• Tidak ada hasil yang ditemukan

Praktikum Pengenalan dan Penggunaan Alat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Praktikum Pengenalan dan Penggunaan Alat"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIKUM II

PENGENALAN DAN PENGGUNAAN ALAT VOLUMETRI

1.

Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini adalah sebagai sebagai berikut:

1.1 Untuk mengenal dan mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum di laboratorium,

1.2

Untuk mengetahui fungsi dan kegunaan masing-masing alat yang dipergunakan dalam praktikum

1.3

Untuk mengetahui cara kerja masing-masing alat, dan

1.4

Untuk mengkalibrasi peralatan alat ukur volumetri dengan benar dan teliti.

2.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

2.1 Bagaimana mengidentifikasi alat yang biasa digunakan pada saat praktikum? 2.2 Apa fungsi dari masing-masing alat tersebut?

2.3 Bagaimana cara yang tepat dalam penggunaan alat tersebut pada saat praktikum? 2.4 Bagaimana cara mengkalibrasi alat ukur volumetri dengan bebar dan teliti?

3.

Kajian Pustaka

Defenisi ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari bagaimana benda atau materi di alam raya dapat diubah dari bentuk yang ada dengan sifat-sifat tertentu menjadi bentuk-bentuk lain dengan sifat-sifat berbeda. Sebagai contoh, ilmu kimia memberikan pengetahuan yang memungkinkan untuk perubahan bentuk minyak alami menjadi berbagai bahan bakar dan sejumlah plastik, obat-obatan, dan pestisida (Petrucci, 1987).

Praktikum di laboratorium merupakan sarana yang efektif untuk melatih dan mengembangkan aspek kognitif dan psikomotorik praktikan, serta jiwa kerjasama abtar praaktikan. Pengamatan dan percobaan menghasilkan data kualitatif yang didapat melalui pengukuran. Dalam mengukur harus memerhatikan keabsahan yang menyangkut alat ukur dan kuantitas pengukuran yang menyangkut kecermatan dan ketelitian. Data hasil pengukuran harus menggunakan satuan dengan aturan-aturannya (Tim Dosen Teknik Kimia, 2009).

(2)

pemeliharaan perabot laboratorium yang permanen, seperti oven, lemari asam, dan bak meja. Bahkan korosif yang tumpah harus segera dikeringkan dari peralatan, bangku, ataupun lantai. Penting bahwa saluran pembuangan disterilkan dengan mengguyur asam dan basa dengan banyak air (Day and Underwood, 1999).

Alat perngukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap penentuan kuantitatif. Dari sifat dan fungsi dapat dibedakan : pipet, buret, dan labu takar. Pipet merupakan alat untuk mengukur volume kecil . Pipet volume digunakan unuk mengukur volume tertentu. Pipet harus ditera sebelum digunakan, yaitu pada penggunaan pipet volume tertentu cairan harus mengalir keluar secara kuantitatif. Buret mempunyai ujung pelepasan yang dapat diatur, berupa tabung kaca dengan ukuran isi, 5, 10, 20, atau 50 mL yang bagian bawahnya ditutup dengan keran gelas. Buret ditera melalui pelepasannya.

Labu takar atau labu ukur adalah labu berleher panjang yang mempunyai bagian bundar (perut) dengan volume 10, 25, 50, 100, 250 atau 1000 mL, yang ditutup dengan sumbat gelas yang diasah atau sumbat dari zat sinafsis. Ruang isinya ditandai denga batas garis pada lehernya (Herman, 1988: 146-147).

Hasil akhir analisis kimia secara kuantitatif biasanya menunjukkan konsentrasi suatu senyawa di dalam sampel, hasil ini biasanya tidak selalu tepat. Oleh karena itu diperlukan cara untuk mengurangi ketidaktepatan tersebut agar hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Akurasi merupakan tingkat ketepatan antara nilai terukur dengan nilai yang sebenarnya. Presisi adalah tingkat atau derajat ketepatan antara ukuran-ukuran ulangan pada nilai yang sama, jadi presisi merupakan derajat kedapatulangan suatu hasil pengukuran.

(3)

Prasyarat pertama untuk pengukuran yang tepat untuk pengukuran yang tepat dan membuatnya sampai volume tertentu adalah alat gelas yang memenuhi syarat. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penetapan volume sebenarnya dari wadah gelas adalah:

4.1 Berat jenis air tergantung pada suhu, sehingga berat satu liter air bukan 1000 gram untuk semua suhu.

4.2 Oleh karena gaya tekan udara yang pada suhu tertentu tergantung pada tekanan barometer, satu wadah dengan volume besar beratnya akan lebih kecil dibanding apabila ini ditimbang dalam hampa, dan seharusnya diadakan koreksi.

4.3 Volume wadah gelas berubah-ubah dengan suhu. (Eckschlager, 1984)

Pengetahuan dasar tentang alat dan bahan merupakan syarat utama yang harus dimiliki oleh setiap praktikan yang melakukan kegiatan dilaboratorium.Dalam kimia analitik yang berhubungan dengan volumetri ada tiga alat pokok, yaitu:

4.1 Labu Takar

Digunakan untuk membuat larutan dengan volume tertentu. 4.2 Pipet Volume

Digunakan untuk memindahkan suatu volume tertentu (pipet transfer). 4.3 Buret

Digunakan untuk memindahkan suatu volume sembarangan. (Tim Analitik, 2012)

Disamping itu, ada beberapa alat lain yang sering digunakan, misalnya:

4.1 Gelas Ukur

Digunakan untuk menuang volume sembarangan dengan ketelitian yang kurang dibandingkan dengan buret.

4.2 Pipet Ukur

Merupakan pipet yang dapat memindahkan suatu volume tertentu, lebih teliti dari gelas ukur.

4.3 Pipet Tetes

(4)

Merupakan bejana tempat melakukan titrasi. 4.5 Gelas Kimia

Untuk wadah larutan dengan volume sembarangan. (Tim Analitik, 2012)

Ketelitian dan kualitas alat ini bermacam-macam, ada yang terbuat dari kaca khusus dengan ketelitian yang tinggi, ada yang terbuat dari kaca biasa dengan ketelitian yang tidak terlalu tinggi, ada yang dibuat dengan kualitas industri, dan ada yang untuk laboratorium standar (Tim Analitik, 2012).

4.1 Labu Takar

Labu takar atau labu volumetrik adalah sebuah bejana gelas beralasar dan berleher panjang yang relatif sempit. Sebuah garis tipis mengelilingi leher labu untuk menunjukkan dengan tepat batas volume cairan tertentu dan terukur. Ukuran atau volumenya beragam dengan ketelitian antara 0,02 s.d. 0,05 mL (Tim Analitik, 2012).

Labu takar digunakan untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu. Biasanya volume dapat digunakan berkisar antara 100 sampai 1000 mL (Tim Analitik, 2012).

4.2 Membuat Larutan

4.2.1 Membuat larutan yang berasal dari zat padat

Zat yang dilarutkan dimasukkan kedalam labu takar (untuk praktisnya melalui corong), kemudian dibilas kedalam labu takar. Selanjutnya labu diisi dengan pelarut yang lazim, yaitu aquadest sampai kira-kira setengah penuh. Singkirkan corong yang digunakan tadi, kemudian goyangkan labu, sehingga air didalamnya bergerak memutar sampai zat padat yang ada di dalam labu melarut semuanya. Kemudian semprot sebelah dalam leher labu dengan aquadest dan isi hampir sampai ke garis (Tim Analitik, 2012) .

Air yang membasahi leher labu harus diberi waktu secukupnya untuk mengalir kebawah. Dengan sendirinya tidak boleh ada tetesan yang melekat pada leher labu di atas permukaan cairan. Jika hal ini terjadi, maka bersihkan leher labu dengan kertas tisu, tetapi kertas tidak boleh menyentuh permukaan larutan (Tim Analitik, 2012).

(5)

mencantumkan nama dan rumus kimia larutan, konsentrasi, dan tanggal pembuatan larutan (Tim Analitik, 2012).

Gambar 2.1 Etiket

(Tim Analitik,

2012)

Penimbangan zat padat yang akan dilarutkan disesuaikan dengan konsentrasi yang dibutuhkan.

Contoh:

Membuat 500 mL larutan K2Cr2O7 0,01 M. Berarti kristal K2Cr2O7 yang harus ditimbang adalah ....

Jawab: 0,01 x Mr K2Cr2O7 gram/L

0,01 x 294,184 gram/L

2,94184 gram/L

1,47092 gram/500 mL

147092 miligram/500 mL

Jika kita membutuhkan satuan konsentrasi dalam bentuk normal atau normalitas, maka kita harus menggunakan berat ekivalen yang diketahui melalui persamaan reaksi (Tim Analitik, 2012).

4.2.2 Membuat larutan yang berasal dari bahan pekat

Membuat larutan dari bahan pekat berarti melakukan pengenceran. Sebagai pelarut biasanya digunakan aquadest. Dalam mengencerkan larutan pekat perlu diketahui hal-hal yang akan menimbulkan bahaya, misalnya pembuatan larutan dari bahan yang korosif (HCl, NaOH, dan lain-lain) hendaknya memakai sarung tangan. Pengenceran zat yang mudah

Kalium Dikromat K2Cr2O7

0,1 N

4 Oktober 2005

Natrium Hidroksida NaOH 0,1 N

(6)

terbakar, seperti alkohol dan aseton harus dikerjakan jauh dari api, demikian pula pembuatan larutan yang berasal dari asam pekat hendaknya dilakukan dilemari asam atau diruang terbuka. Dan yang paling penting yang harus diingat “Jangan sekali-kali menuangkan air ke dalam bahan pekat terutama asam pekat.” Jadi, kalau kita ingin mengencerkan asam pekat harus diisikan dulu aquadest sedikit kedalam labu takar, baru bisa dituangkan asam pekat sesuai dengan yang dibutuhkan (Tim Analitik 2012).

Untuk mengambil volume larutan pekat yang dibutuhkan, kita menggunakan perhitungan tertentu. Jika konsentrasi larutan pekat diketahui, maka rumus:

V1. N1=V2. N2

Jika normalitas larutan pekat tidak diketahui, sifat fisiknya diketahui, maka digunakan rumus:

a= N x V x M 10x K x L x n

Keterangan : A = Volume asam pekat yang dibutuhkan N = Normalitas larutan yang akan dibuat V = Volume larutan encer yang dibutuhkan M = Massa molekul relatif

K = Kadar asam pekat L = Dencity

N = Valensi asam

Catatan:

Jika membuat larutan dari bahan padat yang agak sukar larut, sebaiknya dilarutkan dulu dalam gelas kimia dengan sedikit aquadest sambil diaduk. Untuk bahan seperti NaOH atau zat yang bersifat mengeluarkan panas sebaiknya sebelum memasukkan zat kedalam labu takar, terlebih dahulu labu telah diisi sedikit aquadest (Tim Analitik, 2012).

4. Alat dan Bahan Praktikum

4.1 Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum pengenalan dan penggunaan alat volumetri ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Alat Praktikum Pengenalan dan Penggunaan Alat Volumetri No

. Nama Alat Ukuran Jumlah

(7)

2 Buret 3

Bahan yang digunakan dalam praktikum pengenalan dan penggunaan alat volumetri ini adalah sebagai berikut

Tabel 4.2 Bahan Praktikum Pengenalan dan Penggunaan Alat Volumetri

No. Nama Bahan Rumus Kimia Bentuk (Wujud)

1 Aquadest H2O Cair

2 Asam Nitrat HNO3 Cair

3 Asam Sulfat H2SO4 Cair

5.1.1 Membuat larutan dari bahan padat

5.1.1.1 Membuat 100 mL larutan NaCl 0,5 M

5.1.1.1.1 Timbang kristal NaCl sebanyak yang dibutuhkan.

5.1.1.1.2 Larutkan dalam labu takar 100 mL (lakukan sesuai petunjuk teori).

5.1.1.1.3 Simpan larutan ini dalam botol bersih lalu beri etiket. 5.1.1.1.4 Berapa mg NaCl harus ditimbang untuk membuat larutan

tersebut diatas?

(8)

5.1.1.2.2 Larutkan serta beri etiket pada botol penyimpanan.

5.1.1.2.3 Berapa mg kristal Natrium Oksalat yang dibutuhkan untuk membuat 100 mL larutan Natrium Oksalat 0,1 N tersebut? 5.1.2 Membuat larutan dari bahan pekat

5.1.2.1 Membuat 100 mL larutan HNO3 0,01 N

5.1.2.1.1 Hitung volume HNO3 pekat yang diperlukan

5.1.2.1.2 Sediakan aquadest, lalu buat larutan HNO3 tersebut sesuai petunjuk teori.

5.1.2.2 Membuat 100 mL larutan H2SO4

5.1.2.2.1 Lakukan kegiatan seperti pada kegiatan 5.2 Pengaruh Waktu Pengaliran Pipet

Untuk kegiatan ini digunakan pipet tetes dengan ujung lancip. Berilah tanda dengan selotipe kira-kira pada 2/3 bagian pipet tersebut (1/3 bagian dari atas). Anda juga memerlukan pencatat waktu atau stopwatch atau jam tangan yang ada jarum detiknya, tetapi kurang teliti.

Prosedur:

5.2.1 Buatlah larutan berwarna dari zat warna makanan merah atau hijau dengan konsentrasi 1 s.d 2% (warna harus jelas terlihat).

5.2.2 Sedot larutan ini kedalam pipet sampai ke tanda dan biarkan mengalir keluar. Tandai ujung lancip pipet itu pada suatu tempat: 2x diatas larutan (a).

5.2.3 Sedot larutan kedalam pipet, sentuhkan ujung-ujungnya ke ujung bejana yang berisikan cairan berwarna. Lalu tiup keluar sampai ketanda (a) dan angkat pipet ini dengan segera

5.2.4 Gantung atau jepit pipet tetes ini tegak lurus tanda ada sesuatu yang menyentuh ujungnya dan biarkan selama lebih kurang 2 menit.

5.2.5 Ukur panjang larutan dalam ujung lancip pipet dan catat. 5.2.6 Ulangi kegiatan ini, tetapi sekarang tutup pipet dengan jari

dan buka sedikit hingga air mengalir keluar dengan lambat, selanjutnya kegiatan sama dengan di atas.

(9)

5.2.8 Kegiatan sama dengan kegiatan 6.2.7, tetapi sekarang biarkan ujung pipet menyentuh dinding selama 2 detik dan kegiatan selanjutnya sama dengan di atas.

5.2.9 Kegiatan sama dengan kegiatan 6.2.8, tetapi ujung pipet menyentuh dinding bejana, cairan berwarna selama 5 detik. 5.2.10 Tiap kali ukur panjang larutan dalam ujung pipet yang

lancip tersebut, lalu dicatat.

5.2.11 Bandingkan panjang larutan dalam ujung lancip itu pada berbagai waktu pengaliran. Kesimpulannya apa yang terjadi? Berikan alasan yang tepat!

5.3 Menera buret

5.3.1 Siapkan buret dengan cara yang telah dijelaskan diatas, isi dengan aquadest sampai volume 0 mL, catat V0 .

5.3.2 Sediakan gelas kimia 50 mL, timbang, dan catat beratnya 5.3.3 Alirkan 5 mL air kedalam gelas kimia yang sudah diketahui

beratnya tadi, catat Va dan dapatkan pertambahan berat gelas kimia dengan menimbang lagi.

5.3.4 Dengan demikian, anda akan mendapatkan berat air dengan suatu volume tertentu.

5.3.5 Alirkan lagi 5 mL air dari buret kedalam gelas kimia dan timbang lagi pertambahan beratnya.

5.3.6 Ulangi kegiatan ini sampai delapan kali

5.3.7 Hitung volume air yang ditimbang itu dari beratnya dan massa jenis air pada suhu tertentu (suhu kamar). Sebut volume ini V (sebenarnya) dan volume yang dibaca pada buret V (buret).

5.3.8 Buat tabel pengamatan dan hitung V (sebenarnya), sedang V (buret) = 5 mL. Dari V (sebenarnya) ini anda dengan mudah mendapatkan penyimpangan baku yang memberikan ketelitian buret anda.

6.

Data Pengamatan

6.1 Membuat larutan

6.1.1 Membuat larutan dari bahan padat

6.1.1.1 Membuat 100 mL larutan NaCl 0,5 M

Pengamatan Hipotesis

NaCl 0,5 M dilarutkan dengan aquadest sebanyak 100 mL

Larutan berwarna bening

K2Cr2O7 0,1 M dilarutkan

dengan aquadest 100 mL

(10)

6.1.1.2Membuat larutan 100 mL Natrium oksalat K2Cr2O7

6.1.2 Membuat larutan dari bahan pekat

6.1.2.1 Membuat 100 mL larutan HNO3 0,01 N

(11)

bejana 2 detik

Pipet volume ujungnya menyentuh dinding bejana 5 detik harus di kalibrasi agar kita mendapatkan hasil yang akurat dan presisi.

Dalam praktikum ini, kami akan mempraktikan beberapa hal, antara lain:,

1.1. Bagaimana membuat larutan dari berbagai senyawa? 1.2. Bagaimana pengaruh waktu pengaliran pipet?

1.3. Bagaimana cara menera buret? 1 Membuat larutan

1.1. Membuat larutan dari bahan padat

1.1.1 Membuat 100 mL lautan NaCl 0,5 M Mencari gram NaCl dapat menggunakan rumus :

(12)

Setelah kita mencari gram NaCl yang akan kita gunakan, kita langsung masukkan NaCl kedalam labu takar. Lalu kita larutkan dengan aquadest sebanyak 100 ml. Goyangkan sampai tidak ada lagi endapan yang tersisa, warna yang dihasilkan yaitu warnaa bening.

Reaksi yang terjadi dalam membuat larutan NaCl yaitu:

NaCl+H2O → NaOH+HCl

1.1.2 Membuat larutan K2Cr2O7 0,1 N

Pertama kita kita hitung berat K2Cr2O7 dalam 1 N, dengan rumus yang sama.

N=α × M

Setelah kita mengetahui berat K2Cr2O7 yang dibutuhkan, lalu kita masukkan ke labu

takar kemudian kita campurkan aquadest 100 ml, aduk hingga tidak ada lagi larutan K2Cr2O7

yang menggedap. Warna yang dihasilkan dari reaksi tersebut adalah orange pekat. Dengan reaksinya sebagai berikut:

K2Cr2O72KOH+H2Cr2O7

Namun warna orange yang dihasilkan tidak merata, terdapat perbedaan antara bagian atas dengan bagian bawah. Hal ini membuktikan bahwa tekanan mempengaruhi jalannya reaksi.

1.2 Membuat larutan dari bahan pekat

1.2.1 Membuat 100 mL larutan HNO3 0,01 N

(13)

V2=0,07mL

Dalam perhitungan diatas menunjukkan bahwa pengenceraan asam nitrat dalam100 ml aqudest kita membutuhkan 0,07 ml asam nitrat perkat

2 Pengaruh Waktu Pengaliran Pipet

Dalam percobaan kedua ini yaitu praktikum pengenalan dan penggunaan alat volumetri, penggunaan pipet volume dalam mengukur pengaruh waktu pengaliran pipet. Percobaan kali ini dilakukan dengan memberikan 5 (lima) macam perlakuan terhadap pipet volume. Semua perlakuan awal yang diberikan sama yaitu perlakuan dimana larutan berwarna merah disedot hingga batas 10 cm. Perlakuan yang pertama setelah disedot, pipet berisi cairan ditiup keluar, hal ini dilakukan dengan dua kali pengulangan. Waktu pengaliran pipet dan panjang sisa larutan di dalam pipet yang pertama dengan kedua hanya berbeda sedikit yaitu 9 detik dengan panjang larutan 1,5 cm dan 7 detik dengan panjang 1 cm yang berarti memilikis selisih waktu 2 detik dan selisih panjang 0,5 cm. Perlakuan kedua pipet volume yang telah berisi larutan ditutup engan jari dan dibuka sedikit memiliki waktu pengaliran pipet yang cukup lama yaitu 1 menit 40 detik tetapi panjang sisa larutan dipipet hanya beda sedikit dengan perlakuan sebelumnya yaitu 1,1 cm. Perlkuan ketiga pada saat pengaliran larutan dibiarkan mengalir bebas yang memiliki waktu pengaliran yag sama dengan perlakuan satu yaitu 9 detik dan panjang sisa larutan yang hampir sama juga yaitu 1,2 cm.Perlakuan keempat pipet volume ujungnya menyentuh dinding bejana selama 2 detik baru setelah itu dibiarkan mengalir bebas membutuhkan waktu pengaliran selama 13 detik dengan panjang sisa larutan di pipet 1 cm. Perlakuan kelima sama dengan perlakuan keempat hanya saja waktu menyentuh ujung pipet dengan dinding bejana yaitu selama 5 detik memerlukan waktu pengaliran selama 18 detik dengan panjang sisa larutan di pipet 1 cm.Bisa dilihat hasilnya dimana perlakuan yang berbeda memerlukan waktu pengaliran yang berbeda dengan selisih waktu yang agak jauh tetapi memiliki panjang sisa larutan diujung pipet yang hampir sama atau selisihnya hanya sedikit sekali bahkan ada yang sama.

3 Menera buret

Dalam praktikum ketiga ini kami melakukan percobaan menara buret akhirnya kami mendapatkan hasil / data yang terdapat pada tabel data percobaan dimana volume sebenarnya dapat kita hitung dengan cara :

V (sebenarnya) = ( Massa air sesudah . ρ air ) x ( Massa air sebelum . ρ air )

Maka :

V1 (sebenarnya) = 3,8 ml

(14)

V3 (sebenarnya) = 4 ml

V4 (sebenarnya) = 3,7 ml

V5 (sebenarnya) = 2,6 ml

V6 (sebenarnya) = 4 ml

V7 (sebenarnya) = 4,7 ml

V8 (sebenarnya) = 4 ml

8.

Diskusi

Pada percobaan pertama membuat larutan terbagi menjadi 2 ( dua ) yaitu :

1) membuat larutan dari bahan padat

(i) pertama membuat 100 ml larutan NaCl 0,5

(ii) kedua adalah membuat 100 ml larutan Natrium Oksalat 0,1 N

pada percobaan ini praktikan tidak mendapatkan kendala yang berarti.

(2) membuat larutan dari bahan pekat

(a) membuat 100 ml larutan HNO3 0,01 N (b) membuat 100 ml larutan H2SO4

karena kurangnya alat dan bahan untuk membuat 100 ml larutan H2SO4 maka praktikan hanya mendapatkanya dari literatur.

Pada percobaan kedua yaitu pengaruh waktu pengaliran pipet dapat dilihat hasilnya dimana perlakuan yang berbeda memerlukan waktu pengaliran yang berbeda dengan selisih waktu yang agak jauh tetapi memiliki panjang sisa larutan diujung pipet yang hampir sama atau selisihnya hanya sedikit sekali bahkan ada yang sama.

Pada percobaan ketiga yaitu dari perhitungan yang telah dibahas dalam pembahasan praktikan dapat menyimpulkan bahwsa volume sebenarnya dalam delapan kali percobaan berbeda – beda, padahal dalam literatur seharusnya volume sebenarnya harusnya sama dengan volume gelas ukur. Mungkin diakibatkan kelalain praktikan dan kurangnya pemahaman saat kalibrasi buret dan timbangan.

9.

Kesimpulam

Dari praktikum kali ini praktikan dapat menyimpulkan :

1) Alat perngukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap penentuan kuantitatif. Dari sifat dan fungsi dapat dibedakan : pipet, buret, dan labu takar. 2) Prasyarat pertama untuk pengukuran yang tepat untuk pengukuran yang tepat dan

(15)

I. Berat jenis air tergantung pada suhu, sehingga berat satu liter air bukan 1000 gram untuk semua suhu

II. Oleh karena gaya tekan udara yang pada suhu tertentu tergantung pada tekanan barometer, satu wadah dengan volume besar beratnya akan lebih kecil dibanding apabila ini ditimbang dalam hampa, dan seharusnya diadakan koreksi.

III. Volume wadah gelas berubah-ubah dengan suhu.

3) Labu takar digunakan untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu. Biasanya volume dapat digunakan berkisar antara 100 sampai 1000 mL

10. Daftar Pustaka

Day,R.A., 1981. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.

Eckschlager,K. 1984. Kesalahan Pengukuran dan Hasil Dalam Analisis Kimia.PT.Ghalia Indonesia. Jakarta

Roth, Herman J. 1988. Analisis Farmasi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Soesatyo, Boedi., 2000. “Standar Filter Untuk Kalibrasi Microplate Reader”,Standar Filter untuk Kalibrasi Microplate Reader (Boedi Soesatyo dan Mega Pinandito).

Gambar

Gambar  2.1Kalium DikromatK722OCr0,1 NEtiket
Tabel 4.2 Bahan Praktikum Pengenalan dan Penggunaan Alat Volumetri

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui besarnya kerugian gesekan dari pada aliran fluida dalam suatu aliran perpipaan (instalasi pipa) ; akibat tekanan gesek yang timbul pada pipa karena adanya

Selain itu manfaat lain yang diharapkan adalah bagi para guru agar lebih baik lagi dalam pembelajaran mempersiapkan pembelajaran sesuai dengan mata lebih baik lagi

Gambaran pelaksanaan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dengan 3M oleh keluarga dalam pencegahan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) oleh keluarga di Dusun Jeruk

Pertama tama peneliti ingin memanjatkan syukur kepada Allah SWT atas berkat dan karuniaNya peneliti dapat menyelesaikan penulisan proposal skripsi yang berjudul

(1) Usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diajukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dengan terlebih

Variasi budaya organisasi terbukti dan positif berkaitan erat dengan variasi kepercayaan sehingga semakin tinggi kepecayaan karyawan terhadap organisasi, maka

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk pembelajaran berupa buku praktik akuntansi manufaktur untuk pembelajaran akuntansi di Perguruan Tinggi. Harapannya,

x Algoritma enkripsi yang digunakan untuk mengamankan data harus sesuai dengan teknik kriptografi untuk tetap menjaga keutuhan berkas/ file tersebut ketika di