• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PELAYANAN CSSD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PELAYANAN CSSD"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Dr. M. Ihsan Akbar
    • Dr. Akhmad Ikhsan Prafita Putra
    • Dr. Dedi Adnan Fauzi, MM
  • Sekolah: Rumah Sakit Umum Wiradadi Husada
  • Topik: Pedoman Pelayanan CSSD
  • Tipe: pedoman
  • Tahun: 2018
  • Kota: Sokaraja

I. PENDAHULUAN

Dokumen ini memberikan panduan mendetail mengenai prosedur dan standar pelayanan sterilisasi di Rumah Sakit Umum Wiradadi Husada. Dengan meningkatnya risiko infeksi yang terkait dengan perawatan medis, penting untuk memiliki pedoman yang jelas dalam mengelola proses sterilisasi. Pedoman ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas pelayanan melalui penerapan standar yang efektif dan efisien dalam pengelolaan alat dan bahan medis.

1.1. Latar Belakang

Latar belakang dokumen ini mencakup kebutuhan untuk mengurangi angka infeksi yang terkait dengan perawatan rumah sakit, yang dikenal sebagai Healthcare Associated Infections (HAIs). Proses sterilisasi yang tepat dan terstandarisasi diharapkan dapat meminimalkan risiko ini. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan prosedur yang jelas dan terstruktur untuk memastikan semua alat medis yang digunakan dalam perawatan pasien steril dan aman.

1.2. Tujuan Pedoman

Tujuan dari pedoman ini adalah untuk memberikan panduan bagi tenaga medis dalam melaksanakan proses sterilisasi yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Ini termasuk menjamin ketersediaan alat dan bahan medis dalam kondisi steril, serta meminimalkan kemungkinan terjadinya infeksi silang di rumah sakit. Dengan demikian, pedoman ini berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

1.3. Ruang Lingkup Pelayanan

Ruang lingkup pelayanan sterilisasi mencakup semua tahapan dari perencanaan, pengadaan, dekontaminasi, pencucian, pengemasan, hingga distribusi alat medis. Setiap tahap harus dilakukan dengan teliti untuk memastikan bahwa semua alat yang digunakan dalam perawatan pasien memenuhi standar sterilitas yang diperlukan. Pedoman ini juga mencakup prosedur untuk menangani linen dan bahan medis habis pakai.

II. STANDAR KETENAGAAN

Standar ketenagaan dalam pedoman ini menjelaskan kualifikasi dan distribusi tenaga kerja di Instalasi CSSD. Tenaga kerja dibagi menjadi beberapa kategori sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, seperti kepala instalasi, koordinator, dan staf pelaksana. Setiap kategori memiliki persyaratan pendidikan dan pengalaman yang harus dipenuhi untuk memastikan layanan sterilisasi yang berkualitas.

2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Kualifikasi tenaga kerja di Instalasi CSSD mencakup pendidikan minimal D3 di bidang kesehatan dan pengalaman kerja di bidang yang relevan. Staf harus mengikuti pelatihan tambahan tentang prosedur sterilisasi dan manajemen untuk memastikan mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas mereka. Ini penting untuk menjaga mutu layanan dan keselamatan pasien.

2.2. Distribusi Ketenagaan

Distribusi tenaga kerja di Instalasi CSSD dirancang untuk memenuhi kebutuhan operasional dengan efisien. Pengaturan shift kerja dilakukan dengan mempertimbangkan beban kerja dan permintaan layanan. Setiap shift harus terdiri dari tenaga kerja yang cukup untuk menjalankan semua proses sterilisasi dan memastikan bahwa semua alat medis tersedia dalam kondisi steril untuk digunakan.

III. STANDAR FASILITAS

Fasilitas yang memadai sangat penting untuk mendukung pelaksanaan pelayanan sterilisasi yang efektif. Standar fasilitas mencakup desain ruang, peralatan, dan lingkungan kerja yang sesuai untuk memastikan proses sterilisasi berjalan dengan baik. Ruang harus dirancang untuk meminimalkan risiko kontaminasi silang dan memastikan bahwa semua proses dapat dilakukan dengan efisien.

3.1. Bangunan Instalasi Pusat Sterilisasi

Bangunan Instalasi Pusat Sterilisasi harus dirancang sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan rumah sakit. Luas bangunan dan tata letak ruang harus memungkinkan alur kerja yang efisien, dengan pemisahan yang jelas antara area kotor dan bersih untuk mencegah kontaminasi. Desain ini juga harus mempertimbangkan kemungkinan perluasan di masa depan.

3.2. Lokasi Instalasi Pusat Sterilisasi

Lokasi Instalasi CSSD harus strategis, dekat dengan area yang paling banyak menggunakan alat steril, seperti ruang operasi. Penempatan yang tepat akan memudahkan distribusi alat steril dan mengurangi risiko kontaminasi. Selain itu, lokasi yang dekat dengan laundry akan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan linen dan bahan medis habis pakai.

IV. TATA LAKSANA PELAYANAN

Tata laksana pelayanan di Instalasi CSSD mencakup semua prosedur yang harus diikuti untuk memastikan bahwa setiap tahapan proses sterilisasi dilakukan dengan benar. Prosedur ini harus terstandarisasi dan diikuti oleh semua staf untuk menjamin mutu dan keselamatan dalam pelayanan. Pengawasan dan evaluasi berkala juga diperlukan untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan.

4.1. Manajemen Linen

Manajemen linen mencakup pengambilan, pencucian, dan distribusi linen bersih ke unit-unit di rumah sakit. Proses ini harus dilakukan dengan standar yang ketat untuk memastikan bahwa semua linen yang digunakan dalam perawatan pasien adalah bersih dan steril. Pengelolaan yang baik akan membantu mencegah penyebaran infeksi di rumah sakit.

4.2. Pengelolaan Linen

Pengelolaan linen melibatkan semua aspek dari siklus hidup linen, mulai dari penerimaan hingga distribusi. Setiap langkah harus didokumentasikan dengan baik untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas. Prosedur pengelolaan linen yang baik akan mendukung keselamatan pasien dan meningkatkan efisiensi operasional di rumah sakit.

Referensi Dokumen

  • Monitoring CSSD ( Mat Salan )
  • Monitoring CSSD ( Nathalia Candra W )
  • Pengelola Urusan CSSD ( Mat Salan )
  • Ka ISS&CSSD ( Udarto SE, MM )

Referensi

Dokumen terkait

Menurut p Iayanan, laporan ini terdiri dari 2jenis yaitu: 1) Rekapitulasi pendataan enaga dan sarana fasilitas pelayanan KB tingkat puskesmas yang melap rkan data di semua

Pedoman Pelayanan Instalasi Bedah Sentral ini dibuat untuk menjadi pedoman/acuan bagi petugas di Instalasi Kamar Operasi di Rumah sakit wava husada kesamben dalam memberikan asuhan

Infrastruktur laboratorium meliputi Gedung Laboratorium dan Sarana Penunjang, unit Laboratorium Karantina Tumbuhan, Ruang penunjang laboratorium, fasilitas sumber tenaga dan

Bagian / Departemen / Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal merupakan sarana untuk memberi pelayanan kedokteran forensik dan medikolegal,

Meningkatkan mutu layanan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya melalui pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan

Pelayanan Pemeliharaan Fasilitas Rumah Sakit adalah kegiatan pelayanan pemeliharaan fasilitas seperti preventive maintenance, reactif maintenance, curative maintenance

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan vaksinasi booster COVID-19 yaitusikap p=0,016, fasilitas penunjang pada

Sarana Fasilitas utama dalam kegiatan pelayanan di Instalasi Farmasi, terdiri dari: 1 Ruang Kantor/Administrasi Ruang Kantor/Administrasi terdiri dari: Ruang pimpinan, ruang staf,