• Tidak ada hasil yang ditemukan

POKOK-POKOK KETENTUAN EKSPOR BATUBARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POKOK-POKOK KETENTUAN EKSPOR BATUBARA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

POKOK-POKOK KETENTUAN EKSPOR BATUBARA

KEBIJAKAN EKSPOR BATUBARA DAN

PRODUK BATUBARA

Pertemuan Bisnis Tahunan Ke-4 Produsen dan

Pembeli Batubara Indonesia

Bali, 17 November 2015

LATAR BELAKANG

MASUKAN

PERBAIKAN TATA KELOLA

SEKTOR

PERTAMBANGAN BATUBARA

Melakukan pendataan lokasi verifikasi kantor pelayanan semua surveyor, SOP (prosedur,

biaya, dan waktu) verifikasi

Mengawasi pelaksanaan kerja surveyor dan melakukan evaluasi rutin terhadap surveyor

Kerjasama dengan Ditjen Minerba untuk melakukan “

witness survey”

Melakukan revisi terhadap peraturan menteri mengenai tata niaga batubara agar menjadi

lebih ketat (dengan mekanisme pelaku ekspor adalah ET dan diverifikasi)

Memberikan sanksi yang tegas kepada surveyor yang melanggar ketentuan dan

menyampaikan laporannya kepada KPK

(2)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

KEBIJAKAN EKSPOR BATUBARA DAN PRODUK BATUBARA

Permendag

No.

49/M-DAG/PER/7/2014

Tentang

Ketentuan Ekspor Batubara dan Produk Batubara

Permen ESDM No. 34 Tahun 2009 tentang Pengutamaan

Pemasokan Kebutuhan Mineral dan Batubara Untuk

Kebutuhan Dalam Negeri

Pencegahan eksploitasi berlebihan di bidang pertambangan

yang dapat merusak lingkungan

Pemenuhan kebutuhan batubara dalam negeri

Peningkatan investasi (industri pengolahan) dan peningkatan

penyerapan tenaga kerja

Traceability

produk

pertambangan

dalam

rangka

peningkatan

pengawasan

legalitas

pengelolaan

pertambangan dan pembayaran royalti (melalui kebijakan

verifikasi)

DASAR

HUKUM

SASARAN

DAN TUJUAN

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

LANDASAN HUKUM KEBIJAKAN EKSOR BATUBARA

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

Pasal 33 ayat (3) :

Bumi, air, dan kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan

suntuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”

Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral Dan Batubara, yang

mengamanatkan peningkatan nilai tambah secara nyata

bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapai

kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan.

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2014

Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2010 tentang

Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan

Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara

Peraturan Menteri Perdagangan

No. 14/M-DAG/PER/5/2008

terkait

Verifikasi Ekspor Produk Pertambangan

Tertentu

Peraturan Menteri Perdagangan

No. 39/M-DAG/PER/7/2014 tentang

Ketentuan Ekspor Batubara dan

Produk Batubara sebagaimana telah

diubah dengan Permendag

No. 49/M-DAG/PER/7/2014

Kebijakan Ekspor

Sesuai amanat UU No 7 Tahun

(3)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

BISNIS PROSES EKSPOR BATUBARA

5

Perusahaan Batubara

Dirjen Minerba

Dirjen

Daglu

SURVEYOR

Permohonan

Rekomendasi

Permohonan ET

Rekomendasi ET

Persetujuan

ET

LS

EKSPOR

ET, L/C, IUP

customs

PERKEMBANGAN PENERBITAN ET BATUBARA

Jumlah perusahaan yang telah mendapatkan ET-BATUBARA sejak 1

September 2014 adalah sebanyak 332 ET

Sampai dengan 13 November 2015

PKP2B

13%

IUP-OP

68%

IUP-K

19%

Jenis Perusahaan

Jumlah ET

PKP2B

42

IUP-OP

226

IUP-K Pengangkutan

dan Penjualan

64

TOTAL

332

(4)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

No.

Nama Surveyor

1.

PT. Sucofindo

2.

PT. Surveyor Indonesia

3.

PT. Anindya Wira Putra Consult

4.

PT. Carsurin

5.

PT. Surveyor Carbon Consulting

Indonesia

6.

PT. Geoservices

7.

PT. Jasa Mutu Mineral Indonesia

8.

PT. Tomo & Son

9.

PT. Tribhakti Inspektama

10.

PT. Triyasa Pirsa Utama

DAFTAR SURVEYOR YANG DITETAPKAN MENTERI PERDAGANGAN

• Guna

membantu

eksportir

dalam

melakukan ekspor batubara, Menteri

Perdagangan terlah menetapkan 10

perusahaan

surveyor

yang

telah

memenuhi

persyarata

yang

telah

ditetapkan.

• Surveyor

diberikan

tugas

untuk

melakukan verifikasi dan penelusuran

teknis setiap batubara yang akan

diekspor.

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

PERLUASAN PENERAPAN INSW PADA PELABUHAN PRIORITAS PENGAWASAN

SUMBER DAYA ALAM DAN PANGAN STRATEGIS ( PELABUHAN MANDATORY INSW)

No.

Pelabuhan

1

Benoa – Bali

2

Cikarang

3

Bandar Lampung

4

Tanjung Priok

5

Pelabuhan Udara Soekarno Hatta - Jakarta

6

Merak

7

Bekasi

8

Tanjung Emas

9

Belawan

10

Dumai

11

Ngurah Rai

12

Kualanamu

13

Makassar

14

Tanjung Perak

15

Juanda

16

Bitung

No.

Pelabuhan

Keterangan (Tentative)

17

Pangkal Pinang

7 September 2015

18

Palembang

21 September 2015

19

Balikpapan

5 Oktober 2015

20

Samarinda

5 Oktober 2015

21

Banjarmasin

5 Oktober 2015

“Why

Masih belum optimalnya pengawasan

terkait barang lartas di pelabuhan

prioritas pengawasan Sumber Daya Alam

dan Pangan Stategis.

Sumber. Menko, Rapat Koordinasi Rencana Perluasan

Implementasi Sistem NSW 10 Juli 2015

(5)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

KINERJA EKSPOR MINERBA INDONESIA

9

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)

Pada Januari-Agustus 2015, volume ekspor batubara dan mineral logam

mengalami penurunan signifikan masing-masing sebesar 9,87% dan 62,85% bila

dibandingkan dengan Januari-Agustus tahun sebelumnya.

2014 2015 10-14 15/14 Jan-Ags 2015 TOTAL EKSPOR 157.8 203.5 190.0 182.6 176.3 117.4 102.5 1.14 -12.68 100.00 NON MIGAS 129.7 162.0 153.0 149.9 146.0 96.7 89.6 1.59 -7.27 87.40 Pertambangan 26.7 34.7 31.3 31.2 22.9 15.0 13.7 -4.10 -9.19 13.32 Batubara 18.5 27.2 26.2 24.5 20.8 14.3 11.2 1.32 -21.55 10.96 Mineral logam 8.1 7.3 5.1 6.5 1.9 0.6 2.4 -26.11 272.77 2.29 Pertambangan Lainnya 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 15.25 -18.99 0.07 2014 2015 10-14 15/14 TOTAL EKSPOR 478.8 582.2 600.1 700.0 549.4 366.9 339.5 4.70 -7.46 NON MIGAS 422.9 523.2 551.7 656.0 507.7 339.3 310.1 6.10 -8.60 Pertambangan 360.0 457.1 483.8 581.5 429.0 288.6 256.6 6.09 -11.09 Batubara 298.8 353.4 384.3 424.3 408.2 273.4 246.4 8.40 -9.87 Mineral logam 56.7 97.3 90.9 145.8 10.2 8.7 3.2 -26.18 -62.85 Pertambangan Lainnya 4.4 6.5 8.6 11.5 10.6 6.5 7.0 26.10 6.87 Januari-Agustus Januari-Agustus Produk Pertambangan

Volume (Juta ton)

Trend (%) Perub. % 2010 2011 2012 2013 2014

Produk Pertambangan

Nilai (USD Miliar)

Trend (%) Perub. % Pangsa thd Tot Ekspor % 2010 2011 2012 2013 2014

KINERJA EKSPOR BATUBARA MENURUT NEGARA TUJUAN

2014 2015 10-14 15/14 15 TOTAL 18,499 27,222 26,166 24,501 20,819 14,323 11,236 1.32 (21.55) 100.00 1 INDIA 2,420.2 4,681.5 4,933.9 5,526.9 5,672.7 3,749.0 3,257.0 20.56 (13.12) 28.99 2 REP.RAKYAT CINA 4,391.8 7,568.9 7,305.5 6,894.0 4,725.5 3,454.0 1,980.2 0.53 (42.67) 17.62 3 JEPANG 2,801.3 3,755.4 3,606.8 3,225.1 2,593.7 1,809.0 1,405.5 (3.02) (22.30) 12.51 4 KOREA SELATAN 2,514.6 2,740.0 2,545.2 2,068.1 1,877.2 1,285.2 1,018.9 (8.30) (20.72) 9.07 5 TAIWAN 1,758.0 2,400.2 2,418.7 2,018.6 1,735.7 1,218.9 934.5 (1.97) (23.33) 8.32 6 PILIPINA 798.9 955.6 970.6 1,007.2 921.8 621.6 533.8 3.45 (14.12) 4.75 7 THAILAND 674.6 865.1 978.2 838.8 851.4 583.8 555.2 4.44 (4.91) 4.94 8 MALAYSIA 1,082.9 1,559.9 1,304.8 1,137.3 817.6 543.4 542.3 (8.41) (0.20) 4.83 9 HONGKONG 626.1 966.8 867.8 823.3 727.4 505.1 357.6 1.40 (29.19) 3.18 10 ITALIA 544.4 599.7 378.6 240.8 244.8 157.7 133.8 (22.21) (15.18) 1.19 LAINNYA 886.7 1,128.7 856.3 721.5 651.0 395.0 517.1 (10.11) 30.89 4.60

No. Negara Trend (%) Perub. (%) Pangsa (%) Nilai (USD Juta)

2010 2011 2012 2013 2014 Januari-Agustus 2014 2015 10-14 15/14 TOTAL 298,844.4 353,398.1 384,307.2 424,325.2 408,238.4 273,363.6 246,376.7 8.40 (9.87) 1 INDIA 51,254.3 74,723.2 96,076.0 118,288.5 136,352.1 87,702.6 82,208.3 27.33 (6.26) 2 REP.RAKYAT CINA 74,805.0 104,143.4 115,702.1 130,393.4 99,280.3 71,170.7 50,185.9 8.23 (29.49) 3 JEPANG 35,266.7 35,364.0 35,518.3 37,711.5 35,584.6 24,023.0 21,816.3 0.83 (9.19) 4 KOREA SELATAN 43,275.6 39,598.2 37,899.1 36,273.3 35,631.5 23,848.8 23,203.2 (4.65) (2.71) 5 TAIWAN 25,002.2 27,131.8 29,105.2 28,323.3 27,271.8 18,616.2 16,843.3 2.19 (9.52) 6 PILIPINA 11,110.9 10,989.7 11,636.2 14,508.8 15,021.3 9,867.2 10,056.6 9.21 1.92 7 THAILAND 13,081.8 13,293.9 14,676.0 14,365.0 16,241.5 10,911.6 12,050.7 5.23 10.44 8 MALAYSIA 15,535.7 17,337.5 16,138.0 17,128.9 14,494.0 9,300.0 10,998.7 (1.50) 18.26 9 HONGKONG 9,706.2 11,868.2 11,984.8 12,964.3 12,581.6 8,485.5 6,916.8 6.26 (18.49) 10 ITALIA 6,306.3 5,080.8 4,082.8 3,016.6 3,516.3 2,164.1 2,233.7 (15.55) 3.22 LAINNYA 13,499.9 13,867.5 11,488.7 11,351.7 12,263.4 7,274.0 9,863.2 (3.85) 35.60 Trend (%) Perub. % 2010 2011 2012 2013 2014 Januari-Agustus No. Negara

(6)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

PERKEMBANGAN EKSPOR BATUBARA INDONESIA

Jika ditarik data dari tahun 2010 sampai tahun 2014, trend nilai ekspor batubara

naik tipis di anggak 1,3%/tahun, namun jika dilihat dari volume tren naik lebih

tinggi di angka 8,4%/tahun.

Hal ini terjadi dikarenakan terjadinya penurunan harga batubara dunia

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

HARGA INTERNASIONAL BATUBARA DAN PERKIRAAN HARGA BATUBARA KEDEPAN

Sejak tahun 2010, hingga tahun 2014, harga batubara mengalami penurunan sebesar 10,0%/tahun

Penurunan harga batubara dipicu oleh penurunan harga minyak dunia. Kebijakan OPEC yang

tidak melakakukan koreksi target produksi, peningkatan produksi ekspor minyak Rusia serta

pencabutan resolusi Nuklir Iran membuat Minyak Bumi over supplay (IMF, 2015)

(7)

Trade Policy Research and Development Agency

26-11-2015

Referensi

Dokumen terkait

Makna asosiasi dapat dihubungkan dengan waktu atau peristiwa, makna asosiasi dapatpula dihubungkan dengan tempat atau lokasi, dan makna asosiasi dapat pula dihubungkan

Pada tahap pertama, Hilmi menyampaikan, pihak Medco menargetkan untuk dapat membangun pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 20 megawatt (MW) dengan alokasi dana

Berdasarkan dari semua hasil analisis data pada setiap uji coba yang dilakukan oleh pengembang dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil analisis data yang diperoleh dari para

Berdasarkan penjelasan pada pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan teknik token economy terhadap

Berdasarkan penilaian terhadap siswa kelas VII1 dan VII2 SMP IT Aziziyyah Pekanbaru pada aspek latar diketahui bahwa kemampuan memahai unsur intrinsik teks narasi siswa kelas VII

Gambar 6 menunjukkan boxplot dari distribusi temperatur dari pengukuran otomatis dan manual, dan terlihat bahwa hasil pengukuran manual sedikit lebih tinggi dari

Dalam proses pelaksanaan latihan yang dilakukan oleh paduan suara Karya Murni Choir, peneliti mengamati bahwa masih ada kendala yang dialami saat latihan lagu Sing

S’bab Engkau s’lalu menyertaiku Membimbingku lalui semua Jadikanku lebih dari pemenang Yesus Kau yang menjaga hidupku Tak pernah Kau lalai sedikitpun Dalam lembah kekelamanku Ku