• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SOS 1202390 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S SOS 1202390 Chapter3"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Ananda Wahidah, 2016

DAMPAK PENGGUNAAN SIMBOL VERBAL SEBAGAI ALAT INTERAKSI DI KALANGAN PENGGEMAR DRAMA KOREA TERHADAP KELESTARIAN BAHASA SUNDA DI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan

strategi fenomenologi. Peneliti memilih untuk menerapkan strategi fenomenologi

dikarenakan peneliti mengidentifikasi makna dari tindakan para penggemar drama

Korea di Bandung ditinjau dari fenomena simbol verbal yang terbungkus rapih

dalam produk budaya populer drama Korea di Bandung. Adapun, Dalam

penelitian ini peneliti lebih memilih menggunakan pendekatan kualitatif karena

peneliti lebih memanfaatkan wawancara yang lebih terbuka bersama informan

yang berasal dari kalangan generasi muda khususnya para penggemar drama

Korea, agar mendapat pemahaman makna yang lebih jelas mengenai dampak dari

penggunaan simbol baik verbal maupun non verbal sebagai alat interaksi

sehari-hari antara para penggemar drama Korea terhadap kelestarian bahasa Sunda.

Dalam suatu wawancara terbuka jugalah yang kemudian otomatis dapat dilakukan

melalui observasi lapangan. Oleh karena itu dalam penelitian ini wawancara

terbuka telah dilaksanakan. Peneliti juga dituntut untuk bisa meneliti dampak

penggunaan simbol verbal dari produk budaya populer tersebut secara fakta yang

terjadi dilapangan ketimbang fokus pada pengalaman pribadi dari informan

sebagai penggemar drama di Bandung.

Penelitian kualitatif ini disebut juga sebagai penelitian yang menggunakan

eksplorasi dan pemahaman makna situasi dari peneliti sendiri. Pemahaman makna

situasi dari peneliti sendiri karena dasarnya penelitian kualitatif ini bisa disebut

sebagai penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk selanjutnya

ditelaah dan dipahami lebih jauh dari hasil wawancara oleh peneliti tersebut.

(Moleong, 2011, hlm 5).Disisi lain, Penelitian kualitatif sejatinya menggunakan

latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan

dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.

Peneliti berusaha menafsirkan bagaimana fenomena hallyu waveditinjau

dari penayangan drama Korea yang membuat para penggemar dari kalangan

(2)

ataupun nonverbal dalam kehidupan sehari-harinya ketimbang menggunakan

bahasa lokal yang sudah menjadi identitas dirinya jauh sebelum budaya populer

ada.

Penelitian ini juga dilakukan dengan pendekatan kualitatif dikarenakan

studi penelitian ini bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subjek-objek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi dan

tindakan. Hal tersebut sesuai dengan situasi lapangan peneliti mengenai dampak

penggunaan simbol sebagai alat interaksi di kalangan penggemar drama Korea

terhadap kelestarian bahasa Sunda di Bandung. Peneliti berusaha memahami

fenomena yang memang dialami oleh penggemar drama Korea dalam menyaring

kebudayaan Korea melalui drama dan diwujudkan dalam tindakan, tindakan ini

yang dimaksudkan dengan penggunaan simbol verbal sebagai alat interaksi di

kalangan penggemar drama Korea itu sendiri, sehinga motivasi untuk belajar

bahasa Korea pun mulai tumbuh dan berkembang.

3.2 Partisipan dan Tempat Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini adalah para penggemar drama Korea

khususnya mereka yang berlatar belakang etnis Sunda danyang berada di sekitar

wilayah Bandung. Para penggemaryang menjadi partisipan penelitian yang

berusia remaja akhir dan dewasa awalagar penelitian ini lebih terarah dan sesuai

dengan penelitian yang hendak peneliti teliti. Peneliti menentukan sendiri

partisipan yang dipilih dengan kriteria yang peneliti inginkan, sehingga hasil yang

diperoleh sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan. Hal tersebut didasarkan

pada Nasution (1992, hlm.34) yang menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif

yang dijadikan sampel hanyalah sumber yang dapat memberikan informasi yang

dipilih secara purposive bertalian dengan tujuan penelitian.

Penelitian ini berlangsung di sekitar wilayah Bandung. Alasan mengapa

peneliti memilih lokasi tersebut yakni karena di Bandung sendiri banyak

penggemar drama Korea yang dapat dijadikan partisipan. Baik itu yang tergabung

dalam komunitas pecinta korea, ataupun individu/perorangan. Komunitas

penggemar kebudayaan korea atau hallyu fans yang peneliti maksudkan adalah

(3)

3.3 Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi kedalam

empat bagian yang diawali dari observasi, wawancara mendalam, studi

dokumentasi dan studi literatur. Hal tersebut ditentukan dari tujuan penelitian

mengenai rumusan yang peneliti angkat yaitu mengenai dampak penggunaan

simbol verbal sebagai alat interaksi di kalangan penggemar drama Korea terhadap

kelestarian bahasa Sunda di Bandung. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti,

pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik- teknik sebagai

berikut:

3.3.1 Observasi

Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi terlebih dahulu dengan

mengamati secara langsung dan mencatat kebiasaan-kebiasaan para penggemar

drama Korea saat berinteraksi dengan penggemar lain. Pengamatan ini dilakukan

secara langsung baik mendatangi para penggemar drama Korea di Bandung, baik

secara individu, ataupun saat dilaksanakannya gathering penggemar Korea.

Alternatif lain biasanya dapat dilakukan dengan pengamatan adalah dengan cara

mendatangi beberapa cafe bertemakan korea di Bandung untuk bisa melihat dan

mengamati partisipan lebih dekat. Sama seperti yang dikatakan oleh Bungin (2011,

hlm. 120) yang menyatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

dalam melakukan pengamatan, yaitu :

a. Hal-hal apa yang hendak diamati

b. Bagaimana mencatat pengamatan

c. Alat bantu pengamatan

d. Bagaimana mengatur jarak antara pengamat dan objek yang diamati

Menurut Bungin, hal-hal tersebut di atas hendaknya dipertimbangkan sebelum

seseorang melakukan observasi, karena hal-hal tersebut di atas amat menentukan

berhasil tidaknya pengamat melakukan tugasnya.

Dalam penelitian ini, peneliti mengamati terlebih dahulu mengenai proses

interaksi yang dilakukan oleh penggemar drama Korea di Bandung dengan cara

melihat langsung ke lokasi penelitian, lalu setelah itu peneliti mencatat hal-hal

yang penting dan berhubungan dengan masalah penelitian yang diangkat yaitu

(4)

Korea serta bagaimana kelestarian bahasa Sunda di kalangan mereka, yang dapat

peneliti lihat secara faktual di lapangan dengan merujuk pada pola interaksi yang

dibangun oleh penggemar drama Korea di Bandung. Untuk alat pengamatan,

peneliti berusaha memaksimalkan alat perekam dan fokus dari penglihatan

peneliti sendiri. Adapun mengenai jarak antara peneliti dengan objek yang diamati,

peneliti disini berusaha mengamati tanpa jarak yang terlalu jauh namun tidak

terlalu dekar sehingga objek yang diamati tidak merasa sedang di amati.

3.3.2 Wawancara Mendalam

Wawancara yang di laksanakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

face-to-faceinterviews dengan penggemar drama Korea di Bandung,

mewawancarai mereka secara langsung atau terlibat dalam focus group

interview.Fokusan wawancara dalam penelitian ini melibatkan penggemar drama

Korea di Bandung dikarenakan permasalahan yang diangkat yakni mengenai

dampak dari penggunaan simbol secara verbal dalam proses interaksi yang

penggemar drama Korea bangun terhadap kelestarian bahasa Sunda yang menjadi

identitas diri dan budaya daerah masyarakat Bandung yang keberadaannya harus

tetap eksis.Wawancara mendalam yang dilakukan peneliti tentunya melibatkan

beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan rumusan masalah dari dampak

penggunaan simbol verbal di kalangan penggemar drama Korea terhadap

kelestarian bahasa Sunda di Bandung.

Jenis wawancara sangat diperlukan dalam penelitian ini, oleh karena itu

peneliti mencari tahu secara langsung dengan melakukan face-to-face interviews

dengan partisipan atau yang disebut dengan penggemar drama Korea. Wawancara

mendalam ini dilakukan untuk mencari jawaban yang tidak keluar dari inti

masalah penelitian. Jika hasil yang ditemukan merupakan jawaban yang tidak

sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka wawancara tidak hanya

dilakukan satu kali saja, tetapi secara lebih mendalam agar fokusan dalam

menjawab rumusan masalah sesuai dan tidak keluar dari masalah yang diangkat.

Wawancara ini juga bersifat terbuka dan peneliti berusaha tidak kaku sehingga

(5)

3.3.3 Studi Dokumentasi

Data yang peneliti kumpulkan melalui studi dokumentasi merupakan mix

dari data yang berasal dari dokumen publik serta dokumen privat. Dokumen privat

yang peneliti kumpulkan seperti halnya foto dan hasil temuan di lapangan seperti

buku harian dan kumpulan drama yang dimiliki oleh penggemar. Di sisi lain

peneliti juga menggunakan jurnal dan artikel yang merupakan dokumentasi publik

dalam menunjang dan memperkaya data informasi yang sesuai dengan

permasalahan yang penelilti telah laksanakan.

Jurnal dan artikel yang peneliti angkat merupakan jurnal yang didapat baik

dari jurnal internasional dan nasional. Peneliti melihat jurnal sebagai sumber yang

relevan untuk diangkat dalam memperkuat teori dan konsep yang peneliti angkat.

Buku harian dan kumpulan drama yang dimiliki oleh penggemar juga merupakan

studi dokumentasi yang harus dilampirkan agar peneliti semakin yakin bahwa

informan memang benar penggemar drama Korea di Bandung.

Teknik dokumentasi ini dilakukan agar peneliti memperoleh bahasa dan

kata-kata tekstual dari partisipan. Selain itu teknik pengumpulan dokumentasi

juga dirasa dapat menyajikan data yang berbobot.

3.3.4 Studi Literatur

Dalam penelitian ini studi literatur yang digunakan dengan menelusuri

informasi baru baik dari buku, teori, maupun jurnal. Dalam penelitian ini

dilakukan pengumpulan informasi dan menelusuri informasi terkini melalui jurnal

maupun artikel seperti yang ada di surat kabar online maupun offlilne sesuai

dengan bahasan penelitian ini mengenai simbol verbal, penggemar drama Korea,

dan kondisi kelestarian bahasa Sunda di Bandung saat ini. Studi litelatur yang

dibangun dalam penelitian ini berusaha mempelajari buku-buku yang

berhubungan dengan masalah yang menjadi pokok bahasan dengan objek

(6)

3.4 Instrumen Penelitian

Penelitian yang di lakukan tentunya menggunakan alat yang

mempermudah penelitian. Mengacu pada hal tersebut, penyusunan alat

pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

3.4.1 Penyusunan Kisi-Kisi Penelitian

Dalam penyusunan kisi-kisi penelitian, peneliti memulai dari membuat

rumusan masalah yang diangkat, menjabarkan indikator dari rumusan

masalahserta memutuskan siapa subjek penelitian yang di inginkan menjadi

informan dalam penelitian ini. Penyusunan kisi-kisi penelitian ini memiliki tujuan

agar rumusan masalah yang di angkat dapat dijabarkan ke dalam pertanyaan yang

lebih luas agar memudahkan dalam pengumpulan data ketika di lapangan.

3.4.2 Penyusunan Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti

dengan menggunakan observasi partisipatif dan wawancara yang mendalam

kepada penggemar drama Korea di Bandung, baik yang tergabung dengan

komunitas Korea Indonesia Network Group ataupun perorangan. Selain itu,

wawancara dilakukan kepada ketua dari komunitas Korea Indonesia Network

Group agar mendapatkan dan memperoleh data mengenai kebudayaan masyarakat

Korea secara langsung dari sudut pandang masyarakat Korea itu sendiri.

3.4.3 Penyusunan Pedoman Wawancara

Sebelum melakukan wawancara mendalam, peneliti membuat pedoman

wawancara yang bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan

wawancara secara langsung. Dengan penyusunan pedoman wawancara juga,

peneliti kemudian memiliki patokan pertanyaan yang dapat menjadikan proses

wawancara yang di laksanakan lebih terarah dan sesuai dengan tujuan dari

penelitian. Pedoman wawancara dibuat sesuai dengan rumusan masalah dan

indikator yang telah dibuat yaitu mengenai latar belakang penggemar drama

Korea di Bandung menonton drama Korea, Intensitas dalam penggunaan simbol

verbal di kalangan penggemar drama Korea di Bandung dalam proses interaksi

nya satu sama lain, mengenai kelestarian dari bahasa Sunda di kalangan

penggemar drama Korea ditinjau dari proses interaksi nya, serta dampak yang

(7)

dibangun oleh penggemar drama Korea terhadap kelestarian bahasa Sunda di

Bandung.

3.5 Analisis Data

Aktivitas dalam analisis data yang di lakukan dalam penelitian ini, yaitu

datareduction, data display, dan conclusion drawing/verification.Sebetulnya, ada

berbagai macam teknik pengolahan dan analisa data penelitian yang dikemukakan

oleh para ahli penelitian. Namun dalam penelitian ini mencakup 3 analisis data

yang dilakukan dari tahapan data reduksi, display data dan verifikasi data.

Analisis data yang dilakukan haruslah secara interaktif dan berlangsung secara

terus menerus sampai data yang diyakini telah tersedia secara keseluruhan serta

berhubungan dengan permasalahan yang diangkat yakni mengenai dampak

penggunaan simbol verbal di kalangan penggemar drama Korea terhadap

kelestarian bahasa Sunda di Bandung.

3.5.1 Data Reduction (reduksi data)

Reduksi data pada penelitian ini mengacu pada proses analisis yang

dilakukan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan hasil penelitian

dengan menfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti,

dengan kata lain reduksi data dalam penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh pemahaman-pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari

hasil catatan lapangan dengan cara merangkum dan mengklasifikasikan

temuan yang ada dilapangan sesuai masalah dan aspek-aspek permasalahan

yang telah diteliti mengenai dampak penggunaan simbol sebagai alat interaksi

di kalangan penggemar drama Korea terhadap kelestarian bahasa Sunda di

Bandung. Data reduksi dalam penelitian ini di bahas dalam bentuk format

paragraph tetapi di golongkan dan di fokuskan dengan data yang relevan dari

hasil wawancara yang dikaitkan dengan rumusan masalah yang diangkat oleh

peneliti sendiri.

3.5.2Data Display (penyajian data)

Setelah hasil temuan direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplay

data atau temuan penelitian dengan cara menyusun hasil temuansecarasingkat,

jelasdanterperincinamunmenyeluruh dan dikaitkan dengan teori dan konsep

(8)

penggunaan simbol verbal sebagai alat interaksi di kalangan penggemar drama

Korea terhadap kelestarian bahasa Sunda di Bandung. Hal tersebut bertujuan

untuk memudahkan dalammemahamigambaran-gambaranterhadapaspek-aspek

yang ditelitibaiksecarakeseluruhanmaupunbagian demi bagian. Adapun dalam

data display, peneliti menyajikan masalah pokok, rumusan masalah penelitian,

indikator, temuan dan analisis dari hasil temuan yang ada di lapangan dalam

bentuk format tabel dalam lampiran.

3.5.3Conclusion Drawing Verification

Pada tahap conclusion drawing verificationpeneliti

berusahamengupayakan untuk mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan

terhadap data-data yang telah dianalisis yang disajikan dalam data display

terkait masalah penelitian dengan mencari hal-hal penting mengenai dampak

penggunaan simbol sebagai alat interaksi di kalangan penggemar drama Korea

terhadap kelestarian bahasa Sunda di Bandung. Kesimpulan yang dihasilkan

ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dengan mengacu

kepada tujuan penelitian.

Demikian prosedur yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan penelitian

ini.Dengan melakukan tahapan-tahapan ini diharapkan penelitian yang dilakukan

ini dapat memperoleh data yang memenuhi kriteria suatau penelitian yaitu derajat

kepercayaan, maksudnya data yang diperoleh dapat dipercaya dan dipertanggung

jawabkan kebenarannya kelak mengenai dampak penggunaan simbol sebagai alat

interaksi di kalangan penggemar drama Korea terhadap kelestarian bahasa Sunda

di Bandung.

3.6 Uji Keabsahan Data

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang memiliki kredibilitas dan

kepastian yang tinggi maka diperlakukan validitas data yang dipergunakan untuk

menguji kembali hasil data yang diperoleh untuk mengetahui valid atau tidaknya

data yang diperoleh dari informan inti. Maka, dalam penelitian ini ada beberapa

elemen penting yang digunakan dalam uji keabsahan data yang didapatkan,

(9)

3.6.1 Memperpanjang Waktu Penelitian

Dalam menentukan waktu penelitian, peneliti berusaha mengatur waktu

sebaik mungkin untuk mendapatkan data dari hasil wawancara yang relevan

dengan permasalahan yang diangkat di kalangan penggemar drama Korea di

Bandung. Dalam penelitian ini, peneliti memeperpanjang waktu penelitian agar

mendapatkan data yang sesuai yang tidak hanya bersumber dari hasil wawancara

mendalam saja. Oleh karena itu, peneliti memperpanjang waktu guna melakukan

observasi secara lebih dalam agar melihat lebih jelas mengenai kebiasaan dari

penggemar drama Korea dalam berinteraksi menggunakan simbol verbal. Dengan

memperpanjang waktu penelitian juga, peneliti dapat mengecek kebenaran

informasi dari informan lebih valid dan terstruktur.

3.6.2 Pengamatan yang Terus Menerus

Pengamatan yang terus-menerus dilakukan agar mendapatkan data yang

valid dan dapat dipertanggung jawabkan oleh peneliti di masa yang akan datang.

Pengamatan yang terus-menerus ini dilakukan tidak hanya ketika wawancara

mendalam dilakukan, tetapi dari pengamatan yang berlangsung dari awal

penelitian ini di kemas hingga akhir, dimaksudkan agar melihat tindakan dari

penggemar drama Korea secara lebih mendetail, mendalam dan lebih terperinci.

Pengamatan yang terus-menerus juga menghasilkan hal-hal yang di butuhkan oleh

peneliti dalam mencari data yang valid di lapangan.

3.6.3 Triangulasi

Triangulasi dalam penelitian ini mencakup teknik yang sejatinya

menitikberatkan pada informasi yang diterima dari informan kunci dibanding

dengan hasil wawancara dengan informan lain. Informan kunci dalam penelitian

ini sendiri adalah penggemar drama Korea yang tersebar di Bandung. Dalam

penelitian ini triangulasi yang digunakan oleh peneliti, dapat digambarkan sebagai

(10)

Gambar 3.1 Teknik Triangulasi

Sumber : Sugiyono (2012, hlm.242)

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi ini merupakan triangulasi dengan cara melakukan

pengecekan data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Sumber yang

dikaji dalam penelitian ini sendiri terdiri dari penggemar drama Korea yang

tergabung dalam komunitas Korea Indonesia Network Group Bandung

dengan penggemar drama Korea secara individu yang merupakan orang

Bandung. Hal tersebut dapat di jadikan bahan referensi untuk menguji

kepercayaan dan kebenaran data mengenai dampak penggunaan simbol

verbal sebagai alat interaksi di kalangan penggemar drama Korea terhadap

kelestarian bahasa Sunda di Bandung, hal ini juga bertujuan sebagai bahan

referensi kembali mengenai data sebelumnya karena ditakutkan data yang

sudah diolah tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya di lapangan.

2. Triangulasi Cara atau Teknik

Triangulasi jenis ini dilakukan dengan memeriksa data kepada

sumber yang sama akan tetapi dengan teknik dan cara yang berbeda dengan

yang dilakukan sebelumnya agar mendapatkan data yang benar-benar

diinginkan. Peneliti melakukan wawancara mendalam, jika setelah itu data

dirasa belum cukup maka peneliti melanjutkan dengan observasi partisipatif

SUMBER DATA

YANG SAMA

Observasi

Dokumentasi

(11)

dan dokumentasi berupa hasil rekaman dengan subjek penelitian atau bahan

dokumentasi yang tidak mengganggu atau menarik perhatian informan,

Gambar

Gambar 3.1 Teknik Triangulasi

Referensi

Dokumen terkait

4.4 Kasaluyuan antara Tindak Komunikasi Verbal jeung Nonverbal dina Drama Sunda Juragan Hajat Karya Kang Ibing

Tindak Komunikasi Verbal Jeung Nonverbal Dina Drama Sunda.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

STUDI KOMPARATIF APRESIASI SINETRON INDONESIA DAN DRAMA KOREA DI KALANGAN REMAJA USIA 18-21 TAHUN (Studi Kasus terhadap Sinetron Anak Jalanan dan Drama Korea Goblin9. pada

Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif digunakan oleh peneliti karena meneliti mengenai konflik interpersonal dalam interaksi sosial lansia dan fokus dari

Berangkat dari hal inilah, simbol-simbol komunikasi dukungan baik simbol verbal maupun non verbal di kalangan komunitas suporter SBK tersebut, terdapat pula makna dan pesan

DAMPAK KEBIJAKAN SUMEDANG PUSEUR BUDAYA SUNDA TERHADAP PENANAMAN NILAI-NILAI KESUNDAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

DAMPAK KEBIJAKAN SUMEDANG PUSEUR BUDAYA SUNDA TERHADAP PENANAMAN NILAI-NILAI KESUNDAAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |