• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TAHUN TERAKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TAHUN TERAKHIR"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TAHUN TERAKHIR

PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL INSTITUSI

MODEL PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN

PANGAN, PENDIDIKAN, DAN KESEHATAN

Tahun ke-2 dari rencana 2 tahun

ENDANG ROSTIANA, SE., MT (NIDN: 0402027102)

DR. HORAS DJULIUS, SE (NIDN: 0408077101)

UNIVERSITAS PASUNDAN

November 2018

(2)
(3)

i

RINGKASAN

Penelitian ini dilaksanakan selama dua tahun, pada akhir tahun kedua penelitian, seluruh aktivitas kegiatan telah dilakukan dan semua luaran yang direncanakan telah dihasilkan. Pada tahun pertama telah dilakukan kajian survey terhadap masyarakat miskin di Kota Bandung. Pengolahan atas data survey menghasilkan: (a) Pola pendapatan keluarga empirik, (b) Faktor-faktor penentu pendapatan keluarga, (c) Pola konsumsi dan pengeluaran empirik, dan (d) Faktor-faktor penentu pengeluaran keluarga. Dari analisis tersebut telah disusun model empiris pendapatan dan pengeluaran konsumsi keluarga KPS dan KS-1.

Model tentatif yang dihasilkan ditulis dalam bentuk laporan kajian ilmiah (artikel jurnal) dan dikirimkan serta dipresentasikan ke forum SIBR (The Society of Interdisciplinary

Business Research) yang diadakan di Bangkok pada 25-26 Mei 2017. Artikel yang

dipresentasikan dalam forum ilmiah tersebut diteruskan kepada pengelola jurnal RIBER (Review of Integrative Business and Economics Research). Setelah melalui proses peninjauan dan perbaikan, artikel tersebut terbit pada Vol.6, issue 4 tahun 2017, dengan judul “Exploration of Consumption Patterns to Form Financial Management Model for Poor

Families in Bandung, Indonesia”.

Pada tahun kedua telah dilakukan Diskusi Kelompok Terarah dengan peserta tokoh masyarakat dari responden penelitian pada tahun pertama. Tujuan penelitian ini telah tercapai dengan rincian sebagai berikut: (a) Pola konsumsi normatif keluarga, dan (b) Pengelolaan keuangan normatif keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan, pendidikan dan kesehatan secara layak dan memadai. Dari analisis tersebut telah disusun model normatif pendapatan dan pengeluaran konsumsi keluarga KPS dan KS-1. Model normatif tersebut disusun menjadi sebuah buku yang berjudul “Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin” mencapai 100% dan diterbitkan oleh Penerbit Diandra Creative (Anggota IKAPI) dengan nomor ISBN 978-602-33670-8-5. Model normatif yang dihasilkan ditulis dalam bentuk laporan kajian ilmiah (artikel jurnal) dan dikirimkan serta dipresentasikan ke forum ICEBEF (International

Conference on Economics, Business, Entrepreneurship, and Finance) yang diadakan di

Bandung pada 19 September 2018. Artikel yang dipresentasikan tersebut telah direview dan tengah dalam proses diterbitkan dalam prosiding seminar yang sama, yang terindeks Thomson Reuters (Atlantis Press Publisher) pada tahun 2019.

(4)

ii Penyusunan buku berjudul “Perencanaan Dan Pengelolaan Keuangan Dalam

Mewujudkan Keluarga Sejahtera” telah mencapai 100% dana telah memperoleh nomor

ISBN, yaitu 978-602-336-826-6. Pada saat laporan ini dibuat, penerbitan buku tengah dalam proses percetakannya. Penerbit buku adalah Diandra Creative (Anggota IKAPI) yang juga penerbit dari buku pertama hasil penelitian ini. Buku ini adalah luaran buku ajar dibuat sebagai bahan bacaan pelengkap bagi mahasiswa fakultas ekonomi yang mengambil mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Manusia.

(5)

iii

PRAKATA

Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Allah SWT, karena berkat kemurahanNya, Laporan Kemajuan Penelitian : Model Pengelolaan Keuangan Keluarga dalam Memenuhi Kebutuhan Pangan, Pendidikan, dan Kesehatan, Rumpun Ilmu Ekonomi Pembangunan (561), dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.

Penelitian yang direncanakan berjalan selama dua tahun, sudah rampung dilaksanakan. Luaran penelitian yang telah dicapai adalah (1) artikel ilmiah dengan judul “Exploration of Consumption Patterns to Form Financial Management Model for Poor

Families in Bandung, Indonesia” pada jurnal internasional Review of Integrative Business

and Economics (RIBER) Volume 6 Issue 4 tahun 2017. (2) Pemakalah pada SIBR-Thammasat Conference on Interdisciplinary Business & Economics Research May 25-26, 2017, Bangkok. (3) Model Pengelolaan Keuangan Keluarga dalam bentuk Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin diterbitkan oleh Penerbit Diandra Creative (Anggota IKAPI) dengan ISBN 978-602-33670-8-5. (4) HAKI atas Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin telah terdaftar dengan nomor pencatatan: 000116995. (5) Pemakalah pada The 1st UPI International Confrence on Economics, Business, Enterpreneurship, and Finance “Economics Digital Society: Opportunity and Challenges” September 19th, 2018, dan (5) Luaran buku ajar, dengan judul “Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Dalam Mewujudkan Keluarga Sejahtera” dengan nomor ISBN 978-602-336-826-6. Buku ajar ini dibuat sebagai bahan bacaan pelengkap bagi mahasiswa fakultas ekonomi yang mengambil mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Manusia.

Demikian laporan akhir tahun ini kami sampaikan. Kami ucapkan terima kasih kepada

Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi atas hibah Penelitian Strategis Nasional Institusi yang diberikan

kepada kami sehingga karya penelitian ini dapat terwujud.

Bandung, 16 November 2018

Ketua Peneliti : Endang Rostiana, S.E., MT Anggota : Dr. H. Horas Djulius, S.E

(6)

iv

DAFTAR ISI

Hal HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN RINGKASAN ………..……… i PRAKATA ………..……… iii DAFTAR ISI ………..……… iv DAFTAR TABEL ………. v DAFTAR GAMBAR ………. vi

DAFTAR LAMPIRAN ………. viii

BAB 1. PENDAHULUAN ………..……… 1

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ………..……… 7

BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ………..……… 13

BAB 4. METODE PENELITIAN ………..……… 15

BAB 5. HASIL YANG DICAPAI ………..……… 19

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ………..……… 36

DAFTAR PUSTAKA ………..……… 40

(7)

v

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1. Rencana Target Capaian Tahunan ……….. 6 Tabel 2.1. State of The Art Penelitian ………... 8

(8)

vi

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 1.1. Kerangka Urgensi Penelitian ……….. 4 Gambar 2.1.. Peta Jalan Penelitian ………... 12 Gambar 3.1. Metode Penelitian ………... 18 Gambar 5.1. Artikel Ilmiah Yang Telah Terbit Pada Jurnal Internasional

RIBER ………. 20

Gambar 5.2. Sertifikat Pemakalah Seminar Internasional Tahun Pertama…….. 21 Gambar 5.3. Sampul Muka Proceeding Seminar Internasional

Tahun Pertama ……… 22

Gambar 5.4. Daftar Isi Proceeding Seminar Internasional Tahun Pertama 23 Gambar 5.5. Sampul Muka Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin 24 Gambar 5.6. Daftar Isi Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin 25 Gambar 5.7. a.

sd Gambar 5.7.d

Foto Kegiatan Pelatihan Uji Coba Modul Pengelolaan Keuangan

Keluarga ……… 26-27

Gambar 5.8. Berita Acara Kegiatan Pelatihan Uji Coba Modul Pengelolaan

Keuangan Keluarga ………. 28

Gambar 5.9. Sertifikat Pemakalah Seminar Internasional Tahun Kedua ……… 29 Gambar 5.10 Book of Abstracts Seminar Internasional Tahun Kedua ………… 30 Gambar 5.11 Table of Content Book of Abstracts Seminar Internasional Tahun

Kedua ……….. 31

Gambar 5.12 Surat Pencatatan Ciptaan HAKI Modul Pengelolaan Keuangan

Keluarga Miskin ………. 33

Gambar 5.13 Lampiran Surat Pencatatan Ciptaan HAKI Modul Pengelolaan

Keuangan Keluarga Miskin 34

Gambar 5.14 Sampul Buku “Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan

(9)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Instrumen Penelitian Tahun Pertama………... 43

(10)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sumberdaya manusia lahir dari sebuah keluarga. Keluarga sebagai unit pembangunan terkecil menjadi kunci dalam melahirkan sumber daya manusia berkualitas. Bagaimana sebuah keluarga dapat menghasilkan sumber daya berkualitas tergantung pada bagaimana keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasar generasi penerusnya. Kebutuhan dasar yang penting adalah pangan, kesehatan, dan pendidikan yang memadai dengan kualitas yang baik.

Kondisi keluarga berbeda satu dengan yang lain. Ada keluarga yang semua kebutuhan dasar pangan, pendidikan, dan kesehatannya dapat terpenuhi dengan baik, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Di lain pihak tidak sedikit keluarga yang hanya mampu memenuhi kebutuhan dasarnya secara pas-pasan. Keluarga seperti ini dapat dikategorikan ke dalam kelompok Keluarga Pra sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera I (KS-I). Kedua kelompok keluarga tersebut sangat rentan dengan perubahan-perubahan yang menyebabkan mereka tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dengan layak.

Pemenuhan kebutuhan dasar tergantung pada apakah sebuah keluarga atau rumah tangga mempunyai daya beli yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut pada tingkat harga, pendapatan keluarga, dan jumlah anggota keluarga tertentu. Pada tingkat harga yang relatif lebih terjangkau, sebuah keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasarnya lebih baik dibandingkan pada kondisi tingkat harga yang tinggi. Keluarga dengan tingkat pendapatan yang tinggi dapat memenuhi kebutuhan dasarnya lebih baik dari keluarga dengan tingkat pendapatan marjinal. Keluarga dengan jumlah anggota keluarga lebih sedikit, pengeluaran konsumsi untuk kebutuhan dasarnya lebih sedikit dibanding dengan keluarga yang anggota keluarga yang lebih banyak.

Selain faktor-faktor tersebut, pemenuhan kebutuhan dasar pangan, pendidikan, dan kesehatan juga ditentukan oleh seberapa baik perencanaan serta pengelolaan keuangan keluarganya. Perencanaan dan pengelolaan keuangan keluarga yang tidak

(11)

2 tepat, dapat menyebabkan sebuah keluarga dengan tingkat pendapatan tinggi, jumlah anggota keluarga lebih sedikit, pemenuhan kebutuhan pangan, pendidikan, dan kesehatannya lebih buruk dibandingkan keluarga lainnya dengan kondisi tingkat pendapatan lebih rendah dan jumlah anggota keluarga lebih banyak, tetapi dengan pengelolaan keuangan keluarga yang lebih baik.

Keuangan keluarga yang tidak dikelola dengan baik juga rentan dengan dampak konsumerisme yang menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup disertai dengan pengeluaran konsumsi berdasar keinginan bukan kebutuhan berbahaya bagi KPS dan KS-I karena cendereung akan mengorbankan pemenuhan kebutuhan pokoknya.

Saat ini banyak program-program sosial pemerintah dalam bentuk subsidi baik subsidi langsung maupun tidak langsung yang ditujukan untuk membantu keluarga kurang mampu dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Program-program penanggulangan kemiskinan sekarang ini dilakukan oleh pemerintah Indonesia yang terkait dengan pemberdayaan keluarga adalah Program membangun keluarga produktif terdiri dari 4 (empat) hal, yaitu: (1) Simpanan Keluarga Sejahtera, yaitu merupakan bantuan non-tunai melalui pembukaan rekening simpanan bagi masyarakat kurang mampu, (2) Penciptaan Kegiatan Produktif Keluarga, merupakan aksi pembentukan kelompok usaha untuk menjalankan kegiatan produktif, (3) Kartu Indonesia Pintar

atau KIP, merupakan mekanisme pemberian dana tunai bagi anak sekolah dari keluarga

kurang mampu menggunakan Kartu Indonesia Pintar, (4) Kartu Indonesia Sehat atau

KIS, yang merupakan pemberian jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan bagi

masyarakat kurang mampu.

Berbagai bantuan sosial tersebut tentunya harus dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh keluarga penerima manfaat. Dengan berbagai bantuan tersebut, tentunya akan berdampak pada perubahan pola konsumsi keluarga miskin sebagai keluarga penerima manfaat. Dampak positif yang diharapkan adalah perubahan pola konsumsi keluarga miskin ke arah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia keluarga miskin ini diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan, sehingga kemiskinan tidak lagi diwariskan secara turun temurun kepada anak cucu keluarga miskin tersebut, dan kemiskinan antar generasi dapat diputus.

(12)

3 1.2. Tujuan Khusus

Penelitian ini fokus pada pembuatan model pengelolaan keuangan keluarga oleh ibu rumah tangga yang efektif sehingga sebuah keluarga pada kelompok KPS dan KS-I dapat memenuhi kebutuhan dasar pangan, pendidikan dan kesehatan secara layak dan memadai. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan pemberdayaan perempuan Indonesia dalam membentuk keluarga yang berkualitas.

Model pengelolaan keuangan keluarga yang efektif merupakan salah satu bagian dari tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan pemahaman ibu rumah tangga sebagai pengelola keuangan keluarga tentang pengelolaan keuangan keluarga yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia keluarga.

2. Mendapatkan bukti empiris bagaimana keterkaitan antara perkembangan kemiskinan dan perkembangan industri skala mikro, kecil dan menengah secara nasional maupun regional pada tingkat Provinsi Jawa Barat

3. Memilih dan menganalisis faktor-faktor pembentuk kemiskinan dan faktor-faktor apa saja yang dapat dijadikan patokan bagi pengembangan industri skala kecil serta memiliki kaitan erat dengan pengurangan angka kemiskinan.

1.3. Urgensi Penelitian

Permasalahan penelitian secara lengkap digambarkan pada skema kerangka pemikiran penelitian seperti tampak pada gambar 1. berikut.

(13)

4

Kebutuhan Pokok (Basic Needs) Minimal Yang Harus Terpenuhi

Kebutuhan Papan Kebutuhan Pendidikan Kebutuhan Pangan Kebutuhan Kesehatan Jumlah Anggota Keluarga Yang Bekerja Yang Tidak Bekerja Standar Kebutuhan Pokok Minimal Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga Untuk Kebutuhan Sekunder & Tersier

Tingkat Harga Barang & Jasa Kebutuhan Pokok Pendapatan tetap Pendapatan tidak tetap Pendapatan Lainnya

Kebutuhan Sekunder & Tersier Kebijakan

Pemerintah Bidang Ekonomi dan Sosial

Lainnya Model Pengelolaan Keuangan Keluarga Kondisi Eksternal Lainnya Pengeluaran Keluarga Untuk Kebutuhan Pokok Kebutuhan Pangan, Pendidikan, dan Kesehatan Terpenuhi

Gambar 1.1. Kerangka Urgensi Penelitian

Dari skema tersebut dapat dijelaskan bahwa permasalahan apakah sebuah keluarga dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sesuai dengan standar minimal yang disyaratkan untuk keluarga PS dan KS-I ditentukan oleh faktor-faktor yang berasal dari internal keluarga itu sendiri dan faktor eksternal di luar keluarga tersebut.

Faktor internal keluarga terdiri dari (1) pendapatan keluarga, (2) jumlah serta usia anggota keluarga, dan (3) bagaimana pengelolaan keuangan keluarganya. Faktor utama dari luar keluarga adalah (1) perkembangan tingkat harga barang dan jasa kebutuhan pokok, dan (2) kebijakan pemerintah bidang ekonomi dan sosial lainnya, seperti penetapan UMK dan pemberian bantuan-bantuan sosial, serta (3) kejadian-kejadian lain yang dapat mempengaruhi besaran pengeluaran keluarga, seperti terjadinya bencana, dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi konsumsi, serta kejadian sosial lainnya.

(14)

5 Pendapatan keluarga dapat dikelompokkan berdasarkan sifat penerimaannya menjadi pendapatan tetap dan pendapatan tidak tetap. Besar kecilnya pendapatan keluarga ini ditentukan oleh seberapa banyak jumlah anggota keluarga yang bekerja. Pendapatan suami sebagai kepala keluarga merupakan sumber pendapatan pokok. Kepala keluarga bekerja pada sektor formal ataupun informal dengan kisaran penghasilan setara nilai Upah Minimum Kota Bandung tahun 2015, yaitu sebesar Rp 2.356.000,00,- per orang per bulan. Istri atau ibu rumah tangga serta anggota keluarga lainnya yang turut membantu suami dalam mencari nafkah, umumnya bekerja pada sektor informal dengan penghasilan tidak tetap. Jenis pekerjaannya merupakan pekerjaan paruh waktu atau pekerjaan rumahan, misalnya menjadi pembantu rumah tangga, membuka warung keluarga, penjual makanan keliling, menerima jasa menjahit, dan pekerjaan informal sektor non-pertanian lainnya.

KPS dan KS-I ini juga merupakan keluarga yang berhak atas bantuan-bantuan program kesejahteraan sosial pemerintah, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH), Jamkesmas, Jamkesda, bantuan biaya pendidikan, dan bantuan sosial lainnya.

Pengeluaran keluarga dapat dibedakan berdasarkan prioritas pemenuhannya menjadi (1) pengeluaran untuk kebutuhan pokok, dan (2) pengeluaran untuk kebutuhan bukan pokok. Selain itu pengeluaran keluarga juga dapat dikelompokkan berdasarkan waktu pengeluarannya, yaitu (1) kebutuhan mendesak atau kebutuhan jangka pendek, (2) kebutuhan jangka panjang atau yang dapat ditunda pemenuhannya, dan (3) kebutuhan tidak terduga.

Berdasarkan kriteria BKKBN yang dimaksud dengan kebutuhan pokok (basic

needs) dalam kriteria penentuan kelompok KPS dan KS-I adalah bagaimana keluarga

tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan. Setelah kebutuhan pokok terpenuhi, maka kebutuhan lainnya yang akan dibiayai adalah kebutuhan sekunder dan tersier, yang terdiri dari kebutuhan psikologis (psychological needs), kebutuhan pengembangan (developmental needs), dan kebutuhan aktualisasi diri (self esteem). Oleh karena yang menjadi objek penelitian adalah keluarga PS dan KS-I, dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pokok yang termasuk dalam basic needs.

(15)

6 1.4. Rencana Target Capaian Tahunan

Penelitian ini dilaksanakan dalam peiode waktu dua tahun. Setiap tahun terdiri dari beberapa kegiatan yang berhubungan satu dengan lainnya. Dalam dua tahun tersebut terdapat target capaian tahunan yang direncanakan akan dihasilkan dalam penelitian ini.

Tabel 1.1. Rencana Target Capaian Tahunan

No Jenis Luaran Indikator Capaian

TS TS+1

1 Publikasi ilmiah Internasional

Submitted Reviewed Nasional Terakreditasi

2 Pemakalah dalam pertemuan Ilmiah

Internasional Terdaftar Sudah Dilaksanakan Nasional

Paten

Paten sederhana

Hak Cipta Granted

Merek dagang

5 Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI)6)

Rahasia dagang

Desain Produk Industri

Indikasi Geografis

Perlindungan Varietas

Tanaman

Perlindungan Topografi

Sirkuit Terpadu

7 Model/Purwarupa/Desain/Karya seni/ Rekayasa Sosial Draf Produk

8 Buku Ajar (ISBN) Draft Produk

(16)

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Kesejahteraan Keluarga

BKKBN mengelompokkan keluarga berdasarkan konsep kesejahteraan keluarga dalam lima tahapan, yaitu keluarga (1) pra sejahtera (KPS), (2) keluarga sejahtera I (KS‐I), (3) keluarga sejahtera II (KS‐II), keluarga sejahteraIII (KS‐III), dan keluarga sejahtera III plus (KS‐III Plus). Kelompok yang dikategorikan penduduk miskin oleh BKKBN adalah KPS dan KS‐I.

Keluarga Prasejahtera (PKS) adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan pokok (pangan), sandang, papan, kesehatan, dan pengajaran agama. Keluarga Sejahtera I (KS-I) adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya seperti kebutuhan akan pendidikan, Keluarga Berencana (KB), interaksi dalam keluarga, interaksi lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.

2.2. Konsep Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran keluarga adalah semua uang yang dibelanjakan oleh sebuah keluarga untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Mengacu pada konsep kebutuhan keluarga dari BKKN, maka kebutuhan keluarga dibagi menjadi empat kelompok, yaitu: (1) kebutuhan dasar (basic needs), (2) kebutuhan psikologi (psychological needs), (3) kebutuhan pengembangan(developmental needs), dan (4) kebutuhan aktualisasi diri (self esteem) (Bappenas, 2010).

Berapa besar jumlah pengeluaran keluarga untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya dapat dijadikan indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan keluarga tersebut (Deaton, 2013). Ukuran kesejahteraan keluarga dengan menggunakan besaran pengeluaran konsumsi keluarga atau yang dikenal dengan monetary dimensions of

(17)

8 pengeluaran konsumsi dapat menggambarkan kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasarnya secara lebih baik (World Bank, 2015).

2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Keluarga

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pengeluaran konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan suami dan istri, jumlah anggota keluarga yang bekerja, dan faktor-faktor sosial ekonomi lainnya (Sekhampu, T.J., & Niyimbanira, F., 2013; Çaᶃlayan, Ebru & Astar, Melek, 2012).

Pengeluaran konsumsi keluarga juga sangat rentan dengan berbagai perubahan yang berasal dari kondisi eksternal rumah tangga, diantarnya adalah peningkatan harga barang dan jasa kebutuhan pokok. Keluarga miskin lebih rentan terhadap dampak inflasi baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan di Indonesia (Sugema, I. & Irawan, T.,2010).

Faktor eksternal lainnya yang berpengaruh pada pola konsumsi keluarga adalah perkembangan teknologi informasikonsumsi barang dan jasa, yang menyebabkan gejala konsumerisme. Konsumerisme dapat mengubah pola konsumsi keluarga. Pada sebagian masyarakat di Malaysia, konsumerisme menyebabkan perubahan prioritas kebutuhan, yang tadinya termasuk kategori kabutuhan “mewah” sekarang menjadi kebutuhan “pokok” (Saaid, M.H.M., 2013).

2.4. Pengelolaan Keuangan Keluarga

Pengelolaan keuangan keluarga memegang peran kunci dalam keberhasilan keluarga tersebut memenuhi kebutuhan pokoknya. Dengan pengeloalaan keuangan yang baik, sebuah keluarga akan terhindar dari dampak negatif budaya konsumerisme. Pengelolaan keuangan merupakan faktor penting dalam kajian tentang bagaimana dampak konsumerisme terhadap pola konsumsi keluarga, karena dari pengelolaan keuangan tersebut akan tergambar bagaimana praktek-praktek konsumerisme itu terjadi pada keluarga yang disurvey (Seda, F.SSE., & Setyawati, L., 2013). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga yang disurvey tidak melakukan perencanaan keuangan keluarga. Dari jumlah keluarga yang tidak melakukan

(18)

9 perencanaan keuangan keluarga, sebagian besar merupakan keluarga berpendapatan rendah.

2.5. Peran Wanita Pengelolaan Keuangan Keluarga

Kegiatan sosial dan partisipasi perempuan Indonesia telah meningkat secara signifikan (Minsoo, Park, et al., 2011). Peningkatan partisipasi ini sejalan dengan peningkatan angka partisipasi pendidikan penduduk perempuan Indonesia, yang pada tahun 2013 mencapai 82,09% (World Bank, 2015). Dengan tingkat pendidikan perempuan yang semakin baik, perempuan semakin memegang peranan penting dalam kegiatan rumah tangga, termasuk dalam keputusan alokasi keuangan keluarga (Lanjawer, Jaideo, 2015).

Penelitian tentang peran perempuan dalam pengambilan keputusan keluarga di Imdonesia, menunjukkan bahwa ibu rumah tangga yang memiliki peran besar dalam pengambilan keputusan keuangan keluarga, memberikan proporsi pengeluaran untuk kesehatan dan pendidikan anak lebih besar daripada ibu rumah tangga yang perannya kecil dalam keputusan keuangan keluarga (Minsoo, Park., et al., 2011). Pada penelitian lainnya di Brazil, membuktikan bahwa perempuan yang memiliki kewenangan penuh untuk mengelola keuangan keluarga akan lebih banyak menggunakan keuangan keluarganya untuk pendidikan dan kesehatan, dibandingkan jika kewenangan pengelolaan keuangan ada di pihak suami (Thomas, D., 1990).

2.6. State of The Art Penelitian

Penelitian tentang pengelolaan keuangan keluarga sudah banyak dilakukan sebelumnya. Pada umumnya hanya menjelaskan bagaimana hubungan antara pengelolaan keuangan keluarga dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, tanpa menjelaskan bagaimana model perencanaan keuangan keluarga yang baik berdasarkan pola konsumsi keluarga ideal. Bagaimana relevansi penelitian ini dengan kajian-kajian sebelumnya dijelaskan pada Tabel 2.1.

(19)

10 Tabel 2.1. State of The Art Penelitian

No.

Nama / Lembaga

Peneliti

Judul, Jenis

dan Tahun Publikasi, Hasil dan Rekomendasi Publikasi Relevansi dengan Penelitian ini

1. Bappenas Evaluasi Pelayanan Keluarga Berencana bagi Masyarakat Miskin (Keluarga

Prasejahtera/KPS dan Keluarga Sejahtera-I/KS-I. Laporan Akhir, 2010

 Mengacu pada konsep BKKN, kebutuhan keluarga dibagi menjadi empat kelompok, yaitu: (1) kebutuhan dasar (basic needs), (2) kebutuhan psikologi (psychological needs), (3) kebutuhan pengembangan(developmental needs), dan (4) kebutuhan aktualisasi diri (self esteem).

Indikator-indikator yang digunakan dalam pengelompokkan kebutuhan keluarga akan dipakai dalam mengamati perilaku pengeluaran konsumsi keluarga yang disurvey dan menentukan pola konsumsi ideal. 2. World Bank Living Standar Measurement Survey, 2015  Ukuran kesejahteraan keluarga dengan

menggunakan besaran pengeluaran konsumsi keluarga atau yang dikenal dengan monetary

dimensions of poverty lebih baik daripada

penggunaan indikator pendapatan keluarga.  Berapa besar jumlah pengeluaran konsumsi

keluarga dapat dijadikan indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan keluarga.

Berapa jumlah pengeluaran keluarga yang dibelanjakan serta jenis-jenis barang & jasa apa saja yang dibeli menjadi indikator-indikator yang dipakai dalam mengamati kemampuan keluarga sasaran dalam memenuhi kebutuhan pokok pangan, pendidikan, dan kesehatan.

3. Deaton, Angus

Three Essays on a Sri Lanka Household Survey.

Living Standar Measurement Study, Working Paper No.11, 1981.

4. Çaᶃlayan, Ebru & Astar, Melek

Microeconometric Analysis of Household Consumption Expenditure Determinants for Both Rural and Urban Areas in Turkey. Jurnal Imiah, 2012.

 Pengeluaran konsumsi meningkat ketika pendapatan masyarakat meningkat. Pengeluaran konsumsi masyarakat kota dua kali lebih besar dari masyarakat desa.

 Selain pendapatan keluarga, besar kecilnya pengeluaran konsumsi juga dipengaruhi oleh usia dan jumlah anggota keluarga, jumlah anggota keluarga yang bekerja, status dan jenis pekerjaan, serta tingkat pendidikan anggota keluarga.

Pengunaan variabel-variabel yang mempengaruhi pengeluaran konsumsi keluarga dalam menentukan pola konsumsi ideal dan membangun model pengelolaan keuangan keluarga

5. Sekhampu, T.J., & Niyimbanira, F.

Analysis Of The Factors Influencing Household Expenditure In A South African Township. Jurnal Ilmiah, 2013

6. Minsoo, Park., et all.

Women’s Bargaining Power and Educational Expenditures: Implications for Subsidy Policy. Jurnal Ilmiah, 2011

 Perempuan mempunyai peran besar keputusan alokasi keuangan dan konsumsi keluarga.  Perempuan sebagai ibu rumah tangga yang

memiliki peran besar dalam pengambilan

Model pengelolaan keuangan keluarga yang dibangun diproyeksikan untuk dapat dipergunakan oleh ibu rumah tangga 7. Lanjawer, Role of Working Mown in Family Economics.

(20)

11 No. Nama / Lembaga Peneliti Judul, Jenis

dan Tahun Publikasi, Hasil dan Rekomendasi Publikasi Relevansi dengan Penelitian ini

Jaideo Jurnal Ilmiah, 2015 keputusan keuangan keluarga, memberikan proporsi lebih besar untuk pengeluaran untuk kesehatan dan pendidikan anak dibandingkan dengan keluarga yang pengelolaan keuangannya menjadi tanggung jawab suami.

yang memiliki peran sentral dalam pengelolaan keuangan keluarga. 8. Thomas, D.,

1990

Intra household Resource Allocation: An Inferential Approach. Jurnal Ilmiah, 1990.

9. Seda, F.SSE., dan

Setyawaty, L.,

Consumerism Indicator Construction: A portrait of Household Food Consumption Patterns in Jakarta, Indonesia. Jurnal Ilmiah, 2013

 Pengelolaan keuangan merupakan faktor penting dalam kajian tentang bagaimana dampak konsumerisme terhadap pola konsumsi keluarga.

 Sebagian besar keluarga yang disurvey tidak melakukan perencanaan keuangan keluarga, dan sebagian besar merupakan keluarga berpendapatan rendah.

 Pada sebagian masyarakat di Malaysia, konsumerisme menyebabkan perubahan prioritas kebutuhan, yang tadinya termasuk kategori kabutuhan “mewah” sekarang menjadi kebutuhan “pokok”.

 Pentingnya pengelolaan keuangan keluarga khususnya bagi kelompok keluarga miskin dan rentan miskin  Pengelolaan keuangan keluarga

tidak terlepas dari faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pola konsumsi dan pengeluaran konsumsi keluarga, salah satunya adalah konsumerisme yang berdampak negatif pada pengelolaan keuangan keluarga, khususnya kelompok KPS dan KS-I.

10. Saaid, M.H.H. 2013. Consumerism Trend in Malaysia.

11. Sugema, I. & Irawan, T.,2010

The Impact of Inflation on Rural Poverty in Indonesia: an Econometrics Approach. Jurnal Ilmiah, 2010.

 Keluarga miskin lebih rentan terhadap dampak inflasi baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan di Indonesia

Model pengelolaan keuangan yang dibangun memasukkan variabel inflasi barang-barang kebutuhan pokok sebagai salah satu faktor eksternal

Dengan demikian penelitian ini berencana menghasilkan novelty berupa keterkaitan antara komponen pendapatan, komponen pengeluaran dengan faktor penentunya (dijawab melalui system thinking model), serta waktu (sekuens) terjadinya (mingguan, bulanan, tahunan).

(21)

12 2.7. Studi Pendahuluan dan Peta Jalan Penelitian

Usulan penelitian dengan judul “Model Pengelolaan Keuangan Dalam

Memenuhi Kebutuhan Pangan, Pendidikan, dan Kesehatan” memiliki hubungan

linier dengan kajian-kajiansebelumnya yang pernah pengusul lakukan, yaitu kajian yang berkaitan dengan konsumsi, pendapatan, pemberdayaan masyarakat, dan pemodelan. Penelitian-penelitian terkait sebelumnya dan penelitian lanjutan digambarkan dalam bagan Peta Jalan Penelitian seperti pada Gambar 2.1.

Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan, maka penelitian ini diusulkan dalam upaya memberikan kontribusi pengembangan pengetahuan khususnya yang terkait dengan program pemberdayaan keluarga Indonesia. Pola konsumsi keluarga ideal dan model pengelolaan keuangan keluarga oleh ibu rumah tangga yang dibangun ditargetkan dapat diaplikasikan pada keluarga sasaran, yaitu KPS dan KS-I.

MODEL KEBIJAKAN SENTRA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH INKLUSIF DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN Model Pengeloaan Keuangan Keluarga Dalam Memenuhi Kebutuhan Pangan, Pendidikan, dan Kesehatan Penyerapan Tenaga Kerja pada Sentra Industri Rajutan Binong Jati Kota

Bandung L U A R A N P E N E L IT IA N Model Pengeloaan Keuangan Keluarga Dalam Memenuhi Kebutuhan Pangan, Pendidikan, dan Kesehatan Penelitian Internal FEB Unpas Artikel pada Jurnal Nasional Terkreditasi: Trikonomika Volume 14 No1 ISSN : 1411-514X Penelitian Hibah Produk Terapan Kemenriset Dikti Penelitian Strategis Nasional Institusi

Artikel pada Jurnal Internasional: Integrative Business and Economics Vol 6 No 4 ISSN : 2414-6722 Artikel Prosiding Seminar Internasional: SIBR-THAMMASAT 2017 CONFERENCE ON INTERDISCIPLINARY BUSINESS & ECONOMICS RESEARCH Resktukturisasi Kapital Dalam Rangka Optimalisasi Industri Tekstil & Produk Tekstil di Pusat Ekonomi Bandung Penelitian Hibah MP3I Artikel pada Jurnal Nasional Terkreditasi: Trikonomika Volume11 No.2 ISSN : 1411-514X Foreign Direct Investment and Technology Transfer Knowledge Spillover in The Manufacturing Sector Indonesia Penelitian Internal FEB Unpas

Artikel dalam Jurnal Internasional Terindeks Scopus: Int. J. Economic Policy in Emerging Economies P e n e lit ia n D a s a r: IN D U S T R I P e n e lit ia n D a s a r: S E N T R A I N D U S T R I P e n e lit ia n D a s a r: IN D U S T R I P e n e lit ia n T e ra p a n : K E M IS K IN A N 2012 2015 2017 2016 2018

Artikel pada Proceeding Terindeks Scopus The 1st International Conference on Economics, Business, Entrepreneurship, and Finance (ICEBEF) Buku Modul Pengeloaan Keuangan Keluarga Miskin ISBN : 978-602-336-708-5 Penerbit Diandra Kreatif URL : https:// diandracreative.com/ penulis/endang-rostiana-horas-djulius/ P e n e lit ia n T e ra p a n : K E M IS K IN A N MENUJU Artikel dalam Jurnal Terindeks Scopus Buku Ajar HAKI Draft Kebijakan

(22)

13

BAB 3

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini fokus pada pembuatan model pengelolaan keuangan keluarga oleh ibu rumah tangga yang efektif sehingga sebuah keluarga pada kelompok KPS dan KS-I dapat memenuhi kebutuhan dasar pangan, pendidikan dan kesehatan secara layak dan memadai. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan pemberdayaan perempuan Indonesia dalam membentuk keluarga yang berkualitas.

Model pengelolaan keuangan keluarga yang efektif merupakan salah satu bagian dari tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan pemahaman ibu rumah tangga sebagai pengelola keuangan keluarga tentang pengelolaan keuangan keluarga yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia keluarga.

2. Mendapatkan bukti empiris bagaimana keterkaitan antara perkembangan kemiskinan dan perkembangan industri skala mikro, kecil dan menengah secara nasional maupun regional pada tingkat Provinsi Jawa Barat

3. Memilih dan menganalisis faktor-faktor pembentuk kemiskinan dan faktor-faktor apa saja yang dapat dijadikan patokan bagi pengembangan industri skala kecil serta memiliki kaitan erat dengan pengurangan angka kemiskinan.

3.2. Manfaat Penelitian

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini dalam bentuk modul pengelolaan keuangan keluarga miskin, disajikan dalam bentuk buku saku yang dapat dipraktekan secara sederhana sehingga dapat dimanfaatkan oleh ibu rumah tangga sebagai panduan dalam mengelola keuangan keluarga mereka sehari-hari. Dengan buku saku ini

(23)

14 diharapkan keluarga miskin dapat mengelola keuangan keluarga dengan lebih bijak dan diarahkan kepada investasi peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam keluarga.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia keluarga miskin ini diharapkan dapat menjadi investasi masa depan sehingga kemiskinan tidak lagi diwariskan kepada anak cucu mereka. Model pengelolaan keuangan keluarga dalam bentuk buku saku ini dapat dipergunakan oleh keluarga sasaran secara berkesinambungan antar generasi dan dapat ditulasrkan kepada keluarga-keluarga lainnya.

Untuk melengkapi modul pengelolaan keuangan keluarga yang dapat dipergunakan oleh ibu-ibu rumah tangga sebagai bahan rujukan dalam mengelola keuangan keluarganya sehari-hari, penelitian ini juga menghasilkan sebuah buku ajar dengan judul “Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Dalam Mewujudkan Keluarga Sejahtera”. Buku ini ditujukan kepada siapa saja yang memerlukan tambahan pengetahuan tentang kesejahteraan keluarga serta kaitannya dengan perencanaan dan pengelolaan keuangan keluarga. Buku ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bentuk tambahan ilmu pengetahuan, bagi masyarakat secara umum, khususnya mahasiswa yang mengambil mata kuliah ekonomi sumber daya manusia.

Selain itu melalui penelitian ini juga diperoleh gambaran keterkaitan faktor-faktor pembemtuk perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah apa saja yang memiliki korelasi kuat dengan pengurangan tingkat kemiskinan di Indonesia. Hal tersebut tentunya dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam kebijakan pengembangan industri skala mikro, kecil dan menengah di Indonesia sehingga dapat berkontribusi lebih besar pada program pengentasan kemiskinan di Indonesia.

(24)

15

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan studi kasus (case study) di lapangan. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner ditanyakan kepada responden dengan metode dept interview. Setelah data diperoleh maka selanjutnya dianalisis menggunakan statistika deskriptif, SWOT, serta system thinking yang mendasari model pengelolaan keuangan keluarga yang akan dibangun.

4.2. Desain Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam waktu dua tahun, setiap tahunnya memiliki kegiatan dan target capaian masing-masing. Hasil capaian pada tahun pertama mempunyai keterkaitan dengan kegiatan pada tahun kedua. Diagram desain penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Tahun Kedua.Aktivitas pada tahun kedua terdiri dari lima kegiatan, yaitu:

(1) Penyelesaian Penyusunan Buku Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin

Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk diskusi tim peneliti. Diskusi penyusunan modul Pengelolaan keuangan keluarga miskin ini didasarkan kepada data dan informasi yang telah diperoleh dari hasil survey pada tahun pertama. Selain itu juga diperkaya dengan kajian literature terkait lainnya. Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin ini sekaligus dapat dijadikan sebagai menjadi model rujukan bagaimana keluarga miskin dapat mengelola keuangan keluarganya dengan cara yang efektif.

(25)

16 (2) Uji Coba Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga

Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin yang telah tersusun, selanjutnya diuji cobakan dalam bentuk pelatihan pengelolaan sederhana keuangan keluarga kepada beberapa ibu-ibu rumah tangga. Ibu-ibu rumah tangga sebagai peserta pelatihan adalah kader PKK dari Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung. Uji coba modul ini bertujuan untuk:

- Memastikan apakah modul tersebut secara substansi, metode, sistimatika, dan bahasa dapat dipahami oleh ibu-ibu rumah tangga dengan baik.

- Jika modul ini telah dapat dipahami dan dimengerti, selanjutnya apakah ibu-ibu rumah tangga peserta pelatihan tersebut dapat mensimulasikan bagaimana melakukan pengelolaan keuangan keluarga modul secara normative sesuai dengan isi modul tersebut.

- Setelah ibu-ibu rumah tangga yang sekaligus sebagai kader PKK mengikuti pelatihan Pengelolaan keuangan keluarga, diharapkan mereka dapat menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan informasi tentang Pengelolaan keuangan keluarga kepada ibu-ibu rumah tangga sebagai anggota PKK lainnya, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang berasal dari keluarga tidak mampu.

(3) Pengembangan model pengelolaan keuangan keluarga untuk pekerja yang berasal dari keluarga tidak mampu

Jika pada tahun pertama, objek penelitian yang disurvey dan diwawancara adalah ibu-ibu rumah tangga yang berasal dari keluarga tidak mampu. Dalam penelitian tahun kedua ini, dikembangkan pada analisis Pengelolaan keuangan keluarga pada pekerja yang berasal dari keluarga tidak mampu yang bekerja pada usaha kecil dan menengah industri garment berlokasi di Citiru Kabupaten Bandung.

Pertimbangan pemilihan usaha kecil dan menengah pada industri garment ini, karena pada unit usaha kecil dan menengah ini banyak memperkerjakan pekerja yang berasal dari keluarga tidak mampu. Survey terhadap pekerja dari keluarga tidak mampu ini bertujuan untuk menganalisis:

(26)

17 - Sejauh mana kontribusi unit usaha kecil dan menengah pada peningkatan

pendapatan keluarga tidak mampu.

- Bagaimana pengelolaan pendapatan para pekerja dari keluarga tidak mampu ini, khususnya dalam memenuhi kebutuhan dasar dan investasi masa depan.

- Faktor-faktor apa saja dari sektor usaha kecil dan menengah yang mampu berkontribusi pada peningkatan pendapatan pekerja dari keluarga tidak mampu. - Aspek-aspek kemiskinan apa saja yang dapat ditekan atau dikurangi dengan

adanya kontribusi unit usaha kecil dan menengah tersebut.

(4) Analisis Kemiskinan dan Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah

Untuk mendukung analisis data primer dari responden pekerja dari keluarga tidak mampu, juga dilakukan analisis data sekunder. Data sekunder yang dipergunakan berkaitan dengan perkembangan kemiskinan dan usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia. Hasil analisis ini dapat dipergunakan sebagai hipotesis awal untuk mendukung hipotesis pada analisis selanjutnya, yaitu analisis kontribusi usaha kecil menengah pada pengurangan kemiskinan yang menggunakan data primer hasil survey responden.

(5) Penulisan Artikel Ilmiah Untuk Diikutsertakan Dalam Seminar Internasional

Hasil analisis dengan menggunakan data sekunder yang menjelaskan bagaimana relasi antara perkembangan usaha kecil dan menengah dengan tingkat kemiskinan di Indonesia kemudian ditulis menjadi sebuat artikel yang dikirim untuk dipresentasikan pada sebuah seminar internasional.

3.3. Lokasi dan Waktu Survey Penelitian

Pemilihan lokasi penelitian pada tahun kedua ini disesuaikan dengan maksud dan tujuan penelitian. Tujuan pada penelitian tahun kedua ini lebih difokuskan pada analisis korelasi antara keluarga miskin dengan dunia usaha, khususnya usaha kecil dan menengah. Oleh karena itu, lokus kajian pada tahun kedua ini adalah wilayah dimana terdapat banyak keluarga tidak mampu yang bekerja pada usaha kecil dan menengah di

(27)

18 lingkungan sekitar rumahnya. Adapun lokasi penelitian yang dipilih adalah di Citiru Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung. Di lokasi ini banyak dijumpai usaha kecil dan menengah yang memproduksi pakaian jadi dan memperkerjakan pekerja dari keluarga tidak mampu.

Yang menjadi responden dalam penelitian tahun kedua ini adalah para pekerja di unit-unit usaha kecil dan menengah yang ada di Citiru Kabupaten Bandung dan berasal dari keluarga tidak mampu. Jumlah responden yang diwawancara dihitung dengan metode proportional sampling dengan total sampel responden sebanyak 108 responden dari 50 unit usaha garment skala kecil dan menengah yang ada di Citiru Kabupaten Bandung.

(28)

19

BAB 5

HASIL YANG DICAPAI

Penelitian dilakukan dalam waktu dua tahun, yaitu tahun 2017 dan 2018. Selama dua tahun tersebut, luaran yang dihasilkan dalam bentuk karya tulis artikel ilmiah, makalah yang dipresentasikan pada seminar internasional, model pengelolaan keuangan keluarga, serta buku ajar. Berikut penjelasan serta bukti-bukti setiap luaran penelitian tersebut.

5.1. Hasil Yang Dicapai Pada Tahun Pertama

5.1.1. Artikel Ilmiah

Penulisan artikel ilmiah ini didasarkan kepada analisis data empiris dan informasi yang diperoleh dari hasil survey dan wawancara dengan responden penelitian pada tahun pertama. Responden penelitian adalah rumah tangga yang termasuk kategori miskin dan rawan miskin atau dalam kategori Keluarga Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera I (KS-I) di Kelurahan Babakan Sari dan Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung berjumlah 160 responden. Survey dan wawancara dilakukan selama satu bulan dengan dua kali kunjungan kepada setiap respondennya.

Hasil analisis pola konsumsi rumah tangga pada bagian tersebut kemudian ditulis menjadi sebuah artikel ilmiah dengan judul “Exploration of Consumption

Patterns to Form Financial Management Model for Poor Families in Bandung, Indonesia”. Artikel ilmiah ini kemudian dikirimkan kepada jurnal ilmiah internasional

yaitu Review of Integrative Business and Economics (RIBER) dan telah terbit pada edisi Volume 6 Issue 4 tahun 2017. Berikut adalah laman web RIBER yang dapat diakses, http://buscompress.com/riber-6-4.html dan foto halaman pertama artikel

(29)

20 Gambar 5.1.

Foto Artikel Ilmiah Yang Telah Terbit Pada Jurnal Internasional RIBER

(30)

21 5.1.2. Pemakalah Dalam Pertemuan Ilmiah

Selain artikel ilmiah, pada tahun pertama juga telah dilaksanakan kegiatan pemakalah pada seminar ilmiah internasional di Bangkok, yaitu SIBR-Thammasat

Conference on Interdisciplinary Business & Economics Research May 25-26, 2017, Bangkok. Dengan Alamat web yang dapat diakses adalah: http://sibresearch.org/past-2017-bangkok.html. Bukti keikutsertaan conference tersebut adalah buku proceeding

dan sertifikat conference, sebagai berikut.

(31)

22 Gambar 5.3. Sampul Muka Proceeding Seminar Internasional

(32)

23 Gambar 5.4. Daftar Isi Proceeding Seminar Internasional Tahun Pertama

(33)

24 5.2. Hasil Yang Dicapai Tahun Kedua

5.2.1. Model Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin

Model pengelolaan keuangan keluarga miskin merupakan luaran penelitian yang disajikan dalam bentuk Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin. Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga telah rampung disusun dan dicetak dan diterbitkan dengan nomor ISBN: 978-602-336-708-5. Berikut adalah alamat lengkap penerbit modul, serta foto cover dan daftar isi modul.

Penerbit Modul Pengeloaan Keuangan Keluarga Miskin: Diandra Kreatif

Jl. Kenanga No. 164 Sambilegi Baru Kidul, Mangunhardjo, Depok, Sleman Yogyakarta Telp: (0274) 4332233

Email: DiandraCreative@gmail.com www.diandracreative.cm

(34)

25 Gambar 5.6. Daftar Isi Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin

Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin ini juga sudah diujicobakan pada perwakilan ibu-ibu rumah tangga yang sekaligus sebagai kader PKK di lingkungan

(35)

26 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracaondong Kota Bandung. Pemilihan sampel kader PKK tersebut dengan pertimbangan Kader PKK di lingkungan Kelurahan Babakan Sari termasuk kader PKK yang aktif. Harapannya, setelah ibu-ibu kader PKK tersebut memperoleh pelatihan uji coba modul, mereka dapat menyebarluaskan pengetahuan, dan informasi tentang pengelolaan keuangan keluarga kepada ibu-ibu rumah tangga lainnya yang tergabung dalam PKK di lingkungan RT/RW masing-masing. Dengan demikian, substansi dari modul pengelolaan keuangan keluarga ini dapat disebarluasakan kepada ibu-ibu rumah tangga lainnya, khususnya ibu rumah tangga dari kelompok keluarga kurang mampu.

Pelatihan uji coba modul Pengelolaan Keuangan Keluarga dilaksanakan pada: Hari : Rabu 04 April 2018.

Tempat : Ruang Serba Guna Kelurahan Babakan Sari

Jalan Kampus I no39 Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

Waktu : Jam 08.00 – 12.00 WIB.

Berikut adalah sebagian bukti-bukti dari pelaksanaan pelatihan uji coba modul tersebut, yaitu dalam bentuk foto-foto dan berita acara pelatihan uji coba Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin.

Gambar 5.7a. Foto Kegiatan Pelatihan Uji Coba Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga (1)

(36)

27 Gambar 5.7b. Foto Kegiatan Pelatihan Uji Coba

Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga (2)

Gambar 5.7c. Foto Kegiatan Pelatihan Uji Coba Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga (2)

Gambar 5.7d. Foto Kegiatan Pelatihan Uji Coba Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga (4)

(37)

28 Gambar 5.8. Berita Acara Kegiatan Pelatihan Uji Coba

(38)

29 5.2.2. Pemakalah Dalam Pertemuan Ilmiah

Kegiatan sebagai pemakalah juga dilakukan pada tahun kedua. Keikutsertaan dalam seminar internasional sebagai pemakalah pada kegiatan seminar internasional yang diselenggarakan oleh: The 1st UPI INTERNATIONAL CONFERENCE ON

ECONOMICS, BUSINESS, ENTREPRENEURSHIP, AND FINANCE “Economics Digital Society: Opportunity and Challenges” SEPTEMBER 19th, 2018 BANDUNG-WEST JAVA, INDONESIA. Dengan Alamat website yang dapat diakses adalah: http://icebef.event.upi.edu/

Adapun artikel ilmiah yang telah dipresentasikan pada seminar internasional tersebut di atas berjudul “Small-scale Industry as Means of Poverty

Reduction:Survey on Bandung Garment Industry Cluster, Indonesia”. Artikel yang

dipresentasikan tersebut telah direview dan tengah dalam proses diterbitkan dalam prosiding seminar yang sama yang terindeks Thomson Reuters (Atlantis Press Publisher) pada tahun 2019.

Artikel yang ditulis untuk seminar tahun kedua tersebut, dibuat berdasarkan data dan informasi empiris yang diperoleh dari hasil survey responden pada tahun kedua. Survey responden dilakukan terhadap para pekerja yang bekerja pada 50 unit usaha kecil dan menengah di sentra industri garment Kecamatan Citiru Kabupaten Bandung.

Berikut bukti-bukti pelaksanaan kegiatan Pemakalah pada seminar internasional yang diselenggarakan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tersebut.

(39)

30 Gambar 5.10. Sampul Book of Abstracts Seminar Internasional Tahun Kedua

(40)

31 Gambar 5.11. Table of Content Book of Abstracts

(41)

32 5.2.3. Hak Atas Kekayaan Intelektual

Luaran penelitian lainnya adalah Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin. HAKI ini Sudah Terdaftar pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Berikut adalah foto HAKI beserta identitasnya.

Nomor dan Tanggal Pemohonan : EC00201845144, 10 September 2018

Jenis Ciptaan : Buku

Judul Ciptaan : Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga

Miskin

Nomor Pencatatan : 000116995

Pemegang Hak Cipta : Endang Rostiana, SE., MT

(42)

33 Gambar 5.12. Surat Pencatatan Ciptaan HAKI

(43)

34 Gambar 5.13. Lampiran Surat Pencatatan Ciptaan HAKI

(44)

35 5.2.4. Buku Ajar

Selain Model Pengelolaan Keuangan yang berbentuk Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin, pada tahun kedua ini dilakukan penyusunan buku berjudul “Perencanaan Dan Pengelolaan Keuangan Dalam Mewujudkan Keluarga Sejahtera” telah mencapai 100%. Pada saat laporan ini dibuat, penerbitan buku tengah dalam proses pengurusan ISBN dan percetakannya. Penerbit buku adalah Diandra Creative (Anggota IKAPI) yang juga penerbit dari buku pertama hasil penelitian ini. Buku ini adalah luaran buku ajar dibuat sebagai bahan bacaan pelengkap bagi mahasiswa fakultas ekonomi yang mengambil mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Manusia. Berikut adalah foto sampul buku tersebut.

Gambar 5.14 Sampul Buku “Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Dalam Mewujudkan Keluarga Sejahtera”

(45)

36

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 tahun sehingga pada akhir tahun kedua penelitian, seluruh aktivitas kegiatan telah dilakukan dan semua luaran yang direncanakan telah dihasilkan. Tujuan penelitian ini telah tercapai dengan rincian sebagai berikut:

1. Pada tahun pertama telah dilakukan kajian survey terhadap masyarakat miskin di Kota Bandung. Pengolahan atas data survey menghasilkan :

a. Pola pendapatan keluarga empirik.

b. Faktor-faktor penentu pendapatan keluarga. c. Pola konsumsi dan pengeluaran empirik. d. Faktor-faktor penentu pengeluaran keluarga.

Dari analisis tersebut telah disusun model empiris pendapatan dan pengeluaran konsumsi keluarga KPS dan KS-1.

Luaran :

 Model tentatif yang dihasilkan ditulis dalam bentuk laporan kajian ilmiah (artikel jurnal) dan dikirimkan serta dipresentasikan ke forum SIBR (The

Society of Interdisciplinary Business Research) yang diadakan di Bangkok

pada 25-26 Mei 2017.

 Artikel yang dipresentasikan dalam forum ilmiah tersebut diteruskan kepada pengelola jurnal RIBER (Review of Integrative Business and Economics Research). Setelah melalui proses peninjauan dan perbaikan, artikel tersebut terbit pada Vol.6, issue 4 tahun 2017, dengan judul “Exploration of

Consumption Patterns to Form Financial Management Model for Poor Families in Bandung, Indonesia”.

 Penyusunan buku berjudul “Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin” mencapai 60% dari isi keseluruhan yang direncanakan.

(46)

37 2. Pada tahun kedua telah dilakukan Diskusi Kelompok Terarah dengan peserta tokoh masyarakat dari responden penelitian pada tahun pertama. Tujuan penelitian ini telah tercapai dengan rincian sebagai berikut :

a. Pola konsumsi normatif keluarga.

b. Pengelolaan keuangan normatif keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan, pendidikan dan kesehatan secara layak dan memadai.

Dari analisis tersebut telah disusun model normatif pendapatan dan pengeluaran konsumsi keluarga KPS dan KS-1.

Luaran :

 Penyusunan buku berjudul “Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga Miskin” mencapai 100% dan diterbitkan oleh Penerbit Diandra Creative (Anggota IKAPI) dengan ISBN 978-602-33670-8-5. Buku ini adalah luaran model pengelolaan keuangan keluarga yang direncanakan.

 HAKI atas

 Model normatif yang dihasilkan ditulis dalam bentuk laporan kajian ilmiah (artikel jurnal) dan dikirimkan serta dipresentasikan ke forum ICEBEF (International Conference on Economics, Business, Entrepreneurship, and

Finance) yang diadakan di Bandung pada 19 September 2018.

 Artikel yang dipresentasikan tersebut telah direview dan tengah dalam proses diterbitkan dalam prosiding seminar yang sama yang, yang terindeks Thomson Reuters (Atlantis Press Publisher) pada tahun 2019.

Penyusunan buku berjudul “Perencanaan Dan Pengelolaan Keuangan Dalam

Mewujudkan Keluarga Sejahtera” telah mencapai 100% dana telah

memperoleh nomor ISBN, yaitu 978-602-336-826-6. Pada saat laporan ini dibuat, penerbitan buku tengah dalam proses percetakannya. Penerbit buku adalah Diandra Creative (Anggota IKAPI) yang juga penerbit dari buku pertama hasil penelitian ini. Buku ini adalah luaran buku ajar dibuat sebagai bahan bacaan pelengkap bagi mahasiswa fakultas ekonomi yang mengambil mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Manusia.

(47)

38 Saran

Saran ditujukan pada masyarakat yang menjadi responden penelitian, para tokoh masyarakat yang menjadi penggerak perubahan, serta pemerintah Kota Bandung yag diwakili oleh Lurah dan Camat.

1. Bagi Masyarakat

Saran bagi masyarakat telah tertuang dalam model pengelolaan keuangan normatif keuangan keluarga KPS dan KS-1. Inti dari pengelolaan tersebut adalah

 Pengelolaan keuangan keluarga dimulai dengan membuat rencana pengeluaran keluarga.

 Perencanaan keuangan keluarga dengan penghasilan terbatas dilakukan terutama untuk pembiayaan kebutuhan keluarga di masa depan yang memerlukan biaya besar, misalnya untuk menyekolahkan anak pada jenjang perguruan tinggi.

 Pengelolaan keuangan keluarga perlu dilakukan secara periodik, misalnya setiap bulan. Pengelolaan keuangan keluarga dilakukan dengan membuat arus kas keuangan keluarga bulanan. Arus kas keuangan keluarga merupakan catatan keuangan keluarga, baik sisi penghasilan maupun sisi pengeluaran setiap bulannya. Dengan arus kas keuangan keluarga ini, pengeluaran yang tidak perlu akan lebih mudah dikendalikan.

 Selain mengelola sisi pengeluaran keluarga, pengelolaan keuangan keluarga juga dapat dilakukan dengan mengefektifkan sisi pendapatan keluarga. Jika terdapat potensi untuk menambah penghasilan keluarga, maka potensi itu harus diberdayakan.

2. Bagi Tokoh Masyarakat

Tokoh masyarakat, dalam hal ini terutama adalah para penggerak PKK, dapat menjadi contoh bagi masyarakat KPS dan KS-1 dalam mengelola keuangan keluarga. Aktivitas yang dapat dilakukan adalah membentuk forum diskusi kecil yang secara berkesinambungan membina masyarakat mengelola keuangan

(48)

39 keluarga. Aktivitas pembinaan dilakukan secara implisit bersama dengan agenda pembinaan lainnya yang saat ini telah berjalan.

3. Bagi Pemerintah Kota

Pemerintah kota melalui Lurah dan Camat dapat memonitor perkembangan pembinaan kader penggerak PKK dalam membantu masyarakat mengelola keuangannya, melalui:

 Menghubungkan kader penggerak PKK dengan pihak luar (misalnya pihak kampus) agar tercipta manajemen pengetahuan pengelolaan keuangan yang selalu terbarui.

 Memberikan penghargaan kepada penggerak PKK dan masyarakat yang mampu mengelola keuangan keluarganya secara efektif.

 Memastikan bahwa semua bantuan pemerintah yang ditujukan untuk membantu keluarga kurang mampu, dapat didistribusikan secara tepat sasaran. Hal ini dapat membantu pengelolaan keuangan keluarga kurang mampu.

 Selalu mengedukasi warganya untuk memanfaatkan seluruh bantuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pokok pangan, pendidikan dan kesehatan.

(49)

40

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Redwan, Islam, Md. Tawhidul, Hossain, Md Mokarrom, & Abdullah, Abida. 2015. An Analysis of Income and Expenditure Patterns of Urban Household in the Sylhet Metropolitan Area. International Journal of Advanced Research, 3(5): 1184-1189.

Tanveer, Fatima and Syed Toqueer Akhter, 2014. The Political Economy of Regime Switching and Preferences for Inter-temporal Consumption: An Application to Pakistan. Review of Integrative Business & Economics Research, Vol 3(2) : 179-209.

Amendah, D.D., Buigut , S., & Mohamed, S. 2014. Coping Strategies Among Urban Poor: Evidence from Nairobi, Kenya. PLoS ONE , 9(1): 1-8.

Banerjee, A.V., & Duplo, Esther. 2007. The Economic Lives of the Poor. Journal of Economic Perspectives. 21(1): 141-168.

Brewe, M., Goodman, A., Leicester, A. 2006. Household Spending in Britain. What Can It Teach Us About Poverty?. UK: The Policy Press.

Castner, Laura & Mabli, James. 2010. Low-Income Household Spending Patterns and Measures of Poverty. Mathematica Policy Research, April.

Caglayan, Ebru & Astar, Melek. 2012. Microeconometric Analysis of Household Consumption Expenditure Determinants for Both Rural and Urban Areas in Turkey. American International Journal of Contemporary Research, 2 (2): 27-34.

Drechsler, Wolfgang, 2009. Towards the Law & Economics of development: Ragnar Nurkse (1907–1959). Europe Journal Law Econ (2009) 28. Pp 19–37.

Geetha, K.T. 2011. Consumption Patterns Among Selected Rural adn Urban Household in Coimbatore City. International Journal of Multidisciplinary Research, 1(2): 46-51.

Gbolahan, Olakunle Ishola. 2013. Household Consumption Pattern: Empirical Evidence from Nigerian Survey. Thesis. Eastern Mediterranean University.

Gounder, Neelesh. 2012. The Determinants of Household Consumption and Poverty in Fiji. Griffith University Discussion Papers Economics No. 2012-05.

(50)

41 Hossain, Motaher., Md. 2011. Consumption in Rural Bangladesh: Households, Lifestyles, and Identities. Dissertation: Consumer Economics Unit Department of Economics and Management University of Helsinki Finland.

Hubacek, K., Guan, D. and Barua, A. 2007. Changing lifestyles and consumption patterns in developing countries: A scenario analysis for China and India, Futures, 39 (9): 1084-1096.

Johnson, D.S. 2004. Measuring Consumption and Consumption Poverty: Possibilities and Issues. American Enterprise Institute.

Khalil, Z.T., & Kabir, Sharquat. 2014. Shifts in Consumption Patterns and Materialism Among the Rural Poor: A Study of Female Domestic Workers in Dhaka, Bangladesh. Journal of South Asian Studies, 3(1): 50-70.

Kumar, L., & Mukhopadhyay, J.P. 2013. Patterns of Financial Behavior Among Rural and Urban Clients: Some Evidence from Tamil Nadu, India. Institute for Financial Management and Research (IFMR), Working Paper No. 2013.9.

Lanjawer, J. 2015. Role of Working Mowen in Family Economics. Abhinav Publication, 4(3). Review of Integrative Business and Economics Research, Vol. 6, Issue 4 505

Li, Peilin & Haiying Ma (2015). An Empirical Analysis of Economic Development in Northwest China: Based on the Vicious Circle of Poverty Demands Theory. International Journal of Business Administration, Vol. 6, No. 4; 2015, Pp 57-63.

Minsoo, P., et al. 2011. Women’s Bargaining Power and Educational Expenditures: Implications for Subsidy Policy. The Korean Journal of Policy Studies, 26(3): 37-5.

Mor, Kiran & Setia, Savneet. 2014. Changing Consumption expenditure pattern of Haryana: A case study of Ambala District, India. Acme Intellects International Journal of Research in Management, 7(7).

Nnamdi, A. C., Sebastine, A.I., & Junior, E.O. 2015. Effects of Household Expenditure Patterns on Nigeria Poverty Odds. International Journal of Economics, Commerce and Management, III(4): 1-13.

Oluwakemi, O.B., Roseline, A.J, Olayide, O.O. 2015. Determinants of Household Expenditure on Education in Nigeria. Journal of Education Review, 8(3).

Patrick, Martin. 2015. Consumption and Saving Patterns in the Households of an Urban setting: A special reference to Fishermen Community. Centre for Public Policy Research Working Paper Series 1.

(51)

42 Seda, F.SSE., & Setyawaty, L., 2013. Consumerism Indicator Construction: A portrait of Household Food Consumption Patterns in Jakarta, Indonesia. Journal of Economics and Sustainable Development, 4(19): 160-173.

Sekhampu, T.J., & Niyimbanira, F. 2013. Analysis Of The Factors Influencing Household ExpenditureIn A South African Township. International Business & Economics Research Journal, 12(3): 279-284.

Sugema, I. & Irawan, T. 2010. The Impact of Inflation on Rural Poverty in Indonesia: an Econometrics Approach. International Research Journal of Finance and Economics, 58: 51-57.

Sugiyanto, C., Kusumastuti, S.Y., & Donna, D.R. 2012. Managing Risks: How do Poor Households Smooth Their Incomeand Consumption? (An Examination of Poor Households inYogyakarta, Indonesia). Institute fo Money, Technology, & Financial Inclusion Working Paper-3.

Thomas, D. 1990. Intrahousehold Resource Allocation: An Inferential Approach. Journal of Human Resources 25(4): 635-664.

Y. Sumaya, T., & Pulraj, T. 2016. Household Income and Expenditure Pattern: An Overview. Eduved International Journal of Interdisciplinary Research, 3(7): 7-9.

Weiss, M.G., Wagner, K., & Ssewamala, F.M. 2005. Saving and Asset Accumulation among Low Income Families with Children in IDAs. Center for Social Development Working Paper No. 05-09.

(52)

43

LAMPIRAN 1

Instrumen Penelitian

(1)

Kuesioner Survey Responden Tahun Pertama

(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)

50

(2)

Kuesioner Survey Responden Tahun Kedua

(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)

56

LAMPIRAN 2

Personalia Tenaga Pelaksana

1. Ketua Tim

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Endang Rostiana, SE., MT 2 Jenis Kelamin L/P Perempuan

3 Jabatan Fungsional Lektor 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 151 102 47

5 NIDN 0402027102

6 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung 2 Pebruari 1971

7 E-mail endangrostiana@unpas.ac.id

8 Nomor Telepon/HP 08122126618

9 Alamat Kantor Jl. Tamansari No. 6-8 Bandung 10 Nomor Telepon/Faks (022) 4233646/(022) 4208363 11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 40

12 Mata Kuliah yang Diampu

1. Demografi & Ekonomi Sumber Daya Manusia (S1)

2. Evaluasi Proyek & Kelayakan Usaha (S1) 3. Matekatika Ekonomi (S1)

4. Ekonomi Moneter Internasional (S1)

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2

Nama PT UNPAD ITB

Bidang Ilmu IESP Studi Pembangunan

Tahun Masuk 1989 1997

Tahun Lulus 1994 2000

JudulSkripsi/Tesi s/Disertasi

Analisis Elastisitas Substitusi Parsial pada Industri Pengolahan Indonesia 1981-1990 suatu Pendekatan Fungsi Biaya Translog, tahun 1994 (Skripsi).

Model Tingkat Suku Bunga Sebagai Acuan Instrumen Kebijakan Moneter di Indonesia, tahun 2000 (Tesis). Nama

Pembimbing/ Promotor

(66)

57 C. Riwayat Penelitian Dalam 5 Tahun Terkahir

No. Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber* Jml

(Juta Rp)

1 2017

Model Pengeloaan Keuangan Keluarga Dalam Memenuhi

Kebutuhan Pangan, Pendidikan, dan Kesehatan

(Hibah Penelitian Skim Produk Terapan)

Kemenristek Dikti 60

2 2016 Evaluasi Dampak Pelaksanaan Program FLPP Wilayah I 2010-2014 Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 60 3 2016

Analisis Ekonomi Dukungan Infrastuktur Pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)

Kementerian

Pariwisata 48

4 2014

Kajian Penyusunan Masterplan Pengembangan Ekonomi Daerah Kabupaten Bandung Barat Berbasis

One Village One Product (OVOP)

Bappeda Kabupaten

Bandung Barat 48

5 2010 Perhitungan Indeks Keterjangkauan Perumahan Indonesia

Kementrian

Perumahan Rakyat 60

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2016

Pemberdayaan Perempuan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Keluarga di Desa Kerta Basuki

Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka

Fakultas Ekonomi Universita

Pasundan

5

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Nomor/Tahun/ Volume

1

Internal and External Factors Affecting The Size of Paddy Field Sold

Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi Pembangunan (KMEP)

No. 2/ 2016/17

2

Exploration of Consumption Patterns to Form Financial Management Model

Review of Integrative Business and Economics Research (RIBER)

Volume 6 Issue 4 tahun 2017

Gambar

Gambar 1.1. Kerangka Urgensi Penelitian
Tabel 1.1.  Rencana Target Capaian Tahunan
Gambar 2.1. Peta Jalan Penelitian
Gambar 3.1. Metode Penelitian Tahun Kedua
+7

Referensi

Dokumen terkait

(2) Penandaan batas fisik sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) huruf a, dilakukan dengan memasang tanda batas berupa tanda batas zona atau blok secara nyata

Hasil Determinan IIT Indonesia dengan ASEAN dan Non-ASEAN Hasil regresi berdasarkan kelompok negara yaitu kelompok negara ASEAN dan NonASEAN memperlihatkan adanya perbedaan

Dari perhitungan estimasi biaya diatas sebagai asumsi biaya awal proyek di tahun 2018 di dapat jumlah biaya sebesar Rp 1.174.985.714, kemudian dibuat perhitungan nilai

kemoterapi dosis tinggi, sumsum tulang penderita bisa dikeluarkan dan kemudian disuntikkan kembali setelah kemoterapi selesai. Karena itu, penderita kanker bisa menerima

pada pasien dengan sejarah toksisitas yang parah,, pasien kerusakan fungsi renal/hepatik, colitis, atau yang memiliki sejarah hepatitis atau dermatitis.  SEDIAAN

• Analisis mikrobiologi pangan • Fermentasi pangan • Keamanan pangan • HACCP • Metabolisme komponen pangan • Evaluasi Nilai biologis pangan • Pangan Fungsional •

and Adolescents section C, most common complaints experienced by children with functional constipation in this study were retentive posturing (76.9%), compared to hard

bahwa Kabupaten Pulau Morotai merupakan Kabupaten yang baru Pemekaran di Provinsi Maluku Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 2008 tentang