• Tidak ada hasil yang ditemukan

01 Instalasi Pengisian Dan Penanganan Lpg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "01 Instalasi Pengisian Dan Penanganan Lpg"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

i

Pedoman Teknis

INSTALASI PENGISIAN

DAN PENANGANAN LPG

Bagian 1 dari 5 Pedoman

PEDOMAN TEKNIS INSTALASI PENGISIAN, PENANGANAN DAN PENGGUNAAN SERTA PEMERIKSAAN BERKALA TABUNG LPG

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL MINYAK DAN GAS BUMI

(2)

ii

DAFTAR ISI

1.

RUANG LINGKUP ... 1

2.

LANDASAN HUKUM ... 1

3.

ACUAN NORMATIF ... 2

4.

ISTILAH DAN DEFINISI ... 2

5.

INSTALASI PENANGANAN DAN PENYIMPANAN LPG ... 6

5.1 PERSYARATAN DESAIN ... 6 5.2 TEKANAN DESAIN. ... 6 5.3 INSTALASI TANGKI LPG ... 7 5.4 TANGKI PENYIMPAN LPG ... 8 5.5 PENANDAAN TANGKI LPG ... 8 5.5.1 Penandaan Tangki ... 8 5.5.2 Penandaan Katup... 9

5.6 JARAK DAN LOKASI TANGKI ... 9

5.6.1 Umum ... 9

5.6.2 Pengelompokan tangki ... 10

5.6.3 Jarak tangki dengan tempat penyimpanan bahan mudah terbakar ... 11

5.6.4 Kondisi penempatan tangki LPG ... 11

5.6.5 Pondasi Tangki dan Pendukungnya ... 12

5.7 BATASAN TERHADAP SUMBER NYALA ... 12

5.8 PERALATAN LISTRIK ... 12

5.9 AKSES KONTROL ... 13

5.9.1 Jarak pemisah terhadap fasilitas umum ... 13

5.9.2 Tata letak fasilitas dalam instalasi LPG ... 13

(3)

iii

5.10 PIPA, KATUP DAN FITTING ... 15

5.10.1 Pipa ... 15 5.10.1.1 Desain pipa ... 15 5.10.1.2 Persyaratan Umum ... 15 5.10.1.3 Material pipa ... 15 5.10.1.4 Tubing ... 16 5.10.1.5 Fitting ... 16 5.10.1.6 Pipa fleksibel ... 16

5.10.1.7 Selang, Sambungan selang, konektor quick dan konektor fleksibel ... 16

5.10.2 Katup (valve) ... 16

5.10.2.1 Material ... 16

5.10.2.2 Desain ... 17

5.10.2.3 Penandaan ... 17

5.10.3 Pengendalian aliran LPG (Control of LPG outflow) ... 17

5.10.3.1 Minimalisasi aliran yang keluar ... 17

5.10.3.2 Shut-down System ... 18

5.10.4 Katup Pengaman (Safety Valves) ... 18

5.11 POMPA DAN KOMPRESOR ... 19

5.12 REGULATOR ... 20

5.13 PERLINDUNGAN PETIR ... 20

5.14 SISTEM HIDRAN ... 20

5.15 ALAT PEMADAM ... 20

5.16 PLATFORM DAN TANGGA ... 20

5.17 PENERANGAN ... 21

5.18 AREA PARKIR ... 21

5.19 INSTALASI GAS TANPA ODORISASI ... 21

5.20 PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN INSTALASI PENGISIAN LPG ... 22

5.20.1 Jadwal Pemeriksaan ... 22

5.20.2 PemeriksaanTangki ... 22

(4)

iv

5.20.4 Pemeriksaan Selang ... 22

5.20.5 Sambungan Fleksibel ... 22

5.20.6 Katup Pengontrol Pelindung Aliran (Protective flow control valve) ... 23

5.21 SERTIFIKASI INSTALASI ... 23

6.

INSTALASI PENGISIAN LPG ... 23

6.1 RUANG LINGKUP ... 23 6.2 OPERASI PENERIMAAN LPG ... 23 6.2.1 Persyaratan Umum ... 24 6.2.2 Fasilitas penerimaan LPG ... 24

6.2.3 Prosedur penerimaan LPG dari Skid Tank ... 25

6.2.3.1 Sebelum penerimaan ... 25

6.2.3.2 Selama Penerimaan ... 26

6.2.3.3 Setelah Penerimaan ... 26

6.2.4 Prosedur Penerimaan Tabung LPG ... 27

6.2.4.1 Sebelum Penerimaan ... 27

6.2.4.2 Selama Penerimaan ... 27

6.2.4.3 Selesai Penerimaan ... 27

6.2.5 Kualifikasi Personil ... 28

6.3 KEGIATAN PENANGANAN DAN PENIMBUNAN TABUNG LPG ... 28

6.3.1 Persyaratan Umum ... 28

6.3.2 Persyaratan Gudang Penimbunan Tabung LPG ... 29

6.3.3 Prosedur Penanganan Tabung LPG... 30

6.3.4 Prosedur Penimbunan Tabung LPG di dalam gudang ... 31

6.3.5 Prosedur penyusunan Tabung dalam Gudang Penimbunan ... 32

6.3.5.1 Tanpa Fasilitas Forklift ... 32

6.3.5.2 Dengan Fasilitas Forklift ... 33

6.4 OPERASI PENGISIAN LPG ... 33

6.4.1 Ruang lingkup ... 33

6.4.2 Persyaratan Umum ... 33

6.4.3 Pengisian Tangki LPG ... 35

6.4.3.1 Kapasitas Pengisian Tangki LPG ... 35

6.4.3.2 Persyaratan Filling Ratio maksimum yang diijinkan ... 35

6.4.3.3 Alternatif volume cairan maksimum yang diijinkan untuk tangki dengan kapasitas air hingga 8 kiloliter... 36

(5)

v

6.4.4.1 Persiapan sebelum pengisian ... 39

6.4.4.2 Prosedur selama pengisian LPG ke Tangki Timbun ... 40

6.4.4.3 Penyelesaian Pengisian LPG ke Tangki ... 40

6.4.5 Klasifikasi tabung sebelum pengisian ... 41

6.4.6 Persyaratan teknis pengisian Tabung LPG... 41

6.4.6.1 Jumlah pengisian LPG yang aman ... 41

6.4.6.2 Komposisi campuran LPG yang aman ... 41

6.4.6.3 Ketepatan Penimbangan ... 41

6.4.6.4 Metode Pengisian... 41

6.4.6.5 Jarak Aman Pengisian ... 42

6.4.7 Prosedur pengisian LPG ke tabung dengan kapasitas air 0,5 liter s/d 150 liter ... 43

6.4.7.1 Kegiatan Persiapan ... 43

6.4.7.2 Pelaksanaan Pengisian ... 44

6.4.7.3 Kegiatan setelah pengisian ... 45

6.4.8 Pembuangan gas LPG ke atmosfir ... 46

6.4.9 Decanting ... 47

6.4.9.1 Batasan ... 47

6.4.9.2 Persyaratan Umum ... 47

6.4.9.3 Jarak aman dan lokasi Decanting ... 48

6.4.9.4 Kualifikasi Personil ... 49

6.5 OPERASI PENYALURAN LPG ... 50

6.5.1 Prosedur Penukaran Tabung LPG dari Instalasi untuk Retest ... 50

6.5.2 Prosedur Operasi Penyerahan LPG kepada Dealer ... 51

6.5.3 Prosedur Pengawasan Penyerahan LPG ... 51

6.6 MANAJEMEN KEADAAN DARURAT (EMERGENCY MANAGEMENT) ... 52

6.6.1 Dasar Pemikiran ... 52

6.6.2 Perencanaan ... 52

6.6.3 Tinjauan Rencana Emergency ... 53

6.7 PERLINDUNGAN TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN ... 53

6.7.1 Pendahuluan ... 53

6.7.2 Penerapan ... 54

6.7.3 Persyaratan umum untuk peralatan perlindungan terhadap api ... 54

6.7.3.1 Integrasi dengan fasilitas yang ada ... 54

6.7.3.2 Fasilitas peralatan ... 55

6.7.3.3 Lokasi dari peralatan pemadam kebakaran ... 55

6.7.4 Tabung ... 55

6.7.4.1 Penggunaan dan penyimpanan tabung ... 55

(6)

vi

6.7.4.3 Tangki Timbun ... 56

6.8 KESELAMATAN KERJA PADA INSTALASI LPG ... 56

6.8.1 Fasilitas Keselamatan Kerja ... 56

6.8.2 Pedoman Umum Keselamatan Kerja... 57

6.8.3 Pedoman Keadaan Darurat ... 58

6.8.4 Prosedur Penanggulangan Kebocoran/Penyebaran LPG ... 59

6.8.5 Instalasi pengisian Gas yang tidak memiliki fasilitas odorisasi ... 60

6.8.6 Tanda-tanda Keadaan Darurat ... 61

6.8.6.1 Peringatan Tanda Bahaya ... 61

6.8.6.2 Tanda Evakuasi ... 61

6.8.6.3 Tanda Keadaan Aman ... 61

6.8.7 Bencana Alam ... 62

(7)

vii

DAFTAR TABEL

TABEL 1. TEKANAN DESAIN ... 7

TABEL 2. JARAK PEMISAH ANTAR TANGKI DAN BANGUNAN ... 11

TABEL 3. VOLUME CAIRAN MAKSIMUM YANG DIIJINKAN UNTUK TANGKI DENGAN KAPASITAS AIR HINGGA 8 KL ... 36

TABEL 4. FILLING RATIO MAKSIMUM YANG DIIJINKAN UNTUK TANGKI LPG ... 37

TABEL 5. JARAK AMAN PENGISIAN TABUNG DAN TEMPAT PENYIMPANAN TABUNG ... 42

TABEL 6. KONVERSI LAJU ALIR PENGUKURAN KEBOCORAN LPG ... 46

TABEL 7. KEBUTUHAN JUMLAH ALAT PEMADAM KEBAKARAN ... 54

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1. PENGGUNAAN VAPOUR BARRIER UNTUK MEMISAHKAN TABUNG LPG

DENGAN TABUNG JENIS LAIN. ... 30

GAMBAR 2. JARAK AMAN PENGISIAN TABUNG DAN TEMPAT PENYIMPANAN TABUNG .... 43

GAMBAR 3. TIPIKAL DASAR PEMERIKSAAN KEBOCORAN GAS PADA TABUNG ... 45 GAMBAR 4. LOKASI DECANTING TABUNG ... 48 GAMBAR 5. FASILITAS BONGKAR MUAT MOBIL TANGKI LPG... 49

(9)

1

PEDOMAN TEKNIS INSTALASI PENGISIAN DAN PENANGANAN LPG

1.

RUANG LINGKUP

Pedoman teknis instalasi pengisian dan penanganan LPG ini memuat ketentuan-ketentuan mengenai instalasi LPG, fasilitas peralatan, dan prosedur operasi yang mengacu pada standar yang ditetapkan untuk menjamin keamanan dan keselamatan dalam penerimaan, penimbunan,pengisian, penyaluran LPG.

2.

LANDASAN HUKUM

2.1 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4152).

2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja bidang Pertambangan.

2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1974 tentang Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di Daerah Lepas Pantai.

2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.

2.5 Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Migas. 2.6 Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 06 P/0746/M.PE/1991 tentang

Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instalasi, Peralatan dan Teknik yang Dipergunakan dalam Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi.

2.7 Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 84.K/38/DJM/1998 tentang Pedoman dan Tata Cara Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instalasi, Peralatan dan Teknik yang dipergunakan dalam Usaha Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumberdaya Panas Bumi.

2.8 Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 39 K/38/DJM/2002 tentang Pedoman dan Tatacara Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Tangki Penimbun Minyak dan Gas Bumi.

(10)

2

3.

ACUAN NORMATIF

3.1 Standar Nasional Indonesia, SNI 1452-2007 “Tabung Baja LPG”.

3.2 Standar Nasional Indonesia, SNI 13-3619-1994 “Penanganan Tabung Bertekanan”. 3.3 Standar Nasional Indonesia, SNI 15-1591-2006 “Katup Tabung Baja LPG”.

3.4 International Standard ISO 10691: 2004 Gas Cylinders-Refillable welded steel cylinders for liquefied petroleum gas (LPG)-Procedures for checking before, during and after filling.

3.5 International Standard ISO 11622:2005 Gas Cylinders-Conditions for filling gas cylinders.

3.6 National Fire Protection Association (NFPA) 58 : Storage and Handling of Liquefied Petroleum Gases.

3.7 British Standard : BS EN 13952:2003 LPG Equipment and Accessories-Filling Procedures for LPG Cylinders.

3.8 British Standard : BS EN 1439:1997 Transportable Refillable Welded Steel Cylinders for Liquefied Petroleum Gas (LPG)-Procedure for Checking before, during and after Filling.

3.9 Australian/New Zealand Standard AS/NZS 1596:2008 The Storage and Handling of LP Gas.

3.10 American Society of Mechanical Engineers Section VIII Division 1 Boiler & Pressure Vessel Code-Rules for Construction of Pressure Vessels.

3.11 American Petroleum Institute (API) Publication 2510A : Fire Protection for LPG Storage Facilities.

3.12 American Petroleum Institute (API) Standard 2510 : Design and Construction of LPG Installations.

3.13 API Publication 910 – Eight Edition, November 1997 : Above Ground Storage Tank Rules and Regulation.

4.

ISTILAH DAN DEFINISI

(11)

3

Adalah bejana, termasuk tangki dan silinder yang digunakan untuk mengangkut atau penyimpan LPG.

4.2 Konveyor

Alat pengangkut tabung LPG kosong maupun isi di LPG Filling Plant 4.3 Instalasi Pengisian LPG / Filling Plant

Instalasi untuk pelaksanaan pengisian LPG baik dalam bentuk tabung atau Skid Tank. 4.4 Kapasitas Pengisian (Filling Capacity)

Jumlah LPG maksimum yang boleh diisikan ke dalam suatu tangki atau tabung agar tangki atau tabung tersebut tidak penuh cairan .

4.5 Rasio Pengisian (Filling Ratio)

Perbandingan antara jumlah komponen LPG terbesar dalam tangki atau tabung dan jumlah air pada 150oC. Filling ratio dapat berupa :

• Filling ratio massa. Perbandingan massa LPG terhadap air, dengan komposisi LPG yang bervariasi tetapi tidak dengan temperaturnya.

• Filling ratio volumetric. Perbandingan volume LPG terhadap air, dengan komposisi dan temperatur LPG yang bervariasi.

4.6 Nosel Pengisian (Filling Nozzle)

Bagian ujung pipa atau selang penyalur LPG pada Instalasi pengisian LPG 4.7 Transfer antar Tangki (Intertank Transfer)

Adalah pemindahan LPG dari suatu tangki timbun ke tangki timbun lainnya yang dilakukan untuk kepentingan operasional instalasi.

4.8 Katup sekunder shut-down system

Adalah katup yang berfungsi otomatis pada saat katup primer tidak berfungsi 4.9 Liquefied Petroleum Gas (LPG)

Gas hidrokarbon yang dicairkan dengan tekanan untuk memudahkan penyimpanan, pengangkutan dan penanganannya yang pada dasarnya terdiri atas propana, butana atau campuran keduanya.

4.10 Level Gauge

Alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian isi cairan LPG di dalam tangki. 4.11 Tempat yang dilindungi (Protected place)

(12)

4

• Bangunan umum, sekolah atau universitas, rumah sakit, bioskop atau bangunan dan tempat terbuka dimana massa berkumpul dalam jumlah banyak, baik di dalam atau di luar batas instalasi.

• Pabrik, kantor, workshop, pertokoan, bengkel atau bangunan dimana massa dipekerjakan, kecuali bangunan yang digunakan untuk penanganan dan penyimpanan LPG.

• Fasilitas penyimpanan untuk bahan berbahaya di luar batas instalasi. 4.12 Tempat Umum (Public place)

Adalah tempat terbuka termasuk jalan raya dan trotoar. Area parkir dari bangunan umum dan komersial tidak termasuk public place.

4.13 Pallet

Tempat untuk penyusunan tabung, terbuat dari bahan yang kokoh dan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam penyusunan dan pemindahan tabung LPG.

4.14 Skid Tank

Tangki LPG dengan kapasitas air di atas 0,5 kilo liter yang digunakan untuk mengangkut LPG sebagai sebuah paket dan dapat dipasang atau dilepas di atas kendaraan pengangkut, seperti truk atau trailer.

4.15 Katup Pengaman (Safety Valve)

Katup yang tekanan kerjanya di set pada suatu tekanan maksimum dan apabila tekanan gas di dalam tangki lebih besar dari tekanan maksimum maka gas akan keluar.

4.16 Strainer

merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan kotoran yang mungkin terbawa dalam saluran LPG dari tangki pengirim ke tabung penerima yang dapat mengganggu proses pengisian atau mengganggu kinerja peralatan lain.

4.17 Segel penutup (Security Seal Cap)

Segel penutup yang dipasang pada katup tabung yang berfungsi untuk menjamin isi tabung

4.18 Tabung LPG

Adalah tabung bertekanan yang terbuat dari plat baja, digunakan untuk mengemas atau menyimpan LPG dengan kapasitas pengisian 0,5 liter sampai 150 liter kapasitas air. 4.19 Maximum Allowable Working Pressure (MAWP)

Adalah tekanan maksimum tangki pada saat dioperasikan. 4.20 Tekanan desain

(13)

5

Adalah tekanan di atas tekanan kerja yang diperbolehkan yang mampu menahan selama terjadinya kenaikan tekanan.

4.21 Tekanan uji

Adalah tekanan maksimum pengujian tangki atau tabung. 4.22 Ullage

Ruangan kosong yang dihitung dari permukaan cairan LPG sampai titik referensi. 4.23 Kapasitas Air / WC (Water Capacity)

Kapasitas suatu tangki atau tabung LPG dalam satuan volume (liter) atau satuan massa (kilogram) ketika tabung tersebut diisi dengan air.

(14)

6

5.

INSTALASI PENANGANAN DAN PENYIMPANAN LPG

Instalasi penanganan penyimpanan LPG merupakan area khusus yang digunakan untuk melakukan kegiatan penerimaan, penimbunan, pengisian, dan penyaluran LPG. Persyaratan umum suatu instalasi LPG adalah sebagai berikut :

5.1 PERSYARATAN DESAIN

Persyaratan desain kontainer/wadah penyimpanan suatu instalasi penanganan dan penyimpanan LPG meliputi :

5.1.1 Kontainer dengan kapasitas air hingga 500 liter harus di desain, dikonstruksi dan diuji sesuai dengan SNI 1452:2007 atau standar lain yang disetujui oleh instansi yang berwenang. Kontainer ini umumnya disebut tabung LPG

5.1.2 Kontainer dengan kapasitas air lebih dari 500 liter harus di desain, difabrikasi dan diuji sesuai dengan ASME section VIII atau standar lain yang disetujui oleh instansi yang berwenang. Kontainer ini biasa disebut Tangki LPG atau pressure vessel.

5.2 TEKANAN DESAIN.

Persyaratan tekanan desain tangki atau tabung LPG didesain dengan tekanan sebagai berikut :

5.2.1 Tabung LPG dengan kapasitas air hingga 500 liter, tekanan desainnya harus memenuhi persyaratan SNI 1452:2007 atau standar lain yang disetujui oleh instansi yang berwenang.

5.2.2 Tangki LPG dengan kapasitas air lebih dari 500 liter, tekanan desain minimumnya harus sesuai dengan tabel 1 berikut ini :

(15)

7

Tabel 1. Tekanan Desain

Untuk gas dengan tekanan uap dalam kPa (kg/cm2) pada 37,8oC

Tekanan desain minimum dalam kPa (kg/cm2) 550 (5,608) 690 (7,05) 690 (7,05) 860 ( 8,78 ) 860 ( 8,78 ) 1.080 (11,03 ) 1.030 (10,52 ) 1.290 (13,18 ) 1.200 (12,26 ) 1.510 (15,42) 1.480 (15,12 ) 1.750 (17,88 ) 5.3 INSTALASI TANGKI LPG

Pada pedoman ini menjelaskan persyaratan instalasi tangki di atas permukaan tanah dalam suatu instalasi LPG. Instalasi tangki di atas permukaan tanah, harus memenuhi persyaratan umum sebagai berikut :

5.3.1 Tangki harus diletakkan pada pondasi yang kuat.Tangki tidak boleh bersentuhan dengan tanah atau dapat diletakkan pada lantai yang tidak mudah terbakar. 5.3.2 Tangki harus didisain untuk tahan terhadap terpaan angin, gempa, dan beban test

hidrostatik.

5.3.3 Tangki harus dilindungi dari kerusakan akibat pengaruh luar seperti pengaruh cuaca yang dapat mengakibatkan korosi antara lain dengan pemasangan proteksi katoda atau pengecatan.

5.3.4 Lokasi instalasi tangki LPG harus dibangun pagar keliling.

5.3.5 Pada lokasi rawan banjir, tangki harus diikat untuk menghindari hanyutnya tangki pada saat banjir. Peninggian permukaan tanah sebaiknya dilakukan untuk menghindari terendamnya tangki.

5.3.6 Tangki harus diberi tanda indentitas, plat nama, kapasitas dan kondisi kerja tangki.

5.3.7 Tangki penyimpan LPG bertekanan dirancang dan dikonstruksi berdasarkan American Society of Mechanical Engineers Section VIII Division 1 Boiler &

(16)

8

Pressure Vessel Code-Rules for Construction of Pressure Vessels atau yang setara.

5.4 PERSYARATAN TANGKI PENYIMPAN LPG

Tangki penyimpan LPG sebagai bejana tekan harus memiliki persyaratan :

• Sertifikat kelayakan penggunaan peralatan dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi yang masih berlaku.

• Katup pengaman yang bekerja dengan baik, dan harus ditera 3 tahun sekali oleh yang berwenang dan harus memliki sertifikat kelayakan penggunaan peralatan dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi yang masih berlaku.

• Alat penunjuk tekanan (pressure gauge)

• Alat penunjuk suhu (temperature gauge)

• Alat penunjuk tinggi permukaan cairan dalam tangki (level gauge)

Manhole yang digunakan untuk perbaikan/pembersihan.

• Pipa-pipa penghubung dan katup yang digunakan untuk operasi

• Pipa drain untuk mengosongkan isi tangki

• Tangga

• Alat pemadam api yang memadai.

• Dilakukan inspeksi secara berkala, termasuk juga katup yang ada pada tangki.

5.5 PENANDAAN TANGKI LPG

Yang dimaksud dengan penandaan adalah pemberian marka berupa pelat nama atau tulisan untuk memberikan informasi tentang identitas dan peringatan tanda bahaya yang dapat diakibatkan oleh tangki penimbun atau katup LPG.

5.5.1 Penandaan Tangki

Setiap tangki LPG harus diberi tanda secara permanen dengan informasi sebagai berikut :

• Nama pabrik pembuat atau merk dagang,

(17)

9

• Tahun pembuatan

• Tekanan tangki

• Kapasitas tangki dalam kiloliter (KL)

• Nama Produk

• Tekanan desain

• Tekanan kerja maksimum (MAWP), kg/cm2

• Tanggal pengujian hidrostatik awal

• Berat massa timbangan dalam kilogram (kg) untuk kontainer yang diisi dengan massa berat.

• Tanda peringatan gas mudah terbakar (Flammable Gas), dilarang merokok (No Smoking), Tidak ada sumber nyala (No Ignition Sources).

5.5.2 Penandaan Katup

Katup harus diberi tanda sesuai dengan persyaratan berikut :

• Tanda atau simbol harus yang jelas untuk menunjukkan posisi membuka dan menutup.

• Jenis katup lain untuk keselamatan, pengatur tekanan atau penunjuk batas cairan harus ditandai untuk menunjukkan apakah katup tersambung ke ruang cairan atau uap.

5.6 JARAK DAN LOKASI TANGKI

Untuk tangki LPG yang dibangun di atas tanah, maka persyaratan lokasi tangki harus memperhatikan jarak terhadap fasilitas lain berdasarkan pada kapasitasnya.

5.6.1 Umum

Jarak minimal lokasi tangki di atas tanah terhadap fasilitas lain ditunjukkan pada Tabel 2, dengan kualifikasi sebagai berikut :

• Tangki timbun LPG atau tangki di atas tanah tidak boleh diinstal di dalam bangunan.

• Tangki dengan total kapasitas lebih dari 2,5 kliter, lokasinya tidak boleh kurang dari 3 meter terhadap bangunan

(18)

10

• Tangki dengan kapasitas lebih dari 0,5 kliter tidak boleh kurang dari 1 meter dari batas.

5.6.2 Pengelompokan tangki

Tangki-tangki dapat di atur dalam suatu kelompok hingga 6 tangki, dimana masing-masing tangki dalam kelompok dipisahkan jaraknya sesuai dengan Tabel 2, kolom 2. Persyaratan dan rekomendasi berikut ini berlaku untuk pengelompokan tangki :

• Jarak dari satu kelompok tangki dengan kelompok tangki lainnya, tidak boleh kurang dari 15 meter, kecuali diameter masing-masing tangki dalam kelompok tidak lebih dari 2 meter, maka jarak pemisah antar kelompok tangki dapat diturunkan menjadi 10 meter.

• Tangki tidak boleh ditumpuk satu di atas tangki lainnya.

• Sumbu longitudinal tangki-tangki dalam suatu kelompok, harus diparalel dan diarahkan ke luar dari tempat-tempat penyimpanan bahan berbahaya, cairan atau gas yang mudah terbakar.

• Apabila kondisinya tidak dapat dihindari, tangki dapat ditempatkan dalam satu jalur dengan sumbu tangki lainnya dan jarak antara ujung tangki dan ujung atau dinding tangki lainnya tidak boleh kurang dari 3 meter atau dua kali diameter tangki terbesar, mana saja yang lebih besar.

Tangki yang dipasang di luar bangunan, harus memperhatikan posisi tangki lainnya, gedung dan fasilitas yang berada di sekitarnya, atau jarak terhadap tanah kepemilikan orang, sesuai dengan Tabel 2.

(19)

11

Tabel 2. Jarak pemisah antar tangki dan bangunan Kapasitas air per tabung

m3

Jarak minimum (m)

Tangki di atas tanah Antar Tangki Kurang dari 0.5 0,5+ sampai dengan 1,0 1,0+ sampai dengan 1,9 1,9+ sampai dengan 7,6 7,6+ sampai dengan 114 114+ sampai dengan 265 265+ sampai dengan 341 341+ sampai dengan 454 454+ sampai dengan 757 757+ sampai dengan 3765 Lebih dari 3765 - 3 3 7,5 15 23 30 38 61 91 122 - - 1 1 1,5 A A A A A A Keterangan :

A : ¼ jumlah diameter dari tangki –tangki terdekat.

5.6.3 Jarak tangki dengan tempat penyimpanan bahan mudah terbakar

Tangki-tangki LPG harus dipisahkan dari tempat penyimpanan bahan yang mudah terbakar (flammable) dengan ketentuan jarak yang diukur secara horizontal, yaitu :

a. Minimal 6 m, jarak dari tangki terhadap tempat penyimpanan atau area pengisian bahan yang mudah terbakar.

b. Minimal 3 m, jarak dari bagian atas tempat penyimpanan liquid yang mudah terbakar.

c. Minimal 2 m, dari lubang ventilasi tempat penyimpanan cairan yang mudah terbakar (diukur secara horizontal).

5.6.4 Kondisi penempatan tangki LPG a. Kondisi Landasan Tanah

(20)

12

Suatu tangki tidak boleh dibangun dipermukaan atau di atas suatu landasan yang memiliki kemiringan, dimana beresiko tumpah atau bocor yang mengakibakan akumulasi gas LPG.

b. Akses dan ventilasi

Lokasi tangki penimbun harus memenuhi persyaratan akses masuk dan ventilasi yaitu :

• Tangki penimbun di atas tanah harus berada di udara terbuka, di luar bangunan.

• Konstruksi lain yang dekat dengan tangki seperti pagar, dinding, penahan uap, atau semacamnya diperbolehkan jika tidak menghalangi akses jalan masuk di sekitarnya.

5.6.5 Pondasi Tangki dan Pendukungnya

Struktur pendukung dan pondasi didesain sesuai dengan standar desain tangki dengan persyaratan berikut :

a. Total kapasitas tangki merupakan total massa tangki ketika diisi penuh dengan air. b. Apabila tangki terletak pada suatu area yang berpotensi banjir, maka tangki

dilengkapi anchored/jangkar untuk membuatnya tidak mengapung. c. Seismic loading dapat digunakan untuk pondasi dan pendukung tangki

5.7 BATASAN TERHADAP SUMBER NYALA

5.7.1.Sumber nyala atau api tidak diijinkan berada di dalam area instalasi penanganan dan penyimpanan LPG atau area berbahaya lainnya.

5.7.2.Peralatan komunikasi, seperti pager dan telepon seluler atau mobile phone tidak boleh digunakan dalam area pengisian atau area berbahaya lainnya, kecuali peralatannya memenuhi persyaratan yang ditentukan.

5.8 PERALATAN LISTRIK

Peralatan listrik yang dimaksud adalah penyalur petir, grounding cable, penerangan, alat telekomunikasi dan instrumentasi serta sistem peringatan. Seluruh peralatan listrik dan kabel yang terpasang harus memenuhi persyaratan standar kelistrikan International Electric Commission (IEC) atau Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL). Peralatan listrik harus memenuhi zone/divisi klasifikasi daerah berbahaya.

(21)

13 5.9 AKSES KONTROL

Seluruh fasilitas dalam instalasi penanganan LPG harus diamankan dari potensi bahaya dan akses pihak-pihak yang tidak berkepentingan, yaitu dengan menetapkan jarak pemisahan terhadap fasilitas umum dan mengatur tata letak fasilitas dan peralatan.

5.9.1 Jarak pemisah terhadap fasilitas umum

a. Instalasi LPG harus dipisahkan dari batas sumber nyala dan tempat-tempat yang dilindungi dengan jarak minimum yang relevan untuk setiap jenis tangki penyimpan LPG

b. Jarak pemisah tempat-tempat yang dilindungi yang terletak berdekatan dengan area instalasi LPG tidak boleh kurang dari yang tercantum pada tabel 2.

c. Jarak diukur melewati suatu batas dan apabila terjadi perubahan kondisi tata letak yang mengakibatkan pelanggaran terhadap jarak pemisah, maka Instalasi pengisian akan dimodifikasi atau direlokalisasi untuk memenuhi syarat penyimpanan LPG dan melakukan perbaikan.

d. Modifikasi atau perbaikan akan mempengaruhi instalasi tangki timbun, ventilasi, titik pengisian, perpipaan dan lain-lain.

5.9.2 Tata letak fasilitas dalam instalasi LPG

Tata Letak fasilitas LPG harus dirancang sedemikian rupa dengan mempertimbangankan :

a. Alat pemadam api ringan (APAR) harus tersedia dalam proses penanganan LPG. b. Kemungkinan terjadinya benturan oleh kendaraan pada saat keluar masuk dan

berputar di area tersebut terhadap peralatan dan tangki timbun.

c. Kondisi jalan yang memadai, radius putar kendaraan, batas pengaman, kepadatan arus lalu lintas dan kecepatan kendaraan.

d. ketersediaan akses keluar dan masuk kendaraan pengangkut LPG yang memadai. e. keleluasaan kendaraan pengangkut LPG dan kendaraan lainnya yang bergerak

keluar dan masuk lokasi pengisian dengan arah maju ke depan tanpa harus berjalan mundur dari lokasi ke jalan raya.

f. ketersediaan tempat parkir yang cukup luas untuk kendaraan pengangkut LPG selama operasi bongkar muat LPG.

(22)

14

g. ketersediaan pencahayaan yang cukup sepanjang waktu operasi di sekitar lokasi untuk tujuan keamanan.

h. keberadaan tanda bahaya dan informasi berkenaan dengan keselamatan di tempat-tempat yang mudah terlihat.

i. Penempatan pintu darurat dan pintu keluar masuk kendaraan maupun pejalan kaki.

j. Penempatan fasilitas detektor panas dan pemadam kebakaran beserta saklar keadaan darurat.

k. Ketersediaan air yang cukup untuk keadaan darurat.

l. Penempatan instalasi listrik agar tidak menimbulkan percikan api yang dapat memicu kebakaran.

m. Faktor keamanan yang lebih terjamin, dengan tersedianya kolam untuk menampung air yang diperlukan pada saat keadaan darurat dan sebagai cadangan air yang akan digunakan sebagai hidran pemadam kebakaran.

5.9.3 Penahan Panas (thermal screen)

Penahan panas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar dan benar benar layak sehingga mampu menahan api yang ditimbulkan LPG dalam waktu singkat.

b. Catatan: nyala api jarang lebih dari 20 detik.

c. Berukuran cukup untuk menjamin bahwa semua sambungan dan perpipaan yang terhubung dengan bejana bertekanan LPG atau fiting yang beroperasi tidak terlihat dari daerah yang dilindungi.

d. Untuk tangki vertikal, penahan panas berada tidak lebih dari 0,5 m di atas titik tertinggi yang potensial atau titik pelepasan LPG yang sebenarnya pada saat operasi normal. Katup pengaman, katup relief dan katup pembuang (drain valve) tidak dianggap sebagai titik pelepasan.

e. Tinggi minimal 1,8 m.

(23)

15 5.10 PIPA, KATUP DAN FITTING

Persyaratan desain dan spesifikasi material pipa, tubing, fitting tubing dan pipa, katup (valve) termasuk hydrostatic relief valve, hose , hose connection dan konektor fleksibel yang digunakan untuk menyambung perlengkapan tangki dengan sistem instalasi LPG harus memiliki tekanan desain minimum2,4 Mpa.

5.10.1 Pipa

5.10.1.1 Desain pipa

Seluruh jaringan pipa harus di desain untuk memperhitungkan ekspansi dan kontraksi dari pipa dan tangki serta menjamin bahwa pipa tidak akan menyebabkan tekanan pada tangki dan fitting.

5.10.1.2 Persyaratan Umum

Tangki-tangki dalam instalasi LPG dihubungkan satu sama lain dengan jalur pipa sehingga cairan atau uap LPG dapat mengalir dari satu tangki ke tangki lainnya. Persyaratan berikut ini harus diterapkan :

a. Tekanan awal dan akhir dari seluruh safety valve harus sama

b. Standar level pengisian dari seluruh tangki harus berada dalam bidang horizontal yang sama, kecuali sistim katup dan pipanya mampu mencegah jumlah cairan yang tidak terkontrol.

c. Bila terjadi aliran balik cairan LPG, sistim harus mampu mengatasi agar cairan tersebut tidak menyebabkan overfilling pada tangki.

d. Apabila tangki tersambung dengan jalur pipa cairan LPG, tangki harus dilengkapi dengan ruang uap yang terhubung dengan jalur pipa uap.

e. Katup tambahan tidak boleh digunakan untuk tangki yang tersambung satu sama lain.

5.10.1.3 Material pipa

Pipa harus terbuat dari material baja, tembaga atau polietilena dan harus memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan, yaitu :

a. Pipa baja mengacu pada ASTM A 106 grade B seamless schedule 80 untuk diameter sampai 2 inch dan schedule 40 untuk diameter diatas 2 inch atau setara. b. Pipa polietilena mengacu pada ISO 4437 , ASTM D2513 atau setara

(24)

16 5.10.1.4 Tubing

Tubing harus terbuat dari bahan baja, tembaga dan polietilena dan harus memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan, yaitu :

a. Tubing baja mengacu pada ASTM A539 atau setara b. Tubing tembaga mengacu pada BS EN 1057 atau setara c. Tubing polietilena mengacu pada ASTM D2513 atau setara. 5.10.1.5 Fitting

a. Fitting harus terbuat dari material baja, tembaga atau polietilena. Fitting pipa dari cast iron tidak boleh digunakan.

b. Fitting yang digunakan pada tangki atau tabung harus memiliki tekanan kerja yang lebih tinggi dari tekanan tangki atau tabung. Pada pompa transfer cairan LPG, harus mampu bekerja pada tekanan minimal 2.410 kPa (24,62 kg/cm2).

c. Penggunaan fitting pada sistem peralatan untuk cairan dan uap LPG yang memiliki tekanan operasi lebih dari 860 kPa (8,7695 kg/cm2) harus sesuai untuk tekanan kerja 1.750 kPa (17,8450 kg/cm2) gauge.

d. Penggunaan fitting pada sistem peralatan untuk uap LPG pada tekanan kurang dari 860 kPa (8,7695 kg/cm2) gauge, harus sesuai untuk tekanan kerja 860 kPa (8,7695 kg/cm2).

5.10.1.6 Pipa fleksibel

Digunakan untuk mengimbangi tekanan dan vibrasi dalam sistem perpipaan. Pipa fleksibel harus sependek mungkin dan panjangnya tidak boleh lebih dari 1 meter.

5.10.1.7 Selang, Sambungan selang, konektor quick dan konektor fleksibel

Material selang, sambungan selang dan konektor quick dan fleksibel harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap cairan dan uap LPG.

5.10.2 Katup (valve) 5.10.2.1 Material

Katup terdiri dari katup membuka-menutup, kontrol valve, katup untuk mengalirkan tekanan berlebih (excess-flow valve), pressure relief valves, check valve, manual shut off valve, Pressure Safety Valve, yang digunakan dalam sistem perpipaan dan tangki. Katup tersebut harus terbuat dari material :

(25)

17

b. Besi (Ductile Iron), harus memenuhi persyaratan dalam standar ASTM A395 c. Besi lunak atau kuningan, harus memenuhi persyaratan dalam standar ASTM

A47

Catatan : Seluruh material yang digunakan, termasuk valve seat discs, packing, seal dan diaphragma harus tahan terhadap sifat kimia LPG. Beberapa katup (valve) eksternal tangki atau tabung, materialnya tahan terhadap api.

5.10.2.2 Desain

Seluruh katup (valve) harus sesuai dengan tekanan kerja, sebagai berikut :

a. Katup yang digunakan pada tangki atau tabung harus memiliki tekanan kerja yang lebih tinggi dari tekanan tangki atau tabung contohnya pada pompa transfer cairan LPG, harus sesuai untuk tekanan minimal 2.410 kPa (24,62 kg/cm2) gauge. b. Untuk cairan atau uap LPG pada tekanan lebih dari 860 kPa (8,7696 kg/cm2),

tetapi tidak lebih dari 1.750 kPa (17,8450 kg/cm2), katup yang digunakan harus sesuai untuk tekanan kerja minimal 1.750 kPa (17,8450 kg/cm2) gauge.

c. Katup yang digunakan untuk uap LPG pada tekanan tidak lebih dari 860 kPa (8,7696 kg/cm2) harus memiliki tekanan kerja minimal 860 kPa (8,7696 kg/cm2).

5.10.2.3 Penandaan

Informasi minimum berikut ini harus ada pada badan katup atau plat yang menempel pada badan katup :

a. Tanda panah yang menunjukkan posisi membuka dan menutup harus jelas. b. Katup (valve) selain dari safety relief valve, katup untuk pressure gauge atau fixed

liquid level gauge harus ditandai untuk menunjukkan apakah katup (valve) tersambung dengan ruang cairan atau uap LPG.

c. Tekanan inlet desain dalam Pascal atau kg/cm2 d. Nama danatau merek pemanufaktur

5.10.3 Pengendalian aliran LPG (Control of LPG outflow)

5.10.3.1 Minimalisasi aliran yang keluar

Setiap tangki harus dilengkapi dengan alat yang dapat mencegah, sekaligus meminimalkan aliran LPG yang keluar secara tidak terkontrol, yaitu dengan menggunakan salah satu dari alat berikut ini :

(26)

18 a. Safety valves

b. Katup primer dan sekunder shut-down system

c. Alat pembatas aliran (flow-limiting orifice) dengan diameter tidak lebih besar dari 1,4 mm.

d. Penutup (plug) atau blank flange

e. Katup multi fungsi (membatasi pembukaan pada ruang uap dari tangki yang berkapasitas kurang dari atau sama dengan 8 Kiloliter)

5.10.3.2 Shut-down System

Baik primer dan sekunder shut-down system, keduanya dapat digabungkan dalam satu katup tunggal dengan persyaratan :

a. Primary shut-down system

Primary shut-down system harus terdiri dari katup yang tidak dapat balik (non-return valve) kecuali bila diperlukan adanya aliran yang keluar, maka excess-flow valve dapat digunakan.

Primary shut-down system tidak diperlukan apabila sudah menggunakan katup multi fungsi.

b. Secondary shut-down system

Secondary shut-down system harus terdiri dari minimal manual positive shut-off valve untuk ke uap LPG dan emergency shut-down system untuk ke cairan LPG. Untuk katup ke tangki yang tidak lebih besar dari ¾ NPT dan hanya digunakan untuk decanting ke tabung, maka penggunaan manual positive shut-off valve diperbolehkan.

5.10.4 Katup Pengaman (Safety Valves)

Suatu tangki bertekanan harus dilengkapi dengan katup pengaman sesuai dengan desain tangki dengan persyaratan sebagai berikut :

a. Katup pengaman harus terhubung dengan ruang uap di dalam tangki

b. Katup pengaman harus dilindungi untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya benturan

(27)

19 5.11 POMPA DAN KOMPRESOR

Pompa dan kompresor yang digunakan harus memiliki desain yang sesuai untuk penggunaannya. Apabila pompa terletak di dalam area yang berbahaya, maka pompa harus disesuaikan untuk penggunaan dalam area tersebut.

a. Pompa transfer merupakan alat yang diperlukan untuk menyalurkan LPG dari tangki timbun ke tempat lain dimana karakteristik desain dan operasinya ditentukan berdasarkan kebutuhan dan pemilihannya tergantung pada :

• Laju alir yang dibutuhkan

• NPSH (Net Positive Suction Head)

• Konsumsi daya

• Persyaratan differential head

b. Penempatan pompa sebaiknya memperhatikan :

• Persyaratan keselamatan, operasi dan pemeliharaan

• Jarak terhadap tangki penyuplai sedekat mungkin, dengan memperhatikan NPSH-nya dan jarak aman

• Tidak ditempatkan pada lokasi yang dapat menimbulkan potensi kebocoran pada komponen lain.

• Tidak membahayakan tempat-tempat umum dan protective place c.Batas tekanan

• Instalasi pompa dan kompresor harus menggabungkan sistim automatik untuk mencegah kelebihan tekanan desain dari tangki, komponen pipa atau pompa itu sendiri.

• Secondary system dapat memiliki setting tekanan lebih besar dari sistim primer

d. Kompresor

Instalasi kompresor harus memenuhi persyaratan berikut ini :

• Kompresor mampu menarik gas LPG dari ruang uap dan kompresor dapat mendorong cairan atau uap LPG.

• Kompresor harus dilengkapi alat untuk mencegah cairan masuk ke dalam suction kompresor. Jika alat tersebut bukan bagian integral dari kompresor,

(28)

20

alat penangkap cairan harus dipasang dalam jalur pengisap (suction) sedekat mungkin dengan kompresor.

• Kompresor dilengkapi dengan alat pengukur tekanan dan temperatur yang dipasang pada bagian suction dan outlet kompresor.

5.12 REGULATOR

Penempatan regulator harus memenuhi kriteria berikut ini :

a. First stage regulator harus berada di luar gedung/bangunan, kecuali bila regulator terpasang pada tabung, dapat digunakan di dalam gedung/bangunan.

b. Secondary stage regulator harus diinstal sesuai dengan persyaratan standar yang ditentukan.

5.13 PERLINDUNGAN PETIR

Tangki di atas permukaan tanah dengan kapasitas air lebih besar dari 8 Kiloliter harus dilengkapi dengan perlindungan petir yang memenuhi persyaratan standar yang ditentukan.

5.14 SISTEM HIDRAN

Air diperlukan untuk memproteksi area skid tank dan gudang penimbunan dari bahaya api. Untuk penyediaan air ini bisa dilakukan dengan sistem hidran, mobile, fixed monitor dan fixed spray system. Ukuran dan kapasitas sistim hidran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan yang telah ditetapkan.

5.15 ALAT PEMADAM

Harus dilengkapi dengan jenis alat pemadam api ringan seperti, Dry Chemical Powder yang cocok untuk kebutuhan LPG. Untuk setiap luas lantai 230 m2 tersedia minimal 4 buah serbuk kimia kering ( 9 Kg). dan 2 buah APAR beroda kapasitas 68 kg.

5.16 PLATFORM DAN TANGGA

Beberapa tangga atau platform yang diperlukan untuk mencapai lokasi katup, fitting atau gauge harus memenuhi persyaratan standar.

(29)

21 5.17 PENERANGAN

Kegiatan penerimaan dan pengisian LPG pada malam hari harus dilengkapi dengan fasilitas penerangan yang memadai dengan alat penerangan yang memiliki intensitas lebih dari 50 lummens pada seluruh katup, coupling dan gauge yang terkait dengan operasi pengisian.

5.18 AREA PARKIR

Area parkir yang tersedia harus memadai sehingga untuk mobil truk yang mengangkut LPG, termasuk skid tank dapat parkir minimal berjarak 15 m dari bangunan-bangunan seperti bengkel, rumah-rumah, sekolah dan tempat keramaian. Untuk lokasi api tebuka berjarak paling sedikit 22,5 meter.

5.19 INSTALASI GAS TANPA ODORISASI a. Sistem Emergency shut-down

Instalasi LPG yang tidak diodorisasi harus dilengkapi dengan sistem Emergency shut-down yang dapat secara otomatis menghentikan aliran gas jika detektor gas mendeteksi adanya konsentrasi gas di udara lebih dari 25 % LEL (lower explosive limit).

b. Lokasi detektor gas

Detektor gas harus dipasang pada :

• Sekitar instalasi

• Pada titik pemakaian gas yang tidak di odorisasi c. Fungsi detektor gas

Detektor gas harus dapat berfungsi untuk :

• Menginisiasi bunyi alarm pada minimal 105 desibel dan lampu alarm dapat terlihat.

(30)

22

5.20 PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN INSTALASI PENGISIAN LPG

5.20.1 Jadwal Pemeriksaan

Prosedur pemeriksaan rutin harus disiapkan untuk setiap bagian instalasi yang meliputi sistem dan seluruh katup yang beroperasi, instrumen, sistem emergency shut-down, tutup pelindung dari katup pengaman dan peralatan pemadam kebakaran.

Rekaman hasil pengujian dan inspeksi harus dipelihara.

5.20.2 PemeriksaanTangki

Tangki harus diperiksa sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

5.20.3 Pemeriksaan Pipa

Perpipaan untuk LPG, baik yang baru maupun yang sudah dimodifikasi atau pipa tambahan harus diuji sesuai dengan standar yang digunakan.

5.20.4 Pemeriksaan Selang

Selang pengisian (selain selang decanting) harus diperiksa dan diuji secara berkala sebagai berikut :

a. Pemeriksaan visual terhadap kerusakan yang terjadi disepanjang selang dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 bulan.

b. Selang dan sambungan yang terpasang diuji sesuai dengan petunjuk pabrikan dan memenuhi standar yang ditentukan setiap 5 tahun pemakaian. Setelah 5 tahun, maka dapat dilakukan :

• Penggantian atau

• Dilakukan pengujian hidrostatik dengan tekanan 2,4 Mpa, namun untuk jangka waktu tidak lebih dari 1 tahun.

c. Selang penyaluran pada titik pengisian harus diperiksa secara visual setiap minggu. Selang yang tidak lolos pemeriksaan dan pengujian harus diperbaiki atau dibuang.

5.20.5 Sambungan Fleksibel

a. Sambungan fleksibel yang terbuat dari logam harus diperiksa secara visual dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 tahun dan harus diuji secara hidrostatik hingga tekanan 3,6 Mpa (37,77 kg/cm2) dalam jangka waktu tidak lebih dari 5 tahun.

(31)

23

b. Sambungan fleksibel elastomer harus diperiksa dan diuji seperti pada selang pengisian di atas. Sambungan fleksibel logam yang tidak lolos uji harus diganti.

5.20.6 Katup Pengontrol Pelindung Aliran (Protective flow control valve)

Setiap katup pengontrol aliran harus segera diperiksa setelah pemasangan untuk menjamin katup berfungsi dengan baik. Katup pelepas tekanan hidrostatik harus diperiksa sesuai dengan standar yang ditetapkan.

5.21 SERTIFIKASI INSTALASI

Instalasi pengisian LPG harus memperoleh sertifikat yang menyatakan bahwa instalasi telah terpasang dengan lengkap, teruji dan sesuai dengan persyaratan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, dalam hal ini Dirjen. Minyak dan Gas Bumi (MIGAS).

6.

INSTALASI PENGISIAN LPG

6.1 RUANG LINGKUP

Pedoman Teknis Operasi ini disusun sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pengoperasian suatu Instalasi pengisian LPG oleh suatu badan usaha, yang meliputi : 6.1.1 Kegiatan operasi penerimaan, operasi penimbunan LPG, operasi pengisian dan

penyaluran LPG yang aman dan terkontrol.

6.1.2 Persyaratan umum untuk kegiatan operasi dalam suatu Instalasi pengisian LPG yang menggunakan tangki dengan kapasitas air lebih dari 150 liter.

6.1.3 Persyaratan umum untuk kegiatan operasi penerimaan, penimbunan LPG, pengisian dan penyaluran LPG dengan tabung yang berkapasitas air antara 0,5 liter sampai 150 liter.

6.1.4 Persyaratan khusus yang meliputi jenis tangki, instalasi pipa dan peralatan pendukung lainnya.

6.2 OPERASI PENERIMAAN LPG

Pedoman teknis operasi penerimaan LPG ini dimaksudkan sebagai petunjuk untuk tata cara penerimaan LPG curah dan penerimaan tabung LPG untuk dilakukan pengisian. Kegiatan operasi penerimaan LPG ini harus memenuhi beberapa persyaratan seperti diuraikan di bawah ini.

(32)

24 6.2.1 Persyaratan Umum

Persyaratan umum kegiatan operasi penerimaan LPG di antaranya meliputi :

a. Lokasi, tempat, fasilitas, peralatan dan personil yang melakukan penerimaan LPG harus memenuhi persyaratan keselamatan.

b. Kondisi skid tank, tangki timbun dan tabung LPG serta katup pada saat penerimaan sesuai persyaratan standar.

c. Selama proses penerimaan tabung LPG harus dilakukan pemeriksaan kondisi tabung.

d. Pemindahan LPG dari tangki pengirim ke dalam tangki penerima harus dilakukan di ruang terbuka.

e. Tabung kosong dilarang disimpan di tempat-tempat yang berpotensi menghantarkan arus listrik.

f. Tabung kosong dilarang digunakan sebagai alat penahan atau pengganjal.

6.2.2 Fasilitas penerimaan LPG

Fasilitas penerimaan LPG yang dimaksud dalam pedoman ini, meliputi :

• Fasilitas tangki untuk menyimpan LPG dan peralatan pendukungnya untuk operasi penerimaan LPG dari kendaraan pengangkut LPG curah (Skid Tank) ke tangki timbun dan sebaliknya.

• Fasilitas penerimaan tabung LPG dengan kapasitas air 0,5 liter sampai dengan 150 liter dari kendaraan pengangkut tabung LPG.

a. Fasilitas penerimaan dari skid tank kedalam tangki timbun

Fasilitas penerimaan dirancang untuk operasi dengan tekanan tinggi. Berikut adalah fasilitas minimal yang harus ada dalam fasilitas penerimaan LPG kedalam Tangki timbun, yaitu :

• Kompresor dan atau pompa

Valve (katup)

Pressure relief valve

• Pipa(cairan dan uap)

Level gauge

Pressure gage

• APAR

(33)

25

• Kabel Grounding / Arde

b. Fasilitas penerimaan dari skid tank langsung ke filling hall

Fasilitas minimum yang harus ada pada fasilitas penerimaan dengan Skid Tank, meliputi : • Pipa • selang • Quick coupling • Valve (Katup) • Strainer • Pompa • Pressure gauge • Kabel grounding

• Alat pemadam api

c. Fasilitas penerimaan tabung LPG kosong

Tabung LPG yang diterima oleh badan usaha berupa tabung LPG baru maupun lama dalam kondisi kosong dan telah melalui proses seleksi tabung. Pada fasilitas penerimaan tabung LPG kosong harus dilengkapi dengan bantalan karet. Bantalan karet ini berfungsi untuk mencegah dan menahan benturan tabung terhadap benda lain.

6.2.3 Prosedur penerimaan LPG dari Skid Tank

Prosedur penerimaan LPG dari Skid Tank dilaksanakan sebelum, selama dan setelah proses penerimaan LPG.

6.2.3.1 Sebelum penerimaan

Kegiatan sebelum penerimaan LPG ini dilakukan di stasiun pengisian LPG. Adapun kegiatan sebelum penerimaan LPG, meliputi :

a. Pemeriksaan dokumen,

b. Pemeriksaan dokumen yang terkait dengan penerimaan LPG dilakukan oleh personil yang berwenang dari Instalasi pengisian LPG.

c. Melakukan pengukuran dan pencatatan suhu, tekanan dan tinggi permukaan cairan LPG dalam skid tank.

d. Memastikan ada ullage yang cukup

e. Memastikan peralatan pemadam kebakaran dan keselamatan kerja dalam kondisi baik dan berfungsi.

(34)

26

f. Melakukan pemeriksaan segel dan kode lokasi pemuatan terhadap semua katup pembongkaran dari Skid Tank.

g. Jika terdapat katup Skid Tank yang tidak disegel, pihak penerima berhak menolak LPG curah yang dikirim.

h. Memasang selang penyaluran (flexible hose) LPG dari Skid Tank menuju tangki timbun.

i. Membuka semua katup yang digunakan untuk pengisian. 6.2.3.2 Selama Penerimaan

Kegiatan selama proses penerimaan, meliputi :

a. Mengawasi proses penyaluran dari Skid Tank ke tangki timbun dan memastikan tidak terjadi kebocoran.

b. Memastikan bahwa LPG sudah mengalir ke tangki timbun yang telah disiapkan. c. Apabila terjadi kebocoran, pemompaan dihentikan, menutup katup dan

melakukan tindakan perbaikan secepatnya. d. Petugas penerima harus selalu berada di tempat e. Melakukan penimbangan

f. Melakukan pengukuran tekanan dan temperatur.

g. Menghentikan operasi penerimaan apabila cuaca dalam keadaan buruk dan banyak petir.

6.2.3.3 Setelah Penerimaan

Kegiatan setelah proses penerimaan, meliputi :

a. Setelah tangki Skid Tank kosong, pompa atau kompresordimatikan.

b. Semua katup Skid Tank dan katup fasilitas penerimaan harus ditutup rapat oleh petugas penerima.

c. Melepaskan sambungan Quick Coupling (liquid dan uap) dan bonding cable. d. Inlet pada tangki timbun ditutup dan disegel setelah operasi penerimaan selesai. e. Menyelesaikan seluruh dokumen penerimaan LPG.

(35)

27 6.2.4 Prosedur Penerimaan Tabung LPG

Kegiatan penerimaan tabung LPG yang dimaksud dalam pedoman ini adalah penerimaan tabung LPG dengan kapasitas air 0,5 liter s/d 150 liter untuk tabung baru dan lama. Pedoman ini meliputi kegiatan sebelum, selama dan setelah penerimaan untuk tabung baru dan lama dalam kondisi kosong.

6.2.4.1 Sebelum Penerimaan

Kegiatan sebelum penerimaan meliputi :

a. Tabung-tabung LPG yang diterima harus dilengkapi dengan dokumen pengangkutan yang sah.

b. Tabung baru dan lama dalam kondisi kosong diperiksa jumlah dan jenis tabung yang akan diterima sesuai dengan dokumen.

c. Jika persyaratan administratif pada poin a) dan b) sudah terpenuhi, maka pembongkaran/penerimaan tabung dapat dilaksanakan.

d. Tabung-tabung harus diperlakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada tabung dan kelengkapannya.

e. Untuk tabung-tabung berkapasitas besar harus dilengkapi dengan tutup pelindung (Cap Protector) dan harus tetap terpasang pada tempatnya selama penanganan. f. Melakukan pemeriksaan visual sesuai dengan pedoman teknis pemeliharaan

tabung LPG.

6.2.4.2 Selama Penerimaan

Kegiatan selama penerimaan tabung meliputi :

a. Pemindahan tabung ke tempat penimbunan atau gudang penyimpanan yang telah memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan.

b. Pemindahan tabung dari truk atau mobil bak terbuka tidak boleh dilakukan dengan kasar (dibanting, dilempar atau digelindingkan)

c. Usahakan tabung kosong yang pertama kali masuk, tabung itu pula yang pertama kali keluar ( First In – First Out ).

6.2.4.3 Selesai Penerimaan

Kegiatan pada akhir penerimaan adalah :

a. Menghitung kembali jumlah tabung LPG yang sudah dipindahkan dan mencocokkan kembali dengan jumlah yang ada pada dokumen.

(36)

28

b. Membuat berita acara penerimaan yang memuat antara lain :

• Jumlah tabung LPG dalam kondisi baik dan layak untuk diisi.

• Jumlah tabung LPG yang rusak dan bocor serta menandatangani dokumen bukti penerimaan produk LPG

• Memisahkan tabung yang rusak/bocor dan dikirimkan ke bengkel pemeliharaan atau pabrikan.

c. Menyelesaikan seluruh dokumen penerimaan

6.2.5 Kualifikasi Personil

Kualifikasi personil yang dimaksudkan dalam pedoman teknis ini mencakup persyaratan yang harus dipenuhi sesuai dengan standar yang ditetapkan, yaitu :

a. Seluruh personil yang ditugaskan untuk melakukan penerimaan LPG telah mendapatkan pelatihan tata cara penerimaan LPG dan penanganannya.

b. Mengetahui pengetahuan tentang produk LPG dan bahayanya. c. Memiliki pemahaman tentang tabung LPG.

d. Pelatihan harus diberikan secara berkala dan terdokumentasi.

6.3 KEGIATAN PENANGANAN DAN PENIMBUNAN TABUNG LPG

Pedoman teknis ini menjelaskan tentang persyaratan penimbunan tabung LPG, fasilitas dan prosedur penimbunan dari suatu instalasi LPG agar dapat beroperasi dengan baik dan aman. Beberapa persyaratan dalam operasi penanganan dan penimbunan LPG adalah sebagai berikut :

6.3.1 Persyaratan Umum

Persyaratan umum dalam penanganan dan penyimpanan tabung LPG mencakup : a. Lokasi, tempat, fasilitas, peralatan dan personil yang melakukan penanganan dan

penimbunan LPG harus memenuhi persyaratan keselamatan.

b. Layout tempat penyimpanan tabung harus tersedia untuk memfasilitasi keluar masuk tabung dan jarak aman antar tabung harus diperhatikan.

c. Penempatan tabung selama penimbunan harus memperhatikan kondisi lingkungan, yaitu tidak boleh terpapar matahari, menjaga kenaikan temperatur, meminimalkan terjadinya kerusakan fisik dan benturan.

(37)

29

d. Tabung tidak boleh disimpan di dekat bahan-bakan yang korosif dan mudah terbakar.

e. Tabung tidak boleh ditempatkan di dekat pintu keluar, di dekat tangga atau dalam area umum demi keselamatan.

f. Harus mencantumkan jumlah maksimum tabung yang dapat disimpan dalam tempat penimbunan atau penyimpanan.

g. Bangunan tempat penimbunan memiliki ventilasi yang cukup, ventilasi terletak di bagian paling bawah atau sejajar dengan lantai yang letaknya berlawanan arah dan pada bagian atap.

h. Lantai terbuat dari bahan yang tidak mudah menimbulkan percikan api/bunga api. i. Bangunan dan ruangan khusus penyimpanan tabung LPG tidak boleh berdekatan

dengan tempat dan bangunan umum seperti, sekolah, tempat ibadah umum, rumah sakit, lapangan olah raga dan tempat-tempat dimana massa biasa berkumpul.

j. Alat pemadam api harus selalu tersedia di tempat penyimpanan tabung dan berfungsi dengan baik.

k. Persyaratan penimbunan tabung LPG harus mengikuti Pedoman Teknis Penyimpanan Tabung LPG di Penyalur dan Penggunaan LPG untuk Pengguna LPG.

6.3.2 Persyaratan Gudang Penimbunan Tabung LPG

Gudang yang digunakan untuk menimbun tabung LPG bertujuan untuk menyimpan dan melindungi tabung LPG dari pengaruh cuaca (panas dan hujan).

Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan untuk bangunan gudang penimbunan tabung LPG adalah sebagai berikut :

a. Tempat penimbunan harus menjamin tabung-tabung tidak mengalami kerusakan fisik atau terkena panas berlebih. Persyaratan ini tidak berlaku untuk penimbunan tabung di area terbuka yang terpapar matahari.

b. Lantai bangunan tidak terbuat dari bahan yang mudah terbakar, kayu keras atau material lain yang sejenis. Jika terdapat ruang antara lantai gudang penimbun dan permukaan tanah, maka ruang tersebut tidak boleh terisi bahan yang mudah terbakar atau berventilasi sesuai dengan persyaratan.

c. Tabung LPG yang disimpan bersama dengan tabung gas pengoksiodasi harus dipisahkan minimal dengan jarak 3 meter secara horisontal dari penghalang uap (vapour barrier).

(38)

30

d. Bangunan yang digunakan untuk menyimpan tabung, harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar serta harus berventilasi sesuai dengan persyaratan.

Gambar 1. Penggunaan vapour barrier untuk memisahkan tabung LPG dengan tabung jenis lain.

e. Jarak gudang dengan lokasi sumber api sesuai dengan persyaratan.

f. Dasar atau lantai gudang selain padat juga dibuat lebih tinggi (setinggi lantai bak truk/pengangkut) untuk memudahkan pemasukan dan pengeluaran tabung LPG dari dan ke kendaraan pengangkut.

g. Sistem ventilasi bagian bawah harus cukup baik.

6.3.3 Prosedur Penanganan Tabung LPG

Prosedur penanganan tabung LPG pada suatu Badan Usaha atau Instalasi pengisian LPG diuraikan di bawah ini :

a. Penanganan tabung harus memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja dan menghindari dari kemungkinan jatuh atau membentur benda keras. b. Tersedia alat pemadam kebakaran utama dan APAR.

(39)

31

c. Jumlah APAR dan penempatannya disesuaikan dengan luas area kerja dan jenis aktifitas kerja.

d. Mengangkut tabung gas dengan posisi berdiri dan diikat dengan jumlah tabung tidak melebihi kapasitas alat angkut.

e. Pemindahan tabung gas tidak boleh dengan cara diseret, digelindingkan atau dibanting.

f. Dilarang mengangkut tabung gas LPG dengan tali baja (wire rope).

g. Penyusunan tabung harus disesuaikan dengan persyaratan yang telah ditentukan pihak berwenang berdasarkan kapasitas masing-masing tabung.

h. Tabung-tabung harus senantiasa diperlakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak tabung maupun perlengkapannya.

i. Tidak dibenarkan menumpuk tabung-tabung kosong maupun isi dilantai bangunan tempat pengisian hingga menutup seluruh lantai kerja, atau dapat menyulitkan untuk bergerak

6.3.4 Prosedur Penimbunan Tabung LPG di dalam gudang

Prosedur penimbunan tabung LPG pada suatu Badan Usaha atau Filling Plant, bangunan dimana LPG disimpan atau ditimbun:

a. Harus dipasang tanda larangan merokok dan tanda larangan melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan percikan bunga api.

b. Tabung tidak boleh ditempatkan pada lokasi yang dapat menghalangi keluar masuknya personil dan dijauhkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar

c. Tabung tetap dijaga pada posisi berdiri setiap saat dan dilindungi dari benturan fisik

d. Katup tabung harus tertutup apabila tidak digunakan.

e. Tabung dan kelengkapannya harus diperiksa terhadap kebocoran sebelum digunakan atau disimpan dengan menggunakan sabun dan air atau larutan deterjen untuk mendeteksi kebocoran

f. Jarak dengan bangunan-bangunan umum atau kemungkinan ada sumber api minimum ± 7,6 m (25 feet).

(40)

32

6.3.5 Prosedur penyusunan Tabung dalam Gudang Penimbunan

6.3.5.1 Tanpa Fasilitas Forklift

a. Menangani tabung-tabung kosong sama seperti tabung-tabung yang sudah isi. b. Penyusunan tabung harus dikelompokkan sesuai dengan kapasitasnya

c. Tabung isi harus disusun terpisah dengan tabung kosong, oleh karena itu perlu diberi plakat (board) yang bertuliskan “tabung isi” dan “Tabung kosong”. Kemudian menempatkan plakat sedemikian rupa sehingga mudah terbaca.

d. Memisahkan tabung yang rusak/cacat, bocor dan diberi tanda untuk tabung-tabung tersebut.

e. Tabung harus disusun tegak dengan memperhatikan :

• Tabung isi maupun kosong kapasitas minimal 108 lt WC tidak boleh ditumpuk

• Tabung isi dengan kapasitas 26,2 lt WC dapat ditumpuk maksimum 2 (dua) susun tabung, sedangkan tabung kosong dapat ditumpuk maksimum 3 (tiga) susun tabung,

• Untuk tabung 3 kg, dapat ditumpuk maksimum 5 (lima) susun

• Untuk tabung 6 kg dan 9 kg dapat ditumpuk maksimum 3 (tiga) susun.

• Untuk tabung 14 kg dapat ditumpuk maksimum 2 (dua) susun

• Jarak minimum antara dinding dengan tabung LPG 100 cm.

f. Agar mudah menghitungnya jumlah tabung setiap baris dalam kelompok (blok) harus dibuat sama.

g. Untuk tabung kapasitas 108 lt WC, pastikan safety plug (plastik) harus selalu terpasang pada katupnya.

h. Untuk menghindari jatuhnya susunan tabung maupun kemungkinan pencurian, tabung dapat diikat dan dikunci.

i. Jarak antara kelompok susunan tabung harus cukup aman untuk kegiatan penimbunan dan penyaluran.

(41)

33

6.3.5.2 Dengan Fasilitas Forklift

a. Dengan adanya fasilitas forklift maka dimungkinkan menyusun tabung LPG 12 kg lebih dari 2 susun. Dalam hal ini tabung ditempatkan di dalam pallet.

b. Dalam penggunaan palet harus memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut ini :

• Bahan pallet tidak boleh dari bahan besi atau sejenisnya

• Konstruksi pallet harus diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan didalam penyusunan dan pengambilannya, cukup kuat untuk menahan beban diatasnya.

• Ukuran pallet harus disesuaikan dengan kemampuan forklift.

• Jarak gang (aisle) didalam gudang harus cukup aman untuk pergerakan forklift.

• Jumlah tumpukan tabung ukuran 26,2 lt WC dalam satu pallet maksimum 2 (dua) susun, sedangkan jumlah tumpukan pallet disesuaikan dengan kemampuan forklift dan lantai.

• Mengikat tabung dalam pallet agar tumpukan stabil.

6.4 OPERASI PENGISIAN LPG

6.4.1 Ruang lingkup

Pedoman teknis operasi pengisian LPG menjelaskan tentang persyaratan umum dan khusus yang harus ditaati dan dipenuhi oleh setiap personil yang bertugas. Pedoman ini juga menguraikan persyaratan personil yang bertugas dalam pengisian LPG ke tangki dan tabung LPG (kualifikasi personil), fasilitas dan peralatan operasi pengisian di instalasi LPG.

Tahapan proses pengisian LPG ke dalam tangki dan tabung dijabarkan dalam bentuk prosedur pengisian LPG ke dalam tangki dengan kapasitas besar dan ke dalam tabung dengan kapasitas air 0,5 liter sampai dengan 150 liter dengan mengacu pada standar yang telah ditetapkan. Pengisian tabung LPG pengukurannya bisa berdasarkan berat (massa), volume atau ketinggian cairan yang terukur di tabung.

6.4.2 Persyaratan Umum

(42)

34

a. Lokasi, tempat, fasilitas, peralatan dan personil yang melakukan pengisian harus memenuhi persyaratan keselamatan.

b. Teknis operasi pengisian LPG diuraikan secara tertulis dan jelas dalam bentuk instruksi kerja.

c. Pengisian LPG ke dalam tabung hanya dapat dilakukan dalam bangunan yang di desain khusus atau di dalam ruang terbuka. Pengisian LPG ke dalam tabung tidak boleh dilakukan di basement atau di bagian atas bangunan.

d. Lantai tempat pengisian LPG ke dalam tabung, dapat sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah. Ruang terbuka di sekitar tempat pengisian tidak boleh digunakan untuk tepat penyimpanan dan harus bersih serta bebas`dari bahan yang mudah terbakar.

e. Apabila terdapat saluran atau lubang dalam bangunan untuk kepentingan conveyor atau peralatan lain, maka harus terdapat ventilasi yang terhubung ke udara luar.

f. Lantai dan area dalam bangunan tidak boleh terdapat saluran atau lubang yang dapat menyebabkan akumulasi gas.

g. Platform pengisian tabung, minimal memiliki dua sisi yang terbuka, tetapi jika tidak terpenuhi maka harus dilengkapi ventilasi sesuai dengan persetujuan pihak yang relevan.

h. Pengisian LPG ke dalam tabung harus dilakukan pada area yang berpagar minimal setinggi 2 meter.

i. Bangunan atau area pagar harus memiliki minimal 2 pintu keluar yang mudah diakses.

j. Pintu gerbang utama tidak boleh terkunci secara automatis dan dapat terbuka dengan mudah dari dalam.

k. Tidak terdapat saluran drainase didekat sistem

l. Pipa yang melintas harus dilindungi oleh casing sehingga pipa di dalam bebas bergerak.

m. Harus dilengkapi dengan penerangan yang memadai pada area kerja dan penimbunan.

n. Pada pipa atau selang harus ditulis jenis, kapasitas dan kondisi kerja produk LPG. o. Pemasangan dan jenis peralatan yang berhubungan langsung dengan proses

(43)

35

p. Pengisian dengan volume tidak bisa dilakukan pada tabung-tabung yang tidak dilengkapi dengan penunjuk level cairan (liquid level gauge).

q. Pengisian harus dihentikan apabila terjadi kesalahan yang menyebabkan kebocoran gas.

r. Pengisian LPG ke dalam tabung hanya dapat dilakukan oleh Badan Usaha yang tercantum dalam identitas tabung atau pihak yang telah memiliki otorisasi dari pemilik tabung.

s. Tangki/tabung hanya dapat di isi oleh petugas yang berkompeten

t. Agen, dealer atau pengecer tidak diperbolehkan melakukan kegiatan pengisian LPG.

6.4.3 Pengisian Tangki LPG

6.4.3.1 Kapasitas Pengisian Tangki LPG

Meliputi persyaratan pengisian LPG maksimum yang diijinkan ke dalam tangki serta metode pemeriksaan jumlah pengisiannya

a. Pengisian LPG ke dalam tangki harus sesuai dengan jumlah filling ratio maksimum yang diijinkan seperti pada Table 4. Filling ratio tergantung pada ukuran tangki dan densitas cairan LPG pada temperatur 15oC.

b. Penentuan isi LPG di dalam tangki dapat dilakukan dengan cara pengisian massa atau pengisian dengan volume seperti pada poin 6.4.3.2.

6.4.3.2 Persyaratan Filling Ratio maksimum yang diijinkan a. Pengisian dengan massa

Massa maksimum dalam kg dari cairan LPG yang dimasukkan ke dalam tangki dapat dihitung dengan formula ;

M = C x D Dimana :

M : Massa maksimum yang diijinkan (kilogram) ke dalam tangki atau tabung C : Kapasitas air dari tangki atau tabung , dalam kilogram

D : Filling ratio maksimum yang diijinkan dari tabel 3, dalam persen b. Pengisian dengan volume

Karena isi dari tangki penyimpan statis tidak dapat secara normal dikontrol oleh massa, maka diperlukan adanya perhitungan volume maksimum cairan yang diisikan ke dalam

(44)

36

suatu tangki pada berbagai temperatur cairan. Volume maksimum cairan yang diijinkan dalam persen merupakan kapasitas total dari tangki, dapat ditentukan pada berbagai temperatur cairan dengan metode dalam Annex J. Standar MS 830:2003.

6.4.3.3 Alternatif volume cairan maksimum yang diijinkan untuk tangki dengan kapasitas air hingga 8 kiloliter.

Volume cairan maksimum dari total kapasitas tangki (%) diberikan dalam tabel 3 dapat digunakan dalam mengulas filling ratio maksimum yang diijinkan dalam tabel 4 untuk tangki dengan kapasitas air hingga 8 kl.

Tabel 3. Volume cairan maksimum yang diijinkan untuk tangki dengan kapasitas air hingga 8 kl

LPG Volume cairan maksimum yang diijinkan (Kapasitas air total dari tangki , % )

Propana (densitas 0,51 kg/l) 80

Campuran (densitas 0,55 kg/l) 83

(45)

37

Tabel 4. Filling ratio maksimum yang diijinkan untuk tangki LPG

Densitas pada 15oC

Filling Ratio Maksimum (kg/l) Tangki di atas tanah dengan

kapasitas air s/d 5 kl

Tangki di atas tanah dengan kapasitas air lebih dari 5 kl 0,473 – 0,480 0,481 – 0,488 0,489 – 0,495 0,496 – 0,503 0,504 – 0,510 0,511 - 0,519 0,520 - 0,527 0,528 – 0,536 0,537 – 0,544 0,545 – 0,552 0,553 – 0,560 0,561 – 0,568 0,569 - 0,576 0,577 – 0,584 0,585 – 0,592 0,593 – 0,600 0,601 – 0,608 0,609 – 0,617 0,618 – 0,626 0,627 – 0,634 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

Catatan : Tabel ini dapat digunakan untuk tangki dan tabung yang tidak diinsulasi

6.4.4 Pengawasan Kendaraan pengangkut LPG di dalam Instalasi

6.4.4.1 Prosedur Pengawasan Kendaraan pengangkut LPG di dalam Instalasi LPG

a. Prosedur kendaraan pengangkut LPG (kendaraan pihak ke tiga) yang masuk ke dalam instalasi harus mengikuti ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan pihak instalasi.

(46)

38

b. Setiap saat pengoperasian kendaraan harus betul-betul dikendalikan dan semua rambu-rambu harus dipatuhi.

c. Bila memarkir kendaraan, mesin harus dimatikan dan rem tangan harus digunakan sebelum meninggalkan kendaraan. Di dalam area instalasi, kunci kontak jangan dicabut.

d. Dilarang memarkir kendaraan secara berlapis, memarkir kendaraan di tempat dimana akan menghalangi hidran pemadam kebakaran (alat-alat pemadam kebakaran) atau menghalangi jalan untuk mengoperasikan alat-alat tersebut. e. Dilarang memarkir kendaraan dalam jarak 15 meter dari persimpangan atau

sudut jalan.

f. Jarak antara setiap kendaraan pengangkut LPG dengan kendaraan pengangkut LPG lainnya pada saat parkir tidak boleh kurang dari 10 ft ( 3 m ) g. Jika terdapat lebih dari satu instalasi pengisian LPG, maka setiap instalasi

harus dipisahkan antara tiap-tiap kontainer dengan jarak minimum 25 ft (7,6 m).

h. Pengemudi bertanggung jawab atas keselamatan kendaraan dan muatannya. Pengemudi juga bertanggung jawab atas keselamatan dalam membongkar dan memuat LPG.

i. Peralatan listrik dan knalpot setiap kendaraan pengangkut LPG harus dalam keadaan baik, karena selalu ada kemungkinan konsentrasi gas di berbagai tempat di area instalasi LPG.

j. Sebelum memuat LPG, permukaan dari kendaraan atau tangki harus dibersihkan sepenuhnya.

k. Sambungan listrik dari chasis kendaraan ke bumi, baik itu skid tank atau tangki kontainer harus dilakukan sebelum tangki di isi dan dikosongkan. l. Bila sedang mengisi bahan bakar ke kendaraan, mesin harus dimatikan dan

dilarang merokok selama pengisian bahan bakar.

6.4.4.2 Larangan dalam pengoperasian pengosongan dan pemuatan LPG

a. Dilarang mengosongkan dan memuat LPG di tempat umum tanpa ijin khusus dari pihak yang berkompeten, kecuali pengoperasian tersebut sangatlah penting untuk alasan keselamatan.

b. Dilarang melakukan kegiatan yang dapat memicu timbulnya api (spark) c. Dilarang meninggalkan kendaraaan ketika mesin kendaraan masih hidup.

Gambar

Tabel 1.  Tekanan Desain
Tabel 2. Jarak pemisah antar tangki dan bangunan  Kapasitas air per tabung
Gambar 1. Penggunaan vapour barrier untuk memisahkan tabung LPG dengan  tabung jenis lain
Tabel 3. Volume cairan maksimum yang diijinkan untuk tangki dengan kapasitas air  hingga 8 kl
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ketrampilan seorang kepala sekolah untuk mewujudkan diri sebagai panutan sangat dibutuhkan dan akan dipuji jika dapat menghasilkan prestasi bagi siswa dan para guru, dalam

Ibu yang telah diberikan penyuluhan gizi mengalami perubahan sikap sebanyak 36 responden (100%) dan yang tidak mengalami perubahan sikap tidak ada.Hasil analisis data uji

Kebocoran yang terjadi di daerah lasan (circumferensial welding) disebabkan oleh penipisan dinding tabung akibat proses joggling sehingga pada saat pengelasan arus yang

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelaksanaan kemitraan ayam broiler di Kabupaten Tabanan secara umum dapat berlangsung dengan baik, sebagian besar peternak memiliki

Zumrotin, Problematika Perlindungan Konsumen di Indonesia, Sekarang dan yang Akan Datang, Makalah, Disampaikan dalam Seminar Nasional Perlindungan Konsumen dalam Era

Hasil ini sesuai dengan literature, karena warna hitam dapat dihasilkan dari senyawa yang memiliki gugus hidroksil pada posisi orto dan para serta senyawa dengan

Kemometrik merupakan aplikasi metode matematik sebagai solusi untuk semua tipe permasalahan kimia (Miller dan Miller, 2010). Kemometrik juga dapat didefinisikan

Metode yang digunakan pada kegiatan ini antara lain: (1) Metode observasi, dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap guru kelas untuk mengumpulkan data tentang