• Tidak ada hasil yang ditemukan

praktikum biokimia pengenalan alat dan b

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "praktikum biokimia pengenalan alat dan b"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Pengenalan Bahan dan Peralatan Praktikum

Mochamad Iqbal Fernanda,230110130132 Kelompok 10, Kelas B , Laboratorium Bioteknologi

Abstrak

Praktikum biokimia perairan dilakukan menggunakan skala laboratorium dengan menggunakan peralatan dan bahan yang terdapat didalam laboratorium. Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat mengenali bahan dan peralatan yang digunakandalam skala laboratorium sehingga diperoleh data yang cukup valid untuk dianalisa. Dalam hal ini praktikum kali ini merupakan dasar dar praktikum-praktikum biokimia selanjutnya, sebab untuk praktikum-praktikum selanjutnya, praktikan harus dapat mengoperasikan peralatan-peralatan yang terdapat di laboratorium. Praktikum ini juga mendeskripsikan bagaimana prinsip kerja serta cara pengoperasian peralatan tersebut, dalam praktikum ini juga juga mendeskripsikan bagaimana standar operasional dari peralatan laboratorium tersebut, sehingga hal tersebut dapat maminimalisir terjadinnya kecelakaan kerja pada saat praktikum berlangsung. Adapun peralatan laboratorium tersebut meliputi, spektofotometer yang berfungsi untu mengabsorbansi larutan zat, inkubator yang berfungsi sebagai alat untuk menstabilkan suhu, lemari pendingin yang berfungsi sebagai alat untuk mencegah denaturasi pada enzim, hot plate yang berfungsi sebagai alat menghomogenkan campuran zat atau larutan. Selain alat-alat tersebut masih banyak peralatan laboratorium lainnya seperti tabung reaksi, labu erlenyer, cawan petri corong, beaker glass, buret, pipet volumetri, labu ukur, autoklap, dan masih banyak lagi peralatan dengan skala laboratorium.

(2)

1. Pendahuluan

Biokimia memegang peranan penting bagi makhluk hidup karena biokimia sangat berkaitan erat dengan proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup, sedangkan biokimia perairan merupakan suatu cabang ilmu biologi dan kimia yang membahas proses metabolisme yang terdapat pada makhluk hidup baik berupa hewan ataupun tumbuhan yang hidup diperairan baik itu parairan tawar, perairan payau ataupun perairan laut. Istilah biokimia tentunya akan sangat erat hubungannya dengan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, enzim, dan lain sebagainya, semua itu karena didalam tubuh makhluk hidup terdapat zat-zat tersebut, dimana zat-zat tersebut mengalami proses metabolisme didalam tubuh manusia.

Untuk membuktikan adanya zat-zat seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, enzim, dan lain sebagainya, tentunya harus dilakukan suatu pengujian, dimana pengujian tersebut dapat dilakukan dengan cara pengujian di laboratorium. Pengujian laboratorium dilakukan di laboratorium dengan

menggunakan peralatan dan bahan laboratorium tertentu. Ketersediaan bahan dan peralatan praktikum memegang peranan penting dalam keberhasilan praktikum Biokimia Perairan. Untuk itu pengenalan bahan dan peralatan praktikum ini sangat diperlukan agar data yang diperoleh cukup valid untuk dianalisa.Metode ilmiah lebih dari hanya sekedar pernyataan resmi dan langkah-langkah yang selalu kita lakukan untuk memecahkan masalah secara logis. Perhatikan misalnya, bagaimana montir mobil berusaha memperbaiki mobil yang tidak mau hidup mesinnya bila distater. Mula-mula, penyebab yang jelas dari masalah ini akan dilokalisir dengan cara mengamati hasil dari satu atau beberapa percobaan. Selanjutnya bagian/alat yang diperkirakan penyebabnya diganti atau dibetulkan dan kemudian di coba lagi menghidupkan mesin mobil tersebut. Bila montir tersebut tepat memperkirakan penyebab masalah tersebut, mka perkerjaan ini selesai. Jika tidak, maka dilakukan percobaan lainnya, kemudian mengganti dan membetulkannya lagi sampai akhirnya mobil tersebut dapat berjalan kembali.

(3)

penelitian dan observasi. Hal ini merupakan tujuan eksperimen yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat dapat diteliti dalam keadaan terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi atau diiru kembali (Braddy, 1999: 5).

Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains ini. Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains bergerak melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik

laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk ini (Wahyudi, 2011).

Tujuan diadakannya laboratorium ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagai alat yang ada dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya praktikan tidak canggung lagi di laboratorium.

2. Metodologi Praktikum 2.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Adapun kegiatan praktikum ini dilakukan pada : Hari : Jumat

Tanggal : 24 Oktober 2014 Pukul : 13.00-15.00 WIB

Tempat : Laboratorium Bioteknologi Kelautan, Fakulatas Perikanan dan Ilmu kelautan Universitas Padjadjaran.

2.2 Peralatan Praktikum

(4)

autoklap, pipet tetes, dan masih banyak lagi peralatan yang terdapat didalam laboratorium.

3. Pembahasan

3.1 Alat, Fungsi, Prinsip Kerja, Cara Pengoperasian dan Standar Operasional (SOP)

Adapun alat-alat laboratorium beserta fungsi, prinsip kerja, dan standar operasiaonalnya meliputi :

A. Spektofotometer

Deskripsi alat : merupakan alat dengan metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan mengguankan

monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detector Fototube. Dalam analisis cara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan, yaitu daerah UV (200-380 nm), daerah Visible (380-700 nm), daerah Inframerah (700-3000 nm).

Jenis-jenis Spektrofotometri

Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sumber cahaya yang digunakan. Diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Spektrofotometri Vis (Visible)

Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energy dalah cahaya tampak (Visible). Cahaya visible termasuk spectrum

(5)

2) Spektrofotometri UV (Ultra Violet)

Berbeda dengan spektrofotometri Visible, pada spektrofometri UV

berdasarkan interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium. Deuterium disebut juga heavy hydrogen. Dia merupakan isotop hydrogen yang stabil tang terdapat berlimpah dilaut dan didaratan. Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata manusia maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan transparan.

3) Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator.

Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna. Spektroskopi ultraviolet-visible atau spektrofotometri ultraviolet-ultraviolet-visible (UV-Vis atau UV / Vis) melibatkan spektroskopi dari foton dalam daerah UV-terlihat. Ini berarti menggunakan cahaya dalam terlihat dan berdekatan (dekat ultraviolet (UV) dan dekat dengan inframerah (NIR)) kisaran. Penyerapan dalam rentang yang terlihat secara langsung mempengaruhi warna bahan kimia yang terlibat. Di wilayah ini dari spektrum elektromagnetik, molekul mengalami transisi elektronik. Teknik ini melengkapi fluoresensi spektroskopi, di fluoresensi berkaitan dengan transisi dari ground state ke eksited state.

(6)

b. Penyerapan oleh transisi elektron d dan f dari molekul kompleks c. Penyerapan oleh perpindahan suatu muatan.

Interaksi antara energy cahaya dan molekul dapat digambarkan sbb : E = hv

Dimana:

E = energy (joule/second) h = tetapan plank

v = frekuensi foton

4) Spektrofotometri IR (Infra Red)

Spektrofotometri ini berdasar kepada penyerapan panjang gelombang Inframerah. Cahaya Inframerah, terbagi menjadi inframerah dekat, pertengahan dan jauh. Inframerah pada spektrofotometri adalah adalah inframerah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 mikrometer. Hasil analisa biasanya berupa signalkromatogram hubungan intensitas IR terhadap panjang gelombang. Untuk identifikasi, signal sampel akan dibandingkan dengan signal standard.

Fungsi alat : adapun fungsi dari penggunaan spektofotometer ini adalah menghitunng ada melihat absorbansi pada larutan, sehingga dapat diketahui kandungan yang zat yang terdapat dalam larutan tersebut, dengan cara menyinari larutan tersebut dengan gelombang cahaya dengan frekuensi dan panjang gelombang tertentu.

(7)

menimbulkan reaksi kimia, sampel (larutan) yang mengabsorpsi harus homogeny, tidak terjadi flouresensi atau phosphoresensi, dan indeks refraksi tidak berpengaruh terhadap konsentrasi, jadi larutan harus pekat (tidak encer).

Cara kerja dan Standar Operasional : penggunaan spektofotometer dilakukan dengan cara memasukan cairan yang akan diuji kedalam autoklap, cara mamasukannya yaitu dengan menyentu bagian buram dari autoklap dengan tujuan agar sidik jari kitatidak menutupi penyinaran gelombang cahaya, kemudian memasukan autoklap kedalam spektofotometer, namun sbelumnya spektofotometer tersebut harus dikalibrasikn terlebih dahulu, dan menyetel alat tersebut harus seuai prosedur dan harus melihat literatur terhadap panjang gelombang yang diterima pada zat atau larutan tersebut.

B. Inkubator

Deskripsi alat : merupakan suatu alat yang digunakan untuk menstabilkan suhu, setiap zat memilki kestabilan suhu yang berbeda, suhu suatu zat harus berada dalam keadaan stabil, untuk itu suhu harus distabilkan menggunakan alat yang dinamakan inkubator.

Fungsi alat : Inkubator digunakan untuk menstabilkan suhu dan juga menjaga kestabilan suhu,biasanya suhu yang terpasang adalah suhu optimum sehingga bersifat hangat, hal tersebut dimaksudkan agar suatu zat dapat mempertahankan kestabilannya, dan agar zat tersebut tidak rusak.

Prinsip kerja : prinsip kerja alat ini adalah dengan cara menstabilkan suhu pada suhu optimum maupun pada suhu hangat.

(8)

dibutuhkan zat tersebut. Dalam inkubator yang telah modern biasanya larutan atau zat didalam inkubator bergerak-gerak didalamnya, namun ada juga yang bersifat diam.

C. Lemari Pendingin

Deskripsi alat : merupakan suatu alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya pembusukan atau juga mencegah terjadinya denaturasi pada enzim.

Fungsi Alat : lemari pendingin berfungsi sebagai tempat penyimpanan enzim agar enzim tidak mengalami denaturasi, dan juga bisa digunakan sebagai alat penyimpanan makanan sehingga mencegah terjadinya proses pembusukan.

Prisip Kerja : adapun prinsip kerja penggunaan alat ini adalah dengan menggunakan suhu yang dingn, hal ini berhubungan dengan hukum carnot, pendinginan ini dimaksudkan agar tidak terjadi pembusukan makanan, sebab suhu dingin dapat menghambat laju pertumbuhan mikroba pembusuk.

Cara Penggunaan dan Standar Operasional : Cara penggunaan Alat ini adalah dengan cara mmasukan zat, baik berupa enzim ataupun zat lainnya kedalam lemari tersebut. Biasanya suhu dibawah 0o C diatur pada lemari tersebut, kemudian kerjanya tersebut adalah menghambat kerja bakteri pembusuk dan juga mencegahterjadinya denaturasi pada enzim.

D. Hot Plate

(9)

pembakar dari oven jangkauan atau atas masak dari kompor .Hot piring sering digunakan untuk persiapan makanan, umumnya di lokasi di mana dapur penuh kompor tidak akan nyaman atau praktis, karena piring panas dengan mudah dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain. Digunakan juga untuk

menghomogenkan suatu campuran dari dua atau lebih larutan zat, sehingga dapat tercampur dan bersifat homogen.

Fungsi Alat : Hot Plate Digunakan untuk menghomogenkan suatu campuran dari dua atau lebih larutan zat, sehingga dapat tercampur dan bersifat

homogen. Cara menghomogenkannya adalah menggunakan pirngan yang disimpan diatas pemanas dan diatur pada suhu tinggi, kemudian di aduk menggunakan pengaduk yang terbuat dari bahan magnetik.

Prinsip Kerja : Dalam laboratorium pengaturan, piring panas umumnya digunakan untuk memanaskan gelas atau isinya. Beberapa piring panas juga mengandung pengaduk magnetik , yang memungkinkan cairan dipanaskan harus diaduk secara otomatis.Dua metode alternatif untuk pemanasan gelas menggunakan hotplate tersedia. Salah satu metode adalah untuk

menangguhkan gelas sedikit di atas permukaan piring tanpa kontak langsung. Hal ini tidak hanya mengurangi suhu kaca, tetapi memperlambat laju

pertukaran panas dan mendorong bahkan pemanasan. Ini bekerja baik untuk operasi titik didih rendah atau saat suhu minimum sumber panas yang tinggi. Metode lain, disebut setup teepee karena terlihat sedikit seperti tipi, adalah untuk menangguhkan gelas di atas piring dan mengelilingi termos dengan rok

kertas timah. Rok harus dimulai pada leher labu dan menggantungkan ke permukaan piring, tidak menyentuh sisi labu, tetapi meliputi sebagian besar permukaan piring. Metode ini untuk gelas yang akan dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi karena labu dipanaskan secara tidak langsung oleh

(10)

pengguna tidak harus menunggu untuk mandi untuk mendinginkan setelah digunakan.

Prosedur Kerja dan Standar Operasional : Cara penggunaan hot plate adalah dengan menyetel hot plate lalu menyimpan zat berupa larutan diatas Piringan, Kemudian disimpan diatas hot plate lalu dipasang berdasarkan suhu dalam literatur, dan aduk menggunakan pelat. Pada sebagian hot plate, pengadukan dapat dilakukan secara otomatis, atau bisa juga digunakan secara manual. Hal yang harus diperhatikan adalah pada saat pengaturan suhu tidak boleh terlalu, sebab akan hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Pengaturan suhu harus disesuaikan jenis zat yang akan dihomogenkan.

Selain alat-alat yang terdapat diatas, tentunya masih banyak alat lainnya yang terdapat didalam laboratorium biokimia, adapun alat-alat tersebut meliputi :

Alat Fungsi

Erlenmeyer

Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.

Labu destilasi

Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.

Gelas Beaker

Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass

memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.

Corong gelas Cprpng dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk

(11)

satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses

penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.

Corong bucher Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.

Buret

Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu larutan.

Corong pisah

Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.

Labu ukur leher panjang

Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.

Gelas ukur

Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume. Pipet ukur Untuk mengukur volume larutan

Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik

Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.

Pipet tetes Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.

Tabung reaksi Untuk mereaksikan dua atau lebih zat. Gelas arloji 1. Sebagai penutup saat melakukan

(12)

kimia

3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.

Rak tabung reaksi

Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun dalam

mereaksikan zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun orang lain.

Penjepit Untuk menjepit tabung reaksi.

Evaporating dish

Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.

mortal dan pastle Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.

Pemanas spiritus Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.

4. Kesimpulan

Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Pengenalan Bahan dan peralatan praktikun ini adalah, kita dapat mengetahui bagaimana deskripsi

peralatan dari laboratorium yang meliputi, spektofotometer, inkubator, lemari pendangin, hot plate, dan peralatan laboratorium lainnya, dan juga kita dapat mengetahui bagaimana fungsi alatnya, serta bagaimana cara pengoperasian dan standar operasionalnya, sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan dan kecelakaan dalam pelaksanaan praktikum.

Praktikum Pengenalan Bahan dan peralatan praktikun ini menjadi dasar dari untuk pelaksanaan praktikum biokimia perairan selanjutnya karena praktikum ini merupakan praktikum dasar, sehingga pada saat praktikum selanjutnya,

(13)

Daftar Pustaka

Day, R.A. Jr and, A. L. Underwood. 1998. “Analisis Kimia Kualitatif”. Edisi Revisi Terjemahan. R.Soendoro dkk. Erlangga: Jakarta.

Rochima, Emma dkk. 2013. Modul Praktikum Biokimia.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Jatinangor : Tidak diterbitkan.

Vogel. 1990. “Buku Teks Analisis Organik dan Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro Revisi G. Svehla Terjemahan Ir. L. Setrono dan Dr. A.

Haelyana Pudjaatmaka”. PT Kalman Media Pustaka: Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian tentang pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa tanah pertanian berdasarkan hukum adat di Desa Mudal Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali di dasarkan

Hasil analisis ragam pada Tabel 5 menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun katu fermentasi berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap drip loss.Hal ini

Untuk mengatasi defisit listrik PT PLN (Persero) telah mengupayakan penambahan daya listrik dari sejumlah pembangkit tenaga listrik, di antaranya PLTMG New Tarahan

Tidak ada perbedaan kecenderungan burnout ditinjau dari usia dewasa dijelaskan oleh Anoraga (2005) menyatakan bahwa dalam meniti karier, perempuan dan laki

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh pada

Haris Budi Susilo Joko Nurcahyo Faradiba Arbi.. Azhari / Herujito Suharianto / Sri

Sekian informasi untuk kali ini, semoga bermanfaat bagi anda semua yang saat ini sedang mencari informasi atau referensi mengenai bagaimana cara ternak kambing agar cepat besar

Rancangan dari suatu studi kasus bergantung pada keadaan kasus namun tetap mempertimbangkan faktor penelitian waktu. Riwayat dan pola perilaku sebelumnya biasanya dikaji secara