• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Riwayat Diabetes Mellitus Dengan Penyakit Ginjal Kronik di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Riwayat Diabetes Mellitus Dengan Penyakit Ginjal Kronik di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan 2015"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit ginjal kronik adalah masalah kesehatan yang mendunia diakibatkan

oleh peningkatan angka insidensi dan prevalensi, prognosa yang buruk, dan biaya

pengobatan yang mahal (Levey eat al, 2013). Pada kasus penyakit ginjal kronik,

ginjal gagal mengerjakan fungsinya seperti mengeluarkan zat-zat sisa

metabolisme (obat-obatan), dan penurunan laju filtrasi glomerulus sehingga

terjadilah peningkatan kadar ureum dan serum kreatinin dalam darah, akibatnya

timbul konsekuensi buruk yang tidak diinginkan (william, 2008).

Pada pasien gagal ginjal terjadi suatu keadaan menurunnya kemampuan fungsi

ginjal untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh dalam asupan

normal (Brenner, 2000). Keadaan ini dibagi atas ; Penyakit Ginjal Akut (PGA)

yaitu hilangnya fungsi ginjal secara mendadak (dalam hitungan beberapa jam

sampai beberapa minggu), disertai keadaan oliguria (produksi urine < 400

ml/hari) yang sering ditemukan (~50%) walaupun tidak selalu ada (Brenner,

2000). Kemudian Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah penurunan semua faal

ginjal secara bertahap diikuti penimbunan sisa metabolisme protein dan gangguan

keseimbangan cairan elektrolit (Sukandar, 2006). Kerusakan pada gagal ginjal

timbul secara perlahan namun progresif mengarah pada penghancuran masa

nefron total yang bersifat tidak reversibel (Lazarus, 2000).

Sekitar 10% dari populasi dunia merupakan penderita penyakit ginjal kronik,

dan kurang lebih 1 juta orang meninggal tiap tahun karena tidak dapat membiayai

pengobatan (NKF, 2015). Di US pasien yang menjalani terapi dialisis dan

transplantasi ginjal mengalami peningkatan pesat dari 340.000 di tahun 1999

menjadi 651.000 pada tahun 2010 (Lavey, et al, 2013).

Berdasarkan penelitian terjadi peningkatan penderita PGK dari tiga tahun

sebelumnya di RSUP. H. Adam Malik Medan, dimana selama periode 2004 –

2007 terdapat 934 penderita PGK yang dirawat inap dengan perincian, pada tahun

2004 sebanyak 116 orang (12,5%) tahun 2005 sebanyak 189 orang (20,2%) tahun

(2)

2

2006 sebanyak 275 orang (29,4%) dan tahun 2007 sebanyak 354 orang (37,9%)

(Mendrofa, 2011).

Salah satu penyebab terpenting dalam Penyakit ginjal terminal adalah diabetes

melitus, yang biasa disebut dengan nefropati diabetik. Lebih dari sepertiga dari

semua penderita yang menjalani program ESRD (End Stage Renal Disease)

menderita diabetes melitus. Telah di perkirakan bahwa sekitar 35% hingga 40%

pasien diabetes tipe 1 akan berkembang menjadi penderita penyakit ginjal kronik

dalam 15 hingga 25 tahun. (Wilson, 2002).

Menurut WHO, DM merupakan suatu kumpulan masalah kronik anatomi

dan kimia dari sejumlah faktor dimana didapati defisiensi insulin absolut atau

relatif dan gangguan fungsi insulin (WHO, 2015).

Menurut laporan WHO, Indonesia menempati urutan ke empat terbesar dari

jumlah penderita diabetes melitus dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk

sedangkan posisi urutan diatasnya yaitu India, China dan Amerika Serikat dan

WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta

pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Senada dengan WHO,

International Diabetes Foundation (IDF) pada tahun 2009 memprediksi kenaikan

jumlah penyandang DM dari 7 juta pada tahun 2009 menjadi 12 juta pada tahun

2030. Dari laporan tersebut menunjukkan peningkatan jumlah penyandang DM

sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030. (WHO, 2015).

Beberapa penelitian telah menjelaskan beberapa mekanisme yang berperan

dalam timbulnya penyakit ginjal kronik pada penderita DM. Seperti polyol

pathway, VEGF, TGF-Beta, sitokin seperti IL-6, CTGF, dll. Semua mekanisme

tersebut timbul secara langsung oleh pengaruh peningkatan glukosa darah pada

DM (Rodriguez, et al, 2015).

Di indonesia penelitian tentang diabetes melitus sebagai faktor resiko Penyakit

ginjal kronik masih jarang dilakukan. Oleh karena itu perlu diketahui apakah

faktor diabetes cukup berperan dalam menyebabkan gagal ginjal kronik

mengingat jumlah penderita diabetes melitus dan gagal ginjal kronik

terus-menerus meningkat (Arsono, 2005).

(3)

3 1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian

ini adalah:

1. Bagaimana hubungan antara riwayat diabetes melitus dengan kejadian

penyakit ginjal kronik pada pasien berobat jalan di Rumah Sakit Umum

Pusat Haji Adam Malik Medan?

1.1.Tujuan Penelitian

1.1.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara riwayat Diabetes Melitus dengan

kejadian Penyakit ginjal Kronik di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam

Malik

1.1.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui angka kejadian Penyakit Ginjal Kronik pada pasien di

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

2. Mengetahui prevalensi pasien Penyakit Ginjal Kronik yang memiliki

riwayat Diabetes Melitus

3. Mencari perbedaan antara kelompok pasien Penyakit Ginjal kronik

yang memiliki riwayat DM dan kelompok bukan Penyakit Ginjal

Kronik yang memiliki riwayat DM

4. Mengetahui besar Odds ratio terjadinya Penyakit Ginjal Kronik pada

pasien yang memiliki riwayat Diabetes Melitus

1.2.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1. Bagi Subjek Penelitian

a. Pengetahuan atau informasi tentang bagaimana hubungan antara

riwayat Diabetes Melitus dengan Penyakit Ginjal Kronik serta berapa

besar peningkatan risiko terjadinya Penyakit Ginjal Kronik pada

individu yang memiliki riwayat Diabetes Melitus

(4)

4

b. Sebagai dasar upaya pencegahan terjadinya Penyakit Ginjal Kronik

bagi individu yang memiliki riwayat Diabetes Melitus

1.4.2. Bagi RSUP Haji Adam Malik Medan

a. Menambah dasar ilmiah tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

terjadinya Penyakit Ginjal Kronik, sehingga berguna sebagai dasar

upaya pencegahan terjadinya Penyakit Ginjal Kronik pada pasien di

RSUP Haji Adam Malik Medan yang memiliki riwayat Diabetes

Melitus

b. Bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya di RSUP Haji Adam Malik

Medan yang berhubungan dengan penelitian ini.

1.4.3. Bagi Peneliti

a. Sebagai kesempatan untuk mengintegrasikan ilmu yang telah didapat

di bangku kuliah dalam bentuk melakukan penelitian ilmiah secara

mandiri

b. Memenuhi tugas mata kuliah Community Research Program sebagai

prasyarat untuk menyelesaikan program pendidikan Sarjana

Kedokteran.

Referensi

Dokumen terkait

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata

[r]

However, even though the idea to build such community has been initiated since 2003, there is still a gap of knowledge between the ASEAN institution and their member

Untuk mempermudah perancangan aplikasi simpan pinjam ini maka dibuat terlebih dahulu aplikasi pengolahan data yang meliputi Stuktur Navigasi, Entity Relationship Diagram ( ERD

The ASEAN Regional Forum (ARF), ASEAN-Plus 1 and Plus 3 and the East Asia Summit, are examples of this vision.. Indonesia and ASEAN initia- tives in organising the

Petugas Satpam hanya akan menyerahkan Kunci Lab Terpadu bila pengguna Lab menyerahkan Form Pinjam Ruang Lab yang telah ditandatangani oleh

Informasi dalam beberapa bentuk elemen seperti suara, gambar, teks, animasi dan yang lain sebagainya, sehingga lebih mudah untuk dipahami dan lebih menarik dibandingkan

Program dan Jenis Kegiatan Hasil yang diharapkan Waktu Pelaksana an Pelaksa na Sumbe r Dana penyelenggaraan Prakerin 2.3 Pencarian obyek. 2.4   Rapat   pembentukan