• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVIEW UPAYA PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA ERUPSI GUNUNG KELUD. DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI Dr.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REVIEW UPAYA PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA ERUPSI GUNUNG KELUD. DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI Dr."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI

Dr. ADI LAKSONO, MMRS

REVIEW UPAYA PENANGGULANGAN

KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA

(2)

BANTUAN KESEHATAN PADA AWAL LETUSAN

DI KECAMATAN WATES

KOORDINATOR: DR AZIS SAMSURIZAL (08121742092) RESPON I (1 JAM I): 1. PUSKESMAS SIDOMULYO

2. PUSKESMAS SAMBI

3. PUSKESMAS BLABAK

RESPON II (6 JAM II): 1. PUSKESMAS SEMEN

2. PUSKESMAS PELAS

3. PUSKESMAS KRAS

RESPON III (12 JAM III): 1. PUSKESMAS MOJO

2. PUSKESMAS NGADI

(3)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI

RENCANA OPERASI

TANGGAP DARURAT

(4)

MOBILISASI TIM TRC, TERDIRI:

I. TIM TRC :

1.

DOKTER

2.

PERAWAT

3.

APOTEKER/ASS

APOTEKER

4.

PETUGAS

KOMUNIKASI

5.

SOPIR

II. TIM RHA

1.

DOKTER

2.

PETUGAS

SURVEILANS

3.

SANITARIAN

(5)

RS HVA RSUD KAB RS BAPTIS RS AMELIA RS GAMBIRAN RS BHAYANGKARA PENGUNGSIAN PUNCU PENGUNGSIAN KEPUNG PENGUNGSIAN PLOSOKLATEN PENGUNGSIAN WATES GUNUNG KELUD

JALUR RUJUKAN

(6)

ALUR PELAYANAN RAWAT JALAN/ INAP & RUJUKAN PENGUNGSI SAKIT

NO KECAMATAN PELAYANAN RAWAT JALAN

RUJUKAN

RAWAT INAP DASAR RAWAT INAP LANJUTAN

1. KEPUNG 1. Puskesmas Kepung 1. Puskesmas Kandangan 1. RSUD Kab Kediri 2. Puskesmas Keling 2. KRIPMD Vita Medika 2. RSU Amelia 3. Puskesmas Kandangan 3.KRIPMD Asfiyak Graha M 3. RS Toeloengredjo

4. KRIPMD Ratna 4. RSIA Kasih Bunda

2 PUNCU 1. Puskesmas Puncu 1. KRIPMD Muh Siti Fatimah 5. RSIA Nur Aini 2. Puskesmas Pare 2. KRIPMD Surya Husada 6. RS Aura Syifa

3. Puskesmas Kepung 3. KRIPMD Griya Medika 7. RSU Muh Siti Khodijah

8. RS Wilujeng 3 PLOSOKLATE

N 1. Puskesmas Pranggang 1. KRIPMD Wahyu Husada 1. RSU Surya Melati

2. Puskesmas Plosoklaten 2. RS Gambiran (Kota Kediri)

4 WATES 1. Puskesmas Ngancar 1. KRIPMD Mardi Rahayu 3. RS Bhayangkara (Kota Kediri) 2. Puskesmas Sidomulyo 2. KRIPMD Kusuma 4. RS DKT (Kota Kediri)

3. Puskesmas Blabak 3. Pusk Ngletih (Kota Kediri) 5. RS Baptis (Kota Kediri) 4. Pusk Pesantren (Kota

(7)
(8)

TANGGAP DARURAT

1.

Penilaian cepat kesehatan (RHA =rapid health

assessment);

2.

Pertolongan pertama korban bencana dan

evakuasi ke sarana kesehatan (TRC);

3.

Pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan;

4.

Perlindungan terhadap kelompok risiko tinggi

kesehatan.

(9)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Badan Geologi telah menetapkan Status Gunung Kelud sebagai berikut :

1. Tanggal 2 Pebruari 2014 pukul 14.00 WIB dari status Normal (Level I) menjadi

WASPADA (Level II).

2. Tanggal 10 Pebruari 2014 pukul 14.00 WIB Dari status Waspada (Level II) menjadi

SIAGA (Level III).

3. Tanggal 13 Pebruari 2014 pukul 21.15 WIB dari status SIAGA (Level III) menjadi

AWAS (Level IV).

LETUSAN GUNUNG KELUD pertama kali terjadi pada pukul 22.50 WIB, berturut turut pada :

A. pukul 23.00 ; B. pukul 23.23 dan

C. pada pukul 23.29 terjadi letusan besar.

D. Letusan terakhir pukul 02.33 (Total ada 8 kali Letusan )

(10)
(11)
(12)
(13)

 Erupsi tanggal 13 Februari 2014 dimulai pukul 22:50 memuntahkan magma dan kubah lava G. Kelud setinggi lebih dari 17.000 meter di atas kawah G. Kelud;

 Erupsi Gunung Kelud membuat perpindahan lebih dari

66.000 orang, sebanyak 8 Desa dari 4 wilayah kecamatan terdampak, di radius 10 kilometer dari kawah Gunung;

 Volume material letusan diperkirakan mencapai 100 -120 juta

m3 dengan sebaran material mengarah ke sisi barat dan utara,

dimana potensi material lahar lebih dari 50 juta m3 (BNPB,

2014)

 7 Bandara besar di Indonesia di tutup, dan sebaran abu

vulkanik sampai dengan Jawa Tengah & Tasikmalaya Jawa Barat;

(14)

VISUAL G. Kelud 2 Maret 2014

Teramati hembusan asap dari Plug paska erupsi 13 Februari 2014 dengan diameter sekitar 400 meter dan tinggi dinding 30-50 meter

(15)
(16)

SEBELUM LETUSAN 13 FEBRUARI 2014 (Malam)

SETELAH LETUSAN 13 FEBRUARI 2014 G. Umbuk G. Umbuk Ujung endapan awan panas Foto: 21 Feb 2014

(17)

21 Feb 2014

Tahun 2008

(18)
(19)

DAMPAK ERUPSI

Awan panas ke arah barat mencapai jarak 3 km dari kawah G. Kelud

Bongkah batuan yang terlempat hingga jarak 3 km barat kawah G. Kelud

Lontaran batuan (~ 10 cm) pada jarak 7 km dari kawah G. Kelud. Tebal endapan 7 cm KAWAH G. KELUD

(20)

UPAYA SAAT BENCANA

KEGIATAN TIM TRC DAN RHA UNTUK PENILAIAN CEPAT

KESEHATAN DAN BANTUAN MEDIS OLEH DINKES DAN PUSKESMAS TERDAMPAK

MELAKUKAN PELAYANAN MEDIS DI POS KESEHATAN

DAN DI SELURUH PELAYANAN KESEHATAN

(TERDAPAT 22 POS KESEHATAN, DILAYANI OLEH 37 PUSKESMAS, 10 RS DAN 30 KLINIK SECARA

BERGILIR/SHIFT)

PELAKSANAAN PENGAMBILAN SAMPEL AIR BERSIH DI

POS-POS PENGUNGSIAN. PENGAMBILAN SAMPEL AIR BERSIH DILAKSANAKAN DI BALAI DESA BRENGGOLO KECAMATAN PLOSOKLATEN, BALAI DESA GADUNGAN KECAMATAN PUNCU, BALAI DESA TAWANG KECAMATAN WATES SERTA GEDUNG SERBA GUNA PARE

(21)

UPAYA

SAAT BENCANA

KEGIATAN PIKET DI POSKO PENANGGULANGAN

BENCANA DI CONVENTION HALL SIMPANG LIMA GUMUL DAN DI DINKES KABUPATEN KEDIRI

PENGIRIMAN BANTUAN LOGISTIK BERUPA OBAT, MP

ASI, VAKSIN DAN MASKER

MELAKUKAN IMUNISASI DI TEMPAT PENGUNGSIAN.

BALITA DIBERIKAN CAMPAK, USIA 6-15 TAHUN MENDAPAT IMUNISASI DT/Td

MENGATUR PENEMPATAN BANTUAN

KESEHATAN/RELAWAN DARI LUAR WILAYAH

MENERIMA BANTUAN LOGISTIK OBAT

(22)
(23)

DATA KESAKITAN

(PENYAKIT TERBANYAK: ISPA & HIPERTENSI)

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 Hipertensi Diare Kecelakaa n Gangguan muskulo skeletal sakit gigi 0 100 200 300 400 500 600 ISPA Gastritis Peny kulit Chepalgia/Pusing Sakit mata

(24)
(25)
(26)
(27)

RENCANA

PEMULIHAN

(28)

Ancaman lahar hujan berpotensi dapat berdampak pada

171 desa di Kabupaten Kediri;

BNPB, BPBD-BPBD dan UNDP bersama FPRB Jatim,

Jangkar Kelud dan Unbraw telah melakukan Pengkajian

Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna) pada bulan April

2014;

Sesuai amanat UU 24/2007 dan Perka BNPB 17/2011

rencana pemulihan

harus dituangkan dalam Rencana

Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca Bencana

(RENAKSI RR)

.

(29)

MODEL ANCAMAN BAHAYA LAHAR PASKA LETUSAN G. KELUD

K L . II . K. NGOBO K L . I . K. KONTO

K L . K. SUKOREJO

(30)

UPAYA PASCA BENCANA

REHABILITASI BIDANG KESEHATAN DENGAN MELAKUKAN PENDAMPINGAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH

TERDAMPAK PALING PARAH (KECAMATAN KEPUNG DAN

PUNCU) SAMPAI PUSKESMAS SETEMPAT MAMPU MELAKUKAN PELAYANAN KESEHATAN NORMAL SEPERTI SEBELUM

BENCANA

MELAKUKAN PENILAIAN KERUSAKAN DAN KERUGIAN BIDANG KESEHATAN

MEMFASILITASI VERIFIKASI KLAIM PASIEN KORBAN BENCANA YANG DIRAWAT DI RS, KLINIK DAN PUSKESMAS RAWAT INAP (SAMPAI SEKARANG BELUM ADA REALISASI PEMBAYARAN) EVALUASI KEGIATAN PENANGGULANGAN ERUPSI G. KELUD

(31)

1. Tanggal 20 Februari 2014 pukul 11:00 WIB status kegiatan G.

Kelud diturunkan dari Awas (Level IV) menjadi SIAGA

(Level III).

2. Tanggal 28 Februari 2014 pukul 16:30 WIB status kegiatan G. Kelud diturunkan dari Siaga (Level III) menjadi

WASPADA (Level II).

3. Tanggal 7 Agustus 2014 pukul 12:00 WIB status kegiatan G.

Kelud diturunkan dari Waspada (Level II) menjadi

NORMAL (Level I).

PERKEMBANGAN PASKA ERUPSI

GUNUNG KELUD

(32)

1) Rapat Koordinasi pada Hari Sabtu, Tanggal 15 Februari 2014

o Karena erupsi Gunung Kelud merupakan bencana

Provinsi, maka Semua Satuan Kerja Pemerintah Provinsi adalah bagian dari Penanggulangan Bencana dengan menyusun Rencana Aksi penanganan darurat dan pasca bencana.

o Pembersihan ruas jalan, baik di Kabupaten Kediri,

Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur dengan melibatkan TNI dan POLRI.

o Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur diminta untuk

membantu pakan ternak.

o Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur diminta untuk

(33)

2) Rapat Koordinasi pada Hari Sabtu, Tanggal 22 Februari 2014

o Tim Perbaikan Rumah, Sarana dan prasarana, mengikuti

konsep dasar KODAM sesuai dengan dinamika lapangan menjadi keputusan.

o Final kegiatan pendataan tanggal 23 Februari 2014

diharapkan sudah selesai.

o Pihak perbankan perlu dilibatkan dalam mencari solusi

kredit macet bagi petani yang menjadi korban/ terdampak erupsi.

o Pengungsi yang rumahnya tidak bisa di huni/ masih di

pengungsian perlu dilayani kebutuhan dasarnya oleh Dinsos sd. Tanggal 8 maret 2014.

o Pengungsi yang rumahnya bisa di huni (sudah tidak

berada di pengungsian), tetapi tidak mempunyai pendapatan, diberi bantuan beras 30Kg/KK/hari oleh Pemerintah Kabupaten.

(34)

3) Rapat Koordinasi pada Hari Jum’at, Tanggal 28 Februari 2014

o Keberadaan stok material (genteng) di Jawa Timur terbatas.

o Memperhatikan stok material (genteng) dimaksud, jika

masyarakat ingin mengganti dari genteng ke asbes supaya membuat surat permohonan.

o Dengan kondisi petani yang belum bisa panen diminta

kepada Pemerintah Kabupaten terdampak memberikan bantuan beras.

o Kerusakan fasilitas umum (jembatan) agar mengajukan

usulan rehabilitasi dan rekonstruksi kepada Pemerintah Pusat.

o Koordinasi dengan Bank Indonesia perlu diintensifkan guna

merumuskan skema kebijakan kredit macet bagi petani.

o Mengagendakan kunjungan kerja bersama BI, Bank

Pelaksana dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna bertatap muka dengan petani yang mengalami kredit macet.

(35)

KEGIATAN VERIFIKASI KLAIM

BENCANA

(36)

PERMASALAHAN

 KOORDINASI LINTAS PROGRAM DAN DENGAN

PUSKESMAS SUDAH BAIK DAN PERLU DITINGKATKAN LAGI. BEBERAPA MASALAH MASIH PERLU DIBENAHI KEMBALI SEPERTI:

a. PEMBAGIAN LOGISTIK SEPERTI MASKER, MP-ASI,

OBAT DAN LAIN-LAIN SEBAIKNYA DILAKUKAN JAUH HARI KETIKA STATUS GUNUNG PADA LEVEL SIAGA MAUPUN WASPADA

b. PENGGUNAAN HT (HANDY TALKY) DALAM RANGKA

KOORDINASI MAUPUN PEMANTAUAN SITUASI

BELUM OPTIMAL DILAKUKAN KARENA KURANGNYA

PERALATAN.

c. MASING-MASING PROGRAM KESEHATAN

DIHARAPKAN LEBIH INTENSIF LAGI MELAKUKAN KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA SESUAI TUPOKSI MASING-MASING DI DAERAH TERDAMPAK

(37)

PERMASALAHAN

PADA SAAT ERUPSI, PASOKAN MASKER KURANG.

PASOKAN DI KABUPATEN TIDAK MENCUKUPI (31

RIBU), PASOKAN DARI PUSAT DATANG

TERLAMBAT

KLAIM PEMBAYARAN KORBAN BENCANA YANG

DIRAWAT DI RS/KLINIK/PUSKESMAS RAWAT INAP

BUTUH WAKTU LAMA (8 Bulan)

KOORDINASI DAN GELADI BIDANG KESEHATAN

DITAHUN-TAHUN MENDATANG PERLU

(38)

KESIMPULAN

 SECARA UMUM PENANGGULANGAN BENCANA

BIDANG KESEHATAN BERJALAN DENGAN BAIK DAN LANCAR, DIBUKTIKAN DENGAN TIDAK ADANYA

KEMATIAN LANGSUNG AKIBAT BENCANA.

 PELAYANAN KESEHATAN DAPAT DISELENGGARAKAN

DENGAN BAIK, BAIK DITINGKAT POS KESEHATAN,

RUJUKAN

DASAR

MAUPUN DI RUJUKAN LANJUTAN.

 KOORDINASI LINTAS SEKTOR SUDAH TERJALIN

DENGAN BAIK, DALAM UPAYA KEGIATAN-KEGIATAN PRA BENCANA PERLU LEBIH DITINGKATKAN LAGI.

(39)

http://www.vsi.esdm.go.id/

2006 2007-2014

2014

PERKEMBANGAN KAWAH KELUD

(40)
(41)

Referensi

Dokumen terkait

Instalasi !armasi rumah sakit (I6RS) adalah suatu departemen atau unit atau bagian dari suatu rumah sakit yang dipimpin oleh seorang apoteker dan dibantu oleh

Bapak/Ibu mampu menjalin kerja sama dengan karyawan yang lain untuk meningkatkan produktivitas kerja.. Banyaknya volume pekerjaan yang Bapak/Ibu terima dapat diselesaikan

Oleh karena konflik di Burundi tersebut sebenarnya dipicu masalah keseimbangan kekuasaan di pemerintahan, untuk mencapai situasi perdamaian dalam jangka waktu

Adapun tujuan adanya penelitian ini, penulis ingin mengetahui bahan yang manakah diantara kalsiboard, kaca dan triplek yang mempunyai kemampuan lebih baik dalam

Pengembangan silabus dalam pembelajaran tematik merupakan salah satu tahapan dalam pengembangan kurikulum yang bermanfaat sebagai pengembangan dalam penyusunan satuan

dominasi kelas samurai yang terjadi dalam sistem politik di negara Jepang, khususnya zaman.

Namun, sayangnya tidak setiap tahun PT Tiga Pilar Sejahtera memiliki arus kas operasi yang positif (arus kas operasi positif ditandai dengan arus kas masuk

Diantara kisah orang yang punya kemauan kuat yang tertulis dalam sejarah dan patut disyukuri ialah sikap Abu Bakar shidiq radhiyallahu 'anhu dalam kisah yang masyhur setelah