• Tidak ada hasil yang ditemukan

OLEH Dr. H. Hakimi SpAK Dr. Melda Deliana SpA Dr. Siska Mayasari Lubis SpA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OLEH Dr. H. Hakimi SpAK Dr. Melda Deliana SpA Dr. Siska Mayasari Lubis SpA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

DIABETES MELITUS

DIABETES MELITUS

TIPE I

TIPE I

OLEH Dr. H. Hakimi SpAK Dr. Melda Deliana SpAp

Dr. Siska Mayasari Lubis SpA

Divisi Endokrinologi Anak Fakultas Kedokteran USU/RSUP H. Adam Malik Medan

(2)

Pendahuluan

y Merupakan penyakit kronis yang sulit disembuhkan 

y Kelompok terbesar pada penderita DM pada anak – k

(3)

Klasifikasi DM berdasarkan etiologi

Klasifikasi

 

DM

 

berdasarkan

 

etiologi

 

(ADA,1998)

1. DM tipe I ( destruksi sel B ) : a. immune mediated

b. idiopatikp

2. DM tipe II ( resistensi insulin ) 3. DM tipe lain

a. defek genetik dari fungsi sel B b. defek genetik dari kerja insulin c. penyakit dari eksokrin pankreas d. endokrinopati

i d k i b t b t d b h ki i

e. induksi obat-obatan dan bahan kimia f. Infeksi

g. bentuk diabetik termediasi imun yang tidak umum h sindrom genetik yang berhubungan dengan

h. sindrom genetik yang berhubungan dengan diabetes

(4)

Definisi

y Kelainan sistemik akibat terjadinya gangguan 

metabolisme glukosa yang ditandai oleh hiperglikemia 

kronik   

kronik . 

y Keadaan ini diakibatkan oleh suatu proses autoimun 

yang merusak sel B‐pankreas sehingga produksi 

yang merusak sel B pankreas sehingga produksi 

(5)

P t

Patogenese

Addison disease Tirodiditis hashimoto Anemia pernisiosa Viral infection Terpapar

bahan – bahan kimia

Akti asi HLA B8 DR3 BW15 DR4

bahan bahan kimia

Aktivasi HLA B8,DR3,BW15,DR4

Proses autoantibodi

Destruksi Sel –sel pulau langerhans

Kegagalan fungsi sel B pankreas

Sekresi insulin menurun hingga hilang

(6)

Kriteria

 

diagnostik

y Glukosa darah puasa normal : <126 mg/dl ( 7 mmol/L)

y Diagnosis ditegakkan apabila memenuhi salah satu 

k i i   b i b ik  

kriteria sebagai berikut :

y Poliuria , polidipsi, polifagi, berat badan menurun , KGD 

sewaktu >200mg/dl sewaktu >200mg/dl

(7)

Tes

 

Toleransi

 

Glukosa

 

(TTG)

TTG  id k  l  dil k k  jik   j l   d h kh  

y TTG tidak perlu dilakukan jika gejala sudah khas  y Indikasi TTG pada kasus yang meragukan

D i   l k       /k BB d l       i  

y Dosis glukosa : 1,75 gr/kgBB dalam 200‐250 cc air 

dalam jangka waktu 5 menit

y Penilaian hasil  TTG :

y Penilaian hasil  TTG :

y DM:KGD puasa > 140 mg/dl atau pada jam ke2 >200 mg 

/dl

y TTG terganggu : KGD puasa <140 mg/dl atau pada jam 

ke – 2 : 140 – 199 mg/dl

y Normal : KGD puasap  < 110 mg/dlg/  atau ppada jamj  ke –2 : < 

(8)

Epidemologi

y Insidens lebih tinggi pada ras kaukasia

y Tertinggi di Finlandia 43/100.000 , terendah di 

J   /    t k  i  k  d i   t h Jepang 2/ 100.000 untuk usia kurang dari 5 tahun

y Puncak insidens : 

y Usia 5  6  tahun y Usia 5 – 6  tahun y 11 tahun

y Penderita baru >50%5  : >20 tahun

y Faktor genetik dan lingkungan : pola HLA, virus, 

(9)

Gambaran

 

Klinik

y Akut

y Poliuria, polidipsia, berat badan menurun cepat, 

hi lik i hiperglikemia

y Keterlambatan diagnosis : ketoasidosis dengan segala 

konsekuensinya konsekuensinya

(10)

Pengelolaan

e ge o aa

 

DM

 

tipe

t pe

 

I

y Kontrol metabolik yang baik dengan KGD dalam batas normal

y Tim terpadu 

y Sasaran dan tujuan khusus pengelolaan DM tipe I pada anak

Sasaran tujuan khusus

1 Bebas dari gejala penyakit 1 Tumbuh kembang optimal 1. Bebas dari gejala penyakit 1. Tumbuh kembang optimal

2. Dapat menikmati hidup sosial 2. Perkembangan emosinal normal 3. Terhindar dari komplikasi 3. Kontrol metabolik yang baik tanpa

menimbulkan hipoglikemia

4. Hari absens sekolah rendah dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan p p g sekolah

5. Pasien tidak memanipulasi penyakit

p y

6. Pada saatnya mampu mandiri mengelola penyakitnya

(11)

Insulin

y Dulu : purifikasi kelenjar pankreas babi / sapi

y Teknologi rekombinan : insulin manusia

Di k   i  i     i l  k i   i k lt l  

y Digunakan sesuai usia , sosial ekonomi, sosiokultural, 

dan faktor distribusi obat

y Pentinge t g d e a : dikenal :

y Efek somogyi

y Efek subuh (dawn effect ) y Hiperglikemia pagi hari

(12)

l

Insulin

y Insulin kerjaj  ultra pendekp  (( lisprop  ))

y Diberikan 15 menit sebelum makan

y Bermanfaat pada penatalaksanaan insulin ketika sakit 

d b b l b l k

dan sebagai bolus sebelum makan

y Insulin kerja pendek

U k k d   k    k id i   d i  b  

y Untuk keadaan akut : ketoasidosis, penderita baru, 

bolus sebelum makan , dan pada tindakan bedah 

ataupunp  kombinasi dengang  insulin kerjaj  menengahg

(13)

Insulin

Insulin

y Insulin kerjaj  menengahg

y Digunakan dua kali sehari pada pasien yang mempunyai 

pola hidup teratur

y Digunakan sebagian besar pada anak y Digunakan sebagian besar pada anak

y Insulin campuran

y Campuranp  baku (( campuranp  insulin kerjaj p pendek 

dengan menengah )

y Penderita mempunyai kontrol metabolik yang baik

y Biasanya pada penderita usia muda dengan pendidikan  y Biasanya pada penderita usia muda dengan pendidikan 

(14)

Insulin

su

y InsulinInsulin  penpen

y Mencampur insulin

y Penyimpanany p  : suhu 44 – 8 oC bukan dalam freezer

Jenis awitan (jam) puncak kerja(jam) lama kerja(jam)

Kerja ultra pendek 0,25 1 4

Kerja pendek 0,5 –1 2-4 5-8j p

Kerja menengah 1-2 4-12 8-24

(15)

Regimen

 

insulin

y Prinsip pemakaian insulin

y Memperhatikan situasi dan kondisi Indonesia

y Menggunakan glukometer atau pemeriksaan urin 

rutin di rumah

y Parameter objektif : HbA1c serum setiap 3 bulan

y Penyesuaian dosis insulin :

y Untuk kontrol metabolik

y Honeymoon period, remaja, masa sakit , masa 

b d h pembedahan

(16)

Penyuntikan

 

Insulin

y Teknik penyuntikan : subkutan dengan pinchet

y Penyuntikan sendiri

(17)

Pengaturan

 

makan

y Tujuan : mencapai kontrol metabolik yang baik tanpa 

mengabaikan kalori yang dibutuhkan

J l h k l i       ( i ( h ) ) k l i  h i

y Jumlah kalori : 1000 + (usia(tahun)x100) kalori perhari

(18)

Kontrol metabolik

Kontrol

 

metabolik

Target metabolik (mg/dl) baik sekalig ( g ) baik sedangg kurangg

Preprandial <120 <140 <180 >180 Postprandial <140 <200 <240 >240

Urin reduksi - - + - + >+

HbA1c <7% 7 7 9% 8 9% >10%

(19)

Pengelolaan

y Pengelolaan pada saat diagnosis

y Insulin : awal 0,5 U/kg/hari, disesuaikan bertahap y edukasiedukasi

y Pengelolaan ketoasidosis

y Insulin y Cairan

y Keseimbangan elektrolit y Keseimbangang  asam basa

y Pengelolaan saat operasi

y Pengelolaan saat puasa Ramadhan

(20)

Komplikasi

o p as

y Komplikasip  jjangkag  pendekp  : hipoglikemia,p g , ketoasidosis

y Hipoglikemi : KGD < 50 mg/dL

Gejala neurogenik gejala neuroglikopenia

Cholinergik lemah, sakit kepala, gangguan visus Berkeringat,lapar,semutan bicara lamban dan pelo, vertigo & disekitar oral dizziness, kesulitan berpikir, lelah

Adrenergik mengantuk perubahan afektif

Adrenergik mengantuk, perubahan afektif Tremor, takikardi, pucat (depresi, marah ), bicara ngaco, Berdebar- debar, gelisah koma kejang

(21)

Komplikasi

 

jangka

 

panjang

y Retinopati

y Nefropati

(22)

Hipoglikemia

Hipoglikemia

y Pencegahang

y Teratur pengobatan insulin

y Asupan makanan teratur

y Pengawasan anak oleh orang tua dan edukasi

y Terapi

y Hipoglikemia ringan/sedang

P b i     k b hid t diik ti k k il

y Pemberian 10 – 20 gr karbohidrat diikuti makanan kecil y Madu limun tablet glukosa dapat digunakan

y Hipoglikemia beratp g

y Biasa pada orang tidak sadar / kejang

y Jangan diberikan terapi oral selama tidak sadar

y Edukasi orang tua ‐>penyuntikan glukagon 0,5 mg atau 1 mg untuk

(23)

Edukasi

du as

y Tujuan

y Pengertian dan pemahaman

y Pengertian dan pemahaman

y Motivasi

y Skill penanganan DM tipe 1

y Sikap positifSikap positif

y Kontrol metabolik yang baik

y Keputusan logis pada pengelolaan sehari ‐ hari

y Edukasi pertamaEdukasi pertama >‐>  di rumah sakitdi rumah sakit

y Edukasi kelanjutan :

y Perkemahan

y Sekolahe o a

y Nasehat pada :

y Perjalanan jauh

(24)

Pertumbuhan

 

dan

 

diabetes

y Monitor:

y Tinggi badan tiap 3 bulan y Berat badan

(25)

Aspek

 

Psikososial

y Edukasi keluarga terhadap anak yang didiagnosis DM 

tipe I

P l ih    d l     k d  DM 

y Pelatihan orangtua dalam merawat anak dengan DM 

tipe I

y Nasehat pada keluarga penderita untuk tidak memberi 

y Nasehat pada keluarga penderita untuk tidak memberi 

(26)

Protokol

 

ketoasidosis

1.Pengukuran berat badan dalam kilogram 2.Penetapan terapi dehidrasi

3 Perhitungan defisit total air bebas 3.Perhitungan defisit total air bebas

4.Pemberian normal salin(0,9NS) berikan bolus 

hanyay  bila terjadij  orthostatik atau shock

5.Hitunglah sisa defisit air bebas setelah pemberian 

cairan secara bolus dari 4 ke 3

6 Hitunglah kebutuhan cairan maintainance pada 

6.Hitunglah kebutuhan cairan maintainance pada 

48 jam ke depan

7.Hitunglah  jumlah total cairan yang diberikan  

7 g j y g

(27)

P t k l k t

id i

Protokol

 

ketoasidosis

8.Hitunglahg  nilai pergantianp g  cairan perjamp j  dibagig  

dengan nilai nomor 7 per 48 jam

9.Buatlah dan mulailah drip insulin regular pada 0,1 

unit/kgBB/jam unit/kgBB/jam

10.Lakukan pergantian cairan pada drip insulin pada 

substrak nomor 9 dari 8

11.Tentukan tipe dari cairan yang digunakan sebagai 

pengganti :

‐ Sodium

‐ Sodium

‐pasien dengan Na>145mmol/L: 0,9NS

(28)

Protokol

 

ketoasidosis

Potassium

‐Potassium

‐pasien tidak berkemih :jangan berikan K+

‐pasien berkemih:tambah KCL20p ‐40mmol/L

‐berikan K+ sebagai setengah klorida/  setengah

posfat pada 8 jam pertama Dekstrosa

‐Dekstrosa

‐pasien dengan BG>15mmol/L:jangan berikan dextrose

‐pasien dengan BG<15mmol/L:berikan 5‐12,5% 

dekstrose

‐usahakan pasien dengan BGusa a a pas e de ga G 0 5 10‐15mmol/lo / ta pa tanpa menaikkan nilai insulin.

(29)

Protokol

oto o etoas dos s

 

ketoasidosis

‐Bikarbonat:NaHCO3 tidak dianjurkan, tanpa 

hi k   il i  H menghiraukan nilai pH

12. Mulailah terapi penggantian cairan seperti yang 

ditentukan pada nomor 11 dengan nilai pada nomor 10 ditentukan pada nomor 11 dengan nilai pada nomor 10 13.Lakukan observasi neurologis dan perangsangan pada 

anak dengang  sentilan untuk mengetahuig  adanyay   oedem 

serebral. Sakit kepala yang parah, perubahan sensorium 

atau pada tekanan darah, pupil dilatasi, bradikardi, 

tanda  tanda posture dan inkontinensia  Lakukanlah 

tanda – tanda posture dan inkontinensia. Lakukanlah 

intervensi cepat ( intubasi, hiperventilasi ringan, bolus 

(30)

Protokol

 

ketoasidosis

14. Ikutilah parameter laboratorium :

‐ikuti nilai BG setiap 30‐60 menit, apakah anak 

tersebut respon pada perubahan ? tersebut respon pada perubahan ?

‐ikuti nilai Na,K,Cl,HCO3, pH kapiler setiap 2 – 4 

jam

‐ikuti nilai Ca dan P bila diberikan posfat

‐periksalah nilai glukosa urin dan keton

15  Evaluasi ulang setiap pemberian penggantian 

15. Evaluasi ulang setiap pemberian penggantian 

cairan sesering mungkin, antisipasi terhadap 

perlunya pemberian atau peningkatan nilai K, 

d k t  d  l i   l i dekstrose, dan lain – lain.

(31)

TERIMA

KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Program kerja Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya tahun 2022 ini merupakan penjabaran umum dalam bentuk kerangka kerja periodik dengan berpedoman pada Buku I