• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Jurnal Penelitian Berdasarkan Fenomena

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembahasan Jurnal Penelitian Berdasarkan Fenomena"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Pembahasan Jurnal Penelitian Berdasarkan Fenomena

Pembahasan Jurnal Penelitian Berdasarkan Fenomena

”” (Diajukan Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian) (Diajukan Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian)

Disusun Oleh: Disusun Oleh: Kelompok 3 Kelompok 3 Radinal

Radinal Hakam Hakam 150610009082150610009082 Medina

Medina Juniar Juniar 150610009086150610009086 Olga

Olga Maria Maria 150610100089150610100089 Mega

Mega Meilany Meilany P. P. 150610100092150610100092 Atika

Atika Stevi Stevi L. L. 150610100095150610100095

Dosen Pengajar: Dosen Pengajar:

Dr. Sri Fatimah SP., MAB., Ph.D Dr. Sri Fatimah SP., MAB., Ph.D

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

(2)

KATA PENGANTAR 

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan tugas analisis jurnal.

Tugas ini dibuat dan disusun untuk membantu mahasiswa/i untuk dapat memahami mengenai jurnal yang mengangkat fenomena, baik bagaimana aplikasinya, metodenya, sampai kepada jurnal itu dipublikasikan. Di samping itu rangkuman ini juga bertujuan untuk  memenuhi nilai tugas mata kuliah Metodologi Penelitian.

Dalam pembuatan tugas ini, kami tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Sri Fatimah SP., MAB., Ph.D selaku dosen pengajar mata kuliah ini sehingga memotivasi mahasiswa/i untuk mencari ragam informasi tentang metodologi penelitian melalui studi  pustaka. Terima kasih juga kepada kedua orang tua tim penyusun dan pihak-pihak lain baik 

secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini. Tim penyusun menyadari bahwa isi dari tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi penyempurnaan tugas selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga tugas ini  bermanfaat dan dapat menambah wawasan para pembacanya.

Jatinangor, September 2013

(3)

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar  ………... i Daftar Isi ………... ii Bab I - Pendahuluan ………....…………... 1 1.1 Latar Belakang ………... 1 1.2 Rumusan Masalah………... 2 1.3 Tujuan Penulisan ………... 2 Bab II – Pembahasan ………... 3 2.1 Analisis Metode ... 3

2.2 Analisis Strategi Pengumpulan Data ... 5

2.3 Analisis Etika ... 6

2.4 Analisis Teori ... 9

2.5 Hasil dan Pembahasan ... 11

Bab III - Penutup ………... 13

3.1 Kesimpulan ……….…... 13

Daftar Pustaka ………... . 14

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan berawal dari rasa ingin tahu mengenai suatu fenomena yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Rasa ingin tahu tersebut merangsang kita untuk  mengetahui lebih mendalam mengenai apa, mengapa atau bagaimana fenomena yang kita temukan. Dengan demikian, ilmu pengetahuan barawal dari adanya fenomena, baik fenomena itu terjadi di alam, masyarakat atau diri manusia. Fenomena dapat pula timbul dari gagasan yang berupa praduga, tanpa adanya kejadian yang konkrit. Fenomena itu dapat pula diciptakan melalui percobaan dalam lingkungan yang terkendali. Selanjutnya fenomena itu diamati dan dinalar untuk mencari hubungan sebab-akibat (kausalitas) antara variabel dalam fenomena tersebut. Proses pengamatan dan penalaran tersebut dilakukan secara sistematis dengan cara yang disebut metode ilmiah. Jadi, ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang hubungan sebab-akibat suatu fenomena yang disusun secara sistematis dari pengamatan,  penalaran atau percobaan.

Pengembangan ilmu pengetahuan dimulai dengan menetapkan postulat-postulat, yaitu asumsi yang dianggap benar tanpa harus dibuktikan. Selanjutnya disusun logika, yaitu aturan  berpikir yang berlaku dalam cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Logika tersebut

diterapkan dengan sistematis untuk membangun tesis (pendapat) atau teori tentang hubungan sebab-akibat sebagai hasil postulat dan logika dalam sistem berpikir tersebut diatas. Dalam membangun ilmu pengetahuan, kebenaran hubungan sebab-akibat dijabarkan dari fakta-fakta yang diamati dari fenomena yang diteliti. Kebenaran tersebut harus bersifat universal dan dapat diuji kembali. Cara pengembangan ilmu pengetahuan seperti diuraikan di atas disebut metode ilmiah. Dengan demikian ilmu pengetahuan dan metode ilmiah mempunyai sifat logis, obyektif, sistematis, andal, dirancang, dan akumulatif.

Jurnal penelitian yang kami bahas adalah “HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN TENTANG LINGKUNGAN SEHAT DENGAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEBELI SAYURAN ORGANIK DI CARREFOUR PLAZA MEDAN FAIR TAHUN 2013”.

Sayuran organik adalah sayuran yang diproduksi tanpa menggunakan bahan – bahan kimia sintesis. Kelebihan sayuran organik diantaranya mengandung lebih banyak antioksidan dan zat nutrisi seperti vitamin C, zat besi, magnesium, fosfor, dan mineral serta  phytonutrients yaitu zat gizi dalam buah dan sayuran yang dapat melawan kanker. Selain itu

(5)

lingkungan pertanian sayuran organik juga lebih aman dan ramah, khususnya terhadap ekosistem lingkungan hidup, seperti tanah, udara dan air (Isdiayanti 2007).

Perkembangan permintaan konsumen global terhadap produk organik terus mengalami peningkatan. Ini disebabkan karena produk organik rasanya lebih enak, lebih sehat, dan tentunya baik bagi lingkungan. Survei pada tahun 1998 di Eropa, menunjukkan  bahwa 94% responden membeli produk organik karena mereka sangat peduli akan kesehatan  pribadi serta anggota keluarganya. Sementara di Amerika Serikat pada tahun 1997 dilaporkan  bahwa pangsa pasar produk organik sekitar US $ 3.5 milyar per tahun dan dalam tahun 2000

meningkat sekitar dua kali lipatnya.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah kali ini adalah :

1. Bagaimana strategi yang digunakan dalam penelitian berdasarkan fenomena? 2. Bagaimana etika, dan metode yang digunakan dalam penelitian fenomena?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi, etika, metode serta pembahasan dari jurnal  penelitian (fenomena)

2. Membahas jurnal penelitian tentang “HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN

PENGETAHUAN TENTANG LINGKUNGAN SEHAT DENGAN

KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEBELI SAYURAN ORGANIK DI CARREFOUR PLAZA MEDAN FAIR TAHUN 2013”

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 ANALISIS METODE

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survai yang bersifat deskriptif analitik dengan rancangan penelitiancross sectional study. Penelitian dilaksanakan di Carrefour Plaza Medan Fair jalan Jend. Gatot Subroto dengan populasi adalah adalah seluruh konsumen yang membeli sayuran organik. Berdasarkan data jumlah pengunjung di Carrefour  Plaza Medan Fair pada tahun 2012 diketahui rata –  rata jumlah pengunjung sebesar 8.000 orang setiap harinya. pengambilan sampel menggunakan rumus besar sampel (Notoatmodjo, 2005).

Penelitian Deskriptif 

Salah satu tipe survey adalah dengan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif  merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Maksudnya,

1) Bersifat mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual. Adakalanya penelitian ini dimaksudkan hanya membuat deskripsi atau uraian suatu fenomena, tidak untuk mencari hubungan antar variabel, menguji hipotesis atau membuat ramalan.

2) Penelitian Deskriptif sering disebut dengan Penelitian Survei

3) Bersifat mencari informasi faktual dan dilakukan secara mendetail.

4) Mengidentifikasi masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek  yang sedang berlangsung.

5) Mendeskripsikan subjek yang sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu dalam waktu yang bersamaan.

Langkah-langkah dalam penelitian deskriptif : 1. Memiliki permasalahan yang akan diteliti 2. Membuat pertanyaan dan pembatasan masalah 3. Membuat kerangka

4. Menentukan alat atau teknik pengumpulan data 5. Menggunakan sampling

(7)

7. Dianalisis

8. Mendapatkan jawaban dari penelitian yang telah dilakukan

Survey Analitis

Survei analitis adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi, dalam kasus ini adalah mencari tahu tentang apakah ada hubungan antara karakteristik dan pengetahuan tentang lingkungan sehat dengan keputusan konsumen dalam membeli sayuran organik di Carrefour Plaza Medan Fair tahun 2013. Kemudian melakukan analisis dinamika kolerasi antara fenomena, baik antara faktor risiko dan faktor efek.

Maksudnya faktor efek yaitu suatu akibat dari adanya faktor risiko, kalau faktor  risiko yaitu suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh). Salah satu  pendekatan survey analitik adalah penelitian cross sectional.

Penelitian Cross Sectional

Survey cross sectional ialah penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat ( point time approach). Penelitian cross sectional ini sering disebut  juga penelitian transversal, dan sering digunakan dalam penelitian-penelitian epidemiologi.

Kelebihan-kelebihan studi cross sectional dalam jurnal

a. Memungkinkan menggunakan populasi dari masyarakat, sehingga generalisasi lebih baik. Populasi yang digunakan adalah seluruh konsumen yang membeli sayuran organik di Carrefour Plaza Medan Fair 

 b. Dapat untuk meneliti banyak variabel sekaligus

c. Relatif mudah, murah dengan hasil yang cepat, karena peneliti hanya menyebarkan kuisioner yang diambil dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling  yaitu mengambil sampel atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di tempat  penelitian

d. Jarang terancamdrop out 

e. Dapat digunakan untuk tahap awal penelitian kohort/eksperimen f. Dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya

(8)

Kekurangan-kekurangan studi cross sectional :

a. Diperlukan subjek penelitian yang besar, dalam jurnal yaitu diperlukan sampel sebanyak  98 orang, dari rata-rata 8.000 pengunjung setiap harinya

 b. Tidak dapat menggambarkan apakah benar adanya hubungan antara karakteristik dan  pengetahuan tentang lingkungan sehat dengan keputusan konsumen dalam membeli

sayuran organik di Carrefour Plaza Medan Fair secara akurat c. Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan.

d. Kesimpulan korelasi faktor risiko dengan faktor efek paling lemah bila dibandingkan dengan dua rancangan epidemiologi yang lain

2.2 ANALISIS STRATEGI PENGUMPULAN DATA

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei yang bersifat deskriptif  analitik dengan rancangan penelitian Cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di Carrefour Plaza Medan Fair jalan Jend. Gatot Subroto dengan populasi adalah seluruh konsumen yang membeli sayuran organik. Berdasarkan data jumlah pengunjung di Carrefour Plaza Medan Fair pada tahun 2012 diketahui rata  –  rata jumlah pengunjung sebesar 8.000 orang setiap harinya. pengambilan sampel menggunakan rumus besar sampel (Notoatmodjo, 2005).

Diketahui bahwa besar sampel minimal 98 orang yang diambil dengan teknik   pengambilan sampel secara accidental sampling, yaitu mengambil sampel atau responden

yang kebetulan ada atau tersedia di lokasi penelitian (Notoatmodjo, 2005). Responden yang akan dijadikan sampel adalah konsumen yang telah membayar sayuran organik di meja kasir.

Penelitian deskriptif biasanya merupakan penelitian yang ditujukan untuk  mendeskripsikan fenomena – fenomena yang ada,baik alamiah maupun fenomena buatan manusia. Sehingga strategi ini tepat jika digunakan untuk fenomena yang ingin jurnal ini  bahas. Jurnal ini menggunakan deskriptif analitik dengan kata lain penalti melakukan survei

langsung ke lapangan dan melakukan analisis kualitatif terhadap aktivitas sampel dalam melakukan aktivitas, yang sampai pada akhirnya diberikan kuesioner saat selesai berbelanja.

Pada penelitian ini juga penulis jurnal mengungkapkan rancangan penelitian yaitu Cross Sectional Study. Rancangan tersebut merupakan rancangan yang mempelajari dinamika hubungan atau kooperasi antara faktor risiko dengan dampaknya, dengan kata lain  penelitian ini meneliti hubungan pengetahuan para sampel dengan kebiasaan membeli produk 

(9)

 berkaitan dengan medis, namun kami menyimpulkan bahwasanya peneliti ingin mengamati hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kebiasaan berbelanja produk organik atau memastikan adanya hubungan sebab dan akibat.

2.3 ANALISIS ETIKA Etika Penelitian

Etika penelitian dikatakan sebagai suatu sikap dan acuan yang harus dijunjung tinggi dalam melakukan suatu penelitian agar penelitian dapat berjalan dengan lancar. Kode etika  peneliti adalah acuan moral bagi peneliti dalam melaksanakan proses penelitian untuk   pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Etika penelitian berkaitan dengan beberapa

norma, yaitu norma sopan-santun yang memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di masyarakat, norma hukum mengenai pengenaan sanksi ketika terjadi pelanggaran, dan norma moral yang meliputi itikad dan kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian (nic.unud.ac.id). Selain itu, di dalam Etika penelitian dikatakan sebagai suatu sikap dan acuan yang harus dijunjung tinggi dalam melakukan suatu penelitian agar penelitian dapat berjalan dengan lancar. Kode etika peneliti adalah acuan moral bagi peneliti dalam melaksanakan  proses penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(jurnal.pdii.lipi.go.id).

Kaidah dasar etika penelitian mencakup beberapa hal diantaranya: 1. Menghormati martabat subjek penelitian.

Penelitian yang dilakukan harus manjunjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek harus dihargai.

2. Asas kemanfaatan.

Penelitian yang dilakukan harus mepertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko/dampak negatif yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.

3. Berkeadilan.

Dalam melakukan penelitian, setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat, dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus seimbang.

4.  Informed consent .

(10)

 penelitian yang akan dilakukan. Baik mengenai tujuan penelitian, tatacara penelitian, manfaat yang akan diperoleh, resiko yang mungkin terjadi, dan adanya pilihan bahwa subjek   penelitian dapat menarik diri kapan saja. Pernyataan yang dibuat dalam informed consent

harus jelas dan mudah dipahami sehingga subjek akan tahu bagaimana penelitian dijalankan. Selain itu, subjek penelitian harus secara sukarela mengisi informed consent tersebut.

Adapun aspek kemanfaataninformed consent antara lain adalah:

 Penghormatan pada seseorang.

Subjek yang diteliti berhak menentukan apakah ia akan terus mengikuti penelitian atau  berhenti.

 Melindingi subjek penelitian.

Dengan adanya informed consent maka subjek penelitian akan terlindungi dari penipuan maupun ketidakterusterangan dalam penelitian tersebut. Selain itu, subjek penelitian akan terlindungi dari segala bentuk tekanan.

 Melindungi peneliti.

Karena subjek penelitian telah menyepakati apa yang tertuang dalam informed consent maka hal ini akan melindungi peneliti dari gugatan yang mungkin muncul dari subjek   penelitian

 Kerahasiaan.

Informasi, data, sampel (material) merupakan rahasia. Penggunaannya harus sesuai danga yang telah dinyatakan sebelumnya. Selain itu, kerahasiaan juga menyankut identitas subjek penelitian.

Hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam etika penelitian adalah bahwa peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah untuk memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia. Disamping itu, peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan dan  barisan yang diperkenankan oleh hukum yang berlaku, bertindak dengan mendahulukan kepentingan dan keselamatan semua pihak yang terkait dengan penelitiannya, berlandaskan tujuan mulia berupa penegakan hak-hak asasi manusia dengan kebebasan-kebebasan mendasarnya. Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dan jalannya penelitian dengan  penuh rasa tanggung jawab dan jujur. Dan terkhir, peneliti haruslah membuka diri terhadap

(11)

Plagiarisme sering menjadi cap buruk bagi seorang peneliti yang tidak memperhatikan kaidah penulisan dengan seksama. Plagiarisme sendiri dapat dimaknai ke dalam berbagai  bentuk, baik itu mengutip secara langsung hasil penelitian orang lain maupun melakukan  parafrasa tanpa menyertakan sitasi dari sumber aslinya. Penggunaan etika penelitian juga  penting diperhatikan dalam tata cara mengutip karya orang lain. Aturan dan tata cara yang  berlaku harus dituruti. Kutipan dapat berupa tulisan-tulisan buku, majalah, surat kabar, gambar ataupun foto, E-Book dan sumber atau media lainnya. Ketika peneliti melakukan  pelanggaran terhadap etika ini, sanksi yang dikenakan disesuaikan dengan bentuk   pelanggaran. Namun pelanggaran yang terjadi biasanya berupa plagiarisme ataupun penipuan

saintifik oleh akademisi yang berakibat pada pencopotan gelar, penarikan artikel ilmiah, dan  bahkan pencabutan hak-hak akademisi lainnya.

Dan, dalam menyebarkan informasi tertulis dari hasil penelitiannya, informasi  pendalaman pemahaman ilmiah dan/atau pengetahuan baru yang terungkap dan diperolehnya, disampaikan ke dunia ilmu pengetahuan pertama kali dan sekali, tanpa mengenal duplikasi atau berganda atau diulang-ulang.

Etika Penelitian dalam Jurnal “Hubungan Karakteristik dan Pengetahuan tentang Lingkungan Sehat dengan Keputusan Konsumen dalam Membeli Sayuran Organik di Carrefour  Plaza Medan Fair 2013”

Etika penelitian berkaitan dengan “benar” atau “salah” dalam melakukan penelitian. Seorang peneliti dalam hal ini perlu memperhitungkan apakah penelitiannya layak atau tak  layak untuk dilakukan. Menurut kelompok kami, dalam jurnal ini etika penelitian sudah digunakan dengan baik karena telah memenuhi prosedur etika yang semestinya. Penelitian yang dilakukan harus menghargai kebebasan individual untuk bertindak sebagai responden atau subjek penelitian. Responden harus dijamin dan dilindungi karena pengambilan data dalam penelitian dapat saja menyinggung ke arah hak asasi manusia. Dalam jurnal yang dibahas, kerahasiaan identitas responden sangat dijaga sehingga dalam jurnal tidak ditemukan  pencantuman nama atau biodata terkait dari para responden.

Etika yang baik juga dapat dilihat dari pengutipan pendapat-pendapat atau pernyataan- pernyataan ahli yang diambil penyusun. Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat seseorang dari seorang pengarang atau seseorang yang sangat terkenal, baik terdapat dalam  buku, surat kabar, majalah, atau media elektronika. Fungsinya sebagai bukti atau memperkuat

(12)

 baca. Contohnya: (Junaedi, 2006), (Pracaya, 2002), dan lainnya. Peneliti juga menjunjung tingi praktik kepengarangan, dalam artian hanya orang yang betul-betul memberikan sumbangan berarti yang pantas dikutip pernyataan dan pendapatnya.

Peneliti juga sangat terbuka terhadap publikasi atas penelitiannya. Sains bukan  pengalaman pribadi tapi pengetahuan yang dibagikan berdasarkan pemahaman bersama. Penelitian yang dilakukan benar-benar baru dan bertujuan untuk memberikan informasi ilmiah mengenai daya beli sayuran organik berdasarkan pengetahuan konsumen atas kesehatan. Seperti etika yang telah ada, yakni objektivitas, peneliti juga telah memahami nilai dasar tersebut dan hasil karta yang dibuatnyabersifat objektif.

2.4 ANALISIS TEORI

Yang melatarbelakangi penelitian dalam jurnal ini adalah adanya fenomena kesadaran konsumen global akan produk  – produk pertanian yang aman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan pada era globalisasi ekonomi saat ini yang semakin meningkat. Kesadaran ini diwujudkan dalam keputusan konsumen global untuk membeli produk  – produk pertanian yang aman dan menolak membeli produk  –  produk yang dianggap tidak aman atau  berbahaya. Di Indonesia perkembangan permintaan akan produk pertanian organik setiap

tahunnya juga cenderung mengalami peningkatan. Ketika konsumen menyadari kebutuhan akan sayur  – sayuran terutama sayuran organik yang bebas dari bahan – bahan kimia maka konsumen akan mengambil keputusan untuk mengkonsumsi sayuran organik.

Berdasarkan fenomena yang ada diatas terdapat beberapa teori yang memberikan  penjelasan atau justifikasi apa yang menjadi alasan konsumen melakukan pembelian sayuran organik. Adapun teori yang digunakan dalam jurnal yang berjudul “Hubungan Karakteristik  dan Pengetahuan tentang Lingkungan Sehat dengan Keputusan Konsumen dalam Membeli Sayuran Organik di Carrefour Plaza Medan Fair” diantaranya:

1. Teori proses pengambilan keputusan membeli menurut Kotler. Berdasarkan teori tersebut, Menurut Kotler, proses pengambilan keputusan membeli dapat dibagi menjadi lima tahap, yaitu:

1. Pengenalan masalah atau kebutuhan.

Proses pembelian dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan atau masalah dimana konsumen merasakan adanya perbedaan antara kondisi aktual dengan yang diinginkan. Hal ini terjadi karena stimulus internal (seperti rasa haus dan lapar) atau stimulus eksternal (iklan, pajangan produk).

(13)

2. Pencarian informasi. Menurut Kotler (2000), sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari empat kelompok yaitu :

a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga dan kerabat.

 b. Sumber komersil : iklan, tenaga penjual, pedagang dan perantara. c. Sumber publik : media massa, organisasi penilai konsumen.

d. Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk. 3. Evaluasi alternatif.

Kotler (2000) mengemukakan bahwa konsumen yang melakukan evaluasi alternatif   berusaha memuaskan kebutuhan dan mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

Konsumen akan memandang produk sebagai serangkaian produk dengan atribut yang berbeda. Atribut-atribut produk yang dianggap relevan dan menonjol akan mendapat perhatian dari konsumen. Selain itu pasar suatu produk dapat disegmentasikan berdasarkan atribut-atribut yang menonjol bagi kelompok atau konsumen yang berbeda.

4. Keputusan pembelian.

Menurut Kotler (2000), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian adalah :

a. Faktor budaya : kultur, subkultur dan kelas sosial.

 b. Faktor sosial : kelompok acuan, keluarga, peranan dan status.

c. Faktor kepribadian : usia dan tingkatan kehidupan, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.

d. Faktor kejiwaan : motivasi, pandangan, belajar, kepercayaan dan sikap. 5. Perilaku pasca-pembelian

Perilaku konsumen setelah proses pembelian yaitu konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan dan ketidakpuasan. Hal ini akan mempengaruhi tindakan  pembelian selanjutnya. Konsumen yang tidak puas akan menghentikan pembelian  produk atau akan menceritakan yang kurang baik kepada orang lain. Hal ini akan

memberikan pengaruh buruk terhadap produk.

Konsumen membentuk harapan mereka atas pesan-pesan yang diterima dari  penjual/pemasar, teman dan sumber informasi lainnya. Jika penjual membesar- besarkan manfaat produk, kemungkinan konsumen akan mengalami harapan yang tidak tercapai yang menyebabkan ketidakpuasan. Semakin besar jarak antara

(14)

Melalui teori proses pengambilan keputusan membeli, peneliti dapat mengkaji  bagaimana proses konsumen dalam mengambil keputusan membeli sayuran organik di

Carrefour Plaza Medan Fair.

2. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang salah satunya  pendidikan. Tingkat pendidikan menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi  pendidikan seseorang makin semakin baik pula pengetahuanya (Wied Hary A, 1996 dalam Hendra AW, 2008). Melalui hal ini, peneliti dapat mengkaji sejauh mana tingkat  pendidikan dapat mempengaruhi konsumen untuk memutuskan membeli sayuran

organik.

3. Teori permintaan. Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada  berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Dalam teori permintaan salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah pendapatan. Tingkat pendapatan perkapita dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat. Melalui teori ini, peneliti dapat mengkaji bagaimana tingkat pendapatan konsumen dapat mempengaruhi terhadap adanya peningkatan pembelian terhadap sayuran organik.

2.6 HASIL DAN PEMBAHASAN

Carrefour Plaza Medan Fair merupakan toko ritel yang menjual berbagai kebutuhan sehari – hari dengan konsep one stop shopping. Produk buah – buahan dan sayur  – sayuran  bersama dengan beberapa produk makanan, berada pada lantai satu yang disebut bagian  Fresh. Produk sayuran yang tersedia di Carrefour Plaza Medan Fair terdiri dari sayuran

organik dan sayuran non-organik. Sayuran organik mulai tersedia diCarrefour Plaza Medan Fair pada tahun 2009 sampai dengan sekarang. Beberapa jenis sayuran organik yang tersedia diantaranya adalah kangkung, bayam hijau, bayam merah, kubis, tomat, jagung, wortel, sawi, selada, dan pakchoy. Untuk produk sayuran non-organik variasi dan kuantitasnya cenderung lebih banyak tersedia setiap hari. Begitu pula dengan harga yang ditawarkan, sayuran non-organik cenderung lebih murah dibandingkan dengan sayuran non-organik.

Karakteristik umum dari responden adalah responden mayoritas berumur 19-44 tahun dan sering membeli sayuran organik (55,1%). Tingkat penghasilan responden >Rp 2.000.001 serta memutuskan untuk sering membeli sayuran organik (64,3%). Mayoritas responden yang  berpendidikan Akademik/perguruan tinggi memutuskan sering membeli sayuran organik 

(15)

dengan empat orang dalam satu rumah tangga memutuskan sering membeli sayuran organik  (56,1%).

Dari pembahasan keputusan konsumen membeli suatu produk dilatar belakangi  berbagai hal. Keputusan dalam membeli adalah pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih  pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif yang lebih baik dan menguntungkan. Ketika konsumen menyadari kebutuhan akan sayur  – sayuran terutama sayuran organik yang bebas dari bahan – bahan kimia maka konsumen akan mengambil keputusan untuk mengkonsumsi sayuran organik.

Salah satu faktor yang dapat menentukan kualitas dan kuantitas bahan pangan adalah  penghasilan keluarga. Hal ini dapat dilihat dari harga produk, apabila harga produk sayuran organik lebih mahal daripada produk non-organik dan konsumen tetap membeli maka konsumen tersebut mencari kepuasan yang didukung oleh tingkat penghasilannya. Sehingga konsumen yang penghasilannya tinggi, cenderung memiliki peluang yang lebih besar dalam mengkonsumsi dan menerima produk sayuran organik.

Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus ( presdiposising ) yang  berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat (Achmadi,

2008). Suhardjo, dkk (1989) menyatakan bahwa tingkat pendidikan formal ibu rumah tangga  berhubungan positif dengan perbaikan dalam pola konsumsi pangan keluarga dan pola  pemberian makanan pada anggota keluarga. Faktor pendidikan selain dapat menentukan  proporsi penggunaan pendapatan untuk konsumsi keluarga, juga dapat menentukan kualitas, kuantitas, dan keanekaragaman bahan pangan dalam menu sehari – hari. Semakin baik   pengetahuan seseorang tentang produk sayuran organik maka keputusan dalam membeli

sayuran organik untuk dikonsumsi sehari – hari akan semakin sering dilakukan.

Serta kesesuaian sang peneliti menggunakan teori pendukung yang menjadi acuan dalam jurnal tersebut, Teori proses pengambilan keputusan membeli menurut Kotler, Faktor   pendidikan yang mempengaruhi pembelian sayuran organik serta teori permintaan sudah

sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Dari penelitian tersebut, dapat dijelaskan bahwa konsumsi sayuran organik semakin meningkat di era sekarang, karena saat ini semakin banyak konsumen yang peduli dan peka terhadap kesehatan dan berkat daya beli juga konsumen dapat memperoleh kepuasan akibat  pembelian dari sayuran organik tersebut. Maka dari itu diperlukan penyediaan yang cukup atas  permintaan sayuran organik.

(16)

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai jurnal penelitian tersebut, dapat diambil kesimpulan diantaranya :

1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai yang bersifat deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study. Survey cross  sectional ialah penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor 

resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat ( point time approach).

2. Penelitian deskriptif biasanya merupakan penelitian yang ditujukan untuk  mendeskripsikan fenomena – fenomena yang ada,baik alamiah maupun fenomena  buatan manusia. Sehingga strategi ini tepat jika digunakan untuk fenomena yang ingin  jurnal ini bahas. Jurnal ini menggunakan deskriptif analitik dengan kata lain penalti melakukan survei langsung ke lapangan dan melakukan analisis kualitatif terhadap aktivitas sampel dalam melakukan aktivitas, yang sampai pada akhirnya diberikan kuesioner saat selesai berbelanja.

3. Etika penelitian berkaitan dengan “benar” atau “salah” dalam melakukan penelitian. Responden harus dijamin dan dilindungi karena pengambilan data dalam penelitian dapat saja menyinggung ke arah hak asasi manusia. Harus ada pengutipan pendapat- pendapat atau pernyataan-pernyataan ahli yang diambil penyusun.

4. Ada beberapa teroi yang dapat mendukung penelitian tersebut, salah satunya melalui teori proses pengambilan keputusan membeli, peneliti dapat mengkaji bagaimana  proses konsumen dalam mengambil keputusan membeli sayuran organik di Carrefour 

Plaza Medan Fair.

5. Keputusan konsumen dalam mengkonsumsi sayuran organik dipengaruhi oleh  beberapa variabel diantaranya : Tingkat pendapatan konsumen, pengetahuan konsumenterhadap produk, tingkat pendidikan konsumen, serta gaya hidup yang dianut oleh konsumen. Semakin baik pengetahuan seseorang tentang produk sayuran organik maka keputusan dalam membeli sayuran organik untuk dikonsumsi sehari –  hari akan semakin sering dilakukan.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal penelitian “HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN TENTANG LINGKUNGAN SEHAT DENGAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEBELI SAYURAN ORGANIK DI CARREFOUR PLAZA MEDAN FAIR TAHUN

2013”

Oleh Rahma Fazrina, Irnawati Marsaulina , Evi Naria.

http://novitaratri.blogspot.com/2010/12/studi-cross-sectional.html http://id.termwiki.com/EN:cross-sectional_study https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&ved=0CEwQFjA E&url=http%3A%2F%2Fikma11.weebly.com%2Fuploads%2F1%2F2%2F0%2F7%2F12071 055%2Fcross_sectional.ppt&ei=gTZGUvX0ItDtrQfDlIHIDw&usg=AFQjCNGgYXecs2Vqs eOAVrbdVVHrxQPFYw&bvm=bv.53217764,d.bmk&cad=rja http://erlynafkmundip.blogspot.com/2010/10/cross-sectional-case-control-dan-cohort.html http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-galihahmad-5187-4-bab3.pdf  http://basirunjenispel.blogspot.com/2009/04/penelitian-deskriptif-penelitian.html

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan prosedur coding dan olah data distribusi frekuensi yang telah dilakukan sebagai rangkaian analisis isi, diketahui terdapat 5 jenis strategi komunikasi

(3) Berdasarkan persetujuan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengguna Barang melakukan penghapusan BMD dari Daftar Pengguna Barang dan/atau Daftar Barang Kuasa

Hasil dari eksperimen terhadap pola, bentuk dan finishing yang dilakukan adalah limbah corrugated paper dapat digunakan sebagai material booth pameran dengan

Dari latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis memiliki masalah, “Apakah terdapat hubungan antara pengetahuan dan persepsi terhadap sikap ibu

In order to get the slab quality produced fulfilled Standard Indonesian Rubber, research must be done using ammonium chloride at doses of 0%, 0.15%, 0.30% and 0.45%

#stilah bakteri indikator sanitasi dikenal dalam bidang mikrobiologi pangan. "akteri indikator sanitasi adalah bakteri yang keberadaannya dalam pangan menunjukkan bahwa

Dalam penerapan citra visual batik pada bentuk dan massa bangunan sebagai salah satu elemen perancangan kawasan Kampung Batik Jetis ada banyak hal yang

Foam / Busa : Bila dalam suatu wadah semprotkan busa pada dinding bagian dalam jangan pada cairan yang terbakar, searah dengan angin dan bila hanya suatu ceceran semprotkan pada