• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sig-5 Penyusunan Database

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sig-5 Penyusunan Database"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 5

PENYUSUNAN DATABASE

5.1. Penyusunan Database

5.1.1. Standarisasi format dan struktur data

Standar dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk menguji atau mengukur berat, panjang, kualitas atau derajad kesempurnaan yang dibutuhkan (Oxford English Dictionary). Dalam hubungannya dengan

b a s i s d a t a s p a s i a l , s t a n d a r m e r u p a k a n s a l a h s a t u parameter yang dapat digunakan untuk menilai kualitas data spasial tersebut. Dengan kualitas data spasial yang baik, maka akan memudahkan pengguna untuk mengerti informasi yang dikandung didalam data spasial tersebut.

Pada tahap pembangunan basisdata spasial

dilakukan langkah standarisasi data dan penyusunan data menggunakan kaidah-kaidah penyusunan basisdata. Standarisasi ini meliputi penyeragaman format, struktur,

pengaturan nama file data dan pemberian kode unsur

dengan aturan yang sederhana dan sistematis. Langkah

standarisasi data bertujuan untuk menyeragamkan,

memudahkan identifikasi data sehingga lebih mudah

dilakukan penelusuran dan pemanggilan data.

Perlu diketahui bahwa data spasial SIG (Sistem

(2)

misalnya format coverage (Arc/info), MIF (Map Info), shapefile (ArcMap) maupun dwg (Autocad).

Format data pada umumnya mengikuti standar perangkat

lunak SIG yang mengelolanya. Untuk kepentingan penyusunan

basisdata spasial ini digunakan format shapefile (ArcView).

Pemilihan format ini dilakukan untuk menyesuaian

dengan program basisdata yang dibangun be rb as is A rc V ie w GI S 9.2 . D en ga n f or ma t d at a y ang sejalan dengan program basisdata yang dikembangkan, diharapkan akan lebih baik kinerjanya.

Selain penyeragaman format data spasial yang

d i g u n a k a n u n t u k p e m b a n g u n a n b a s i s d a t a s p a s i a l t e r s e b u t , d i l a k u k a n p u l a s t a n d a r i s a s i s t r u k t u r d a t a atribut spasial dan susunan direktori penyimpanan data. Atribut

merupakan kenyataan fenomena geografi yang ada

dipermukaan bumi. Data atribut inilah yang memuat

informasi berdasarkan lokasi dan dinyatatakan dalam

sistem koordinat tertentu.

Standarisasi struktur data atribut spasialini dilakukan

untuk menyeragamkan dan memfokuskan informasi yang perlu

disajikan. Sehingga setelah proses standarisasistruktur

data atribut spasial ini dilakukan, menjadikan field-field data

atribut spasial yang diperlukan saja yang tetap dipertahankan

sebagai sarana informasi. Secaragaris besar susunan data atribut

spasial dalam Basisdata Spasial Kabupaten Bekasi adalah

dibedakan menjadi 3,yaitu titik, garis dan poligon.

Adapun susunan data atribut spasialnya adalah

(3)

Titik

Field Field Name Type Width 1 Shape Shape_point 8 2 Lenght Numerik 13 3 PERIMETER Numerik 13 4 Field_id Numerik 8 5 KodeUnsur Numerik 8 6 Keterangan Text 50 Garis

Field Field Name Type Width 1 Shape Shape_line 8 2 Lenght Numerik 13 3 PERIMETER Numerik 13 4 Field_id Numerik 8 5 KodeUnsur Numerik 8 6 Keterangan Text 50 Poligon

Field Field Name Type Width 1 Shape Shape_poly 8 2 AREA Numerik 13 3 PERIMETER Numerik 13 4 Field_id Numerik 8 5 KodeUnsur Numerik 8 6 Keterangan Text 50

Pengaturan direktori basisdata spasial dilakukan dengan memilah-milah menurut tipe data. Data yang berupa peta digital format coverage Arc/Info dan format shapefile ArcView dipisahkan dan dikumpulkan dalam folder peta. Sedangkan

(4)

data berupa foto atau gambar, legenda peta digital, program basisdata, data tabuler format bas is data oracle mas ing-mas ing dipis ahkan dalam folder gambar, legenda, program dan oracle. Berikut susunan direktori Basisdata Spasial Kabupaten Bekasi

Basisdata

Spasial Peta ...berisi peta-peta digital Legenda ...berisi legenda peta digital Layout ...berisi peta siap cetak Gambar ...berisi foto lapangan Program ...berisi program basidata Laporan ...berisi laporan

Acces ...berisi data tabular Ms-Acces

5.1.2. Pemberian nama file dan kode unsur baku

U n t u k a t u r a n p e m b e r i a n n a m a f i l e d i l a k u k a n dengan kode sistematis 7 digit.Pemberian nama berdasarkan atas pembagian

wilayah administrasi. Tiap bagian mencerminkan keterangan

tertentu yang telah dikodekan. Secara sederhana aturan pemberian nama f i l e d a l a m b a s i s d a t a s p a s i a l K a b u p a t e n B e k a s i adalah sebagai berikut :

x x x x x x x

I II III IV

Dimana :

I = merupakan huruf yang menerangkan isi/tema peta II = kode propinsi sesuai data BPS

III = kode kabupaten sesuai data BPS IV = kode kecamatan

(5)

B a s i s d a t a S p a s i a l i n i m e n g a c u p a d a t a t a n a m a Indonesian Land Use Databank (ILUD) BPN. Pemberian nama dilakukan pula dengan beberapa modifikasi untuk tema-tema khusus, seperti tema lahan kritis, jumlah penduduk dan kepadatan penduduk. Sebab tema-tema tersebut tidak masuk dalam tata nama ILUD BPN. Untuk

itu dibuatkanlah nama dengan tetap berpegang pada

aturan tata nama dengan kode sistematis 7 digit

tersebut. Tata nama ILUD BPN ini dipilih karena lebih sederhana dan sesuai untuk Basisdata Spasial Kabupaten Bekasi yang dibuat.

Sistem penamaan file data spasial sebenarnya tidak ha ny a be rd as ar ka n p ew il ay ah an adm inis tr as i s a ja , namun ada sistem penamaan dengan berdasarkan pada

lembar (sheet) sesuai dengan skala data. Jadi setelah

kode isi/tema peta diikuti kode sheet dan kode yang

menunjukkan skala peta.

Berikut tata nama file penyusun Basisdata spasial

yang didesain mengikuti kaidah ILUD BPN: Nama-nama file penyusun Basisdata Spasial

No Tema Nama file

1 Administrasi (garis) AXXXXXX 2 Administrasi (poligon) BXXXXXX 3 Jalan (garis) KXXXXXX 4 Sungai (garis) HXXXXXX 5 Penggunaan lahan QXXXXXX 6 Fasilitas umum FXXXXXX 7 Lokasi industri OXXXXXX 8 Ibukota TXXXXXX 9 Annotasi NXXXXXX

(6)

Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan kode

pewilayahan (Regency/Municipality Codes) berdasarkan

administrasi yang digunakan dalam keperluan yang bersifat administratif. Kode ini digunakan mewakili nama propins i/kabupaten dalam penyusunan data s tatis tik u n t u k s e t i a p p ro p i n s i a t a u k a b up a t e n di I nd o n e s i a . Kode-kode ini dapat dimanfaatkan pula dalam pemberian n a m a f i l e b e r d a s a r k a n w i l a y a h a d m i n i s t r a s i s e p e r t i aturan penamaan file dalam Basisdata Spasial ini.

5.2. Tampilan Database Bidang Pengairan

(7)

Gambar 5.2.2. Tampilan Inventarisasi

(8)

Gambar 5.2 4. Tampilan mencari lokasi saluran.

(9)

Gambar 5.2.6. Tampilan Mencari Lokasi Desa

(10)

Gambar 5.2.8. Tampilan Wilayah Desa dari Saluran Bersangkutan

(11)

Gambar 5.2.9. Tampilan Luas Wilayah Desa

Gambar

Gambar 5.2.1 Tampilan pada saat awal running GIS.
Gambar  5.2.2. Tampilan Inventarisasi
Gambar 5.2 4. Tampilan mencari lokasi saluran.
Gambar 5.2.6. Tampilan Mencari Lokasi Desa
+3

Referensi

Dokumen terkait

Salinan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2015 tentang Penyesuaian Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2014 Ke Dalam Gaji Pokok Pegawai

Berdasarkan deskripsi hasil observasi dan hasil wawancara subjek kinestetik menunjukkan bahwa subjek kinestetik kurang dapat meminta saran kepada guru kelas, guru

Musik dan gerak merupakan dua hal penting dalam pembelajaran musik. Gerak dapat membantu siswa dalam memahami elemen-elemen musik, sehingga siswa dapat memahami dan

Kebutuhan analisis yang diperlukan oleh laboratorium bahan bakar nuklir di Indonesia khususnya BAT AN terhadap kadar Uranium dalam Uranium Oksida dan dalam bahan bakar nuklir yang

Pembelajaran matematika di sekolah bertujuan agar peserta didik memahami konsep matematika, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan, serta

Foto tipe mineralisasi alterasi tremolit-actinolite, Garnet , pyrite, chalcopyrite, anhydrite (type prograde skarn alteration) Foto Litologi Dolomit Formasi Waripi (Tw) dengan tipe

Perencanaan panen air hujan direncanakan sebagai sumber air alternatif pada kawasan Universitas Diponegoro sehingga diharapkan adanya pengurangan penggunaan air

Nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) dalam penelitian dicari dengan menggunakan sampel sebanyak 15 buah dan di lakukan di Laboratorium Jalan Raya Universitas Lampung. Dari hasil