• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Manajemen Sarana Prasarana dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Manajemen Sarana Prasarana dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(2) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(3) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(4) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(5) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(6) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(7) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(8) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(9) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(10) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(11) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(12) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(13) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(14) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(15) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(16) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(17) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(18) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(19) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(20) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(21) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(22) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(23) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(24) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(25) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(26) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(27) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(28) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(29) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(30) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(31) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(32) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(33) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(34) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(35) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(36) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(37) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(38) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(39) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(40) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(41) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(42) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(43) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(44) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(45) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(46) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(47) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(48) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(49) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(50) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(51) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(52) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(53) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(54) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(55) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(56) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(57) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(58) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(59) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(60) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(61) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(62) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(63) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(64) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(65) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(66) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(67) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(68) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(69) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(70) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(71) 16/42060.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(72) 16/42060.pdf. BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. ldentitas Responden Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden didapati data identitas responden.. Penyajian data mengenai. identitas responden akan. memberikan gambaran tentang keadaan diri dari pada responden. Berikut data identitas responden yang telah diperoleh melalui penyebaran kuesioner : 1. Jenis Kelamin Responden Jenis kelamin secara umum dapat memberikan perbedaan pada perilaku seseorang. Dalam bidang kerja, jenis kelamin sering kali dapat menjadi pembeda aktivitas yang dilakukan individu. Pada penelitian ini diperoleh data bahwa responden laki-laki sebanyak 27 orang (61,36%) dan responden perempuan sebanyak 17 orang (38,64%). Data penelitian menunjukkan jumlah pegawai yang bekerja di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau lebih banyak pegawai laki-laki dibandingkan pegawai perempuan. Hal ini disebabkan karena pekerjaan audit atau tugas pengawasan banyak terjun langsung ke lapangan (ke luar daerahlpulau) sehingga banyak dibutuhkan tenaga fisik yang secara umum laki-laki dipandang lebih mampu dibandingkan perempuan. Diagram jenis kelamin responden dapat dilihat pada gambar berikut ini:. 53. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(73) 16/42060.pdf. 58. Tabel4.1 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Manajemen Sarana Prasarana NO. I. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Jumlah Skor Jawaban Respond en. Pemyataan. Perencanaan sarana prasarana sudah sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan pekeriaan. Pelaksanaan pengadaan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pendistribusian saran a ke tiap bidang sesuai kebutuhan yang diperlukan. Pendistribusian sarana adil, tidak menumpuk pada satu bidang atau individu sementara yang lain kekurangan. Mampu memanfaatkan alat teknologi yang telah tersedia Bertanggung jawab dalam penggunaan sarana prasarana kantor Semua saran a prasarana telah diinventarisasi. Tingkat pengamanan sarana prasarana yang telah diinventarisasi sudah baik.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. STS. ~.. TS. •;.. R. •;.. s. ~.. ss. %. 0. 0,00. 5. 11,36. 36. 81,82. 3. 6,82. 0. 0,00. 0. 0,00. 2. 4,55. 20. 45,45. 20. 45,45. 2. 4,55. 0. 0,00. 3. 6,82. 23. 52,27. 38,64. I. 2,27. 0. 0,00. I. 2,27. 12. 27,27. 30. 68,18. I. 2,27. 0. 0,00. 0. 0,00. 14. 31,82. 27. 61,36. 3. 6,82. 0. 0,00. 0. 0,00. I. 2,27. 34. 77,27. 9. 20,45. 0. 0,00. 0. 0,00. I. 2,27. 33. 75,00. 10. 22,73. 0. 0,00. I. 2,27. II. 25,00. 31. 70,45. I. 2,27. 17.

(74) 16/42060.pdf. 59. Jumlah Skor Jawaban Respond en NO. 9. 10. Pernyataan. Penghapusan sarana prasarana yang rusak, tidak layak pakai atau hilang sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku Sarana prasarana yang dihibah sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku Jumlab. STS. •;.. TS. %. R. "'o. s. "'o. ss. %. 0. 0,00. 0. 0,00. I. 2,27. 31. 70,45. 12. 21;1.1. 0. 0,00. 0. 0,00. 16. 36,36. 19. 43,18. 9. 20,45. 0. 0,00. 12. 2,73. 135. 30,68. 245. 55,68. 48. 10,91. Sumber: Diolah dari data primer, 2012 Pada pemyataan pertama yaitu perencanaan sarana prasarana sudah sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaaan, banyak responden yang menjawab ragu-ragu yaitu sebanyak 81,82%. Ini berarti responden banyak yang belum yakin apakah sudah sesuai kebutuhan. Masih banyak sarana prasarana yang kurang di Inspektorat Kepulauan Riau. Tidak semua sarana prasarana yang dibutuhkan dapat dibeli karena keterbatasan jumlah anggaran. Karena itu perlu memanajemen sarana prasarana apa yang perlu dibeli terlebih dahulu karena dianggap penting, baru membeli sarana prasarana yang dianggap belum penting atau kurang penting. Misalnya pengadaan meja, kursi, dan komputer dianggap lebih penting daripada pengadaan kamera atau infokus. Setelah meja, kursi atau komputer pegawai terpenuhi baru kamera atau infokus dianggarkan. Akan tidak optimal kinerja pegawai jika sudah tersedia kamera atau infokus sementara meja pegawai masih kurang atau menggunakan komputer harus antri.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(75) 16/42060.pdf. 60. Untuk pemyataan kedua bahwa pelaksanaan pengadaan sesuai dengan prosedur yang berlaku, responden yang menjawab ragu-ragu yaitu 45,45% sama banyaknya dengan responden yang menjawab setuju 45,45%. Pengadaan barang/jasa dapat dilakukan oleh seorang pejabat pengadaan barang dan jasa jika nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) paling tinggi Rp 200.000.000. Pengadaan barang/jasa dilakukan oleh satu tim kelompok kerja (POKJA) jika nilai HPS diatas Rp 200.000.000. Proses pengadaan barang/jasa dilakukan secara terbuka dan diumumkan dalam website. Walaupun dilakukan secara terbuka proses pengadaan yang terdiri dari beberapa tahap dan membutuhkan banyak waktu kurang menarik minat orang. Yang memperhatikan dan mengetahui seluk beluk proses pengadaan biasanya hanya penyedia barang/jasa, pejabat pengadaan barang/jasa atau POKJA, PPK serta Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK). Untuk menghindari praktek KKN terdapat prosedur dalam pengadaan barang/jasa yaitu berdasarkan Perpres No 70 Tahun 2012. Dalam penyediaan sarana prasarana harus mengikuti peraturan presiden tersebut. Pemyataan ketiga menyatakan bahwa pendistribusian sarana ke tiap bidang sesuai kebutuhan yang diperlukan, banyak responden yang menjawab ragu-ragu yaitu 52,27%. Untuk pemyataan keempat yaitu pendistribusian sarana adil, tidak menumpuk pada satu bidang atau individu banyak responden yang menjawab setuju yakni 68,18%. Hal ini menunjukkan pendistribusian sarana sudah adil di lnspektorat Provinsi Kepulauan Riau, hanya saja banyak yang ragu apakah sudah sesuai kebutuhan, sama seperti halnya pada pemyataan pertama. Pada pemyataan kelima yaitu mampu memanfaatkan alat teknologi yang telah tersedia, responden yang menjawab setuju sebanyak 61,36%. Ini. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(76) 16/42060.pdf. 61. menunjukkan pengadaan barang atau sarana yang telah dibeli tidak sia-sia karena banyak. yang. mampu. menggunakannya.. Pemyataan. keenam. bahwa. bertanggungjawab dalam penggunaan sarana prasarana kantor, responden banyak yang setuju atau sependapat dengan pemyataan yaitu sebanyak 77,27% dan responden yang berpendapat sangat setuju sebanyak 20,45%. Ini menunjukkan kepedulian pegawai di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau tehadap penggunaan dan pemeliharaan sarana prasarana kantor. Adapun untuk pemyataan ketujuh bahwa semua sarana prasarana telah diinventarisasi, 75% responden menjawab setuju dan 22,73% responden menjawab sangat setuju. Ini menunjukkan penyimpan barang dan pengurus barang telah melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga banyak responden beranggapan semua sarana prasarana telah diinventarisasi. Pemyataan kedelapan yaitu tingkat pengamanan sarana prasarana sudah baik, banyak responden menjawab setuju yaitu sebanyak 70,45%. Di lnspektorat Provinsi Kepulauan Riau semua barang baik barang modal atau barang pakai habis disimpan oleh penyimpan barang. Jika pegawai ingin memakai harus menandatangani berita acara pemakaian barang yang selanjutnya direkap oleh penyimpan barang di buku pendistribusian barang. Untuk pemyataan sembilan dan pemyataan sepuluh tentang penghapusan sarana prasarana dan hibah sarana prasarana sesuai prosedur, 70,45% responden setuju dengan pemyataan kesembilan dan 43,18% responden setuju dengan pemyataan kesepuluh. Secara keseluruhan tanggapan responden terhadap pemyataan-pemyataan variabel manajemen sarana prasarana sebagaimana diperlihatkan tabel 5.1. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(77) 16/42060.pdf. 62. menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju terhadap pemyataan-pemyataan manajemen sarana prasarana yaitu sebanyak 55,68%.. 2. Deskripsi Variabel Motivasi Kerja Variabel Motivasi Kerja pada penelitian ini diukur melalui 10 (sepuluh) pemyataan. Hasil jawaban reseponden terhadap variabel motivasi kerja dapat dilihat pada tabel4.2 berikut ini:. Tabel4.2 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi Kerja NO. I. 2. 3. 4. 5. Jumlah Skor Jawaban Responden. Pernyataan Pimpinan dapat menciptakan rasa am an di lingkungan kerja sehingga tidak ada yang bekerja di bawah tekanan Dengan adanya asuransi kesehatan (Askes) maka dalam bekerja merasa aman Gaji dan tunjangan yang diterima sudah sesuai dengan ketentuan dan diberikan tepat waktu. Bekerja diluar jam kerja diberikan kompensasi yang sesuai. Lingkungan kerja yang nyaman mempengaruhi kelancaran menyelesaikan semua pekerjaan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. STS. %. TS. %. R. •;.. s. %. ss. %. 0. 0,00. 5. 11,36. 25. 56,82. 14. 31,82. 0. 0,00. 0. 0,00. I. 2,27. 29. 65,91. 14. 31,82. 0. 0,00. 0. 0,00. 3. 6,82. 3. 6,82. 28. 63,64. 10. 22,73. 0. 0,00. 13,64. II. 25,00. 21. 47,73. 6. 13,64. 0. 0,00. 2,27. 2. 4,55. 27. 61,36. 14. 31,82. 6. 1.

(78) 16/42060.pdf. 63. Jumlah Skor Jawaban Responden. NO. 6. 7. 8. 9. 10. Pernyataan Kerjasama dengan ternan sekantor atau tim membuat hasil kerja maksimal. Pimpinan memberikan pujian pada pegawai yang kinerianva baik. Pimpinan memberikan penghargaan Pada pegawai yang kinerjanya baik. Setiap pegawai memiliki kesempatan yang sam a untuk mengembangkan diri. Kenaikkan pangkat memiliki prosedur yang jelas Jum1ah. STS. o/o. TS. o/o. R. o/o. s. •;.. ss. •;.. 0. 0,00. 2. 4,55. 4. 9,09. 24. 54,55. 14. 31,82. 0. 0,00. 4. 9,09. 8. 18,18. 25. 56,82. 7. 15,91. 0. 0,00. 7. 15,91. 22. 50,00. 12. 27,27. 3. 6,82. 0. 0,00. 0. 0,00. 14. 31,82. 24. 54,55. 6. 13,64. 0. 0,00. 3. 6,82. 9. 20,45. 24. 54,55. 8. 18,18. 0. 0,00. 32. 7).7. 127. 28,86. 213. 48,41. 68. 15,46. Sumber: Diolah dari data primer, 2012. Pada variabel motivasi kerja pemyataan pertama yaitu pimpinan dapat memberikan rasa aman di lingkungan kerja responden banyak yang menjawab ragu-ragu yaitu 56,82%. Begitu juga untuk pemyataan kedua dengan adanya ASKES merasa aman responden banyak yang menjawab ragu-ragu yaitu 65,91%. Di Provinsi Kepulauan Riau tersedia klinik kesehatan yang hanya menangani sakit-sakit ringan. Berobat ke klinik kesehatan ini gratis untuk seluruh pegawai Provinsi Kepulauan Riau. Jika berobat ke Rumah Sakit Umum (RSU) dengan menggunakan. Askes,. PNS Provinsi. Kepulauan. Riau. bisa mendapatkan. keringanan biaya. Askes tidak berlaku di rumah sakit swasta, karena itu PNS. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(79) 16/42060.pdf. 64. harus menanggung keseluruhan biaya sendiri. Pegawai Tidak Tetap (PTf) atau honorer tidak memiliki Askes, sehingga biaya pengobatan ditanggung sendiri jika sakit. Pada variabel ketiga yang menyatakan bahwa gaji dan tunjangan yang diterima sudah sesuai dengan ketentuan dan diberikan tepat waktu sebanyak 63,64% menjawab setuju dan 22,73% menjawab sangat setuju. Gaji dan tunjangan selalu diberikan pada hari kerja pertama setiap bulan atau setiap tanggal satu jika tidak libur. Gaji selalu dibayarkan tepat waktu setiap bulan. Sementara tunjangan biasanya pada awal tahun sering terlambat menunggu DPA disahkan. Berbeda dengan gaji yang dibayarkan diawal bulan, tunjangan selalu dibayarkan diakhir bulan. Pada pemyataan keempat yakni bekerja diluar jam kerja diberikan kompensasi yang sesuai, responden menjawab setuju 4 7, 73%. Di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau jika bekerja diluar jam kerja diberikan uang lembur yang besamya mengikuti Standar Satuan Harga (SSH). Lingkungan kerja yang nyaman mempengaruhi kelancaran menyelesaikan semua pekerjaan merupakan pemyataan kuesioner selanjutnya. Sebanyak 61,36% menjawab setuju dan 31,82% menjawab sangat setuju. Untuk pemyataan kerjasama dengan ternan sekantor membuat basil kerja maksimal sebanyak 54,55% menjawab setuju dan 31,82% menjawab sangat setuju. Di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau pekerjaan banyak yang dikerjakan secara kelompok dengan membentuk tim yang terdiri dari 1 orang supervisor, 1 orang ketua, dan 4 orang anggota. Diperlukan kekompakan tim agar dapat menyelesaikan semua pekerjaan tepat waktu. Kebersamaan dan kekompakan membuat lingkungan kerja. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(80) 16/42060.pdf. 65. nyaman yang tentu saja mempengaruhi kelancaran penyelesaian pekerjaan. Sebaliknya jika terdapat perpecahan di tim akan menghambat penyelesaian pekerjaan. Pemyataan ketujuh yaitu pimpinan memberikan pujian pada pegawai yang kinerjanya baik sebanyak 56,82% responden menjawab setuju. Pada pemyataan kedelapan pimpinan memberikan penghargaan pada pegawai yang kinerjanya baik sebanyak 50% menjawab ragu-ragu. Di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau lnspektur dan Inspektur Pembantu selalu memberikan pujian pada pegawai yang kinerjanya baik dan memberi nasehat sebagai masukan untuk pegawai yang kinerjanya dinilai kurang. Adapun yang kinerjanya baik tidak diberikan penghargaan secara langsung. Pegawai negeri biasanya diberikan penghargaan bukan dari basil pekerjaan tetapi dari lamanya masa kerja. Pegawai yang sudah mengabdi lebih dari 10 tahun diberikan penghargaan satyalancana karya satya. Pemyataan sembilan yaitu setiap pegawai memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri, sebanyak 31,82% menjawab ragu-ragu, 54,55% menjawab setuju, dan 13,64% menjawab sangat setuju. Di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau semua pegawai memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti diktat atau bimtek. Hanya saja untuk sertifikasi misalnya sertifikasi pengadaan barang/jasa, sertifikasi auditor hanya boleh diikuti pegawai yang berstatus PNS. Pemyataan kesepuluh yaitu kenaikkan pangkat memiliki prosedur yang jelas, sebanyak 54,55% responden setuju. Kenaikkan pangkat PNS struktural setiap 4 tahun sekali. Kenaikkan pangkat PNS diatur dalam PP 13 Tahun 2002. Pangkat untuk eselon juga diatur didalam PP No 13 Tahun 2002 yaitu untuk. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(81) 16/42060.pdf. 66. eselon IV pangkat terendah 111/b, eselon III pangkat terendah III/d, dan eselon II pangkat terendah IVlb. Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar jawaban responden atas pemyataan-pemyataan berkaitan dengan variabel motivasi kerja memberi jawaban setuju yakni 48,41%.. 3. Deskripsi Variabel Kinerja Pegawai Variabel kinerja pegawai pada penelitian ini diukur melalui 8 (de Iapan) pemyataan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil jawaban responden terhadap kinerja pegawai dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:. Tabel 4.3 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Pegawai Jumlah Skor Jawaban Responden NO. Pernyataan STS. %. TS. %. R. %. s. •;.. ss. %. I. Selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.. 0. 0,00. 0. 0,00. 3. 6,82. 23. 52,27. 18. 40,91. 2.. Mengerjakan tugas sesuai stan dar atau ketentuan yang berlaku.. 0. 0,00. 0. 0,00. 2. 4,55. 27. 61,36. 15. 34,09. 0. 0,00. 0. 0,00. 8. 18,18. 28. 63,64. 8. 18,18. 0. 0,00. 0. 0,00. II. 25,00. 28. 63,64. 5. 11,36. 3.. 4. Mampu menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikan. Selalu menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas baik jumlah maupun kualitasnya.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(82) 16/42060.pdf. 67. Jumlah Skor Jawaban Respond en. NO. 5.. 6.. 7.. 8.. Pernyataan Mampu mengambil keputusan atau melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan dalam menjalankan tup0ksi Hasil pekerjaan akurat karen a memiliki sudah pengetahuan atau pemah mengikuti diktat. Selalu ada inisiatif dalam diri untuk meningkatkan kualitas kineria. Senang bekerjasama baik dengan ternan maupun pimpinan instansi. Jumlah. STS. Ofo. TS. •!o. R. 'Yo. s. 'Yo. ss. 'Yo. 0. 0,00. 0. 0,00. 8. 18,18. 32. 72,73. 4. 9,rfi. 0. 0,00. 0. 0,00. 8. 18,18. 32. 72,73. 4. 9,rfi. 0. 0,00. 0. 0,00. 6. 13,64. 27. 61,36. II. 25,00. 0. 0,00. 0. 0,00. 5. 11,36. 27. 61,36. 12. 27,27. 0. 0,00. 0. 0,00. 51. 14,49. 224. 63,64. 77. 21,87. Sumber: Diolah dari data primer, 2012. Variabel kinerja terdiri dari delapan pernyataan yaitu pernyataan pertama selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Sebanyak 52,27% setuju dan 40,91% responden sangat setuju dengan pernyataan. Pernyataan kedua yakni mengerjakan tugas sesuai standar atau ketentuan yang berlaku, sebanyak 61,36% menjawab setuju dan 34,09% menjawab sangat setuju. Pernyataan ketiga adalah mampu menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikan. Sebanyak 63,64% setuju dan 18,18% responden sangat setuju dengan pernyataan. Pernyataan empat selalu menyelesaikan dengan tuntas baik jumlah maupun kualitas, 63,64% responden setuju dengan pernyataan dan 11,36% responden sangat setuju dengan pernyataan. Pernyataan ke1ima mampu mengambil keputusan atau me1aksanakan suatu. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(83) 16/42060.pdf. 68. tindakan yang diperlukan dalam menjalankan tupoksi sebanyak 72,73% setuju. Pemyataan keenam basil pekerjaan yang telah diselesaikan akurat, responden yang setuju dengan pemyataan sebanyak 72,73%. Pemyataan ketujuh selalu ada inisiatif dalam diri untuk meningkatkan kualitas kinerja sebanyak 61,36% responden sependapat (setuju) dengan pemyataan. Pemyataan terakhir yaitu senang bekerjasama baik dengan ternan maupun pimpinan instansi sebanyak 61,36% responden setuju dan 27,27% responden sangat setuju. Berdasarkan tabel 5.3 jawaban responden terhadap pemyataan-pemyataan yang berkaitan dengan variabel kinerja pegawai juga sebagian besar memberikan jawaban setuju yaitu 63,64%.. C. Analisa Data 1.. Pengujian Validitas Uji validitas adalah untuk mengetahui sah tidaknya instrumen kuesioner. yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pemyataan-pemyataan pada kuesioner yang harus diganti karena dianggap tidak relevan. Pengujian validitas mutlak dilakukan karena jika instrument yang digunakan sudah tidak valid maka dipastikan hasil penelitian tidak akan valid. Penelitian yang valid artinya terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Item kuesioner dinyatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel. Pengujian validitas dapat dilihat pada tabel4.4 berikut ini:. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(84) 16/42060.pdf. 69. Tabel4.4 Hasil Pengujian Validitas No. Pemyataao. r hituog. r tabel. Keteraogao. 1. Perencanaan sarana prasarana sudah sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan.. 0,504. 0,297. Valid. 2. Pelaksanaan pengadaan sesuai dengan prosedur yang berlaku.. 0,541. 0,297. Valid. 0,595. 0,297. valid. 0,646. 0,297. valid. 0,622. 0,297. valid. 0,598. 0,297. valid. 0,586. 0,297. valid. 3. 4. Pendistribusian saran a ke tiap bidang sesuai kebutuhan yang diperlukan. Pendistribusian sarana adil, tidak menumpuk pada satu bidang atau individu sementara yang lain kekurangan.. 5. Mampu memanfaatkan teknologi yang telah tersedia. 6. Bertanggungj awab penggunaan saran a kantor. 7. Semua saran a diinventarisasi.. 8. Tingkat pengamanan sarana yang prasarana telah diinventarisasi sudah baik.. 0,600. 0,297. valid. 9. Penghapusan saran a prasarana yang rusak, tidak layak pakai atau hilang sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. 0,640. 0,297. valid. 10. Saran a prasarana yang dihibah sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. 0,640. 0,297. valid. ll. Pimpinan dapat menciptakan rasa aman di lingkungan kerja sehingga tidak ada yang bekerja di bawah tekanan. 0,415. 0,297. valid. 12. Dengan adanya asuransi kesehatan (Askes) maka dalam bekerja merasa aman. 0,414. 0,297. valid. 13. Gaji dan tunjangan yang diterima sudah sesuai dengan ketentuan dan diberikan tepat waktu.. 0,742. 0,297. Valid. 14. Bekerja diluar jam kerja diberikan kompensasi yang sesuai.. 0,764. 0,297. Valid. 15. Lingkungan kerja yang nyaman kelancaran mempengaruhi menyelesaikan semua pekerjaan. 0,698. 0,297. Valid. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. alat. dalam prasarana. prasarana. telah.

(85) 16/42060.pdf. 70. No 16 17. 18. 19 20 21 22 23 24. 25. 26. 27. 28. Peroyataan Kerjasama dengan ternan sekantor atau tim membuat hasil kerja maksimal. Pimpinan memberikan pujian pada pegawai yang kinerjanya baik. Pimpinan memberikan penghargaan Pada pegawai yang kinerjanya baik. Setiap pegawai memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri. memiliki Kenaikkan pangkat prosedur yang ielas Selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Mengerjakan tugas sesuai standar atau ketentuan yang berlaku. Mampu menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikan. Selalu menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas baik jumlah maupun kualitasnya. Mampu mengambil keputusan atau melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan dalam menjalankan tupoksi. Hasil pekerjaan akurat karena sudah memiliki pengetahuan atau pemah mengikuti dik\at. Se\a\u ada inisiatif da\am diri meningkatkan kualitas untuk kinei:ja. Senang bekerjasama baik dengan ternan maupun pimpinan instansi.. r hitung. r tabel. Keterangan. 0,757. 0,297. Valid. 0,825. 0,297. Valid. 0,644. 0,297. valid. 0,626. 0,297. Valid. 0,730. 0,297. Valid. 0,683. 0,297. Valid. 0,715. 0,297. Valid. 0,735. 0,297. Valid. 0,749. 0,297. Valid. 0,708. 0,297. Valid. 0,721. 0,297. Valid. 0,782. 0,297. Valid. 0,725. 0,297. Valid. Sumber: Hasil olah data SPSS 19,2012. Berdasarkan hasil uj i validitas dengan SPSS menunjukkan bahwa pernyataan 1 hingga penyataan 28 nilai r hitung > r tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pemyataan valid.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(86) 16/42060.pdf. 71. 2. Pengujian Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana suatu kuesioner dikatakan handal atau reliabel yaitu jika jawaban responden terhadap pemyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrument yaitu kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain reliabilitas mencirikan tingkat konsistensi. Uji reliabilitas mutlak dilakukan karena jika instrumen tidak reliabel maka basil penelitian juga tidak reliabel. Penelitian reliabel jika terdapat kesamaan antara data dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) yang mampu memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach. Alpha (a). Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,60 maka disimpulkan bahwa intrumen penelitian tersebut handal atau reliabel. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:. Tabel 4.5 Hasil Pengujian Reliabilitas No. Varia bel. Cronbach's Alpha. Keterangan. l. Manajemen Sarana Prasarana. 0,792. Reliabel. 2. Motivasi Kerja. 0,864. Reliabel. 3. Kinerja Pegawai. 0,872. Reliabel. Sumber: Hasil olah data SPSS 19,2012. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(87) 16/42060.pdf. 72. Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan semua variabel mempunyai Crobach Alpha diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua variabel dari kuesioner adalah reliabel. Dari penghitungan reliabilitas Manajemen Sarana Prasarana diperoleh nilai Cronbach Alpha (a) = 0,792. Reliabilitas 0,792 adalah tinggi atau baik sehingga instrumen penelitian adalah dapat dipercaya. Pada perhitungan reliabilitas Motivasi Kerja diperoleh basil a. = 0,864. Reliabilitas 0,864 sangat. tinggi atau sangat baik sehingga instrumen sangat dapat dipercaya. Untuk reliabilitas kinerja pegawai diperoleh nilai a. = 0,872, sehingga bisa. diinterpretasikan validitas sangat tinggi.. 3. Analisa Regresi Linier Berganda. Tabel 4.6 Coefficients 8 Unstandardized Coefficients Std. B Error. Model. 1 (Constant). 7.656. Standardized Coefficients T. Beta. 3.878. X1 .243 .115 .425 .077 X2 a. Dependent Vanable: Y. Correlations. .240 .626. Sig.. 1.974. .055. 2.119 5.518. .040 .000. Zeroorder. Partial. .540 .741. .314 .653. Part. .211 .550. Collinearity Statistics Toleran VIF ce. .771 .771. 1.297 1.297. Sumber : Hasil olah data SPSS 19, 2012 Tabel diatas menggambarkan persamaan regresi untuk mengetahui angka konstan dan uji hipotesis signifikansi koefisien regresi. Persamaan regresi Y = a + ~ 1X 1 + ~2X2, dimana: Y = kinerja pegawai X 1 = manajemen saran a prasarana X2. =. motivasi kerja.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(88) 16/42060.pdf. 73. a. = konstanta dari. Unstandardized Coefficients yang dalam penelitian ini sebesar. 7,656. Angka ini berupa angka konstan yang artinya besamya kinerja pegawai saat nilai Xl,X2 sama dengan 0. PI. = angka koefisien regresi sebesar 0,243. Angka tersebut mempunyai arti setiap. penambahan 1 manajemen sarana prasarana maka kinerja pegawai meningkat sebesar 0,243. Sebaliknya jika terjadi penurunan manajemen sarana prasarana 1 maka kinerja pegawai berkurang 0,243. P2. = angka koefisien regresi sebesar 0,425. Angka tersebut mempunyai arti setiap. 1 penambahan motivasi kerja maka kinerja pegawai meningkat sebesar 0,425.. Sebaliknyajika angka negatifmaka berlaku penurunan kinerja pegawai. Oleh karena itu persamaan menjadi Y = 7,656 + 0,243Xl + 0,425X2 Analisa regresi tinier digunakan untuk mengukur pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Kelayakan model regresi linear berganda didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: a. Model regresi dikatakan layakjika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0,05.. Dari SPSS diperoleh nilai ANOVA sebagai berikut:. .. T a be14 7 H as1"I PengujJan ANOVA Sum of Squares. Model 1. Mean Square. Df. Regression. 289.922. 2. 144.961. Residual. 198.714. 41. 4.847. Total. 488.636. 43. Sumber: Hasil olah data SPSS 19,2012. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. F 29.909. Sig.. .ooo•.

(89) 16/42060.pdf. 74. Dari tabel diatas diperoleh bahwa angka signifikansi pada ANOV A sebesar 0,000. Angka signifikansi pada ANOVA < 0,05 sehingga model regresi bisa dikatakan layak. b. Predictor yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika Standard Error ofEstimate < Standard Deviation. Standard error of estimate dan standard deviasi dari basil penelitian dijelaskan pada tabel 4.8 berikut ini:. Tabel4.8 Hasil Pengujian Standar deviasi No. Variabel. Standard Error of Estimate. Standard Deviation. 1. Manajemen Sarana Prasarana. 2,20152. 3,33054. 2. Motivasi Kerja. 2,20152. 4,96435. 3. Kinerja Pegawai. 2,20152. 3,37100. Sum her : Has II olah data SPSS 19, 2012. Standard deviasi adalah akar kuadrat dari variansi dan menunjukkan standar penyimpangan dari rata-rata hitungnya atau dengan kata lain standar deviasi adalah suatu indeks yang menggambarkan sebaran data terhadap rata-ratanya. Standard error of estimate adalah angka yang digunakan untuk mengukur ketetapan suatu penduga atau mengukur jumlah variasi titik -titik observasi diatas atau dibawah regresi populasi. Jadi standard deviasi menggambarkan sebaran nilai-nilai sampel. Semakin kecil nilai Standar deviasi maka nilainilai pada sampel data cenderung dekat dengan nilai reratanya. Sebaliknya semakin besar standar deviasinya nilai sampel semakin bervariasi. Standard error of estimate mencerminkan keakuratan sample yang kita pilih terhadap. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(90) 16/42060.pdf. 75. populasinya. Dari basil penelitian diperoleb untuk variabel manajemen Sarana Prasarana nilai Standard error of estimate 2,20 lebib kecil dari standard deviasinya 3,33. Pada variabel motivasi kerja nilai standard error of estimate 2,20 lebib kecil dari standard deviasi 4,96. Untuk kinerja pegawai standard. error of estimate 2,20 lebib kecil dari standard deviasi 3,37. Semua prediktor variabel bebas dapat dikatakan layak. c. Koefisien regresi barus signifikan. Pengujian dilakukan dengan uji t. Koefisien regresi signifikan jika t bitung > t tabel (nilai kritis). Adapun nilai t bitung dijelaskan oleb tabel dibawab ini: Tabel 4.9 Hasil Uji t Varia bel. No. t hitung. t tabel. 1. Manajemen Sarana Prasarana. 2,119. 1,68. 2. Motivasi Kerja. 5,518. 1,68. Sumber: Hast! olab data SPSS 19, 2012. Dari tabel diatas diperoleh bahwa koefisien regresi signifikan. Variabel manajemen sarana prasarana mempunyai nilai t bitung 2,119. Nilai ini lebib besar dari nilai t tabel 1,68 dan variabel motivasi kerja nilai t bitung 5,518. Nilai t tabel sebesar 1,68. t bitung > t tabel, jadi koefisien regresi signifikan. d. Tidak boleb terjadi multikolinieritas, artinya tidak boleb terjadi korelasi yang sangat tinggi atau rendab antar variabel bebas. Berikut ini tabel basil pengujian multikolinieritas terbadap variabel bebas:. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(91) 16/42060.pdf. 76. Tabel4.10 Hasil Pengujian Multikolinieritas No. Variabel Bebas. Nilai Tolerance. Nilai VIF (%). 1. Manajemen Sarana Prasarana (X 1). 0,771. 1,297. 2. Motivasi Kerja (X2). 0,771. 1,297. Sumber: Hast! olah data SPSS 19, 2012. Uji regresi mengasumsikan variabel-variabel bebas tidak memiliki hubungan tinier satu sama lain. Jika terjadi hubungan tinier antar variabel bebas akan membuat prediksi atas variabel terikat mejadi bias karena terjadi masalah hubungan antar variabel bebasnya. Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang sempuma antar variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance (toleransi) dan nilai Varian Inflation Factor (VIF). Toleransi adalah indikator seberapa banyak variabilitas sebuah variabel bebas tidak bisa dijelaskan oleh variabel be bas lainnya. Hipotesis Multikolinieritas adalah hila VIF lebih besar dari 10 dan toleransi lebih kecil dari 0,1 atau 10% terjadi multikolinieritas. Sebaliknya jika VIF lebih kecil dari 10 dan toleransi Jebih besar dari 0,1 atau 10% maka tidak terjadi multikolinieritas. Jika terjadi multikolinearitas akan menimbulkan akibat sebagai berikut : 1) Standar error koefisien regresi yang diperoleh menjadi besar. Semakin besamya standar error maka semakin erat kolinearitas antara variabel be bas. 2) Standar error yang besar mengakibatkan confident interval untuk penduga parameter semakin melebar, dengan demikian terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan, yakni menerima hipotesis yang salah.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(92) 16/42060.pdf. 77. Dari tabel diatas dapat dilihat nilai VIF sebesar 1,297 lebih kecil dari 10 dan nilai toleransinya sebesar 0,771 diatas 0,1 atau 10%. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas. e. Keselarasan model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai. r. semakin besar nilai tersebut maka model regresi semakin baik. Adapun tabel koefisien determinasi diperlihatkan oleh tabel 4.11. Tabe1 4.11 Koefisien Determinasi. Model 1. R .770a. R Square. Adjusted R. Std. Error of. Square. the Estimate. .593. .573. 2.20152. Sumber: Hasil olah data SPSS 19,2012. Koefisien determinasi (r2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan yang paling baik dalam analisa regresi, hal ini ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (r) antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Jika koefisien determinasi nol berarti variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Dari koefisien determinasi (r2) ini dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur besarnya sumbangan dari beberapa variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam persentase. Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel bebas. Semakin banyak variabel bebas ditambahkan ke dalam model maka r 2 akan meningkat walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan ke dalam model. Fungsi dari adjusted R square. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(93) 16/42060.pdf. 78. adalah mengurangi keraguan tersebut. Oleh karena itu dianjurkan untuk menggunakan nilai adjusted r square untuk mengevaluasi model. Pada basil penelitian diperoleh nilai adjusted r square sebesar 0,573. Hal ini berarti 57,3% kinerja pegawai dipengaruhi oleh manajemen sarana prasarana dan motivasi kerja, sedangkan sisanya yaitu 42,7% kinerja pegawai dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Nilai. adjusted r square sebesar 0,573 mempunyai arti hubungan variabel bebas cukup erat terhadap variabel terikatnya.. Tabel 4.12 Interpretasi Hubungan Antar Variabel Nilai Interpretasi 0.0-0,19 Sangat tidak erat 0,2-0,39 Tidak erat 0,4-0,59 Cukup erat 0,6-0,79 Erat 0,8-0,99 Sangat erat Sumber: Situmorang dkk, 20IO: I45 Dari tabel 4.I2 diperoleb basil analisis variabel manajemen sarana prasarana (X 1), dan motivasi kerja (X 2) terbukti sebagai prediktor kinerja pegawai di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau (Y) secara simultan/bersama-sama menunjukan basil nilai Fhitung adalab sebesar 29,909 dengan signifikan F sebesar 0,00. F tabel (VI = k dan V2 = n-k-I) dimana k adalab jumlah variabel bebas. Jadi VI = 2 dan V2 = 44-2-I =4I sebingga F tabel = 3,23 sedangkan F bitung = 29,909. F bitung > F tabel 29,909 > 3,23 dan tingkat signifikansinya 0,00 < 0,05, menunjukkan variabel bebas (manajemen sarana prasarana dan motivasi kerja) secara serempak adalab signifikan. Sebingga menolak H 0 dan menerima. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. H..·.

(94) 16/42060.pdf. 79. 1. H 0. 2.. ~. :. ditolak. : Manajemen sarana prasarana dan motivasi kerja secara bersama-sama. menjadi prediktor positif terhadap kinerja pegawai di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau. Pada analisa data di atas menjelaskan bahwa melalui metode kuantitatif regresi linier ganda telah terbukti bahwa variabel bebas. (X~.X2). secara. simultan menjadi prediktor yang signifikan terhadap kinerja pegawai (Y).. 4. Hasil Uji Hipotesis a. Manajemen sarana prasarana berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau. •. H 0 = Manajemen sarana prasarana tidak berpengaruh terhadap kinerja. pegawai di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau.. •. H= I. Manajemen sarana prasarana berpengaruh terhadap kinerja. pegawai di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau. Dari tabel 5.6 dapat dilihat basil pengujian untuk variabel manajemen sarana prasarana menunjukkan nilai t hi tung sebesar 2,119 dengan taraf signikansi 0,040. Nilai t hitung 2,119 signifikansi yakni 0,04. > t tabel 0,168 dan. taraf. < 0,05. Ini berarti bahwa hipotesis dalam. penelitian ini menolak H 0 dan menerima H 1 • Maka dapat dinyatakan bahwa Manajemen sarana prasarana memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai secara parsial, hipotesis 1 diterima. b. Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(95) 16/42060.pdf. 80. H 0 = Motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di. •. Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau.. •. ~. = Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di. Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau. Dari tabel 5.6 diatasjuga dapat dilihat nilai t hitung sebesar 5,518 dengan taraf signikansi 0,000. Jadi nilai t hitung 5,518 > t tabel 1,68 dan taraf signifikansi sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05 maka berarti hipotesis dalam penelitian ini menolak H 0 dan menerima H 1 • Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Motivasi kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai secara parsial, hipotesis 2 diterima. c. Manajemen sarana prasarana dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau. •. H 0 = Manajemen sarana prasarana dan motivasi kerja tidak. berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau.. •. H,_ = Manajemen sarana prasarana dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau.. Dari tabel 5.7 (table Anova) diatas dapat dilihat dengan taraf signikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka berarti hipotesis dalam penelitian ini menolak H 0 dan menerima H 1 • Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Manajemen sarana prasarana dan Motivasi kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai secara simultan, hipotesis 3 diterima.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(96) 16/42060.pdf. 81. D.. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian dengan SPSS diperoleh bahwa variabel. manajemen sarana prasarana dan motivasi kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Berikut penjelasan dari masing-masing variabel: 1.. Pengaruh Manajemen Sarana Prasarana terhadap Kinerja Pegawai Hasil pengujian hipotesis telah membuktikan adanya pengaruh antara. manajemen sarana prasarana terhadap kinerja pegawai. Dari hasil penghitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,119 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,040, dengan demikian H 1 diterima dan H 0 ditolak sehingga membuktikan bahwa ada pengaruh antara variabel manajemen sarana prasarana terhadap variabel kinerja pegawai di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau. Manajemen pendistrbusiannya,. sarana. prasarana perlu. penggunaan. dan. dikelola,. baik. pemeliharaannya,. pengadaannya,. inventarisasi. serta. penghapusannya. Dari hasil kuesioner diperoleh jawaban responden untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut: Tabel 4.13 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Setiap Indikator Manajemen Sarana Prasarana Jumlah Skor Jawabao Respooden VARIABEL. STS. %. TS. %. R. %. s. •;.. ss. •;.. PENGADAAN. 0. 0,00. 3,5. 7,95. 23. 63,64. 11,5. 26,14. I. 2,27. PENDISTRIBUSIAN. 0. 0,00. 2. 4,55. 17,5. 39,77. 23,5. 53,41. I. 2,27. PENGGUNAAN & PEMELIHARAAN. 0. 0,00. 0. 0,00. 7,5. 17,05. 30,5. 69,32. 6. 13,64. INVENT ARISASI. 0. 0,00. 0,5. 1,14. 6. 13,64. 32. 72,73. 5,5. 12,50. PENGHAPUSAN. 0. 0,00. 0,5. 1,12. 8,5. 19,10. 25. 56,18. 10,5. 23,60. Sumber : Hasil olah data SPSS 19, 2012. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(97) 16/42060.pdf. 82. Dari tabel diatas didapat jawaban responden untuk indikator pengadaan jawaban terbanyak adalah ragu-ragu (63,64%), untuk indikator pendistribusian jawaban. terbanyak. adalah. setuju. (53,41%),. indikator. penggunaan. dan. pemeliharaan jawaban terbanyak adalah setuju (69,32%), indikator inventarisasi jawaban terbanyak adalah setuju (72,73%) dan indikator penghapusan jawaban terbanyak setuju (56,18%). Pengadaan terdiri dari perencanaan kebutuhan dan pengadaan barang jasa. Perencanaan kebutuhan merupakan langkah awal pengelolaan sarana prasarana. Adanya perencanaan diharapkan sarana prasarana yang akan diadakan benar-benar sarana prasarana yang dibutuhkan dan berguna untuk pencapaian kinerja. Masih banyak sarana di lnspektorat Provinsi Kepulauan Riau yang kurang dan rusak. Sarana yang rusak harus diganti dan sarana yang kurang harus direkap di Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) sehingga dapat dianggarkan untuk pengadaanya. Pengadaan sarana prasarana dapat dilakukan dengan membeli, menyewa, maupun hibah. Di lnspektorat Provinsi Kepulauan Riau semua pengadaan dilakukan dengan cara pembelian. Pengadaan sarana prasarana mengikuti Perpres 70 Tahun 2012 yaitu pembelian sampai dengan Rp200.000.000 dengan pengadaan langsung dan pembelian diatas Rp200.00.000 dengan pelelangan. Masih kurangnya sarana prasarana yang dibutuhkan untuk kelancaran penyelesaian pekerjaan merupakan salah satu catatan di lnspektorat Provinsi Kepulauan Riau untuk segera diselesaikan karena kekurangan sarana prasarana dapat menghambat atau memperlambat penyelesaian pekerjaan. Pendistribusian sarana prasarana di lnspektorat Provinsi Kepulauan Riau dilakukan oleh penyimpan barang. Barang yang terdapat di ruangan di rekap. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(98) 16/42060.pdf. 83. dalam Kartu Inventaris Ruangan (KIR). Setiap ruangan mempunyai Kartu Inventaris Ruangan (KIR). Adapun rekap penggunaan barang pakai habis dan rekap pendistribusian barang modal membuat pendistribusian sarana prasarana di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau tertib. Penyimpanan adalah salah satu cara agar sarana prasarana aman, tidak mudah rusak atau hilang. Di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau terdapat lemari untuk menyimpan barang modal. Walaupun tempat penyimpanan masih sederhana tapi belum pemah kehilangan sarana di lnspektorat Provinsi Kepulauan Riau. Hanya saja di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau lemari - lemari arsip masih terletak di ruangan kerja untuk arsiparsip yang masih dipakai, sedangkan untuk arsip yang disimpan ruangannya masih sempit, kurang memadai. Penghapusan merupakan bagian akhir dari pengelolaan sarana prasarana. Sarana prasarana yang tidak dapat dipakai lagi (rusak) dan sarana prasarana yang hilang bisa dihapus. Di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau sarana yang rusak sudah direkap dan sudah disampaikan permintaan secara tertulis pada biro Perlengkapan untuk melakukan penghapusan. Di Provinsi Kepulauan Riau hanya Biro Perlengkapan yang dapat melakukan penghapusan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Banyak tahap-tahap yang harus dilakukan untuk penghapusan Aset Daerah seperti monitoring langsung aset yang sudah tidak dapat dipakai, dokumentasi aset yang sudah tidak dapat dipakai, hingga pembuatan berita acara penghapusan aset. Dari tabel diatas diperoleh indikator yang dapat meningkatkan manajemen sarana prasarana lebih efektif adalah inventarisasi. Inventarisasi adalah bukti tertulis. terhadap. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. manajemen. sarana. prasarana. sehingga. dapat.

(99) 16/42060.pdf. 84. dipertanggungjawabkan.. Dengan. inventarisasi. memudahkan. pengecekan,. pemeliharaan dan pengawasan sarana prasarana. Inventarisasi juga memudahkan mutasi dan penghapusan sarana prasarana. Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan yaitu bulan april sampai Oktober 2012. Saat itu Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau masih berkantor di Jl. Basuki Rahmat No 1 Tanjungpinang. Mulai Januari 2013 Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau telah berpindah kantor di Komplek Perkantoran Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Gedung C 1 It 3 Dompak Tanjungpinang. Sangat terlihat jelas bahwa manajemen sarana prasarana berpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai. Belum adanya angkutan umum ke dompak menimbulkan permasalahan baru bagi pegawai yang tidak mempunyai kendaraan. Banyak pegawai yang menumpang pegawai lain terutama jika hujan turun.. Susahnya sinyal telekomunikasi juga menimbulkan. permasalahan. tersendiri. Susahnya berkoordinasi dengan ternan satu tim karena jaringan telepon belum masuk, telepon seluler sinyal sering terputus-putus, dan sinyal internet yang lambat sangat menghambat kinerja. Untuk berkoordinasi dengan dinas lain terutama untuk mengirim laporan biasanya cukup dengan email sekarang hams diantar secara langsung. Listrik yang sering padam karena daya yang ada belum sanggup menahan beban juga memperlambat kinerja. Letak kantor yang jauh dan kurangnya transportasi membuat pegawai pulang tepat waktu atau malas untuk lembur juga memperlambat kinerja. Terlihat jelas bahwa kekurangan sarana prasarana sangat berhubungan secara langsung dengan kinerja pegawai. Hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat basil penelitian. Santoso. (20 11) dan Hermawati (20 11) dim ana terdapat hubungan dan pengaruh antara. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(100) 16/42060.pdf. 85. manajemen sarana prasarana sekolah terbadap kinerja. Begitu juga dimensi variabel manajemen sarana prasarana : 1) Pengadaan; 2) Pendistribusian; 3) Penggunaan dan pemelibaraan; 4) Inventarisasi; dan 5) Pengbapusan (Ibrahim Bafadal : 2003) berpengarub terbadap kinerja kerja dengan dimensi : 1) Kualitas; 2) Kuantitas; 3) Kebandalan dan 4) Sikap (Anwar Prabu Mangkunegara : 2006). 2.. Pengarub Motivasi Kerja terbadap Kinerja Pegawai Hasil pengujian bipotesis telab membuktikan adanya pengarub antara. manajemen sarana prasarana terbadap kinerja pegawai. Dari basil penghitungan diperoleb nilai t bitung sebesar 5,518 dengan taraf signifikansi basil sebesar 0,000. Dengan demikian H 1 diterima dan H 0 ditolak, ini membuktikan babwa ada pengarub antara variabel motivasi kerja terbadap variabel kinerja pegawai di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau. Untuk memotivasi kerja pegawai perlu memperbatikan rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif, lingkungan kerja yang menyenangkan, pengbargaan terhadap prestasi kerja, serta perlakuan yang adil dari manajemen. Dari basil kuesioner diperoleh jawaban responden untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut:. Tabel 4.14 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Setiap Indikator Motivasi Kerja Jumlab Skor Jawaban Responden VARIABEL. STS. •;.. TS. •;.. R. %. s. %. ss. %. RASAAMAN DALAM BEKERJA. 0. 0,00. 3. 6,82. 27. 61,36. 14. 31,82. 0. 0,00. MENDAPATKAN GAJI YANG ADIL DAN KOMPETITIF. 0. 0,00. 4,5. 10,23. 7. 15,91. 24,5. 55,68. 8. 18,18. LINGKUNGAN KERJA YANG MENYENANGKAN. 0. 0,00. 1,5. 3,41. 3. 6,82. 25,5. 57,95. 14. 31,82. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(101) 16/42060.pdf. 86. Jumlab Skor Jawaban RespondeD. VARIABEL STS. •;.. TS. Ofo. R. •;.. s. Ofo. ss. %. PENGHARGAAN TERHADAP PRESTASI KERJA. 0. 0,00. 5,5. 12,50. 15. 34,09. 18,5. 42,05. 5. 11,36. PERIAKUAN ADIL DARI MANAJEMEN. 0. 0,00. 1,5. 3,41. 11,5. 26,14. 24. 54,55. 7. 15,91. Sumber: Has1l olah data SPSS 19, 2012 Dari tabel diatas didapat jawaban responden untuk indikator rasa aman dalam bekerja jawaban terbanyak adalah ragu-ragu (61,36%). Mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif jawaban terbanyak adalah setuju (55,68%), variabel lingkungan kerja yang menyenangkan jawaban terbanyak adalah setuju (57,95%), penghargaan terhadap prestasi kerja jawaban terbanyak setuju (42,05%), serta perlakuan yang adil dari manajemen jawaban responden terbanyak setuju (54,55%). Rasa aman dalam bekerja penting diperlukan dalam bekerja. Ketika pegawai merasa aman maka kepercayaan diri meningkat, hal ini akan memotivasi pegawai sehingga lebih antusias dan lebih fokus dalam bekerja. Adanya rasa aman membuat pegawai bisa bekerja maksimal tidak memikirkan hal-hal lain diluar pekerjaan misalnya biaya pengobatan anggota keluarga yang sakit atau hal-hal lain yang dapat memecah konsentrasi dalam bekerja. Bila dilihat dari jawaban responden, rasa aman dalam bekerja di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau perlu ditingkatkan lagi karena banyak responden menjawab ragu-ragu sebanyak 61,36%. Gaji merupakan balas jasa atas hasil kerja. Keadilan dalam pembayaran gaji sangat berhubungan erat dengan kepuasan kerja karyawan. Hal ini sesuai dengan pendapat Jackson, dkk (2011: 113) yaitu dengan keadilan pembayaran kompensasi pegawai akan merasa cukup dihargai sehingga dapat membuat. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(102) 16/42060.pdf. 87. pegawai cenderung bekerja lebih baik. Pemberian gaji bertujuan mendorong motivasi pegawai. dalam melaksanakan. pekerjaan agar pekerjaan dapat. dilaksanakan dengan maksimal. Agar tujuan terlaksana maka gaji yang diberikan kepada pegawai harus bersifat adil. Pemberian gaji yang tidak adil menimbulkan ketidakpuasan sehingga pegawai mungkin akan mengurangi kuantitas atau kualitas kinerjanya. Lingkungan kerja yang menyenangkan akan menimbulkan rasa senang dalam bekerja sehingga terhindar dari rasa bosan dan kelelahan yang akan menurunkan semangat kerja pegawai. Penurunan semangat kerja membuat pegawai tidak melaksanakan tugas-tugasnya Lingkungan. kerja. secara efektif dan efisien.. yang baik adalah yang dapat memenuhi. kebutuhan. karyawannya, karena itu perlu pengelolaan lingkungan kerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja antara lain faktor kebersihan, faktor pertukaran udara, faktor penerangan, faktor musik, faktor keamanan, dan faktor kebisingan. Penghargaan terhadap prestasi kerja meningkatkan harga diri dan menanamkan motivasi kerja guna bekerja semaksimal mungkin. Setiap pegawai bekerja karena adanya kebutuhan, dan kebutuhan akan pengakuan merupakan salah satunya. Ada beberapa cara penghargaan terhadap prestasi kerja pegawai yaitu memberikan. pujian, penilaian prestasi, promosi, menambah wewenang,. memberikan kenaikan gaji atau bonus. Di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau penghargaan terhadap prestasi kerja baru dengan pemberian pujian. Perlakuan yang adil dari manajemen contohnya pembagian kerja sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi), tunjangan yang adil, kenaikan pangkat atau jabatan dan pengembangan diri yang adil. Di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(103) 16/42060.pdf. 88. agar pegawai mendapat perlakuan adil maka semua diatur secara tertulis. Tupoksi dijelaskan didalam Renstra Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan dalam Analisis Jabatan (Anjab) Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau. Gaji PNS sudah diatur berdasarkan pangkat atau golongan dan menurut PP No 15 Tahun 2012. Tunjangan pegawai atau gaji honorer (PTT) diatur dalam Peraturan Gubernur dan jumlahnya sesuai Standard Satuan Harga (SSH) yang ditetapkan setiap tahun. Kenaikan pangkat PNS telah diatur dalam PP No 99 Tahun 2000 tentang wewenang pengangkatan, pemberhentian, dan pemindahan PNS. Dari tabel diatas indikator yang dapat meningkatkan motivasi lebih efektif adalah lingkungan kerja yang menyenangkan. Dengan lingkungan kerja yang menyenangkan akan membangun hubungan yang kuat antara pimpinan, staf, dan rekan kerja. Hubungan yang kuat ini akan memberikan dampak seperti jika pimpinan memberikan perintah, pegawai bekerja dengan senang dan ikhlas bukan karena paksaan. Hubungan yang kuat juga memberikan dampak hubungan kerja antara rekan kerja kompak, tidak sating iri meributkan adil tidaknya perlakuan dan penghargaan dari pimpinan atau meributkan adil tidaknya honor yang diterima setiap pegawai. Dengan lingkungan kerja yang menyenangkan pegawai bekerja dengan nyaman, tidak sibuk memikirkan cara mengambil hati pimpinan, atau cara menjatuhkan rekan kerja. Jika lingkungan kerja mendapatkan perhatian khusus dari pimpinan maka motivasi kerja akan meningkat lebih efektif. Rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif, lingkungan kerja yang menyenangkan, penghargaan terhadap prestasi kerja, dan perlakuan yang adil dari manajemen merupakan indikator motivasi kerja dari luar yaitu dari lingkungan tempat kerja dalam hal ini di Inspektorat Provinsi. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(104) 16/42060.pdf. 89. Kepulauan Riau. Motivasi kerja juga dapat dipengaruhi dari dalam yaitu dari dalam individu masing-masing pegawai. Motivasi dari dalam dapat berupa motivasi. untuk. berprestasi. (achievement. motivation),. motivasi. untuk. bersosialisasi (affiliation motivation), dan motivasi akan kekuasaan (power motivation). Motivasi prestasi merupakan dorongan dari dalam diri untuk mencapai suatu prestasi atau tujuan. Seseorang akan bekerja keras untuk meraih sesuatu dan akan memperoleh kebanggaan pribadi atas basil yang diperoleh. Motivasi inilah yang mendorong olahragawan untuk menang atau pelajar untuk meraih juara. Motivasi afiliasi atau motivasi bersosialisasi adalah dorongan dalam diri seseorang untuk berhubungan dengan orang lain atau bekerjasama dengan orang lain. Seseorang merasa lebih berarti atau berharga hidupnyajika dia merasa dirinya berguna bagi orang lain. Motivasi ini yang mendorong seseorang menjadi relawan atau melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Seseorang akan memperoleh kebahagiaan tersendiri jika bisa membahagiakan orang lain. Motivasi kekuasaan (power motivation) adalah dorongan dari dalam diri untuk bisa mempengaruhi orang lain atau merubah situasi. Motivasi ini yang mendorong seseorang untuk menjadi pemimpin. Seseorang akan memperoleh kepuasan jika dirinya bisa menimbulkan dampak bagi orang lain. Hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat basil penelitian. Santoso. (20 11) dan Hermawati (20 11) dim ana terdapat hubungan dan pengaruh an tara motivasi terhadap kinerja. Begitu juga dimensi variabel motivasi : 1) Rasa aman dalam bekerja; 2) Mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif; 3) Lingkungan kerja yang menyenangkan.; 4) Penghargaan terhadap prestasi kerja; dan 5) Perlakuan yang. adil dari manajemen, Veithzal Rivai : 2004) berpengaruh. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(105) 16/42060.pdf. 90. terhadap kinerja kerja dengan dimensi : 1) Kualitas; 2) Kuantitas; 3) Kehandalan dan 4) Sikap (Anwar Prabu Mangkunegara :2006). 3.. Pengaruh Manajemen Sarana Prasarana dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai,. pimpinan dapat mengambillangkah-langkah sebagai berikut : a. Melakukan pendekatan kepada pegawai untuk membangun hubungan yang kuat antara atasan dan bawahan. Pimpinan harus mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing pegawainya. Karena itu pemimpin harus melakukan pendekatan pada pegawai bila perlu adakan acara family gathering, arisan, atau pengajian. Pimpinan juga menyempatkan diri. menjenguk pegawai yang sakit, hadir pada acara pemikahan pegawai, serta datang pada acara pemakaman jika ada pegawai atau anggota keluarga pegawai yang meninggal. Hal-hal tersebut dapat mempererat rasa kekeluargaan karena pegawai merasa dihargai. Sebaliknya jika pegawai merasa diacuhkan maka pegawai menjadi kurang peduli yang akan berpengaruh pada kinerja pegawai. b. Memberi penghargaan pada pegawai yang berprestasi. Di perusahaanperusahaan swasta cara ini sudah terbukti efektif memotivasi karyawan. Di lingkungan pemerintah cara ini belum diterapkan. Pegawai yang kinerjanya bagus dan pegawai yang kinerjanya kurang bagus mendapatkan gaji yang sama dan perlakuan yang sama jika mempunyai pangkat atau jabatan yang sama. Di lingkungan pemerintah kinerja belum dijadikan ukuran penghargaan melainkan pangkat/golongan yang menjadi ukuran.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(106) 16/42060.pdf. 91. Hal ini bisa dilibat dari besaran tunjangan atau besaran SPPD hila melakukan perjalanan dinas selalu berdasarkan pangkat/golongan. c. Meminta masukan dari pegawai dan melibatkan dalam keputusan yang mempengarubi pekerjaannya. Pimpinan dalam mengambil keputusan bisa mendengarkan pendapat-pendapat dari pegawainya. Dengan demikian dibarapkan. motivasi pegawai. meningkat karena pegawai. merasa. ide/pendapatnya didengarkan. d. Memastikan pegawai mempunyai sarana prasarana kerja yang baik. Sarana prasarana berbubungan dengan kinerja. Makin lengkap sarana prasarana mempercepat penyelesaian pekerjaan. Karena itu perlu diperbatikan jangan sampai sarana menumpuk pada satu tim sementara tim yang lain kekurangan. Dari basil basil kuesioner di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, indikator dari variabel dapat dikatagorikan sebagai berikut:. Tabel 4.15 Kategori Jawaban Respoodeo pada Setiap Iodikator Varia bel. Indikator. Baik. ...;. Pengadaan Manajemen Sarana Prasarana. Pendistribusian Penggunaan dan Pemeliharaan Inventarisasi Penghapusan. ..; ..; ..; ..; ...;. Rasa aman dalam bekerja. Motivasi Kerja. Mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif. ..;. Lingkungan kerja yang menyenangkan. ..;. Penghargaan terhadap prestasi kerja. ..;. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. Sedang. Buruk.

(107) 16/42060.pdf 92. Varia bel. lndikator. Baik. Perlakuan yang adil dari manajemen. Buruk. v v v v v. Kualitas Kinerja. Sedang. Kuantitas Kehandalan. Sikap Sumber: Hasil olah data SPSS 19, 2012. Dari basil penelitian diatas maka di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau indikator yang meningkatkan kinerja pegawai secara efektif adalah inventarisasi dan lingkungan kerja yang menyenangkan. Sedangkan indikator yang perlu mendapat perhatian dari pimpinan adalah pengadaan dan rasa aman dalam bekerja. Hal ini karena dari tabel diatas indikator pengadaan dan rasa aman dalam bekerja dinilai masih kurang.. Untuk memperbaiki indikator tersebut. pimpinan dapat mengambillangkah-langkah sebagai berikut: a. Menyediakan sarana prasarana yang masih kurang seperti printer, laptop, jaringan. internet. yang. lancar,. dan. lain-lain. sehingga. mempercepat. penyelesaian pekerjaan. Menyediakan ruangan penyimpanan arsip yang luas dan memadai sehingga dokumen penting tidak cepat rusak. b. Memperhatikan kebutuhan rasa aman pegawai misalnya mengumpulkan dana sosial setiap bulannya sehingga jika ada pegawainya yang sakit mendapatkan bantuan dana dari Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau. Dengan demikian diharapkan pegawai bekerja lebih giat karena merasa lebih diperhatikan atau dihargai. Hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat basil penelitian. Santoso. (2011) dan Hermawati (2011) dimana terdapat hubungan dan pengaruh antara manajemen sarana prasarana dan motivasi terhadap kinerja. Begitu juga dimensi. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(108) 16/42060.pdf. 93. variabel manajemen sarana prasarana : 1) Pengadaan; 2) Pendistribusian; 3) Penggunaan dan pemeliharaan; 4) Inventarisasi; dan 5) Penghapusan (Ibrahim Bafadal : 2003) dan variabel motivasi dengan dimensi ; 1) Rasa aman dalam bekerja; 2) Mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif; 3) Lingkungan kerja yang menyenangkan.; 4) Penghargaan terhadap prestasi kerja; dan 5) Perlakuan yang adil dari manajemen, Veithzal Rivai : 2004) berpengaruh terhadap kinerja kerja dengan dimensi : 1) Kualitas; 2) Kuantitas; 3) Kehandalan dan 4) Sikap (Anwar Prabu Mangkunegara : 2006).. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(109) 16/42060.pdf. BABY. PENUTUP. A. Kesimpulan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh variabel manajemen sarana prasarana dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai. Langkah awal sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji reabilitas dan validitas instrumen penelitian. Proses selanjutnya melakukan uji kelayakan regresi linear. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode uji t, uji F dan angka probabilitas signifikansi. Berdasarkan basil dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat tarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Manajemen sarana prasarana berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau. Semakin baik fasilitas sarana dan prasarana maka akan mendorong peningkan kinerja. Manajemen sarana dan prasarana meliputi: proses Pengadaan; Pendistribusian; Penggunaan dan pemeliharaan; Inventarisasi; dan Penghapusan. Sedangkan perbaikan dan peningkatan Kinerja seperti perbaikan: Kualitas kerja; Kuantitas kerja; Kehandalan dan Sikap dapat mendorong untuk peningkatan kinerja di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau. 2. Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di lnspektorat Provinsi Kepulauan Riau. Semakin baik dan tinggi motivasi kerja pegawai maka akan mendorong peningkatan kinerja. Motivasi kerja meliputi: Rasa aman dalam bekerja; Mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif; Lingkungan kerja yang. 94. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(110) 16/42060.pdf. 95. menyenangkan; Penghargaan terhadap prestasi kerja; dan Perlakuan yang adil dari manajemen. Sedangkan perbaikan dan peningkatan Kinetja seperti perbaikan: Kualitas ketja; Kuantitas kerja; Kehandalan dan Sikap dapat mendorong untuk peningkatan kinerja di Inspektorat. Provinsi Kepulauan. Riau. 3. Manajemen sarana prasarana dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau. Semakin baik fasilitas sarana dan prasarana serta semakin tinggi motivasi kerja pegawai maka akan mendorong peningkatan kinetja. Manajemen sarana dan prasarana meliputi: proses. Pengadaan;. Pendistribusian;. Penggunaan. dan. pemeliharaan;. Inventarisasi; dan Penghapusan dan motivasi ketja meliputi: Rasa aman dalam bekerja; Mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif; Lingkungan kerja yang menyenangkan; Penghargaan terhadap prestasi kerja; dan Perlakuan yang adil dari manajemen. Sedangkan perbaikan dan peningkatan Kinerja seperti perbaikan: Kualitas kerja; Kuantitas kerja; Kehandalan dan Sikap untuk dapat mendorong untuk peningkatan kinerja di lnspektorat Provinsi Kepulauan Riau.. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu: l. Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau hendaknya mengalokasikan anggaran yang diperuntukan untuk sarana prasarana yang masih kurang. lnspektorat Provinsi Kepulauan Riau juga perlu menyediakan ruangan penyimpanan arsip. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(111) 16/42060.pdf. 96. yang luas dan memadai guna menyimpan dokumen sehingga tidak cepat rusak. 2. Pimpinan hendaknya memperhatikan kebutuhan rasa aman pegawai sehingga pegawai merasa lebih diperhatikan. 3. Dari hasil penelitian indikator yang meningkatkan kinerja pegawai secara efektif adalah inventarisasi dan lingkungan kerja yang menyenangkan. Kedua indikator tersebut jika mendapat perhatian lebih dari pimpinan akan efektif dalam meningkatkan kinerja pegawai.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(112) 16/42060.pdf. 97. DAFTAR PUSTAKA Bafadal, I. (2003).Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta: BumiAksara. Devadass, R. (2011). Employees Motivation Organizations: an Integrative Literature Review, Internasional Conference on Sociality and Economics Development IPEDR Vol10. Ghozali, I. (2006). Aplikasi Ana/isis Multivariat dengan Program SPSS.Edisi 3. Semarang: BP Undip. Hasibuan, Melayu. S.P. (2007).Manajemen Sumber Daya Manusia. (Ed Revisi 9), Jakarta: PT. BumiAksara. Hennawati, D. (2011). Pengaruh Manajemen Sarana Prasarana terhadap Kinerja Pegawai di Inspektorat Kota Cimahi. TesisPascasarjanaUniversitasPendidikan Indonesia, Bandung. Jackson, Susan, Schuler, &Steve Wemer.(2011). Pengelolaan Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh (Terjemahan). Jakarta: Salemba. Kurniawan, A. (2010). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan dan Silwp Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA IPEKA Tomang. Tesis Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Listio, Ronald. (2010). Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Allianz Life Indonesia Wilayah Jawa Barat. Tesis Pascasarjana Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Lubis, K. A. (2009). Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara (JV).Skripsi Universitas Sumatera Utara, Medan. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remadja Rosdakarya. Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. (2006). Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Rafika Aditama. Mathis, Robert L & Jackson, Jhon L. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Keempat (Terjemahan). Jakarta: Salemba. M. Situmorang, Viktor & Jusuf Juhir. 2010. Aspek Hukum Pengawasan Melekat dalam Lingkungan Aparatur Pemerintah. Jakarta: PT Rineka Cipta.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(113) 16/42060.pdf. 98. Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta :Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Siagian, S. P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bwni Aksara. Santoso, J. (2011). Hubungan Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, Dampak Serti.fikasi Guru, Iklim Sekolah dan Motivasi Berprestasi Guru dengan Kinerja Guru pada SMK Negeri di Malang Raya. Disertasi Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Malang. Sarwono, J. (2012). Mengenal SPSS Statistics 20: Aplikasi untuk Riset Eksperimental. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Sugiyono.(2006). Metodologi Pengertian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Trisnawati, V. (2005).Pengaruh Motivasi Memilih Program Studi llmu Sosial terhadap Prestasi Be/ajar Siswa Kelas XII Program Studi Ilmu Sosial di SMA Negeri 9 Semarang. Fakultas Ilmu Sosial. Univeritas Negeri Semarang.. Situs Internet Anonim.(20 12). Kamus Bahasa Indonesia Online. Diambil tanggal 21 April 2012 dari situs World Wide Web http://kamusbahasaindonesia.org. Fenny.(2012). lntegrasi. Diambil tanggal 20 April 2012 dari situs World Wide Web http://www.scribd.com/doc/72006665/lntegrasi-doc-Fennny.. PeraturanPerundang-Undangan Gubemur Kepulauan Riau. (2008). Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja lnspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Riau. Tanj ungpinang. Menteri Dalam Negeri. (2007). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pengelolaaan Barang Milik Daerah. Jakarta. Menteri Dalam Negeri. (2007). Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja lnspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Jakarta. Presiden Rl. (2012). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Bogor. Presiden RI. (2007). Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil. Jakarta.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(114) 16/42060.pdf. 99. LAMPIRANI KUESIONER PENELITIAN "PENGARUH MANAJEMEN SARANA PRASARANA DANMOTIVASI KERJATERHADAP KINERJA PEGAW AI DI INSPEKTORAT PROVINSI KEPULAUAN RIAU". Kepada Yth Bapak/Ibu Pegawai Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau Saya Tuwuh Prasetyo, SH mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Terbuka bermaksud mengadakan penelitian dengan judul "Pengaruh Manajemen Sarana Prasarana dan Motivasi KerjaTerhadap Kinerja Pegawai di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau". Untuk itu saya menyusun kuesioner/angket penelitian ini. Atas kesedian Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.. Salam Hormat,. Tuwuh Prasetyo. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(115) 16/42060.pdf. 100. DATAPEGAWAI. 1. JENIS KELAMIN. : D. LAKI-LAKI. 2. PENDIDIKAN. : D. SMU/SEDERAJAT. D. PEREMPUAN. D. BELUM MENIKAH. DDIPLOMA3 osl os2 3. STATUS. : DMENIKAH. 4. JABATAN. : DESELONII DESELONIII DESELONIV osTAF. 5. USIA. : ............. TAHUN. 6. LAMA BEKERJA. : .............TAHUN. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(116) 16/42060.pdf. 101. No. Pernyataan. STS. Manajemen sarana prasarana X 1 1. Perencanaan sarana prasarana sudah sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanakan pekerjaan.. 2. Pelaksanaan pengadaan sesuai dengan prosedur yang berlaku.. 3. Pendistribusian sarana ke tiap bidang sesuai kebutuhan yang diperlukan.. 4. Pendistribusian sarana adil, tidak menumpuk pada satu bidang atau individu sementara yang lain kekurangan.. 5. Mampu memanfaatkan alat teknologi yang telah tersedia. 6. Bertanggungj awab dalam penggunaan sarana prasarana kantor. 7. Semua saran a diinventarisasi.. 8. Tingkat pengamanan sarana prasarana yang telah diinventarisasikan sudah baik.. 9. Penghapusan sarana prasarana yang rusak, tidak layak pakai atau hilang sudah sesua1 dengan prosedur yang berlaku. 10. Sarana prasarana yang dihibah sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. prasarana. telah. Motivasi kerja X2 11. 12. 13. Pimpinan dapat menciptakan rasa aman di lingkungan kerja sehingga tidak ada yang bekerja di bawah tekanan Dengan adanya asurans1 kesehatan (Askes) maka dalam bekerja merasa am an Gaji dan tunjangan yang diterima sudah sesuai dengan ketentuan dan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. TS. R. s. ss.

(117) 16/42060.pdf. 102. diberikan tepat waktu.. 14. Bekerja diluar jam kerja diberikankompensasi yang sesuai.. 15. Lingkungan kerja yang nyaman mempengaruhi kelancaran menyelesaikan semua pekerjaan. 16. Kerjasama dengan ternan sekantor atau tim membuat basil kerja maksimal.. 17. Pimpinan memberikan pujian pegawai yang kinerjanya baik.. 18. Pimpinan memberikan penghargaan Pada pegawai yang kinerjanya baik.. 19. Setiap pegawai memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri.. 20. Kenaikkan pangkat memiliki prosedur yangjelas. pada. Kinerja Y. 21. Selalumenyelesaikanpekerjaan waktu. 22. Mengerjakan tugas sesuai standar dan ketentuan yang berlaku.. 23. Mampu menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.. 24. Selalumenyelesaikanpekerjaan dengan tuntas baikjumlah maupun kualitasnya.. 25 26. tepat. semua. Mampu mengambil keputusan atau melaksanakan suatu tindakan yang diQ_erlukan dalam menlalankan tupoksi. Hasil pekerjaan akurat karena sudah memiliki pengetahuan atau pemah mengikuti diklat.. 27. Selalu ada inisiatif dalam diri untuk meningkatkan kualitas kinerja.. 28. Senang bekerja sam a baik dengan ternan maupun pimpinan instansi.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

Gambar

Tabel 4.3  Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel  Kinerja Pegawai
Tabel 4.5  Hasil Pengujian Reliabilitas
Tabel 4.6  Coefficients 8
Tabel 4.9  Hasil Uji  t
+5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada tahapan ini adalah tahap permulaan untuk membangun dan mengembangkan aplikasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan tentang

Sejauh pengamatan peneliti, penelitian mengenai perbedaan adversity quotient pada mahasiswa yang mengikuti Objective Structured Clinical Skills (OSCE) berdasarkan motivasi

Berdasarkan model genangan banjir rob yang ditunjukkan pada Gambar 14, hampir seluruh kelurahan di Kecamatan Semarang Utara terkena dampak dari banjir rob, yang

Untuk graf C n tidak memiliki himpunan label sisi genap dan himpunan label titik ganjil karena pada graf C n jumlah banyaknya titik dan sisi bernilai genap, maka

Sebuah elektron dari luar kulit yang berenergi lebih tinggi kemudian mengisi lubang, dan perbedaan energi antara kulit yang berenergi lebih tinggi dengan kulit

Berangkat dari hal-hal yang harus diperhatikan pada readiness assesment untuk organizational change, para peneliti mencoba membuat pendekatan untuk readiness assesment dalam

1) Pendiri organisasi. Budaya organisasi dapat ditelusuri, paling tidak sebagian, para pendiri organisasi. Pendiri-pendiri ini seringkali memiliki kepribadian yang