• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI "PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI"ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI

N/A
N/A
sultan sahrir

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI "PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI"ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

"PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI"

Disusun Oleh:

KELOMPOK V

Annisa Amanda Putri. S (202304130) Dwi Nuridhayuni (202304137)

Irmawati (202304145)

Meriza Arza Ardana (202304151)

Rahmi (202304165)

Salfira Zalzabila Basri (202304173)

Siska Saskia (202304175)

Yuria Selvira (202304183)

Penanggung Jawab: Abd. Karim, S.Farm., M.Si.

Asisten: Jeanne Yohanela Thung

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI PROGRAM STUDI DIII FARMASI

INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA MAKASSAR 2023

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan, dosen, dan peneliti melakukan percobaan bekerja di laboratorium tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia dan kesalahan saat mengggunakan alat praktikum jika tidak mengetahui cara penggunaan alat. Ada banyak jenis-jenis laboratoruim, diantaranya adalah laboratorium mikrobiologi. Secara sederhana mikrobiologi dapat diartikan sebagai organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak memungkinkan untuk melihatnya dengan mata telanjang. Namun, mengamati aktivitas mikroorganisme ini sangat menyenangkan, dan bila diperdalam manusia terutama untuk industri pangan, mungkin inilah sebabnya kenapa mikrobiologi menjadi salah satu mata kuliah yang perlu untuk dipelajari (Andriani, 2016).

Pada saat melakukan praktikum mikrobiologi, tentu saja terlebih dahulu kita perlu mengetahui jenis alat yang akan digunakan pada praktikum tersebut. Selain itu, kita juga perlu mengetahui prosedur penggunaanya, cara pembersih dan fungsi dari masing masing alat tersebut. Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehinnga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian (Andriani, 2016).

Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme) berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.

Mikroorganisme meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri, dan virus. Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme yaitu bakteri, protozoa, virus, alga, dan cendawan.

(3)

Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi mengenai jasad- jasad renik ini. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu adanya pengetahuan tentang cara-cara atau teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat-alat yang digunakan memiliki teknik sterilisasi yang berbeda (Widodo, 2017).

Mikroorganisme dipelajari di laboratorium untuk banyak tujuan, tersedia teknik untuk menentukan ukuran, bentuk, dan struktur sel-sel individu, juga bagaimana sel-sel itu di kelompokkan. Ada prosedur untuk menumbuhkan (mengembangbiakkan) mikroorganisme di laboratorium.

Beberapa diantaranya memerlukan keadaan yang sangat khusus, misalnya ketiadaan oksigen sama sekali. Banyak kemajuan telah di capai dalam peralatan untuk laboratorium mikrobiologi semenjak awal 1900-an.

Instrumen masa kini misalnya dapat mengidentifikasi secara amat terperinci komposisi kimiawi suatu sel mikroba, demikian pula senyawa- senyawa yang kimia yang dihasilkan oleh suatu sel (Widodo, 2017).

Alat-alat laboratorium biasa dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapar diminimalisir sedikit mungkin. Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka perlu dilakukannya praktikum pengenalan alat agar dapat mengetahui fungsi serta pemakaian dari alat-alat digunakan dalam praktikum mikrobiologi (Widodo, 2017).

Pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan karena dapat memperlancar kegiatan praktikum serta menghindari penyalahgunaan fungsi setiap alat akibat ketidaktahuan seorang. Selain itu, peralatan yang ada dilaboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya. Tak jarang beresiko tinggi bagi praktikan yang sedang melukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu

(4)

mengunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama tapi ukuranya berbeda (Widodo, 2017).

B. Tujuan Praktikum

Berdasarkan latar belakang, tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah:

1. Memahami alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi.

2.

Memahami prinsip kerja alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi.

C.

Manfaat Praktikum

Berdasarkan tujuan praktikum, manfaat yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah:

1. Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi.

2.

Mengetahui prinsip kerja alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi.

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Mikrobiologi

Sejarah mikrobiologi dimulai dengan penemuan Antony Van Leeuwenhoek, seorang mahasiswa ilmu pengetahuan alam berkebangsaan Belanda. Leeuwenhoek melakukan pengamatan ini selama ia memburu hobinya mengasah lensa dan membuat mikroskop.

Tetapi, Leeuwenhoek bukanlah orang pertama yang melihat mikroba yang disebut bakteri dan protozoa namun dialah yang pertama-tama melaporkan pengamatannya dengan keterangan dan gambar-gambar yang teliti. Selama hidupnya ia telah membuat lebih dari 20 buah mikroskop, kekuatan pembesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali (Ramdhani & Supriyatna, 2023).

Mikroskop-mikroskop ini berbeda sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang, yang menggunkan dua lensa atau lebih dalam sistem yang dapat memperbesar 1.000-2.000 kali.

Hasil pengamatan Leeuwenhoek, yang dilaporkannya dalam bentuk surat- surat penuh semangat dibaca orang dengan penuh perhatian, tetapi arti penemuannya itu tidak dihiraukan. Sebelum tahun 1800 orang belum menyadari benar bahwa mikroorganisme adalah adalah penyebab banyak penyakit atau menyebabkan perubahan kimiawi pada bahan-bahan disekitar kita yang tidak terhitung banyaknya (Ramdhani & Supriyatna, 2023).

Selain Antony Van Leeuwenhoek, Louis Pasteur mengemukakan teori biogenesis, peranan mikroorganisme patogen penyebab penyakit dan proses fermentasi serta proses pasteurisasi. Lazaro Spallanzani dan John Tyndall, membuktikan teori biogenesis, proses pengawetan dan tindalisasi serta adanya mikroorganisme pembentuk spora. Ilmuwan-illmuwan yang mengemukakan pendapatnya ini berada pada periode spekulasi dan perintisan mikrobiologi. Sedangkan pada periode keemasan pelopornya

(6)

adalah Robert Koch, yaitu penemu bakteri penyebab TBC, mengemukakan metode pewarnaan bakteri dan kultivasi mikroorganisme.

Robert Koch mengemukakan Postulat Koch, yang merupakan suatu dalil atau konsep dasar tentang prinsip isolasi atau kultivasi mikroorganisme dan terjadinya infeksi oleh mikroorganisme (Kusnadi et al., 2005).

B. Definisi Mikrobiologi

Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan tentang perikehidupan makhluk-makhluk kecil yang hanya kelihatan dengan mikrosop (bahasa Yunani: mikros = kecil, bios = hidup, logos = kata atau ilmu). Makhluk- makhluk kecil itu disebut mikroorganisme, mikroba, protista atau jasad renik. Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723) ialah orang yang pertama kali mengetahui adanya dunia mikroorganisme itu. Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat melihat bentuk makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya itu tidak diduga sama sekali keadaannya (Kusnadi et al., 2005).

Mikrobiologi ditripkan sebagai ilmu yang mempelajari mahluk hidup berukuran mikroskopis meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi dan virus.

Mikrobiologi dapat di pandang sebagai ilmu dasar yang mempelajari biologi dan mikroba, seperti fisiologi, taksonomi, ekologi dan genetika mikroba serta dapat berperan sebagai ilmu terapan antara lain mikrobilogi pertanian. Fungsi mikrobiologi pertanian antara lain agar meningkatkan produktivitas pertanian baik kualitas maupun kuantitas dan dapat menekan kemungkinan bahwa kehilangan hasil produksi (Shofi &

Humairoh, 2019).

Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme) berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.

Mikroorganisme meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri, dan virus. Keseluruhan mikroorganisme tersebut berpengaruh penting pada pertanian. Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang terpenting dan mengasyikkan untuk dipelajari.

(7)

Tidak hanya sebagai ilmu biologi dasar yang memberikan pengertian- pengertian tentang asas-asas kimia dan fisika dalam proses kehidupan, tetapi juga sebagai ilmu terapan yang penting (Shofi & Humairoh, 2019).

Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang berarti studi tentang organisme hidup yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), virus (virulogi), khamir dan jamur (miko-logi), protozoa (protozoologi), beberapa ganggang, dan beberapa bentuk kehidupan yang tidak sesuai untuk dimasukkan kedalam kelompok tersebut diatas. Bentuk kehidupan yang kecil seperti itu disebut mikroorganisme. Kadang-kadang disebut mikroba atau dalam bahasa sehari-hari, mikroba (Setyati, 2021).

Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari tentang organisme yang mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga dan protozoa. Mikrobiologi boleh dikatakan merupakan ilmu yang masih baru. Dunia jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu dan makna sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu barulah dipahami sekitar 200 tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang sangat berarti karena mikroorganisme digunakan oleh para peneliti dalam penelaah hampir semua gejala biologis yang utama (Setyati, 2021).

Mikroba adalah makhluk hidup berukuran kecil dan yang termasuk di dalamnya adalah bakteri, virus, khamir dan protozoa. Mikroba dapat merugikan dan menguntungkan, mikroba memainkan peranan penting dalam bioteknologi. Mikrobiologi termasuk salah satu bidang yang kaya akan isu sosiosaintifik, karena sifat ilmu mikrobiologi sebagai konsep dasar dan konsep aplikasi (Ulimaz, 2022).

Mikroorganisme terdapat di berbagai tempat seperti tanah, debu, air, udara, kulit dan selaput lendir. Mikroorganisme dapat berupa bakteri, fungi, protozoa dan lain-lain. Mikroorganisme mudah terhembus udara dan menyebar ke mana-mana karena ukuran selnya kecil dan ringan.

Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak kerusakan. Pengendalian

(8)

mikroorganisme ditujukan untuk mencegah penyebaran penyakit, membasmi mikroorganisme pada inang, serta mencegah pembusukan dan kerusakan bahan. Mikroorganisme dapat dihambat atau dibunuh secara fisik dan kimia. Secara fisik melalui suhu, tekanan, radiasi dan penyaringan, misalnya sterilisasi, pembakaran atau sanitasi (Ulimaz, 2022).

Dalam bidang mikrobiologi ada beberapa teknik-teknik dasar tertentu yang perlu diketahui dan dipahami serta dipelajari oleh mahasiswa termasuk para peneliti dalam bidang mikrobiologi untuk digunakan dalam laboratorium. Teknik-teknik tersebut digunakan dalam memelihara bakteri, mengisolasinya dalam biakan murni (hanya mengandung satu macam bakteri), mengamatinya dan mengidentifikasi mikroorganisme (Ulimaz, 2022).

C. Pengenalan Alat – Alat Laboratorium

Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat untuk melakukan percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada umumnya bentuk dan ukuran dan tata ruang suatu laboratorium didesain sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya. Disamping bentuknya, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian karena fungsi laboratorium tidak hanya digunakan untuk percobaan yang bersifat individual. Umumnya laboratorium dogunakan untuk berbagai kegiatan percobaan dalam konteks proses belajar mengajar. Sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 m² dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan setiap rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m² dari keseluruhan luas laboratorium. Laboratorium untuk keperluan praktikum mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya 3-4 m² untuk setiap mahasiswa (Hafsan & Masri, 2015).

(9)

Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak mungkin dipaparkan secara umum. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut sesuai dengan abjad. Agar alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam waktu relative lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai (Hafsan & Masri, 2015).

Kemampuan menggunakan alat laboratorium adalah sikap yang ditunjukkan dalam bekerja dan berfikir untuk mendapatkan pengetahuan sains pada kegiatan eksperimen di laboratorium untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kemampuan menggunakan alat laboratoriumnya tinggi akan berusaha secara tepat dan efisien untuk memahami materi tersebut daripada siswa yang kemampuan menggunakan alat laboratoriumnya rendah (Prasetya, 2019).

Di dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat- alat yang berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi,cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi (Seprianto et al., 2022).

Di samping peralatan gelas tersebut, pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain: autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan,penangas air untuk mencairkan medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian fermentasi (Prasetya, 2019).

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium.

(10)

Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna. Penanganan bahan sebelum melakukan praktikum sangat mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan didalam wadah, bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari asam (Yulirohyami et al., 2023).

Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Yulirohyami et al., 2023).

Alat – alat yang digunakan dalam penelitian harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu adanya pengetahuan tentang cara – cara atau teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat – alat yang digunakan memiliki teknik sterilisasi yang berbeda (Yulirohyami et al., 2023).

Alat-alat dari gelas,logam dapat di sterilkan dengan auto klaf seperti pinset,gagang skalpel, petridish dan botol kultur. Proses sterilisasi dimulai dengan mencuci alat-alat tersebut dengan menggunakan deterjen sampai bersih dan dibilas dengan air, setelah bersih alat-alat tersebut di simpan agar kering, kemudian dimasukkan ke dalam autoklaf, untuk beberapa alat sebelumnya harus dibungkus dengan kertas, adapun alat-alat tersebut adalah pinset, gagang skalpel, dan petridish. Temperatur yang digunakan untuk sterilisasi dengan autoklaf adalah suhu 121°C, tekanan 15 psi selama 15 menit. Kemudian alat-alat ini diterilisasi lagi dengan cara mengovennya selama 1 jam dengan suhu 65°C. Setelah di oven, alat-alat

(11)

ini bisa langsung digunakan atau disimpan dalam lemari (Kusnadi et al., 2012).

Penggunaan alat-alat dalam laboratorium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada praktikum yang dilakukan. Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik. Seperti layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga mempunyai resiko kecelakaan kerja.

Resiko ini dapat disebabkan karena faktor ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia (Kusnadi et al., 2012).

Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar (Kusnadi et al., 2012).

Dalam mengukur suatu zat atau benda hendaknya menggunakan suatu alat, alat yang digunakan mengukur suatu zat dalam kimia adalah gelas ukur, akan tetapi hasil pengukuran dari gelas ukur sangat kurang tepat, sehingga dalam penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu contoh alat pengukuran lain yang mempunyai tingkat ketelitian lebih baik dari pipet isap, namun pengukuran dengan pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan (Seprianto et al., 2022).

Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum

(12)

biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Seprianto et al., 2022).

(13)

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum pengenalan alat ini adalah Autoklave, Batang L, Bunsen, Cawan Petri, Hot Plate, Inkubator, Jarum Ose, Kaca Objek, Laf, Mikro Pipet, Oven, Pinset, Pipet Tetes, Stire, Tabung Durham, dan Tabung Microsentrifus. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu alat tulis dan kertas HVS.

B. Cara Kerja

1. Siapkan alat alat laboratorium yang akan digunakan

2. Jelaskan fungsi dan cara kerja dari alat alat laboratorium terhadap praktikan oles asisten laboratorium

3. Bahan dimasukkan kedalam erlenmeyer atau botol dan ditutup rapat dengan sumbat atau aluminium foil.

4. Erlenmeyer/botol lalu dimasukkan kedalam alat sterilisasi (alat standar menggunakan Arnold Steam Sterilizen atau dandang).

5. Nyalakan sumber panas dan tunggu hingga termometer menunjukkan suhu 100°C kemudian hitung waktu mundur hingga 30 menit (uap panas yang terbentuk akan mematikan mikroba).

6. Setelah selesai alat sterilisasi dimatikan dan bahan yang steril dikeluarkan.

7. Setelah 24 jam, bahan tersebut di sterilkan lagi dengan cara yang sama, sedang waktu ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan spora atau sel vegetatif yang belum mati untuk tumbuh sehingga mudah dibunuh.

(14)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Adapun hasil dari praktikum pengenalan alat sebagi berikut:

Tabel 1. Alat-alat laboratorium mikrobiologi

No Nama Alat Fungsi

1

Autoclav

Untuk mensterisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu 1210c

2

Beaker Glass

Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.

3

Cawan Petri

Untuk membiakkan (kultivase) mikroorganisme

(15)

4

Bulsen

Bulsen untuk menciptakan kondisi yang steril.

5

Gelas Ukur

Untuk menukur

volume,sampel,bahan cair dengan ketelitian rendah

6

Labu Ukur

Berfungsi untuk melarutkan dan mengencerkan larutan pada saat

mengujian di laboratorium

7

Inkubator

Untuk mengingkubasi atau memeram mikroba pada suhu

yang terkontrol

8

Spektrofotometer

Untuk mengukur kerapatan sel bakteri

(16)

9

Lemasi Es

Untuk menyimpan dan mengawetkan media yang lebih

10

Buret

Untuk meneteskan sejumlah reagen cairan dalam eksperimen

yang tentunya memerlukan resisi,seperti eksperimen titrasi

11

Laminar Air Flow

Sebagai ruang aseftis saat mengginokulasi mikroba

12

Mikroskop

Untuk mengamati objek yang ukurannya sangat kecil

(17)

13

Oven

Untuk sterilisasi kering

14

Tabung Durham

Untuk menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme

bakteri yang diujikan

15

Batang L

Untuk menyebarkan cairan di permukaan agar cairan tersebar

merata

16

Glass beads

Untuk meratakan suspensi biakan

17

Tabung Microsentrifus

Untuk memisahkan zat cair berdasarkan berat jenisnya

(18)

18

Jarum Ose

Untuk memindahkan biakan untuk ditanam ke media baru biakan

atau pertumbuhan

B. Pembahasan

Dalam praktikum yang berjudul Pengenalan alat-alat Mikrobiologi ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui alat-alat mikrobiologi umum beserta fungsinya. Dari hasil yang di peroleh diketahui bahwa masing masing alat laboratorium memiliki fungsi yang berbeda. Dengan mengetahui fungsinya, maka mempermudahkan praktikan untuk mengenal alat, karena pengenalan alat merupakan dasar dari melakukan sesuatu percobaan atau penelitiaan. Hal ini sesuai dengan Yusuf (2009) dalam Wahjuningrum et al. (2018) yang menyatakan bahwa pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan karena dapat memperlancar kegiatan praktikum.

Pengenalan alat-alat laboratorium khususnya alat mikrobiologi sangat penting adanya karena tanpa pengenalan dasar ini kita tidak tahu apa nama dan juga fungsi dari alat tersebut. Sehinnga peluan besar terjadinya kecelakaan pada laboratorium. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Tandra, 2013) dalam Ir Widanarni et al. (2021) bahwa Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna.

Penanganan bahan sebelum melakukan praktikum sangat mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan didalam wadah,

(19)

bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari asam.

Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Wardani et al., 2022).

(20)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari praktikum pengenalan alat-alat mikrobiologi ini dapat disimpulkan jika alat-alat yang digunakan untuk bidang mikrobiologi lebih beragam dibanding dengan laboratorium biasa. Penggunaannya juga harus lebih hati-hati dan sterilisasinya harus terjaga dikarenakan mikroba ada di berbagai macam tempat, serta spora dari mikroorganisme sangat sulit untuk di musnahkan. Setiap alat yang digunakan dalam praktikum ini memiliki nama dan fungsinya masing masing, sehingga diperlukan pengenalan terhadap alat-alat yang akan digunakan.Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium dapat kita gunakan waktu yang relative lama dan dalam keadaan baik. Alat-alat ini perlu dipelihara dengan baik dan selalu mensterilkannya ketika akan menggunakannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Penguasaan dan pemahaman dalam penggunaan alat-alat akan sangat membantu dan menghindari kegagalan dalam praktikum mikrobiologi ini. Dalam praktikum mikrobiologi terdapat berbagai macam alat dengan nama, bentuk, fungsi, dan cara penggunaan yang berbeda-beda. Diantaranya adalah jarum ose, batang L, kaca objek cekung, cawan petri, pipet tetes, vortex, colony counter, tabung durham, mikropipet, LAF, incubator, oven, hot plate, autoclave, stire, kaca objek, bunsen, pinset.

B. Saran

Sebaiknya kelengkapan alat juga perlu diperhatikan, karena pengenalan alat ini merupakan pengetahuan dasar dalam praktikum mikrobiologi. Praktikan diharuskan mengetahuai fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang ada pada laboratorium agar terhidar dari segala bentuk kegagalan dalam melaksanakan praktikum, dan praktikum dapat berjalan dengan sempurna.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, R. (2016). Pengenalan alat-alat laboratorium mikrobiologi untuk mengatasi keselamatan kerja dan keberhasilan praktikum. Jurnal Mikrobiologi, 1(1), 1–10.

Hafsan, S. E., & Masri, M. (2015). Penuntun Praktikum Mikrobiologi.

Makassar: Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alaudin, 2(3), 1–13.

Ir Widanarni, Ms., Wahjuningrum, D., SSi, Ms., Yuhana, M., & SPi, Ms.

(2021). Mikrobiologi Akuakultur dalam Praktik. PT Penerbit IPB Press.

Kusnadi, K., Rochintaniawati, D., & Kusumawaty, D. (2005).

Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Biologi Dalam Mengisolasi Plasmid Bakteri Sebagai Pengayaan Praktikum Mikrobiologi. Jurnal Pengajaran MIPA, 6(2), 27–37.

Kusnadi, K., Rustaman, N. Y., Redjeki, S., & Aryantha, I. N. P. (2012).

Analisis kemunculan keterampilan spesifik lab mikrobiologi melalui pembelajaran mikrobiologi berbasis proyek inkuiri “mini-riset”

mahasiswa biologi. Jurnal Pengajaran MIPA, 17(1), 53–59.

Prasetya, Y. A. (2019). Petunjuk Praktikum Mikrobiologi & Parasitologi.

Penerbit Qiara Media.

Ramdhani, M. N., & Supriyatna, A. (2023). Identifikasi Tata Ruang dan Pengenalan Alat-Alat Di Laboratorium Mikrobiologi. Jurnal Penelitian Teknologi Informasi Dan Sains, 1(2), 41–49.

Seprianto, S., Saraswati, H., Wahyuni, F. D., Novianti, T., Nora, A., Naroeni, A., & Handayani, P. (2022). Workshop Isolasi Dna Dan Pengenalan Alat Laboratorium Bioteknologi Bagi Guru Biologi Sma/Ma Se Jakarta. J-Abdi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,

(22)

2(3), 4503–4514.

Setyati, R. H. (2021). Penerapan Flipped Learning Materi Mikrobiologi Terintegrasi Learning Management System. Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha, 8(2), 43–49.

Shofi, M., & Humairoh, D. (2019). Pengenalan dan pelatihan Penggunaan Mikroskop pada Siswa Kelas IV SD Islamic International School Pesantren Sabilil Muttaqien Kediri. Prosiding (SENIAS) Seminar Pengabdian Masyarakat, 2(3), 1–11.

Ulimaz, A. (2022). Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Mata Kuliah Mikrobiologi Dasar di Perguruan Tinggi Berbasis Vokasi.

Nusantara Hasana Journal, 2(1), 198–206.

Wahjuningrum, D., SSi, Ms., & Ir Widanarni, Ms. (2018). Dasar-dasar dalam Praktik Mikrobiologi Akuatik. PT Penerbit IPB Press.

Wardani, K. A., Sakati, S. N., Sulami, N., Syahrir, M., & Kanan, M. (2022).

Teori Mikrobiologi. Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.

Widodo, L. U. (2017). Dasar-dasar Praktikum Mikrobiologi. Microbiological Applications, A Laboratory Manual in General Microbiology, 3(2), 1–

6.

Yulirohyami, S. S., Kuntari, S. S., Kurniawati, P., Si, S. P., Anugrahwati, M., & Yanti, I. (2023). Pengenalan Kompetensi Analisis Kimia Bagi Siswa SMK. Deepublish.

(23)

LAMPIRAN

Gambar 1 Autoclav

Gambar 2 Beaker Glass

Gambar 3 Cawan Petri

Gambar 4 Bulsen

(24)

Gambar 5 Gelas Ukur

Gambar 6 Labu Ukur

Gambar 7 Inkubator

Gambar 8 Spektrofotometer

(25)

Gambar 9 Lemasi Es

Gambar 10 Buret

Gambar 11 Laminar Air Flow

Gambar 12 Mikroskop

(26)

Gambar 13 Oven

Gambar 14 Tabung Durham

Gambar 15 Batang L

Gambar 16 Glass beads

(27)

Gambar 17 Tabung Microsentrifus

Gambar 18 Jarum Ose

Referensi

Dokumen terkait

Peralatan kaca yang terdapat di laboratorium memiliki berbagai fungsi, antara lain mengukur volume cairan, menyimpan sampel atau bahan kimia, tempat mencampur atau

Pembuatan medium percobaan ini dengan menggunakan NA (Nutrient Agar) instant yang tersedia, dimana dalam pembuatannya terlebih dahulu dengan cara menimbang bahan

Di dalam laboratorium kimia terdapat alat-alat yang di gunakan untuk melakukan percobaan. Laporan ini akan membahas alat-alat yang sering digunakan di dalam

Pada percobaan kedua yaitu pengaruh waktu pengaliran pipet dapat dilihat hasilnya dimana perlakuan yang berbeda memerlukan waktu pengaliran yang berbeda

Karena apabila kita tidak mengetahui cara kerja dan fungsi masing-masing alat, kita dapat melakukan kesalahan yang nantinya dapat berbahaya bagi kita maupun praktikan

Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara – cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme baik sifat

Selain itu, peralatan dan bahan kimia yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang

1.2.Tujuan dan Kegunaan Tujuan dari praktikum tentang pengenalan alat bantu mengamati bagian tumbuhan yang berukuran mikron adalah membiasakan praktikan bekerja dilaboratorium dengan