32
DAFTAR PUSTAKA
Alwidakdo. A, A. Zikri dan K. Legowo. 2014. Studi Pertumbuhan Mangrove Pada Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove Di Desa Tanjung Limau Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Fakultas Pertanian. Universitas 17 Agustus 1945. Samarinda.
Arif.2007. Hutan Mangrove Fungsi dan Manfaatnya. Kanisius. Yogyakarta.
Bengen, D., G. 1999. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolahan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan, IPB. Bogor.
Bengen, D., G. 2000. Sinopsis Ekosistem Mangrove, Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan, IPB. Bogor.
Badan Pusat Statistika, 2009. Kecamatan Pangkalan Susu dalam Angka. Badan Pusat Statistika KSK Pangkalan Susu Kabupaten Langkat.
Duke, N.C. 2006. Rhizopora apiculata, R. mucronata, R. stylosa, R.annamalai, R. lamarckii (Indo-West Pacific stilt mangrove). Permanent Agriculture Resources2 (1) : 17-26.
Ghufran, M. 2012. Ekosistem Mangrove Potensi, Fungsi, dan Pengelolaan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Gosalam, S., N. Juli dan Taufikurahman. 2000. Isolasi bakteri dari ekosistem mangrove yang mampu mendegadasi residu minyak bumi. D113-122. Prosiding Konperensi Nasional II Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Indonesia. Makasar.
Hardjowigeno, S. 1989. Metode Ekologi Tumbuhan. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Heddy, S. 1996. Hormon Tumbuhan. Ed. 1 Cet. 3. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Hutahaean, E., C. Kusmana dan H. R. Dewi. 1999. Studi kemampuan tumbuh Tanaman mangrove jenis Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza
dan Avicenna marina pada berbagai tingkat salinitas. Jurnal Manajemen Hutan Tropik 5 (1):77-85.
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan Bumi Aksara. Jakarta.
Jumiati, E. 2008. Pertumbuhan Rhizophora mucronata dan R. apiculata di Kawasan Berlantung. Fakultas Pertanian Universitas Borneo. Tarakan, (3): 104-110
33
Kurniawan, H. 2013. Laju pertumbuhan propagul Rhizophora mucronata pada berbagai intensitas naungan di desa concong dalam kabupaten Indragiri hilir provinsi riau (Skripsi). Pekanbaru: Program Sarjana Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universiras Riau.
Kusmana, C. 1995. Pengembangan sistem silvikultur hutan mangrove dan alternatifnya. Rimba Indonesia 30 (1): 35-41
Kusmana, C. 2003. Hutan Mangrove Fungsi dan Manfaatnya. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Luqman, A, W. Kurniawan, I. Sagala. 2013. Analisis kerusakan mangrove akibat aktivitas penduduk di pesisir kota Cirebon. Antologi Geografi, (1) : 15-23.
Naamin, M. 1990. Penggunaan Lahan Mangrove untuk Budidaya Tambak Keuntungan dan Kerugiannya. Prosiding Seminar IV Ekosistem Mangrove.Bandar Lampung.
Rochana. 2006. Ekosistem Mangrove dan Pengelolahannya di Indonesia. Diakses dari www.freewebs.com/irwanto/mangrove_kelola pdf.
Saputro, J. B. 2009. Peta Mangrove Indonesia. Jakarta: Pusat survey Sumber Daya alam Laut Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal).
Spalding, M., Kainuma, M., and Collins L. 2010. World Atlas of Mangroves. Earthscan. London.
Supriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. Gramedia Pustaka. Jakarta.
Suryanto. H, D. Ainim dan P. G. Handoko. 2005. Prosedur dan Spesifikasi Teknis Analisis Kesesuaian Budidya Tiram Mutiara. Norma, Prosedur, Pedoman, Spesifikasi dan standar. Pusat Survey Sumberdaya Alam Laut Bakosurtanal.
Syahrial, 2011. Pengaruh Minyak Mentah Terhadap Pertumbuhan Dan Defoliasi Tanaman Mangrove Rhizophora apiculata di Kelurahan Pangkalan Sesai, Kota Dumai.
Ulumiyah, N., Setyaningsih, L, dan Sadjapradja, O. 2008. Pengaruh intensitas naungan dan dosis pupuk NPK komposisi media tanam terhadap pertumbuhan Rhizophora Stylos. Jurnal Nusa Sylva FK UNB. Vol 8 (1).
Wirakusumah, R.S. dan Sutisna, M. 1980. Citra dan Fenomena Hutan Tropika Humida Kalimantan Timur. Pradnya Paramita, Jakarta. 256hlm.
34
White. A. P, A. Pederson, L. T. Trai and L. D. Thuy. 1987. The Coastal Environmental Profile of Segara Tanaman. Cilacap (iclarm, 1989).
Yunasfi. 2014. Buku Saku Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan, USU. Medan.