• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan Alat Dan Bahan Di Laboratorium Kimia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengenalan Alat Dan Bahan Di Laboratorium Kimia"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM KIMIA

MODUL I

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI

LABORATORIUM KIMIA

Ayi Ruhiyat (1210705025)

Smester/klas: 1/ IF-A

Tanggal Praktikum : 9 November 2010

Dosen : Iis Fatmawati M.si

LABORATORIUM KIMIA DASAR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRISUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2010

▸ Baca selengkapnya: sebutkan alat dan bahan untuk membuat tipografi

(2)

I. Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

II. Tujuan Praktikum

a. Mengenal alat-alat dan bahan yang ada di laboratorium kimia.

b. Untuk mengetahui fungsi dan bagaimana cara menggunakan alat-alat kimia

yang ada di laboratorium.

c. Untuk melatih ketelitian kita dalam mengukur suatu zat atau unsur-unsur kimia.

III. Teori

A. Peralatan Dasar

1. Gelas Kimia (beaker) : Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala

sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 . Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.

Fungsi :

a. Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitianYang

tinggi

b. Menampung zat kimia

c. Memanaskan cairan

d. Media pemanasan cairan

2. Labu Erlenmeyer : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin

kecil dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.

Fungsi :

a. Untuk menyimpan dan memanaskan larutan

b. Menampung filtrat hasil penyaringan

c. Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi

3. Gelas ukur : berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat

dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.

(3)

Fungsi :

a. Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang

tinggi dalam jumlah tertentu

4. Pipet : alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran

bebas. Jenisnya :

a. Pipet seukuran : digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu

secara tepat, bagian tengahnya menggelembung.

b. Pipet berukuran : berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang dindingnya.

Berguna untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat.

c. Pipet tetes : berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung

bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.

5. Buret : berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya

mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL.

Fungsi :

a. Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk

titrasi.

6. Tabung reaksi : berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat

dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.

Fungsi :

a. Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia

b. Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil

7. Kaca arloji : terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.

(4)

a. Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel

b. Tempat saat menimbang bahan kimia

c. Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator

8. Corong : terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti

gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut. Fungsi :

a. Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.

9. Cawan : terbuat dari porselen dan biasa digunakan untuk menguapkan larutan.

10. Mortar dan pestle : terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang dapat

digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia.

11. Spatula : berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari

stainless steel atau alumunium. Fungsi :

a. Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan

b. Dipakai untuk mengaduk larutan

12. Batang pengaduk : terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk

mengaduk cairan di dalam gelas kimia.

13. Kawat kasa : kawat yang dilapisi dengan asbes, digunakan sebagai alas

dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar.

14. Kaki tiga : besi yang menyangga ring dan digunakan untuk menahan kawat

kasa dalam pemanasan.

15. Burner / pembakar spiritus : digunakan untuk memanaskan bahan kimia.

16. Bola hisap : digunakan untuk membantu proses pengambilan cairan.

Terbuat dari karet yang disertai dengan tanda untuk menyedot cairan (suction), mengambil udara (aspirate) dan mengosongkan (empty).

17. Neraca analisis : digunakan untuk menimbang padatan kimia.

(5)

1. Labu ukur : berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari

kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L.

Fungsi :

a. Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.

Cara menggunakan :

Mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu, pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan homogen.

2. Labu bundar : berupa labu dengan leher yang panjang, alasnya ada yang bundar,

ada yang rata. Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 .Ukurannya mulai dari 250 mL sampai 2000 mL.

Fungsi :

a. Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.

3. Corong Buchner : berupa corong yang bagian dasarnya berpori dan berdiameter

besar. Terbuat dari porselen, plastik atau kaca. Berguna untuk menyaring sampel agar lebih cepat kering. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring yang diameternya sama dengan diameter corong.

4. Erlenmeyer Buchner : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin

mengecil, ada lubang kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa vakum. Terbuat dari kaca tebal yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm. Ukurannya mulai dari 100 mL hingga 2 L. Dipakai untuk menampung cairan hasil filtrasi.

Cara menggunakannya :

Diawali dengan memasang corong Buchner di leher labu, pasang selang yang tersambung ke pompa vakum pada bagian yang menonjol.

(6)

5. Corong pisah : berupa corong yang bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi

terletak di sebelah atas, bagian bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca. Fungsi :

a. Untuk memisahkan campuran larutan yang memiliki kelarutan yang berbeda.

Biasanya digunakan dalam proses ekstraksi. Cara menggunakannya :

Campuran yang akan dipisahkan dimasukkan lewat lubang atas, katup dalam keadaan tertutup. Pegang tutup bagian atas, corong dipegang dengan tangan kanan dan kiri dalam posisi horisontal, kocok agar ekstraksi berlangsung dengan baik. Buka tutup bagian atas, keluarkan larutan bagian bawah melalui katup secara pelan. Tutup kembali katup jika larutan lapisan bawah sudah keluar.

6. Desikator : berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan

pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.

Fungsi :

a. Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air

b. Mengeringkan padatan

Cara menggunakannya :

1. Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping.

2. Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.

Keterangan :

Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu 105 sampai warnanya kembali biru.

(7)

7. Cawan petri : berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah.

Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas. Berfungsi sebagai wadah menimbang dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi.

8. Botol semprot : berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi

sebagai tempat menyimpan aquades. Cara menggunakannya dengan menekan badan botol sampai airnya keluar.

9. Krusibel : berupa mangkok kecil yang dilengkapi tutup dan terbuat dari

porselen tahan panas, alumina. Dipakai sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia. Pada saat krus masih dalam keadaan panas, jangan langsung dikenai air. Perubahan suhu mendadak menyebabkan krus pecah.

10. Kaki tiga krus : terbuat dari porselen dan berfungsi untuk menaruh krusibel

saat akan dipanaskan langsung di atas api.

11. Statif : terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret,

corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.

12. Klem manice : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk

memegang peralatan gelas yang dipakai pada proses destilasi. Bagian belakangnya dihubungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.

13. Klem bosshead : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk

menghubungkan statif dengan klem manice atau pemegang corong.

14. Klem buret : terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang

digunakan untuk titrasi.

15. Pemegang corong : terbuat dari besi atau baja untuk memegang corong atau

corong pisah yang dipakai pada proses penyaringan atau pemisahan. Bagian belakang disambungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.

16. Tang krusibel : terbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan membawa

krusibel.

17. Stirrer magnetic : magnet yang digunakan untuk mengaduk larutan.

18. Sentrifuge : berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan padatan dari

(8)

19. Chromatography chamber : terbuat dari kaca yang digunakan dalam proses

kromatografi kertas.

20. Spectronic 20 : digunakan untuk mengukur absorbansi larutan berwarna

dalam proses spektrofotometri.

C. Teknik Dasar di Laboratorium

1. Cara memanaskan cairan

Harus memperhatikan kemungkinan terjadinya bumping (meloncatnya cairan akibat peningkatan suhu drastis). Cara mencegahnya dengan menambahkan batu didih ke dalam gelas kimia.

a. Pemanasan cairan dalam tabung reaksi

• Jangan sampai mengarahkan mulut tabung reaksi kepada praktikan baik diri

sendiri maupun orang lain

• Jepit tabung reaksi pada bagian dekat dengan mulut tabung

• Posisi tabung ketika memanaskan cairan agak miring, aduk dan sesekali

dikocok

• Pengocokan terus dilakukan sesaat setelah pemanasan

b. Pemanasan cairan dalam gelas kimia dan labu Erlenmeyer

Bagian bawah dapat kontak langsung dengan api sambil cairannya digoyangkan perlahan, sesekali diangkat bila mendidih.

2. Cara membaca volume pada gelas ukur

Masukkan cairan yang akan diukur lalu tepatkan dengan pipet tetes sampai skala yang diinginkan. Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas ukur tersebut adalah garis singgung skala harus sesuai dengan meniskus cairan. Meniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan gelas ukur.

3. Cara menggunakan buret

Sebelum digunakan, buret harus dibilas dengan larutan yang akan digunakan. Cara mengisinya :

(9)

Kran ditutup kemudian larutan dimasukkan dari bagian atas menggunakan corong gelas. Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata kita. Turunkan buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah dari corong tidak terpercik ke mata. Jangan sampai ada gelembung yang tertinggal di bagian bawah buret. Jika sudah tidak ada gelembung, tutup kran. Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran sedikit untuk mengatur cairan agar tepat pada skala nol.

4. Cara menggunakan neraca analitis • Nolkan terlebih dulu neraca tersebut

• Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan • Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca

• Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut • Cara menghirup bau zat

Ingat : Jangan pernah menghirup gas atau uap senyawa secara langsung! Gunakan tangan dengan mengibaskan bau sedikit sampel gas ke hidung.

IV. Data Pengamatan

1. Daftar Nama dan Fungsi Alat-Alat Laboratorium Kimia

No Nama Alat Fungsi Keterangan

1 Gelas Ukur Untuk mengukur volume larutan tidak

memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu

berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas

2 Batang Pengaduk Digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia.

terbuat dari kaca tahan panas

3 Labu Ukur Untuk membuat larutan dengan konsentrasi

tertentu dan mengencerkan larutan.

terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai

4 Corong Untuk menyaring campuran kimia dengan

gravitasi.

terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek.

5 Labu Erlenmeyer Untuk menyimpan dan memanaskan larutan

Menampung filtrat hasil penyaringan

Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi

berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya

(10)

6 Buret Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.

berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. 7 Tabung Reaksi Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia

Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil

berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.

8 Pipet Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah

tertentu maupun takaran bebas.

Terbuat dari kaca atau karet.

9 Akuades Untuk menetralkan larutan atau sebagai

penampung air

Terbuat dari plastik atau karet

10 Gelas piala Untuk mengukur volume larutan atau cairan. Terbuat dari kaca

11 Neraca analitik digital Untuk menimbang padatan kimia.

2. Daftar Nama,Rumus,Dan Ciri Fisik Beberapa Zat Kimia Yang Umum

No Nama Senyawa Rumus Kimia Ciri Fisik Keterangan

1 Garam NaCl Serbuk

2 Air O Zat Cair

V. Pembahasan

Pada peraktek pengenalan alat dan bahanyang ada dilaboraturium kimia yaitu, pertama kita menyiapakan alat dan bahan yang akan kita guanakan untuk praktek. Kemudian kita mengetahui dulu nama-nama alat dan bahan yang sudah tersedia d meja praktikum beserta fungsi-fungsi semua alat tersebut.dalam peraktek ini kita mempersiapkan alat-alatnya sebagai berikut:tabung reaksi, pipet volume,buret,corong gelas,labu ukur, labu erlermeyer, gelas piala,dan gelas ukur.

Setelah kita sudah menyiapkan alat dan bahan serta sudah mengetahui nama dan fungsinya,kemudian kita mulai dengan menimbang CaC sejumlah 1,25grm,kemudian di larutkan sejumlah 20 mL akuades dalam gelas piala,setelah itu pindahkan sebanyak 10 mL filtrate dengan pipet ke dalam labu

(11)

erlermeyer 100 mL.kemudian isilah buret ukuran 50 Ml dengan akuades sampai tanda batas terus keluarkan akuades sebanyak 24,1 mL dan di tampung dengan labu Erlenmeyer 100 mL.sehingga kita dapat menghitung hasil dari percobaan itu dengan rumus mol atu molaritas.

Dik : = 20 Ml

Mr NaCl = (Ar Na)+(Ar Cl) =(23)+(35,5)=58,5 Massa Na = 1,25 grm

n = = =0,02 mmol m = = =0,001 M Atau dengan cara ini

M = =

VI. Kesimpulan

Jadi setelah kita melaksanakan peraktek tentang pengenalan alat dan bahan di laboratorium kimia kita kita dapat mengetahui nama-nama alat dan bahan serta fungsinya.dan kita juga dapat melatih ketelitian kita dalam mengukur suatu zat atau senyawa.Dan setelah melakukan percoban dapat di ambil kesimpulan dengan mengitung hasil peraktikum yang kita lakukan dengan mengunakan rumus mol dan molaritas.dan dari hasil penghitungan tersebut hasinya n = 0.01 mmol dan m = 0,002 M

(12)

Kimia: Alat - alat Kimia dan Fungsinya

Berikut alat-alat kimia: 1. Labu erlenmeyer

Untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampung filtrat hasil penyaringan, dan menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi

2. Pipet tetes

Untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil

(13)

Untuk mengukur volume larutan, tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu

4. Tabung reaksi

Untuk mengukur volume larutan, dan mereaksikan zat dalam skala kecil

5. Rak tabung reaksi

Untuk tempat meletakkan tabung reaksi

(14)

Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan

7. Penjepit kayu

Untuk menjepit suatu benda tanpa menggunakan tangan secara langsung

8. Mortar dan alu

Untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia

9. Gelas arloji

Untuk mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan dapat digunakan sebagai penutup

(15)

10. Cawan porselin

Untuk mereaksikan atau mengubah suatu zat pada suhu tinggi

11. Kaki 3

Penyangga saat merebus suatu zat kimia

12. Pemanas spirtus

Alat untuk memanaskan spirtus

(16)

Untuk menyaring zat kimia

14. Neraca 3 lengan

Untuk menimbang atau menentukan berat atau masa jens suatu benda yang sama

15. Corong

Untuk menyaring campuran kimia dengan memanfaatkan gaya gravitasi, biasanya bagian atasnya diberi kertas saring

(17)

Untuk percobaan proses difusi osmosis dan tempat membuat larutan

17. Cawan petri

Untuk menimbang dan menyimpan bahan kimia serta mikrobiologi

18. Batang pengaduk

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini adalah (1) Pengadaan alat dan bahan pada laboratorim kimia merupakan kegiatan merencanakan dan mengadakan kebutuhan alat dan bahan laboratorium Kimia oleh

Untuk menunjukkan kepada mahasiswa baru agar mengetahui berbagai alat alat yang digunakan pada praktikum kimia, kegunaan alat tersebut dan bahan bahan kimia serta kegunaan,

Hasil penelitian ini menunjukkan kelengkapan peralatan laboratorium kimia SMA di Kabupaten Pacitan pada kriteria lengkap; kelengkapan bahan kimia di laboratorium kimia pada

Objek Praktikum : Pengenalan Alat-alat Laboratorium. Laboratorium Teknologi Pertanian

Fungsi dan prinsip kerja dari masing-masing alat laboratorium sangat penting untuk diketahui agar hasil yang didapatkan dapat maksimal.. Alat-alat dalam laboratorium memiliki

Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain memperkenalkan alat dan fungsinya kita

Tampilan halaman awal pada website inventaris alat dan bahan laboratorium ini berisikan perintah pengguna untuk masuk (login) dengan memasukkan nama pengguna (username) dan kata sandi

Manajemen Laboratorium Pabrik Kelapa Sawit Penanganan Bahan