Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
1. 1. LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERCOBAAN I “PENGENALAN ALAT LABORATORIUM” Disusun Oleh : NAMA : RUKMANA STAMBUK : G 301 12 008 KELOMPOK : III (TIGA) JURUSAN : KIMIA LABORATORIUM MIKROBIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TADULAKO 2013 61
2. 2. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan, dosen, dan peneliti
melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium Mikrobiologi tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang
bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam
Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan
digunakan. Setiap percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda. Ada banyak jenis-jenis Laboratorium, diantaranya adalah Laboratorium
Mikrobiologi. Secara sederhana mikrobiologi dapat diartikan sebagai organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak memungkinkan untuk melihatnya dengan mata telanjang. Namun mengamati aktivitas mikroorganisme ini sangat menyenangkan, dan bila diperdalam
dengan sangat sungguh-sungguh mikroorganisme dapat memberikan keuntungan pada manusia terutama untuk industri pangan, mungkin inilah sebabnya kenapa mikrobiologi menjadi salah satu mata kuliah yang perlu untuk dipelajari. Alat yang digunakan untuk melihat
mikroorganisme adalah mikroskop. Mikroskop ini dapat kita temukan hampir di setiap laboratorium, termasuk Laboratorium Mikrobiologi. Selain mikroskop, alat-alat lainnya adalah erlenmeyer, beaker glass, tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, triangle, jarum ose, cawan petri, pipet mikro, tip, laminar air flow, incubator, vortex,
magnetic stirrer, colony counter, autoclave dan lain-lain. Setiap alat ini mempunyai fungsi dan peran yang berbeda-beda. 61
3. 3. Pengenalan alat ini sangat penting demi kelancaran praktikum kita selanjutnya. Dalam sebuah praktikum, tentu saja praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum tersebut tanpa mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk menggunakannya. Oleh karena itu, kita harus
4. 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang berarti studi tentang organisme hidup yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), virus (virulogi), khamir dan jamur (miko-logi), protozoa (protozoo(miko-logi), beberapa ganggang, dan beberapa bentuk kehidupan yang tidak sesuai untuk dimasukkan kedalam kelompok tersebut diatas. Bentuk kehidupan yang kecil seperti itu disebut mikroorganisme. Kadang-kadang disebut mikroba atau dalam bahasa sehari-hari, mikroba (Volk, 1993). Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja dan fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998). Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama- namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan didalam laboratorium terbuat dari gelas. Meskipun
peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan
sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai dengan kebutuhan (Imam khasani, 2000). Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain : tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi. Di samping peralatan gelas tersebut, 61
5. 5. pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan,penangas air untuk mencairkan medium,
bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari asam. Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap
kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Tandra, 2013). Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat di butuhkan dalam proses
penilitian atau pun prktikum terutama dalam proses praktikum kimia ada banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing di dalam bidang keilmuan atau pun proses penilitian tentu alat-alat ini sangat di butuhkan sekali. alat-alat laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaiannya maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar 61
6. 6. penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar. Data-data yang tepat akan
meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke, 2013). Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat untuk melakukan percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka
misalnya kebun botani. Pada umumnya bentuk dan ukuran dan tata ruang suatu laboratorium di desain sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya. Disamping bentuknya, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian karena fungsi
laboratorium tidak hanya digunakan untuk percobaan yang bersifat individual. Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan dalam konteks proses belajar mengajar. Sebuah
laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 m² dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan setiap rasio setiap siswa
menggunakan tempat seluas 2,5 m² dari keseluruhan luas
laboratorium. Laboratorium untuk keperluan praktikum mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya 3-4 m² untuk setiap mahasiswa (Suprianto, 2006). Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Siswa akan terampil dalam praktikum apabila mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang akan
praktikum mahasiswa dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia. Mahasiswa yang menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam praktikum sehingga mahasiswa memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan (Maink, 2013). Dalam suatu laboratorium, ada banyak jenis alat – alat yang digunakan, salah satu jenis alat yang sering digunakan dalam laboratorium mikrobiologi adalah alat sterilisasi. Dalam laboratorium, sterilisasi media dilakukan dengan menggunakan autoklaf yang menggunakan tekanan yang disebabkan uap air, 61
7. 7. sehingga suhu dapat mencapai 1210 C. Sterilisasi dapat terlaksana bila mencapai tekanan 15 psi dan suhu 1210 C selama 15 menit. Media biakan yang telah disterilkan harus diberi penutup agar tidak dicemari oleh mikroorganisme yang terdapat disekelilingnya. Pemanasan basah bertekanan tinggi (autoklaf) dapat digunakan untuk mensterilkan larutan komponen media, bahan dan alat-alat yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Sterilisasi ini lebih baik dibandingkan sterilisasi dengan pemanasan kering karena dengan autoklaf tidak hanya mematikan mikroorganisme tapi juga mematikan sporanya. Waktu sterilisasi sangat bervariasi, tergantung dari ukuran obyek yang disterilkan. Lamanya waktu sterilisasi bahan cair (air, media)
tergantung pada volume cairan yang disterilkan. Sterilisasi alat gelas dan metal dapat dilakukan dengan pemanasan kering atau oven
(Maink, 2013). Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak mungkin semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat-alat-alat diurut sesuai dengan abjad. Agar supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai (Koesmadja, 2006). Pemakai laboratorium hendaknya
memahami tata letak atau layout bangunan laboratorium.
Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan begitu saja kepada seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan kelas. Banyak faktor yang harus
dipertimbangkan sebelum membangun laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan ukuran-ukuran ruang (Hilmi, 2007). Penggunaan alat-alat dalam laboratorium
diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada praktikum yang dilakukan. Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik. Seperti layaknya pekerjaan 61
ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia (Tandra, 2013). Inkubator adalah alat untuk
menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Colony counter berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah di inkubasi di dalam cawan, karena adanya kaca
pembesar. Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan skala yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni yang sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat direset. Mikropiper adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 μl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjust table volume pippete) antara 1 μl sampai 20 μl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume ( fixed volume pippete) misalnya mikropipet 5 μl. Dalam penggunaannya mikropipet memerlukan tip. Cawan petri berfungsi untuk membiakan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat di tuang ke cawan bagian bawah dan bagian atasnya digunakan sebagai penutup. Cawan perti tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm, dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedang cawan yang
berdiameter 9 cm, kira-kira cukup di isi media sebanyak 10 ml. Pipet ukur merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Cara penggunaannya adalah cairan disedot dengan bantuan filler sampai pada volume yang diinginkan.Kebersihan alat-alat yang
digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan
pengukuran dan perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam laboratorium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada praktikum yang dilakukan (Sudarmadji, 2005). 61
9. 9. BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah: Hari/ Tanggal : Senin, 09 Desember 2013 Pukul : 13.00 WITA – Selesai. Tempat : Laboratorium Biologi Dasar Jurusan Biologi FMIPA UNTAD 3.2 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah : A. Alat Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu : 1.
10. 10. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan Tabel Hasil Pengamatan No Nama Alat Gambar Fungsi 1. Tabung reaksi Untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium cair atau padat, alat pengenceran, untuk pengujian mikrobiologis. 2. Rak tabung reaksi Untuk tempat berdirinya tabung reaksi/ penyangga tabung reaksi sewaktu meletakkkan hasil reaksi. 3. Kaca preparat Untuk meletakkan objek yang akan diamati pada objek. 4. Jarum ose Untuk mengambil dan menggores sampel yang akan diamati. 5. Autoklaf Untuk
mensterilkan suatu benda dengan menggunakan uap. 61
11. 11. 6. Oven Untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas. 7. Inkubator Inkubator berfungsi sebagai menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, dan menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah, atau tempat
penyimpanan hasil penanaman mikroba 8. Bunsen Untuk memanaskan dan mensterilkan alat-alat yang terbuat dari platina. 9. Cawan petri Sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel. 61
12. 12. 10. Pipet tetes Untuk mengambil dan memindahkan bahan. 11. Corong kaca Untuk memasukkan cairan ke dalam suatu tempat yang sempit mlutnya. 12. Gelas ukur Untuk mengukur volume suatu larutan. 13. Spatula Untuk mengambil zat atau sampel dalam bentuk padatan. 14. Handsprayer untuk membersihkan tangan dari mikroba sebelum masuk tangan ke inkubator 61
13. 13. 15. Mikroskop Untuk membesarkan benda sehingga membantu dalam pengamatan atau melihat benda kecil. 16. Laminar air flow Tempat pengerjaan mikroba khususnya bakteri secara aseptik 17. Enkas Berfungsi sebagai tempat penanaman mikroba. Atau sebagai tempat pengerjaan mikroba seperti mengisolasi mikroba. 18. Colony Counter alat untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau
mikroorganisme 19. Hot Plate Untuk memanaskan larutan 61 14. 14. 4.2 Pembahasan Praktikum yang berjudul “Pengenalan Alat
Labratorium Mikrobiologi” ini membahas mengenai alat-alat yang akan dipergunakan pada praktikum Mikrobiologi Umum. Pada praktikum pertama ini, diperkenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di praktikum mikrobiologi, diantaranya yaitu
autoclave, tabung reaksi, pipet tetes, oven dan lainnya. Alat-alat ini juga dapat kita temukan pada Laboratorium lain, namun alat yang sama bisa saja mempunyai fungsi yang berbeda di laboratorium yang beda, contohnya tabung reaksi. Pada laboratorium kimia, tabung reksi digunakan sebagai tempat untuk mereaksikan zat-zat dalam jumlah kecil sementara di laboratorium mikrobiologi tabung reaksi digunakan untuk uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat ditutup dengan menggunakan kapas, tutup metal, plastic ataupun aluminium foil. Tujuannya adalah untuk menghindari kontaminasi dari udara luar. Mikroskop dapat dikatakan sebagai alat penting di
yang berukuran mikro (sangat kecil). Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda sehingga membantu dalam pengamatan atau melihat benda kecil. Mikroskop pertama dibuat oleh Antonio Van Leeuwenhoek, mikroskop ini awalnya masih sangat sederhana namun pada saat sekarang mikroskop jauh lebih modern dan sudah
mempunyai tingkat ketelitian dan akurasi yang tinggi. Menurut (Mored, 2005) mikroskop ini tersusun atas beberapa bagian, diantaranya : 1. Lensa okuler, lensa yang berfungsi untuk memebentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar 2. Lensa objektif, untuk membentuk bayangan nyata 3. Makrometer (pemutar kasar), berfunngsi untuk menaikan dan menurunkan mikroskop secara cepat 4. Mikrometer (pemutar halus), berfungsi menaik turunkan mikroskop secara lambat 61
15. 15. 5. Revolver, untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya 6. Diafragma, mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk 7. Meja mikroskop, tempat objek yang akan diamati 8. Penjepit kaca, untuk menjepit kaca yang terbuat dari plastic 9. Lengan
mikroskop, sebagai pegagang pada mikroskop 10.Sendi inklinasi (pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau penatur tegaknya mikroskop 11.Tabung mikroskop, berfungsi untuk menghubungkan antara lensa lensa objektif dan lensa okuler 12.Pemutar, a. Pemutar kasar, berfungsi untuk menggerakkan tabung dengan penggeser berat dan mengatur jarak objek dengan lensa sehingga diperoleh bayangan yang jelas b. Pemutar halus, berfungsi untuk mengatur tabung dengan penggesaran kecil, sehingga focus lebih tepat dan kita amati nampak lebih jelas. Untuk peralatan gelas, berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, dapat diketahui bahwa yang termasuk alat-alat yang terbuat dari gelas yaitu tabung reaksi, pipet tetes, cawan petri, gelas ukur dan corong kaca. Tabung reaksi biasanya kita gunakan untuk mereaksikan suatu zat, namun pada praktikum mikrobiologi tabung reaksi
digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Pipet tetes digunakan untuk mengambil dan memindahkan bahan sedangkan cawan petri fungsinya sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu larutan. Corong digunakan untuk memasukkan cairan ke dalam suatu tempat yang sempit mulutnya, seperti labu ukur, buret dan
sebagainya. 61
16. 16. Adapun yang termasuk alat-alat sterilisasi yaitu autoklaf, oven, dan bunsen. Autoklaf digunakan untuk mensterilkan suatu benda dengan menggunakan uap, sedangkan untuk oven digunakan untuk
fungsinya untuk memanaskan dan mensterilkan alat- alat yang terbuat dari platina. Bunsen digunakan untuk sterilisasi alat inokulasi dengan pembakaran seperti sterilisasi jarum inokulum atau spreader. Untuk memastikan kesterilannya jarum inokulum dibakar sampai membara dan spreader dapat dicelupkan alkohol lalu dibakar. Bunsen berbahan bakar gas yang disalurkan melalui pipa sedangkan pembakar spirtus berbahan bakar spirtus (methanol). Namun pembakar spirtus lebih mudah ditemukan di banyak laboratorium karena efisien dan portable. Tersedia juga alat loop incinerator / electric bunsen burner / electric incinerator untuk membakar jarum inokulum. Ujung jarum inokulum dapat dimasukkan ke dalam tabung keramik panas (815o C) selama 6 detik untuk mensterilisasinya. Pembakar spirtus dapat menciptakan sirkulasi udara dari bawah ke atas melewati api karena proses
pembakaran. Seringkali hal ini dianggap mampu menciptakan
lingkungan udara yang aseptis disekitar pembakar spirtus, tetapi jika memang load kontaminasi besar dan banyak gangguan aliran udara maka hal ini juga tidak sepenuhnya benar. Oleh karena itu sebaiknya tetap menggunakan LAF jika menginginkan kerja pada udara yang steril. Alat-alat lain yang diperkenalkan di laboratorium, salah satunya yaitu laminar air flow, inkubator, handsprayer, colony counter dan jarum ose. Laminar air flow (LAF) digunakan sebagai ruangan untuk bekerja secara steril. Alat ini berbentuk seperti meja, prinsip kerjanya adalah pengaseptian suatu ruangan berdasarkan aliran udara laminar secara horizontal dari dalam keluar sehingga kontaminasi udara dapat diminimalkan. Sebelum menggunakan alat ini, sebaiknya tangan kita diberi alkohol terlebih dahulu. Jarum ose digunakan untuk mengambil dan menggores sampel yang akan diamati. Inkubator berfungsi
sebagai menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, dan menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah, atau tempat 61
17. 17. penyimpanan hasil penanaman mikroba. Colony Counter berfungsi alat untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau mikroorganisme sedangkan handsprayer berfungsi sebagai tempat alcohol 70% untuk menyemprotkan alcohol ketangan sebelum masuk ke incubator agar bersih dari mikroba yang ada ditangan. 61
tertib lagi dalam menjalankan praktikum agar bisa lebih memahami fungsi dari masing-masing alat di laboratorium mikrobiologi. 61 19. 19. Daftar Pustaka Alfi, Muhammad, 2013, Laporan Praktikum
Mikrobiologi (http.muhammadalialfi. blogspot.com/201112/laporan-praktikum-mikrobiologi-acara-1.html), Diakses pada tanggal 09
Desemberi 2013, Palu. Hilmi, Yusuf, 2007, Biologi Umum, Sinar Wijaya, Surabaya. Hokayuruke, 2013, Pengenalan Alat Laboratorium
(http.hokayuruke.blogspot.
com/201304/pengenalan-alat-laboratorium.html), Diakses pada tanggal 09 desember 2013), Palu. Imam Khasani. 2005. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta. Koesmadja. 2006. Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta. Maink. 2013. Pengenalan Alat-alat di Laboratorium Mikrobiologi ( http.www.
mainanakbugis.blogspot.com201212pengenalan-alat-alat-mikrobiologi .html), Diakses pada tanggal 09 desember 2013, Palu. Sudarmadji, 2000, Penuntun Dasar Dasar Kimia, Lepdikbud, Jakarta. Suprianto, Bambang, 2006, Biologi Umum II, Erlangga, Jakarta. Tandra, Rian, 2013, Pengenalan Alat Mikrobiologi (http.www.riantandra.
wordpress.com/tag/pengenalan-alat-mikrobiologi/), Diakses pada tanggal 09 desember 2013, Palu. Volk, Wesley., 1993, Mikrobiologi Dasar, Erlangga, Jakarta. Walton, 2005, Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia, Ganeca, Bandung. 61
20. 20. LEMBAR ASISTENSI Nama : Rukmana Stambuk : G 301 12 008 Kelompok : III Jurusan : Kimia Asisten : Komang Menuh Suci
Hari/tanggal Keterangan Paraf 61 21. 21. 61