KOHESIVITAS KELUARGA PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG BERTEMPAT TINGGAL TERPISAH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Jurusan Pendidikan Antropologi
OLEH:
ANTA YOLANDA LESTARI NIM. 3133322012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Anta Yolanda Lestari, NIM:3133322012, Kohesivitas Keluarga pada Pasangan Suami Istri yang Bertempat Tinggal Terpisah, Skripsi. Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2017.
Setiap pasangan ingin hidup bersama dalam satu atap atau rumah namun beberapa keluarga harus tinggal terpisah dari pasangannya. Rasa sedih dan kesepian dialami oleh pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah. Terdapat banyak alasan satu mengapa pasangan suami istri lebih memilih untuk bertempat tinggal terpisah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah yang timbul pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah dan untuk mengetahui komunikasi suami istri yang bertempat tinggal terpisah agar tercipta kohesivitas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Ternyata faktor ekonomi dan faktor pekerjaan menjadi pemicu pasangan suami istri rela tinggal terpisah. Ketika tinggal terpisah pasangan suami istri akan menghadapi banyak masalah. Namun dengan adanya komunikasi interpersonal pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah dapat menciptakan, membina, dan mengubah hubungan menjadi lebih baik. Terdapat beberapa masalah yang dilami oleh pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah. Pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah juga memiliki perbedaan dalam memenuhi fungsi keluarga,namun pasangan seperti ini memiliki cara sendiri untuk tetap dapat mempertahankan kohesivitas dalam keluarganya. Walau terjadi banyak masalah namun ketika komuniksi dan rasa percaya diterapkan dalam kehidupan maka akan mengurangi rasa khwatir pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah. Pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah juga memiliki media khusus untuk tetap dapat berkomunikasi dan tentu berbeda dengan pasangannya.
Key words : Kohesivitas, Komunikasi, Interpersonal.
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia yang diberikan, sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian dan
penulisan skripsi dengan judul “Kohesivitas Keluarga pada Pasangan Suami Istri yang Bertempat Tinggal Terpisah”
Penulis telah banyak menerima bimbingan, bantuan, dan motivasi
dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial 3. Ibu Dr. Rosramadhana, M.Si selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Antropologi sekaligus dosen Penguji II yang
memberikan saran dan bimbingan dalam penulisan skripsi.
4. Bapak Bakhrul Khair Amal, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang selalu memberikan semangat dan motivasi agar dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik dan memberikan masukan
dalam penulisan skripsi.
5. Ibu Noviy Hasanah, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang selalu memberi motivasi dan arahan dalam mengikuti
perkuliahan
6. Bapak Muhammad Iqbal, M.Si selaku dosen penguji III ,Ibu Dr.
Rosramadhana, M.Si, selaku dosen penguji II, dan Ibu Noviy
Hasanah, M.Hum selaku dosen penguji I.
7. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Antropologi.
8. Ayahanda Hamid Midian Aritonang dan Ibu Tercinta Listra Debora
Ketaren yang senantiasa memberikan cinta, kasih sayang dan
dukungan baik material maupun non material dan membantu
penulis selama penelitian serta senantiasa memberikan doa
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dan dapat menyelesaikan
perkuliahan ini.
9. Adikku tersayang Pandu Philifus Aritonang yang memberi
semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
10.Opung sayang yang tercinta yang memberi dukungan dan doa.
11.Sahabat kecil penulis Manis Ucing Pandita yang selalu menghibur
hati.
12.Sahabat-sahabat terbaik penulis: Erwita Febrina Siahan, Lydia Sari
Hutagalung dan Okta Harni tumanggor yang selalu ada suka dan
duka.
13.Teman-teman kelas B ekstensi 2013 yang memberikan kenangan
indah selama ini, memotivasi dan membantu dalam penyelesaian
skripsi ini.
14.Teman-teman PPLT dan Siswa siswi SMP PGRI 3 Medan Marelan
yang selalu mengingat penulis.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan dapat menjadi sumber
informasi dan pengetahuan bagi yang membacanya.
Medan, April 2017
Penulis
Anta Yolanda Lestari 3133322012
DAFTAR ISI
Abstrak ... ... i
Kata Pengantar... ... ii
Daftar isi ... ... iv
Daftar Tabel……….. vii
Daftar Gambar ……….. viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah ... 4
1.5 Tujuan Penelitian ... 4
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Kajian Pustaka ... 6
2.2 Kerangka Teori ... 19
2.2.1. Teori Struktural Fungsionalis. ... 19
2.2.2 Teori Komunikasi Interpersonal. ... 20
2.3 Kerangka Konseptual ... 22
2.4 Kerangka Berfikir ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29
3.1 Jenis Penelitian ... 29
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 30 bertempat tinggal terpisah ... 64
4.4 Faktor- Faktor Yang Menyebabkan Pasangan Suami Istri Bertempat Tinggal Terpisah. ... 65
4.4.1. Tuntutan Ekonomi ... 65
4.4.2. Tuntutan Pekerjaan ... 66
4.5 Masalah yang timbul pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah... 67
4.6 Faktor- Faktor Yang Mendukung Kohesivitas Pasangan Suami IstrI Bertempat Tinggal Terpisah. ... 70
1. Komunikasi Antara Pasangan Suami Istri yang Bertempat Terpisah ... 70
2. Komunikasi Antara Ayah ( pihak yang terpisah ) Dengan Anak... 71
3. Pemenuhan Fungsi –Fungsi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri
Yang Bertempat Tinggal Terpisah... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 85
5.1Kesimpulan... 85
5.2 Saran... 86
DAFTAR PUSTAKA... ... ix
LAMPIRAN... xii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 Teori Skripsi ... ... 11
2. Tabel 1.2 Teori Jurnal ... 17
3. Tabel 4.1 Luas Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Per Km2 di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2015... 35
4. Tabel 4.2 Jumlah Dusun/Lingkungan, RT, RW dan Banyaknya Perangkat Desa/Kelurahan di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2015 . 36 5. Tabel 4.3 Teori Fungsional-struktural pada pasangan Suami istri yang bertempat tinggal terpisah ... 63
6. Tabel 4.4 Teori Komunikasi Interpersonal pada pasangan Suami istri yang bertempat tinggal terpisah ... 64
7. Tabel 4.5 Faktor- Faktor Yang Menyebabkan Pasangan Suami Istri Bertempat Tinggal Terpisah ... 67
8. Tabel 4.6 Fungsi Afeksi ... 73
9. Tabel 4.7 Fungsi Biologis ... 75
10.Tabel 4.8 Fungi Ekonomi ... 76
11.Tabel 4.9 Fungsi Pendidikan... 78
12.Tabel 4.10 Fungsi Sosialisasi ... 79
13.Tabel 4.11 Fungsi Agama ... 80
14.Tabel 4.12 Fungsi Perlindungan ... 82
15.Tabel 4.13 Fungsi Rekreasi... 83
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 4.1 Sketsa Peta Kecamatan Lubuk Pakam ... ... 34
2. Gambar 4.2 Informan 1 Emiati Br. Sitepu ... 41
3. Gambar 4.3 Informan 2 Beru Menda ... 44
4. Gambar 4.4 Informan 3 Jakup Sebayang ... 49
5. Gambar 4.5 Informan 4 Bunga Tinambunan ... 53
6. Gambar 4.6 Informan 5 Alemina ... 57
7. Gambar 4.7 Informan 6 Ratna ... 58
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang
lain. Setiap manusia pasti membutuhkan orang lain untuk hidup contohnya
berinteraksi. Setiap manusia membutuhkan teman untuk saling berinteraksi untuk
saling bertukar pendapat. Hal ini dikarenakan manusia membutuhkan rasa untuk
dicintai dan dimiliki. Membina hubungan rumah tangga tidak hanya dapat
mengandalkan cinta atau kasih sayang.
Kebutuhan pasangan dan keluarga lainnya untuk kelangsungan hidup juga
harus terpenuhi dengan baik. Salah satu hal yang sering dialami setiap keluarga
adalah permasalahan ekonomi. Permasalahan ekonomi menjadi tantangan bagi
setiap orang yang harus rela meninggalkan keluarganya demi memenuhi
kebutuhan dalam rumah tangga. Belakangan ini semakin banyak kasus pasangan
suami istri yang bertempat tinggal terpisah dan harus melakukan pernikahan jarak
jauh karena alasan ekonomi.
Waskito (2011) mengatakan suami-istri terkadang harus tinggal terpisah
karena tugas dalam jangka waktu yang cukup lama, mengakibatkan
2
pasangan akan membuat mereka bertambah sedih ketika masalah-masalah yang
mereka hadapi harus mereka lalui tanpa kehadiran pasangannya.
Kehidupan beberapa anggota keluarga yang kurang beruntung yang harus
tinggal terpisah dengan anggota keluarganya. Frekuensi waktu untuk kebersamaan
yang dimiliki oleh keluarga ada pasangan suamistri yang bertempat tinggal
terpisah jauh lebih sedikit. Beberapa diantaranya harus berpisah cukup lama.
Dimulai dari berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Hal ini menjadi kekhawatiran
oleh setiap keluarga karena tanpa pengawasan salah satu anggota keluarganya
harus tinggal terpisah dari anggota keluarga lainnya.
Menjalani kondisi yang terpisah dari keluarga dan harus menjalani
aktivitas sendiri tanpa adanya keluarga yang menemani membuat seseorang
merasa kesepian. Walaupun teknologi zaman sekarang telah yang menyajikan
berbagai kecanggihan mempermudah komunikasi setiap pasangan yang bertempat
tinggal terpisah namun tetap memiliki keterbatasan akan hal-hal tertentu.
Keinginan untuk bertemu seperti rekreasi, makan bersama, nonton bersama
menjadi hal yang sulit dicapai.
Kurangnya kebutuhan akan perilaku kasih dan sayang yang dapat
dirasakan secara nyata sebagai penyaluran rasa sayang dapat memicu perasaan
kesepian diantara suami dan istri. Komunikasi suami istri jarak jauh pada keluarga
dan permasalahan permasalahan yang harus dihadapi memang menjadi topik yang
3
yang akan mengganggu keharmonisan keluarga bahkan keutuhan sebuah
keluarga.
Adanya tindakan pasangan yang rela meninggalkan keluarganya dapat
melanjutkan kehidupan setiap anggota keluarga. Sehingga hal ini tentu akan
menjadikan keluarga tetap kohesi walaupun salah satu anggota pasangan berada
pada tempat tinggal yang terpisah dari keluarganya. Permasalahan ini akan
memicu terjadi perceraian terhadap rumah tangga yang tempal tinggalnya
berpisah. Namun setiap keluarga harus tetap bisa menjaga kohesivitas di dalam
keluarganya. Maka berdasarkan hal-hal diatas peneliti tertarik untuk melakukan
sebuah penelitian yang berjudul “Kohesivitas keluarga pada pasangan suami istri
yang bertempat tinggal terpisah”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan masalah-masalah
yang ditemukan di defenisikan sebagai berikut :
1. Kurangnya komunikasi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat
tinggal terpisah.
2. Kurangnya kebersamaan keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat
tinggal terpisah.
3. Tingginya kemungkinanan terjadinya perceraian pada pasangan suami istri
4
1.3 Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah tersebut, maka penelitian akan dibatasi yaitu
tentang :
1. Masalah yang timbul pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal
terpisah.
2. Komunikasi suami istri yang bertempat tinggal terpisah agar tetap kohesif.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah peneliti uraikan tersebut maka penulis
merumuskan masalah yaitu :
1. Apa masalah yang timbul pada pasangan suami istri yang bertempat
tinggal terpisah?
2. Bagaimana komunikasi suami istri yang bertempat tinggal terpisah agar
tetap kohesi?
1.5 Tujuan Penelitian
5
2. Untuk mengetahui komunikasi suami istri yang bertempat tinggal terpisah
agar tetap kohesi.
1.6 Manfaat Penelitian
Memperoleh gambaran bagaimana dan dapat dijadikan bahan
pengetahuan dan informasi tentang kohesivitas keluarga pada pasangan suami
istri yang bertempat tinggal terpisah.
Selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
perbandingan untuk mengembangkan dan memperkaya khasanah teoritis
mengenai kohesivitas keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat
85
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas diatas maka
penulis menemukan kesimpulan bahwa tuntutan ekonomi dan tuntutan
pekerjaan menjadi alasan pasangan suami istri bertempat tinggal terpisah.
Pada tuntutan ekonomi yang menjadi kebutuhan dasar adalah hal yang
harus dipenuhi, biaya persekolahan anak, dan pengeluaran lainnya
membuat bingung setiap keluarga. Setiap pasangan bekerja keras agar
dapat menyambung kehidupannya juga anggota keluarga. Bertempat
tinggal terpisah pun akhirnya menjadi sebuah pilihan yang dipilih untuk
sebagian keluarga demi menyambung hidup.
Faktor pekerjaan juga menjadi salah satu faktor pasangan suami
istri bertempat tinggal terpisah. Sekarang ini harga setiap kebutuhan
melambung tinggi. Harga yang semakin naik menjadi masalah bagi setiap
orang. Hal ini tentu menjadikan orang berlomba –lomba untuk
mendapatkan posisi yang lebih baik dalam pekerjaan atau karier yang baik
agar memperoleh tunjangan yang lebih tinggi pula guna menutup segara
pengeluaran.
86
keluarga khawatir akan kelangsungan hidup keluarganya sehingga
merelakan tinggal terpisah dari keluarga demi mendapatkan kehidupan
yang lebih layak lagi.
Bertempat tinggal terpisah pada pasangan suami istri hal ini
menjadi beban pemikiran setiap anggota keluarga. Sehingga pilihan
berjauhan tempat tinggal dengan keluarga pun di tempuh demi
memperoleh kehidupan yang lebih layak. Namun ada beberapa hal yang
dapat tetap mempertahankan kohesivitas pada pasangan suami istri yang
bertempat tinggal terpisah.
Komunikasi antara pasangan suami istri bertempat tinggal terpisah
yang intens sehingga dapat memantau keseharian pasangan walau
berjauhan tempat tinggal. Lalu komunikasi antara ayah ( pihak yang
terpisah ) dengan anak juga harus tetap berjalan dengan demikian
hubungan antara anak dan ayah tetap berjalan dengan baik
Lalu pemenuhan fungsi –fungsi keluarga pada pasangan suami istri
yang bertempat tinggal terpisah harus tetap terpenuhi dengan
menggunakan media khusus agar tetap dapat menjalankan fungsi keluarga
dengan baik misalnya seperti melaui media telepon walau tidak dapat
dipungkiri banyak masalah-masalah yang terjadi pada pasangan suami istri
87
1. Timbulnya Prasangka Negatif Pada Pasangan Suami Istri
2. Kekhawatiran terhadap anggota keluarga (anak atau istri) yang
sedang sakit.
3. Kurangnya komunikasi tatap muka dengan anggota keluarga.
4. Kurangnya manajemen keuangan dalam keluarga.
5.2. Saran
Menjalani pernikahan jarak jauh menjadi tantangan tesendiri bagi
keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah.
Namun pada keluarga pasangan suami istri yang berbeda tempat tinggal
terpisah setiap masalah yang muncul harus dapat diatasi. Karena tinggal
terpisah bukanlah suatu keinginan melainkan sebuah keterpaksaan dalam
sebuah pilihan.
Komunikasi yang dilakukan dengan cara jarak jauh juga harus bisa
teratasi dengan baik. Melalui media komunikasi yang canggih saat ini
proses komunikasi tetap dapat teratasi. Walaupun tidak terjadi tatap wajah
namun segala pesan verbal dapat tersampaikan sehingga tidak menjadi
suatu masalah jika pasangan suami istri tinggal terpisah. Walaupun begitu
sikap saling percaya terhadap pasangan harus tetap menjadi pegangan bagi
setiap pasangan terutama pada pasangan suami istri yang bertempat
DAFTAR PUSTAKA
Aryani, Reny (2009) Komunikasi Interpersonal Pasangan Suami Istri Keluarga.
Militer Dalam Menjaga Keutuhan dan Keharmonisan Perkawinan.
Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka
Cipta
Cangara, Harfied. 2003.Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Devito, Joseph A. 2011. Komunikasi Antarmanusia edisi kelima (terjemahan).
Pamulang : Karisma Publishing Group.
Feist, J. & Feist, G, J. 2008.Theories of Personality. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Festinger, dkk. 1950. Social Pressures in Informal Groups; A Study of Human .
Factors in Housing. New York: Harper and Brothers.
Geenberg. J. (2005). Managing Behavior in Orgaanization. New Jersey: Pearson
Printice Hall.
Griffin, Emory A. 2003. A First Look at Communication Theory. Singapore : Mc
Graw-Hill.
Hadisubrata. 1993. Keluarga Dalam Dunia Modern Tantangan Dan
Pembinaannya. Jakarta: PT Bpk Gunung Mulia.
Jones, Pip. 2009. Pengantar Teori-Teori Sosial, Dari Teori Fungsionalisme
Hingga Postmodernisme. Jakarta: Yayasan obor.
Maylan, Penggie (2010) Faktor-Faktor yang Mendukung Kohesi Keluarga pada
Pasangan Suami Istri yang Bertempat Tinggal Terpisah. Skripsi. Medan:
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bndung : PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Muhammad, Arni. 1995. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2013. Harmonious Family Upaya Membangun
Keluarga Harmonis. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Soekanto, Soerjono. 2002. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Rineka Cipta
Ritzer, George and Barry Smart (eds).2001. Handbook of Social Theory. London:
SAGE Publication Ltd.
Qomariah, Nurul N (2015) Gambaran pernikahan Jarak Jauh. Skripsi.
Yoyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jurnal:
Rahmah, Eka. 2013. Keterbukaan Komunikasi Interpersonal Pasangan Suami
Istri yang Berjauhan Tempat Tinggal. Ejournal. Volume 1. Nomor 2.
(Diakses tanggal 20 Desember 2016)
Suciati. 2013. Kohesivitas Suami Istri dalam Mewujudkan Keharmonisan Rumah
Tangga : Studi Kasus di Gunung Kidul Yogyakarta. Jurnal. (Diakses .
tanggal 20 Desember 2016)
Internet:
Edratna.“Jikaterpaksaharus berjauhan”.https://edratna.wordpress.com/2011/07/16/
jika-terpaksa-harus-berjauhan/. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2016
Pukul 20.00
Eya,Ekasari.“
https://wolipop.detik.com/read/2011/11/03/081138/1758942/854/11-cara-atasi-masalah-dalam-pernikahan-jarak-jauh”. Diakses pada tanggal 28
Oktober 2016 Pukul 20.30