problem solving skills), keterampilan untuk bekerjasama (collaboration skills), kemampuan untuk berkreativitas (creativities skills), dan kemampuan untuk berkomunikasi (commnication skills).

PPK merupakan platform pendidikan nasional yang memperkuat Kurikulum 2013. Modul Pelatihan Kurikulum 2013 ini telah mengintegrasikan tiga strategi implementasi PPK yaitu pendidikan karakter berbasis kelas, pendidikan karakter berbasis budaya sekolah, dan pendidikan karakter berbasis masyarakat sehingga implementasi Kurikulum 2013 menjadi bagian integral dalam penguatan pendidikan karakter, kecakapan literasi, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skills/HOTS).

(4)
(5)

BAB I PENGANTAR

A.

Latar Belakang

Literasi tidak terpisahkan dari dunia pendidikan. Literasi menjadi sarana peserta didik dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang didapatkannya di bangku sekolah. Literasi juga terkait dengan kehidupan peserta didik, baik di rumah maupun di lingkungan sekitarnya untuk menumbuhkan budi pekerti mulia. Literasi pada awalnya dimaknai 'keberaksaran' dan selanjutnya dimaknai 'melek' atau 'keterpahaman'. Pada langkah awal, “melek baca dan tulis" ditekankan karena kedua keterampilan berbahasa ini merupakan dasar bagi pengembangan melek dalam berbagai hal.

Peta jalan Gerakan Literasi Nasional Kemendikbud (2017) mendefinisikan literasi sebagai:

a. suatu rangkaian kecakapan membaca, menulis, dan berbicara, kecakapan berhitung, dan kecakapan dalam mengakses dan menggunakan informasi;

b. sebagai praktik sosial yang penerapannya dipengaruhi oleh konteks;

c. sebagai proses pembelajaran dengan kegiatan membaca dan menulis sebagai medium untuk merenungkan, menyelidik, menanyakan, dan mengkritisi ilmu dan gagasan yang dipelajari; dan

d. sebagai pemanfaatan teks yang bervariasi menurut subjek, genre,dan tingkat kompleksitas bahasa.

(6)

dengan penekanan pada lima karakter PPK di atas serta kompetensi abad ke-21 yang mengembangkan kreativitas, kecakapan berpikir kritis, kemampuan komunikasi, serta kolaborasi. Semuanya ini diharapkan dapat menjadi bekal kecakapan hidup sepanjang hayat. Keterkaitan antara multiliterasi, kompetensi abad ke-21, dan nilai karakter utama ini adalah sebagai berikut.

Saat ini kegiatan di sekolah ditengarai belum optimal mengembangkan kemampuan literasi warga sekolah khususnya guru dan siswa. Hal ini disebabkan antara lain oleh minimnya pemahaman warga sekolah terhadap pentingnya kemampuan literasi dalam kehidupan mereka serta minimnya penggunaan buku-buku di sekolah selain buku-teks pelajaran. Kegiatan membaca di sekolah masih terbatas pada pembacaan buku teks pelajaran dan belum melibatkan jenis bacaan lain.

Pada sisi lain, hasil beberapa tes yang telah dilakukan adalah sebagai berikut.

(7)

Indonesia National Assassment Program (INAP) mengevaluasi kemampuan siswa dalam hal membaca, matematika, dan sains.

Data ini selaras dengan temuan CCSU (2017) terkait negara paling literat di dunia (World’s Most Literate Nation) yang menempatkan Indonesia pada peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei. Survei yang mengukur indeks ketersebaran informasi dan budaya masyarakat dalam menggunakan informasi melalui surat kabar, informasi digital dan perpustakaan ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum melek informasi. Kondisi ini jelas memprihatinkan karena terkait dengan kemampuan kemampuan dan memahami bacaan sebagai dasar bagi pemerolehan pengetahuan, keterampilan, dan pembentukan sikap peserta didik. Oleh sebab itu, dibentuklah Satuan Tugas Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sebagai salah satu alternatif untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat (Wiedarti dan Kisyani-L. ed., 2016).

(8)

Materi penyegaran Kurikulum 2013 ini terwujud dalam bentuk modul, materi presentasi, dan alat bantu berwujud pengatur grafis yang memandu aktivitas peserta untuk mendalami dan mengimplementasi strategi literasi dalam pembelajaran. Semua perangkat ini diharapkan dapat memandu instruktur dan pemangku kepentingan di jenjang nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah dalam pelaksanaan, pengembangan, dan penguatan strategi literasi dalam pembelajaran.

B.

Tujuan Penyusunan

Tujuan penyusunan materi penyegaran ini adalah untuk:

1. Memberikan inspirasi kepada peserta pelatihan untuk memanfaatkan beragam sumber belajar, termasuk buku-teks-pelajaran dan buku-nonteks-pelajaran dalam pembelajaran.

2. Memandu peserta pelatihan menggunakan strategi literasi dalam pembelajaran guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap bacaan, kemampuan berpikir siswa, dan kecakapan komunikasi siswa.

C.

Masalah

Masalah 1

Pengembangan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan literasi khususnya mengembangkan minat baca belum berjalan secara optimal di sekolah karena beberapa guru memiliki pemahaman berbeda atau kurang memadai tentang literasi. Guru seharusnya dapat menjadi teladan yang baik bagi siswanya. Saat guru meminta siswa membaca, guru pun juga perlu membaca untuk memberi contoh yang baik bagi siswanya. Tradisi literasi (kemampuan komunikasi yang artikulatif secara verbal dan tulisan serta kemampuan menyerap informasi melalui bacaan) juga belum tumbuh secara koheren dalam diri beberapa guru.

Masalah 2

(9)

D.

Solusi

Guru perlu memahami bahwa upaya pengembangan literasi tidak berhenti ketika anak dapat membaca dengan lancar. Pengembangan literasi perlu terjadi pada pembelajaran di semua mata pelajaran melalui upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir analitis, kritis, kreatif, dan memecahkan masalah. Para guru perlu memasukkan strategi literasi dalam pembelajarannya. Pengembangan kemampuan literasi di sekolah akan membantu meningkatkan kemampuan belajar siswa. Penggunaan bacaan atau bahan ajar yang bervariasi, disertai dengan perencanaan yang baik dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa.

(10)

BAB II IMPLEMENTASI KEGIATAN LITERASI

Implementasi penumbuhan budaya literasi di sekolah memerlukan langkah-langkah sebagai berikut: persiapan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut. Persiapan merupakan kegiatan menyiapkan bahan, personal, dan strategi pelaksanaan. Pelaksanaan merupakan operasionalisasi yang telah dipersiapkan. Pemantauan, evaluasi, tindak lanjut merupakan kegiatan untuk mengetahui efektivitas kegiatan literasi yang telah dilaksanakan. Tiga hal yang terakhir ini tidak akan dibahas di sini dan dapat dicermati dalam Desain Induk GLS (Wiedarti dan Kisyani-L., 2016).

Penumbuhan literasi di sekolah dapat dilakukan melalui kegiatan rutin dan kegiatan insidental. Kegiatan tersebut dilakukan dalam tiga tahapan literasi yaitu tahap pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran. Agar dapat melaksanakan tiga tahapan literasi tersebut diperlukan kegiatan persiapan, sebagai berikut.

A.

Persiapan

1. Rapat Koordinasi

Kegiatan ini dilaksanakan untuk membicarakan tentang maksud dan tujuan dilaksanakannya literasi di sekolah. Rapat koordinasi diikuti oleh:

a. Kepala Sekolah

b. Para Wakil Kepala Sekolah c. Staf Wakil Kepala Sekolah

Tujuan rapat koordinasi ini antara lain: a. Pemahaman tentang literasi

b. Pembentukan tim literasi sekolah (TLS) c. Menyusun program kerja literasi sekolah d. Mempersiapkan materi literasi

2. Pembentukan Tim Literasi di Sekolah (TLS)

(11)

3. Sosialisasi

a. Sosialisasi pada Tenaga Pendidik dan Kependidikan.

Sosialisasi ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan komitmen guru dan karyawan tentang pelaksanaan kegiatan literasi di sekolah.

b. Sosialisasi pada Siswa

Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang literasi, tujuan pelaksanaan literasi dan mekamisme pelaksanaan literasi.

c. Sosialisasi pada Komite Sekolah dan Orang Tua Siswa.

Sosialisasi pada komite sekolah dan orang tua siswa bertujuan untuk memberikan adanya kegiatan literasi di sekolah dan berharap agar komite dan orang tua siswa mendukung program tersebut. Dalam kegiatan sosialisasi tersebut diperlukan narasumber yang memahami dan mampu menjelaskan tentang literasi di sekolah.

4. Persiapan Sarana Prasarana

Untuk menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah diperlukan ekositem sekolah yang literat dengan dukungan sarana dan prasarana penunjang yang perlu dimiliki oleh sekolah antara lain:

a. Perpustakaan sekolah

b. Pojok baca di kelas dan lingkungan sekolah

c. Jumlah buku sesuai dengan Permendiknas no 24 tahun 2007: (1) Buku teks pelajaran: 1 eksemplar/mata pelajaran/peserta didik,ditambah 2 eksemplar/mata pelajaran/sekolah; (2) Buku panduan pendidik: 1 eksemplar/mata pelajaran/guru mata pelajaran bersangkutan, ditambah 1 eksemplar/mata pelajaran/sekolah; (3) Buku pengayaan: 870 judul/sekolah, terdiri atas 70% nonfiksi dan30% fiksi. d. Askses internet di lingkungan sekolah

(12)

B.

Pelaksanaan

1. Tiga Kegiatan GLS

Pada dasarnya ada tiga kegiatan pelaksanaan GLS di sekolah, yaitu Kegiatan Pembiasan, Kegiatan Pengembangan, dan Kegiatan Pembelajaran. Berikut adalah skema tiga kegiatan tersebut.

Secara lebih rinci, ihwal ketiga tahapan pelaksanaan GLS dapat dipelajari dalam Desain Induk GLS dan Panduan GLS di SD.

2. Strategi Membangun Budaya Literasi

(13)
(14)

BAB III STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN

A.

Tujuan

Tujuan utama penggunaan strategi literasi dalam pembelajaran adalah untuk membangun pemahaman siswa, keterampilan menulis, dan keterampilan komunikasi secara menyeluruh. Selama ini berkembang pendapat bahwa literasi hanya ada dalam pembelajaran bahasa atau di kelas bahasa. Pendapat ini tentu saja tidak tepat karena literasi berkembang rimbun dalam bidang matematika, sains, ilmu sosial, teknik, seni, olahraga, kesehatan, ekonomi, agama, prakarya dll. (cf. Robb, L, 2003).

Konten dalam pembelajaran adalah apa yang diajarkan, adapun literasi adalah bagaimana mengajarkan konten tersebut. Oleh sebab itu, bidang-bidang yang telah disebutkan dan lintas bidang memerlukan strategi literasi dalam pembelajarannya. Strategi literasi dalam pembelajaran akan menguatkan karakter siswa dan mengembangkan kompetensinya sebagai warga global di abad ke-21.

B.

Peta Konsep Strategi Literasi dalam Pembelajaran

Strategi literasi adalah strategi untuk memahami teks melalui kegiatan:

 Menghubungkan teks dengan pengetahuan, pengalaman atau teks yang lain.  Membuat inferensi atau prediksi tentang teks.

 Merumuskan pertanyaan.

 Memvisualisasikan pemahaman tentang teks.  Mengidentifikasi ide penting/pokok dan pendukung.  Mengkomunikasikan pemahaman terhadap teks.

(15)
(16)

C.

Indikator Strategi Literasi dalam Pembelajaran di SD

Pada dasarnya, Kurikulum 2013 telah menekankan implementasi strategi literasi untuk meningkatkan kecakapan berpikir tinggi peserta didik di SD. Daftar cek untuk strategi literasi di bawah ini mendata kegiatan literasi yang perlu ada untuk menguatkan langkah-langkah pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di SD. Namun bukannya tidak mungkin bahwa strategi tersebut diimplementasikan dalam ungkapan kalimat yang serupa. Perlu menjadi catatan bahwa nomor yang tersaji tidak merujuk pada urutan (dalam pembelajaran hal tersebut tidak harus urut).

INDIKATOR STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN DI SD

Kelas/Semester : Tema dan

Subtema : Alokasi Waktu :

NO DESKRIPSI ADA BELU

M ADA

CATATAN

A Strategi Literasi dalam Pembelajaran 1 Sebelum membaca/belajar

a. mengidentifikasi tujuan membaca/belajar b. membuat prediksi terhadap materi yang akan

dipelajari, misalnya melalui fitur awal pada media pembelajaran (judul buku, judul film, dll)

c. mendiskusikan materi yang akan dipelajari melalui media yang menyenangkan (buku pengayaan, dongeng, film pendek, dll) d. menghubungkan materi pembelajaran dengan pengalaman siswa/subtema pembelajaran sebelumnya

2 Ketika membaca/belajar

SD Kelas Rendah

a. mengidentifikasi kosakata baru dan menebak maknanya melalui fitur teks (gambar atau konteks kalimat)

b. melafalkan kata-kata yang berulang dengan intonasi, pelafalan, dan irama yang benar c. menggambar peta konsep sederhana d. bermain peran/menyanyi/menceritakan

kembali untuk mengekspresikan

pemahaman terhadap materi pembelajaran e. Berdiskusi dengan teman dan bekerja dalam

kelompok

(17)

a. mengidentifikasi kosakata baru dan menebak maknanya melalui fitur teks (gambar atau konteks kalimat)

b.

Membuat peta konsep/

graphic organizer

untuk mengungkapkan pemahaman

terhadap teks

c. Membuat catatan/ringkasan selama membaca

d.

Think aloud

selama membaca dan

mendiskusikan pemahamannya dengan

guru/teman

3 Setelah membaca/belajar

a. Mengambil kesimpulan tentang materi pembelajaran dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.

b. Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran

c. Melakukan konfirmasi terhadap prediksi/pertanyaan yang dibuat pada kegiatan pendahuluan

(cf. Wilson and Chavez, 2014; Robb, 2003) 130217 KP

Penjelasan beberapa istilah teknis:

(1) Istilah “teks” dalam literasi dapat berwujud teks tulis, audio, visual, audiovisual, digital, kinestesik, dan sebagainya. Sejalan dengan itu, istilah "membaca" yang digunakan dalam kegiatan literasi juga merujuk pada membaca dalam arti luas.

(2) Think-aloud merupakan strategi untuk membunyikan secara lisan apa yang ada di dalam pikiran siswa atau guru pada saat berusaha memahami bacaan, memecahkan masalah, atau mencoba menjawab pertanyaan guru atau siswa lain. Strategi ini dapat membantu siswa memonitor pemahamannya, berpikir tingkat tinggi, dan membentuk karakter.

(3) Inferensi merupakan simpulan sementara berdasarkan informasi yang tersirat dalam teks. Inferensi dapat didukung dengan ciri/bukti/fitur khusus yang ada dalam teks.

(18)

berwujud visualisasi teks dan/atau respon indrawi lain; dramatisasi; refleksi pemahaman dengan membuat teks bentuk lain: lisan, tulisan, audio, visual, audio visual, kinestesik. (6) Pengatur grafis (graphic organizers)1 adalah berbagai bentuk tabel atau grafik untuk

membantu pemahaman dengan cara mengorganisasikan ide/pikiran/gagasan.

D.

Contoh Praktik Pembelajaran Dengan Strategi Literasi di SD

a. Kegiatan dengan buku pengayaan untuk SD kelas rendah (Kelas 1, 2, 3)

Kegiatan untuk mengembangkan karakter ini dapat dilaksanakan sebagai kegiatan pembiasaan (pada 15 menit membaca sebelum pembelajaran) atau kegiatan pengembangan (pada jam kunjungan perpustakaan/jam literasi).

Metode membaca:

- Guru membacakan buku dengan nyaring

- Guru dan peserta didik membaca buku bersama-sama

Sebelum Membaca

- Sebelum membacakan buku, guru mengajak peserta didik untuk memperhatikan sampul buku dan mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut.

- Pada kegiatan membaca bersama, guru mengajak peserta didik untuk

(19)

Pertanyaan Sebelum Membaca:

Diskusi selama membaca buku:

Membaca teks dan gambar pada sampul buku: Apakah judul buku ini? Siapa yang

ada di sampul buku ini? Apakah dia?

Membuat prediksi: Apa yang dilakukan tokoh pada

sampul buku? Mengapa? Dari judul dan gambar sampul, bisakah kamu menebak cerita dalam

buku ini? Mengaktifkan

pengetahuan latar anak: pernahkah kamu melihat binatang ini? Di mana?

Binatang apakah yang mirip ini? Apa yang kamu ketahui tentang binatang

ini?

Membuat inferensi: Menurutmu, bagaimana

perasaan binatang ini? Mengapa? Dari raut muka binatang ini, bisakah kamu

(20)

- Apakah artinya... (kosakata baru/sulit)? Dapatkah kamu menebak artinya?

Pertanyaan-pertanyaan khusus terkait cerita dapat ditanyakan untuk meningkatkan:

- Kemampuan peserta didik menggunakan elemen visual/gambar dan teks untuk memahami cerita. Misalnya:

o Apa yang terdapat di sini? Ini gambar apa? Mengapa ini ada di sini? o Apa artinya kata ini (kosakata tertentu)? Mengapa ia (tokoh cerita)

mengatakan ini?

- Kemampuan nalar peserta didik dalam menganalisis cerita. Misalnya: o Menurutmu, apakah yang dilakukannya (tokoh cerita) baik/benar? o Apa yang kamu lakukan apabila berada dalam situasi yang sama?

Kegiatan setelah membaca:

- Pemahaman Cerita: Diskusikan cerita bersama peserta didik: Apa? Siapa? Di mana? Bagaimana? Mengapa?

- Tanggapan terhadap cerita: Mendiskusikan tanggapan peserta didik terhadap cerita:

o Apakah kamu menyukai cerita ini? Mengapa? Bagian mana yang kamu sukai?

o Siapa tokoh yang kamu sukai? Mengapa?

o Apakah kamu menyukai gambar dalam cerita ini? Bagian mana yang kamu sukai? Mengapa?

- Keterkaitan antara cerita dengan pengalaman: Mendiskusikan pengalaman peserta didik yang relevan dengan cerita:

o Pernahkah kamu mengalami masalah yang sama (dengan yang dialami oleh tokoh cerita)?

o Apa yang kamu lakukan apabila mengalami masalah yang sama? o Apakah kamu tahu seseorang yang mengalami masalah yang sama

dengan yang dialami oleh tokoh cerita? Apa yang ia lakukan? - Keterkaitan antara cerita dengan pengetahuan lain yang relevan. Misalnya:

mendiskusikan cerita “Waktunya Cepuk Terbang”:

o Mengapa burung hantu terbang pada malam hari? o Apa yang dimakan burung hantu?

o Ada berapa jenis burung hantu di Indonesia? o Di mana tempat tinggal burung hantu? - Kegiatan setelah membaca:

o Menulis/menggambar pemahaman terhadap cerita/alur cerita dengan peta cerita/mind map/gambar.

o Membuat daftar pertanyaan tentang apa yang ingin diketahui lebih lanjut tentang cerita/tokoh cerita, dll.

o Membuat bagan tanggapan terhadap cerita/tokoh cerita.

o Melakukan riset sederhana tentang binatang tokoh cerita atau fenomena dalam cerita.

(21)

Contoh Jurnal Membaca Untuk SD Kelas Rendah

Elemen bacaan: Judul

Penulis: Ilustrator: Tahun terbit: Sub judul:

Bagaimana alur cerita dalam buku ini? Awal:

Tengah: Akhir:

Siapa tokoh cerita dalam buku ini? Di mana ia tinggal? Dengan siapa?

Apa masalahnya? Bagaimana ia menyelesaikannya? Bagaimana sifat-sifatnya?

Daftar Pertanyaan

(Apa lagi yang ingin kamu ketahui tentang tokoh/cerita dalam buku ini?)

Mengaitkan Dengan Pengalaman

(22)

b. Kegiatan dengan buku pengayaan dan/atau teks pelajaran untuk SD kelas rendah

SD Kelas 1

Tema: 6. Lingkungan Bersih, Sehat, Asri

Subtema:1. Lingkungan Rumahku

Kompetensi Dasar PPKN:

3.2 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah

4.2 Menceritakan kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah

Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia:

3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulisan yang dapat dibantu dengan kosa kata bahasa daerah

4.8 Mempraktikkan ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulisan yang dapat dibantu kosa kata bahasa daerah dengan

Sumber Pembelajaran:

Buku siswa Kelas 1

Buku “Yuk, Membersihkan Rumah!”

Kartu kata-kata tentang alat-alat kebersihan dan gambar-gambar alat kebersihan

Sintak Pembelajaran

PENDAHULUAN:

1. Guru dan siswa mendiskusikan tujuan pembelajaran

(23)

KEGIATAN INTI:

1. Siswa menyimak buku yang dibacakan guru lalu mendiskusikan kata-kata sulit.

2. Siswa menebak arti kata-kata sulit dan menempelkannya pada kamus dinding.

3. Dalam kelompok, siswa memasangkan kartu gambar alat kebersihan dan kata-kata tentang alat kebersihan.

4. Siswa melafalkan kata-kata tentang alat-alat kebersihan dengan pelafalan yang benar.

5. Dalam kelompok, siswa menyusun kata-kata untuk membentuk kalimat ajakan.

6. Siswa melafalkan kalimat ajakan dengan intonasi dan irama yang benar.

KEGIATAN PENUTUP:

1. Siswa menceritakan kesimpulannya tentang kebersihan di sekitar rumah dan bagaimana menyampaikan ajakan dengan benar.

2. Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran: materi mana yang dirasa sulit, dan bagaimana melakukannya dengan lebih baik, sikap-sikap baik yang perlu dikembangkan dalam kelompok, dll. Siswa menyimpulkan nilai karakter dari materi pembelajaran.

c. Kegiatan dengan buku pengayaan untuk SD kelas tinggi

Kegiatan untuk mengembangkan karakter ini dapat dilaksanakan sebagai kegiatan pembiasaan (pada 15 menit membaca sebelum pembelajaran) atau kegiatan pengembangan (pada jam kunjungan perpustakaan/jam literasi).

Metode membaca:

- Guru membacakan buku dengan nyaring

- Peserta didik membaca buku dengan mandiri

(24)

o Gambar pada sampul:

o Dengan melihat judul/gambar pada sampul buku, menurut saya buku ini tentang:

o Membuat daftar pertanyaan:

 Informasi apa yang akan saya dapatkan dari buku ini?  Apa yang akan saya ketahui dari membaca buku ini?

Pertanyaan yang dapat ditanyakan guru sebelum membacakan buku dengan nyaring:

Mengamati sampul buku: Apa yang tergambar pada sampul

buku? Apa judul buku?

Membuat prediksi: kira-kira buku ini menceritakan apa?

Mengaktifkan pengetahuan latar anak: Gambar pada sampul ini

mengingatkan kamu kepada apa? Pernahkah kamu membaca

judul buku seperti ini?

Membuat inferensi: Menurutmu, mengapa penulis memilih judul

ini? Menurutmu, mengapa gambar ini dipilih untuk dipasang

pada sampul buku? Apa tujuan ilustrator buku?

Membuat daftar pertanyaan: Apa saja yang kamu ingin ketahui

(25)

Kegiatan peserta didik selama membaca mandiri misalnya:

- Membaca ringkas dengan menandai ide pokok, kata kunci, dan elemen visual seperti tabel, bagan, gambar, dll.

- Mencatat kata kunci dan kata-kata sulit di jurnal membaca.

- Menulis ulang ide pokok dan pertanyaan terhadap bacaan di jurnal membaca. - Setelah membaca ringkas, peserta didik mengamati daftar pertanyaan pada

jurnal membaca dan membaca ulang untuk menemukan jawabannya.

- Apabila peserta didik belum dapat menemukan ide pokok dari bacaan, peserta didik dapat membaca ulang untuk memastikan pemahamannya.

Pertanyaan-pertanyaan khusus terkait cerita dapat ditanyakan oleh guru pada kegiatan membacakan buku atau membaca bersama peserta didik untuk meningkatkan:

- Kemampuan peserta didik menggunakan elemen visual/gambar dan teks untuk memahami cerita. Misalnya:

o Apa yang terdapat di sini? Ini gambar apa? Mengapa ini ada di sini? o Apa artinya kata ini (kosakata tertentu)? Mengapa ia (tokoh cerita)

mengatakan ini?

o Apa yang ingin disampaikan penulis/ilustrator dengan kata/gambar ini? - Kemampuan nalar peserta didik dalam menganalisis cerita. Misalnya:

o Menurutmu, apakah yang dilakukannya (tokoh cerita) baik/benar? o Apa yang kamu lakukan apabila berada dalam situasi yang sama?

Kegiatan setelah membaca:

- Pemahaman Cerita: Diskusikan cerita bersama peserta didik: Apa? Siapa? Di mana? Bagaimana? Mengapa?

- Tanggapan terhadap cerita: Mendiskusikan tanggapan peserta didik terhadap cerita:

o Apakah kamu menyukai cerita ini? Mengapa? Bagian mana yang kamu sukai?

o Siapa tokoh yang kamu sukai? Mengapa?

o Apakah kamu menyukai gambar dalam cerita ini? Bagian mana yang kamu sukai? Mengapa?

- Keterkaitan antara cerita dengan pengalaman: Mendiskusikan pengalaman peserta didik yang relevan dengan cerita:

(26)

o Bagaimana masyarakat yang tinggal di daerah ini? - Kegiatan setelah membaca:

o Menulis/menggambar pemahaman terhadap cerita/alur cerita dengan peta cerita/mind map/gambar.

o Membuat daftar pertanyaan tentang apa yang ingin diketahui lebih lanjut tentang cerita/daerah tempat cerita berasal, dll.

o Membuat bagan tanggapan terhadap cerita/tokoh cerita.

o Melakukan riset sederhana tentang daerah tempat cerita berasal. o Mengisi jurnal membaca.

(27)

d. Kegiatan dengan buku pengayaan dan/atau teks pelajaran untuk SD kelas tinggi

Elemen bacaan: Judul

Penulis: Ilustrator: Tahun terbit: Sub judul:

Bagaimana alur cerita dalam buku ini? Awal:

Tengah: Akhir:

Siapa tokoh cerita dalam buku ini? Di mana ia tinggal? Dengan siapa?

Apa masalahnya? Bagaimana ia menyelesaikannya? Bagaimana sifat-sifatnya?

Daftar Pertanyaan

(Apa lagi yang ingin kamu ketahui tentang tokoh/cerita dalam buku ini?)

Mengaitkan Dengan Pengalaman

(28)

Kompetensi Dasar IPA:

3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar 4.4 Menyajikan hasil percobaan antara hubungan dengan gaya dan gerak Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi

4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara verbal, tulisan, dan visual.

Sumber Pembelajaran: Buku Siswa Kelas 4

Salah satu cerita rakyat yang berasal dari daerah tempat tinggal siswa

PENDAHULUAN:

1. Guru dan peserta didik mendiskusikan tujuan pembelajaran.

2. Guru dan peserta didik melakukan curah gagasan tentang apa yang mereka telah ketahui dan apa yang mereka ingin pelajari dari cerita rakyat yang akan dibaca dan gaya dorong dan gaya tarik (tabel T-I-P).

KEGIATAN INTI:

1. Siswa membaca cerita rakyat dan membuat mind map alur dan karakteristik tokoh-tokoh cerita selama mereka membaca.

2. Siswa mencatat kata-kata sulit dan menebak maknanya.

3. Siswa membandingkan mind map dengan teman dan mendiskusikannya.

4. Siswa mendiskusikan ciri-ciri cerita rakyat dan perbedaannya dengan jenis cerita yang lain. Siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri cerita fiksi.

5. Siswa mempraktikkan percobaan mendorong dan menarik meja yang tertulis pada buku siswa.

6. Siswa mencatat hasil pengamatannya dan membuat tabel perbandingan antara gaya tarik dan gaya dorong.

KEGIATAN PENUTUP:

1. Siswa mengecek tabel T-I-P yang mereka buat dan membuat tanda pada hal-hal yang telah mereka pelajari. Siswa mengisi kolom P dengan kata kunci pada materi

pembelajaran.

2. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran:

Mengapa kita memerlukan cerita (fiksi/rakyat)? Apa manfaatnya?

Pekerjaan apa dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan gerak menarik dan mendorong?

(29)

E.

Pengatur Grafis (Graphic Organizer)

Penggunaan pengatur grafis dalam pembelajaran yang menggunakan strategi literasi ditunjukkan dalam daftar berikut.

Daftar pengatur grafis yang dapat digunakan

Dalam pembelajaran dengan strategi literasi (sebelum-ketika-sesudah)

No Pengatur grafis Kegiatan pembelajaran 1 Peta Pengetahuan Latar

Belakang

Menggali pengetahuan latar belakang untuk memahami teks nonfiksi.

2 Tabel Prediksi Membuat prediksi tentang teks nonfiksi.

3 Tahu-Ingin-Pelajari Menuliskan hal yang sudah diketahui, yang ingin diketahui (di awal pembelajaran) dan yang telah dipelajari (di akhir pembelajaran)

4 Tahu-Ingin-Bagaimana Menuliskan hal yang sudah diketahui, yang ingin diketahui, dan bagaimana cara mengetahuinya. 5

Tahu-Ingin-Bagaimana-Pelajari

Menuliskan hal yang sudah diketahui, yang ingin diketahui, bagaimana cara mengetahuinya (di awal pembelajaran) dan yang telah dipelajari (di akhir pembelajaran)

6 Membuat Keterkaitan Teks

Membuat keterkaitan antara teks dengan diri sendiri, dengan teks lain, dengan dunia luar. 7 Rantai Peristiwa Mengurutkan kejadian dalam teks nonfliksi secara

kronologis.

8 Siklus Mengurutkan siklus kejadian/peristiwa

9 Peta Semantik Memahami makna kata baru/sulit dari teks nonfiksi. 10 Tabel Kata ABC Curah pendapat dan identifikasi informasi penting

dalam teks.

11 Adik Simba Mengidentifikasi informasi penting dengan menggunakan kata tanya.

12 Berpikir-Berpasangan-Berbagi

Memikirkan sebuah pertanyaan/isu penting, bekerja berpasangan, dan membagikan hasil diskusi. 13 Hubungan Tanya Jawab Membuat pertanyaan tentang fakta di dalam teks,

informasi tersirat, keterkaitan antara teks dengan diri , dan dengan penulis/dunia luar.

14 Diagram Venn Membandingkan antara 2 hal/tokoh

15 Bandingkan-Kontraskan Membandingkan dan mengontraskan antara dua teks

16 Tabel Fakta dan Opini Mengidentifikasi fakta dan opini dalam teks nonfiksi. 17 Tabel Lima Indera Mengindentifikasi lima indera dan bagaimana

(30)
(31)

Berikut ini contoh wujud pengatur grafis tersebut.

Membuat Prediksi

Nama: ________ Kelas: ___ Tanggal: ________

Judul Bacaan/Materi: _________________________________________

Prediksi saya Apa yang sebenarnya terjadi

Awal

Tengah

(32)

Bacaan:

Bacalah judul teks! Tuliskan informasi yang sudah kamu ketahui tentang topik tersebut (baris T)! Tuliskan pertanyan-pertanyaan yang ingin kamu temukan jawabannya di dalam teks yang akan kamu baca (baris I)I Kemudian bacalah teks tersebut! Jawablah pertanyaan yang sudah kamu buat sebelumnya (P)!

Tahu

Ingin

(33)

TAHU-INGIN-BAGAIMANA

Nama: Tanggal:

Bacaan:

Bacalah judul teks! Tuliskan informasi yang sudah kamu ketahui tentang topik tersebut (baris T)! Tuliskan pertanyan-pertanyaan yang ingin kamu temukan jawabannya di dalam teks yang akan kamu baca (baris I)! Kemudian tuliskan bagaimana caranya kamu akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas (baris B)!

Tahu

Ingin

(34)

TAHU-INGIN-BAGAIMANA-PELAJARI

Nama: Tanggal:

Bacaan:

Bacalah judul teks! Tuliskan informasi yang sudah kamu ketahui tentang topic tersebut (baris T)! Tuliskan pertanyan-pertanyaan yang ingin kamu temukan jawabannya di dalam teks yang akan kamu baca (baris I)! Kemudian tuliskan bagaimana caranya kamu akan menjawab pertanyaan di atas (baris B)! Setelah membaca teks, tuliskan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaanmu (baris P)!

Tahu

Ingin

Bagaiman

a

(35)
(36)

ADIK SIMBA

(Apa, Di mana, Kapan, Siapa, Mengapa, Bagaimana)

Nama: Tanggal:

Siapa? TOPIK Kapan?

Apa? Di mana?

Mengapa? Bagaimana?

Nama Saya: Tanggal:

(37)

BERPIKIR-BERPASANGAN-BERBAGI

PERTANYAAN ATAU ISU

APA YANG SAYA PIKIRKAN

APA YANG DIPIKIRKAN TEMAN SAYA

(38)

TABEL FAKTA-OPINI

Nama: Tanggal:

Teks:

Tuliskan fakta-fakta yang kamu temukan di dalam teks! Tuliskan pernyataan berbentuk opini yang kamu temukan di dalam teks! Jelaskan darimana kamu tahu bahwa pernyataan tersebut adalah fakta atau opini!

Fakta Dari mana Saya Tahu

(39)

CAPTION

Nama: Tanggal:

Teks:

Carilah gambar atau ilustrasi di dalam teks!. Buatlah caption untuk gambar tersebut! Bila sudah ada caption sebelumnya, buatlah caption baru yang bermakna sama!

Gambar/ilustrasi tentang:

Caption

lama:

Caption

baru

:

Gambar/ilustrasi tentang:

(40)

GAMBAR DENGAN CAPTION

Nama: Tanggal:

Teks:

Carilah informasi di dalam teks yang dapat diubah isinya dalam bentuk gambar atau ilustrasi! Gambarkan hal itu di dalam kotak di bawah dan tambahkan caption!

Informasi tentang:

Caption

:

Informasi tentang:

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Beers, C. S., Beers, J. W., & Smith, J. O. (2009). A Principal’s Guide to Literacy Instruction. New York: Guilford Press.

Robb, L. 2003. Teaching Reading in Social Studies, Science, and Math: Practical Ways to Weave Comprehension Strategies Into Your Content Area Teaching. New York: Scholastic Professional Books.

Pusat Bahasa, 2005. Seri Glosarium: Glosarium Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Wiedarti, Pangesti dan Kisyani-Laksono (ed.). 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Dikdasmen, Kemdikbud.

Wilson, A.A. and Chavez, K.J. 2014. Reading and Representing Across the Content Areas: A Clasroom Guide. New York: Teachers College Press, Columbia University.

Satgas GLS Ditjen Dikdasmen, 2016a.Strategi Literasi dalam Pembelajaran

di Sekolah Dasar (Modul Materi Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013)”. Jakarta. Satgas GLS Ditjen Dikdasmen, 2016b.Strategi Literasi dalam Pembelajaran di Sekolah

Menengah Atas”. Jakarta.

Gambar

gambar ini dipilih untuk dipasang ini? Menurutmu, mengapa pada sampul buku? Apa tujuan
Tabel Prediksi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karatekristik pasien, angka kejadian, derajat keparahan dan penatalaksanaan toksisitas serta faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya

 Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor Bank ini berasal dari De Algemene Volkscrediet Bank, kemudian di lebur setelah menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat allah SWT, berkat rahmat dan bimbingannya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Pemberian Kombinasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh yang nyata antara jarak tanam dan umur bibit terhadap rata-rata tinggi tanaman umur 7, 14, dan 21 HST, jumlah daun umur 7

Dari 5 aksesi yang dianalisis, aksesi daun warna hijau corak putih di tengah lebih sedikit dibandingkan dengan aksesi daun warna ungu (21 bahan aktif), aksesi daun hijau corak

Kesimpulan dalam penelitian ini mengenai Implementasi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 551 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Bidan Dan Angka Kreditnya

Dalam Bab IV ini disajikan hasil analisis data sesuai dengan seperangkat tujuan, yakni memperoleh deskripsi perkembangan ludruk Jawa Timur yang meliputi; (1) perkembangan

Berdasarkan hasil analisis statistik pada variabel Struktur Modal dengan menggunakan Debt to Equity Ratio sebagai indikator pengukurannya, hasil yang diperoleh