• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah teori produksi dan biaya produks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah teori produksi dan biaya produks"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

makalah teori produksi dan biaya produksi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...

BAB I PENDAHULUAN...

A. Latar Belakang

B. Rumusa Masalah

C. Tujuan Masalah

D. Manfaat Penulisan Makalah

E. Prosedur Makalah

BAB II PEMBAHASAN...

2.1 Teori Biaya...

2.2 Pengelompokan Biaya...

2.3 Biaya Produksi Jangka Pendek...

2.4 Biaya Produksi Jangka Panjang...

2.5 Penentuan Biaya Produksi...

2.6 Menentukan Biaya Produksi...

2.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha...

BAB III PENUTUP...

3.3 Kesimpulan...

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Semesta Alam Yang Maha Pemberi kesempatan untuk kami menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pengantar Ekonomi. Dan tak lupa sholawat serta salam tetap tecurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang dengan membawa agama yang sempurna addinul islam. Makalah yang kami susun ini telah berhasil menguraikan tentang teori biaya produksi yang terdiri dari berbagai bahasan.Makalah yang berjudul ‘TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI” ini juga bertujuan agar kita mengetahui tentang materi teori biaya produksi. Terselesaikannya tugas makalah ini tidak lepas dari bimbingan dosen kami yaitu Ibu Elvitrianim Purba S.E.serta teman-teman yang telah membantu kami. Terlepas dari keyakinan kami atas kesempurnaan makalah yang kami susun ini,sebagai makhluk yang sebenarnya jauh dari

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar belakang

Di dalam dunia ekonomi modern, terutama mengenai makna biaya dan produksi, menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan yang tidak bisa dipisahkan layaknya uang keping logam yang memiliki dua muka yang berbeda namun dalam satu kesatuan.

Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan bertambahnya penduduk, memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat ini Kebutuhan hidup tidak bisa diambil langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu dengan cepat, efesien, dan harga terjangkau. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian orang untuk memperoleh keuntungan. Akan tetapi, permintaan pasar berubah-ubah sehingga menyulitkan perusahaan untuk melakukan kegiatan produksinya, produk apa yang akan di produksi?. Namun dalam melakukan proses produksi suatu barang, perusahaan seharusnya memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial yang mereka miliki, seperti biaya produksi. Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan pengorbanan yang biasanya dapat berupa uang atau peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan. Selain biaya produksi, ada biaya-biaya lain yang harus diperhatikan, seperti biaya-biaya admintrasi, biaya-biaya keuangan, dan biaya-biaya pemasaran. Sedangkan biaya produksi terbagi menjadi dua berdasarkan yang dikeluarkan yaitu biaya produksi eksplesit dan implisit. Selain itu biaya produksi dapat dibagi dua pula berdasarkan jangka yaitu jangka pendek dan jangka panjang.

Dalam kasus perusahaan besar yang memiliki aset yang cukup banyak, dalam melakukan proses produksi tentu sudah ada perhitungan yang matang seperti jumlah variabel, bunga, sewa tanah, gaji pegawai, jumlah produk yang harus diproduksi supaya memperoleh keuntungan.

Oleh sebab itu penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Biaya Produksi”.

(4)

berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Apa saja jenis-jenis biaya?

2. Apa yang dimaksud dengan biaya produksi?

3. Terdiri dari apa sajakah biaya produksi?

4. Hubungan anatara titik impas dengan biaya produksi?

C.

Tujuan Masalah

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

1. Jenis-jenis biaya.

2. Pengertia apa yang dimaksud dengan biaya produksi.

3. Unsur-unsur biaya produksi

4. Penerapan perhitungan dalam proses produksi.

D. Manfaat Penulisan Makalah

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna menjadi penambah wawasan mengenai biaya produksi secara praktisi. Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca bila suatu saat berkecimpung di dunia produksi, baik diperusahaan sendiri maupun diperusahaan lain.

E.

Prosedur Makalah

Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode noninteraktif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehnsif. Data teorits dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunkan hasil kajian pustaka.

(5)

PEMBAHASAN

2.1

Teori Biaya

Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.

Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.

Ilmu yang mempelajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya. Akuntasnsi biaya pada perusahaan berhubungan dengan tugas-tugas : mencatat, mengklasifikasikan, mengintrespestasikan, menyajikan dan mengendalikan biaya dari proses produksi.

Dalam konsep ini ada biaya eksplisit dan biaya implisit.Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat,terutama melalui laporan keuangan.Contoh biaya-biaya eksplisit adalah biaya listrik, telepon, air,pembayaran gaji buruh, dan gaji karyawan.Biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat, yaitu biaya penyusutan seperti mesin atau bangunan yang sudah digunakan cukup lama. .

Setiap perusahaan harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi, terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya.

2.2 Pegelompokan Biaya

Menerut keterlibatan biaya dalam produk dapat digolongkan:

1. Biaya Bahan Langsung

a. Biaya bahan langsung = biaya yang timbul dari pemakaian semua bahan-bahan yang menjadi

bagian dari produk jadi. Contohnya telor dan terigu dalam pembuatan kue.

b. Biaya buruh langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut terlibat dalam kegiatan

proses produksi.. contoh upah untuk operator mesin.

c. Biaya overhead pabrik = seluruh biaya produksi selain biaya bahan langsung dan biaya buruh

pabrik.

(6)

 Biaya bahan tak Langsung = biaya dari semua bahan-bahan yang tidak menjadi bagian dari

suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan bahan menjadi barang. Contoh : pengelasan dalam pembuatan mobil.

 Biaya buruh tak langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada dipabrik atau diluar

pabrik, tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu produk. Contoh : gaji untuk pekerja perawatan mesin.

d. Biaya komersial = biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik. Biaya ini terdiri dari :

 Biaya Penjualan = pengeluaran yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan penjualan suatu

produksi. Seperti biaya promosi dan iklan.

 Biaya admintrasi = pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan pabrik.

 Biaya keuangan = biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk oprasi perusahaan

misalnya bungaa

2.3

Biaya produksi jangka Pendek

Jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya. Biaya produksi dalam jangka pendek antara lain.

1) Dalam hubungannya dengan tujuan biaya

Yaitu jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. .Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau dari hubungannya dengan produksi di bagi mejadi 2 yaitu

a) Biaya Langsung (direct cost)

Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu.

b) Biaya tidak Langsung (indirect cost)

Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu.

2) Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.

a) Biaya Total (TC)

Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total merupakan jumlah anara biaya variabel dan biaya tetap. TC = FC + VC.

(7)

Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah bahan baku.

c) Biaya Tetap (FC)

Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Sebaga contoh sewa tanah, biaya abondemen, dan biaya pemiliharaan pajak.

2.4

Biaya Produksi Jangka Panjang

Sebagaimana telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa dalam produksi jangka panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel. Jadi, tidak ada input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap sebagai biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan digunakan oleh perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan. Faktor-faktor produksi tersebut adalah: faktor pasar, faktor bahan mentah, faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga kerja.

a) Biaya Total (jangka panjang)

adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat

variabe. LTC = LVC dimana LTC(long run total cost) dab LVC (long run variabel cost).

b) Biaya Marjinal

Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya

total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. LMC=ΔLVC/ΔQ dimana LMC(long run

margin cost) Q(output).

2.5 Penentuan biaya produksi

1. Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai

(8)

Biaya ini terbagi atas :

a. Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan pada masa yang direncanakan.

b. Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Harga pokok standar : harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses produksi dilaksanakan. Tujuannya adalah :

1. Pengendalian biaya dan jika memungkinkan menguranginya.

2. Pengukuran efesiensi

3. Penyederhanaan prosedur pembiayaan

4. Penilaian persediaan

5. Penentuan harga jul. Cara penentuan biaya standar :

1. Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu

2. Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu

3. Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi operasi yang normal

4. Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum

(9)

2.6 Menentukan biaya produksi

A. contoh:

Harga jual hasil produksi PT. ”X” sebesar 20.425. dengan data-data biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :

Bahan baku yang digunakan Awal tahun Akhir tahun

Departemen A

Tarif upah langsung pada Dept. A Jam kerja yang terjadi pada Dept. A Tarif upah langsung pada Dept. B Jam kerja yang terjadi pada Dept. B Jam mesin pada Dept. B

Overhead pabrik Dept A (perjam buruh langsung)

Overhead pabrik Dept. B (perjam mesin)

2.400

Biaya pemasaran dan administrasi yang dibebankan oleh perusahaan sebesar 25 % dari harga pokok produksi.

Tentukan biaya total produksi serta persentasi margin.

Jawab :

BAHAN LANGSUNG

Tanggal Departemen Biaya Biaya Total

1 Januari

Tanggal Depertemen Jam Upah/jam Biaya Biaya Total

(10)

1 Januari

(11)

Maka biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan : 12.136 + 3.034 = 15.170

Harga jual produksi oleh perusahaan 20.425

Laba yang diperoleh perusahaan : 20.425 – 15.170 = 5.255

Presentasi margin yang diperoleh perusahaan sebesar :

(5.255/20.425) x 100 % = 25,73 %

2.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha

Usaha bisnis dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Di Indonesia kita mengenal 3 macam bentuk baan yaitu :

1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2. Badan Usaha Milik Swasta

3. Koperasi

Pembagian atas tiga bentuk Badan Usaha tersebut bersumber dari Undang – Undang 1945 khususnya pasal 33. Dalam pasal tersebut terutang adanya Konsep Demokrasi Ekonomi bagi perekonomian Negara. Di mana dalam Konsep Demokrasi Ekonomi ini terdapat adanya kebebasan berusaha bagi seluruh warga negaranya dengan batas – batas tertentu. Hal ini berati bahwa segenap warga negara Republik Indonesia diberikan kebebasan dalam menjalankan untuk kegiatan bisnisnya. Hanya saja kebebasan itu tidaklah tak ada batasnya, akan tetapi kebebasan tersebut ada batasanya.

Adapun batas – batas tertentu itu meliputi dua macam jenis usaha, dimana tehadap kedua jenis usaha ini pihak swasta dibatasi gerak usahanya. Kedua jenis usaha itu adalah :

a. Jenis – jenis usaha yang VITAL yaitu usaha – usaha yang memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian negara. Misalnya saja : minyak dan gas bumi, baja, hasil pertambngan, dan sebgainya.

b. Jenis – jenis usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak. Misalnya saja : usaha perlistrikan, air minum. Kereta api, pos dan telekomunikasi dan sebagainya.

Terhadap kedua jenis usaha tersebut pengusahaannya dibatasi yaitu bahwa usaha – usaha ini hanya boleh dikelola Negara.

1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BUMN adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak dalam bidang usaha apapun yang sebagian atau seluruh modalnya merupakan kekayaan Negara, kecuali jika ditentukan lain berdasarkan Undang-undang.

(12)

Ciri-ciri utama BUMN adalah :

• Tujuan utama usahanya adalah melayani kepentingan umum sekaligus mencari keuntungan. • Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan Undang-undang.

• Pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital.

• Mempunyai nama dan kekayaan serta bebas bergerak untuk mengikat suatu perjanjian, kontrak serta hubungan-hubungan dengan pihak lainnya.

• Dapat dituntut dan menuntut, sesuai dengan ayat dan pasal dalam hukum perdata.

• Seluruh atau sebagian modal milik negara serta dapat memperoleh dana dari pinjaman dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi.

• Setiap tahun perusahaan menyusun laporan tahunan yang memuat neraca dan laporan rugi laba untuk disampaikan kepada yang berkepentingan.

BUMN digolongkan menjadi 3 jenis yaitu : a. Perusahaan Jawatan (Perjan)

Perusahaan ini modalnya terdiri atas saham-saham. Sebagian sahamnya dimiliki oleh negara dan sebagian lagi dimilik oleh pihak swasta dan luar negeri.

2. Badan Usaha Milik Swasta

Bentuk badan usaha ini adalah badan usaha yang pemiliknya sepenuhnya berada ditangan individu atau swasta. Yang bertujuan untuk mencari keuntungan sehingga ukuran keberhasilannyajuga dari banyaknyakeuntungan yang diperoleh dari hasil usahanya. Perusahaan ini sebenarnya tidakalah selalu bermotif mencari keuntungan semata tetapi ada juga yang tidak bermotif mencari keuntungan. Contoh : perusahan swasta yang bermotif nir-laba yaitu Rumah Sakit, Sekolahan, Akademik, dll.

Bentuk badan usaha ini dapat dibagi kedalam beberapa macam :

a. Perseorangan

Bentuk ini merupakan bentuk yang pertama kali muncul di bidang bisnis yang paling sederhana, dimana dalam hal ini tidak terdapat pembedaan pemilikan antara hal milik pribadi dengan milik perusahaan. Harta benda yang merupakan kekayaan pribadi sekaligus juga merupakan kekayaan perusahaan yang setiap saat harus menanggung utang – utang dari perusahaan itu.

Bentuk badan usaha semacam ini pada umumnya terjadi pada perusahaan – perusahaan kecil, misalnya bengkel kecil, toko pengecer kecil, kerajinan, serta jasa dll.

Keuntungan – keuntungan dari bentuk Perseorangan ini adalah : - Penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan yang diperoleh. - Motivasi usaha yang tinggi.

- Penanganan aspek hukum yang minimal.

(13)

- Mengandung tanggung jawab keuangan tak terbatas - Keterbatasan kemampuan keuangan.

- Keterbatasan manajerial.

- Kontinuitas kerja karyawan terbatas

b. Firma

Bentuk ini merupakan perserikatan atau kongsi ataupun persatuan dari beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan usaha bersama. Perusahaan ini dimiliki oleh beberapa orang dan pimpin atau dikelola oleh beberapa orang pula.

Tujuan perserikatan ini adalahuntuk menjadikan usahanya menjadi lebih besar dan lebih kuat dalam permodalannya.

Bentuk ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan bentuk Perseorangan, akan tetapi karena Firma ini adalah gabungan dari beberapa usaha perseorangan maka kontinuitas akan lebih lama, kemampuan permodalannya akan lebih menjadi besar. Akan tetapi tidak jarang dengan bergabungnya dua orang pengusaha itu justru mengakibatkan perselisihan yang kadang – kadang usahanya menjadi tak terkontrol dengan baik karena sering terjadi konflik antar keduanya.

c. Perserikatan Komanditer (CV)

Bentuk ini banyak dilakukan untuk mempertahankan kebaikan – kebaikan dari bentuk perseorangan yang memberikan kebebasan dan penguasaan penuh bagi pemiliknya atas keuntungan yang diperoleh oleh perusahan. Disamping itu untuk menghilangkan atau mengurangi kejelekan dalam hal keterbatasan modal yang dimilikinya maka diadakanlah penyertaan modal dari para anggota yang tidak ikut aktif mengelola bisnisnya, yang hanya menyertakaan modalnya saja dalam bisnis itu.

Bentuk ini memiliki dua macam anggota yaitu :

- Anggota aktif (Komanditer Aktif) adalah anggota yang aktif menjalankan usaha bisnisnya dan menanggung segala utang-utang perusahaan.

- Anggota tidak aktif (Komanditer Diam) adalah anggota yang hanya menyertakan modalnya saja. Maka dari itu kertabatas modal perusahaan dapat dihindarkan, sehingga perusahaan akan dapat mencari dan mendapatkan modal yang lebih besar untuk keperluan bisnisnya. Hal ini merupakan salah satu kebaikan dari bentuk Perserikatan Komanditer, dibandingkan dengan bentuk – bentuk lain yang sudah dibicarakan diatas.

d. Perseroan Terbartas (PT)

Perseroan Terbatas merupakan bentuk yang banyak dipilih, terutama untuk bisnis – bisnis yang besar. Bentuk ini memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk menyertakan modalnya kedalam bisnis tersebut dengan cara membeli saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan itu. Dengan membeli saham suatu perusahaan masyarakat akan menjadi ikut serta memiliki perusahaan itu atau dengan kata lain mereka menjadi Pemilik Perusahaan tersebut. Atas pemilikan saham itu maka mereka para pemegng saham itu lalu berhak memperoleh pembagian laba atau Deviden dari perusahaan tersebut. Para pemegang saham itu mempunyai tanggung jawab yang terbatas pada modal yang disertakan itu saja dan tidak ikut menanggunng utang – utang yang dilakukan oleh perusahaan.

(14)

yang terdahulu yang memiliki tanggung jawab tak terbatas bagi para pemiliknya, yang artinya para pemilik akan menanggung seluruh utang yang dilakukan oleh perusahaan. Berarti apabila kekayaan perusahaan maka kekayaan pribadi dari para pemiliknya ikut menanggung utang tersebut. Dengan semacam itu tanggung jawab renteng. Lain halnya dengan bentuk PT dimana dalam bentuk ini tanggung jawab pemilik atau pemegang saham adalah terbatas, yaitu sebatas modal yang disetorkannya. Kekayaan pribadi pemilik tidak ikut menanggung utang – utang perusahaan. Oleh karena itu bentuk ini disebut Perseroan Terbatas (Naamlose Venootschaap/NV).

Kelebihan-kelebihan bentuk ini adalah : - Memiliki masa hidup yang terbatas.

- Pemisahan kekayaan dan utang – utang pemilik dengan kekayaan dan utang-utang perusahaan. - Kemampuan memperoleh modal yang sangat luas.

- Penggunaan manajer yang profesional.

e. Yayasan

Yayasan adalah bentuk organisasi wasta yang didirikan untuk tujuan sosial kemasyarakatanyang tidak berorientasipada keuntungan. Misalnya Yayasan Panti Asuhan, Yayasan yang mengelola Sekolahan Swasta, Yayasan Penderita Anak Cacat dll.

3. Koperasi

Koperasi adalah usaha bersama yang memiliki organisasi berdasarkan atas azaz kekeluargaan . Koperasi bertujuan untuk menyejahterahkan anggotanya. Dilihat dari lingkunganyya koperasi dabat dibagi menjadi:

1. Koperasi Sekolah

2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia 3. KUD

4. Koperasi Konsumsi 5. Koperasi Simpan Pinjam 6. Koperasi Produksi Prinsip koperasi :

- Keanggotaan bersifat suka rela - Pengelolaan bersifat demokratis • Lembaga Keuangan

Dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris) , Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya.

Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, perusahaan sekuritas, lembaga pembiayaan, dll).

(15)

Lingkungan Perusahaan yaitu seluruh faktor-faktor yang ada diluar Perusahaan yang dapat menimbulkan peluang yang lebih atau ancaman terhadap perusahaan tersebut

Bentuk-bentuk Penggabungan: > Waralaba ( franchise )

- Bentuk Pengkhususan Perusahaan Ada 4 bentuk yaitu :

1. Spesialisasi

Trust merupakan suatu bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan secara horisontal untuk membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan. Perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan trust menyerahkan saham-sahamnya kepada Trustee (orang kepercayaan) untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.

2. Holding Company

Holding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk Corporation yang menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain. Dalam hal ini status perusahaan lain akan menjadi perusahaan anak dan kebijakan perusahaan anak akan ditentukan oleh Holding (Induk). Holding Company bisa terbentuk karena terjadinya penggabungan secara vertikal maupun horisontal. Contoh Astra International, PT. Dharma Inti Utama.

3. Kartel

Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan.

Kartel dibagi dalam beberapa bentuk :

4. Sindikasi

(16)

pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi penjualan. Ada juga sindikasi perbankan (beberapa bank bersindikasi untuk membiayai suatu proyek yang besar)

5. Concern

Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat muncul sebagai akibat dari satu perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun vertikal melalui pendirian perusahaan baru.

Dengan concern, penarikan dana untuk anak perusahaan dapat dilakukan melalui induk perusahaan yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak perusahaan beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal.

6. Joint Venture

Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa perusahaan yang berdiri sendiri. Tujuan utama pembentukan perusahaan joint venture ini adalah untuk memenuhi kebutuhan komunikasi selular bagi segmen yang sering bepergian untuk menikmati layanan yang friendly (ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan akan merasakan layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara sendiri. Aktivitas pokok Bridge adalah mengembangkan suatu proses koordinasi regional dimana seluruh pelanggan dapat menikmati layanan selular regional yang ditawarkan oleh salah satu operator yang masuk dalam grup Bridge.

7. Trade Association

yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama dengan tujuan memajukan para anggotanya dan bukan mencari laba.

Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman Indonesia)

8. Gentlement’s Agreement

Persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan dengan maksud mengurangi persaingan diantara mereka.

- Cara-Cara Penggabungan / Penyatuan Usaha 1. Consolidation / Konsolidasi

adalah penggabungan beberapa perusahaan yang semula berdiri sendiri-sendiri menjadi satu perusahaan baru dan perusahaan lama ditutup

2. Merger

Dengan melakukan merger, suatu perusahaan mengambil alih satu atau beberapa PT lainnya. PT yang diambil alih tersebut dibubarkan dan modalnya menjadi modal PT yang mengambil alih. Para pemegang saham PT yang dibubarkan menjadi pemegang saham PT yang mengambil alih.

(17)

Aliansi stategi adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan dalam rangka menyatukan keunggulan yang mereka miliki untuk menghadapi tantangan pasar dengan catatan kedua perusahaan tetap berdiri sendiri-sendiri.

Contoh ; PT. A yang bergerak dalam bidang properti melakukan aliansi strategi dengan PT. B yang mempunyai keunggulan dalam peralatan untuk membangun konstruksi.Telkomsel melakukan aliansi strategis dengan enam operator selular di Asia Pasifik telah menandatangi kesepakatan pembentukan perusahaan joint venture yang dinamakan Bridge Mobile Alliance (Bridge).

4. Akuisisi

Akuisisi adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain dan perusahaan yang mengambil alih menjadi holding sedangkan perusahaan yang diambil alih menjadi anak perusahaan dan tetap beroperasi seperti sendiri tanpa penggantian nama dan kegiatan.

Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.

BAB III

3.3 Kesimpulan

(18)

1. Yang dimaksud dengan biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan (pengorbanan)

meliputi pembelian bahan mentah, mesin, upah pegawai, dan perawatan agara proses produksi dapat berjalan.

2. Biaya produksi dapat dibedakan berdaskan bentuk pengeluarnya dan janga waktunya.

Berdasarkan jangka waktunya biaya produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya produksi jangka panjang dan biaya produksi jangka pendek, sedangkan berdasrkan bentuk pengeluarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya implisit dan biaya ekplisit.

3. Selain biaya produksi ada macam-macam biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan

agar prduknya laku dipasaran anatara lain biaya admintrasi, biaya pemasaran, dan biaya keuangan.

4. Break event point (BEP) atau titik impas merupakan dimana keadaan suatu usaha tidak

mengalami rugi dan tidak mengalami keuntungan. Bila menggunakan pendekatan grafik BEP,

titik impas terjadi pada perpotongan antara income(pemasukan) dan cost

5. Usaha bisnis dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Di Indonesia kita mengenal 3 macam bentuk baan yaitu :

 Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

 Badan Usaha Milik Swasta

 Koperasi

DAFTAR PUSTAKA

Firdausriza (2010). Makalah Teori biaya produksi [Online]. Tersedia:

http://lanicitraagustini.blogspot.com/2012/03/teori-biaya-produksi.html

Ani Pinayani, Modul Kewirausahaan SMK: Memilih Bentuk Usaha dan Perijinan, Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan, 2004

Hesti Maheswari, Studi Kelayakan Bisnis, Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas

Mercubuana, Jakarta, 2011

Kartika Sari, Elsi., Simangunsong, Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, PT. Gramedia Widiasarana

Indonesia, Jakarta, 2007

(19)

Solihin, Ismail, Pengantar Bisnis: Pengenalan Praktis dan Studi Kasus, Edisi Pertama, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta, 2006

Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis: Pendekatan Praktis, Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta, 2010.

http://id.wikipedia.org

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Informasi ini digunakan untuk melakukan survei kepuasan masyarakat Kota Blitar terhadap pelayanan publik yang telah disediakan oleh pihak Dinas Komunikasi, Informatika,

Setelah didapatkan hasil berdasarkan dua rumusan masalah penelitian, selanjutnya hasil penelitian akan di paparkan dalam bentuk kosakata yang terdiri atas bentuk

1. Sistem struktur yang digunakan haruslah sesuai dengan tingkat kerawanan daerah dimana struktur bangunan tersebut berada terhadap gempa. Aspek kontinuitas dan integritas

Hasil penelitian menunjukan bahwa Kompetensi mempunyai pengaruh signifikan terhadap motivasi; Lingkungan kerja mempunyai pengaruh positif signifikan

No Soal &. 8enjelaskan proses perubahan sosial di masyarakat. 9))/% #engertian perubahan sosial. Siswa dapat menjelaskan pandangan perubahan sosial menurut pandagan tokoh

secara adat di gampong atau nama lain, tiap masalah yang ada diselesaikan secara hukum qanun dan apabila permasalahan tidak dapat diselesaikan maka permasalahan

Dengan penelitian ini, peneliti ingin mengetahui lebih jauh tentang partisipasi dari pemuda yang ada di pesantren Sidogiri Pasuruan sebagai anggota koperasi pondok

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terbanyak terdapat pada kelompok usia 18 – 24 tahun sebanyak 33 orang (62,3%) di dukung oleh penelitian herlina