yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan
masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh
oleh lingkungan, lingkungan, teknologi, teknologi, manusia, manusia, organisasi organisasi dandan politik. politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi
risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemenmanusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan
risiko (manusia, staff, dan organisasi)organisasi)..
Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi
menjadi
Risiko OperasionalRisiko Operasional
Risiko HazardRisiko Hazard
Risiko FinansialRisiko Finansial
Risiko StrategikRisiko Strategik
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi
Korporasi (Enterprise Risk Management)(Enterprise Risk Management).. Manajemen Risiko dimulai dari proses
Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko,identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi, mitigasi,monitoring danmonitoring dan evaluasi.
evaluasi.
Berikut adalah langkah
Berikut adalah langkah – – langkah yang dapat dilakukan, yaitu: langkah yang dapat dilakukan, yaitu:
1.
1. Risk IdentificationRisk Identification
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi kemungkinan risiko yang dapat terjadi Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi kemungkinan risiko yang dapat terjadi pada organisasi atau perusahaan. Ini bertujuan untuk mengetahui keadaan yang akan dihadapi pada organisasi atau perusahaan. Ini bertujuan untuk mengetahui keadaan yang akan dihadapi oleh organisasi atau perusahaan tersebut dalam berbagai aspek seperti sosial, hukum, ekonomi, oleh organisasi atau perusahaan tersebut dalam berbagai aspek seperti sosial, hukum, ekonomi, produk/jasa, pasar, dan teknologi yang ada. Risiko dari setiap aspek akan diklasifikasikan produk/jasa, pasar, dan teknologi yang ada. Risiko dari setiap aspek akan diklasifikasikan menurut kategorinya masing
menurut kategorinya masing – – masing agar mempermudah proses selanjutnya. masing agar mempermudah proses selanjutnya.
2.
2. Risk AssessmentRisk Assessment
Setelah risiko telah diidentifikasi pada perusahaan atau organisasi tersebut, selanjutnya akan Setelah risiko telah diidentifikasi pada perusahaan atau organisasi tersebut, selanjutnya akan dinilai potensi keparahan kerugian dan kemungkinan terjadinya. Dalam hal ini, diperlukan dinilai potensi keparahan kerugian dan kemungkinan terjadinya. Dalam hal ini, diperlukan kemampuan individu disetiap bidangnya untuk memberikan penilaian terhadap risiko
kemampuan individu disetiap bidangnya untuk memberikan penilaian terhadap risiko – – risiko risiko
yang telah diidentifikasi. Tujuannya adalah agar setiap risiko berada pada
yang telah diidentifikasi. Tujuannya adalah agar setiap risiko berada pada prioritas yang tepat.prioritas yang tepat. 3.
3. Risk ResponseRisk Response
Proses ini dilakukan untuk memilih dan menerapkan langkah
Proses ini dilakukan untuk memilih dan menerapkan langkah – – langkah pengelolaan risiko. langkah pengelolaan risiko. Tantangan bagi manajer risiko adalah untuk menentukan portofolio yang tepat untuk
Tantangan bagi manajer risiko adalah untuk menentukan portofolio yang tepat untuk membentukmembentuk sebuah strategi yang terintegrasi sehingga risiko dapat dihadapi dengan baik. Tanggapan risiko sebuah strategi yang terintegrasi sehingga risiko dapat dihadapi dengan baik. Tanggapan risiko umumnya terbagi dalam kategori seperti
1.
1. Risk Avoidance, Mengambil tindakan untuk menghentikan kegiatan yang dapat menyebabkanRisk Avoidance, Mengambil tindakan untuk menghentikan kegiatan yang dapat menyebabkan risiko terjadi
risiko terjadi 2.
2. Risk Reduction, Mengambil tindakan untuk mengurangi kemungkinan atau dampak atauRisk Reduction, Mengambil tindakan untuk mengurangi kemungkinan atau dampak atau keduanya, biasanya melalui pengandalian di
keduanya, biasanya melalui pengandalian di bagian internal perusahaan/organisasibagian internal perusahaan/organisasi 3.
3. Risk Sharing or Transfer, Mengambil tindakan untuk mentransfer beberapa risiko melaluiRisk Sharing or Transfer, Mengambil tindakan untuk mentransfer beberapa risiko melalui asuransi, outsourcing atau hedging.
asuransi, outsourcing atau hedging. 4.
4. Risk Acceptence, Tidak mengambil tindakan apapun untuk menganggulangi risiko, melainkanRisk Acceptence, Tidak mengambil tindakan apapun untuk menganggulangi risiko, melainkan menerima risiko tersebut terjadi.
menerima risiko tersebut terjadi. 5.
5. Create a Risk Management PlanCreate a Risk Management Plan
Membuat penanggulangan risiko yang tepat untuk setiap masing
Membuat penanggulangan risiko yang tepat untuk setiap masing – – masing kategori risiko. masing kategori risiko. Mitigasi perlu mendapat persetujuan oleh level manajemen yang sesuai, berikut adalah contoh Mitigasi perlu mendapat persetujuan oleh level manajemen yang sesuai, berikut adalah contoh tabel manajemen risiko:
tabel manajemen risiko: 5.
5. ImplementationImplementation
Melaksanakan seluruh metode yang telah direncanakan untuk mengurangi atau menanggulangi Melaksanakan seluruh metode yang telah direncanakan untuk mengurangi atau menanggulangi pengaruh dari setiap risiko yang ada.
pengaruh dari setiap risiko yang ada. 6.
6. Evaluate and ReviewEvaluate and Review
Perencanaan yang telah direncanakan di awal tidak akan seluruhnya dapat berjalan dengan Perencanaan yang telah direncanakan di awal tidak akan seluruhnya dapat berjalan dengan lancar. Perubahan keadaan atau lingkungan yang tidak diprediksi sebelumnya akan lancar. Perubahan keadaan atau lingkungan yang tidak diprediksi sebelumnya akan menyebabkan perubahan rencana manajemen risiko yang telah dibuat, oleh karena itu perlu menyebabkan perubahan rencana manajemen risiko yang telah dibuat, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan rencana untuk menanggulangi risiko yang akan mungkin terjadi.
dilakukan perubahan rencana untuk menanggulangi risiko yang akan mungkin terjadi.
BAHAYA-BAHAYA POTENSIAL DIRUMAH SAKIT BAHAYA-BAHAYA POTENSIAL DIRUMAH SAKIT MENURUT KEPMENKES RI
BAHAYA BAHAYA KIMIA KIMIA
DIANTARANYA: ETHYLENE OXIDE, FORMALDEHYDE, DIANTARANYA: ETHYLENE OXIDE, FORMALDEHYDE,
GLUTARALDEHYDE, ETHER, HALOTHANE, ETRANE,
GLUTARALDEHYDE, ETHER, HALOTHANE, ETRANE,
MERCURY, CHLORINE MERCURY, CHLORINE BAHAYA BAHAYA BIOLOGI BIOLOGI
DIANTARANYA VIRUS (MISAL: HEPATITIS B, HEPATITIS C, DIANTARANYA VIRUS (MISAL: HEPATITIS B, HEPATITIS C, INFLUENZA, HIV), BAKTERI (MISAL: S.SAPHROPHYTICUS, INFLUENZA, HIV), BAKTERI (MISAL: S.SAPHROPHYTICUS, BACILLUS SP, PORIONIBACTERIUM SP, H.INFLUENZAE, BACILLUS SP, PORIONIBACTERIUM SP, H.INFLUENZAE, S.PNEUMONIAE, N. MENINGITIDIS, B.STREPTOCOCCUS, S.PNEUMONIAE, N. MENINGITIDIS, B.STREPTOCOCCUS, PSEUDOMONAS), JAMUR (MISAL: CANDIDA) DAN PARASIT PSEUDOMONAS), JAMUR (MISAL: CANDIDA) DAN PARASIT (MISAL: S.SCABIEI) (MISAL: S.SCABIEI) BAHAYA BAHAYA ERGONOMI ERGONOMI
CARA KERJA YANG SALAH, DIANTARANYA POSISI KERJA CARA KERJA YANG SALAH, DIANTARANYA POSISI KERJA
STATIS, ANGKAT ANGKUT PASIEN, MEMBUNGKUK,
STATIS, ANGKAT ANGKUT PASIEN, MEMBUNGKUK,
MENARIK, MENDORONG. MENARIK, MENDORONG. BAHAYA BAHAYA PSIKOSOSIAL PSIKOSOSIAL
DIANTARANYA KERJA SHIFT, STRESS BEBAN KERJA, DIANTARANYA KERJA SHIFT, STRESS BEBAN KERJA, HUBUNGAN KERJA, POST TRAUMATIC.
HUBUNGAN KERJA, POST TRAUMATIC. BAHAYA
BAHAYA MEKANIK MEKANIK
DIANTARANYA TERJEPIT, TERPOTONG, TERPUKUL,
DIANTARANYA TERJEPIT, TERPOTONG, TERPUKUL,
TERGULUNG, TERSAYAT, TERTUSUK BENDA TAJAM. TERGULUNG, TERSAYAT, TERTUSUK BENDA TAJAM. BAHAYA
BAHAYA LISTRIK LISTRIK
DIANTARANYA SENGATAN LISTRIK, HUBUNGAN ARUS DIANTARANYA SENGATAN LISTRIK, HUBUNGAN ARUS PENDEK, KEBAKARAN, PETIR, LISTRIK STATIS
PENDEK, KEBAKARAN, PETIR, LISTRIK STATIS KECELAKAAN
KECELAKAAN DIANTARANYA DIANTARANYA KECELAKAAN KECELAKAAN BENDA BENDA TAJAMTAJAM LIMBAH
LIMBAH RS RS DIANTARANYA LIMBAH MEDIDIANTARANYA LIMBAH MEDIS (JARUM SUNS (JARUM SUNTIK, VIALTIK, VIAL OBAT, NANAH, DARAH) LIMBAH NON MEDIS, LIMBAH OBAT, NANAH, DARAH) LIMBAH NON MEDIS, LIMBAH CAIRAN TUBUH MANUSIA
CAIRAN TUBUH MANUSIA (MISAL:D(MISAL:DROPET, LIUR, ROPET, LIUR, SPUTUM)SPUTUM)
RISIKO YANG ADA DIRUMAH SAKIT RISIKO YANG ADA DIRUMAH SAKIT
Pekerja rumah sakit memiliki risiko kerja yang lebih tinggi dibanding pekerja industri Pekerja rumah sakit memiliki risiko kerja yang lebih tinggi dibanding pekerja industri lain sehingga bahaya resiko tersebut harus dikendalikan. Selain itu, hal ini harus diketahui lain sehingga bahaya resiko tersebut harus dikendalikan. Selain itu, hal ini harus diketahui bersama sebagai bentuk tindakan preventif untuk men
bersama sebagai bentuk tindakan preventif untuk mengantisipasi terjadinya sesuatu yanggantisipasi terjadinya sesuatu yang tidak kita inginkan.
1.
1. Risiko bahaya fisik Risiko bahaya fisik
Risiko bahaya mekanikRisiko bahaya mekanik
Risiko yang paling sering terjadi adalah tertusuk jarum, terpeleset ataupun menabrak Risiko yang paling sering terjadi adalah tertusuk jarum, terpeleset ataupun menabrak dinding/pintu kaca. Pengendalian yang harus dilakukan antara lain : penggunaan safety box dinding/pintu kaca. Pengendalian yang harus dilakukan antara lain : penggunaan safety box limbah tajam, kebijakan dilarang menutup kembali jarum bekas, pemasangan keramik anti limbah tajam, kebijakan dilarang menutup kembali jarum bekas, pemasangan keramik anti licin pada koridor dan lantai yang miring, pemasangan rambu “awas licin”, pemasangan kaca licin pada koridor dan lantai yang miring, pemasangan rambu “awas licin”, pemasangan kaca film dan stiker pada dinding/pintu kaca agar lebih kelihatan.
film dan stiker pada dinding/pintu kaca agar lebih kelihatan.
Risiko bahaya radiasiRisiko bahaya radiasi
Risiko ini terdapat di ruang radiologi, radio therapy, kedokteran nuklir dan beberapa kamar Risiko ini terdapat di ruang radiologi, radio therapy, kedokteran nuklir dan beberapa kamar operasi yang memiliki x-ray. Pengendalian yang harus dilakukan antara lain : pemasangan operasi yang memiliki x-ray. Pengendalian yang harus dilakukan antara lain : pemasangan rambu peringatan bahaya radiasi, pengecekan tingkat paparan radiasi secara berkala dan rambu peringatan bahaya radiasi, pengecekan tingkat paparan radiasi secara berkala dan pemantauan paparan radiasi.
pemantauan paparan radiasi.
Risiko bahaya kebisinganRisiko bahaya kebisingan
Risiko ini terdapat pada ruang boiler, generator listrik dan ruang chiller. Pengendalian yang Risiko ini terdapat pada ruang boiler, generator listrik dan ruang chiller. Pengendalian yang harus dilakukan antara lain : substitusi peralatan melalui alat-alat baru dengan intensitas harus dilakukan antara lain : substitusi peralatan melalui alat-alat baru dengan intensitas kebisingan yang lebih rendah, penggunaan pelindung telinga dan pemantauan tingkat kebisingan yang lebih rendah, penggunaan pelindung telinga dan pemantauan tingkat kebisingan secara berkala oleh sanitasi.
kebisingan secara berkala oleh sanitasi.
Risiko bahaya pencahayaanRisiko bahaya pencahayaan
Risiko bahaya pencahayaan ini seperti di kamar operasi dan laboratorium. Pengendalian yang Risiko bahaya pencahayaan ini seperti di kamar operasi dan laboratorium. Pengendalian yang harus dilakukan adalah pemantauan tingkat pencahayaan secara berkala oleh sanitasi dan harus dilakukan adalah pemantauan tingkat pencahayaan secara berkala oleh sanitasi dan hasil pemantauan dilaporkan ke petugas teknisi untuk tindak lanjut ruangan yang tingkat hasil pemantauan dilaporkan ke petugas teknisi untuk tindak lanjut ruangan yang tingkat pencahayaannya tidak memenuhi persyaratan.
pencahayaannya tidak memenuhi persyaratan.
Risiko bahaya listrikRisiko bahaya listrik
Risiko bahaya listrik terdiri dari konsleting dan kesetrum. Pengendalian yang harus dilakukan Risiko bahaya listrik terdiri dari konsleting dan kesetrum. Pengendalian yang harus dilakukan adalah adanya kebijakan penggunaan peralatan listrik harus memenuhi SNI, serta dilakukan adalah adanya kebijakan penggunaan peralatan listrik harus memenuhi SNI, serta dilakukan pengecekan secara rutin baik fungsi dan kelayakan peralatan listrik di rumah sakit.
pengecekan secara rutin baik fungsi dan kelayakan peralatan listrik di rumah sakit. 2.
melalui sanitasi dan harus didukung dengan housekeeping yang baik dari seluruh karyawan melalui sanitasi dan harus didukung dengan housekeeping yang baik dari seluruh karyawan dan penghuni rumah sakit.
dan penghuni rumah sakit. 3.
3. Risiko bahaya kimiaRisiko bahaya kimia
Risiko ini terdapat pada bahan-bahan kimia golongan berbahaya dan beracun. Pengendalian Risiko ini terdapat pada bahan-bahan kimia golongan berbahaya dan beracun. Pengendalian yang harus dilakukan adalah dengan identifikasi bahan-bahan B3 (Bahan Berbahaya dan yang harus dilakukan adalah dengan identifikasi bahan-bahan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), pelabelan standar, penyimpanan standar, penyiapan MSDS (Material Safety Data Beracun), pelabelan standar, penyimpanan standar, penyiapan MSDS (Material Safety Data Sheet) atau lembar data keselamatan bahan, penyiapan P3K, serta pelatihan teknis bagi Sheet) atau lembar data keselamatan bahan, penyiapan P3K, serta pelatihan teknis bagi petugas
petugas pengelola pengelola B3. B3. Selain Selain itu itu pembuangan pembuangan limbah limbah B3 B3 cair cair harus harus dipastikan dipastikan melaluimelalui saluran air kotor yang akan masuk ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
saluran air kotor yang akan masuk ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). 4.
4. Risiko bahaya fisiologiRisiko bahaya fisiologi
Risiko ini terdapat pada sebagian besar kegiatan di rumah sakit berupa kegiatan angkat Risiko ini terdapat pada sebagian besar kegiatan di rumah sakit berupa kegiatan angkat angkut, posisi duduk, ketidaksesuaian antara peralatan kerja dan ukuran fisik pekerja. Risiko angkut, posisi duduk, ketidaksesuaian antara peralatan kerja dan ukuran fisik pekerja. Risiko ini misalnya terjadi pada pekerjaan angkat dan angkut baik pasien maupun barang. Selain itu ini misalnya terjadi pada pekerjaan angkat dan angkut baik pasien maupun barang. Selain itu pemilihan
pemilihan sarana sarana dan dan prasarana prasarana rumah rumah sakit sakit juga juga harus harus mempertimbangan mempertimbangan faktor faktor fisiologi,fisiologi, terutama peralatan yang dibeli dari negara lain yang secara fisik terdapat perbedaan ukuran terutama peralatan yang dibeli dari negara lain yang secara fisik terdapat perbedaan ukuran badan. Pengendalian yang
badan. Pengendalian yang harus dilakukan yaitu melalui melakukan gerak tubuh secara rutin.harus dilakukan yaitu melalui melakukan gerak tubuh secara rutin. 5.
5. Risiko bahaya psikologiRisiko bahaya psikologi
Risiko bahaya psikologi dapat terjadi di seluruh rumah sakit berupa ketidakharmonisan Risiko bahaya psikologi dapat terjadi di seluruh rumah sakit berupa ketidakharmonisan hubungan antar manusia didalam rumah sakit, baik sesama staff, staff dengan pasien, maupun hubungan antar manusia didalam rumah sakit, baik sesama staff, staff dengan pasien, maupun staff dengan pimpinan. Risiko psikologi akan memberikan pengaruh pada perilaku atau staff dengan pimpinan. Risiko psikologi akan memberikan pengaruh pada perilaku atau semangat kerja petugas sehingga produktivitas akan menurun. Upaya pengendalian yang semangat kerja petugas sehingga produktivitas akan menurun. Upaya pengendalian yang dilakukan untuk risiko ini adalah dengan mengadakan pertemuan antar satuan kerja, antar dilakukan untuk risiko ini adalah dengan mengadakan pertemuan antar satuan kerja, antar staff, dan pimpinan pada acara-acara
staff, dan pimpinan pada acara-acara bersama yang bertujuan agar terjalin komunikasi denganbersama yang bertujuan agar terjalin komunikasi dengan baik.
baik. Sehingga Sehingga secara secara psikologi psikologi hal hal ini ini berdampak berdampak baik baik pada pada proses proses pengakraban, pengakraban, dengandengan harapan risiko bahaya psikologi dapat ditekan seminimal mungkin.
harapan risiko bahaya psikologi dapat ditekan seminimal mungkin.
Pengenalan potensi bahaya dan resiko di rumah sakit diharapkan pekerja, pengunjung, Pengenalan potensi bahaya dan resiko di rumah sakit diharapkan pekerja, pengunjung, pasien dan masyarakat sekitar lingkungan rumah sakit mampu mengidentifikasi risiko bahaya pasien dan masyarakat sekitar lingkungan rumah sakit mampu mengidentifikasi risiko bahaya
dan mengetahui upaya pengendalian risiko bahaya tersebut. dan mengetahui upaya pengendalian risiko bahaya tersebut.