37
Emal Purnama, 2014
Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu cara dimana peneliti dapat memperoleh data
sesuai tujuan awal penelitian. Sebagaimana dikemukakan Sugiyono (2013, hlm. 2)
bahwa, “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Lebih lanjut (Achmadi, hlm. 2) memberikan penjelasan mengenai metodologi penelitian, yakni sebagai
berikut:
Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan/mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis, sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.
Melihat permasalahan yang akan dijadikan sumber data dalam penelitian,
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam
Moleong, 2012, hlm. 4) mendefinisikan, „Metodologi kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.‟
Selanjutnya Cresswel (2010, hlm. 4) mengemukakan bahwa penelitian
kualitatif merupakan, “...metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami
makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan.” Akan sangat relevan jika penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, karena berhubungan dengan tujuan
yang ingin dicapai oleh peneliti.
Penelitian kualitatif selalu memandang sesuatu hal sebagai sesuatu yang
utuh, karena dalam pelaksanaannya metode kualitatif harus bisa menggambarkan
hasil penelitian secara menyeluruh. Moleong (2012, hlm. 6) mengemukakan
Emal Purnama, 2014
Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialamki oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Pendekatan kualitatif dipilih karena permasalahan yang diteliti dalam
penelitian pola interaksi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat
tinggal terpisah di Desa Jalatrang membutuhkan sejumlah data lapangan untuk
mengungkap fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian.
Penelitian ini sendiri menggunakan metode penelitian deskriptif. Pemilihan
metode deskriptif ini tentu harus sesuai dengan tujuan penelitian, seperti di
kemukakan oleh Mayer dan Greenwood (dalam Silalahi, 2010, hlm 27)
membedakan dua jenis deskripsi, yakni deskripsi kualitatif dan deskripsi
kuantitatif. Sebagaimana penjelasannya sebagai berikut:
Deskripsi kualitatif semata-mata mengacu pada identifikasi sifat-sifat yang membedakan atau karakteristik sekelompok manusia, benda atau peristiwa. Pada dasarnya, deskripsi kualitatif melibatkan proses konseptualisasi dan menghasilkan pembentukan skema-skema klasifikasi.
Dalam penelitian deskriptif, peneliti berusaha untuk menjelaskan
pemecahan masalah yang diteliti, seperti yang dikemukakan Achmadi (2007, hlm.
44) bahwa, “Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk
menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia
juga menyajikan data, menganalisis, dan menginterpensi.”
Adapun alasan peneliti menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini
karena tujuan peneliti sendiri ingin menggambarkan pola interaksi pada pasangan
suami istri yang bertempat tinggal terpisah di Desa Jalatrang Kecamatan Cipaku
Emal Purnama, 2014
Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. SUBJEK DAN LOKASI PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Pada penelitian kualitatif, data atau informasi diperoleh dari sumber yang
memberikan informasi mengenai permasalahan yang ditanyakan peneliti dan
disesuaikan dengan tujuan penelitian. Subjek penelitian adalah orang yang
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan dalam memberikan
informasi yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Seperti dikemukakan Silalahi
(2010, hlm. 250) bahwa:
Subjek penelitian adalah benda, hal, atau orang yang padanya melekat data tentang objek penelitian. Oleh karena itu, subjek penelitian memiliki kedudukan sentral dalam penelitian karena data tentang gejala atau variabel atau masalah yang diteliti berada pada subjek penelitian.
Adapun pemilihan subjek penelitian berdasarkan pada tujuan penelitian
dengan tidak mengambil subjek secara acak, karena pihak yang akan dijadikan
subjek harus memudahkan peneliti. Seperti yang dikemukakan Moleong (2012, hlm. 224) bahwa, ”...pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan (purposive sample).” Subjek dalam penelitian ini adalah setiap
keluarga yang bertempat tinggal terpisah yang ada di Desa Jalatrang Kecamatan
Cipaku Kabupaten Ciamis. Penentuan subjek penelitian berdasarkan purposive ini
dianggap bahwa subjek penelitian yang terpilih mewakili masyarakat yang
bersifat homogen. Diharapkan dengan adanya subjek penelitian yang diambil
secara (purposive) atau bertujuan dapat menyajikan data yang valid tentang pola
interaksi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah di
Desa Jalatrang Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan hal yang sangat penting. Tanpa ada lokasi,
peneliti akan sulit untuk menemukan dan memecahkan masalah. Penelitian ini
dilakukan di Desa Jalatrang Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis, peneliti
Emal Purnama, 2014
Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lokasi penelitian berkaitan dengan judul skripsi yang penulis ambil, dilihat dari
sisi sejarah wilayah ini sudah sejak dahulu didiami oleh keluarga yang
mendukung untuk dijadikan subjek penelitian. Desa Jalatrang sendiri memiliki
lima wilayah Dusun yang berbeda, dari kelima wilayah tersebut tentu seluruh
Dusun dijadikan lokasi penelitian.
Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah dusun yang didiami oleh
subjek penelitian yang akan diteliti sehingga penulis akan mendapatkan hasil yang
maksimal, diantaranya Dusun Desa, Dusun Cimanggu, Dusun Cikandung, Dusun
Babakan, dan Dusun Cidoyang.
C. DEFINISI OPERASIONAL
1. Pola Interaksi
Pola interaksi disini diartikan sebagai suatu hubungan timbal balik diantara
sesama anggota keluarga dimana adanya suatu tatanan, aturan, cara, serta hal-hal
yang mendukung berlangsungnya suatu kehidupan di dalam sebuah kelompok
atau keluarga yang dimaksudkan dalam penelitian.
2. Interaksi Keluarga
Interaksi adalah suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi ketika satu, dua
atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua
arah ini penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah
pada sebab akibat. Kombinasi dari interaksi-interaksi sederhana dapat menuntun
pada suatu fenomena baru yang mengejutkan. Dalam hal ini interaksi keluarga berarti suatu hubungan yang dilakukan sesama anggota keluarga agar keberlakuan
dari fungsi keluarga dapat berjalan dan dilakukan oleh masing-masing anggota
keluarga.
3. Pasangan Suami Istri
Pasangan suami istri diartikan sebagai pasangan yang terdiri dari seorang
laki-laki dan perempuan yang hidup bersama mengarungi bahtera rumah tangga
setelah adanya suatu ikatan yang sah dan tentunya telah melaksanakan pernikahan
Emal Purnama, 2014
Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Pasangan Yang Bertempat Tinggal Terpisah
Pasangan yang bertempat tinggal terpisah berarti pasangan suami istri yang
telah menikah namun pada kehidupannya mereka harus bertempat tinggal terpisah
karena adanya suatu hal, dalam hal ini suami yang berperan sebagai kepala
keluarga harus rela pergi merantau ke kota untuk mencari nafkah dan harus
bertempat tinggal terpisah dengan keluarganya, tentu akan banyak persoalan
diantaranya saja pola asuh, keberlangsungan fungsi keluarga, kebersamaan
keluarga, dan lain sebagainya.
Jadi, berdasarkan definisi tersebut, inti permasalahan yang akan menjadi
fokus penelitian adalah pola interaksi keluarga di dalam keluarga yang pada
kenyataannya harus bertempat tinggal terpisah karena adanya tuntutan suatu
kewajiban yang lain, meskipun pasangan suami istri pada umunya hidup bersama
dalam suatu lingkungan.
D. INSTRUMEN PENELITIAN
Penelitian kualitatif tidak bisa melepaskan peneliti sebagai instrumennya,
sebagaimana dikemukakan oleh Moleong (2012, hlm. 163) bahwa, “...ciri khas
penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperanserta, namun peranan penelitilah yang menentukan keseluruhan sekenarionya.” Moleong (2012, hlm. 168) mengemukakan bahwa, “...kedudukan peneliti dalam penelitian
kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana
pengumpulan data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya.”
Adapun Suyanto dan Sutinah (2005, hlm. 186) lebih lanjut mengemukakan
bahwa, “...dalam penelitian kualitatif peneliti adalah instrumen. Validitas dalam
metode-meotde kualitatif banyak bergantung pada keterampilan, kemampuan dan kecermatan orang yang melakukan kerja lapangan.” Dalam hal ini peneliti mempunyai peranan penting dari awal hingga akhir penelitian. Sebagai intrumen,
Emal Purnama, 2014
Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengumpulan data sendiri diperlukan pedoman wawancara yang disesuaikan
dengan masalah dan tujuan penelitian.
E. PROSEDUR PENELITIAN
Pada pelaksanaan penelitian, untuk mempermudah penelitian, maka harus
dilakukan berdasarkan prosedur penelitian. Adapun prosedur penelitian ialah
sebagai berikut:
1. Persiapan Penelitian
Dalam tahap persiapan penelitian, peneliti mempersiapkan segala sesuatu
yang dibutuhkan untuk penelitian. Pada tahap ini peneliti memfokuskan suatu
permasalahan yang akan diteliti. Ketika permasalahan sudah dianggap fokus,
peneliti selanjutnya mengajukan judul dan proposal skripsi sesuai dengan fokus
permasalahan yang akan diteliti.
Setelah proposal dan rancangan skripsi disetujui oleh dosen pembimbing
skripsi, maka peneliti melakukan pra penelitian untuk memperoleh gambaran awal
subjek dan lokasi penelitian.
2. Perizinan Penelitian
Perizinan dilakukan agar peneliti tidak menemukan kesulitan di lapangan
ketika akan melakukan penelitian. Adapun perizinan tersebut diproses mulai dari
tingkat program studi hingga pihak fakultas untuk selanjutnya surat izin
dikeluarkan oleh pihak kampus (Universitas Pendidikan Indonesia) yang
ditujukan kepada pemerintah Desa Jalatrang. Setelah mendapat surat izin penulis
melakukan penelitian di tempat yang telah ditentukan yaitu Desa Jalatrang
Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis.
3. Pelaksanaan Penelitian
Tahapan ini merupakan tahap inti dari penelitian yang dilakukan, dimana
peneliti mulai terjun ke lapangan untuk mencari jawaban-jawaban atas masalah
yang menjadi fokus penelitian. Pada tahap pelaksanaan ini peneliti pada awalnya
menghubungi pihak pemerintahan Desa Jalatrang untuk meminta informasi dan
Emal Purnama, 2014
Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadi subjek penelitian untuk dilaksanakan wawancara. Ketika pengambilan
data dianggap selesai maka peneliti membuat catatan hasil wawancara maupun
mengenai hal yang dianggap penting yang berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti.
4. Pengolahan dan Analisis Data
Pada tahap ini, peneliti mengolah data yang diperoleh dari proses
pengumpulan data. Selanjutnya data yang diolah dianalisis untuk mendapatkan
kebenaran dalam menjawab fokus permasalahan.
5. Penyusunan Laporan
Bagian akhir penelitian, peneliti melaporkan hasil penelitiannya dengan
laporan yang tersusun secara rapih sesuai dengan sistematika penulisan skripsi.
Penulis menggabungkan seluruh bagian bab yang telah ditulis oleh peneliti.
F. TEKNIK PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan tahap paling menentukan dalam
penelitian, karena tujuan penelitian adalah mendapatkan data. Sugiyono (2013,
hlm. 225) menjelaskan bahwa, “...bila dilihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya.”
Sedangkan menurut Suyanto dan Sutinah (2005, hlm. 186) menyebutkan bahwa ada tiga macam pengumpulan data secara kualitatif, “...pertama adalah wawancara mendalam, kedua adalah observasi, ketiga adalah penelaahan terhadap dokumen tertulis.” Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yakni observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
a. Observasi
Suyanto & Sutinah (2005, hlm. 186) mengemukakan bahwa:
Emal Purnama, 2014
Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemungkinan interaksi interpersonal, dan proses penataan yang merupakan bagian dari pengalaman manusia yang dapat diamati.
Kemudian Nasution dalam (Sugiyono, 2013, hlm. 226) menyatakan bahwa, „...observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.‟
Dengan melakukan observasi, peneliti bisa melihat secara langsung pola
interaksi keluarga pada pasangan suami istri bertempat tinggal terpisah di Desa
Jalatrang Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis. Selain itu, dengan teknik
observasi peneliti akan lebih mampu memahami konteks data secara keseluruhan,
serta dapat melihat hal-hal yang kurang atau belum diamati oleh peneliti.
Observasi akan terus dilakukan sampai informasi yang dibutuhkan sesuai dengan
tujuan awal penelitian dapat terpenuhi dan tercapai.
b. Wawancara
Moleong (2012, hlm. 186) mengemukakan bahwa:
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Sementara Suyanto dan Sutinah (2005, hlm. 186) mengemukakan bahwa
dengan wawancara, “...data yang diperoleh terdiri dari kutipan langsung dari
orang-orang tentang pengalaman, pendapat, perasaan, dan pengetahuan.”
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dari informan sebagai
subjek penelitian mengenai permasalahan yang ditanyakan. Dengan menggunakan
teknik ini informan diharapkan mampu menjawab seluruh pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti. Wawancara dilakukan seiring dengan berlangsungnya
penelitian, peneliti melakukan wawancara kepada keluarga yang suaminya pergi
merantau ke kota sehingga keluarga tersebut dapat dikatakan sebagai keluarga
Emal Purnama, 2014
Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Dokumentasi
Sugiyono (2013, hlm. 240) mengemukakan, “...dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental dari seseorang.” Sementara Suyanto & Sutinah
(2005, hlm. 186) mengemukakan bahwa:
Data yang diperoleh dari metode ini berupa cuplikan, kutipan, atau penggalan-penggalan dari catatan organisasi, klinis, atau program; memorendum-memorendum dan korespondensi; terbitan dan laporan resmi; buku harian pribadi; dan jawaban tertulis yang terbuka terhadap kuesioner dan survey.
Teknik dokumentasi tentu akan mempermudah peneliti untuk bisa
menyimpan atau menemukan sumber data yang stabil, terpercaya, dan akurat.
Dalam penelitian ini studi dokumentasi yang akan digunakan berupa foto, profil
desa, serta catatan hasil wawancara.
2. Analisis Data
Analisis data diperlukan untuk mendapatkan informasi yang berarti agar
dapat mengungkapkan permasalahan yang diteliti. Nasution (dalam Sugiyono,
2013, hlm. 245) menyatakan, „...analisis telah mulai sejak merumuskan dan
menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.‟ Sementara analisis data kualitatif dijelaskan oleh Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2012, hlm. 248) bahwa:
Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskaan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Tahapan yang dilakukan untuk melakukan analisis data menurut Miles &
Huberman (dalam Silalahi, 2010, hlm.339) mengemukakan bahwa, „...kegiatan
analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang secara bersamaan, yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.‟ Dengan mengacu pendapat
Emal Purnama, 2014
Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Reduksi Data
“Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan.” (Silalahi, 2010, hlm. 339). Pada penelitian
ini, data yang terkumpul diseleksi untuk kemudian dirangkum dan disesuaikan
dengan fokus yang telah ditetapkan. Data dikelompokkan berdasarkan tema dan
rumusan masalah yang dibuat.
b. Penyajian Data
Menurut Silalahi (2010, hlm. 340) penyajian data yaitu, “...sebagai
sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.” Dengan adanya data yang disajikan, peneliti melihat dan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa
yang harus dilakukan, menganalisis kembali ataukah mengambil tindakan atas
pemahaman yang didapat dari penyajian data.
c. Menarik Kesimpulan/Verifikasi
Menurut Silalahi (2010, hlm. 341) mengemukakan bahwa:
Kesimpulan final mungkin tidak muncul sampai pengumpulan data berakhir, bergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodeannya, penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan tuntutan pemberi dana.
Untuk itu perlu adanya verifikasi untuk menguji kebenaran data-data yang
telah diperoleh. Silalahi (2010, hlm. 341) mengemukakan verifikasi harus
dilakukan ketika, “...makna-makna yang muncul dari data harus diuji
kebenarannya, kekukuhannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya.” Maka ketika akan menyimpulkan data-data yang diperoleh, peneliti akan melakukan verifikasi untuk menguji validitasnya. Kesimpulan awal
dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan
Emal Purnama, 2014
Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang muncul dari data harus diuji kebenarannya serta kecocokannya dengan
tujuan awal penelitian.
Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi
dari penelitian yang dilakukan tentu harus dipilih dan dipilah mana yang dianggap
paling memenuhi tujuan awal penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang
telah dirumuskan sehingga data tidak penting akan diabaikan. Selanjutnya dapat
dilakukan penginterpretasian data dengan mendeskripsikan hasil penelitian.
Setelah data dipahami maka tahap selanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Dari
data tersebut dapat dilihat gambaran pola interaksi keluarga pada pasangan suami
istri yang bertempat tinggal terpisah.
G. Pengujian Keabsahan Data
Untuk memeriksa keabsahan data yang diperoleh maka harus melakukan uji
kredibilitas data. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 270) bahwa:
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck.
Pada penelitian ini untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan dua
cara, yakni member check dan triangulasi. Sebagaimana dipaparkan oleh
Sugiyono (2008, hlm. 263) yaitu sebagai berikut:
a. Member check yaitu pengecekan atau verifikasi data kepada subjek yang diteliti. Tujuan member check agar data atau informasi yang didapat sesuai dengan apa yang dimaksud oleh sumber data atau informan; b. Triangulasi, yaitu pengecekan kebenaran data yang diperoleh dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi berfungsi untuk mengecek validasi data dengan menilai kecukupan data dari sejumlah data yang beragam.
Pada penelitian ini member check dilakukan untuk mengecek ulang atau
verifikasi data yang sudah diperoleh peneliti kepada subjek peneliti sebagai
informan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan tidak berpengaruh terhadap
penarikan kesimpulan yang akan dilakukan peneliti. Peneliti menggunakan
Emal Purnama, 2014
Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
benar-benar jelas dan peneliti akan lebih mengerti tentang apa yang dimaksud
oleh informan.
Triangulasi dilakukan dengan tujuan untuk menggabungkan data yang
peneliti dapatkan dari observasi, wawancara, dan studi dokumentasi sehingga
peneliti akan mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin
dicapai. Triangulasi dilakukan pada teknik pengumpulan data. Secara
berturut-turut peneliti akan melakukan pengumpulan data melalui observasi, wawancara,
dan dokumentasi.
Observasi Wawancara
Dokumentasi
Gambar 3.1 Triangulasi teknik pengumpulan data
Sumber Sugiyono (2013, hlm. 273)
Berikut telah dipaparkan pengujian keabsahan data yang akan digunakan
dalam penelitian ini. Peneliti harapkan dengan menggunakan teknik pengujian
keabsahan data yang digunakan akan membantu peneliti menjawab permasalahan