PRAKTIKUM KIMIA
KESELAMATAN KERJA DAN ALAT-ALAT DI
LABORATORIUM KIMIA
Oleh:
WIJANG ANGGA KURNIAWAN
522012007
FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
DASAR TEORI
Laboratorium adalah tempat dimana mahasiswa, dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari kemungkinan bahaya dari berbagai jenis bahan kimia dan peralatan yang ada di dalamnya. Karena itu diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap bahaya di laboratorium. Semua kejadian ataupun kecelakaan di laboratorium sebenarnya dapat dihindari jika mereka selalu mengikuti prosedur kerja yang aman di laboratorium.
Pengetahuan tentang upaya preventif dan penanggulangan kecelakaan di laboratorium merupakan hal mutlak yang harus dimengerti dan dipahami oleh orang yang bekerja dalam laboratorium. Terdapat beberapa upaya preventif yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi timbulnya kecelakaandalam laboratorium kimia. Salah satunya dengan pencantuman informasi tentang sifat-sifat bahan kimia tertentu di bagian label yang tertempel pada kemasan bahan kimia (Elisabeth,2010).
Setiap bahan kimia itu berbahaya, namun tidak perlu merasa takut bekerja dengan bahan kimia bila tahu cara yang tepat untuk menanggulanginya. Yang dimaksud berbahaya ialah dapat menyebabkan terjadinya kebakaran, mengganggu kesehatan, menyebabkan sakit atau luka, merusak, menyebabkan korosi dsb. Jenis bahan kimia berbahaya dapat diketahui dari label yang tertera pada kemasannya.
Dari data tersebut, tingkat bahaya bahan kimia dapat diketahui dan upaya penanggulangannya harus dilakukan bagi mereka yang menggunakan bahan-bahan tersebut. Kadang-kadang terdapat dua atau tiga tanda bahaya pada satu jenis bahan kimia, itu berarti kewaspadaan orang yang bekerja dengan bahan tersebut harus lebih ditingkatkan. Contoh bahan kimia yang mudah meledak adalah kelompok bahan oksidator seperti perklorat, permanganat, nitrat dsb. Bahan-bahan ini bila bereaksi dengan bahan organik dapat menghasilkan ledakan. Logam alkali seperti natrium, mudah bereaksi dengan air menghasilkan reaksi yang disertai dengan api dan ledakan. Gas metana, pelarut organik seperti eter, dan padatan anorganik seperti belerang dan fosfor mudah terbakar, maka ketika menggunakan bahan-bahan tersebut, hendaknya dijauhkan dari api.
asam tersebut tumpah ke permukaan dari besi atau kayu. Memang penggunaan bahan-bahan tersebut di laboratorium pendidikan Kima tidak berjumlah banyak, namun kewaspadaan menggunakan bahan tersebut perlu tetap dijaga.
Pengetahuan tentang upaya preventif dan penanggulangan kecelakaan di laboratorium merupakan hal mutlak yang harus dimengerti dan dipahami oleh orang yang bekerja dalam laboratorium. Terdapat beberapa upaya preventif yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi timbulnya kecelakaandalam laboratorium kimia. Salah satunya dengan pencantuman informasi tentang sifat-sifat bahan kimia tertentu di bagian label yang tertempel pada kemasan bahan kimia (Elisabeth,2010).
Dengan pengetahuan singkat tersebut diharapkan setiap individu khususnya para asisten dapat bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan kerja mahasiswa di laboratorium dengan sebaik-baiknya.
Peralatan dalam laboratorium kimia ada yang terbuat dari kaca, logam dan plastic, bahkan ada juga peralatan elektronik yang kompleks. Setiap alat memiliki bentuk dan fungsi tertentu yang serupa tetapi memiliki perbedakan signifikan berkaitan dengan tingkat ketelitian sehingga dalam melakukan percobaan harus disesuaikan dengan kebutuhan (Elisabeth,2010).
Dalam sebuah praktikum pengenalan alat tidak hanya penting pada prosedur penggunaan, tetapi juga penting dalam perawatan dan kebersihan alat-alat praktikum itu sendiri. Karena dengan alat-alat yang bersih dan terawat juga merupakan hal penting dalam berjalannya sebuah praktikum yang diharapkan sesuai dengan hasil akhirnya.
TUJUAN
ALAT DAN BAHAN
I. ALAT
h. Corong glass
a. Blei (II) acetat trihydrat b. Lead (II) acetate trihydrate c. Mercury (II) sulfate d. Sodium hydroxide
e. Natrium carbonat wasserfrei f. Aceton
g. Calcium nitrate hydrate h. Silver nitrate
i. Petroleom benzine j. Diethyl eter
k. Ammonium nitrate
CARA KERJA
1. Dikenalkan pada alat alat di laboratorium kimia 2. Dikenalkan pada bahan kimia
HASIL PENGAMATAN
A. Keselamatan Kerja Laboratorium Kimia
No. Simbol Keterangan Contoh
1. Beracun (Toxic) Blei (II)-Acetat-Trihydrat
Lead (II) Acetate-Trihydrate
2. Korosif (Corrosive) Sodium Hydroxide
Silver Nitrate
3. Iritatif (Irritative) Natrium Carbonat Wasserfrei
Aceton
4. Mudah Terbakar
(Flammable)
Aceton
Petroleom Benzine
Diethyl Ether
5. Mudah Meledak
(Explosive)
6. Pengoksidasi
(Oxidative)
Calcium Nitrate Hydrate
Ammonium Nitrate
7. Berbahaya Bagi
Lingkungan
Mercury (II) Sulfate
Petroleum Benzine
B. Alat Alat Praktikum da Laboratorium Kimia
No. Gambar Nama Kegunaan
2. Pipet tetes Memindahkan sedikit cairan tanpa ukuran pasti (dalam satuan tetes)
3 Pipet ukur Untuk memindahakan cairan dengan
volume kecil yang relatif akurat. Pembacaan volume harus
memperhatikan meniskus. Cairan yang dipindahkan dialirkan melalui dinding wadah.
4. Pipet volume Untuk memindahkan cairan dengan volume kecil yang relatif akurat. Pipet volume relatif lebih akurat daripada pipet ukur.
5. Cawan porselen Untuk proses kristalisasi, rekristalisasi, dan pengabuan menggunakan furnace
6 Kasa asbes Sebagai alas beaker glass selama prosees pemanasan
7 Erlenmeyer Untuk tempat analat dan menampung
titrat (hasil titrasi) dan dapat
digunakan untuk memindahkan larutan dengan relatif akurat setelah
dikalibrasi.
No .
Gambar Nama Kegunaan
8. Statif Digunakan sebagai penopang /
9. Buret Untuk melakukan proses titrasi dan sebagai tempat titran (larutan yang digunakan untuk menitrasi).
10. Batang pengaduk Untuk proses homogenisasi, membantu kelarutan suatu padatan.
11. Kertas saring Untuk menyaring padatan dalam suatu cairan. Biasa digunakan bersama corong gelas dalam proses penyaringan.
12. Gelas ukur Untuk mengambil sejumlah volume
dengan relatif akurat.
13 Botol cuci Untuk mencuci atau membilas tabung reaksi, pipet dan buret. Penggunaan dilakukan dengan menekan badan botol cuci.
14 Corong pisah Untuk memisahkan 2 jenis cairan yang memiliki sifat kelarutan berbeda.
No .
Gambar Nama Kegunaan
16. Mortar Alat untuk menghancurkan atau menghaluskan zat.
17. Pestle Tempat untuk menghancurkan atau
menghaluskan zat.
18. Kaki tiga Untuk menyangga kasa asbes dan beaker glass dalam proses pemanasan dengan bunsen.
19. Corong glass Membantu memindahkan cairan dan sering digunakan untuk proses filtrasi sederhana
20. Bunsen Sebagai sumber api dalam proses pemanasan.
21. Beaker glass Untuk menempatkan cairan, mengencerkan larutan secara kasar dan melarutkan padatan. Beaker glass dapat digunakan juga untuk mengambil larutan dengan relatif akurat apabila telah dikalibrasi/disertakan dengan alat lain yang lebih teliti.
22. Labu takar Untuk membuat larutan dan mengencerkan larutan. Labu takar memiliki tanda kalibrasi yang letaknya relatif jauh pada leher labu.
PEMBAHASAN
dalamnya. Berikut adalah label bahan kimia dan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum kimia beserta penjelasannya:
I.
Jenis dan Label Bahan kimia Berbahaya
1.Beracun (toxic)
bahan yang beracun dan berbahaya bagi kesehatan, bahkan mematikan apabila tertelan, terhirup, atau kontak dengan kulit. Contoh: arserik, merkuri, klorida, dan metanol
2.Korosif (corrosive)
Bahan kimia yang bersifat korosif dapat mengakibatkan kerusakan pada benda atau jaringan yang mengalami kontak. Dapat berupa zat padat, cair, dan gas .Contoh:
HCl, NaOH, asam asetat glasial
3.Iriatif (Irritative)
Bahan yang bersifat iritatif memiliki efek yang hampir sama dengan bahan korosif tetapi relatif kurang berbahaya. Contoh: NaNO3, CuSO4, 5H2O dan Na2CO3.
4.Mudah Terbakar (flammable)
Bahan yang flammable dapat menimbulkan kebakaran apabila terjadi kesalahan penanganan.
5.Mudah Meledak (explosive)
Bersifat tidak stabil sehingga mudah meledak. Peledakan terjadi karena adanya reaksi yang sangat cepat yang menghasilkan panas dan gas dalam jumlah besar.
6. Pengoksidasi (oxidative)
Bahan kimia jenis ini dapat menghasilkan oksigen dalam penguraianya atau reaksinya dengan senyawa lain. Kontak tubuh dengan bahan yang bersifat oksidatif dapat menimbulkan iritasi.
7. Berbahaya Bagi Lingkungan
Bahan kimia jenis ini dapat menyebabkan gangguan bagi lingkungan sehingga penanganan dalam penggunaan dan pasca penggunaan sangat perlu diperhatikan.
II.
Penggunaan Alat-Alat di Laboratorium Kimia
1. Tabung Reaksi
Untuk mereaksikan suatu senyawa.
2. Beaker Glass
Untuk menempatkan cairan,mengencerkan larutan secara kasar dan melarutkan padatan.
Untuk memisahkan 2 jenis cairan yang memiliki sifat kelarutan berbeda.
4. Corong Gelas
Membantu memindahkan cairan dan sering digunakan untuk proses filtrasi sederhana.
5. Pilius
Digunakan bersama pipet ukur atau pipet volume untuk menghasilkan kemampuan menghisap.
6. Pipet Tetes
Memindahkan sedikit cairan tanpa ukuran pasti (dalam satuan tetes).
7. Pipet Ukur
Untuk memindahakan cairan dengan volume kecil yang relatif akurat. Pembacaan volume harus memperhatikan meniskus. Cairan yang dipindahkan dialirkan melalui dinding wadah.
8. Pipet Volume
Untuk memindahkan cairan dengan volume kecil yang relatif akurat. Pipet volume relatif lebih akurat daripada pipet ukur.
9. Statif
Digunakan sebagai penopang / penyangga pada saat menggunakan buret atau corong pisah.
10. Gelas Ukur
Untuk mengambil sejumlah volume dengan relative akurat.
11. Kasa Asbes
Sebagai alas beaker glass saat proses pemanasan (untuk menghindari pemanasan secara langsung).
12. Erlenmeyer
Untuk tempat analat dan menampung titrat.
13. Kertas Saring
Untuk menyaring padatan dalam suatu cairan. Dapat digunakan bersama corong gelas dalam proses penyaringan.
14. Batang Pengaduk
Untuk proses homogenisasi, membantu kelarutan suatu padatan.
15. Botol Cuci
Alat untuk membilas tabung reaksi,pipet dan burette
16. Bunsen
Sebagai sumber api dalam proses pemanasan.
17. Kaki Tiga
Untuk menyangga kasa asbes dan beaker glass pada proses pemanasan dengan Bunsen.
Untuk melakukan proses titrasi, sebagai tempat titran (larutan yang digunakan untuk menitrasi).
19. Mortar
Alat untuk menghancurkan dan menghaluskan zat.
20. Pestle
Tempat untuk menghancurkan dan menghaluskan zat.
21. Cawan Porselen
Untuk kristalisasi,rekristalisasi dan pengabuan menggunakan furnace
22. Labu Takar
Untuk membuat larutan dan mengebcerkan larutan.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. Pentingnya menjaga keselamatan diri dalam melakukan praktikum kimia karena banyak alat dan bahan kimia yang berbahaya bila digunakan dengan taknik pengunaan yang tidak benar.
2. Pentingnya menggunakan alat dan bahan kimia dengan benar.
SARAN
1.
Berhati-hati dan serius lah saat melakukan praktikum kimia sehingga dapatmenimalisir terjadinya kesalahan dan kecelakaan dalam melakukan praktikum kimia.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scibd.com/doc/7035571
http://kimiadahyat.blogspot.com/2010_11_01_archive.html?m=1