• Tidak ada hasil yang ditemukan

pelayanan kesehatan kesehatan masyarakat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pelayanan kesehatan kesehatan masyarakat."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Ru

Rumamah h SaSakikit t memerurupapakakan n sasalalah h sasatu tu sasararana na pepelalayyananan an kekesesehahatatann masy

masyarakat arakat dimandimana a memilmemiliki iki peran yang peran yang sangat penting dalam sangat penting dalam menimeningkatngkatkankan derajat kesehatan masyarakat. Rumah sakit menurut Undang-Undang Republik  derajat kesehatan masyarakat. Rumah sakit menurut Undang-Undang Republik  Indonesia Nomor 44 Tahun 200 adalah sarana

Indonesia Nomor 44 Tahun 200 adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakankesehatan yang menyelenggarakan  pelayanan

 pelayanan kesehatan kesehatan perorangan perorangan yang yang meliputi meliputi pelayanan pelayanan promoti!" promoti!" pre#enti!"pre#enti!" kurati!" dan rehabilitati! yang menyediakan pelayanan ra$at inap" ra$at jalan" dan kurati!" dan rehabilitati! yang menyediakan pelayanan ra$at inap" ra$at jalan" dan ga$at darurat. %gar dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan

ga$at darurat. %gar dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat"masyarakat" mak

maka a rumrumah ah saksakit it harharus us terterus us menmeneruerus s memmemberberikaikan n pelpelayayanan anan yayang ng berbermutmutuu kepada setiap pasien. &utu suatu rumah sakit adalah kepatuhan terhadap standar  kepada setiap pasien. &utu suatu rumah sakit adalah kepatuhan terhadap standar  yang telah ditetapkan atau sesuai dengan persyaratan. Standar 'elayanan &inimal yang telah ditetapkan atau sesuai dengan persyaratan. Standar 'elayanan &inimal (S'&) Rumah Sakit merupakan pedoman mutu pelayanan bagi setiap rumah sakit (S'&) Rumah Sakit merupakan pedoman mutu pelayanan bagi setiap rumah sakit yang berisi ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh mentri kesehatan Republik  yang berisi ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh mentri kesehatan Republik  Indonesia (*idayati N" 200+).

Indonesia (*idayati N" 200+). Un

Untuk tuk dapdapat at melmelaksaksanaanakan kan tugtugas as sesusesuai ai S, S, &en&enteri ,esehateri ,esehatan tan RI RI NoNo +&enkesS,/I2 tentang 'edoman rganisasi Rumah Sakit Umum" maka +&enkesS,/I2 tentang 'edoman rganisasi Rumah Sakit Umum" maka rumah sakit harus menjalankan beberapa !ungsi" satu diantaranya adalah !ungsi rumah sakit harus menjalankan beberapa !ungsi" satu diantaranya adalah !ungsi me

menynyeleelengnggagarakrakan an pepelaylayananan an pepenununjnjanang g memedidik k dadan n nononmnmededikik. . 'e'elaylayanaanann  penunjang medik meliputi pelayanan diagno

 penunjang medik meliputi pelayanan diagnostik dan terapeutik. 'elayanan !armasistik dan terapeutik. 'elayanan !armasi merupakan salah satu dari pelayanan penunjang medik terapeutik

merupakan salah satu dari pelayanan penunjang medik terapeutik yang tidak dapatyang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan rumah sakit se1ara keseluruhan dan berorientasi kepada dipisahkan dari pelayanan rumah sakit se1ara keseluruhan dan berorientasi kepada  pelayanan

 pelayanan pasien" pasien" penyediaan penyediaan obat obat yang yang bermutu" bermutu" termasuk termasuk pelayanan pelayanan !armasi!armasi klinik yang terjangkau bagi semua masyarakat ('ur$astuti R" 200).

klinik yang terjangkau bagi semua masyarakat ('ur$astuti R" 200). %da 

%da  revenue center revenue center   dalam rumah sakit yaitu instalasi ra$at jalan"  dalam rumah sakit yaitu instalasi ra$at jalan" instal

instalasi asi ga$at ga$at daruradarurat" t" instalinstalasi asi laboralaboratorium torium patolpatologi ogi kliniklinik k " " patolpatologiogi ana

anatomtomi" i" insinstalatalasi si radradioliologiogi" " dan dan insinstalatalasi si !arm!armasi. asi. InsInstaltalasi asi !arm!armasiasi merupakan

merupakan salah salah satusatu revenue center revenue center  utama mengingat lebih dari 03 pelayanan utama mengingat lebih dari 03 pelayanan kesehatan

(2)

kimia" bahan radiologi" bahan alat kesehatan" alat kedokteran" dan gas medik) bahkan 03 dari seluruh pemasukan rumah sakit berasal dari pengelolaan  perbekalan !armasi. i samping luasnya peran instalasi !armasi dalam kelan1aran  pelayanan kesehatan" juga merupakan instalasi yang memberikan sumber   pemasukan terbesar di rumah sakit (5usmainita" 200).

&elalui standar pelayanan !armasi rumah sakit ini diharapkan mampu mendorong rumah sakit senantiasa meningkatkan mutu dan keamanan pelayanan.

(3)

BAB II

PELAYANAN KEFARMASIAN

A. Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)

Instalasi !armasi rumah sakit (I6RS) adalah suatu departemen atau unit atau bagian dari suatu rumah sakit yang dipimpin oleh seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi  persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kompeten se1ara pro!esional" tempat atau !asilitas penyelenggaraan yang bertanggung  ja$ab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan paripurna" men1akup  peren1anaan" pengadaan" produksi7 penyimpanan perbekalan kesehatansediaan !armasi" dispending obat berdasarkan resep bagi  penderita ra$at tinggal dan ra$at jalan" pengendalian mutu" pengendalian distribusi dan penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di rumah sakit"  pelayanan !armasi klinik umum dan spesialis" men1akup pelayanan langsung  pada penderita dan pelayanan klinik merupakan program rumah sakit se1ara

keseluruhan.

'elayanan !armasi rumah sakit menurut S, &enkes Nomor  8&enkesS,/II8 adalah bagian yang tidak te rpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien" penyediaan obat yang bermutu" termasuk   pelayanan !armasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

6armasi rumah sakit bertanggung ja$ab terhadap semua barang !armasi yang beredar di rumah sakit tersebut. &enurut UU RI No. 2 tahun 82" pekerjaan ke!armasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan !armasi" pengamanan" pengadaan" penyimpanan dan distribusi obat" pengelolaan obat" pengembangan obat" bahan obat dan obat tradisional.

(4)

Tugas pokok Instalasi 6armasi menurut ,epmenkes RI No 889 tahun 2004 tentang Standar 'elayanan 6armasi di Rumah Sakit adalah:

8. &elangsungkan pelayanan !armasi yang optimal

2. &enyelenggarakan kegiatan pelayanan !armasi pro!esional  berdasarkan prosedur ke!armasian dan etik pro!esi

. &elaksanakan ,omunikasi" In!ormasi" dan ;dukasi (,I;)

4. &emberi pelayanan bermutu melalui analisa" dan e#aluasi untuk  menigkatkan mutu pelayanan !armasi

. &elakukan penga$asan berdasarkan aturan-aturan yang berlaku <. &enyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang !armasi 9. &engadakan penelitian dan pengembangan di bidang !armasi

+. &em!asilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan . !ormularium rumah sakit

#. Fun!si Instalasi Farmasi Rumah Sakit

6ungsi Instalasi 6armasi menurut ,epmenkes RI No 889 tahun 2004 tentang Standar 'elayanan 6armasi di Rumah Sakit adalah sebagai  berikut:

a. 'engelolaan 'erbekalan 6armasi

a) &emilih perbekalan !armasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit

 b) &eren1anakan kebutuhan perbekalan !armasi se1ara optimal

1) &engadakan perbekalan !armasi berpedoman pada peren1anaan yang telah dibuat sesuai ketentuan yang berlaku

d) &emproduksi perbekalan !armasi untuk memenuhi kebutuhan  pelayanan kesehatan di rumah sakit

e) &enerima perbekalan !armasi sesua dengan spesi!ikasi dan ketentuan yang berlaku

!) &enyimpan perbekalan !armasi sesuai dengan spesi!ikasi dan  persyaratan ke!armasian

g) &endistribusikan perbekalan !armasi ke unit-unit pelayanan di rumah sakit

 b. 'elayanan ke!armasian dalam penggunaan obat dan alat kesehatan a) &engkaji instruksi pengobatan atau resep pasien

 b) &engidenti!ikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat kesehatan

1) &en1egah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan

(5)

kesehatan

e) &emberikan in!ormasi kepada petugas kesehatan" pasienkeluarga !) &emberi konseling kepada pasien atau keluarga

g) &elakukan pen1ampuran obat suntik  h) &elakukan penyiapan nutrisi parenteral i) &elakukan penanganan obat kanker 

 j) &elakukan penentuan kadar obat dalam darah

k) &elakukan pen1atatan dan pelaporan pada setiap kegiatan D. Sarana Dan Prasarana Instalasi Farmasi Rumah Sakit

&enurut ,epmenkes RI No.889&enkesS,/2004" disebutkan  bah$a pada instalasi !armasi rumah sakit" !asilitas bangunan" ruangan" dan peralatan harus memenuhi ketentuan dan perundang-undangan ke!armasian yang berlaku" seperti:

8. =okasi harus menyatu dengan sistem pelayanan rumah sakit

2. Terpenuhinya lahan yang 1ukup untuk penyelenggaraan asuhan ke!armasian di rumah sakit

. %danya pemisahan antara !asilitas untuk penyelenggaraan manajemen"  pelayanan langsung pada pasien" serta penanganan limbah

4. %danya pemisahan antara jalur steril" bersih" dan daerah abu-abu" serta bebas kontaminasi

. 'ersyaratan ruang tentang suhu" pen1ahayaan" kelembaban" tekanan dan keamanan baik dari pen1urian maupun binatang pengerat

Sarana dan 'rasarana yang 1ukup merupakan penunjang bagi terlaksananya !armasi RS yang baik" terutama:

a. 'eralatan !armasi untuk persediaan" pera1ikan" dan pembuatan obat  baik non steril maupun steril

 b. 'eralatan kantor untuk administrasi dan arsip yang baik 

1. ,epustakaan yang memadai melaksanakan pelayanan in!ormasi obat dan ruang konseling

d. =emari penyimpanana khusus untuk narkotik 

e. =emari pendinginana dan %> untuk obat termolabil

!. Ruangan-ruangan yang 1ukup untuk seluruh kegiatan !armasi RS"  baik gudang" ruang pera1ikan" produksi" distribusi" administrasi"

in!ormasi obat" maupun arsip

g. 'enerangan" sarana air" #entilasi dan sistem pembuangan limbah yang  baik 

(6)

E. Mana$%m%n P%la&anan Farmasi Rumah Sakit

eparteman kesehatan Rl menyampaikan bah$a optimasi dalam manajemen obat meliputi proses peren1anaan" pengadaan" distribusi"  penyerahan dan penggunaan obat. 'roses dalam pengelolaan perbekalan

!armasi" terdiri dari: 8. 'eren1anaan

*al ini bertujuan untuk mendapatkan jenis dan jumlah perbekalan yang sesuai dengan kebutuhan dan menghindari terjadinya kekosongan  perbekalan !armasi. alam meren1anakan kebutuhan !armasi sebaiknya

memperhatikan persediaan minimum" ?R ( Bed Occupacion Rate)" =S ( Length Of Stay)" pola penyakit" standar terapi untuk setiap penyakit"  jumlah kunjungan dan tindakan" anggaran" kapasitas gudang" lead time

serta !ormularium. 2. 'engadaan

Suatu kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah disetujui dalam peren1anaan. >ara yang dipilih harus merupakan 1ara yang  paling praktis" e!isien" dan e!ekti! sesuai dengan peraturan yang berlaku. . 'enerimaan

'erlu diperhatikan kesesuaian barang dengan surat pesanan  pembelian terutama mengenai kualitas" spesi!ikasi" jumlah dan jenisnya" serta telah sesuai dengan !raktur pengiriman barang" kesesuaian dengan $aktu penerimaan barang" serta kondisi !isik barang tersebut.

4. 'enyimpanan

*al ini harus dilakukan agar terhindar dari  stock out . ,ualitas  barang dapat dipertahankan" barang terhindar dari kerusakan !isik"  pen1arian mudah dan 1epat" barang aman dari pen1urian" serta

memudahkan penga$asan stok. . 'endistribusian

'enyaluran obat untuk pasien ra$at jalan pada dasamya sama dengan apotik. 'eranan apotik sebagai suatu mala rantai terakhir dari suatu sistem distribusi !armasi untuk melayani kebutuhan konsumen.

(7)

Suatu proses menghapus tanggung ja$ab pengelola barang" sekaligus mengeluarkan beberapa da!tar obat dari 1atatan atau pembukuan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

9. In!ormasi obat

*al ini harus diberikan kepada semua pihak yang terkait" yaitu tenaga medis" paramedis" tenaga administrasi" pasien" dan masyarakat. +. 'enga$asan

Umumnya langsung pada tempat pelaksanaan pekerjaan dan dapat dilakukan dengan 1ara inspekti!" #eri!ikati! maupun dengan in#estigati!. 'emeriksaan dapat juga se1ara insidental ataupun berkala sesuai dengan kebutuhan.

F. Arah K%'i$akan Pr"!ram K%armasian Dan Alat K%s%hatan

&engupayakan ketersediaan" distribusi" keamanan" mutu" e!ekti!itas" keterjangkauan obat" #aksin" dan alkes. *al ini akan menghasilkan  pelayanan kesehatan yang prima" merata dan terjangkau" termasuk   pelayanan ke!armasian.

8. bat

a. %ksesibilitas

• 'emerintah menjamin ketersediaan obat dan ?&*' yang dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan

• 'emerintah menjamin ketersediaan obat program (%IS" T?" &alaria" Ibu" anak" @iAi" dan 'enyakit &enular) dan  Buffer stock  Nasional

• &anajemen pengelolaan obat di 'uskesmas diselenggarakan melalui Instalasi 6armasi ,abupaten atau ,ota (peren1anaan" pengadaan" penyimpanan" pendistribusian" monitoring" dan e#aluasi)

• 'endanaan obat dari ?'BS" %'?N" %'?

• 'emerintah menyusun !ormularium nasional dan ?&*' yang akan dijamin oleh ?'BS

 b. ,eterjangkauan

• alam rangka mengendalikan harga" pemerintah mengatur  harga obat dan alat kesehatan yang termasuk dalam !ormularium nasional melalui ;-1atalog

(8)

• *arga obat generik bermerk (branded-generic) dan paten akan lebih terkendali

1. 'enggunaan obat yang rasional

'emerintah melakukan upaya peningkatan 'R melalui: • 'enetapan 6ormularium Nasional dan ?&*'

• 'enetapan ;N

• Implementasi pedoman (pengobatan di 'uskesmas"  penggunaan antibiotik" dll)

• 'eningkatan peran masyarakat dalam 'R 

• 'emantauan dan e#aluasi peresepan dan kepatuhan terhadap 6ormularium Nasional dan ?&*'

• %kreditasi sarana pengelolaan dan pelayanan ke!armasian d. Baminan keamanan" mutu" dan man!aat

2. %lat ,esehatan a. %ksesibilitas

• 'enambahan !asilitas pelayanan kesehatan dalam B,N akan meningkatkan kebutuhan alat kesehatan

• Seluruh !asilitas pelayanan kesehatan memiliki alat kesehatan sesuai standar pelayanan yang diberikan

• Baminan mutu dan man!aat alat kesehatan serta *T% untuk  menunjang pengadaan alat kesehatan yang e!isien sehingga  biaya pengadaan alat kesehatan akan lebih optimal dan

menurunkan biaya pelayanan kesehatan

• ilakukan dengan membuat planning alat kesehatan" ;-1atalog alat kesehatan" dan penyusunan standar alat kesehatan yang sesuai dengan tingkat pelayanan kesehatan  b.  Need Assesment 

• %nalisa kebutuhan alat kesehatan

• ;!isiensi dana yang tersedia untuk penyediaan alat kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan

• &engutamakan penggunaan alat kesehatan produksi dalam negeri

• 'enerapan *T%

• 'enyusunan da!tar atau standar alat kesehatan yang dibutuhkan pada !asilitas pelayanan kesehatan sesuai tingkatannya

(9)

• 'engembangan industri alat kesehatan agar dapat meningkatkan produk yg sesuai standar 

• 'enyusunan regulasi yg berpihak pd produk 1. 'enggunaan alat kesehatan yang tepat guna

• 'enyusunan dan implementasi standar penggunaan alat kesehatan di setiap tingkat pelayanan kesehatan

• 'enyusunan dan implementasi standar pemeliharaan alat kesehatan setiap tingkat pelayanan kalibrasi kesehatan

• 'enelitian terhadap !ungsi alat kesehatan melalui penerapan *T%

d. Baminan keamanan" mutu" dan man!aat

• 'erlu disusun standar mutu produk alat kesehatan

• 'erlunya sistem regulasi yg e!ekti! terhadap alat kesehatan

• 'erlunya sistem penga$asan yang kuat

• 'eningkatan kualitas dan kuantitas laboratorium  pengujian kesesuaian alat kesehatan yang terakreditasi • ilakukan dengan membuat ;-registrasi alat kesehatan"

;-pelaporan distribusi dan adverse event report " serta melakukan udit sarana dan produk alat kesehatan

 ;-1atalog

 Sesuai 'erpres 90 Tahun 2082" untuk tahun 208  penetapan harga melalui lelang harga satuan (;-1atalog) dengan harapan agar pengadaan obat dapat mengikuti aturan" lebih mudah" dan e!isien dengan tetap menjamin ketersediaan obat

 =elang harga obat melalui e-1atalog merupakan kerjasama antara ,ementerian ,esehatan dan =embaga ,ebijakan 'engadaan ?arangBasa

 ;-logisti1

 Tujuan

- Untuk meningkatkan e!ekti!itas pemantauan ketersediaan obat khususnya obat program di daerah

(10)

- &empermudah relokasi obat dari daerah yang berlebih ke daerah yang kekurangan obat" bila dipandang perlu

 Sasaran

- Tersedia dan diman!aatkannya data dan in!ormasi obat yang akurat" tepat" dan 1epat dengan menggunakan teknologi in!ormasi dan komunikasi dalam  pengambilan kebijakan bidang kesehatan khususnya

obat

- ikembangkan dengan meman!aatkan jaringan online yang terkait dan merupakan bagian dari Siknas

 S& ,e!armasian

 'raktik ke!armasian dilakukan oleh apoteker dan dapat dibantu oleh TT, (%%   6armasi)

 Bika jumlah apoteker sudah memadai namun  penyebarannya belum merata" dapat diusulkan:

- &enjadi tenaga kesehatan strategis - 'rogram 'TT bagi tenaga ke!armasian

- 'emda mengalokasikan ($ajib) tenaga apoteker di sarana ke!armasian dan pelayanan kesehatan

. P%la&anan K%armasian *alam +KN 8. 6asyankes Tingkat 'ertama

a. 'uskesmas

- 'enyediaan obat dan alat kesehatan dilaksanakan di tingkat kabupaten atau kota

- 'eman!aatan sistem pengelolaan obat yang sudah ada di tingkat kabupaten atau kota (sarana" S&" dan manajemen  pengelolaan)

- %kses terhadap penyedia barang terjamin

- 'elayanan ke!armasian dilaksanakan oleh apoteker sesuai standar pelayanan ke!armasian di 'uskesmas

(11)

- 'enyediaan" pengelolaan" dan pelayanan obat dan alat kesehatan dilaksanakan oleh apoteker yang memiliki kompetensi dan ke$enangan

- 'elayanan ke!armasian dilaksanakan oleh apoteker sesuai standar pelayanan ke!armasian di ,linik 

1. 'araktek okter Umum  @igi

- 'enyediaan" pengelolaan" dan pelayanan obat dan alat kesehatan dilaksanakan di apotek dalam jejaring !asyankes yang bekerja sama dengan ?'BS

- 'elayanan ke!armasian dilaksanakan oleh apoteker sesuai standar pelayanan ke!armasian di %potek 

2. 6asyankes Tingkat ,edua dan ,etiga a. Rumah Sakit

- 'enyediaan" pengelolaan" dan pelayanan obat dan ?&*' dilaksanakan oleh instalasi !armasi rumah sakit melalui sistem satu pintu

- 'elayanan ke!armasian dilaksanakan oleh apoteker sesuai standar pelayanan ke!armasian di rumah sakit

 b. ,linik Utama

- 'enyediaan" pengelolaan" dan pelayanan obat dan ?&*' dilaksanakan oleh apoteker yang memiliki kompetensi dan ke$enangan

- 'elayanan ke!armasian dilaksanakan oleh apoteker sesuai standar pelayanan ke!armasian di klinik 

1. 'raktek okter Spesialis

- 'enyediaan" pengelolaan" dan pelayanan obat dan ?&*' dilaksanakan di apotek dalam jejaring !asyankes yang  bekerja sama dgn ?'BS

- 'elayanan ke!armasian dilaksanakan oleh apoteker sesuai standar pelayanan ke!armasian di apotek 

(12)

BAB III PENUUP

engan adanya ketetapan pedoman standar pelayanan ke!armasian di rumah sakit" diharapkan dapat menja$ab beberapa permasalahan atau kendala yang akan ditemui dalam pelayanan ke!armasian" seperti sumber daya manusia atau tenaga !armasi" serta manajemen obat di rumah sakit.

Untuk men1apai keberhasilan pelaksanaan standar pelayanan ke!armasian di rumah sakit" perlu adanya komitmen dan kerjasama yang lebih baik antara  pihak-pihak yang terkait dengan pelayanan !armasi" sehingga pelayanan rumah

sakit pada umumnya akan semakin optimal" dan khususnya pelayanan !armasi di rumah sakit dapat dirasakan oleh pasien atau masyarakat.

(13)

BAB I,

DAFAR PUSAKA

%ditama" 5T (2002). Rumah Sakit dan Konsumen. Bakarta: ''6,& UI

epartemen ,esehatan RI (82).  Keputusan Menteri Kesehatan Repubik   !ndonesia No" #$%&Menkes&SK&'!&#( tentang )edoman Organisasi Rumah

Sakit *mum. Bakarta: epkes RI

*idayati" N (200+).  Anaisis Kepuasan )asien Ra+at ,aan erhadap Kuaitas  )eayanan di !nstaasi .armasi RS*/ /r" Moe+ardi Surakarta. Surakarta:

Uni#ersitas &uhammadiyah.

=inda" & (208). 'eran Sektor ,e!armasian dalam Baminan ,esehatan Nasional. ?andung: Rapat ,onsultasi Nasional 'rogram ,e!armasian dan %lkes

Siregar" > (2004). .armasi Rumah Sakit eori dan )enerapan . >etakan I. Bakarta: ;@>

5usmainita (2002).  )emberdayaan !nstaasi .armasi Rumah Sakit )emerintah" &edika" No 82 tahun ke //CIII" esember 2002" ISSN. 028<-080"9-+08.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Pada mode pengiriman per paket proses ini dapat diabaikan karena pada setiap pengiriman data per paket selalu diawali dengan nilai alamat tujuan dalam paket pengiriman

yang TIDAK tergantung pada ukuran sistim; contoh: suhu, tekanan, densitas atau volume

Pada tanggal neraca, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 0% dan 1,45% dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret

Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan sebagai berikut: (1) Guru hendaknya senantiasa meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam setiap aspeknya terutama

Menyatakan bahwa karya ilmiah pada Proyek Akhir Arsitektur periode semester genap TA, 2013/2014 Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas

teliti yaitu keluarga Bapak Muh Yasin, Bapak Mudasir, Bapak H. Dan satu yang tidak termasuk kedalam. kriteria keluarga kafa’ah yaitu keluarga bapak

Kata Kunci : Akademi Istri dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Ssalatiga, Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah, Keluarga Salafi Lembaga Akademi Istri dan Ibunda Shalehah

Pemasangan pada masa ini aman, memiliki resiko kecil untuk infeksi, sedikit perdarahan dan angka perforasi yang rendah (Utami, 2013). Menurut penelitian yang