• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI DIPTERA DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM SURANADI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI DIPTERA DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM SURANADI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI DIPTERA

DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM SURANADI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

Indah Pratiwi1, I Putu Artayasa1, H.M. Liwa Ilhamdi1

1

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Mataram ABSTRACT

Some roles of Dipthera in nature are as pest, decomposer, and as indicator of environment. Information and learning media about Dipthera is rarely available. This research aimed to determain the diversity and distribution of Dipthera in Taman Wisata Alam Suranadi and its benefit as learning media in Biology. This research had been done within July and August 2013. The type of this research is descriptive-explorative. Population of this research was the imago (adult stage) of Dipthera which caught in all traps that had been set in Taman Wisata Alam Suranadi. Collection of data had been done by using three kinds of metodh, such as pitfall trap, steiner trap, and sweep net. The formula to count Dipthera diversity index is Shannon-Wienner, whereas there are two formulas to count Dipthera distribution, such as Morista formula to count distribution of soil Dipthera, and variance (S2) formula to count distribution of canopy Dipthera. The total index of Dipthera biodiversity is 0,724. The distribution pattern of almost all Dipthera is cumppled. The result of this research is presented in form of booklet as media for Biology learning.

Keyword: Diversity, Distribution, Dipthera, Learning Media

ABSTRAK

Peran Diptera di alam antara lain sebagai hama, pengurai bahan organik, dan indikator lingkungan. Informasi mengenai keanekaragaman dan distribusi Diptera ini masih kurang dan media pembelajaran mengenai Diptera belum banyak dijumpai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keanekaragaman dan distribusi Diptera di kawasan Taman Wisata Alam Suranadi dan tersedianya media pembelajaran tentang Diptera. Penelitian ini dilakukan di Kawasan TWA Suranadi pada bulan Juli-Agustus 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Populasi dari penelitian ini adalah Diptera dewasa yang terdapat di kawasan TWA Suranadi, sedangkan sampel dari penelitian ini adalah Diptera dewasa yang tertangkap pada semua perangkap di Kawasan TWA Suranadi. Pengumpulan data dilakukan menggunakan 3 perangkap yaitu pitfall trap, steiner trap, sweep net (jarring). Perhitungan indeks keanekaragaman Diptera menggunakan rumus dari Shanon-Wienner, sedangkan distribusi Diptera digunakan 2 rumus yaitu Diptera (tanah) menngunakan Morista sedangkan Diptera kanopi menggunakan rumus nilai varians (S²). Total Indeks keanekaragaman Diptera adalah 0,724. Pola distribusi Diptera adalah berkelompok. Hasil dari penelitian ini disajikan dalam bentuk booklet sebagai media pembelajaran biologi.

(2)

PENDAHULUAN

Diptera merupakan salah satu ordo dari filum Arthropoda, yang dapat dibedakan dari ordo lainnya karena Diptera memiliki sepasang sayap. Menurut Leviner (1977) dalam Rohayuni (2001) Diptera dikelompokkan ke dalam tiga subordo yaitu Subordo Nematocerorina, Brachicerorina dan Athericerorina. Subordo Nematocerorina ditandai dengan antena yang panjang dan paling sedikit terdiri dari tujuh segmen serta tidak memiliki arista (rambut). Subordo Brachicerorina dicirikan memiliki antena pendek yang terdiri dari tiga segmen dan memiliki arista di ujung antenanya (Borror,1992), sedangkan Subordo Athericerorina memiliki antena yang terdiri dari tiga segmen dan terdapat arista di beberapa segmen antenanya (Leviner,1977 dalam Rohayuni,2001).

Diptera berperan penting dalam keberlangsungan ekosistem. Salah satu peran penting Diptera di alam diantaranya adalah sebagai predator serangga hama, pengurai bahan organik, dan dapat dijadikan sebagai indikator kualitas lingkungan (Borror,1981 dalam Utomo,2001). Sebagai contohnya Diptera merupakan dekomposer sehingga dengan adanya Diptera mengindikasikan bahwa kualitas tanah tersebut baik dikarenakan Diptera lebih memilih hidup pada tanah yang banyak memiliki makanan atau zat-zat organik (Jumar,1997). Pada umumnya Diptera ditemukan di habitat yang lembab. Diptera biasanya ditemukan di genangan air, kotoran hewan, di dalam tanah dan benda-benda organik. Habitat yang berperan penting dalam mendukung kehidupan Diptera ialah hutan, salah satunya adalah Taman Wisata Alam (TWA) Suranadi yang berada di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nuasa Tenggara Barat.

Penelitian belum banyak dilakukan. Oleh karena itu dipandang perlu dilakukan

penelitian tentang Diptera untuk melengkapi informasi yang berkaitan dengan Diptera. Informasi dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menyempurnakan profil potensi fauna yang ada di kawasan TWA Suranadi. Disamping itu hasil penelitian ini diharapkan dikembangkan menjadi media informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang akan mendalami tentang Diptera, dikarenakan selama ini sumber atau media masih berasal dari teori atau penelitian yang berasal dari daerah lain.

METODE PENELTIAN Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2013, bertempat di Kawasan Taman Wisata Alam Suranadi, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Teknik pengumpulan data

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2013, bertempat di Kawasan Taman Wisata Alam Suranadi, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tiga metode yaitu pitfall trap, stiner trap dan jaring (sweep net). Pitfall trap diletakkan pada tanah yang sudah dilubangi, pada stasiun I dan stasiun II dipasangkan pitfall trap sebanyak 10 buah sedangkan pada stasiun III dipasang 15 buah dengan jarak 10 meter antar perangkap. Steiner trap digantung di atas permukaan tanah, dan tiap stasiun dipasang 3 buah. Jaring yang digunakan terbuat dari kain kasa. Pengambilan data dilakukan satu kali seminggu dan dilakukan pengulangan sebanyak enam kali (6 minggu). Sampel yang diperoleh dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi.

(3)

Analisis data dilakukan terhadap keanekaragaman yang meliputi kelimpahan relatif dan indeks keanekaragaman, dan distribusi meliputi distribusi Diptera di tanah dan distribusi Diptera di kanopi. a) Kelimpahan Relatif (Suin,2002 dalam

Suwarno, 2001)

Keterangan :

KR : Kelimpahan relatif ni :Jumlah individu suatu jenis N : Jumlah individu seluruh jenis

b) Indeks keanekaragaman Diptera (H’) Indeks keanekaragaman Diptera (H’) dihitung menggunakan rumus Shanon-Wienner (Odum,1993 dalam Suwarno,2011) yaitu:

  pi pi H' ln ; N ni pi Keterangan:

H’: Indeks keragaman Shanon ni : Jumlah individu suatu jenis

N : Total jumlah individu seluruh jenis pi : Proporsi individu jenis ke-i terhadap

semua jenis c) Pola Distribusi

Distribusi Diptera dihitung dengan menggunakan dua rumus yaitu Morista (Suin,1997) untuk menghitung distribusi Diptera di tanah dan rumus nilai ragam (S²)

(Southwood,1978 dalam

Hardiansyah,2001) untuk menghitung distribusi Diptera di kanopi

Distribusi Diptera di tanah (Morista):

   x x x x N I 2 2 Keterangan : 

I Indeks distribusi Morista

N Jumlah sampel

x Jumlah individu persampel Jika :

I=1, menunjukkan distribusi hewan itu random

I>1,berarti distribusi hewan itu berkelompok

I<1,berarti distribusi hewan itu beraturan Distribusi Diptera di kanopi (S²):

, x̄ =

n x

Keterangan:

x : Jumlah individu tiap spesies n : Jumlah plot pengamatan

: Rata-rata jumlah individu tiap jalur Jika:

S² < , maka penyebarannya secara teratur S² = , maka penyebarannya secara acak S² > , maka penyebarannya secara berkelompok

HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis-Jenis Diptera

Hasil penelitian yang dilakukan di Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Suranadi. Pda bulan Juli sampai Agustus diperoleh 14 jenis Diptera yang termasuk ke dalam 10 famili. Daftar nama famili dan jenis Diptera yang ditemukan di TWA Suranadi dapat dilihat pada tabel 1.

(4)

No Suborodo Famili Nama Spesies

1 Nematocerorina Culicidae Anopheles punctipennis

Aedes aegypti

Tipulidae Megistocera longipennis

Anisopodidae Anisopodidae

2 Brachicerorina Teprhitidae Bactrocera dorsalis

Bactrocera umbrosus

Sarcophagidae Brachicoma devia

Lauxanidae Tricholauxania praeusta

Muscidae Atherigona orientalis

Musca domestica

Sphaeroceridae Rachispoda lotusa

Drosophilidae Drosophila melanogaster

3 Athericerorina Calliphoridae Chrysomya megachepala

Mumetopia occipitalis

Berdasarkan tabel 1, jenis Diptera yang ditemukan terdiri dari 14 jenis, empat jenis dari subordo Nematocerorina yaitu

Anopheles puntipennis. Aedes aegypti, Megistocera longipennis dan Anisopodidae. Jenis Diptera yang termasuk dalam Suborodo Brachicerorina sebanyak 8 jenis diantaranya adalah Bactrocera dorsalis, Bactrocera umbrosus, Tricholauxania praeusta, Atherigona orientalis, Musca domestica, Rachispoda lotusa, dan Drosophila melanogaster,

sedangkan 2 jenis termasuk Suborodo Athericerorina yaitu Chrysomya megachepala, Mumetopia occipitalis.

Jumlah Diptera yang diperoleh pada penelitian ini banyak ditemukan dari suborodo Brachicerorina yaitu Bactrocera dorsalis dari famili Teprithidae. Bactrocera dorsalis merupakan lalat buah yang menyerang tanaman buah dan kondisi Kawasan TWA Suranadi cocok bagi habitat

Bactrocera dorsalis yaitu banyak terdapat jenis tanaman buah-buahan. Diptera lain dari subordo Brachicerorina yang banyak ditemukan ialah Drosphila melanogaster

dari famili Drosophilidae dan. Jenis ini juga merupakan lalat buah tetapi ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan famili Tephritidae dan warna tubuh kuning kecoklatan.

Tricholauxania praeusta merupakan jenis Diptera yang juga banyak ditemukan. Spesies ini memiliki kemiripan dengan

Drosophila melanogaster. Perbedaannya dapat dilihat dari bentuk mulutnya. Lalat ini ditemukan di daerah rumput dan berukuran sangat kecil, sehingga sulit untuk ditemukan. Lalat lain yang juga ditemukan di daerah rumput ialah Atherigona rientalis

dan Mumetopia occiptalis. Atherigona orientalis lebih banyak ditemukan dibandingkan Mumetopia ocipitalis yang hanya berjumlah 1 individu. Jenis-jenis ini dapat dibedakan dari warna tubuh.

Atherigona orientalis memiliki warna tubuh abu-abu dan punggungnya berwarna kuning kehijauan serta berwarna coklat kekuningan di bagian perutnya, sedangkan

Mumetopia ocipitalis seluruh tubuhnya berwarna hitam kecoklatan. Ukuran tubuh kedua jenis ini sangat kecil yaitu antara 2-3,5 mm.

Beberapa jenis Diptera hanya ditemukan di daerah-daerah yang yang terbuka dan terkena cahaya matahari diantaranya ialah Musca domestica, Brachicoma devia, dan Crysomya megacepala. Menurut Jumar (1997) aktivitas beberapa serangga dipengaruhi oleh cahaya. Ketiga jenis Diptera ini memiliki warna tubuh yang cendrung

(5)

gelap. Warna tubuh Musca domestica abu-abu dengan corak hitam dibagian toraksnya dan terdapat garis berwarna kuning kecoklatan. Brachioma devia memiliki warna tubuh hitam dengan garis-garis abu pada bagian toraksnya dan Crysomya megacepala dicirikan dengan warna tubuh

hijau metalik. Ukuran tubuh ketiganya antara 7-20 mm.

Kelimpahan Relatif Diptera

Hasil kelimpahan Diptera yang ditemukan di Kawasan Taman Wisata Alam Suranadi pada bulan Juli sampai Agustus 2013 dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2. Kelimpahan Relatif Diptera di Kawasan TWA Suranadi

Jumlah KR Jumlah KR Jumlah KR Jumlah KR 1 Rachispoda lutosa 23 2.7 20 2.1 51 5 94 3.3 2 Drosphila melanogaster 52 6 59 6.3 197 19 308 11 3 Anopheles punctipennis 2 0.2 4 0.4 6 0.6 12 0.4 4 Megistocera longipennis 0 0 2 0.2 4 0.4 6 0.2 5 Anisopodidae 1 0.1 1 0.1 1 0.1 3 0.1 6 Chrysomya megachepala 0 0 0 0 3 0.3 3 0.1 7 Aedes aegyti 0 0 0 0 3 0.3 3 0.1 8 Bactrocera dorsalis 728 84 836 89 737 73 2301 82 9 Bactrocera umbrosus 5 0.6 9 1 7 0.7 21 0.7 10 Brachicoma devia 3 0.3 3 0.3 3 0.3 9 0.3 11 Tricholauxania praeusta 38 4.4 0 0 0 0 38 1.4 12 Atherigona orientalis 6 0.7 0 0 0 0 6 0.2 13 Musca domestica 7 0.8 1 0.1 0 0 8 0.3 14 Mumetopia occipitalis 1 0.1 0 0 0 0 1 0.04 Jumlah 866 935 1012 2813 KR= Kelimpahan Relatif (%) Total No Nama Spesies Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3

Jumlah inidividu dari jenis Diptera yang ditemukan di Kawasan TWA Suranadi pada Tabel 2 menunjukkan bahwa selama penelitian ditemukan sebanyak 2813 individu. Jumlah individu terbanyak terdapat pada stasiun 3 yaitu sebanyak 1012 individu, dan jumlah individu paling sedikit pada stasiun 1 yaitu sebanyak 866 individu. Jenis Diptera yang memiliki kelimpahan tertinggi ialah Bactrocera dorsalis (82 %), kemudian diikuti secara berturut-turut oleh

Drosophila melanogaster (11%),

Rachispoda lutosa (3,3%), Trocholauxania praeusta (1,4%), Bactrocera umbrosus

(0,7%), Anopheles punctipennis (0,4%),

Brachicoma devia (0,3%), Musca domestica (0,3%), Megistocera longipennis

(0,2%), Atherigona orientalis (0,2%),

Anisopodidae (0,1%), Chrysomya

megachepala (0,1%), Aedes aegypti

(0,1%), dan Mumetopia ocipitalis (0,04%). Jumlah individu Diptera mempengaruhi nilai kelimpahan relatif Diptera. Semakin tinggi jumlah individu tiap jenis Diptera maka semakin tinggi kelimpahan relatif tiap jenis Diptera. Adanya perbedaan jumlah jenis dan kelimpahan relatif Diptera dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Suhu lingkungan saat penelitian di Kawasan TWA Suranadi yaitu berkisar antara 20,5 – 33 °C dan pH antara 4-6.

Indeks Keanekaragaman Diptera

Berdasarkan data jumlah jenis Diptera yang ditemukan di Kawasan Taman Wisata Alam Suranadi dan data kelimpahan relatifnya, dapat ditentukan indeks keanekaragaman Diptera. Hasil

(6)

analisis indeks keanekaragaman Diptera dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Analisis Indeks Keanekaragaman Diptera di Kawasan Taman Wisata Alam Suranadi 1 Rachispoda lutosa 94 0.0334163 -0.11357 2 Drosphila melanogaster 308 0.1094916 -0.24219 3 Anopheles punctipennis 12 0.0042659 -0.02328 4 Megistocera longipennis 6 0.002133 -0.01312 5 Anisopodidae 3 0.0010665 -0.0073 6 Chrysomya megachepala 3 0.0010665 -0.0073 7 Aedes aegyti 3 0.0010665 -0.0073 8 Bactrocera dorsalis 2301 0.8179879 -0.16434 9 Bactrocera umbrosus 21 0.0074653 -0.03656 10 Sarcophaga aldrichi 9 0.0031994 -0.01838 11 Tricholauxania praeusta 38 0.0135087 -0.05815 12 Dolichopus cuprinus 6 0.002133 -0.01312 13 Musca domestica 8 0.0028439 -0.01667 14 Mumetopia occipitalis 1 0.0003555 -0.00282 2813 -0.72409 Jumlah Indeks Keanekaragaman (H') 0.0724

No Nama Spesies Jumlah total individu pi pi ln pi

Hasil perhitungan Indeks Keanekaragaman (H’) Shanon-Wiener

dalam penelitian ini diperoleh sebesar 0,0724 (Tabel 3). Nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan indeks keanekaragaman yang diperoleh Rohayuni (2001) dalam penelitiannya di TWA Suranadi yaitu sebesar 1,830. Perbedaan nilai indeks keanekaragaman pada tiap penelitian disebabkan oleh adanya perbedaan jumlah spesies dan jumlah total individu Diptera yang ditemukan serta nilai kelimpahan relatif Diptera. Penelitian

Rohayuni (2001) diperoleh 242 individu dari 20 spesies Diptera, sedangkan pada penelitian ini ditemukan 2813 individu dari 14 spesies Diptera. Perbedaan jumlah spesies dan jumlah total individu memberikan dampak terhadap berbedanya hasil Indeks Keanekaragaman (H’).

Distribusi Diptera

Berdasarkan data jumlah spesies Diptera yang ditemukan di TWA Suranadi dapat ditentukan distribusi Diptera. Hasil analisis distribusi Diptera di tanah dan di kanopi dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5.

Tabel 4. Distribusi Diptera Tanah di Kawasan Taman Wisata Alam Suranadi

1Rachispoda lutosa 14.12217 Berkelompok 2Drosophila melanogaster 16.65132 Berkelompok 3Anopheles punctipennis 14.75758 Berkelompok 4Megistocera longipennis 23.1333 Berkelompok

5Anisopodidae 17 Berkelompok

6Chrysomya megachepala 17 Berkelompok

7Aedes Aegypti 52 Berkelompok

(7)

Hasil perhitungan distribusi Diptera tanah pada Tabel 4 diperoleh bahwa distribusi Diptera tanah adalah berkelompok dengan nilai S² lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata jumlah Diptera (S²> ). Suin (1989) menjelaskan bahwa kebanyakan hewan tanah

distribusinya mengelompok, karena hewan tanah memilih hidup pada habitat yang paling sesuai baginya di tanah, baik sesuai dengan faktor fisika kimia tanah maupun tersedianya makanan.

Tabel 5. Distribusi Diptera Kanopi di Kawasan Taman Wisata Alam Suranadi

1 Bactrocera dorsalis 767 1176578 Berkelompok 2 Bactrocera umbrosus 7 98 Berkelompok

3 Brachioma devia 3 18 Berkelompok

4 Tricholauxania praeusta 126,667 3,208,889 Berkelompok

5 Atherigona orientalis 2 8 Berkelompok

6 Musca domestica 266,667 14.2222 Berkelompok 7 Mumetopia occipitalis 0,3333 0,2222 Beraturan 8 Chrisomya megachepala 0,66667 0,8889 Berkelompok

394113 4385605.222 Berkelompok Total

No Nama Spesies Ẋ S² Distribusi

Hasil perhitungan distribusi Diptera di kanopi pada Tabel 5 diperoleh bahwa distribusi Diptera secara keseluruhan adalah mengelompok dengan nilai S² lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata jumlah Diptera (S²> ), hanya Mumetopia ocipitalis yang distribusinya adalah beraturan. Menurut Tarumingkeng (1994) dalam Putri (2009) distribusi mengelompok terjadi karena sifat spesies yang bergerombol atau adanya keragaman habitat sehingga terjadi pengelompokkan ditempat yang banyak makan.

Hasil Penelitian Keanekaragaman dan Distribusi Diptera di Kawasan TWA Suranadi sebagai Media Pembelajaran Biologi

Hasil penelitian Keanekaragaman dan Distribusi Diptera di Kawasan TWA Suranadi dapat dijadikan sebagai sumber atau media pembelajaran kenakaragaman khususnya Diptera. Keanekaragaman Diptera dapat dijadikan sebagai sumber atau media pembelajaran baik secara

langsung maupun tidak langsung, khususnya siswa-siswi disekolah dan mahasiswa yang mempelajari keanekaragaman. Sumber belajar secara langsung dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan praktek lapangan untuk mengetahui keberadaan Diptera di TWA Suranadi, sedangkan sumber belajar tidak langsung dapat diperoleh melalui pengambilan gambar jenis-jenis Diptera yang ditemukan di Kawasan TWA Suranadi. Gambar jenis-jenis Diptera di Kawasan TWA Suranadi dapat disusun dalam bentuk booklet. Booklet adalah buku berukuran kecil (setengah kuarto) dan tipis, tidak lebih dari 30 halaman bolak balik, yang berisi tulisan dan gambar-gambar. Booklet merupakan perpaduan buku dan leaflet . Struktur isi menyerupai buku, hanya saja cara penyajian isinya jauh lebih singkat dari buku (Sugiartini,2011).

(8)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Jenis Diptera yang ditemukan di TWA Suranadi terdiri dari 14 jenis yang termasuk ke dalam 10 dengan indeks keanekaragaman Diptera sebesar 0,724 2. Pola distribusi (S²) Diptera tanah dan

kanopi di Kawasan TWA Suranadi ialah berkelompok, kecuali Mumetopia ocipitalis memiliki pola distribusi merata (teratur).

3. Media pembelajaran biologi yang dikembangkan dari hasil penelitian Diptera di TWA Suranadi ialah berupa booklet. Booklet yang dikembangkan berisi tentang jenis-jenis dan diskripsi Diptera yang ada di Kawasan TWA Suranadi.

DAFTAR PUSTAKA

Borror, D. 1992. Serangga Edisi Keenam. Yogyakarta : Gadjah Mada University Pres

Hardiansyah,A. 2001.Kelimpahan dan Penyebaran Dua Puluh spesies Kupu-Kupu pada Habitat yang Berbeda di Taman Wisata Alam Pattunuang Alam Batimurung Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Skripsi S1.Institu Pertanian bogor.

Jumar. 1997. Entemologi Pertanian.Jakarta : Rineka Cipta

Putri,Y.P dan Rosanti, D.2009. Pola Distribusi Kutu Daun (myzus persicae) pada Perkebunan Cabai Merah Kecamatan Semendawai Suku III Kabupaten Oku Timur.Jurnal Dosen Biologi.Universitas PGRI Palembang.

Rohayuni. 2002. Distribusi dan Keanekaragaman Diptera Di Hutan Wisata Suranadi Lombok Barat Tahun 2002. Skripsi S1. Mataram : Universitas Mataram Sahabudin. 2002. Kelimpahan dan

Distribusi Coleoptera Di Hutan Suranadi Kecamatn Narmada Lombok Barat Tahun 2001. Skripsi Mahasiswa Biologi. Mataram: Universitas Mataram

Setia, Santhi S. 1998. Mengeal Capung. Bogor : Puslitbang LIPI

Suwarno.2001.Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu Pieridae di Kawasan Wisata Sungai Sarah Aceh Besar Pasca Terjadinya Bencana Tsunami.Jurnal of Enfironment vol.51.31-36

Siwi, Sri S.,1991. Kunci Determinasi Serangga. Yogyakarta : Kansius Sugiartini.2011.Media Pembelajran.

Dikutip dari (http://nikomang-sugiartini.blogspot.com/2011/12/m edia-pembelajaran.html), pada tanggal 3 Mei 2013

Suin, M.N. 1989. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta : Bumi Aksara

Utomo, Sugeng.2001. Keragaman Ordo Diptera (Insecta) Di Gunung Kendeng dan Gunung Botol, Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Barat.Skripsi S1 Jurusan Biologi. Institut Pertanian Bogor.

Gambar

Tabel 4. Distribusi Diptera Tanah di Kawasan Taman Wisata Alam Suranadi
Tabel 5. Distribusi Diptera Kanopi di Kawasan Taman Wisata Alam Suranadi

Referensi

Dokumen terkait

Kalkulasi biaya dengan sistem ABC untuk tujuan pengambilan keputusan dalam memperoleh keunggulan kompetitif jika dibandingkan biaya per unit dan harga jual,

mengenai pentadbiran daerah dan tanah di Balik Pulau oleh kerajaan kolonial yang

Sasaran dalam penelitian ini adalah modul berbasis alam pada pokok bahasan kalor untuk siswa SMP/MTs kelas VII yang diuji cobakan pada siswa SMPN 1 Takeran

Berdasarkan batasan tersebut maka yang dimaksud dengan sifat atau kepribadian dosen adalah ciri-ciri psikofisik atau jasmani dan rohani yang kompleks dari individu

Sehingga pada tuturan (6) merupakan sebuah perasaan kesal akan keingintahuan Junko terhadap tindakan yang dilakukan Takane, dan dituturkan melalui bentuk perintah

Babi hutan yang disalaki oleh anjing Dandan kahaian itu, memang bukan babi biasa. Babi itu adalah raja segala babi dan tinggal di negeri Katungau. Negeri Katungau terletak

5. Faktur Pajak Standar Lama sebagaimana dimaksud pada butir 2 tersebut tetap diakui keabsahannya sampai dengan akhir bulan ketiga setelah bulan berlakunya NPWP Baru,