F E B R I L U S I A N A 1 0 1 1 0 1 3 0 4 0
REUMATOID ARTHRITIS
Adalah suatu keadan kronis berupa kelainan inflamasi
progresif dengan etiologi yang belum diketahui dan
dikarakterisasi dngan sendi simetrik poliartikular
dan manifestasi sistemik
MANIFESTASI KLINIK
Gejala prodormal klinik yang berkembang selama
beberapa minggu hingga bulan (kelelahan, capek,
demam, hilang selera makan, rasa sakit persendian)
Pergerakan sendi cenderung simetrik dan
mempengaruhi sendi-sendi kecil (tangan,
pergelangan tangan, kaki,siku, bahu, pinggul, lutut,
pergelangan kaki)
Kekakuan persendian umumnya memburuk dipagi
hari (> 30 menit)
Pemeriksaan : pembengkakan sendi dapat terlihat
TERAPI
 TERAPI NON-FARMAKOLOGI
1. istirahat yang cukup, mengurangi berat badan jika
obesitas, terapi fisik, dan penggunaan alat pembantu dapat meningkatkan gejala dan membantu menjaga fungsi sendi
2. Pasien dengan penyakit yang parah bisa mendapatkan
keuntungan dari prosedur operai seperti
tenosivektomi, perbaikan tendon, dan penggantian sendi
3. Pendidikan pasien tentang penyakit dan keuntungan
dan pembatasan terapi obat adalah penting
TERAPI FARMAKOLOGI
 GOLONGAN IMUNOSUPRESSAN
ex :azatriopin, siklosporin, metotreksat, sulfasalazin
 AINS
ex :aspirin, ibuprofen, diklofenac, meklofenamat
 KORTIKOSTEROID
ex :deksametason, triamsinolon, betametason
 GOLONGAN EMAS
ex :aurothioglukcose, sodium thiomalate
 AGEN BIOLOGI
ex: etanercept, infliximab, anakinra
 OBAT-OBAT RA
AZATIOPRIN (IMUNOSUPRESAN)
 MK : belum diketahui  FARMAKOKINETIK :
diabsorbsi baik melalui pemberian oral. Kadar dalam darah sedikit karena berkolerasidengan kadar tiopurin nukleotida yang banyak di jaringan dibandingkan
dngan plasma
 INDIKASI :
untuk pasien yang menjalani transplantasi, penyakit autoimun (termasuk RA) yang tidak dapat
 KI :
Hipersensitivitas azatiopri atau merkaptopurin; kehamilan
 PERINGATAN :
dosis dikurangi pada pasien gangguan fungsi ginjal, gangguan hati dan manula. Pasien harus segera lapor jika ditemukan adanya tanda-tanda infeksi, luka yang tidak jelas penyebabnya, pendarahan atau manifestasi lain penekanan sum-sum tulang belakang
 INTERAKSI OBAT :
 allopurinol : peningkatan efek dan toksisitas
 Antibakteri : interaksi dngan rifampisin (transplantasi
 ES :
reaksi hipersensitivitas (malaise, pusing, mual,
demam, nyeri otot, nyeri sendi, gangguan fungsi hati, ikterus, aritmia, hipotensi, nefritis intersisial)
supresi sum-sum tulang (bergantung dosis) Rambut rontok
rentan terhadap infeksi (bersamaan dengan kortikosteroid)
mual
pankreatitis Pneumonitis
Efek terhadap respon imun
 SEDIAAN BEREDAR :  Imuran® (tablet 50 mg)
METOTREKSAT (IMUNOSUPRESAN)
MK :
(diduga) mempengaruhi fungsi imun dengan
menghambat reduktase asam dihidrofolat sehingga
replikasi dan sintesa DNA terganggu
FARMAKOKINETIK :
kadar serum puncak dicapai selama 1-2 jam. BA
kira-kira 60%. Makanan dapat memperlambat
absorbsi dan menurunkan konsentrasi pucak.
50% terikat protein.
Mengalami metabolisme hepatik dan intraseluler
rute eliminasi primer melalui ekskresi ginjal
 INDIKASI :
RA aktif yang berat yang tidak memberikan respon terhadap terapi konvensional; penyakit keganasan; psoriasis
 ES :
mengurangi kesuburan pada pria dan wanita
ulkus peptikum, kolitis ulseratif, diare dan stomatitis ulseratif
 KI :
kerusakan signifikan pada ginjal, fungsi hati yang abnormal, keamilan dan menyusui, sindrom imunodefisiensi
 PERINGATAN
merupakan antimetabolit yang toksik terhadap darah, paru, saluran cerna dan lainnya. Hanya digunakan oleh spesialis Perlu dilakukan pemeriksaan sebelum memulai pengobatan
berupa analisa hematologi lengkap,, tes fungsi ginjal, tes fungsi hati dan monitoring secara terus-menerus
 INTERAKSI OBAT :
 analgetik : ekskresi dikurangi oleh asetosal,
azapropazon, diklofenak, indometasin, ketoprofen, naproksen, fenil butazon, AINS
 Antibakteri : efek antifolat ditingkatkan oleh
klortimazol dan trimetoprin, ekskresi diturunkan oleh penisilin
 Antiepileptika : fenitoin meningkatkan efek antifolat  Antimalaria : efek antifolat dinaikkan oleh pirimetamin  Siklosporin : meningkatkan toksisitas
 Retinoid : kadar plasma metrotexat dinaikkan oleh
asitretin
SEDIAAN BEREDAR :
Methotrexate (injeksi 25mg/ml, 100mg/ml)
Emhtexate (injeksi 2,5mg/ml; tablet 2,5 mg)
Farmitrexat (injeksi 2,5 mg/ml; tablet 2,5 mg)
Texorate (tablet 2,5 mg)
SIKLOSPURIN (IMUNOSUPRESAN)
 MK :
Sbg agen imunosupresan pada transplantasi organ.
Siklosporin dapat menurunkan imunitas humoral dengan
menghambat produksi limfokin dan pelepasan interleukin-2
 FARMAKOKINETIK :
absorbsi pada gastrointestinal tidak sempurna.
Didistribusikan diluar volume darah; 33-47% dalam plasma,4-9% dalam limfosit, 5-12% dalam granulosit dan 41-58% dalam eritrosit
dalam plasma sekitar 90% terikat pada protein terutama lipoprotein
Siklosporin dimetabolisme oleh sistem enzim hepatik Siklosporin diekskresikan terutama lewat empedu,
 INDIKASI :
AR, dermatitis atopik, psoriasis, transplantasi organ
 ES :
peningkatan kreatinin dan ureum darah perubahan struktur ginjal
hipertrikosis, tremor, hipertensi, disfungsi hati,
kelelahan, hipertrofi gusi, gangguan saluran cerna, rasa terbakar ditangan dan kaki, sakit kepala, kulit
memerah, anemia ringan, hiperkalemia, hiperurisemia, gout, berat badan naik udem, pankreatitis, neuropati, bingung, parestesia, kejang, lemah otot, kejang otot, miopati, kolitis, trombositopenia
 KI :
fungsi ginjal abnormal, hipertensi yang tidak terkendali, malignasi
PERINGATAN :
monitoring fungsi ginjal perlu dilakukan berupa
peningkatan kreatinin dan ureum darah (berarti
dosis harus dikurangi)
monitor fungsi hati, monitoring tekanan darah
obat dihentikan bila terjadi hipertensi,
hiperurisemia
SEDIAAN BEREDAR :
Oral
Sandimunne®
Neoral ®
Parenteral
Sandimune iv®
SUFASALAZIN (IMUNOSUPRESAN)
 FARMAKOKINETIK :
10-15% diabsorbsi sebagai obat utuh diusus halus. Distribusi tinggi pada cairan serous, hati dan dinding usus. Sebagian besar diekskresikan melalui urin
 INDIKASI:
ulceratice colitis, penyakit Crohn, dan juvenile Arthritis
 ES :
GI (anoreksia, nausea, muntah, diare) dermatologi, hematologi, hepatik
 KI :
pasien yang mengalami kerusakan saluran urinaria atau intestinal
 INTERAKSI OBAT :
bisa dikombinasi dengan sulfonamida.
Penggunaan bersamaan dengan antibiotik dapat mengubah metabolisme sulfasalazin
Sulfasalazin dapat menghambat absorbsi asam folat sehingga menyebabkan defisiensi asam folat
 PERINGATAN :
pemasukan cairan harus seimbang untuk mengurangi resiko kristaluria
 SEDIAAN BEREDAR :
tablet : Azulfidine
tablet lepas lambat : EN-Tabs, Azulfidine
AINS
MK :
menhambat enzim siklooksienase pada asam
arakidonat sehingga prostaglandin tidak terbentuk
EFEK SAMPING :
rasa tidak nyaman pada saluran cerna, mual, diare,
pendarahan dan tukak; dispepsia; hipersensitifitas;
sakit kepala, pusing, vertigo, gangguan
pendengaran, gangguan darah, kerusakan hati,
alveolitis, pankreatitis
 KI :
pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap asetosal atau AINS lainnya, asma, angiodema, urtikaria, atau rinitis dipacu oleh asetosal atau AINS, pasien tukak lambung, pendarahan saluran cerna
 PERINGATAN :
 hati-hati pada usia lanjut, alergi, selama kehamilan dan
menyusui, dan pada gangguan koagulasi
 Pasien gagal ginjal, payah jantung, gagal hati
 Sebaiknya tidak diberikan pada pasien tukak lambung aktif
 SEDIAAN BEREDAR :
oral : Proris, ofurilla, Voltaflam suspensi : Proris
supositoria : Proris, Kaltrofen, Profenid
topikal (gel) : Ovurilla, Profenid gel, Rhetoflam injeksi : Katrofen, Profenid, Rematof
KORTIKOSTEROID
MK :
aktifitas glukokortikoid dan mineralkortikoid
mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein
dan lipid; keterseimbangan air dan elektrolit
efek secara umum dibedakan atas
1.
retensi terhadap Na
2.
metabolisme karbohidrat
3.Efek antiinflamasi
 INDIKASI :
1. Memperpanjang jiwa, misalnya pada leukimia aku,
pemfigus, dermatitis eksfoliatif, reaksi akut terhadap cangkokan (dosis besar)
2. Colitis ulseratif (sistemik dan topikal) 3. Hyperplasia adrenal conginental
4. Udem otak (betametason dan deksametason 5. Reaksi hipersensitivitas akut
6. Asma bronchial
7. Menekan radang pada demam reumatik, hepatitis
aktif kronik dan sarkoidosis
 ES :
diabetes, osteoporosis,, nekrosis avaskular, sindrom chusing, gangguan mental, euforia, dan miopati.
Gangguan pertumbuhan pada anak. Hipertensi, retensi Na dan cairan, hipokalemia
 KI :
infeksi sistemik, kecuali bila diberikan antibiotik sistemik; hindari vaksinasi dengan virus aktif
 PERINGATAN :
Penggunaan jangka lama dapat menyebabkan supresi adrenal
penghentian tiba-tiba dapat menyebabkan insufiensi adrenal akut, hipotensi dan kematian
 SEDIAAN BEREDAR :
dexametason : dexametason, Camideson hidrokortison : Silecort, Solu-cortef
Kortison : Cortison asetat Triamsinolon : Kenacort IM
GOLONGAN EMAS
AUROTHIOGLUCOSE DAN GOLD SODIUM
THIOMALATE
FARMAKOKINETIK :
diabsorbsi cepat lewat injeksi intramuskular
dengan konsentrasi serum puncak dicapai dalam
3-6 jam. Pada beberapa penelitian menunjukkan
bahwa obat terkonsentrasi pada sel retikoendotelia
di nodus limfa, sumsum tulang, ginjal hati dan
limpa, namun terdistribusi luas di cairan tubuh
ekskresi berjalan lambat, sekitar 70% dieksresikan
melalui urin dan 30% melalui feses
 EFEK SAMPING :
GI (nausea, muntah, diare), dermatologi, proteinurea,
hematuria, hematologi, palpitasi, hiotensi, takikardia, sakit kepala
 KI :
pada pasien dengan sejarah toksisitas yang parah,, pasien kerusakan fungsi renal/hepatik, colitis, atau yang memiliki sejarah hepatitis atau dermatitis
 SEDIAAN BEREDAR :
 Aurothioglucose (parenteral)
suspensi steril hanya untuk penggunaan IM 50 mg/ml ex: Solganal®
 Gold sodium thomalate (parenteral)
injeksi hanya untuk penggunaan IM 50 mg/ml ex : Aurolate®
GOLONGAN EMAS
AURANOFIN
 FARMAKOKINETIK :
diabsorbsi di GI kira-kira 20-25%.
45% diekskresikan melalui urin selama 10 hari dan sekitar 15% diatas 6 bulan; sekitar 70-75%
diekskresikan melalui feses selama 10 hari dan 85% diatas 6 bulan
 INDIKASI : RA (kurang efektif dari IM gold)
 KI :
pasien dengan sejarah toksisitas yang berat, urtikaria, eczema, colitis, debilitasi parah, kondisi haemoragik, pasien dengan terapi radiasi
INTERAKSI OBAT :
dengan fenitoin dapat meningkatkan konsentrasi
fenitoin dalam darah
ES:
GI (nausea, muntah, diare), dermatologi (rash,
stomatotitis), renal (proteinuris, hematuria),
hematologi (anemia, leukopenia, trombositopenia)
SEDIAAN BEREDAR :
AGEN BIOLOGI
ETANERCEPT
 MK :
terikat dengan menginaktifas TNF, mencegah
berikatan dengan permukaan sel reseptor sehingga sel teraktifasi
 FARMAKOKINETIK :
hancur dalam saluran GI dan harus diberikan parenteral
 INDIKASI :
juenil arthritis, psoriatik arthritis, granolomatosis, dan penyakit crohn
 ES :
 KI :
pasien dengan preexisting infeksi dan yang memiliki resio tinggi terhadap peningkatan infeksi
 PERINGATAN :
pengobatan sebaiknya dihentikan secara temporal bila infeksi terjadi selama terapi
 INTERAKSI OBAT :
dengan anakrine dapat menyebabkan infeksi serius
 SEDIAAN BEREDAR :
parenteral : 25 mg (Enbrel®) subkutan : Amgen
AGEN BIOLOGI
INFLIXIMAB
 MK :
terikat dengan TNF dan mencegahnya berinteaksi
dengan reseptor TNF pada sel yang terkena inflamasi
 FARMAKOKINETIK :
hancur disaluran GI dan harus diberika parenteral. Waktu paruh eliminasi obat 8-12 hari
 INDIKASI :
mengurangi kerusakan sendi, juvenil arthritis, psoriatik arthritis, penyakit crohn, ulserative colitis
ES:
infeksi, khususnya infeksi saluran napas atas,
demam, kedinginan, pruritis, rash
KI :
pasien dengan penyakit infeksi aktif yang serius
INTERAKSI OBAT :
dengan anakrina dapat meningkatkan infeksi
SEDIAAN BEREDAR :
AGEN BIOLOGI
ADALIMUMAB
MK : (sama dengan agen biologis lainnya)
INDIKASI : RA
ES : reaksi lokal pd tempat injeksi
KI : (sama dengan agen biologik lainnya)
INTERAKSI OBAT : dengan anakrin meningkatkan
infeksi
SEDIAAN BEREDAR :
GOLONGAN LAIN
HIDROKSIKLOROKUIN DAN KLOROKUIN
(ANTIMALARIA)
 MK : (belum diketahui)  FARMAKOKINETIK :
diabsorbsi sangat cepatdan hampir sempurna setelah pemberian oral. Didistribusi secara luas kejaringan tubuh dan terkonsentrasi pada limpa, hati, ginjal jaringan mengandung melamin, dan paru-paru Terikat sekitar 60% pada protein plasma
Diekskresikan perlahan didalam ginjal
 INDIKASI :
 ES :
gangguan saluran cerna, sakit kepala, kejang,
gangguan penglihatan, depigmentasi, reaksi pada kulit, depresi sum-sum tulang
 KI :
pasien hipersensitifitas dan mengalami gangguan retina
 PERINGATAN :
gangguan fungsi ginjal dan hati, kehamilan
 SEDIAAN BEREDAR :
INTERAKSI OBAT :
 Antasid :menurunkan absorbsi
 Antimalaria lain : meningkatkan resiko kejang dngan
meflokuin; meningkatkan resiko aritmia dngan halofantrin
 Antiepileptika : antagonisme antikonvulsan
 Glikosida jantung : meningkatkan kadar plasma digoksin
 Siklosporin :klorokuin meningkatkan kadar plasma siklosporin  Parasimpatomimetika :mempertinggi gejala myaastenia gravis  Obat antiulkus : simetidin menghambat metabolisme klorokuin
GOLONGAN LAIN
PENISILAMIN
 MK : (belum diketahui)  FARMAKOKINETIK :
diabsorbsi baik pada GI setelah pemberian oral (40-70%), kadar plasma puncak dicapai 1-3 jam. 80% terikat dengan protein
Diekskresi lewat urin, 5% lewat feses Waktu paruh 1,7-3,2 jam
 INDIKASI :
RA, penyakit Wilson, cystinuria
 ES :
ruam kulit, rasa logam, hipogeusia, stomatitis, anoreksia, nausea, muntah, dispepsia, glumerulonefritis
 KI :
pasien anemia aplastik yang berhubungan penisilamin, atau agranulositosis, insufisiensi renal dan kehamilan
 INTERAKSI OBAT :
dengan garam emas, antimalaria, imunosupresan atau fenilbutazon
 SEDIAAN BEREDAR :
kapsul : Caprimine® tablet : Depen®
EVALUASI HASIL TERAPI
Ciri-ciri klinis perbaikan meliputi reduksi
pembengkakan sendi, pengurangan rasa sakit pada
sendi yang terkait, dan penurunan urat sampai ke
palpasi sendi
Perbaikan gejala meliputi pengurangan rasa sakit
sendi dan kekakuan di pagi hari, onset dengan
waktu yang panjang untuk kelelahan di sore hari
dan perbaikan kemampuan dalam penampilan
aktifitas harian