• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Kependudukan Dan Lingkungan H (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendidikan Kependudukan Dan Lingkungan H (2)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pendidikan Kependudukan Dan Lingkungan Hidup

A. MASALAH PKLH

 PERTUMBUHAN PENDUDUK YANG PESAT.  PERSEBARAN PENDUDUK YANG TIDAK MERATA.  PEMANFAATAN SDA YANG BERLEBIHAN.  MEROSOTNYA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP.

B. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA

FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA:

1. BERTAMBAHNYA ATAU BERKURANGNYA PENDUDUK 2. PENEMUAN-PENEMUAN BARU

3. PERTENTANGAN

4. PERUBAHAN YANG BERASAL DARI LINGKUNGAN FISIK YANG ADA DISEKITAR MANUASIA

C. PENDORONG BAGI INDIVIDU- INDIVIDU UNTUK MENCARI HAL-HAL YANG BARU:  KESADARAN AKAN KEKURANGAN DALAM STRUKTUR DAN KEBUDAYAANNYA  KUALITAS AHLI-AHLI DALAM SUATU MASYARAKAT DAN KEBUDAYAANNYA

 ADANYA PERANGSANG BAGI KEGIATAN PENCIPTAAN DALAM MASYARAKAT

MANUSIA SEBAGAI PENDUDUK BUMI BERTANGGUNGJAWAB UNTUK MENJAGA KELANGSUNGAN HIDUPNYA DAN KELESTARIAN LINGKUNGANNYA. KERUSAKAN EKOSISTEM SELAIN DISEBABKAN OLEH MANUSIA JUGA DISEBABKAN OLEH BERBAGAI FAKTOR LAIN.

D. PERANAN MANUSIA

1. MANUSIA SANGAT DIPENGARUHI OLEH LINGKUNGAN FISIK. 2. KEBUDAYAAN MENJADI FAKTOR PERANTARA MANUSIA DENGAN

LINGKUNGANNYA.

Adaptasi pemanasan global

1. KONDISI UMUM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Provinsi NTB terdiri dari dua pulau besar, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa serta dikelilingi oleh 218 pulau - pulau kecil menurut tim toponim, sedang menurut Deshidros jumlah pulau 410 dan menurut Depdagri 484. Luas wilayah mencapai 49.312,19 km2 terdiri

dari daratan seluas 20.153,15 km2 (40,87%) dan lautan seluas 29.159,04 km2 (59,13%)

dengan panjang pantai 2.333 km.

Jumlah penduduk pada tahun 2006 mencapai 4.257.306 jiwa dan yang hidup dari sektor perikanan sebanyak 149.478 KK = 585.306 jiwa. Dari jumlah tersebut, 67.580 KK (45,21%) sebagai nelayan dan pembudidaya ikan.

Wilayah perairan laut NTB termasuk perairan laut dalam, dasar perairan terdiri dari batu karang dan pasir, khususnya di wilayah perairan laut Selat Lombok, Selat Alas dan Selat Sape. Ketiga selat tersebut merupakan suatu perairan yang menghubungkan dan mempertemukan dua massa air dari wilayah perairan Laut Jawa dan Laut Flores dengan Samudera Indonesia

Berdasarkan kondisi topografi dan geografi serta mengacu pada Rencana Umum Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Provinsi NTB, Satuan Wilayah Pengembangan ( SWP ) Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB dibagi menjadi 3 ( tiga ) SWP yaitu : + ...

2. SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP)

 SWP. PULAU LOMBOK :PRIORITAS : PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT, AIR TAWAR, AIR PAYAU DAN PERIKANAN TANGKAP DAN PERAIRAN UMUM

 SWP. PULAU SUMBAWA BAGIAN BARAT :PRIORITAS : PENGEMBANGAN BUDIDAYA AIR PAYAU, BUDIDAYA LAUT, PERAIRAN UMUM, PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA AIR TAWAR

 SWP. PULAU SUMBAWA BAGIAN TIMUR :PRIORITAS : PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP, BUDIDAYA AIR PAYAU, BUDIDAYA LAUT, PERAIRAN UMUM DAN BUDIDAYA AIR TAWAR.

(2)

I KAW. GILI INDAH (Gili Air, Meno & Trawangan) II KAW. GILI GEDE, Dsk-nya. (budidaya laut) III KAW. TELUK SEPI, Dsk-nya.

IV KAW. KUTA, Dsk-nya.

V KAW. TELUK EKAS & TELUK SEREWE, Dsk-nya. VI KAW. TANJUNG LUAR, Dsk-nya.

VII KAW. GILI SULAT, Dsk-nya. VIII KAW. SENGGIGI, Dsk-nya.

IX KAW. LABUAN LOMBOK, Dsk-nya. X KAW. LEMBAR, Dsk-nya.

XI KAW. PANTURA KAB. SUMBAWA, Dsk-nya. XII KAW. TELUK SALEH, Dsk-nya. (budidaya) XIII KAW. TELUK SANGGAR, Dsk-nya.

XIV KAW. TELUK CEMPI, Dsk-nya. (budidaya) XV KAW. TELUK WAWORADA, Dsk-nya. XVI KAW. TELUK BIMA, Dsk-nya. (tangkap) XVII KAW. TELUK SAPE, Dsk-nya. (tangkap) XVIII KAW. MALUK, Dsk-nya.

4. PERAN DAN FUNGSI DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

A. Secara umum perubahan iklim terjadi karena Gas Rumah kaca (GRK) sehingga terjadi pemanasan global untuk itu perlu dilakukan adaptasi dan mitigasi.

B. ADAPTASI : segala upaya untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh perubahan iklim sekaligus memaksimalkan manfaatan positif yang mungkin ditimbulkan (Ke menterian Lingkungan Hidup RI)

C. Kawasan terumbu karang, padang lamun, hutan bakau merupakan komponen dan berperanan penting dalam kontribusinya pada adaptasi pemanasan global

D. Peran : Pengendalian SDI sangat penting untuk pengelolaan pemanfaatan yang optimal (PERAN), agar terjaga kelestariannya dan berkelanjutan, dengan tetap memperhatikan kondisi habitat / lingkungannya (FUNGSI)

5. PROGRAM KEGIATAN DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN a. PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

 Operasional pengawasan terpadu sumberdaya perikanan (illegal, unreported and unregulated fishing)

 Operasional pengawasan pencemaran di lapangan

 Pengembangan Sistem Pengawasan Berbasis Masyarakat (SISWASMAS)

 Penyidikan dan Pemberkasan Perkara

b. PENGELOLAAN LAUT, PESISIR DAN PULAU- PULAU KECIL  Pengembangan Program Mitra Bahari

 Penyusunan profil pulau-pulau kecil NTB

 Pembuatan & pemasangan terumbu karang buatan

 Penyusunan Rencana Tata Ruang laut, Pesisir & Pulau-pulau Kecil.

 Pengembangan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD

c. PROGRAM-PROGRAM LAIN

 Pengembangan dan penataan ruang kawasan kelautan dan perikanan

 Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa di Desa pesisir dan pulau-pulau kecil

 Pengembangan model desa pesisir di kawasan perikanan

 Khotbah pesisir kerja sama dengan MUI NTB, Pondok Pesantren, Dewan masjid Indonesia, tokoh agama / masyarakat.

Materi khutbah pesisir 4 topik : - Lingkungan

(3)

- Kesehatan

 Pelestarian sumberdaya perairan antara lain:

- (Kawasan Konservasi Laut Daerah Kab. Lombok Timur) - Transplantasi karang

- Pembuatan terumbu karang - Penanaman mangrove  Pemberdayaan POKMASWAS  Peningkatan SDM

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

1. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian penting dari kegiatan pembangunan nasional, seperti ditetapkan dalam pasal 28H dan 33 UUD 1945.

o Pasal 28H ayat (1) UUD 1945 Amandemen ke-2 menyatakan “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”

o Pasal 33 ayat (4) UUD 1945 Amandemen ke-4 menyatakan “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.”

o Pasal 3 UU Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup mengemukakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup yang diselenggarakan dengan asas tanggung jawab negara, keberlanjutan, dan manfaat mempunyai tujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

DASAR HUKUM

 Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 15  Peraturan Pemerintah no 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan Hidup

 Kepmen LH No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

 Permen LH No. 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Amdal Tujuan Studi AMDAL

1. Mengidentifikasi rencana kegiatan yang diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup

2. Mengidentifikasi rona lingkungan hidup pada lokasi rencana tapak kegiatan yang diprakirakan akan terkena dampak besar dan penting

3. Mengevaluasi dampak besar dan penting yang diprakirakan akan terjadi pada tiap tahap (pra-konstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi)

4. Memberikan arahan pengelolaan lingkungan untuk mencegah, menanggulangi dan mengendalikan dampak negatif penting, serta mengembangkan dan meningkatkan dampak positif yang diprakirakan akan terjadi

5. Merumuskan sistem pengendalian lingkungan yang akan dilaksanakan sejauh batas persebaran dampak

6. Menetapkan upaya-upaya pemantauan lingkungan sebagai masukan dalam peningkatan kinerja pengelolaan lingkungan hidup

Manfaat Studi

Bagi pemerintah

• Untuk mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola tersebut dan sumberdaya alam lain yang berada di luar lokasi proyek tidak rusak

• menghindarkan perusakan lingkungan hidup sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat

(4)

• menjamin manfaat yang jelas bagi masyarakat umum • sebagai alat pengambil keputusan pemerintah

Bagi Pemrakarsa

• Bahan masukan dalam penyempurnaan desain teknis rencana kegiatan;

• Membantu dalam pengambilan keputusan atas perencanaan dan operasional pengelolaan dan pemantauan lingkungan

• Menjadi bahan masukan mengenai masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi pada masa kini dan masa yang akan datang,

• Menjadi pedoman dan arahan untuk berperanserta dalam mengupayakan keberhasilan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup, termasuk dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar

Bagi masyarakat

• dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya dan perubahan lingkungan di masa sesudah proyek dibangun hingga dapat mempersiapkan diri di dalam penyesuaian kehidupannya apabila diperlukan

• turut serta dalam pembangunan di daerah sejak awal, khususnya di dalam memberikan masukan informasi ataupun ikut langsung di dalam membangun dan menjalankan proyek

• mengetahui hak dan kewajibannya di dalam hubungan dengan proyek tersebut khususnya hak dan kewajibannya di dalam ikut menjaga dan mengelola kualitas lingkungan

Kegunaan lain

• kegunaan dalam analisis, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan • kegunaan di dalam penelitian

• kegunaan di dalam meningkatkan keterampilan dalam penelitian dan meningkatkan pengetahuan

Jenis AMDAL

1. AMDAL kegiatan tunggal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting satu jenis usaha dan/atau kegiatan yang kewenangan pembinaannya di bawah satu instansi yang membidangi usaha dan/atau kegiatan

2. AMDAL kegiatan terpadu/multisektor adalah kajian mengenai dampak besar dan penting usaha dan/atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dan melibatkan lebih dari satu instansi yang membidangi kegiatan dimaksud

3. AMDAL kegiatan kawasan adalah kajian mengenai dampak besar dan penting usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem zona pengembangan wilayah/kawasan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan/atau rencana tata ruang kawasan

BATASAN

AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan

Dampak besar dan penting adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan

Dampak adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat aktivitas manusia

Dua jenis batasan dampak, yaitu:

(a) dampak pembangunan terhadap lingkungan adalah perbedaan antara kondisi lingkungan sebelum ada pembangunan dan yang diprakirakan akan ada setelah pembangunan

(b) dampak pembangunan terhadap lingkungan adalah perbedaan antara kondisi lingkungan yang diprakirakan akan ada tanpa adanya pembangunan dan yang diprakirakan akan ada setelah adanya pembangunan.

Dampak dapat bersifat negatif dan positif

(5)

(2) dampak turunan (dampak sekunder, dampak tersier dan seterusnya).

Besar dan penting dampak mempunyai konsep yang berbeda.

Nilai besar dampak menunjukkan besarnya perubahan yang terjadi karena kegiatan, misalnya oksigen terlarut dalam mg/l.

Nilai penting dampak menunjukkan nilai yang diberikan kepada dampak tersebut untuk pengambilan keputusan.

KRITERIA MENGENAI DAMPAK BESAR DAN PENTING

a) Jumlah manusia yang akan terkena dampak b) Luas wilayah persebaran dampak

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

d) Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak e) Sifat kumulatif dampak

f) Berbalik (reversibel) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak AMDAL terdiri atas beberapa langkah:

a) Penapisan

b) Identifikasi dampak penting dan pelingkupan c) Penyusunan KA berdasarkan pelingkupan

d) ANDAL (prakiraan besarnya dampak dan evaluasi dampak) e) Rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan (RKL dan RPL)

Penapisan bertujuan untuk memilih rencana pembangunan mana yang harus dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan

Pelingkupan adalah proses dini untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetik) yang terkait dengan rencana proyek (kegiatan) Kerangka acuan adalah ruang lingkup kajian analisis mengenai dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan

Analisis dampak lingkungan hidup (ANDAL) adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan

Rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL) adalah upaya penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan

Rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL) adalah upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan penting akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan

ISU LINGKUNGAN DAN ARAH KEBIJAKAN

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Di daerah NTB

ISU LINGKUNGAN GLOBAL

 Kerusakan lapisan ozon karena meningkatnya penggunaan Bahan Perusak Ozon ( BPO )  Pemanasan global dan perubahan iklim global karena pengaruh emisi Gas Rumah Kaca

( GRK )

ISU LINGKUNGAN NASIONAL

Merebaknya bencana ekologis di berbagai wilayah di Indonesia seperti banjir dan tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, merebaknya berbagai penyakit dan lain -lain

ISU LINGKUNGAN LOKAL

 Kerusakan daerah tangkapan air dan sempadan sumber – sumber air  Menurunnya debit mata air dan hilangnya sejumlah mata air

 Kerusakan lahan akibat usaha pertambangan Bahan Galian Golongan C  Pencemaran bakteri pada sejumlah sumber – sumber air

(6)

A. UMUM

1. Mengelola SDA untuk dimanfaatkan secara efisien, adil dan berkelanjutan sesuai prinsip - prinsip pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dengan didukung oleh kelembagaan lingkungan hidup yang memadai dan penegakan hukum yang tegas;

2. Mencegah terjadinya kerusakan SDA dan LH Daerah yang lebih parah, dengan menghindari terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan melalui pengawasan dan pengendalian kawasan yang lebih intensif.

3. Memulihkan kondisi SDA dan LH yang rusak dan tercemar agar dapat berfungsi kembali sesuai dengan peruntukkannya;

4. Mempertahankan SDA dan LH yang masih dalam kondisi baik dengan memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan serta meningkatkan mutu dan potensinya;

5. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan pemanfaatan potensi sumberdaya alam dengan melakukan konservasi dan rehabilitasi, dan penghematan penggunaan melalui penerapan teknologi ramah lingkungan;

6. Menerapkan indikator – indikator yang memungkinkan pelestarian kemampuan keterbaharuan dalam pengelolaan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui untuk mencegah kerusakan yang tidak dapat dipulihkan kembali;

B. OPERASIONAL

Secara operasional, Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah baik untuk lingkup Provinsi maupun Kab/Kota se – NTB adalah sebagai berikut :

 Menyusun Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Daerah, serta pengendalian fungsi lingkungan hidup, baik Perda Provinsi maupun Perda Kabupaten/Kota se - NTB;

 Pengelolaan lingkungan sungai dan mata air dilaksanakan secara terpadu berdasarkan satuan pengelolaan DAS/SSWS dan Kawasan Hutan dengan pendekatan Ekosistem Pulau, dan untuk pengelolaan lingkungan air tanah menggunakan pendekatan kawasan cekungan air tanah;

 Setiap kegiatan usaha yang dilaksanakan di Provinsi NTB dan/atau Kab./Kota se – NTB wajib memiliki Dokumen Kelayakan Lingkungan sebagai persyaratan penerbitan perizinan sesuai dengan Instruksi Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor :

540/29.A/EKON Tanggal 7 Pebruari 2005;

 Sektor – sektor yang masih menggunakan Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) sebagai Dokumen Lingkungan wajib melampirkan Matrik Pengelolaan Lingkungan(KL) dan Pemantauan Lingkungan (PL) yang dapat menunjukkan kemungkinan dampak potensial dan cara pengelolaan/penanganannya;

 Setiap kegiatan usaha yang dilaksanakan di Provinsi NTB yang memanfaatkan dan/atau mengeksploitasi Sumberdaya Alam dan potensial menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan wajib memberikan kontribusi dalam rangka pelestarian lingkungan hidup.Selain itu, pelaku kegiatan/perusahaan wajib melakukan pengembangan masyarakat sekitarnya (community development) dalam kerangka peran aktif dan tanggungjawab meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat;

(7)

 Pertambangan skala besar (Kontrak Karya atau Kuasa Pertambangan) tidak direkomendasikan di Pulau Lombok karena daya dukung lingkungannya terbatas dan rawan bencana ( sesuai Perda Provinsi Nomor 11 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi NTB).

 Pelestarian Keanekargaman Hayati (KEHATI) Daerah ditingkatkan melalui upaya penangkaran flora dan fauna maskot daerah (Provinsi dan Kab./Kota) serta pengembangan kawasan konservasi baru baik di darat dan di laut;

 Penghentian pemberian izin penebangan dan pemanfaatan kayu di dalam kawasan hutan tetap untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dalam upaya pelestarian Sumberdaya Hutan dan Pelestarian Mata Air serta mempertahankan luas hutan tutupan/hutan lindung minimal 30 % dari luas pulau untuk keseimbangan ekologi;  Melaksanakan Kampanye Lingkungan Hidup yang lebih diarahkan kepada upaya

penyadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup dengan melakukan aksi nyata bersama di lapangan dan pengembangan model – model/percontohan (Best Management Practices), serta melaksanakan penyuluhan -penyuluhan lingkungan hidup secara periodik dan berkelanjutan;

 Pemerintah Provinsi akan menunjuk Laboratorium Kualitas Air pada Balai Pengujian Dinas Kimpraswil Provinsi NTB sebagai Laboratorium Lingkungan karena telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional dan telah mendapatkan rekomendasi sebagai Laboratorium Lingkungan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

SASARAN PRIORITAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2008

1. Terselenggaranya pengelolaan dan pelestarian sumber mata air di luar kawasan hutan; 2. Terwujudnya Perda Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah;

3. Terlaksananya pemberdayaan masyarakat dan penguatan kelembagaan masyarakat dalam pelestarian lingkungan;

4. Terselenggaranya pemantauan dan pengawasan pengelolaan lingkungan hidup antara lain pada usaha pertambangan secara terus menerus;

5. Terselenggaranya pengendalian dan pencegahan kerusakan ekosistem pesisir dan laut serta peredaran Kehati yang dilindungi;

6. Terselenggaranya inventarisasi dan identifikasi penggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO) di seluruh wilayah NTB;

7. Terselenggaranya pengarusutamaan aspek dan dampak pemanasan global dan perubahan iklim pada sektor-sektor pembangunan terkait di daerah.

8. Terbentuknya dan beroperasinya pos pengaduan lingkungan hidup Daerah Provinsi NTB; 9. Terselenggaranya peningkatan kapasitas SDM lingkungan hidup daerah ( PPLHD, Komisi

AMDAL Daerah, PPNS dll ).

10. Terwujudnya sekolah-sekolah ( SD, SMP, SMA ) yang peduli dan berbudaya lingkungan ( ADIWIYATA ).

11. Terselenggaranya koordinasi yang lebih sinergis diantara sektor-sektor pembangunan di daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup.

12. Terselenggaranya sinkronisasi program pengelolaan lingkungan hidup antara Provinsi dan Kabupaten/Kota se NTB.

13. Terselenggaranya identifikasi dan penataan lingkungan kawasan rawan bencana.

14. Tersedianya data status lingkungan hidup Provinsi NTB yang akurat untuk penentuan kebijakan lebih lanjut.

BENCANA GEMPABUMI / TSUNAMI DAN UPAYA

PENANGANANNYA

PENGERTIAN GEMPABUMI

(8)

DIMANAKAH GEMPABUMI TERJADI

Gempabumi terjadi di Daerah pertemuan dua lempeng atau sering kita sebut sebagai plate margin atau batas lempeng, disebut juga sesar yang berada di Lapisan litosfir < Lapisan Bumi yang keras terdiri atas lempeng-lempeng tektonik yang kaku dan terapung di atas batuan yang relatif tidak kaku )

Mengapa Terjadi gempabumi

Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya.

3 KEMUNGKINAN PERGERAKAN LEMPENG

Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, • Kedua lempeng saling menjauhi (spreading),

• saling mendekati (collision) • saling geser (transform).

Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.

PARAMETER GEMPABUMI

• Waktu Terjadi gempabumi ( OT ) jam menit detik

• Pusat gempabumi dipermu-kaan ( Epicenter ), Lintang - Bujur • Kedalaman Gempabumi / Fokus ( H ), Km

• Kekuatan Gempabumi ( M )Dinyatakan dalam skala Richter

SKALA GEMPABUMI

Skala gempa ada 2

– Magnitude ( M ) gempabumi dinyatakan dalam Skala Richter, adalah besarnya energi yang dikeluarkan saat terjadi gempabumi.

– Intensitas gempabumi dinyatakan dalam MMI ( Modified Mercally Intencity ), adalah skala tingkat kerusakan yang terjadi setelah terjadi gempabumi.

KERUGIAN/KERUSAKAN AKIBAT GEMPABUMI

• Kerusakan Bangunan gedung, saluran pipa air, listrik, harta benda, dan korban manusia.

• Apabila gempabumi menyebabkan gelombang pasang, maka kapal, bangunan di pinggir pantai dapat terbawa air.

Penanganan Bencana (1 )

Penanganan Bencana : adalah upaya dan kegiatan yang dilakukan, meliputi kegiatan pencegahan, penjinakan, penyelamatan, rehabiltasi dan rekons-truksi baik sebelum, pada saat dan setelah bencana terjadi maupun menghindari dari bencana yang terjadi.

PERLENGKAPAN KEADAAN DARURAT

• LAMPU SENTER • RADIO

• P3K • MAKANAN

PERLENGKAPAN KEADAAN DARURAT ( LANJUTAN )

• AIR BERSIH • ALAT PEMADAM • KUNCI INGGRIS Sebelum terjadi gempa A. KUNCI UTAMA ADALAH

(9)

• Bangunan yang lapuk agar diperkuat kem- bali

• Ajarkan cara memati-kan listrik, air, gas saat terjadi gempa. • Kenalilah tempat-tem pat aman dirumah.

• Jangan menaruh pera- botan pada tempat di rumah yang berbahaya • Ajarkan anggota me- ngenal PPPK.

• Simpan nomor telepon penting.

B. Waktu terjadi gempa ( A )

 Jika di dalam rumah tetaplah didalam ber-lindunglah di tempat aman.  Jika berada didapur segera matikan kom-por, air, gas, listrik.

 Jika di luar carilah tempat lapang datar.

C. Saat terjadi gempa ( B )

 Jika sedang mengemu- di, hentikan mobil di pinggir jalan, jangan berhenti dibawah Jem batan/kabel listrik.

 Jika didalam gedung jangan berdesakan keluar, tetapi carilah perlindungan.

D. Setelah terjadi gempa ( A )

 Jika ada yang terluka berikan pertolongan

 Jangan menggunakan telepon apabila tidak perlu.

 Bila hendak berjalan pakai sandal/sepatu, menghindari runtuhan.  Apabila terjadi keba- karan kecil coba padakan.

 Periksa pipa gas, air, kabel litrik di rumah.  Jangan menyentuh kabel litrisk.

 Periksa bagian rumah yang rusak, buatlah penghalang untuk ba-gian yang memungkin runtuh.

 Periksa persedian ma-kanan dan hemat air.

 Periksa bagian rumah yang rusak, buatlah penghalang untuk ba-gian yang memungkin runtuh.

 Periksa persedian ma-kanan dan hemat air. E. Jika anda terpaksa mengungsi

 Bila terpaksa harus me-ngungsi jangan lupa tu-lis pesan pada keluarga anda mau mengungsi kemana.

 Bawa bekal, obat, PPPK lampu senter, surat pen-ting, makanan, selimut, pakaian, uang.

Syarat Gempabumi yang menyebabkan Tsunami

Berdasarkan sejarah tsunami yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh aktifitas Gempabumi, dan gempabumi yang mengakibatkan Tsunami memiliki syarat dan karakteristik sbb :

– Magnitude > 6.3 Skala Richter – Kedalaman Gempa < 60 Km

– Bentuk sesar naik atau turun, atau tanah terbelah.

– Bentuk pantai juga mempengaruhi besar/ kecilnya intensitas tsunami.

TANDA – TANDA AKAN DATANGNYA TSUNAMI

1. AIR LAUT SURUT SECARA MENDADAK 2. TERDENGAN SUARA GEMURUH KERAS 3. BURUNG LAUT TERBANG KE ARAH DARATAN

4. TAMPAK GELOMBANG SEPERTI TEMBOK HITAM MENDEKATI PANTAI

UPAYA PENANGANAN BENCANA TSUNAMI

1. PERINGATAN DINI A. Jaringan Lokal

(10)

A. Pemetaan Daerah rawan Tsunami

B. Penyuluhan ( Sosialisasi kepada masyarakat ) C. Membuat Peraturan/legislasi kesiap-siagaan dengan menetapkan pemeliharaan lingkungan pantai:

i. Menanam pohon keras didaerah pantai ii. Pembuatan Jalur hijau

iii. Pelarangan adanya Pemukiman didalam jalur hijau iv. Pemeliharaan terumbu Karang/atol/koral

v. Pemeliharaan hutan mangrove

D. Pembuatan rumah beton dan tahan arus

E. Pembangunan Pemukiman dengan memperhatikan jarak cukup dari garis pantai F. Pembuatan Tanggul sebagai Pemecah arus

Training Penangulangan Bencana Tanah longsor

 Tanah longsor merupakan suatu pergerakan masa batuan yang dilakukan oleh alam.  Secara umum tanah longsor disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.

Faktor Pemicu/Trigger :Hujan deras,Gempabumi ,Banjir / Erosi

Penyebab tanah longsor

Kondisi tanah yang rawan

a. Material batuan yang lapuk/material aluvial atau endapan erosi.

b. Material batuan yang mengalami diskontinu itas baik bulir maupun kekerasannya. c. Kemiringan kontur tanah yang >45°

d. Daerah tak bervegetasi

Faktor buatan manusia yang dapat memicu terjadinya tanah longsor

a. Pembuatan tebing terjal > 45°

b. Pembabatan tanaman keras / berakar kuat c. Penambangan.

d. Irigasi.

e. Vibrasi buatan.

Upaya penanggulangan bencana tanah longsor

1. Kalau masih bisa hindari daerah dengan kemiringan tanah > 45°

2. Melakukan penanaman pohon dengan pengakaran yang kuat (green belt).

3. Buat terasing bertingkat, sehingga diupayakan total sudut kemiringan tanah <45°. 4. Buat Pakubumi(pile) pada bidang miring tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Off farm sudah berkembang Pengembangan inovasi teknologi 2 Teknologi budidaya belum maju Kelembagaan pelayanan terkait pertanian sudah mulai dibentuk Pemasaran produk sdh

Jadi, yang dimaksud dengan judul di atas adalah : daya yang timbul dari bidang pekerjaan yang dilandasi keahlian tertentu, yang dilakukan oleh orang yang

Investments in the capital of banking, finan - cial and insurance entities that are outside the scope of regulatory consolidation, net of eligible short positions, where the bank

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian regresi data panel mengenai Pengaruh Adopsi PSAK No. 24 Imbalan Kerja Terhadap Earnings Response Coefficient Pada

Alat elektronika daya dapat mengkonversi tegangan searah (DC/direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC/alternating current). Sebuah inverter

Bersama ini diumumkan daftar nama peserta yang dinyatakan lulus tes Inteligensi dan berhak mengikuti Tes Akademik dan Bahasa Inggris Rekrutmen umum lokasi : Banda Aceh

Hal ini menunjukkan bahwa patahan pada spesimen terjadi pada daerah yang dekat dengan root dari blade.. Pasangan dari blade yang patah ini yang patah tidak

Dalam Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus, jenis penelitian kualitatif yang digunakan adalah metode pengembangan sistem yang