• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOHESIVITAS KELUARGA PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG BERTEMPAT TINGGAL TERPISAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KOHESIVITAS KELUARGA PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG BERTEMPAT TINGGAL TERPISAH."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KOHESIVITAS KELUARGA PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG BERTEMPAT TINGGAL TERPISAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Antropologi

OLEH:

ANTA YOLANDA LESTARI NIM. 3133322012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)

ABSTRAK

Anta Yolanda Lestari, NIM:3133322012, Kohesivitas Keluarga pada Pasangan Suami Istri yang Bertempat Tinggal Terpisah, Skripsi. Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2017.

Setiap pasangan ingin hidup bersama dalam satu atap atau rumah namun beberapa keluarga harus tinggal terpisah dari pasangannya. Rasa sedih dan kesepian dialami oleh pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah. Terdapat banyak alasan satu mengapa pasangan suami istri lebih memilih untuk bertempat tinggal terpisah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah yang timbul pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah dan untuk mengetahui komunikasi suami istri yang bertempat tinggal terpisah agar tercipta kohesivitas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Ternyata faktor ekonomi dan faktor pekerjaan menjadi pemicu pasangan suami istri rela tinggal terpisah. Ketika tinggal terpisah pasangan suami istri akan menghadapi banyak masalah. Namun dengan adanya komunikasi interpersonal pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah dapat menciptakan, membina, dan mengubah hubungan menjadi lebih baik. Terdapat beberapa masalah yang dilami oleh pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah. Pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah juga memiliki perbedaan dalam memenuhi fungsi keluarga,namun pasangan seperti ini memiliki cara sendiri untuk tetap dapat mempertahankan kohesivitas dalam keluarganya. Walau terjadi banyak masalah namun ketika komuniksi dan rasa percaya diterapkan dalam kehidupan maka akan mengurangi rasa khwatir pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah. Pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah juga memiliki media khusus untuk tetap dapat berkomunikasi dan tentu berbeda dengan pasangannya.

Key words : Kohesivitas, Komunikasi, Interpersonal.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

karunia yang diberikan, sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian dan

penulisan skripsi dengan judul “Kohesivitas Keluarga pada Pasangan Suami Istri yang Bertempat Tinggal Terpisah”

Penulis telah banyak menerima bimbingan, bantuan, dan motivasi

dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial 3. Ibu Dr. Rosramadhana, M.Si selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Antropologi sekaligus dosen Penguji II yang

memberikan saran dan bimbingan dalam penulisan skripsi.

4. Bapak Bakhrul Khair Amal, M.Si selaku Dosen Pembimbing

Skripsi yang selalu memberikan semangat dan motivasi agar dapat

menyelesaikan skripsi dengan baik dan memberikan masukan

dalam penulisan skripsi.

5. Ibu Noviy Hasanah, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang selalu memberi motivasi dan arahan dalam mengikuti

perkuliahan

6. Bapak Muhammad Iqbal, M.Si selaku dosen penguji III ,Ibu Dr.

Rosramadhana, M.Si, selaku dosen penguji II, dan Ibu Noviy

Hasanah, M.Hum selaku dosen penguji I.

7. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Antropologi.

(4)

8. Ayahanda Hamid Midian Aritonang dan Ibu Tercinta Listra Debora

Ketaren yang senantiasa memberikan cinta, kasih sayang dan

dukungan baik material maupun non material dan membantu

penulis selama penelitian serta senantiasa memberikan doa

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dan dapat menyelesaikan

perkuliahan ini.

9. Adikku tersayang Pandu Philifus Aritonang yang memberi

semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

10.Opung sayang yang tercinta yang memberi dukungan dan doa.

11.Sahabat kecil penulis Manis Ucing Pandita yang selalu menghibur

hati.

12.Sahabat-sahabat terbaik penulis: Erwita Febrina Siahan, Lydia Sari

Hutagalung dan Okta Harni tumanggor yang selalu ada suka dan

duka.

13.Teman-teman kelas B ekstensi 2013 yang memberikan kenangan

indah selama ini, memotivasi dan membantu dalam penyelesaian

skripsi ini.

14.Teman-teman PPLT dan Siswa siswi SMP PGRI 3 Medan Marelan

yang selalu mengingat penulis.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan dapat menjadi sumber

informasi dan pengetahuan bagi yang membacanya.

Medan, April 2017

Penulis

Anta Yolanda Lestari 3133322012

(5)

DAFTAR ISI

Abstrak ... ... i

Kata Pengantar... ... ii

Daftar isi ... ... iv

Daftar Tabel……….. vii

Daftar Gambar ……….. viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.2 Kerangka Teori ... 19

2.2.1. Teori Struktural Fungsionalis. ... 19

2.2.2 Teori Komunikasi Interpersonal. ... 20

2.3 Kerangka Konseptual ... 22

2.4 Kerangka Berfikir ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

3.1 Jenis Penelitian ... 29

(6)

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 30 bertempat tinggal terpisah ... 64

4.4 Faktor- Faktor Yang Menyebabkan Pasangan Suami Istri Bertempat Tinggal Terpisah. ... 65

4.4.1. Tuntutan Ekonomi ... 65

4.4.2. Tuntutan Pekerjaan ... 66

4.5 Masalah yang timbul pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah... 67

4.6 Faktor- Faktor Yang Mendukung Kohesivitas Pasangan Suami IstrI Bertempat Tinggal Terpisah. ... 70

1. Komunikasi Antara Pasangan Suami Istri yang Bertempat Terpisah ... 70

2. Komunikasi Antara Ayah ( pihak yang terpisah ) Dengan Anak... 71

(7)

3. Pemenuhan Fungsi –Fungsi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri

Yang Bertempat Tinggal Terpisah... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 85

5.1Kesimpulan... 85

5.2 Saran... 86

DAFTAR PUSTAKA... ... ix

LAMPIRAN... xii

(8)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Teori Skripsi ... ... 11

2. Tabel 1.2 Teori Jurnal ... 17

3. Tabel 4.1 Luas Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Per Km2 di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2015... 35

4. Tabel 4.2 Jumlah Dusun/Lingkungan, RT, RW dan Banyaknya Perangkat Desa/Kelurahan di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2015 . 36 5. Tabel 4.3 Teori Fungsional-struktural pada pasangan Suami istri yang bertempat tinggal terpisah ... 63

6. Tabel 4.4 Teori Komunikasi Interpersonal pada pasangan Suami istri yang bertempat tinggal terpisah ... 64

7. Tabel 4.5 Faktor- Faktor Yang Menyebabkan Pasangan Suami Istri Bertempat Tinggal Terpisah ... 67

8. Tabel 4.6 Fungsi Afeksi ... 73

9. Tabel 4.7 Fungsi Biologis ... 75

10.Tabel 4.8 Fungi Ekonomi ... 76

11.Tabel 4.9 Fungsi Pendidikan... 78

12.Tabel 4.10 Fungsi Sosialisasi ... 79

13.Tabel 4.11 Fungsi Agama ... 80

14.Tabel 4.12 Fungsi Perlindungan ... 82

15.Tabel 4.13 Fungsi Rekreasi... 83

(9)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 4.1 Sketsa Peta Kecamatan Lubuk Pakam ... ... 34

2. Gambar 4.2 Informan 1 Emiati Br. Sitepu ... 41

3. Gambar 4.3 Informan 2 Beru Menda ... 44

4. Gambar 4.4 Informan 3 Jakup Sebayang ... 49

5. Gambar 4.5 Informan 4 Bunga Tinambunan ... 53

6. Gambar 4.6 Informan 5 Alemina ... 57

7. Gambar 4.7 Informan 6 Ratna ... 58

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang

lain. Setiap manusia pasti membutuhkan orang lain untuk hidup contohnya

berinteraksi. Setiap manusia membutuhkan teman untuk saling berinteraksi untuk

saling bertukar pendapat. Hal ini dikarenakan manusia membutuhkan rasa untuk

dicintai dan dimiliki. Membina hubungan rumah tangga tidak hanya dapat

mengandalkan cinta atau kasih sayang.

Kebutuhan pasangan dan keluarga lainnya untuk kelangsungan hidup juga

harus terpenuhi dengan baik. Salah satu hal yang sering dialami setiap keluarga

adalah permasalahan ekonomi. Permasalahan ekonomi menjadi tantangan bagi

setiap orang yang harus rela meninggalkan keluarganya demi memenuhi

kebutuhan dalam rumah tangga. Belakangan ini semakin banyak kasus pasangan

suami istri yang bertempat tinggal terpisah dan harus melakukan pernikahan jarak

jauh karena alasan ekonomi.

Waskito (2011) mengatakan suami-istri terkadang harus tinggal terpisah

karena tugas dalam jangka waktu yang cukup lama, mengakibatkan

(11)

2

pasangan akan membuat mereka bertambah sedih ketika masalah-masalah yang

mereka hadapi harus mereka lalui tanpa kehadiran pasangannya.

Kehidupan beberapa anggota keluarga yang kurang beruntung yang harus

tinggal terpisah dengan anggota keluarganya. Frekuensi waktu untuk kebersamaan

yang dimiliki oleh keluarga ada pasangan suamistri yang bertempat tinggal

terpisah jauh lebih sedikit. Beberapa diantaranya harus berpisah cukup lama.

Dimulai dari berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Hal ini menjadi kekhawatiran

oleh setiap keluarga karena tanpa pengawasan salah satu anggota keluarganya

harus tinggal terpisah dari anggota keluarga lainnya.

Menjalani kondisi yang terpisah dari keluarga dan harus menjalani

aktivitas sendiri tanpa adanya keluarga yang menemani membuat seseorang

merasa kesepian. Walaupun teknologi zaman sekarang telah yang menyajikan

berbagai kecanggihan mempermudah komunikasi setiap pasangan yang bertempat

tinggal terpisah namun tetap memiliki keterbatasan akan hal-hal tertentu.

Keinginan untuk bertemu seperti rekreasi, makan bersama, nonton bersama

menjadi hal yang sulit dicapai.

Kurangnya kebutuhan akan perilaku kasih dan sayang yang dapat

dirasakan secara nyata sebagai penyaluran rasa sayang dapat memicu perasaan

kesepian diantara suami dan istri. Komunikasi suami istri jarak jauh pada keluarga

dan permasalahan permasalahan yang harus dihadapi memang menjadi topik yang

(12)

3

yang akan mengganggu keharmonisan keluarga bahkan keutuhan sebuah

keluarga.

Adanya tindakan pasangan yang rela meninggalkan keluarganya dapat

melanjutkan kehidupan setiap anggota keluarga. Sehingga hal ini tentu akan

menjadikan keluarga tetap kohesi walaupun salah satu anggota pasangan berada

pada tempat tinggal yang terpisah dari keluarganya. Permasalahan ini akan

memicu terjadi perceraian terhadap rumah tangga yang tempal tinggalnya

berpisah. Namun setiap keluarga harus tetap bisa menjaga kohesivitas di dalam

keluarganya. Maka berdasarkan hal-hal diatas peneliti tertarik untuk melakukan

sebuah penelitian yang berjudul “Kohesivitas keluarga pada pasangan suami istri

yang bertempat tinggal terpisah”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan masalah-masalah

yang ditemukan di defenisikan sebagai berikut :

1. Kurangnya komunikasi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat

tinggal terpisah.

2. Kurangnya kebersamaan keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat

tinggal terpisah.

3. Tingginya kemungkinanan terjadinya perceraian pada pasangan suami istri

(13)

4

1.3 Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut, maka penelitian akan dibatasi yaitu

tentang :

1. Masalah yang timbul pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal

terpisah.

2. Komunikasi suami istri yang bertempat tinggal terpisah agar tetap kohesif.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah peneliti uraikan tersebut maka penulis

merumuskan masalah yaitu :

1. Apa masalah yang timbul pada pasangan suami istri yang bertempat

tinggal terpisah?

2. Bagaimana komunikasi suami istri yang bertempat tinggal terpisah agar

tetap kohesi?

1.5 Tujuan Penelitian

(14)

5

2. Untuk mengetahui komunikasi suami istri yang bertempat tinggal terpisah

agar tetap kohesi.

1.6 Manfaat Penelitian

Memperoleh gambaran bagaimana dan dapat dijadikan bahan

pengetahuan dan informasi tentang kohesivitas keluarga pada pasangan suami

istri yang bertempat tinggal terpisah.

Selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

perbandingan untuk mengembangkan dan memperkaya khasanah teoritis

mengenai kohesivitas keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat

(15)

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas diatas maka

penulis menemukan kesimpulan bahwa tuntutan ekonomi dan tuntutan

pekerjaan menjadi alasan pasangan suami istri bertempat tinggal terpisah.

Pada tuntutan ekonomi yang menjadi kebutuhan dasar adalah hal yang

harus dipenuhi, biaya persekolahan anak, dan pengeluaran lainnya

membuat bingung setiap keluarga. Setiap pasangan bekerja keras agar

dapat menyambung kehidupannya juga anggota keluarga. Bertempat

tinggal terpisah pun akhirnya menjadi sebuah pilihan yang dipilih untuk

sebagian keluarga demi menyambung hidup.

Faktor pekerjaan juga menjadi salah satu faktor pasangan suami

istri bertempat tinggal terpisah. Sekarang ini harga setiap kebutuhan

melambung tinggi. Harga yang semakin naik menjadi masalah bagi setiap

orang. Hal ini tentu menjadikan orang berlomba –lomba untuk

mendapatkan posisi yang lebih baik dalam pekerjaan atau karier yang baik

agar memperoleh tunjangan yang lebih tinggi pula guna menutup segara

pengeluaran.

(16)

86

keluarga khawatir akan kelangsungan hidup keluarganya sehingga

merelakan tinggal terpisah dari keluarga demi mendapatkan kehidupan

yang lebih layak lagi.

Bertempat tinggal terpisah pada pasangan suami istri hal ini

menjadi beban pemikiran setiap anggota keluarga. Sehingga pilihan

berjauhan tempat tinggal dengan keluarga pun di tempuh demi

memperoleh kehidupan yang lebih layak. Namun ada beberapa hal yang

dapat tetap mempertahankan kohesivitas pada pasangan suami istri yang

bertempat tinggal terpisah.

Komunikasi antara pasangan suami istri bertempat tinggal terpisah

yang intens sehingga dapat memantau keseharian pasangan walau

berjauhan tempat tinggal. Lalu komunikasi antara ayah ( pihak yang

terpisah ) dengan anak juga harus tetap berjalan dengan demikian

hubungan antara anak dan ayah tetap berjalan dengan baik

Lalu pemenuhan fungsi –fungsi keluarga pada pasangan suami istri

yang bertempat tinggal terpisah harus tetap terpenuhi dengan

menggunakan media khusus agar tetap dapat menjalankan fungsi keluarga

dengan baik misalnya seperti melaui media telepon walau tidak dapat

dipungkiri banyak masalah-masalah yang terjadi pada pasangan suami istri

(17)

87

1. Timbulnya Prasangka Negatif Pada Pasangan Suami Istri

2. Kekhawatiran terhadap anggota keluarga (anak atau istri) yang

sedang sakit.

3. Kurangnya komunikasi tatap muka dengan anggota keluarga.

4. Kurangnya manajemen keuangan dalam keluarga.

5.2. Saran

Menjalani pernikahan jarak jauh menjadi tantangan tesendiri bagi

keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah.

Namun pada keluarga pasangan suami istri yang berbeda tempat tinggal

terpisah setiap masalah yang muncul harus dapat diatasi. Karena tinggal

terpisah bukanlah suatu keinginan melainkan sebuah keterpaksaan dalam

sebuah pilihan.

Komunikasi yang dilakukan dengan cara jarak jauh juga harus bisa

teratasi dengan baik. Melalui media komunikasi yang canggih saat ini

proses komunikasi tetap dapat teratasi. Walaupun tidak terjadi tatap wajah

namun segala pesan verbal dapat tersampaikan sehingga tidak menjadi

suatu masalah jika pasangan suami istri tinggal terpisah. Walaupun begitu

sikap saling percaya terhadap pasangan harus tetap menjadi pegangan bagi

setiap pasangan terutama pada pasangan suami istri yang bertempat

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Aryani, Reny (2009) Komunikasi Interpersonal Pasangan Suami Istri Keluarga.

Militer Dalam Menjaga Keutuhan dan Keharmonisan Perkawinan.

Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka

Cipta

Cangara, Harfied. 2003.Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Devito, Joseph A. 2011. Komunikasi Antarmanusia edisi kelima (terjemahan).

Pamulang : Karisma Publishing Group.

Feist, J. & Feist, G, J. 2008.Theories of Personality. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Festinger, dkk. 1950. Social Pressures in Informal Groups; A Study of Human .

Factors in Housing. New York: Harper and Brothers.

Geenberg. J. (2005). Managing Behavior in Orgaanization. New Jersey: Pearson

Printice Hall.

Griffin, Emory A. 2003. A First Look at Communication Theory. Singapore : Mc

Graw-Hill.

Hadisubrata. 1993. Keluarga Dalam Dunia Modern Tantangan Dan

Pembinaannya. Jakarta: PT Bpk Gunung Mulia.

(19)

Jones, Pip. 2009. Pengantar Teori-Teori Sosial, Dari Teori Fungsionalisme

Hingga Postmodernisme. Jakarta: Yayasan obor.

Maylan, Penggie (2010) Faktor-Faktor yang Mendukung Kohesi Keluarga pada

Pasangan Suami Istri yang Bertempat Tinggal Terpisah. Skripsi. Medan:

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bndung : PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Muhammad, Arni. 1995. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2013. Harmonious Family Upaya Membangun

Keluarga Harmonis. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Soekanto, Soerjono. 2002. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Rineka Cipta

Ritzer, George and Barry Smart (eds).2001. Handbook of Social Theory. London:

SAGE Publication Ltd.

Qomariah, Nurul N (2015) Gambaran pernikahan Jarak Jauh. Skripsi.

Yoyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta

Jurnal:

(20)

Rahmah, Eka. 2013. Keterbukaan Komunikasi Interpersonal Pasangan Suami

Istri yang Berjauhan Tempat Tinggal. Ejournal. Volume 1. Nomor 2.

(Diakses tanggal 20 Desember 2016)

Suciati. 2013. Kohesivitas Suami Istri dalam Mewujudkan Keharmonisan Rumah

Tangga : Studi Kasus di Gunung Kidul Yogyakarta. Jurnal. (Diakses .

tanggal 20 Desember 2016)

Internet:

Edratna.“Jikaterpaksaharus berjauhan”.https://edratna.wordpress.com/2011/07/16/

jika-terpaksa-harus-berjauhan/. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2016

Pukul 20.00

Eya,Ekasari.“

https://wolipop.detik.com/read/2011/11/03/081138/1758942/854/11-cara-atasi-masalah-dalam-pernikahan-jarak-jauh”. Diakses pada tanggal 28

Oktober 2016 Pukul 20.30

Referensi

Dokumen terkait

Studi Deskriptif Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi Sma Negeri Di Kota Bandung!. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Para pengguna internet yang memiliki hak akses, juga bisa memanfaatkan file-file yang terdapat dalam database untuk berbagai keperluan melalui browser. • Para pengguna internet

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Keterampilan mengajar guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung secara keseluruhan termasuk dalam kategori sedang, (2) Keterampilan mengajar

Kelahiran prematur adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kelahiran bayi sebelum usia kehamilan memasuki minggu ke 37.Kelahiran bayi premature merupakan

Bayi prematur yang lahir di dekat 37 minggu sering tidak memiliki masalah yang berkaitan dengan persalinan jika paru-paru mereka telah menghasilkan surfaktan yang memadai,

019B Pelaksanaan operasi penangan an secara manual Pelaksanaan operasi penanganan secara manual OPKR 20- 001B Pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya

Kepada para orang tua dan para guru, khususnya guru agama SD diharapkan untuk meningkatkan peranannya dalam memberikan pendidikan seks, terutama tentang tanda-tanda

7: Multimedia Networking 7-17 Protocols for real-time interactive applications.  R eal- T ime P rotocol : A real-time interactive protocol that can be used for transporting