• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN 2 Malomba Kec. Dondo Kab. Toli-Toli Dengan Menggunakan Teknik Pemodelan | Muspaida | Jurnal Kreatif Tadulako Online 4061 13016 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN 2 Malomba Kec. Dondo Kab. Toli-Toli Dengan Menggunakan Teknik Pemodelan | Muspaida | Jurnal Kreatif Tadulako Online 4061 13016 1 PB"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

145

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV

SDN 2 Malomba Kec. Dondo Kab. Toli-Toli Dengan

Menggunakan Teknik Pemodelan

Muspaida, Gazali, dan Efendi

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Tadulako

ABSTRAK

Permasalahan pokok dalam penelitian ini apakah teknik pemodelan dapat meningkatkan keterampilan siswa membaca nyaring di kelas IV SDN 2 Malomba. Adapun tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca nyaring melalui teknik pemodelan. Untuk mengkaji masaalah di atas, peneliti melakukan penelitian deskritif. Rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus yang dikembangkan sesuai dengan prosedur PTK yaitu suatu siklus yang terdiri dari kegiatan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes hasil belajar yang dilakukan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, kemudian disimpulkan dan diinterpretasikan. Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa dengan teknik pemodelan dapat meningkatkan keterampilan membaca nyaring siswa kelas IV SDN 2 Malomba Kec. Dondo Kab. Tolitoli. Hal ini dapat dilihat dan nilai yang dicapai oleh siswa menunjukkan adanya peningkatan. Pada siklus I diperoleh nilai ketuntasan klasikal yaitu sebesar 12,90 %. Kemudian pada siklus II meningkat menjadi 96,77 %. Jadi, taraf nilai ketuntasan klasikal yang disajikan naik 83,87%. Dengan demikian hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat diterima.

Kata kunci: Keterampilan, Membaca Nyaring, Teknik Pemodelan

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan akibat rendahnya keberhasilan pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca nyaring di kelas IV, berbagai upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah antara lain penyiapan kurikulum dan pembelajaran ketersediaan media dan pembinaan keterampilan mengajar untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam hal meningkatkan keterampilan membaca nyaring.

(2)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

146 siswa bosan dan jenuh. Siswa lebih tertarik menonton acara TV dan game online daripada membaca. Kemudian sisanya 35% atau 11 siswa mengaku senang membaca, akan tetapi mereka lebih tertarik membaca komik daripada membaca buku mata pelajaran yang lebih bermanfaat bagi mereka.

Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca nyaring, siswa hanya berlaku pasif menerima informasi. Sementara itu dalam kegiatan pembelajaran siswa tidak diberikan kesempatan untuk mengkontruksi sendiri pemahamannya, siswa kurang diikutkan untuk memperagakan langsung materi yang diberikan seperti membaca nyaring dengan lapal dan intonasi yang tepat, akibatnya siswa tidak dapat mengembangkan kreatifitas dan kemampuannya. Sebagai hasilnya siswa sekedar mendapat informasi kemudian menghafalnya. Padahal yang lebih penting dalam pembelajaran adalah bagaimana guru memberikan pengalaman berarti pada siswa dan dapat meninggalkan bekas, oleh karena itu sudah saatnya siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan kemampuannya. Peran guru sebagai pemberi ilmu sudah saatnya berubah menjadi fasilitator yang memfasilitasi siswa untuk dapat belajar dan mengkontruksi pengetahuan sendiri.

Dalam upaya menjembatani kondisi dari permasalahan di atas, salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah mengadakan perubahan dan perbaikan pada aspek pembelajaran yang mengarah pada peningkatan kemampuan siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dengan upaya perubahan dan perbaikan pada aspek pembelajaran tersebut.

Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa selain menyimak, berbicara dan menulis.Membaca bertujuan memahami makna dan ini bacaan.

Selain itu, ada juga tujuan utama yang penting dalam kegiatan membaca, yaitu:

1. Membaca untuk memperoleh keterangan/imformasi baru; 2. Membaca untuk belajar teknik atau keterampilan membaca;

(3)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

147 Dalam keterampilan membaca ada jenis membaca yang disebut dengan membaca nyaring atau membaca bersuara. Kamidjan, (1996: 9) membaca nyaring adalah suatu kegiatan membaca yang merupakan alat bagi pembaca bersama orang lain untuk menangkap isi yang berupa informasi dari pengarang. Sementara Tarigan, (1985: 22) berpendapat bahwa membaca nyaring adalah merupakan kegiatan pembaca, bersama-sama dengan orang lain dalam menangkap makna sebuah tulisan.

Beberapa keterampilan yang diperlukan dalam membaca nyaringdikemukakan oleh Widyamartaya A. (1992) antara lain (1) pengunaan ucapan yang tepat, (2) pengunaan frase yang tepat, (3) pengunaan intonasi nada dan tekanan yang tepat, (4) pengunaan tanda baca yang baik, (5) pengunaan suara yang jelas, (6) pengunaan eksprsi yang tepat, (7) pengaruh kecepatan membaca, (8) pengaturan ketepatan pernapasan, (9) pemahaman membaca dan (10) pemilikan rasa percaya diri.

Menurut Dawson, (1963) membaca nyaring adalah sebuah pendekatan yang dapat memasukan serta memenuhi berbagi ragam tujuan serta mengembangkan sejumlah keterampilan serta minat. Sedangkan menurut Moulton, (1970) juga berpendapat bahwa membaca nyaring adalah suatu aktifitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, siswa ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain untuk memahami informasi, pikiran dan perasaan pengarang.

Secara umum Hanasuain Ahmad S dkk. (1998: 85) menyatakan bahwa membaca nyaring adalah suatu interprestasi simbol-simbol tertulis atau membaca adalah menangkap makna dari rangkaian huruf tertentu. Dengan demikian membaca adalah mengidentifikasi simbol-simbol dan mengasosiakannya dengan makna membaca nyaring juga dapat diterjemahkan sebagai proses mengidentifikasi dan komperhensi yang menulusuri pesan yang disampaikan melalui system bahasa tulis (Nurhadi, dkk, 1995). Suhendar, M.L, (1997) dapat membedakan ciri-ciri membaca nyaring menjadi dua, yaitu:

(4)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

148 2. Membaca sebagai kegiatan komunikasi atau sebagai kesenangan atau

kegembiraan.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dalam siklus, setiap siklus terdiri atas empat tahap yang mengacu pada model Kemmis dan MC Taggart yaitu rencana, tindakan, observasi dan refleksi. (Depdiknas, 2005 : 19)

Pelaksaan tindakan ini berlangsung selama dua minggu dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dalam 1 kali pertemuan. Untuk mengukur tingkat kemampuan siswa kelas IV SDN 2 Malomba dalam keterampilan membaca nyaring sesuai dengan teknik pemodelan dengan prosedur penelitian sebagai berikut.

a. Perencanaan

Perencanaan adalah awal pelaksanaan tindakan yang di dalamnya berupa kegiatan pembuatan skenario pembelajaran berupa RPP, lembar observasi, untuk siswa dan guru (peneliti), dan perancangan alat evaluasi.

b. Pelaksanaan

1). Peneliti menyiapkan rumusan terkait materi yang akan diajarkan, melalui tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa.

2). Peneliti menyiapkan langkah-langkah teknik pembelajaran menyampaikan tujuan pembelajaran untuk memotivasi siswa, membimbing siswa, mengembangkan sikap ingin tahu dengan bertanya, evaluasi, serta memberikan penghargaan.

3). Peneliti menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran. c. Pengamatan

Melakukan observasi terhadap kemampuan siswa dalam membaca nyaring, keaktifan siswa bertanya, dan untuk mengetahui proses pembelajaran, baik yang terjadi pada anak maupun guru.

d. Refleksi

1). Analisa hasil pengamatan dalam bentuk kemampuan siswa dalam membaca nyaring, keaktifan siswa dalam bertanya, dan respon terhadap penerapan teknik pemodelan.

(5)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

149 3). Perbaikan skenario pembelajaran dan instrumen peneliti yang digunakan hasil pada tahap refleksi dari hasil proses pembelajaran yang selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam merencanakan kembali kegiatan selanjutnya.

Data yang dianalisis dinyatakan dalam bentuk persentasi yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1). Persentasi daya serap individu:

S ya S wa

S a a x %

Siswa dikatan tuntas belajar secara individu jika persentasi daya serap individu ≥ 65%.

2). Ketuntasan belajar klasikal = jumlah siswa yang tuntas

J a wa ya a

J a wa ya x %

Suatu kelas yang dinyatakan tuntas belajar secara klasikal jika ≥ 80% siswa yang telah tuntas.

Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan prosedur bersiklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Langkah-langkah sebelum penelitian dilakukan, yakni melalui observasi pada guru kelas IV SDN 2 Malomba. Kemudian guru tersebut diminta kesepakatannya untuk menjadi pengamat dalam pelaksanaan penelitian.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Untuk mengetahui kemampuan membaca siswa kelas IV SDN 2 Malomba, tahap awal yang harus dilakukan tahapan perencanaan sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa

3) Melaksanakan Pembelajaran dan melakukan observasi (pengamatan) 4) Melakukan penilaian dan evaluasi

5) Melaksanakan tindakan

(6)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

150 siklus 1 masih kategori cukup. Kenyataan dilapangan pun membuktikan bahwa dari 31 orang jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran membaca nyaring, belum ada siswa yang masuk kategori baik. Hanya ada 16 siswa yang dikategorikan cukup dan 15 siswa kategori kurang. Untuk itu penting dilaksanakan upaya perbaikan proses belajar mengajar selanjutnya. Adapun penilaian pada siklus 1 adalah:

Tabel 1. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

No. Nama Siswa

Aspek / Skor

Jumlah

Skor

Nilai

Rata-Rata

Kategori

1 2 3 4 5

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

(7)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

151

21 Dalifah 2 1 2 1 1 7 1,4 Kurang 22 Jannah 2 2 2 2 2 10 2 Cukup 23 Orlan 2 2 2 2 2 10 2 Cukup 24 Rafli 1 1 2 2 1 7 1,4 Kurang 25 Rezki 2 2 2 2 3 11 2,2 Cukup 26 Rugaiya 2 1 1 2 1 7 1,4 Kurang 27 Amina 2 2 2 3 2 11 2,2 Cukup 28 Nur 2 1 1 2 2 8 1,6 Kurang 29 Sofyan 1 2 2 2 1 8 1,6 Kurang 30 Wandri 2 2 2 2 2 10 2 Cukup 31 Wilda 2 1 2 3 2 10 2 Cukup

Tabel 2. Hasil Tes Keterampilan Membaca Nyaring Pada Siklus 1.

No. Nama Siswa

AspekYang Dinilai

Skor Nilai

KKM Ketepatan

Lafal

Intonasi dalam Membaca

Kelancaran dalam

Membaca T TT

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1. Adianto 1 1 2 4 44,44 √

2. Alya 2 1 2 5 55,56 √

3. Amelia 1 2 2 5 55,56 √

4. Anita 2 1 2 5 55,56 √

5. Ardi 1 1 1 3 33,33 √

6. Aril 1 1 1 3 33,33 √

7. Asbul 1 1 1 3 33,33 √

8. Asma 1 1 2 4 44,44 √

9. Febri 2 2 2 6 66,67 √

10. Nawan 1 1 1 3 33,33 √

11. Gusri 2 2 2 6 66,67 √

(8)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

152

13. Ilham 1 1 2 4 44,44 √

14. Listi 1 1 1 3 33,33 √

15. Mawar 1 1 1 3 33,33 √

16 Melita 1 1 1 3 33,33 √

17. Aidil 1 1 2 4 44,44 √

18. Arsan 1 1 2 4 44,44 √

19. Raehan 1 2 1 4 44,44 √

20. Rifaldi 1 2 2 5 55,56 √

21. Dalifah 1 1 1 3 33,33 √

22. Jannah 1 1 1 3 33,33 √

23. Orlan 2 1 2 5 55,56 √

24. Rafli 1 1 1 3 33,33 √

25. Rezki 1 2 2 5 55,56 √

26. Rugaiya 1 1 1 3 33,33 √

27. Amina 2 2 2 6 66,67 √

28 Nur 1 1 1 3 33,33 √

29. Sofyan 1 1 1 3 33,33 √

30. Wandri 1 2 2 5 55,56 √

31. Wilda 1 2 2 5 55,56 √

KK = x %

= ,9 %

Dengan perolehan rata-rata siswa sebesar 46 pada siklus 1 dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan membaca nyaring siswa kelas IV SDN 2 Malomba dalam pelajaran Bahasa Indonesia belum maksimal.

Hasil pengamatan pada penilaian proses siklus 1 yaitu ditinjau dari standar kelulusan yang telah ditetapkan siswa yang mencapai nilai tertinggi atau yang dikategorikan berhasil adalah:

(9)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

153 Pada pelaksaan pembelajaran siklus 1 secara umum dikategorikan masih rendah karena belum sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Dengan demikian pembelajaran keterampilan membaca nyaring dilanjutkan pada siklus 2.

Tabel 3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 2

No. Nama Siswa

Aspek / Skor

Jumlah

Skor

Nilai

Rata-Rata

Kategori

1 2 3 4 5

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

(10)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

154

23 Orlan 4 3 3 4 3 17 3,4 Baik 24 Rafli 3 2 3 4 3 15 3 Baik 25 Rezki 4 3 4 4 4 19 3,8 Baik 26 Rugaiya 3 2 3 4 2 14 2,8 Cukup 27 Amina 4 3 4 4 3 18 3,6 Baik 28 Nur 3 2 4 3 3 15 3 Baik 29 Sofyan 3 2 3 4 3 15 3 Baik 30 Wandri 4 3 3 4 3 17 3,4 Baik 31 Wilda 4 3 4 4 3 18 3,6 Baik

Tabel 4. Hasil Tes Keterampilan Membaca Nyaring Pada Siklus 2.

No. Nama Siswa

AspekYang Dinilai

Skor Nilai

KKM

Ketepatan Lafal

Intonasi dalam Membaca

Kelancaran dalam

Membaca T TT

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1. Adianto 2 2 3 7 77,78 √

2. Alya 2 2 3 7 77,78 √

3. Amelia 2 3 3 8 88,89 √

4. Anita 2 2 3 7 77,78 √

5. Ardi 2 2 2 6 66,67 √

6. Aril 2 2 2 6 66,67 √

7. Asbul 2 2 2 6 66,67 √

8. Asma 2 2 3 7 77,78 √

9. Febri 3 3 3 9 100 √

10. Nawan 2 2 2 6 66,67 √

11. Gusri 3 3 3 9 100 √

12. Husnul 3 3 3 9 100 √

13. Ilham 2 2 3 7 77,78 √

(11)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

155

15. Mawar 2 2 2 6 66,67 √

16 Melita 2 2 2 6 66,67 √

17. Aidil 2 2 3 7 77,78 √

18. Arsan 2 2 3 7 77,78 √

19. Raehan 2 3 2 7 77,78 √

20. Rifaldi 2 3 3 8 88,89 √

21. Dalifah 2 2 2 6 66,67 √

22. Jannah 3 2 2 7 77,78 √

23. Orlan 3 2 3 8 88,89 √

24. Rafli 2 2 2 6 66,67 √

25. Rezki 2 3 3 8 88,89 √

26. Rugaiya 2 1 2 5 55,56 √

27. Amina 3 3 3 9 100 √

28 Nur 2 2 2 6 66,67 √

29. Sofyan 2 2 2 6 66,67 √

30. Wandri 2 3 3 8 88,89 √

31. Wilda 2 3 3 8 88,89 √

KK = x %

= 9 , %

(12)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

156 Pembahasan

Setelah melihat total nilai rata-rata dan hasil persentasi, maka hasil evaluasi pembelajaran keterampilan membaca nyaring pada siklus 1 dapat dikategorikan cukup dengan perolehan nilai rata-rata yaitu 46 dengan persentasi keberhasilan 51,61 % untuk nilai proses dan untuk nilai hasil tes adalah 12,90% namun perlu upaya peningkatan kembali pada siklus 2.

Pada tindakan kedua, berdasarkan data evaluasi siswa perolehan total nilai rata-rata 78 termasuk dalam kategori berhasil, persentasi keberhasilan mencapai 93,54%, hasil yang diperoleh dari tiap siswa bervariasi dan kesimpulan akhir dinyatakan dari 16 orang yang berhasil/proaktif dalam proses belajar pada siklus 1 meningkat menjadi 29 orang pada siklus 2. Berdasarkan perhitungan rumus yang ada diperoleh hasil 51,61% tingkat keberhasilan proses pada siklus 1 meningkat menjadi 93,54% pada siklus 2. Dan untuk hasil tes keterampilan membaca nyaring diperoleh nilai ketuntasan klasikal 12,90% pada siklus 1 meningkat menjadi 96,77% pada siklus 2.

IV. PENUTUP

Kesimpulan

Penilitian tindakan kelas berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN 2 Malomba Kec. Dondo Kab. Tolitoli Dengan Menggunakan Teknik Pemodelan telah dinyatakan tuntas baik secara individu maupun secara klasikal.

Pada siklus I diperoleh nilai ketuntasan klasikal yaitu sebesar 12,90 %. Kemudian pada siklus II meningkat menjadi 96,77 %. Jadi, taraf nilai ketuntasan klasikal yang disajikan naik 83,87%. Dengan demikian hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat diterima.

a. Keterampilan membaca nyaring dapat ditingkatkan dengan prosedur sebagai berikut:

1 . Guru memberikan contoh membaca nyaring yang benar melalui teknik pemodelan.

(13)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

157 b. Dalam meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar dikelas dipandang perlu memperbaiki dan meningkatkan keterlibatan atau keaktifan siswa dalam belajar, sebagai guru fasilitas bagi muridnya dituntut memiliki kapasitas dan profesionalisme yang tinggi, tidak hanya sekedar penyampai ilmu dengan dominasi intelektual tetapi harus mampu mengantarkan para siswa untuk mempertanggungjawabkan ilmunya. Selain menguasai bahan materi yang diajarkan, upaya yang dilakukan guru adalah sebisa mungkin menciptakan nuansa pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, pendekatan yang kreatif dan melakukan pendekatan kekeluargaan, khusus kepada anak didik. Bila hal ini dilakukan, maka akan terjalin hubungan yang harmonis, penuh persahabatan, kerja sama yang erat antara guru dan siswa akan terpelihara dan hasil yang diharapkan pun akan lebih optimal.

c. Secara spesifik, peneliti menerapkan teknik pemodelan ditambah dengan penggunaan media yang kreatif dan metode yang variatif. Penerapan teknik ini diharapkan dapat mewakili dari sekian banyak metode yang selama ini diterapkan guru dalam pembelajaran dikelas, terbukti pembelajaran lebih komunikatif, terjadi peningkatan baik pada amino belajar maupun taraf penguasaan siswa terhadap materi yang disajikan. Khusus pada keterampilan membaca nyaring, sesuai hasil penelitian diperoleh daya serap klasikal pada siklus 1 sama dengan 51,61% meningkat menjadi 96,77% sementara nilai rata-rata siswa pada siklus 1 sama dengan 46 meningkat menjadi 78.

Saran

a. Kepala sekolah perlu mensosialisasikan kepada semua guru tentang pentingnya penerapan pendekatan yang tepat dikelas, seperti teknik pemodelan pada semua mata pelajaran.

(14)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

158 c. Pihak sekolah perlu menyediakan sarana belajar yang memadai mulai dari buku-buku, sejumlah aturan dan perangkat lainnya yang harus masuk dalam skala proritas.

d. Guru harus melakukan refleksi dan evaluasi kritik pada setiap akhir pelajaran atau dalam setiap akhir semester sebagai proyeksi dan bahan renungan, demi peningkatan manajemen dan mutu sekolah secara umum.

DAFTAR PUSTAKA

Andira, 2003. Teknik-teknik Dalam Pembelajaran, Jakarta: Gramedia. Dawson, 1963. Pintar Berbahasa Indonesia, Jakarta: Depdikbud.

Departemen Pendidikan Nasional, 2005, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Dinas Pendidikan dan Pengajaran.

Hanasuaina, Ahmad, dkk, 1998. Materi Pokok Membaca, Universitas Terbuka: Karunika Jakarta.

Kamidjan, 1996. Teori Membaca, Surabaya: JPBSI FPBS IKIP Surabaya.

Monks, 1989. Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Gadjah Mada: University Press.

Moulton, 1970. Membaca Ekspresif, Bandung: Angkasa.

Nurhadi dan Senduk, 2007. Teknik dan Teknik Dalam Pembelajaran, Bandung: Rosdakarya.

Nurul Maulidiyah, 2011. Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Dengan Menggunakan Tekinik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN Wonosari Kec. Puger Kab. Jember, Jember:

Ramadhan, A, dkk, 2013. Panduan Penyelenggaraan dan Penulisan Tugas Akhir dan Artikel; FKIP Untad

Sudirman, 2003. Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada..

Suhendar, 1997. Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia, Pengajaran dan Ujian Keterampilan Membaca, Menulis, Bandung: CV. PIONIR Jaya Bandung.

Gambar

Tabel 1. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
Tabel 2. Hasil Tes Keterampilan Membaca Nyaring Pada Siklus 1.
Tabel 3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 2
Tabel 4. Hasil Tes Keterampilan Membaca Nyaring Pada Siklus 2.

Referensi

Dokumen terkait

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk kedalam ruangan rumah, terutama cahaya matahari di samping

Beberapa kelebihan Fluent yaitu mudah untuk digunakan, model yang realistik (tersedia berbagai pilihan solver), diskritisasi atau meshing model yang efisien (dalam

RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS GAME DENGAN INQUIRY TRAINING MODEL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN ADVENTURE GAME UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOMPUTER Universitas Pendidikan Indonesia |

- Ar mada bus yang dit aw ar kan ber asal dar i 2 per usahaan ot obis sehingga t idak sesuai dengan spesifikasi t eknis pada dokumen pengadaan dimana diper syar at kan ar mada

Jika jumlah juri akreditasi tidak mencukupi sehingga tidak memungkinkan menggunakan sistem juri panelis dalam setiap ronde debat seperti yang tertera pada Pasal 4 (a), ketua

(Empat Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).. Demikian pengumuman ini dibuat

[r]