• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata kunci : deskriptif, kualitatif, kerajinan, akar wangi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata kunci : deskriptif, kualitatif, kerajinan, akar wangi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Kerajinan merupakan hasil kebudayaan yang terlihat pada berbagai aspek kehidupan di negara kita. Oleh karena itu, banyak budaya-budaya asing yang masuk ke negara kita. Diperlukan upaya-upaya untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya asli kita, seperti meningkatkan masyarakat terhadap seni tradisional khususnya kerajinan. Selain itu, diperlukan juga peningkatan terhadap kualitas seni tradisional itu sendiri, contohnya terhadap kerajinan tangan. Salah satu tempat kerajinan tangan yang dapat kita jumpai adalah di Garut, yang terkenal dengan salah satu kerajinan tangannya yaitu kerajinan akar wangi.

Penelitian skripsi ini dilakukan memakai deskriptif-kualitatif, yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik dasar dari bahan akar wangi, proses pengolahan bahan baku kar wangi, proses pembuatan kriya akar wangi, dan proses pemanfaatan jenis-jenis kriya akar wangi sebagai produk kriya pakai. Pemilihan metode deskriptif-kualitatif berdasarkan pertimbangan mendasar bahwa kajian terhadap akar wangi bersifat pemaparan dan menjelaskan kualitas tertentu. Adapun manfaat yang diharapkan dari skripsi ini adalah agar hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi peningkatan kemampuan para perajin kriya akar wangi untuk lebih memberikan inovasinya terhadap perkembangan kriya akar wangi di Kabupaten Garut.

Penelitian ini dilakukan pada para perajin di ZOCHA Graha Kriya Garut Handicraft Center, yang berlokasi di Jl. Pakuwon No. 10 Garut. Adapun pengambilan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara, dan studi dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan cara data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan pengambilan kesimpulan.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa jenis akar wangi yang cocok sebagai bahan baku kriya akar wangi adalah jenis akar pulus wangi yang memiliki karakteristik akar yang panjang dan lurus. Selain itu, dalam proses pengolahan bahan baku akar wangi, sebagian besar menggunakan teknik tenun akar wangi sehingga menghasilkan lembaran kain tenun akar wangi. Sedangkan dalam proses pembuatan kriya akar wangi, sebagian besar menggunakan teknik menjahit. Adapun dalam proses pemanfaatan jenis-jenis kriya akar wangi sebagian besar digunakan senagai produk kriya pakai, dikarenakan adanya permintaan masyarakat terhadap kebutuhan sehari-hari.

Bagi perajin kriya akar wangi di Kabupaten Garut, hendaknya selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam membuat produk-produk kriya akar wangi dengan berbagai inovasi-inovasi baru. Bagi perajin kriya akar wangi di Kabupaten Garut, hendaknya selalu berusaha untuk menekuni dan memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam membuat kriya akar wangi. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, hendaknya selalu mendorong dan memfasilitasi masyarakatnya dengan berbagai sarana yang dibutuhkan serta membuka unit koperasi yang dapat menjual hasil karya para perajin kriya akar wangi.

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kuasaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul “KRIYA AKAR WANGI (Studi Bahan dan Produk Kriya Akar Wangi di Kabupaten Garut Jawa Barat)” ini, penulis ajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak.

Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca umumnya.

Bandung, Oktober 2009

(3)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmatNya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.

Tidak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung, membimbing, dan membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih banyak kepada:

1. Mamah dan Bapak tercinta, yang selalu ikhlas memberikan doa restu dan dukungannya, baik moril maupun materil serta kepada adik-adikku Rini Nurul Insani, Feni Nuraeni, dan M. Farhan Rahman Nugraha yang telah memberikan inspirasi dan segudang pengalaman berharga lainnya yang mengharuskan penulis merenung dan merumuskan kembali tugas dan tanggung jawab sebagai kakak yang baik.

2. Bapak Drs. Farid Abdullah, M.Sn. dan Bapak Bandi Sobandi, S.Pd., selaku Dosen Pembimbing I dan II, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam proses penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Drs. Harry Sulastianto, M.Sn., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Seni

Rupa, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

4. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Seni Rupa, yang telah memberikan pengajaran dan membekali ilmunya kepada penulis.

5. Seluruh staf tata usaha Jurusan Pendidikan Seni Rupa yang selalu memberikan bantuan administratif kepada penulis.

(4)

iv

6. Bapak Franz Limiart, Bapak H. Abdullah S. Rasadi, Bapak H. Ede, Ibu Cucu, atas informasi dan bantuannya.

7. Teman-teman angkatan 2004, atas kebersamaan dan hari-hari perkuliahan yang telah kita lewati. Semoga jalinan silaturahmi kita tetap terjaga.

8. Tiwi, Mira, Yanti, Rani, Neng, Cucu, Elin, Miftah, Dadan. Terima kasih atas saran, dukungan serta jalinan persahabatan dan kasih sayang yang kalian berikan selama ini.

9. Seluruh keluarga Asgar Muda, terutama kepada kang Cecep, kang Ano, kang Ucu atas saran, informasi dan bantuannya.

10. Teh Hera, kang Rian, kang Usep, mang Deni, atas bantuan, saran, dan dukungannya.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah mendukung, membantu, dan mendoakan.

Semoga kebaikan dan bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak, mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin.

Bandung, Oktober 2009

(5)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR ISTILAH ... xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...3

C. Tujuan Penelitian ...4

D. Manfaat Penelitian ...4

E. Metode dan Teknik Penelitian ...5

F. Lokasi dan Subyek Penelitian ...6

G. Sistematika Penulisan ...6

BAB II LANDASAN TEORI ...8

A. Seni Kriya ...8

1. Pengertian Seni Kriya ...8

2. Jenis Seni Kriya ...11

3. Unsur-Unsur Seni Kriya ...11

(6)

vi

B. Akar Wangi ...17

1. Sejarah Perkembangan Akar Wangi ...17

2. Botani Akar Wangi ...18

3. Karakteristik Akar Wangi ...20

4. Pembibitan dan Penanaman Akar Wangi ...21

5. Pemeliharaan dan Pemanenan Akar Wangi ...23

C. Kriya Akar Wangi ...28

1. Pengertian Kriya Akar Wangi ...28

2. Proses produksi Kriya Akar Wangi...28

3. Proses Pemanfaatan Kriya Akar Wangi Sebagai Produk Kriya Pakai ...30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...31

A. Lokasi dan Subyek Penelitian ...31

B. Pendekatan dan Metode Penelitian ...32

C. Sumber Data ...33

D. Teknik Pengumpulan Data ...33

E. Teknik Analisis Data ...34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...36

A. Deskripsi Hasil Penelitian ...36

1. Letak Geodrafis Kabupaten Garut ...36

(7)

vii

B. Alat-alat dan Bahan Penunjang Produk Kriya Akar Wangi ...44

1. Alat-alat dan Bahan Penunjang Produk Kriya Akar Wangi Tanpa Teknik Tenun ...44

2. Alat-alat dan Bahan Penunjang Produk Kriya Akar Wangi dengan Teknik Tenun ...44

C. Produk-produk Kriya Akar Wangi ...61

1. Produk- produk Kriya Akar Wangi Tanpa Teknik Tenun ...62

2. Produk-produk Kriya Akar Wangi dengan Teknik Tenun ...64

D. Proses Produksi Kriya Akar Wangi ...68

1. Proses Produksi Kriya Akar Wangi Tanpa Teknik Tenun ...68

2. Proses Produksi Kriya Akar Wangi dengan Teknik Tenun ...73

E. Proses Pemanfaatan Jenis-Jenis Kriya Akar Wangi Sebagai Produk Kriya Pakai ...78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...94

A. Kesimpulan ...94

B. Saran ...95

DAFTAR PUSTAKA ...96 LAMPIRAN – LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Tanaman Akar Wangi……… 41

Gambar 4.2 Jenis-jenis Akar Wangi ...41

Gambar 4.3 ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) ...45

Gambar 4.4 Mesin Jahit Listrik ...46

Gambar 4.5 Mesin Jahit/Kejek ...49

Gambar 4.6 Mesin Obras ...50

Gambar 4.7 Meteran Baju ...51

Gambar 4.8 Gunting ...51

Gambar 4.9 Pensil ...52

Gambar 4.10 Kapur Jahit ...55

Gambar 4.11 Benang ...56

Gambar 4.12 Jara ...57

Gambar 4.13 Kuas ...58

Gambar 4.14 Lembaran Kain Tenun Akar Wangi ...59

Gambar 4.15 Cat Tekstil ...60

Gambar 4.16 Replika Binatang ...62

Gambar 4.17 Pohon Natal dan Rumbai ...63

Gambar 4.18 Boneka Jelangkung ...63

Gambar 4.19 Kap Lampu Indian ...64

Gambar 4.20 Penutup/Sarung Galon...80

(9)

ix

Gambar 4.22 Tempat Tisu………84

Gambar 4.23 Sarung Bantal Kursi………86

Gambar 4.24 Tas………...87

Gambar 4.25 Tempat Koran/Majalah………89

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nama-nama Istilah untuk Tanaman Akar Wangi di Indonesia ...19

Tabel 2.2 Nama-nama Istilah untuk Tanaman Akar Wangi di Beberapa Negara ...19

Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Ketinggian dari Permukaan Laut ...39

Tabel 4.2 Luas Wilayah Menurut Kemiringan ...40

Tabel 4.3 Jenis-jenis Tanaman Akar Wangi dan Karakteristiknya ...42

Tabel 4.4 Kelebihan dan Kelemahan Akar Wangi...43

Tabel 4.5 Produk-produk Kriya Akar Wangi dengan Teknik Tenun...65

Tabel 4.6 Proses Pertenunan ...77

Tabel 4.7 Fungsi Kriya Akar Wangi ...79

(11)

xi

DAFTAR ISTILAH

Additive : Bahan tambahan untuk menjadikan cat mudah

diaplikasikan dan hasilnya sesuai dengan keinginan Benzoat : Zat kimia untuk bahan pengawet

Cones : Tempat untuk menggulung kain dari bahan kardus

Craft : Bahasa Inggris untuk kata “kerajinan”; barang dihasilkan melalui keterampilan tangan

Cutter : Alat pemotong Data display : Penyajian data Data reduction : Reduksi data Finishing : Hasil akhir Flexibility : Kelenturan

Furfurol : Cairan bening tanpa warna mirip minyak, berbau menyengat

Glue : Perekat Gold : Emas

Graphein : Bahasa Yunani untuk kata “grafit” Handmade : Buatan tangan

Hardness : Keras

Interviewee : Orang yang diwawancarai

Interviewer : Pewawancara/orang yang memberikan pertanyaan Kejek : Sebutan untuk mesin jahit dahulu

(12)

xii Knitting : Merajut

Liat : Lemah, tidak kaku, tak mudah patah/putus Methodos : Cara

Outline : Garis besar

Pigment : Pewarna dan menciptakan daya tutup cat Plumbago : Grafit, timbel hitam

Research : Penelitian suatu masalah secara bersistematis, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta yang baru, atau melakukan penafsiran yang lebih baik

Shape : Wujud Skill : Kemampuan

Solvent : Pengencer cat sebelum diaplikasikan ke barang. Standard : Salah satu merek mesin jahit

Tassel : Bahasa inggris untuk kata “rumbai”

Variable : Faktor/unsur yang ikut menentukan perubahan Vehicle : Komponen pokok dalam cat yang berfungsi untuk

menghasilkan unsur keras, kelenturan dan pembentukan lapisan

Vetiveria Zizanioides : Nama ilmiah untuk tanaman akar wangi Vetiverol : Zat aktif pada minyak akar wangi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pernyataan oleh peneliti sebelumnya dapat diketahui bahwa MA telah terbentuk setelah dikalsinasi pada rentang temperatur 600 o C-900 o C, dengan semakin

bahwa beberapa ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengawasan Iklan Kosmetika perlu

Jurnal Penerimaan Tunai Tarikh Butir Folio Tunai (Debit) Bank Diskaun

Berdasarkan hasil dan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa (1) faktor penentu anak untuk bekerja dan bersekolah adalah jenis kelamin anak, usia anak, lokasi

Peubah tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah pelepah, panjang pelepah ke-9, jumlah anak daun pelepah ke-9, dan luas daun pelepah ke-9 menunjukkan hasil yang tidak

penilan orang yang lebih rasional dan lebih kuat. c) Rasa takut juga bisa menjadi seorang guru agung dan memberikan. wawasan karena, tidak seperti cinta, rasa takut

Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Donna (2011) yang sebelumnya menyebutkan bahwa PDRB tidak berpengaruh terhadap penerimaan pajak reklame. Dalam hal ini

Dari perhitungan rata-rata laju kerusakan, dapat kita ambil kesimpulan untuk menentukan waktu perawatan forklift scaglia tidak lebih dari 27 hari sekali, yakni