• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pelayanan Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi (KPAD) Kabupaten Nias

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pelayanan Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi (KPAD) Kabupaten Nias"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perpustakaan sebagai suatu sarana penyedia layanan informasi dan pengetahuan non formal berkewajiban untuk menghimpun seluruh hasil-hasil karya budaya ciptaan manusia, menyimpan, mengoorganisir, memelihara dan melestarikan serta menyebarluaskan bagi seluruh masyarakat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945.

Keberadaan perpustakaan umum di tengah masyarakat menjadi salah satu bukti bahwa usaha tersebut telah dilakukan oleh pemerintah demi cita-cita bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki sumber daya yang berkualitas dan berdaya saing baik secara nasional hingga global. Akan tetapi hal tersebut tidaklah semudah mengatakan atau mengikrarkannya dalam hati begitu saja. Kenyataan yang harus diterima pada saat ini bahwa kurang meratanya pembangunan infrastruktur informasi disetiap daerah adalah sebuah permasalahan yang menjadi hambatan dalam mewujudkan cita-cita untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mandiri dan memiliki potensi untuk bersaing dengan negara-negara lain.

(2)

perpustakaan umum untuk dapat melayani masyarakat khususnya yang berada di daerah pelosok. Perpustakaan keliling merupakan layanan perpustakaan yang bergerak dengan membawa bahan pustaka seperti buku dan lain-lain untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap (perpustakaan umum) (Hardjoprakoso, 1992 : 4). Artinya, bahwa perpustakaan keliling memiliki tugas dan fungsi untuk lebih memperluas jangkauan pelayanan dari perpustakaan umum.

Hampir seluruh wilayah di Indonesia telah menjalankan layanan perpustakaan di derah pelosok. Salah satunya adalah Kabupaten Nias. Pemerintah Kabupaten Nias telah menjalankan layanan perpustakaan keliling yang dikenal dengan sebutan Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) sejak tahun 2010 dan berada di bawah naungan Perpustakaan Umum Kabupaten Nias sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap kinerja layanan perpustakaan keliling untuk melayani seluruh masyarakat yang berada di daerah pelosok yang tidak dapat menjangkau layanan perpustakaan umum tersebut.

(3)

sebagai tambahan dan variasi dari koleksi yang dimiliki sesuai kebutuhan dan permintaan penggunanya.

Cara pelaksanaan layanan pada awalnya adalah perpustakaan keliling mendatangi beberapa lokasi tempat berkumpulnya masyarakat untuk melakukan kegiatan sehari-hari sambil mengumumkan kepada masyarakat setempat menggunakan alat pengeras suara untuk mengajak masyarakat menggunakan layanan tersebut.

Menurut informasi yang diperoleh dari Kepala Seksi Perpustakaan Kabupaten Nias bahwa cara pelaksanaan kunjungan perpustakaan keliling yang dilakukan masih kurang efektif dan menimbulkan beberapa permasalahan. Masalah yang diperoleh antara lain masih minimnya animo masyarakat setempat untuk mengunjungi layanan perpustakaan keliling karena masyarakat lebih memilih untuk beraktifitas seperti bertani dan berdagang, hal ini disebabkan oleh kurangnya minat masyarakat untuk membaca buku diperpustakaan.

Mungkin hal tersebut disebabkan oleh jadwal kunjungan yang dilakukan mulai pukul 08.00 WIB dan biasanya berlangsung selama kurang lebih 60 menit, bersamaan dengan jadwal masyarakat untuk melakukan kegiatan maupun pekerjaannya setiap hari. Sehingga setiap kunjungan yang dilakukan oleh layanan perpustakaan keliling pengunjungnya lebih banyak berasal dari kalangan pelajar yang berada disekitar layanan tersebut dilakukan.

(4)

kepada pengguna membaca buku namun tidak diizinkan untuk dibawa pulang. Pengunjung yang dapat membawa pulang koleksi untuk dibaca hanya yang telah terdaftar dan memiliki kartu anggota perpustakaan umum. Apabila terdapat pengunjung yang ingin mendaftarkan diri sebagai anggota untuk dapat membawa pulang buku dari perpustakaan keliling, harus menunggu kunjungan selanjutnya untuk memperoleh kartu anggota. Meskipun telah diberitahu oleh pihak perpustakaan umum, namun masih ada masyarakat yang tidak mempedulikan peraturan tersebut. Setiap dilakukan kunjungan perpustakaan keliling, masih ada beberapa pengunjung yang membawa pulang buku dari perpustakaan keliling tanpa sepengetahuan oleh petugas layanan.

Setiap dilakukan evaluasi terhadap layanan perpustakaan keliling, hal-hal tersebut merupakan permasalahan yang menjadi sorotan utama bagi pihak KPAD Kabupaten Nias. Sehingga pada akhirnya pihak KPAD Kabupaten Nias memutuskan untuk lebih memfokuskan pelayanan terhadap sekolah-sekolah karena setiap kunjungan yang dilakukan, pengunjungnya lebih banyak dari kalangan pelajar. Selain hal tersebut, alasan lain yang menjadi bahan pertimbangan pihak perpustakaan adalah KPAD Kabupaten Nias dapat bekerjasama dengan sekolah yang dikunjunginya dengan menjadikan pihak sekolah sebagai penanggung jawab dari koleksi yang dipinjam oleh siswa. Hal ini dianggap lebih menjamin keamanan dari bahan pustaka.

(5)

menjadi wilayah yang dikunjungi selama tiga bulan ke depan. Kunjungan dilakukan sebanyak dua kali dalam satu minggu untuk satu sekolah. Kunjungan pertama adalah mengantarkan bahan pustaka untuk dipinjamkan beserta pendataan untuk pembuatan kartu anggota, kurang lebih tiga hari berikutnya akan dilakukan penjemputan kembali bahan pustaka sekaligus penyerahan kartu anggota terhadap siswa sekolah bersangkutan. Setiap kunjugan yang dilakukan oleh layanan tersebut disertai dengan Surat Perintah Tugas (SPT) yang diketahui oleh Kepala KPAD Kabupaten Nias dan pemerintah kecamatan maupun desa yang dikunjungi. Hal tersebut dilakukan karena seluruh biaya operasional yang digunakan dalam setiap kegiatan diambil dari anggaran pemerintah daerah Kabupaten Nias.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, kunjugan Perpustakaan Keliling Kabupaten Nias masih memiliki banyak kekurangan dalam memetakan jadwal kunjungan bagi setiap sekolah di Kabupaten Nias. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan informasi yang ditemukan tentang beberapa sekolah yang tidak dikunjungi selama satu tahun bahkan hingga dua tahun. Contohnya SMA Negeri 1 Kecamatan Gido, salah satu siswa yang diwawancarai langsung oleh peneliti mengungkapkan bahwa sekolah mereka mendapatkan kunjungan terakhir pada tahun 2012 lalu. Hal tersebut diketahui oleh peneliti setelah mengecek langsung data kunjungan Perpustakaan Keliling atau MPK tahun 2014 yang diperoleh dari pihak perpusatakaan umum.

(6)

Tinggi, 2 SMK) dari total jumlah sekolah sebanyak 338 sekolah se-Kabupaten Nias mulai dari PAUD, TK, SD hingga SLTA. Dari kunjungan yang dilakukan pada tahun 2014 lalu, seluruh SMA Negeri maupun swasta yang terdapat di Kabupaten Nias tidak pernah dikunjungi sama sekali oleh perpustakaan keliling. Adapun jumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Kabupaten Nias sebanyak sepuluh sekolah yang terdiri dari delapan SMA Negeri dan dua SMA Swasta yang ada pada tujuh kecamatan dari total sepuluh kecamatan di Kabupaten Nias.

Permasalahan lainnya yang menjadi perhatian peneliti adalah masih kurangnya sosialisasi tentang kegunaan dan fungsi perpustakaan keliling untuk sekolah. Pada tanggal 21-25 Agustus 2015 yang lalu, diadakan pameran yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Nias yang diikuti oleh KPAD, termasuk peneliti. Pada saat berlangsungnya pameran tersebut, peneliti didatangi oleh pengunjung yang merupakan guru dari salah satu SMA di Kecamatan Idanogawo untuk bertanya tentang perpustakaan keliling atau MPK. Beliau mengaku bahwa mereka tidak tahu bagaimana prosedur yang perlu dilakukan untuk memperoleh kunjungan layanan tersebut. Bahkan yang lebih mengejutkan adalah ketika guru tersebut mempertanyakan apakah sekolah dapat menggunakan jasa layanan perpustakaan keliling.

(7)

Namun masih ada sekolah-sekolah yang belum mendapatkan kunjungan dari MPK terlebih SMA yang ada di KabupatenNias yang sepantasnya diperlakukan setara dengan sekolah lainnya.

Beberapa permasalahan yang dikemukakan di atas mendasari keinginan peneliti untuk mengetahui pemanfaatan mobil perpustakaan para pelajar dengan menetapkan judul penelitian: “Analisis Pelayanan Perpustakaan Keliling Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi (KPAD) di Kabupaten Nias”.

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan hal yang positif dan membangun bagi pihak-pihak yang terlibat dan juga bagi pembacanya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian sebelumnya dari latar belakang masalah yang dimiliki, dapat diperoleh rumusan masalah yaitu : Bagaimana Pelayanan Perpustakaan Keliling Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi (KPAD) Kabupaten Nias?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui pelayanan Perpustakaan Keliling oleh Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi (KPAD) Kabupaten Nias.

1.4 Manfaat Penelitian

(8)

Dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan KPAD Kabupaten Nias dalam mengembangkan pelayanan perpustakaan keliling.

2. Peneliti lain.

Dapat dijadikan sebagai rujukan yang berhubungan dengan penelitian pelayanan perpustakaan keliling.

3. Memberikan sumbangsih dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya pengetahuan tentang perpustakaan keliling.

4. Penulis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta pengalaman tentang pelayanan perpustakaan keliling.

1.5 Ruang Lingkup

Referensi

Dokumen terkait

Karya ilmiah skripsi ini berjudul Interferensi Leksikal Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia pada Majalah Mimbar telah diuji dan disahkan oleh Program Studi Pendidikan

Seluruh Dosen, Karyawan dan seluruh Civitas Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas yang telah memberikan semangat dan banyak membantu dalam penyelesaian skripsi

[r]

[r]

Dengan masih manualnya penjadwalan dan pemesan tiket pada Mandala Airlines dan dengan didasari kebutuhan penumpang akan memesan dan melihat jadwal penerbangan serta bertambah agen

[r]

Web site ini berisi informasi tentang seluk-beluk Kota Bogor, tentang tempat-tempat yang ada di Kota Bogor, misalkan tempat-tempat rekreasi yang ada di Kota Bogor maupun

Semoga kegiatan yang direkam dalam buku ini dapat bermanfaat bagi saudara-saudara di Aceh, dan untuk kemajuan pembangunan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kabupaten Aceh