• Tidak ada hasil yang ditemukan

Percobaan 2_Mencari Parameter Xm, Rc, Tanpa Beban Dan Ze, Xe Pada Block Test Rotor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Percobaan 2_Mencari Parameter Xm, Rc, Tanpa Beban Dan Ze, Xe Pada Block Test Rotor"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERCOBAAN 2 PERCOBAAN 2

MENCARI PARAMETER Xm, Rc, TANPA BEBAN DAN Ze, Xe PADA BLOK MENCARI PARAMETER Xm, Rc, TANPA BEBAN DAN Ze, Xe PADA BLOK

TEST ROTOR TEST ROTOR

I.

I. TUJUANTUJUAN

1.

1. Praktikum dapat memahami prinsip kerja dari motor induksi 3 fasa sehinggaPraktikum dapat memahami prinsip kerja dari motor induksi 3 fasa sehingga  praktikan

 praktikan mendapamendapatkan tkan nilai nilai parameparameter ter Re, Re, Xm, Xm, saat saat motor motor induksi induksi 3 3 fasa fasa tanpatanpa  beban dan Re

 beban dan Re, Xe saat m, Xe saat motor induksi 3 fasa dotor induksi 3 fasa di blok.i blok. 2.

2. Praktikan dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil praktikum yang telahPraktikan dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil praktikum yang telah dilakukan.

dilakukan.

II.

II. DASAR TEORIDASAR TEORI

Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan digunakan Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.

field) yang dihasilkan oleh arus stator.

Rangkaian ekivalen motor induksi tiga fasa dapat digambarkan sebagai Rangkaian ekivalen motor induksi tiga fasa dapat digambarkan sebagai  berikut :

 berikut :

Gambar 2.1. Rangkaian Ekivalen dari Sisi

Gambar 2.1. Rangkaian Ekivalen dari Sisi Stator Motor IinduksiStator Motor Iinduksi

Atau seperti gambar berikut : Atau seperti gambar berikut :

Gambar 2.2.

(2)

Dimana :

 

 

 

 

a adalah jumlah lilitan efektif tiap fasa pada lilitan stator yang banyaknya a kali  jumlah lilitan rotor.

Dalam teori transformator-statika, analisis rangkaian ekivalen sering disederhanakan dengan mengabaikan seluruh cabang penalaran atau melakukan  pendekatan dengan memindahkan langsung ke terminal primer. Pendekatan demikian tidak dibenarkan dalam motor induksi yang bekerja dalam keadaan normal, karena adanya celah udara yang menjadikan perlunya suatu arus peneralan yang sangat besar (30% sampai 40% dari arus beban penuh) dan karena reaktansi bocor juga perlu lebih tinggi. Untuk itu dalam rangkaian ekivalen R C  dapat dihilangkan (diabaikan).

Rangkaian ekivalen menjadi gambar berikut.

Gambar 2.3. Rangkaian ekivalen lain dari motor induksi

Penentuan Parameter Motor Induksi

Data yang diperlukan untuk menghitung performansi dari suatu motor induksi dapat diperoleh dari hasil pengujian tanpa beban, pengujian rotor tertahan.

Pengujian Tanpa Beban ( No Load Test)

Pengujian tanpa beban pada motor induksi akan memberikan keterangan berupa besarnya arus magnetisasi dan rugi  – rugi tanpa beban. Biasanya pengujian tersebut dilakukan pada frekuensi yang diizinkan dan dengan tegangan tiga fasa dalam keadaan setimbang yang diberikan pada terminal stator. Pembacaan diambil pada tegangan yang diizinkan setelah motor bekerja cukup lama, agar bagian –  bagian yang bergerak mengalami  pelumasan sebagaimanamestinya. Rugi – rugi rotasional keseluruhan pada frekuensi dan tegangan yang diizinkan pada waktu dibebani biasanya dianggap konstan dan sama dengan rugi – rugi tanpa beban.

Pada keadaan tanpa beban, besarnya arus rotor sangat kecil dan hanya diperlukan untuk menghasilkan torsi yang cukup untuk mengatasi

(3)

gesekan. Karenanya rugi  –   rugi I2.R tanpa beban cukup kecil dan dapat diabaikan. Pada transformator rugi  – rugi I2.R primernya tanpa beban dapat diabaikan, akan tetapi rugi –   rugi stator tanpa beban motor induksi besarnya cukup berarti karena arus magnetisasinya lebih besar. Besarnya rugi  –   rugi rotasional PROT pada keadaan kerja normal adalah :



 





Dimana :

Pnl = daya input 3 fasa (W).

Inl = arus tanpa beban 3 fasa (A).

R 1 = tahanan stator tiap fasa (Ω).

Karena slip pada keadaaan tanpa beban sangat kecil, maka akan mengakibatkan tahanan rotor R2/s sangat besar. Sehingga cabang paralel

rotor dan cabang magnetisasi menjadi jXm di shunt dengan suatu tahanan yang

sangat besar, dan besarnya reaktansi cabang paralel karenanya sangat mendekati Xm. Sehingga besar reaktansi yang tampak Xnl  yang diukur pada

terminal stator pada keadaan tanpa beban sangat mendekati X1+Xm , yang

merupakan reaktansi sendiri dari stator, sehingga :

 



 



Maka besarnya reaktansi diri stator, dapat ditentukan dari pambacaan alat ukur pada keadaan tanpa beban. Untuk mesin tiga fasa yang terhubung Y  besarnya induktansi magnetisasi tanpa beban :

 

 

 





Di mana Vnl merupakan tegangan line, pada pengujian tanpa beban.

Besarnya tahanan pada pengujian tanpa beban R nl adalah :



 







Pnl merupakan suplai daya tiga fasa pada keadaan tanpa beban, maka

 besar reaktansi tanpa beban.

 



  







sewaktu pengujian beban nol, maka rangkaian ekivalen motor induksi seperti Gambar berikut.

(4)

Pengujian Rotor Tertahan (Block Rotor Test)

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan parameter –   parameter motor induksi, dan biasa juga disebut dengan locked rotor test. Pada pengujian ini rotor dikunci / ditahan sehingga tidak berputar.

Untuk melakukan pengujian ini, tegangan AC disuplai ke stator dan arus yang mengalir diatur mendekati beban penuh. Ketika arus telah menunjukkan nilai beban penuhnya, maka tegangan, arus, dan daya yang mengalir ke motor diukur. Rangkaian ekivalen untuk pengujian ini dapat dilihat  pada gambar 5 di bawah ini.

Gambar 2.5. Rangkaian Ekivalen Motor Induksi pada Percobaan Block Rotor Test

Saat pengujian ini berlangsung s = 1 dan tahanan rotor R 2/s = R 2. Karena nilai

R 2dan X2begitu kecil, maka arus input akan seluruhnya mengalir melalui

tahanan dan reaktansi tersebut. Oleh karena itu, kondisi sirkit pada saat ini terlihat seperti kombinasi seri X1, R 1, X2, dan R 2. Sesudah tegangan dan

frekuensi diatur, arus yang mengalir pada motor diatur dengan cepat, sehingga tidak timbul kenaikan temperatur pada rotor dengan cepat. Daya input yang diberikan kepada motor ;



  





 

VBR  = Tegangan line pada saat pengujian berlangsung.

IBR  = Arus line pada saat pengujian berlangsung.

Besarnya tahanan pada pengujian Block Rotor R e adalah :

 







 

 





Ze = impedansi hubung singkat.

PBR merupakan suplai daya tiga fasa pada keadaan block rotor, maka besar

reaktansi block rotor adalah

(5)



 







 



 



 

Tahanan block rotor :



 



Sedangkan resistansi block rotor,

 



 



 



 adalah reaktansi stator dan rotor pada frekuensi pengujian.

 





 Nilai dari R 1  ditenstukan dari DC test. Karena reaktansi berbanding langsung

dengan frekuensi, maka reaktansi ekivalen toral XBR  pada saat frekuensi operasi

normal.

 



 

 





  



 



III. ALAT DAN BAHAN

 Motor induksi 3 fasa 1 buah

 Wattmeter AC 1 buah

 Voltmeter AC 1 buah

 Amperemeter AC 1 buah

 Cos

meter 1 buah

 Variac 3 fasa 1 buah

 Kabel konektor secukupnya

(6)

V. LANGKAH PERCOBAAN

1. Siapkan peralatan.

2. Rangkailah alat dan bahan seperti gambar rangkaian percobaan diatas, dan motor disambungkan dalam bentuk delta.

3. Untuk beban No Load berikan tegangan 220V.

4. Kemudian catat nilai tegangan, arus, daya dan cos

 yang terukur.

5. Untuk beban Block Rotor Test berikan tegangan hingga mencapai arus nominal. 6. Kemudian catat hasil tegangan, arus, daya dan cos

 yang terukur.

7. Hitung nilai Xm, Rc, Ze, dan Xe dari hasil data percobaan. 8. Kemudian analisa dan simpulkan hasil percobaan.

(7)

VI. TABEL DATA PERCOBAAN

Percobaan V (Volt) I (Amp) P (Watt) cos

No Load Test 1.25 220 100 0.3 Lag Block Rotor

Test

0.9 108 200

- No Load Test

 

 

  





Block Rotor Test

 







 

 





 

  







VII. TUGAS

1. Pada pengujian motor induksi pada pecobaan ini adalah mendapatkan parameter Re, Xm saat dalam kondisi tanpa beban dan parameter Ze, Xe saat rotor di block. Kenapa saat dalam pengujian tanpa beban motor dipasang delta sedangkan saat rotor diblock motor dipasang secara bintang? Jelaskan!

2. Ketika dalam pengujian tanpa beban, jelaskan besar nilai slip motor induksi 3 fasa!

3. Berapa besar nilai arus yang terukur saat pengujian motor induksi 3 fasa dalam kondisi rotor di block. Jelaskan!

Gambar

Gambar 2.1. Rangkaian Ekivalen dari Sisi Stator Motor Iinduksi Stator Motor Iinduksi Atau seperti gambar berikut :
Gambar 2.3. Rangkaian ekivalen lain dari motor induksi
Gambar 2.4.  Rangkaian Ekivalen Motor Induksi saat Percobaan Beban Nol
Gambar 2.5.  Rangkaian Ekivalen Motor Induksi pada Percobaan Block Rotor Test

Referensi

Dokumen terkait

Charger sering juga disebut Converter adalah suatu rangkaian peralatan listrik yang digunakan untuk mengubah arus listrik bolak balik ( Alternating Current , disingkat AC)

=fluks magnetik adalah banyaknya garis gaya magnet yang menembus suatu bidang Sumber arus listrik bolak-balik (alternating current) AC berasal dari generator AC 16.. Bagaimana cara

Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran

Motor induksi adalah motor listrik arus bolak balik yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan statornya, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada

Kegunaan trafo yaitu memindahkan tenaga (daya) listrik dari input ke output atau dari sisi primer ke sisi sekunder!. Dioda dapat digunakan untuk menyearahkan arus AC (arus

Untuk itu DIAC dapat menyearahkan arus AC dua arah/bolak-balik, karena fungsinya demikian maka DIAC dapat mendrive motor listrik DC untuk putar kiri/kanan...

Motor-motor listrik yang menggunakan rotor lilit (wound rotor) untuk sumber tegangan bolak balik terutama pada motor induksi satu fase adalah motor universal (motor seri ac) dan

Jika kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada