• Tidak ada hasil yang ditemukan

Polemik Pemilu di Negara Demokrasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Polemik Pemilu di Negara Demokrasi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Polemik Pemilu Di Negara Demokrasi

Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik

Dosen: Dr. H. Gusti Suryansyah M.Si

Disusun Oleh :

Aghatha – E1011141024 Khairunnisa – E1011141035 Sintia – E1011141003 Siti Nurjanah – E1011141034 Sri Minarsih – E1011141027

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

KALIMANTAN BARAT 2014

(2)

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya maka kami boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Makalah ini memuat tentang “Polemik Pemilu Di Negara Demokrasi”.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan kita bersama. Terima kasih dan semoga makalah ini memberikan sumbangsi positif bagi kita semua

Pontianak, 17 November 2014

Penulis

(3)

Penulis merasa penting untuk mengkaji dan membahas pentingnya penegakan sistem demokrasi. Demokrasi sebagai dasar hidup bermasyarakat dan bernegara mengandung pengertian bawa rakyatlah yang memberikan ketentuan dalam masalah-masalah mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan negara karena kebijakan tersebut akan menentukan kehidupan rakyat. Sistem demokrasi melahirkan sistem perwakilan. Dimana wakil-wakil akan dipilih melalui pemilihan umum. Pemilihan umum merupakan perwujudan nyata demokrasi dalam praktek bernegara masa kini (modern) karena menjadi sarana utama bagi rakyat untuk menyatakan kedaulatan rakyat atas Negara dan Pemerintah. Pernyataan kedaulatan rakyat tersebut dapat diwujudkan dalam proses pelibatan masyarakat untuk menentukan siapa-siapa saja yang harus menjalankan dan di sisi lain mengawasi pemerintahan Negara. Sistem yang ada memiliki berbagai dampak, baik dampak positif maupun positif.

Kata Kunci : Demokrasi, Demokrasi Beku, Demokratisasi, Perwakilan, Pemilu

(4)

Kata Pengantar i Abstrak ii Daftar Isi iii

BAB I. Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Penulisan Masalah 2 C. Tujuan 2

BAB II. Pembahasan 3

A. Pengantar Demokrasi Dan Sistem Perwakilan 3

1. Demokrasi 3

2. Sistem Perwakilan4

B. Ketidakseimbangan Dalam Pemilu Di Negara Demokrasi 4 C. Demokrasi Beku Dan Makna Demokratisasi 6

BAB III. Kesimpulan 7 Daftar Pustaka 8

BAB I

(5)

A. LATAR BELAKANG

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasarkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia yang bertujuan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut sistem demokrasi.

Sistem demokrasi dipercaya sebagai suatu sistem yang mencerminkan mekanisme politik yang dianggap mampu menjamin adanya pemerintahan yang tanggap terhadap keinginan warga negaranya. Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat, dan mengikutsertakan rakyat dalam pemerintahan negara. Dalam demokrasi atau kedaulatan rakyat dapat dijamin peran serta masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, sehingga setiap perundang-undangan yang diterapkan dan ditegakkan benar-benar mencerminkan perasaan keadilan masyarakat.

Pada umumnya demokrasi secara relatif memberi harapan dan pencerahan bagi kemajuan dan peradaban umat manusia. Demokrasi hadir dari komitmen bersama dengan asas musyawarah-mufakat untuk memenuhi keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat. Dengan adanya demokrasi maka muncul sebuah sistem yang disebut sistem perwakilan, dimana sistem ini merupakan wadah untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dalam merancang suatu pembagunan bangsa mencapai kesejahteraan rakyat.

(6)

B. RUMUSAN MASALAH PENULISAN

1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi dan sistem perwakilan? 2. Apa kelebihan dan kelemahan sistem pemilu yang ada?

3. Apa yang dimaksud dengan demokrasi beku dan demokratisasi?

C. TUJUAN

1.

Khalayak umum dapat mengetahui yang dimaksud dengan demokrasi dan sistem perwakilan.

2.

Masyarakat memahami dan mengerti kelebihan dan kelemahan sistem pemilu yang ada dan mengapa terjadi permasalahan pemilu di negara demokrasi.

3.

Masyarakat paham mengenai makna dari demokratisasi dan dapat bangkit dari demokrasi beku.

BAB II

PEMBAHASAN

(7)

Demokrasi berawal di era yunani kuno, kata demokrasi terdiri dari dua kata penting yaitu Demos yang berarti rakyat dan Kratos/Kratien yang berarti kekuasaan atau pemerintahan. Dalam kamus hukum, demokrasi diartikan sebagai bentuk pemerintahan atau kekuasaan negara tertinggi dimana sumber kekuasaan tertinggi adalah kekuasaan kerakyatan. Konsep demokrasi diterima hampir oleh seluruh masyarakat dunia karena diyakini bahwa konsep demokrasi merupakan tata pemerintahan yang paling unggul dibandingkan dengan tata pemerintahan lainnya. Menurut Abraham Lincoln, democracy is government of the people, by the people and for the people, artinya demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat , oleh rakyat dan untuk rakyat.

Demokrasi menurut Pericles, seorang negarawan Athena yang hidup pada tahun 430-an SM. Menurutnya bahwa demokrasi mengandung beberapa kriteria penting : (1) pemerintah oleh rakyat yang dibangun dari dukungan atau partisipasi rakyat yang mayoritas secara langsung. (2) kesamaan warga Negara di depan hukum; penghargaan terhadap wilayah privat (pemenuhan Hak Asasi Manusia). Dalam hal ini Pericles sudah mulai mengemukakan keberpenuhan hak rakyat sebagai warga Negara yang berdaulat. Namun sayangnya pada abad tersebut demokrasi dijalankan dengan kesungguhan yang tidak lengkap.

Demokrasi merupakan system politik di mana para anggotanya saling memandang satu sama lainnya adalah sama, dilihat dari sudut pandang politik. Sedangkan system politik berfungsi sebagai perumusan kepentingan rakyat atau identification of interest in the population.

2. Sistem Perwakilan

(8)

kepercayaannya pada seseorang/lebih yang pada nantinya menjabat posisi pemerintahan maupun yang pada nantinya duduk di parlemen. Konsep perwakilan didasarkan pada konsep bahwa seseorang atau suatu kelompok mempunyai kemampuan atau kewajiban untuk bicara dan bertindak atas nama suatu kelompok yang lebih besar. Kualitas keterwakilan itu akan ditentukkan oleh sejauhmana lembaga perwakilan menjalankan fungsi-fungsi utamanya sebagai perwakilan rakyat. Dalam konsep perwakilan, sebuah sistem perwakilan menghubungkan antara masyarakat struktur dan masyarakat agensi dalam sebuah konsep perwakilan

B. Ketidakseimbangan Dalam Pemilu Di Negara Demokrasi

Indonesia adalah Negara Demokrasi, makna demokrasi adalah dari, oleh dan untuk rakyat. Sesuai dengan sistem demokrasi, maka kekuasaan tertinggi sepenuhnya berada di tangan rakyat. Namun kenyataannya sekarang ini hak rakyat seperti direnggut oleh orang-orang berkuasa di kursi pemerintahan. Dapat dilihat dari sistem pemilu yang berubah, mengalami kemunduran dari tidak langsung ke langsung dan sekarang kembali lagi ke sistem pemerintahan tidak langsung. Pemilu merupakan icon demokrasi yang mudah diselewengkan oleh pejabat pemerintah. Pemilu seharusnya bersifat kompetitif, inklusif, tidak memihak dan independen.

Pemilu mempunyai dua konsep, ada konsep pemilu langsung dari semua rakyat dan pemilihan secara perwakilan. Dari dua system yang ada dapat dilihat kelebihan dan kekurangannya:

1. Pemilihan secara perwakilan :

(9)

Pemilihan secara perwakilan juga merupakan proses demokrasi karena tedapat dalam sila ke-4 dari dasar negara.

Kekurangannya : kadang-kadang MPR/DPRD ini merupakan orang-orang tidak bijaksana dan amanah yang hanya mengutamakan kelompok atau kepentingan pribadinya dalam pemilihan pemimpin. Adanya kongkalikong dan keterikatan, sehingga orang yang terpilih tunduk pada MPR/DPRD.

2. Pemilihan langsung dari semua rakyat (one man one fote)

Pemimpin yang dihasilkan merupakan pilihan yang ditentukan oleh rakyat. Orang yang dipilih mendapat perhatian masyarakat dan memiliki beban moral dan tanggung jawab kepada masyarakat, lebih adil karena semua rakyat bebas memilih. Masyarakat tergerak untuk turut serta aktif dalam pemilu.

Kekurangannya : banyak sekali rakyat kita dalam memilih pemimpinnya tidak mengenal calon yang dia pilih. Hal ini karena masih terbatas ilmu pengetahuan dan informasi calon pemimpin yang dia terima. Sehingga pemilihan itu seperti membeli kucing dalam karung. Adanya korupsi dan penyalahgunaan birokrasu dan minimnya pengawasan.

C. Demokrasi Beku dan Makna Demokratisasi

Demokrasi beku terjadi dari proses demokratisasi yang mengalami pembusukan kerena ketidakmampuan pemeritah yang berkuasa untuk melakukan perubahan-perubahan sosial, politik dan ekonomi yang mendasar sesuai dengan tuntutan reformasi. Demokratisasi dapat diartikan sebagai suatu transformasi atau proses untuk mencapai suatu sistem yang demokratis.

(10)

belum dapat dikatakan demokratisasi dan belum ada penguatan demokrasi. Akibatnya, proses menuju perubahan politik tidak menuju pada pembentukan tatanan sosial-politik yang demokratis tetapi berjalan menyimpang atau bahkan berlawanan dengan arah yang dicita-citakan. Pada akhirnya demokrasi yang terbangun adalah demokrasi beku yang membelokan cita-cita masyarakat, bukan demokratisasi menuju penguatan demokrasi lokal.

BAB III

KESIMPULAN

(11)

Perbaikan sistem senantiasa dilakukan dengan cermat karena konsekuensi akan selalu ada. Sistem pemilihan yang dipilih jangan sampai menjadi pemecah bangsa yang merusak kenyamanan di masyarakat terlebih apabila dijadikan bahan pertarungan politik ataupun politik pencitraan. Dalam sistem pemilu di negara demokrasi banyak tantangannya, salah satu yang sering terjadi adalah korupsi. Tidak perlu terjebak dalam konflik pemilu langsung atau tidak langsung karena korupsi tetaplah korupsi tetapi mencari solusi agar korupsi tidak merajarela. Untuk mengarah pada proses demokratisasi maka perlu diwujudkan pemilu yang benar-benar mengarah pada nilai-nilai dari demokrasi. Masyarakat harus bertindak dan berfikir cerdas sehingga bisa menentukan pilihan tanpa pengaruh money politik.

DAFTAR PUSTAKA

Thaha, Idris. Pergulatan Partai Politik di Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2004.

Sorensen, Georg. Demokrasi dan Demokratisasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2013.

Gafur Sangadji, Abd. Demokratisasi dan Penguatan Demokrasi Lokal. Harian Seputar Indonesia. Diterbitkan tanggal 7 Maret 2006.

Soleh, Ahmas. Plus Minus Pilkada Langsung dan Tidak Langsung.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

forklift ini menjadi altrenatif solusi dalam memposisikan barang pada rak 3 lantai secara otomatis sesuai perintah atau tanpa perintah user dengan mamasukan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan Kewenangan Komisi Penyiaran Indonesia, dalam menjalankan fungsi pengawasan siaran kampanye pemilihan umum Presiden dan

Untuk mengetahui hal tersebut, dengan suatu metode pengambilan keputusan multikriteria dengan memecahkan situasi kompleks dan tidak terstruktur kedalam bagian-bagian dan

Dilihat dari masing-masing kecamatan, terdapat perbedaan besaran kontribusi pada setiap sektor penyusun PDRB yang bergantung pada kondisi alam masing-masing

• Pelaksanaan otonomi daerah menyebabkan banyaknya kebijakan pembangunan yang diambil hanya didasarkan pada pertimbangan kepentingan daerah dan bersifat jangka pendek. •

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara dan observasi. Objek penelitian yang diteliti yaitu Sari Good Bakery

Demak perlu lebih intens dalam melakukan kerja sama dalam melaksanakan kegiatan agama dengan melibatkan da’i dari syi’ah dan da’i dari organisasi yang bekerja sama dalam setiap

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang diangkat adalah : Adakah hubungan antara prestasi belajar pendidikan agama Islam terhadap akhlak