• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015 i

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015 i"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rakhmat

dan hidayah-Nya sehingga profil kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

yang berisi data tahun 2014 ini dapat tersusun.

Profil kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015 ini merupakan

gambaran kondisi kesehatan di wilayah Kabupaten Kulon Progo yang dapat

dipergunakan sebagai bahan perencanaan guna peningkatan manajemen

kesehatan baik Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta maupun di

tingkat pusat.

Kami menyadari bahwa penyusunan profil ini masih banyak

kekurangannya, baik kelengkapan, akurasi data serta ketepatan waktu penyajian.

Untuk itu guna kesempurnaan penyusunan profil dimasa datang kritik dan saran

pembaca kami harapkan.

Demikian, atas bantuan berbagai pihak dalam penyusunan profil ini kami

ucapkan terima kasih.

Wates, 15 April 2015

Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Kulon Progo

dr Bambang Haryatno, M.Kes

NIP 196005011987121002

(3)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

ii

Daftar Isi

iii

Daftar tabel

iv

Daftar grafik

v

Daftar peta

vi

BAB I

PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang

1

B. Tujuan

2

C. Manfaat

2

D. Ruang Lingkup

3

BAB II

GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK

4

A. Geografi & Topografi

4

B. Demografi

5

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

10

A.

Angka Kematian

10

B.

Angka Kesakitan

12

C.

Status Gizi Masyarakat

16

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

17

A.

Pelayanan Kesehatan Dasar

17

B.

Pelayanan Kesehatan Rujukan dan penunjang

19

C.

Pemberantasan Penyakit Penular

20

D.

Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar

20

E.

Perbaikan Gizi Masyarakat

20

F.

Pelayanan Kefarmasian dan alat Kesehatan

G.

Penyediaan Fasilitas Peralatan Kesehatan Bagi

Penderita Akibat Dampak Asap Roko

21

21

H.

Pelayanan Kesehatan Dalam Situasi Bencana

22

I.

Standar Pelayanan Minimal

22

BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

24

A.

Sarana Kesehatan

24

B.

Tenaga Kesehatan

25

C.

Pembiayaan Kesehatan

26

BAB VI

KESIMPULAN

27

(4)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Sepuluh Besar Penyakit Semua Golongan Umur di

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014

12

Tabel 4.1

Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Kabupaten Kulon Progo tahun 2014

22

Tabel 5.1

Jumlah Tenaga kesehatan menurut kualifikasi dan ratio

penduduk Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten

Kulon Progo tahun 2014

(5)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| v

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1

Piramida Penduduk Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

6

Grafik 2.2.

Kemandirian Posyandu Strata Purnama Dan Mandiri Di

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010 - 2014

9

Grafik 3.1

Angka Kematian Bayi Kabupaten Kulonprogo Tahun

2010- 2014

10

Grafik 3.2

Angka Kematian Ibu Kabupaten Kulonprogo Tahun 2010–

2014

11

Grafik 3.3

Kasus Malaria di kabupaten Kulon Progo Tahun

2010-2014

15

Grafik 4.1

Kunjungan Puskesmas di Kabupaten Kulon progo tahun

2010- 2014

(6)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| vi

DAFTAR PETA

Peta Kabupaten Kulon Progo

4

Peta Kepadatan Penduduk Menurut Wilayah Puskesmas Di Kab.

Kulon Progo Tahun 2014

7

Peta Sebaran Kasus Kematian Bayi Perwilayah Puskesmas

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014

10

Peta Sebaran Kasus Kematian Ibu Di Wilayah Puskesmas

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014

12

Peta Sebaran Kasus DBD Perwilayah Puskesmas di Kabupaten

Kulon Progo Tahun 2014

13

Peta Sebaran Kasus Malaria Perwilayah Puskesmas Di Kabupaten

Kulon Progo Tahun 2014

15

Peta Sebaran Kasus BBLR Perwilayah Puskesmas Di Kabupaten

Kulon Progo Tahun 2014

(7)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan Visi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Kulon Progo

“Membangun Kulon Progo menuju masyarakat yang sehat”. Dinas Kesehatan

selaku SKPD Kesehatan di Kabupaten memposisikan diri sebagai Regulator,

penyedia pelayanan kesehatan yang bermutu, dan pemberdaya masyarakat

dalam bidang kesehatan.

Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan

kesehatan mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagaimana

ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008:

(1) Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas indikator-indikator untuk

Mortalitas, Morbiditas, dan Status Gizi; (2) Indikator-indikator untuk Keadaan

Lingkungan, Perilaku Hidup, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan; serta (3)

Indikator-indikator untuk Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan,

Manajemen Kesehatan, dan Kontribusi Sektor Terkait.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi khususnya di Kabupaten Kulon

Progo, disusun buku Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2014 (data

2014) ini. Pada profil kesehatan ini disampaikan gambaran dan situasi

kesehatan, gambaran umum tentang derajat kesehatan dan lingkungan, situasi

upaya kesehatan, dan situasi sumber daya kesehatan.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2014 (data

2014) ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mendukung sistem manajemen

kesehatan yang lebih baik dalam rangka pencapaian Visi Dinas Kesehatan yaitu

”Menjadi institusi yang profesional untuk mewujudkan masyarakat Kulon

Progo sehat dan mandiri.”

(8)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 2

B. Tujuan

1. Umum

Profil kesehatan Kabupaten Kulon Progo ini bertujuan untuk

memberikan gambaran kesehatan yang menyeluruh di Kabupaten Kulon

Progo dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen secara

berhasil guna dan berdaya guna

2. Khusus

a.

Diperolehnya data / informasi pembangunan di lingkungan Kabupaten

Kulon Progo yang meliputi: data lingkungan fisik / biologi, perilaku

kesehatan masyarakat, data demografi dan sosial ekonomi.

b.

Diperolehnya data / informasi tentang upaya kesehatan di Kabupaten

Kulon Progo yang meliputi: cakupan kegiatan dan sumber daya

kesehatan.

c.

Diperolehnya data / informasi status kesehatan masyarakat di

Kabupaten Kulon Progo yang meliputi: angka kematian, angka

kesakitan dan keadaan gizi masyarakat.

d.

Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan

oleh berbagai sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di

Puskesmas, Rumah Sakit maupun pelayanan kesehatan lainnya.

C. Manfaat

Dengan disusunnya profil kesehatan kabupaten Kulon Progo diharapkan

dapat digunakan oleh pimpinan administrasi kesehatan, unit-unit lain, maupun

berbagai fihak yang memerlukan. Penggunaan terutama dalam rangka tinjauan

/ revisi tahunan kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten Kulon Progo dan

sebagai alat evaluasi program tahunan yang telah dilaksanakan, untuk

menyusun rencana tahunan kesehatan tahun berikutnya.

Manfaat lain adalah memberikan umpan balik / gambaran kegiatan

yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas, RSUD dan RS Swasta yang ada di

Kabupaten Kulon Progo.

(9)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 3

D. Ruang Lingkup

1.

Jenis Data/Informasi

Data yang dikumpulkan untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten

Kulon Progo adalah:

a.

Data Umum meliputi data geografi, kependudukan dan sosial ekonomi.

b.

Data Derajat Kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan

dan data status gizi.

c.

Data Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat Masyarakat,

meliputi data air bersih, data rumah sehat, data tempat-tempat umum,

dan data perilaku hidup sehat.

d.

Data Pelayanan Kesehatan, antara lain data pemanfaatan Rumah Sakit,

pemanfaatan Puskesmas, data pelayanan kesehatan ibu dan anak, data

pemberantasan penyakit, data pelayanan kesehatan Gakin, data

penanggulangan KLB, dan data pelayanan kesehatan lainnya.

e.

Data Sumber Daya Kesehatan yang meliputi data sarana kesehatan,

data tenaga kesehatan, data obat dan perbekalan kesehatan, serta data

pembiayaan kesehatan, dan data lainnya.

2.

Sumber Data

Data untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo diperoleh

dari:

a.

Catatan Kegiatan Puskesmas baik untuk kegiatan dalam gedung

maupun luar gedung.

b.

Catatan kegiatan Rumah Sakit yang berada di wilayah Kabupaten Kulon

Progo

c.

Kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan termasuk

Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan.

d.

Dokumen Dinas Kependudukan Catatan Sipil, Badan Pemberdayaan

Masyarakat Desa Perempuan dan Keluarga Berencana, Dinas

Pendidikan dan instansi terkait lainnya.

e.

Dokumen Hasil Survei Kabupaten/Kota, Survei Provinsi atau Survei

Nasional.

(10)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 4

BAB II

GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK

A.

Geografi Dan Topografi

Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari empat kabupaten

yang ada di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang beribukota Wates dan

terletak 30 km sebelah barat kota Yogyakarta dengan luas 586,28 km

2

.

Wilayah Kabupaten Kulon Progo sebelah utara berbatasan dengan

Kabupaten Magelang, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bantul dan

Kabupaten Sleman, sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia,

sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Purworejo.

Secara administratif Kabupaten Kulon Progo terbagi menjadi 12

kecamatan, 87 Desa dengan 917 dusun dan 1 kelurahan dengan 38 RW.

Adapun peta wilayah kerja 21 puskesmas di Kulon Progo seperti gambar di

bawah ini :

Secara umum kondisi Kabupaten Kulon Progo wilayahnya adalah

daerah datar, meskipun dikelilingi pegunungan yang sebagian besar terletak

pada wilayah utara. Luas wilayahnya 17,58% berada pada ketinggian < 7 m

diatas permukaan laut, 15,20% pada ketinggian 8 – 25 m diatas permukaan

laut, 22,85% berada pada ketinggian 26 – 100 m diatas permukaan laut,

Kab. Magelang

Kab. Purworejo

Kab. Sleman

Kab. Bantul

Samudera Indonesia

(11)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 5

33,00% berada pada ketinggian 101 – 500 m diatas permukaan laut dan

11,37% berada pada ketinggian > 500 m diatas permukaan laut.

Secara garis besar wilayahnya di bagi tiga bagian yaitu :

Bagian

Utara

Merupakan dataran tinggi/perbukitan Menoreh dengan

ketinggian antara 500 – 1000 m diatas permukaan laut. Meliputi

Kecamatan Girimulyo, Kokap, Samigaluh dan Kalibawang

Bagian

Tengah

Merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian 100 – 500 m

diatas permukaan laut. Meliputi Kecamatan Nanggulan, Sentolo,

Pengasih dan sebagian Lendah

Bagian

Selatan

Merupakan dataran rendah dengan ketinggian sampai dengan

100 m diatas permukaan laut. Meliputi Kecamatan Temon,

wates, Panjatan, Galur dan sebagian Lendah.

Dengan topografi seperti tersebut diatas menempatkan beberapa

wilayah Kabupaten Kulon Progo sebagai daerah rawan bencana baik bencana

banjir, tanah longsor, kekeringan maupun gempa bumi. Akibat dari bencana

itupun akan sangat berpengaruh terhadap kualitas kesehatan baik kualitas

manusia maupun lingkungannya.

B. Demografi

1.

Distribusi Penduduk

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kabupaten

Kulon Progo, Registrasi penduduk pertengahan tahun 2014 sebanyak

409.568 jiwa. Dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 204.149 jiwa

(49,8% ) dan perempuan sebanyak 205.419 jiwa (50,2% ). Sex ratio

laki-laki : perempuan adalah 99,4 sedangkan jumlah rumah tangga sebanyak

139.451 KK dengan rata-rata penghuni rumah tanggga sebanyak 3 jiwa.

(12)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 6

Sumber : Pengolahan data Registrasi Penduduk Pertengahan tahun 2014,

Dinas Dukcapil Kab. Kulon Progo

Gambaran grafik diatas menunjukkan struktur penduduk di

Kabupaten Kulon Progo tergolong produktif, artinya proporsi

penduduk usia 15-64 tahun mempunyai proporsi terbesar (70,48 %).

Angka beban ketergantungan yakni ratio antara jumlah penduduk

usia produktif (15-64 tahun) dengan jumlah penduduk usia tidak

produktif (0-14 th dan > 65 tahun lebih) adalah 29,52 % yang berarti

setiap 100 penduduk usia produktif menanggung 30 penduduk usia

tidak produktif.

(Lihat lampiran Tabel 2)

2.

Kepadatan penduduk

Rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Kulon Progo mencapai 699

jiwa/km

2

dengan rata-rata jumlah anggota per keluarga 3 jiwa. Dilihat

dari kepadatan penduduk per kecamatan terpadat adalah Kecamatan

Wates yang mempunyai luas wilayah 32 km

2

atau 5,46% dari luas

Kabupaten Kulon Progo berpenduduk 447.607 jiwa atau 11 % dari

total penduduk Kabupaten Kulon Progo sehingga rata-rata kepadatan

10

8

6

4

2

0

2

4

6

8

10

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

Persentase

Umur

Perempuan

Laki-laki

Grafik 2.1.PIRAMIDA PENDUDUK

KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2014

(13)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 7

per kilometer persegi di Kecamatan Wates adalah 1.394 jiwa.

Sedangkan di Kecamatan Samigaluh yang mempunyai luas wilayah

69,29 km

2

atau 11,82% dari total luas Kabupaten Kulon Progo

berpenduduk 26.952 jiwa atau 6,67 % dari total penduduk Kabupaten

Kulon Progo, rata - rata kepadatan 389 jiwa /km

2

. Data lengkapnya

seperti pada tabel dibawah ini:

Peta Kepadatan Penduduk Menurut Wilayah Puskesmas

Di Kab. Kulon Progo Tahun 2014

Sumber data : Registrasi pertengahan tahun Dinas Dukcapil 2014

3.

Perilaku Penduduk

1.

Komponen perilaku sehat penduduk merupakan garapan utama promosi

kesehatan. Promosi kesehatan adalah proses memandirikan masyarakat

agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya

(WHO).

(14)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 8

2.

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Hasil Review PHBS tatanan rumah tangga tahun 2014 diperoleh

hasil 32,92% yang telah melaksanakan PHBS dari 94.997 rumah tangga

yang dipantau. Hal ini mengalami peningkatan dari tahun 2013

(30,51%). (

Lihat Lampiran Tabel 58

)

3.

Pembiayaan Kesehatan masyarakat

Diakui bahwa untuk melakukan perawatan kesehatan atau

pengobatan diperlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu perilaku

untuk menjaga kesehatan, masyarakat melalui kegiatan baik secara

perorangan maupun kolektif telah melakukan penggalangan dana

melalui JPKM maupun jaminan pembiayaan yang lain. Berdasarkan data

tahun 2014, semua penduduk Kabupaten Kulon Progo telah mempunyai

jaminan pemeliharaan kesehatan yang terdiri peserta Asuransi

Kesehatan Sosial (PT Askes), Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek),

Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Jaminan Kesehatan Sosial

(Jamkesos) Propinsi DIY, Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)

Kabupaten Kulon Progo dan asuransi lainnya (ASABRI, Asuransi

Komersial). (

Lihat lampiran Tabel 54

)

4.

Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)

Peran serta masyarakat di bidang kesehatan sangat besar, wujud

nyata bentuk keperansertaan masyarakat antara lain muncul dan

berkembangnya upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM)

salah satunya adalah Posyandu.

Tahun 2014 jumlah posyandu seluruhnya sebanyak 961 posyandu.

Adapun jumlah posyandu yang telah mencapai strata Posyandu purnama

sebanyak 310 (32,26%) dan posyandu mandiri sebanyak 556 (57,86%).

(

Lihat lampiran Tabel 70).

Jika di bandingkan dengan tahun lalu ada kenaikan jumlah

posyandu dengan strata mandiri seperti terlihat pada garafik di bawah ini :

(15)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 9

Sumber : Data Terolah Seksi pemberdayan Masyarakat.

2010

2011

2012

2013

2014

Purnama

315

409

401

366

310

Mandiri

355

338

404

496

556

0

100

200

300

400

500

600

JU

MLAH

Tahun

Grafik 2.2. KEMANDIRIAN POSYANDU STRATA PURNAMA DAN

MANDIRI DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2010 S.D 2014

(16)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 10

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A.

Angka Kematian

1.

Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Kulon Progo dari tahun 2010

sampai tahun 2014 cenderung fluktuatif, pada tahun 2013 mengalami

kenaikan sebanyak 18,23 / 1000 kelahiran hidup dan turun kembali Pada

tahun 2014 menjadi 11,50 / 1000 kelahiran hidup. (

Lihat lampiran Tabel 5

).

Sumber : Data terolah

PETA SEBARAN KEMATIAN BAYI PERWILAYAH PUSKESMAS

DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2014

Grafik 3.1

ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) KABUPATEN KULON PROGO

TAHUN 2010 - 2014

9,8

12,8

12,1

18,23

11,5

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

A

KB

p

er

10

00

ke

la

h

ir

an

h

id

u

p

Tahun

(17)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 11

2.

Angka Kematian Anak Balita

Angka kematian anak balita menggambarkan tingkat permasalahan

kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap

kesehatan anak balita seperti gizi, penyakit infeksi, dan kecelakaan. Jumlah

kematian anak balita tahun 2014 sesuai dengan hasil pelaporan adalah 14

jiwa. (

Lihat lampiran Tabel 5

)

3.

Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

Angka kematian ibu dalam kurun waktu 10 tahun terakhir terlihat

stabil dan mengalami peningkatan tajam di tahun 2009 yaitu

167,34/100.000 kelahiran hidup (KH). Kemudian mengalami penurunan

kembali sampai tahun 2012. Angka kematian ibu di tahun 2012 adalah

yang terendah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yaitu 52,6/100.000

kelahiran hidup, namun di tahun 2014 kembali mengalami peningkatan

sebanyak 131,53/100.000 KH. Untuk kasus kematian ibu pada tahun 2003

sebanyak 12 orang, tahun 2004 sebanyak 4 orang, tahun 2005 sebanyak 5

orang, tahun 2006 sebanyak 6 orang, tahun 2007 sebanyak 6 orang,

tahun 2008 sebanyak 4 orang, tahun 2009 sebanyak 10 orang, tahun 2010

sebanyak 4 orang, tahun 2011 sebanyak 6 orang, tahun 2012 sebanyak 3

orang, tahun 2013 sebanyak 7 orang, dan tahun 2014 sebanyak 5 orang.

(

Lihat Lampiran Tabel 6

)

73,8

105,2

52,6

131,53

94,25

0

20

40

60

80

100

120

140

2010

2011

2012

2013

2014

Per

100.

000

K

H

Grafik 3.2 Angka Kematian Ibu

Di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2014

(18)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 12

B.

Angka Kesakitan

1.

Sepuluh Besar Penyakit

Gambaran sepuluh besar penyakit semua golongan umur di

Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 3.1

sebagai berikut:

Tabel 3.1: Sepuluh Besar Penyakit Semua Golongan Umur

di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014

No

ICD X

Penyakit Terbanyak

Jumlah

1

J00

Nasofaringitis akut (common cold)

54522

2

I10

Hipertensi esensial (primer)

48929

3

J06

Infeksi saluran napas atas akut multipel dan YTT

20973

4

E11

Diabetes mellitus non-dependen insulin

19653

5

K30

Dispepsia

19332

6

M13

Artritis lainnya

17408

7

K04

Penyakit pulpa dan jaringan periapikal

14785

8

R51

Sakit kepala

14599

9

J02

Faringitis akut

13616

10

K05

Gingivitis dan penyakit periodontal

12016

Sumber : Integrated Health Information System (IHIS)

PETA SEBARAN KASUS KEMATIAN IBU

(19)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 13

2.

Penyakit Diare

Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan

masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan masih fluktuatif.

Diare pada balita merupakan hal yang sangat berbahaya karena bisa

mengakibatkan kematian. Adapun hasil penemuan penderita diare adalah

sebanyak 25.491 kasus menurun dari tahun 2013 sebanyak 28.530 kasus.

(

Lihat lampiran Tabel 13

)

2. Demam Berdarah

Demam berdarah di Kabupaten Kulon Progo tahun 2014 mengalami

penurunan jumlah yaitu terdapat 128 kasus dari tahun sebelumnya 144

kasus, namun pada tahun 2014 terdapat 2 kematian. Puskesmas yang

paling banyak kasusnya adalah di wilayah Puskesmas Wates sebanyak 26

kasus (

Lihat lampiran Tabel 21

)

PETA SEBARAN KASUS DEMAM BERDARAH PERWILAYAH PUSKESMAS DI

KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2014

(20)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 14

3. HIV AIDS

Penyakit HIV AIDS merupakan penyakit yang sangat perlu

diwaspadai karena mempunyai fenomena gunung es. Yaitu kasus yang

ditemukan sedikit tetapi kenyataanya lebih banyak jumlah yang menderita.

Dari hasil survey yang dilakukan diperoleh hasil positif HIV sebanyak 10

orang dan kasus AIDS 3 orang. (

Lihat lampiran Tabel 11

)

4. Tuberkulosis

Penyakit TB Paru di kabupaten Kulon Progo masih menjadi masalah

kesehatan karena :

1)

Menyerang pada semua kelompok

2)

Prosentase kasus tertinggi pada kelompok umur produktif

3)

Penemuan penderita TB dengan Basil Tahan Asam (BTA) masih rendah

Tahun 2014 dari data puskesmas ditemukan 118 kasus baru dan

jumlah kasus TB 142 kasus dengan CNR BTA + baru sebesar 27,41 per

100.000 penduduk. Kesembuhan 80,82% dan success rate 82,19%

(berdasarkan 73 penderita yang diobati tahun 2014 sebanyak 59 orang

sembuh) (

Lihat lampiran Tabel 9

)

5. AFP (Acute Flacide Paralisis)

Penyakit AFP merupakan penyakit yang tidak mematikan tetapi bisa

menimbulkan kecacatan. Merupakan indikator adanya virus folio liar. Pada

tahun 2014 ditemukan 4 kasus AFP (

Lihat lamp. Tabel 18

)

6. Malaria

Kasus malaria di Kabupaten Kulon Progo dari tahun 2000 sampai

dengan 2008 mengalami penurunan sedangkan pada tahun 2009 sampai

2011 terjadi jumlah kasus yang fluktuatif dimana di tahun 2012 mengalami

peningkatan dengan jumlah kasus 237 orang. Kemudian pada tahun 2014

turun dengan jumlah kasus 134 orang. Trend jumlah kasus dari tahun 2000

sampai dengan 2014 seperti pada grafik di bawah ini.

(21)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 15

Sebaran 87 kasus malaria dengan jumlah terbanyak berada

di wilayah Puskesmas Kokap II dengan 39 kasus. (

Lihat lampiran

Tabel 22

)

32

157

237

134

87

0

50

100

150

200

250

2010

2011

2012

2013

2014

Ju

m

lah

K

asu

s

Grafik 3.3 Kasus Malaria di Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2010-2014

Tahun

PETA SEBARAN KASUS MALARIA PERWILAYAH PUSKESMAS

DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2014

(22)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 16

C.

Status Gizi Masyarakat

1. Status gizi Balita

Dari hasil penimbangan di posyandu diperoleh hasil balita yang

ditimbang sebanyak 80,2% dan jumlah anak balita bawah garis merah

(BGM) sebanyak 0,9%.(

Lihat lampiran Tabel 47

).

Kecamatan bebas rawan gizi adalah kecamatan dengan angka KEP

(Kurang Energi Protein) total balita dibawah 15%. Tahun 2014 semua

kecamatan bebas rawan gizi.

2. Bayi dengan Berat badan Lahir Rendah (BBLR < 2500 gram)

Bayi dengan BBLR di Kabupaten Kulon Progo tahun 2014 sebanyak

377 bayi dari 5.305 kelahiran hidup atau sebesar 7,1%. (

Lihat lampiran

Tabel 37

).

PETA SEBARAN KASUS BBLR PERWILAYAH PUSKESMAS

KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2014

(23)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 17

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. Pelayanan Kesehatan Dasar

1.

Kunjungan Puskesmas

Jumlah kunjungan di Puskesmas pada tahun 2014 sebanyak

625.725 orang yang terdiri dari 620.785 orang kunjungan rawat jalan dan

4.940 orang kunjungan rawat inap. Adapun jumlah rata-rata kunjungan

per hari di Puskesmas pada tahun

2014 sebanyak 119

kunjungan/Puskesmas/hari (asumsi hari kerja 250 hari) (

Lihat Lampiran

Tabel 55

)

2. Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal adalah pelayanan oleh tenaga professional

(dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, dan tenaga kesehatan).

Untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan

ukur tinggi badan,

ukur tekanan darah, pemberian immunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri,

dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.

Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak

99,14%. Cakupan K1 dan K4 dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan

2010

2011

2012

2013

2014

Rawat Inap

4.116

4.320

4.324

5.175

4.940

Rawat Jalan

578.312

573.297

582.499

637.861

620.785

Total Kunjungan

582.428

577.617

586.823

643.036

625.725

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

K

un

jun

ga

n

Tahun

Grafik 4.1. KUNJUNGAN PUSKESMAS DI KABUPATEN KULON PROGO

TAHUN 2010 S.D 2014

(24)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 18

baru ibu hamil (K1) untuk mengukur akses dan pelayanan ibu hamil sesuai

standar untuk melihat kualitas. Cakupan K1 tahun 2014 sebesar 100%,

sedangkan cakupan K4 mencapai 89,35%. (

Lihat lampiran Tabel 29

).

3. Cakupan Pemeriksaan Neonatal (bayi kurang dari 1 bulan)

Cakupan kunjungan Neonatal (KN) adalah persentase neonatal (bayi

kurang dari satu bulan) yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal

dua kali dari tenaga kesehatan, satu kali pada umur 0 – 7 hari dan satu kali

pada umur 8 – 28 hari, hal ini untuk melihat jangkauan dan kualitas

pelayanan kesehatan neonatal. Cakupan neonatal pada tahun 2014 di

Kabupaten Kulon Progo untuk KN1 sebesar 100%. Sedangkan KN 3

(lengkap) sebesar 96,51% (

Lihat lampiran Tabel 38

)

4. Pelayanan Gizi

Pelayanan gizi diberikan kepada sasaran rawan kesehatan khususnya

ibu hamil dan balita. Sedangkan program yang dilaksanakan adalah

Penangulangan kekurangan energi protein (KEP), Pemberian Vitamin A,

penanggulangan gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) dan

penanggulangan anemia gizi besi.

Pelayanan gizi pada ibu hamil salah satunya adalah pemberian tablet

besi. Pemberian tablet besi pada ibu hamil dapat dibedakan menjadi Fe1

yaitu yang mendapat 30 tablet atau 1 bungkus dan Fe3 yaitu yang

mendapat 90 tablet atau 3 bungkus selama masa kehamilan. Hasil cakupan

Fe1 dan Fe3 sebesar 94,43 % dan 88,54%. (

Lihat lampiran Tabel 32

)

Pelayanan gizi pada balita dengan pemberian Vitamin A yang

diberikan setiap bulan Februari dan Agustus. Adapun hasil cakupan

pemberian kapsul vitamin A bayi adalah sebesar 99,84% dan untuk anak

balita sebesar 99,96 (

Lihat lampiran Tabel 44

), sedangkan untuk ibu nifas

cakupannya sebesar 99,07%. (

Lihat lampiran Tabel 29

)

Pemantauan terhadap pelaksanaan ASI Ekslusive diperoleh hasil

cakupannya sebesar 74,13%. (

Lihat lampiran Tabel 39

) Adapun kriteria ASI

ekslusive adalah bayi yang tidak diberi makan selain ASI sampai dengan

umur 6 bulan.

(25)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 19

5. Keluarga Berencana (KB)

Jumlah peserta KB baru sebanyak 4.8033 akseptor (10,2%) dengan

metode kontrasepsi yang terbanyak adalah suntik (44,2%). Sedangkan

peserta KB Aktif sebanyak 53.391 akseptor (79,3%) dengan metode

kontrasepsi yang terbanyak adalah suntik (43,4%). Adapun metode

kontrasepsi yang tidak dipilih adalah obat vagina (

Lihat lampiran Tabel

34,35,36

)

6. Imunisasi

Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas dari

Depkes yang mempunyai nilai efektifitas yang tinggi dalam menurunkan

angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit-penyakit yang dapat

dicegah dengan immunisasi.

Tahun 2014 semua desa yang telah mencapai Universal Child

Imunization (UCI). (

Lihat lampiran Tabel 41

)

B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang

1.

Kunjungan

Jumlah kunjungan rawat jalan rumah sakit sebanyak 323.359

orang. Kunjungan tertinggi berasal dari RSUD Wates sebanyak 148.640

orang, sedangkan yang paling rendah dari RSU PKU Muhammadiyah Wates

sebanyak 1.486 orang. Sedangkan kunjungan rawat inap seluruhnya

sebanyak 29.500 orang. Kunjungan tertinggi berasal dari RSUD Wates

sebanyak 18.831 orang, sedangkan yang paling rendah dari RSU PKU

Muhammadiyah Wates sebanyak 54. (

Lihat lampiran Tabel 55

)

2.

BOR ( bed operation rate = angka penggunaan tempat tidur)

BOR salah satu indikator rawat inap rumah sakit yang menunjukan

seberapa banyak tempat tidur yang digunakan. Jumlah pemanfaatan

tempat tidur di RSUD Wates sebesar 94,5% dari 188 tempat tidur yang

ada, RSU Boro sebesar 11,8% dari 50 tempat tidur yang ada, RSU PKU

Muh Nanggulan sebesar 18,3% dari 37 tempat tidur yang ada,

selengkapnya Lihat lampiran Tabel 57.

(26)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 20

Angka BOR yang rendah di rumah sakit menunjukan kurangnya

pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat.

C. Pemberantasan Penyakit Menular

Kegiatan yang dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo berupa

kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Melalui

Binatang, output kegiatan meliputi terlaksananya penanggulangan dan

pencegahan penyakit DBD/ fogging focus 10 lokasi, terlaksananya

sosialisasi tata laksana penanganan penderita DBD di fasilitas pelayanan

kesehatan. Terlaksananya pemetaan pemberantasan sarang nyamuk dan

PSN 12 kecamatan, dan terbayarnya honor JMD 30 orang

Kegiatan Survailans Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah

output kegiatan terlaksananya pemeriksaan dan pemantauan kes haji,

sosialisasi kepada populasi berisiko terpapar infeksi HIV AIDS, survey HIV

AIDS sesuai pedoman nasional (sero survey dan pencatatan

pelaporan) 21 puskesmas.

D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar

Kegiatan Penyehatan Sanitasi Lingkungan pada tahun 2014

dengan output kegiatan meliputi: Terlaksananya program STBM

12 kecamatan, terlaksananya Inspeksi Sanitasi 756 SAB, terlaksananya

pemicuan desa STBM 4 lokasi, terlaksananya pemeriksaan kimia dan

bakteriologis 252 sampel SAB.

Kegiatan pengembangan kawasan sehat dengan output

terlaksananya pembinaan kecamatan sehat di 12 kec dan pembentukan

kecamatan sehat 4 kecamatan, terlaksananya pemantauan pengembangan

kawasan sehat 12 lokasi

,

pengelolaan limbah di sarana yankes 17 lokasi,

dan terlaksananya sosialisasi pengelolaan limbah medis 100%

E. Perbaikan Gizi Masyarakat

Perbaikan Gizi Masyarakat di Kabupaten Kulon Progo dengan

Penanggulangan kekurangan energi protein (KEP), anemia gizi besi,

(27)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 21

gangguan akibat kurang yodium (GAKY), dan kurang vitamin A, dengan out

put kegiatan meliputi : Sosialisasi penanganan masalah gizi, Sosialisasi

Gernas Darsi 1 kali, sosialisasi dan pemantapan ASI Eksklusif 1 kali,

sosialisasai konsumsi Fe pada remaja 1 kali dalam rangka menurunkan

angka anemia pada remaja dan bumil, PMT pada pada 190 balita gizi

buruk selma 90 hari, kordinasi penanganan balita di TFC 30 kali, Evaluasi

KP ibu 4 kali. Adapun hasil capaian indikator Kegiatan penaggulangan gizi

pada masyarakat yaitu:

F. Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan di Kabupaten Kulon

progo dalam bentuk kegiatan Pengelolaan Obat dan Perbekalan

Kesehatan, out put kegiatan ini adalah: Tersusunnya perencanaan obat

dan terlaksananya monitoring,evaluasi dan pelaporan pengelolaan obat di

21 puskesmas, Penyimpanan dan distribusi obat dan pengadaan sarana

prasarana terkait dengan kegiatan pengelolaan obat di gudang farmasi

selama 12 bulan.

Selain itu dilakukan Pengawasan Obat, Makanan dan Bahan

Berbahaya, out put kegiatan ini adalah: tersertifikasinya produk Industri

makanan rumah tangga 50 lokasi, dan terlaksananya pemantauan dan

pengawasan peredaran OMKABA 12 kecamatan.

G. Penyediaan Fasilitasi Peralatan Kesehatan bagi Penderita Akibat

Dampak Asap Rokok

Kegiatan Penyediaan Fasilitasi Peralatan Kesehatan bagi Penderita

Akibat Dampak Asap Rokok

mempunyai output terwujudnya sarana

kesehatan untuk penanganan akibat dampak asap rokok berupa alat

kesehatan 1 paket (tabung oksigen 1 m3 +

regulator

11 unit,

suction

2 unit,

tensimeter air raksa 18 unit, stetoskop 19 unit,

spirometer

4 unit,

autoclove

2

unit,

nebulizer

3 unit, EKG 3

channel

3 unit,

defibrillator

1 unit, laboratorium

set 1 unit,

mikroskop binokuler

2 unit,

spektrofotometer

1 unit dan

(28)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 22

H. Pelayanan Kesehatan Dalam Situasi Bencana

Pada tahun 2014, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana

diwujudkan dalam bentuk kegiatan K

esiapsiagaan Penanggulangan Masalah

Kesehatan dan Bencana, dengan hasil kegiatan berupa Terlaksananya

workshop SPDGT (Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu).

I. Standar Pelayanan Minimal

Capaian indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Kabupaten Kulon

Progo berdasarkan data-data yang ada pada tabel-tabel terlampir maka

didapatkan data sebagaimana pada Tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.1: Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Kabupaten Kulon Progo tahun 2014

No.

INDIKATOR -SPM

HASIL/

REALISASI

(A)

TARGET/SA

SARAN(B)

A/B(%)

1

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4

(mendapat pelayanan kehamilan paling

sedikit 4 kali sesuai standar)

5,498

6,153

89.35

2

Cakupan Komplikasi Kebidanan yang

Ditangani

1,518

1,518

100.00

3

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh

Tenaga Kesehatan yang Memiliki

Kompetensi Kebidanan

5,302

5,348

99.14

4

Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (masa 6

sampai 42 jam pasca persalinan)

5,159

5,306

97.23

5

Cakupan Neonatus (bayi umur 0-28 hari)

dengan Komplikasi yang Ditangani

924

924

100.00

6

Cakupan Kunjungan Bayi

5,145

5,305

96.98

7

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child

Immunization (desa/kelurahan dengan

cakupan imunisasi dasar secara lengkap

pada bayi >= 80%)

88

88

100.00

8

Cakupan Pelayanan Pemantauan

Tumbuh-Kembang Anak Balita (12-59

bulan)

19,923

22,157

89.92

9

Cakupan Pemberian Makanan

Pendamping ASI pada Anak Usia 6 - 24

Bulan Keluarga Miskin

1,656

1,656

100.00

10

Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat

Perawatan

(29)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 23

No.

INDIKATOR -SPM

HASIL/

REALISASI

(A)

TARGET/SA

SARAN(B)

A/B(%)

11

Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa

Kelas I SD dan Setingkat oleh Tenaga

Kesehatan atau Tenaga Terlatih (guru

UKS/ dokter kecil)

6,198

6,198

100.00

12

Cakupan Peserta KB Aktif pada Pasangan

Usia Subur

54,934

68,374

80.34

13

Angka Penemuan Acute Flacid Paralysis

(lumpuh layuh mendadak) per 100.000

penduduk < 15 tahun

4

73,332

5.45

14

Cakupan Penemuan Penderita

Pneumonia Balita

750

2,216

33.84

15

Cakupan Penemuan Pasien Baru TB BTA

Positif

134

279

48.03

16

Cakupan Penderita DBD yang ditangani

128

128

100.00

17

Cakupan Penemuan Penderita Diare

8,434

8,765

96.22

18

Cakupan Pelayanan Pasien Masyarakat

Miskin di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Dasar (Puskesmas/Balai

Pengobatan/Praktek bersama dan

Perorangan)

422,496

422,496

100.00

19

Cakupan Pelayanan Pasien Masyarakat

Miskin di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Rujukan (Rumah

Sakit/BKMM/BKPM/BKIM)

36,6

36,6

100.00

20

Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level

1 yang harus diberikan oleh Sarana

Kesehatan (Rumah Sakit) di Kab/Kota

7

8

87.50

21

Cakupan Desa/kelurahan mengalami

Kejadian Luar Biasa yang ditangani < 24

jam

16

16

100.00

22

Cakupan Desa Siaga Aktif

88

88

100.00

(30)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 24

BAB V

SARANA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN

1.

Rumah Sakit

Rumah sakit yang ada di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 8 buah

yaitu 1 rumah sakit umum pemerintah (RSUD Wates) dan 7 Rumah Sakit

Umum swasta (RSU Kharisma Paramedika, RSU St. Yusup Boro, RSU PKU

Muhammadiyah Nanggulan, RSU PKU Muhammadiyah Wates dan Rizki

Amalia Temon, RSK Rizki Amalia Lendah dan RSK Pura Raharja) (

Lihat

lampiran Tabel 68).

2.

Puskesmas

Tahun 2014 jumlah Puskesmas sebanyak 21 Puskesmas yang terdiri

5 Puskesmas dengan tempat tidur (Puskesmas Sentolo I, Temon I, Galur

II, Samigaluh II dan Girimulyo II) dan 16 Puskesmas non tempat tidur 2

puskesmas diantaranya dilengkapi dengan rumah bersalin yaitu

Puskesmas Lendah I dan Panjatan I. Jumlah Puskesmas Pembantu yang

ada sebanyak 63 buah yang tersebar di seluruh Kabupaten Kulon Progo.

(

Lihat lampiran Tabel 68).

3.

Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan

/Pengelola.

Jumlah sarana pelayanan kesehatan berdasarkan pemilik/pengelola

pada tahun 2014 di Kabupaten Kulon Progo hanya terdapat 2

kepemilikan/pengelolaan yaitu Pemerintah Kabupaten dan Swasta, tidak

ada sarana pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh Kemenkes, Pemerintah

Provinsi, TNI/POLRI maupun BUMN. Sarana pelayanan kesehatan yang

dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten meliputi Rumah Sakit Umum Daerah

dan Puskesmas beserta jaringannya. Sedangkan yang dimiliki oleh swasta

meliputi RSU yang berjumlah 7, Rumah Bersalin ada 4, Balai Pengobatan

ada 5, Praktek Dokter Perorangan ada 89, Praktik Pengobatan Tradisional

ada 98, Unit Tranfusi Darah ada 1, Usaha Kecil Obat Tradisional ada 3,

Apotek ada 28 dan Toko Obat ada 4

(Lihat lampiran Tabel 68).

(31)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 25

4.

Presentase Rumah Sakit Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat

Darurat Level 1

Di Kabupaten Kulon Progo terdapat 87,5 % sarana pelayanan

kesehatan yang mempunyai kemampuan pelayanan gawat darurat level I

yang terdiri dari 7 rumah sakit umum. (

Lihat Lampiran Tabel 69

).

5.

Posyandu menurut Strata

Tahun 2014 jumlah posyandu seluruhnya sebanyak 961 posyandu.

Adapun jumlah posyandu yang telah mencapai strata Posyandu purnama

sebanyak 310 (32,26%) dan posyandu mandiri sebanyak 556 (57,86%).

(

Lihat lampiran Tabel 70).

Jika di bandingkan dengan tahun lalu ada kenaikan jumlah

posyandu dengan strata mandiri seperti terlihat pada grafik di bawah ini :

B. TENAGA KESEHATAN

Informasi ketenagaan diperlukan bagi perencanaan kebutuhan

tenaga serta pengelolaan kepegawaian. Kesulitan memperoleh data

ketenagaan kesehatan yang valid antara lain karena sifat data ketenagaan

yang setiap waktu mengalami perubahan-perubahan.

Jumlah tenaga kesehatan menurut kualifikasinya serta rasio terhadap

penduduk adalah seperti tabel 5.1

Tabel 5.1 Jumlah Tenaga kesehatan menurut kualifikasi

dan ratio penduduk Di Sarana Pelayanan Kesehatan

Kabupaten Kulon Progo tahun 2014

KUALIFIKASI

JUMLAH

RASIO THD 100.000

PENDUDUK

Dokter spesialis

63

15,4

Dokter umum

110

26,9

Dokter gigi

26

6,3

Bidan

183

89,1 (pddk wanita)

Perawat

511

124,8

Perawat Gigi

36

8,79

(32)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 26

KUALIFIKASI

JUMLAH

RASIO THD 100.000

PENDUDUK

Kefarmasian termasuk Apoteker

77

18,8

Kesehatan masyarakat

25

6,1

Kesehatan Lingkungan

24

5,86

Nutrisionis dan Dietisien

38

9,28

Keterangan :

Tenaga diatas hanya tenaga di sarana pelayanan kesehatan tidak

termasuk Dinas kesehatan

Untuk mengetahui lebih jelas tentang ketenagaan kesehatan di

Kabupaten Kulon Progo dapat di lihat pada lampiran Tabel 73 s.d Tabel 81.

B.

PEMBIAYAAN KESEHATAN

Pelaksanaan pembangunan kesehatan diwujudkan dengan adanya

program-program atau proyeksi sektor kesehatan dan program bantuan

pembangunan kesehatan. Jumlah anggaran kesehatan dari semua anggaran

sebesar Rp. 102.753.693.245,- mengalami kenaikan sebesar 33,56% dari

tahun 2014 sebesar Rp. 68.272.987.,-. Adapun prosentase APBD kesehatan

terhadap total APBD kabupaten sebesar 8,25% mengalami kenaikan dari

tahun sebelumnya yaitu 6,53%. Angka ini masih kurang dari standar yaitu

sebesar 10 %. Sedangkan anggaran kesehatan per kapita sebesar

Rp.250.883,11 mengalami kenaikan sebesar 25,09% dari tahun sebelumnya

sebesar Rp180.373,79. (Lihat lampiran Tabel 82).

Pembiayaan kesehatan di Kabupaten Kulon Progo juga bersumber

dari APBN sebesar Rp. 5.873.554.247,- terdiri dari Dana Dekonsentrasi

sebesar Rp. 596.953.100,- Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar

2.212.866.147,- dan Tugas Pembantuan sebesar Rp. 3.063.735.000,-

(33)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015

| 27

BAB V

KESIMPULAN

Dengan telah disajikannya Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2015 (Data 2014) ini diharapkan dapat memenuhi harapan pembaca

diantaranya:

Diperolehnya data / informasi pembangunan di lingkungan Kabupaten

Kulon Progo yang meliputi: data lingkungan fisik / biologi, perilaku

kesehatan masyarakat, data demografi dan sosial ekonomi.

Diperolehnya data / informasi tentang upaya kesehatan di Kabupaten

Kulon Progo yang meliputi: cakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan.

Diperolehnya data / informasi status kesehatan masyarakat di Kabupaten

Kulon Progo yang meliputi: angka kematian, angka kesakitan dan keadaan

gizi masyarakat.

Data yang dikumpulkan untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten

Kulon Progo adalah:

Data Derajat Kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan dan

data status gizi.

Data Pelayanan Kesehatan, antara lain data pemanfaatan Rumah Sakit,

pemanfaatan Puskesmas, data pelayanan kesehatan ibu dan anak, data

pemberantasan penyakit, data pelayanan kesehatan Gakin, data

penanggulangan KLB, dan data pelayanan kesehatan lainnya.

Data Sumber Daya Kesehatan yang meliputi data sarana kesehatan, data

tenaga kesehatan, data obat dan perbekalan kesehatan, serta data

pembiayaan kesehatan, dan data lainnya.

(34)
(35)

KABUPATEN/KOTA : KULON PROGO TAHUN : 2014

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 586 Km2 Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 88 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 204.149 205.419 409.568 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 2,9 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2 698,6 Jiwa/Km2 Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 44,2 per 100 penduduk produktif Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 99,4 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 98,50 90,58 94,49 % Tabel 3

9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi

a. SMP/ MTs 18,81 17,51 18,15 % Tabel 3

b. SMA/ SMK/ MA 31,42 26,29 28,83 % Tabel 3

c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3

d. Diploma I/Diploma II 0,59 0,89 0,74 % Tabel 3

e. Akademi/Diploma III 1,44 1,63 1,54 % Tabel 3

f. Universitas/Diploma IV 4,22 3,99 4,11 % Tabel 3

g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,21 0,09 0,15 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 2.649 2.656 5.305 Tabel 4

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 10 6 8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4

12 Jumlah Kematian Neonatal 23 10 33 neonatal Tabel 5

13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 9 4 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

14 Jumlah Bayi Mati 36 25 61 bayi Tabel 5

15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 13,59 9,41 11,50 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

16 Jumlah Balita Mati 41 34 75 Balita Tabel 5

17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 15 13 14 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

18 Kematian Ibu

Jumlah Kematian Ibu 5 Ibu Tabel 6

Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 94,25 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

B.2 Angka Kesakitan

19 Tuberkulosis

Jumlah kasus baru TB BTA+ 72 62 134 Kasus Tabel 7

Proporsi kasus baru TB BTA+ 53,73 46,27 % Tabel 7

CNR kasus baru BTA+ 17,58 15,14 32,72 per 100.000 penduduk Tabel 7

Jumlah seluruh kasus TB 137 115 252 Kasus Tabel 7

CNR seluruh kasus TB 33,45 28,08 61,53 per 100.000 penduduk Tabel 7

Kasus TB anak 0-14 tahun 9,92 % Tabel 7

Persentase BTA+ terhadap suspek #DIV/0! #DIV/0! 3,82 % Tabel 8

Angka kesembuhan BTA+ 0,00 0,00 78,30 % Tabel 9

Angka pengobatan lengkap BTA+ 0,00 0,00 3,77 % Tabel 9

Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 0,00 0,00 82,08 % Tabel 9

Angka kematian selama pengobatan 0,00 0,00 0,24 per 100.000 penduduk Tabel 9

20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 39,84 27,56 33,85 % Tabel 10

21 Jumlah Kasus Baru HIV 13 6 19 Kasus Tabel 11

22 Jumlah Kasus Baru AIDS 3 1 4 Kasus Tabel 11

23 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 1 0 1 Kasus Tabel 11

24 Jumlah Kematian karena AIDS 2 0 2 Jiwa Tabel 11

25 Donor darah diskrining positif HIV 0,58 0,34 0,56 % Tabel 12

26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani #REF! #REF! #REF! % Tabel 13

27 Kusta

Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 1 0 1 Kasus Tabel 14

Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0,24 0,00 0,24 per 100.000 penduduk Tabel 14

Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 15

Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 100,00 % Tabel 15

Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,24 per 100.000 penduduk Tabel 15

Angka Prevalensi Kusta 0,02 0,00 0,02 per 10.000 Penduduk Tabel 16

Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17

Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17

28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

AFP Rate (non polio) < 15 th 5,13 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18

Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19

Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 3 0 3 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19

Jumlah Kasus Campak 28 20 48 Kasus Tabel 20

Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20

Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAI

(36)

L P L + P Satuan ANGKA/NILAI

NO INDIKATOR No. Lampiran

Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20

29Incidence Rate DBD 19,29 11,96 31,25 per 100.000 penduduk Tabel 21

30Case Fatality Rate DBD 0,00 4,08 1,56 % Tabel 21

31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence) 0,13 0,09 0,21 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22

32Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 22

33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23

34 Cakupan pengukuran tekanan darah 141,67 205,60 174,18 % Tabel 24

35 Cakupan pemeriksaan obesitas 0,00 0,00 0,00 % Tabel 25

36 Cakupan pemeriksaan IVA+ 5,19 % Tabel 26

37 Cakupan pemeriksaan CBE 26,93 % Tabel 26

38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan

39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100 % Tabel 29

40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 89,35 % Tabel 29

41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99,14 % Tabel 29

42 Pelayanan Ibu Nifas 96,47 % Tabel 29

43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 99,07 % Tabel 29

44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 108,06 % Tabel 30

45 Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ 8,63 % Tabel 31

46 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 88,54 % Tabel 32

47 Penanganan komplikasi kebidanan 123,35 % Tabel 33

48 Penanganan komplikasi Neonatal 123,07 109,19 116,12 % Tabel 33

49 Peserta KB Baru 7,13 % Tabel 36

50 Peserta KB Aktif 79,30 % Tabel 36

51 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37

52 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 6,46 7,76 7,11 % Tabel 37

53 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 99,89 99,96 99,92 % Tabel 38

54 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 97,62 95,41 96,51 % Tabel 38

55 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 76,24 72,02 74,13 % Tabel 39

56 Pelayanan kesehatan bayi 95,81 98,16 96,98 % Tabel 40

57 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 41

58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 102,37 103,62 103,00 % Tabel 42

59 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 0,05 0,07 0,05 % Tabel 42

60 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 102,37 103,62 103,00 % Tabel 43

61 Bayi Mendapat Vitamin A 99,80 99,88 99,84 % Tabel 44

62 Anak Balita Mendapat Vitamin A 99,97 99,95 99,96 % Tabel 44

63 Baduta ditimbang 83,94 85,13 84,53 % Tabel 45

64 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,90 0,94 0,92 % Tabel 45

65 Pelayanan kesehatan anak balita 86,48 93,53 89,92 % Tabel 46

66 Balita ditimbang (D/S) 80,85 82,00 81,41 % Tabel 47

67 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,86 0,91 0,88 % Tabel 47

68 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 48

69 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100,00 100,00 100,00 %

Tabel 49

70 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1,38 Tabel 50

71 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 332 sekolah Tabel 51

72 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 362 sekolah Tabel 51

73 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 54,11 60,04 59,05 % Tabel 51

74 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 81,74 87,30 79,25 % Tabel 51

75 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan

mulut 81,74 87,30 79,25 % Tabel 51

76 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 25,30 32,07 29,04 % Tabel 52

77 Kegiatan promosi kesehatan:

a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan 3293 Tabel 53

b. Jumlah kunjungan rumah 75199 Tabel 53

c. Penyebaran informasi 6053 Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase

78 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan - - 100,46 % Tabel 54

79 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 196,81 283,53 240,30 % Tabel 55

80 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 7,79 9,59 8,70 % Tabel 55

81 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 2,92 1,90 2,34 per 100.000 pasien keluar Tabel 56

82 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 1,55 1,09 1,29 per 100.000 pasien keluar Tabel 56

83 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 52,87 % Tabel 57

84 Bed Turn Over (BTO) di RS 59,59 Kali Tabel 57

85 Turn of Interval (TOI) di RS 2,89 Hari Tabel 57

86 Average Length of Stay (ALOS) di RS 2,58 Hari Tabel 57

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

87 Rumah Tangga ber-PHBS 32,92 % Tabel 58

C.4 Keadaan Lingkungan

88 Persentase rumah sehat 58,87 % Tabel 59

(37)

L P L + P Satuan ANGKA/NILAI

NO INDIKATOR No. Lampiran

90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 31,03 % Tabel 61

91 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak 80,86 % Tabel 62

92 Desa STBM 6,41 % Tabel 63

93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 93,27 % Tabel 64

TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 43,97 % Tabel 65

TPM tidak memenuhi syarat dibina 23,34 % Tabel 66

TPM memenuhi syarat diuji petik 1,70 % Tabel 66

D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan

94 Jumlah Rumah Sakit Umum RS8 Tabel 68

95 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 68

119 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 6 Tabel 68

120 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 15 Tabel 68

Jumlah Puskesmas Keliling 21 Tabel 68

Jumlah Puskesmas pembantu 63 Tabel 68

121 Jumlah Apotek 28 Tabel 68

122 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 87,50 % Tabel 69

124 Jumlah Posyandu 961 Posyandu Tabel 70

125 Posyandu Aktif 90,11 % Tabel 70

126 Rasio posyandu per 100 balita 4,72 per 100 balita Tabel 70

127 UKBM

Poskesdes 40 Poskesdes Tabel 71

Polindes 2 Polindes Tabel 71

Posbindu 13 Posbindu Tabel 71

Posmaldes 28 Posmaldes Tabel 71

Pos Tb desa - Pos Tb desa Tabel 71

128 Jumlah Desa Siaga 88 Desa Tabel 72

129 Persentase Desa Siaga 100,00 % Tabel 72

D.2 Tenaga Kesehatan

130 Jumlah Dokter Spesialis 41 22 63 Orang Tabel 73

132 Jumlah Dokter Umum 50 60 110 Orang Tabel 73

133 Rasio Dokter (spesialis+umum) 42 per 100.000 penduduk Tabel 73

134 Jumlah Dokter Gigi 8 18 26 Orang Tabel 73

135 Jumlah Bidan 183 Orang Tabel 74

136 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 89 per 100.000 penduduk Tabel 74

137 Jumlah Perawat 142 369 511 Orang Tabel 74

136 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 125 per 100.000 penduduk Tabel 74

138 Jumlah Perawat Gigi 4 32 36 Orang Tabel 74

139 Jumlah Tenaga Kefarmasian 10 67 77 Orang Tabel 75

141 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 7 18 25 Orang Tabel 76

142 Jumlah Tenaga Sanitasi 12 12 24 Orang Tabel 76

140 Jumlah Tenaga Gizi 8 30 38 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan

145 Total Anggaran Kesehatan 102.753.693.245,00 Rp Tabel 82

146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 8,25 % Tabel 82

(38)

TABEL 1

KABUPATEN/KOTA : KULON PROGO

TAHUN : 2014

LUAS

JUMLAH

RATA-RATA

KEPADATAN

WILAYAH

RUMAH

JIWA/RUMAH

PENDUDUK

(km2)

TANGGA

TANGGA

per km2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1 Temon

36,29

15

0

15

26.526

9.395

2,82

731

2 Wates

32,00

7

1

8

44.607

14.972

2,98

1394

3 Panjatan

44,59

11

0

11

35.566

12.191

2,92

798

4 Galur

32,91

7

0

7

30.703

10.777

2,85

933

5 Lendah

35,59

6

0

6

38.057

13.301

2,86

1069

6 Sentolo

52,65

8

0

8

45.668

15.145

3,02

867

7 Pengasih

61,67

7

0

7

47.201

15.822

2,98

765

8 Kokap

73,80

5

0

5

33.575

11.427

2,94

455

9 Girimulyo

54,91

4

0

4

23.486

7.996

2,94

428

10 Nanggulan

39,61

6

0

6

28.586

9.405

3,04

722

11 Kalibawang

52,97

4

0

4

28.641

9.783

2,93

541

12 Samigaluh

69,29

7

0

7

26.952

9.237

2,92

389

JUMLAH (KAB/KOTA)

586,28

87

1

88

409.568

139.451

2,94

699

Sumber: - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kulon Progo

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

NO

KECAMATAN

DESA

KELURAHAN

DESA +

Gambar

Grafik 2.1 Piramida Penduduk Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 6 Grafik 2.2. Kemandirian Posyandu Strata Purnama Dan Mandiri Di
Grafik 2.1.PIRAMIDA PENDUDUK  KABUPATEN KULON PROGO  TAHUN 2014
Grafik 2.2. KEMANDIRIAN POSYANDU STRATA PURNAMA DAN  MANDIRI DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2010 S.D 2014
Grafik 3.2 Angka Kematian Ibu
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dengan telah disajikan Buku Saku Profil Kesehatan Kabupaten Malang Tahun 2016 (data tahun 2015), diharapkan dapat memberikan gambaran tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)

741 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten/Kota dan Qanun Kabupaten Aceh Besar tahun 2010 tentang SPM Kabupaten Aceh Besar, beberapa target

Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kinerja tahunan dan indikator kinerja berdasarkan sasaran, kebijakan, program, kegiatan dan indikator kinerja yang

100% 100% Persentase ibu nifas yang mendapat pelayanan sesuai standar 107.24% 100% Indikator merupakan indikator SPM Tambahan dengan penetapan target sesuai dengan

HASIL PENILAIAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2017.. Nama Satker BLU

Laporan Tahunan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bandung ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6

Inspektorat tidak mempunyai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan tidak mempunyai menteri secara khusus, namun demikian terdapat kebijakan pengawasan yang disusun

Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan rawat jalan RSJD Surakarta adalah lima (5) dimensi yang terdapat dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM)