• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tpc, Mpn, Uji Bonterey

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tpc, Mpn, Uji Bonterey"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

TPC,

TPC,

MPN,

MPN,

UJI BONTEREY

UJI BONTEREY

Disusun Oleh

Disusun Oleh

 :

 :

KELOMPOK

KELOMPOK

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 13

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 13 BANDUNGBANDUNG

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA DAN TEKNIK

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA DAN TEKNIK KOMPUTERKOMPUTER

JARINGAN JARINGAN

Jl. Soek!no"H## K$. 1% Tel&'(). *%++, -31/0%  2%+0 Jl. Soek!no"H## K$. 1% Tel&'(). *%++, -31/0%  2%+0

E"$il 

E"$il  s$kn134567.8en#!in.ne#.i6s$kn134567.8en#!in.ne#.i6

+%% +%%

(2)
(3)

K# Pen7n#!

K# Pen7n#!

Puji serta syukur kami panjatkan atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Puji serta syukur kami panjatkan atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh rasa tanggung jawab dan kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh rasa tanggung jawab dan tepat waktu dalam pengumpulannya.

tepat waktu dalam pengumpulannya.

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas ma

mata ta pepelajlajaraaran n mimikrkrobobioiolologigi, , khkhususususnynya a memengngenenai ai mamasalsalah ah pepembmbelaelajarjaranan  praktikum

 praktikum di di semester semester 5 5 ini, ini, mengenai mengenai TPC, TPC, PN, PN, dan dan !ji !ji "onterey "onterey dalamdalam metode analisa yang dilakukan, serta untuk menambah pengetahuan mengenai metode analisa yang dilakukan, serta untuk menambah pengetahuan mengenai #lmu biologi$mikrobiologi.

#lmu biologi$mikrobiologi.

%ami juga ingin mengu&apkan terima kasih kepada semua pihak-pihak %ami juga ingin mengu&apkan terima kasih kepada semua pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. 'e

'emomoga ga mamakakalalah h inini i dadapapat t bebermrmanan(aa(aat t babagi gi kakami mi khkhususususnynya a seselalakuku  penyusun dan bagi

 penyusun dan bagi siapa saja siapa saja yang telah memba&anya yang telah memba&anya pada umumnya. )khir katapada umumnya. )khir kata tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini yang masih jauh tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini yang masih jauh d

darari i sesemmpupurnrna. a. TTak ak lulupa pa kkrirititik k ddan an sasararan n sasangngat at kkamami i hhararapapkakan n dedemmii  penyempurnaan di masa yang akan d

 penyempurnaan di masa yang akan datang.atang.

"andung,

"andung, )gustus )gustus *++*++

Pen9usun Pen9usun

(4)

D:#! Isi

D:#! Isi

K# Pen7n#! K# Pen7n#! ……….…... ii D:#! Isi D:#! Isi ……….…... iiii BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN .

.. . aatatar "er "elalakakang …ng ……….….  .

.* Tu* Tujujuan an ……….….…………..  BAB II PEMBAHASAN

BAB II PEMBAHASAN *.

*.. P. Perherhititunungagan in ikrkroboba dea dengngan Tan TPC …PC ……….…... 55 *.

*... P Penengegenanalalan dn dasasar Par Prakraktitikukum Tm TPCPC……….….  *.

*...* Pr* Prakaktitikukum TPm TPC /)C /)ngngka ka emempepeng Tng Tototal0al0………....  *.

*.* * )n)nalalisisis is eetotode de PPN N ……….…. 55 *.

*.*.*.  )n)nalalisisis is kokolili(o(orm rm memetotode de PPN…N……… 55 *.

*.*.*.* * PrPrakaktitikukum m PPN N se&se&ara ara umumumum……….... 11 *.

*.*.*.2 2 PePengngujujian ian 3s3s&h&herieri&h&hia ia &o&olili……… ** *.

*.*.*.4 )4 )nanalilisisis kus kualialitatas das dan sn sananititasi asi aiair……r……….…... *2*2 *.

*.2 !j2 !ji "oi "ontntererey …ey ……….... ** *.

*.2.2.  6e6ermrmenentatasi karsi karbobohihidrdratat……….…. *7*7 *.

*.2.2.* !* !ji #ji #88#C#C……….. 2222 *.

*.2.2.2 2 PePengnggugunanaan an &i&itrtrat…at……….... 4444

BAB III PENUTUP BAB III PENUTUP

2.

2.. . %e%esisimpmpululan …an ……….... 4747 2. 2.*. 'a*. 'araran n ...……….…... 4747 D:#! Pus#k D:#! Pus#k … ……….…... 4411 LAMPIRAN LAMPIRAN ...……… ...……… 44

(5)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1 1.1 L#L#! Be! Belknlkn77 Pengu

Pengukuran kuran kuankuantitati( titati( popupopulasi lasi mikromikroorganiorganisme sme sangat sangat diperdiperlukan lukan untukuntuk  berbagai

 berbagai ma&am ma&am penelaahan mikrobiologis. penelaahan mikrobiologis. Terdapat berbagai Terdapat berbagai ma&am ma&am &ara &ara untukuntuk menghitung jumlah mikroorganisme, akan tetapi se&ara mendasar, ada dua &ara menghitung jumlah mikroorganisme, akan tetapi se&ara mendasar, ada dua &ara yaitu se&ara langsung dan se&ara tidak langsung. )da beberapa &ara perhitungan yaitu se&ara langsung dan se&ara tidak langsung. )da beberapa &ara perhitungan se&ara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan se&ara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan /preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai0 dan penggunaan ruang hitung /preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai0 dan penggunaan ruang hitung //countcounting ing chambchamber er 0. 0. 'ed'edangangkan kan perperhithitungungan an &ara &ara tidtidak ak lanlangsugsung ng hanhanya ya untuntukuk men

mengetagetahui hui jumjumlah lah mikmikrooroorgarganismnisme e padpada a suatsuatu u bahbahan an yayang ng masmasih ih hidhidup up sajasaja //viabel count viabel count 0. 9alam pelaksanaannya, ada beberapa &ara yaitu : perhitungan pada0. 9alam pelaksanaannya, ada beberapa &ara yaitu : perhitungan pada &a

&awawan n pepetrtri i //tototatal l plplatate e cocoununt t  $ $ TPCTPC0, 0, perperhithitungungan an melmelalualui i penpengengen&er&eran,an,  perhitungan

 perhitungan jumlah jumlah terke&il terke&il atau atau terdekat terdekat // MPN  MPN metodemetode0, dan kalorimeter /&ara0, dan kalorimeter /&ara kekeruhan atau turbidimetri0.

kekeruhan atau turbidimetri0. Tuj

Tujuan uan dardari i anaanalisa lisa ini ini adaadalah lah agaagar r sissiswa$pwa$pratratikan ikan mammampu pu melmelakuakukan kan ujiuji  bakteriologis terhadap air minum dengan metode PN

 bakteriologis terhadap air minum dengan metode PN // Most Probable Number  Most Probable Number 0.0. Pengujian bakteri koli(orm yang berasal dari &emaran tinja /

Pengujian bakteri koli(orm yang berasal dari &emaran tinja / faecal  faecal koliformkoliform00 se&ara serentak dengan uji penegasan yang menggunakan media "", maka se&ara serentak dengan uji penegasan yang menggunakan media "", maka dilakukan juga hal yang sama yaitu  ose kultur yang positi( dari 'T "roth atau dilakukan juga hal yang sama yaitu  ose kultur yang positi( dari 'T "roth atau ", dipindahkan ke dalam tabung 3C medium yang baru. 'emua tabung C ", dipindahkan ke dalam tabung 3C medium yang baru. 'emua tabung C me

medidium um yayang ng tetelalah h didiininokokululasiasikakan n ololeh eh kukultltur ur dadari ri ''T-T-"r"rototh, h, kekemumudidianan dii

diinkunkubasbasikaikan n padpada a suhsuhu u 45,45,5;C 5;C selaselama ma *4 *4 jam jam dan dan hashasil il pempembenbentuktukan an gasgas di

di&at&atat. at. %e%eraprapataatan n babaktkterieri  faecal  faecal koliformkoliform dipdiperkerkirakirakan an dendengan gan tabtabel el PNPN.. 9i(erensiasi bakteri

9i(erensiasi bakteri koliformkoliform dapat diarahkan ke dalam reaksi #8#C. dapat diarahkan ke dalam reaksi #8#C.

"erbagai ma&am uji mokrobiologis dapat dilakukan terhadap bahan pangan, "erbagai ma&am uji mokrobiologis dapat dilakukan terhadap bahan pangan, meliputi uji kuantitati( mikroba untuk menentukan daya tahan suatu makanan, uji meliputi uji kuantitati( mikroba untuk menentukan daya tahan suatu makanan, uji kualitati( bakteri patogen untuk menentukan tingkat keamanan dan uji indikator kualitati( bakteri patogen untuk menentukan tingkat keamanan dan uji indikator untuk menentukan tingkat sanitasi makanan tersebut. Pengujian yang dilakukan untuk menentukan tingkat sanitasi makanan tersebut. Pengujian yang dilakukan

(6)

terhadap tiap bahan pangan tidak sama tergantung berbagai (aktor, seperti jenis terhadap tiap bahan pangan tidak sama tergantung berbagai (aktor, seperti jenis da

dan n kokompmpososisisi i babahahan n papangnganan, , &a&ara ra pepengngepepakakan an dadan n pepenynyimimpapananan n sesertrtaa komsumsinya, kelompok konsumen dan berbagai (aktor lainnya

komsumsinya, kelompok konsumen dan berbagai (aktor lainnya

,

, To#l To#l Pl#e Pl#e ;oun# ;oun# *TP;,*TP;, TPC /

TPC /Total Plate Count Total Plate Count 0 atau )T /0 atau )T / Angka  Angka Lempeng Lempeng Total Total 0 dan sering0 dan sering disebut juga sebagai PT /

disebut juga sebagai PT / Perhitungan  Perhitungan Lempeng Lempeng Total Total 0, digunakan dan dipakai0, digunakan dan dipakai untuk uji &emaran mikro di #ndustri baik, itu industri makanan, kosmetik terutama untuk uji &emaran mikro di #ndustri baik, itu industri makanan, kosmetik terutama untuk bahan-bahan sampel yang berwujud padat dan &air, baik sampel alami atau untuk bahan-bahan sampel yang berwujud padat dan &air, baik sampel alami atau  pun yang ada di dalam kemasan dari suatu prod

 pun yang ada di dalam kemasan dari suatu produk.uk.

'e&ara umum tujuan untuk dilakukan TPC ini adalah untuk menentukan 'e&ara umum tujuan untuk dilakukan TPC ini adalah untuk menentukan tot

total al mikmikrobroba a yayang ng ada ada padpada a suasuatu tu samsampel pel /ba/baik ik padpadat at ataataupuupun n &ai&air0 r0 dendengangan met

metode ode penpengengen&er&eran an seriserial al dan dan &aw&awan an tuatuangng, , dimdimana ana penpengengen&era&eran n seriserial al iniini me

merurupapakakan n prprososes es pepengngenen&er&eran an yayang ng didilalakukukakan n dadalam lam bebebeberarapa pa tatahahap p kakalili  pengen&erannya,

 pengen&erannya, sedangkan sedangkan setelah setelah dilakukan dilakukan proses proses pengen&eran, pengen&eran, maka maka akanakan dituangkan ke dalam &awan petri untuk dilakukan proses analisa lebih lanjut, yaitu dituangkan ke dalam &awan petri untuk dilakukan proses analisa lebih lanjut, yaitu tahap inkubasi dan proses

tahap inkubasi dan proses perhitungan jumlah mikroba.perhitungan jumlah mikroba. Penghitungan jumlah mikroorganisme dengan &ara

Penghitungan jumlah mikroorganisme dengan &ara viable count viable count  atau disebut atau disebut  juga

 juga sebagaisebagai  standar  standar plate plate count count  diddidasarasarkan pada kan pada asuasumsi msi bahbahwa wa setisetiap ap selsel mikroorganisme yang hidup di dalam suspensi, akan tumbuh menjadi  /satu0 mikroorganisme yang hidup di dalam suspensi, akan tumbuh menjadi  /satu0 koloni setelah diinkubasikan di dalam media biakan dan lingkungan yang sesuai. koloni setelah diinkubasikan di dalam media biakan dan lingkungan yang sesuai. 'et

'etelaelah h masa masa inkinkubaubasi, si, jumjumlah lah kolkolononi i yayang ng tumtumbuh buh dihdihituitung ng dan dan mermerupaupakankan  perkiraan atau dugaan dari jumlah mikroorganisme dalam suspensi tersebut.

 perkiraan atau dugaan dari jumlah mikroorganisme dalam suspensi tersebut. Pengh

Penghitungitungan an jumlajumlah h mikromikroorganorganisme isme hidup /hidup / viablviable e count count 0 0 adaadalah lah jumjumlahlah minimum mikroorganisme. <al ini disebabkan oleh koloni yang tumbuh pada minimum mikroorganisme. <al ini disebabkan oleh koloni yang tumbuh pada lempengan agar merupakan gambaran mikroorganisme yang dapat tumbuh dan lempengan agar merupakan gambaran mikroorganisme yang dapat tumbuh dan  berbiak di

 berbiak di dalam media dalam media dan suhu dan suhu inkubasi tertentu. inkubasi tertentu. 'ebagai &ontoh, s'ebagai &ontoh, sampel tanahampel tanah mungkin mengandung bakteri yang bersi(at aerobik dan anaerobik. =ika suspensi mungkin mengandung bakteri yang bersi(at aerobik dan anaerobik. =ika suspensi ya

yang ng berberasal asal dardari i samsampel pel tantanah ah ini ini ditditumbumbuhkuhkan an daldalam am keakeadaadaan n aeroaerob, b, mamakaka hanya mikroorganisme yang bersi(at aerob dan aerob (akultati( saja yang dapat hanya mikroorganisme yang bersi(at aerob dan aerob (akultati( saja yang dapat tum

(7)

 biakan tidak mengandung biotin, maka hanyalah mikroorganisme yang tidak memerlukan biotin saja yang dapat tumbuh, sedangkan mikoorganisme yang memerlukan biotin sebagai (aktor pertumbuhan tidak dapat tumbuh. "erdasarkan hal tersebut, media biakan dan lingkungan pertumbuhan dapat diatur sehingga hanya mikroorganisme tertentu saja yang dapat tumbuh. etode seleksi ini la>im digunakan untuk mengisolasikan mikroba patogen di dalam air, makanan, dan spesimen penyakit-penyakit tertentu.

5, Mos# P!o55le Nu$5e! *MPN,

etode PN /ost Probable Number0 untuk uji kualitas mikrobiologi air dalam praktikum digunakan kelompok koli(orm sebagai indikator. %elompok koli(orm men&akup bakteri yang bersi(at aerobik dan anaerobik (akultati(, batang ram negati(, dan tidak membentuk spora.

etode PN ini digunakan untuk menguji kualitas air yang dianalisis di dalam suatu langkah pengerjaan metode analisa, dengan proses perhitungan total  bakteri yang melibatkan bakteri  Esherichia coli, sampel yang digunakan adalah sampel air yang diujikan, dan apabila terdapat bakteri E.coli di dalam sampel air tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa sampel air tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri E.coli, yang berasal dari kotoran, baik itu kotoran yang berasal dari kotoran manusia, maupun hewan.

Pada dasarnya PN ini didasarkan pada ada tidaknya bakteri  Escherichia coli dalam suatu sampel air yang kita analisa. )pabila tedapat bakteri Escherichia coli. 9an jenis koli(orm lainnya maka dapat disimpulkan bahwa air tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri E.coli yang mungkin saja berasal dari kotoran-kotoran yang dikeluarkan oleh manusia atau pun hewan dari hasil pen&ernaan yang dilakukan oleh tubuhnya.

8, U<i Bon#e!e9

'e&ara garis besar dan umum, uji bonterey dapat diartikan sebagai proses uji ada tidaknya akti?itas yang ditimbulkan oleh suatu mikroba melalui

(8)

 penguraian suatu >at oleh akti?itas mikroba$bakteri yang dikenal dengan nama reaksi (ermentasi dari suatu sampel.

Terdapat beberapa uji biokimiawi dan mikrobiologi yang diperlukan untuk  proses identi(ikasi suatu mikroorganisme, baik yang dikenal maupun yang tidak

dikenal, diantaranya adalah :

0 !ji #8#C / #ndol @ ethyl-red @ 8oges-Praskuaer @ Citrate0. *0 !ji 6ermentasi %arbohidrat

20 !ji Aksidase dan uji katalase 40 <idrolisis urea

Proses pengujian yang dilakukan ini pada dasarnya adalah untuk menganalisis ada tidak akti?itas mikroba di dalamnya. <al ini yang menunjukna layak tidaknya suatu bahan, baik itu makanan atau minuman, bahkan bahan-bahan yang lain untuk dapat diproduksi dan dipasarkan, karena tidak semua bahan-bahan yang telah terdapat di masyarakat berkualitas baik.

!ji-uji yang dilakukan didasarkan pada metode analisa dasar mikroorganisme melalui kegiatan praktikum mikrobiologi dan analisa terhadap suatu bahan, baik dengan menggunakan alat-alat instrumen maupun dengan menggunakan alat-alat analisa seadanya dengan proses pengerjaan yang aseptis sebelumnya. etode dasar yang digunakan ini umumnya sama halnya dengan  praktikum uji dari suatu bahan di lab-lab klinis, dengan mengetengahkan  pengadaan mikroba dalam lingkungan masyarakat.

1.+ Tu<un

. ampu memenuhi salah satu tugas mata pelajaran mikrobiologi, yakni  pembuatan makalah tentang TPC /Total Plate Count0, PN /ost Probable Number0, dan !ji "onterey /!ji #denti(ikasi ikroba0, tepat waktu dalam pengumpulannya.

*. Pemahaman tentang pola pengajaran di dalam praktikum dengan re(erensi yang tepat, dalam pelaksanaannya

(9)

BAB II

PEMBAHASAN

+.1Perhitungan Mikroba dengan TPC

9alam proses penentuan pertumbuhan dari suatu mikroba, yaitu baik dalam  pembuatan kur?a prtumbuhan atau pun dalam penyajian yang lain, sebelumnya dilakukan dahulu proses perhitungan. Cara perhitungan yang paling umum dilakukan didalam metode praktikum mikrobiologi ini adalah dengan &ara proses  pengen&eran. Proses analisa yang dilakukan tentu saja dengan metode pengerjaan yang aseptis, karena yang dibutuhkan hanyalah pertumbuhan dari suatu mikroba, dari dalam sampel yang kita preparasikan untuk kegiatan praktikum bukan dari luar bahan yang kita siapkan.

 Metode Pengencerannya :

9engan pengen&eran, disiapkan beberapa buah tabung yang berisi aBua-des steril sebanyak  m. %epada masing-masing tabung kemudian ditambahkan  m sampel yang mau diperiksa se&ara bertahap, yaitu :

a0  m sampel ke dalam tabung pertama, hingga konsentrasi larutan di dalam tabung pertama menjadi +-.

 b0  m dari tabung pertama dimasukan ke dalam tabung kedua, hingga konsentrasi larutan di dalam tabung kedua menjadi +-*.

9an seterusnya sampai men&apai larutan dengan konsentrasi terendah, hal ini dimaksudakan untuk proses pengen&eran dari suatu sampel, sehingga nanti tidak akan menyulitkan di dalam proses pengamatan mikroba dari sampel yang sedang kita analisis. %arena pada dasarnya sampel yang kita analisis ini, belum tentu memiliki jumlah mikroba yang sedikit pada awalnya, tetapi hampir dipastikan dan diyakini, bahwa pada awal preparasinya, suatu sampel akan membawa jumlah mikroba yang &enderung memiliki jumlah yang banyak, apalagi

(10)

 jika sampel yang kita bawa dari bahan alami, yaitu jenis sampel terbuka, berbeda dengan sampel tertutup, karena hal ini pasti dibedakan tergantung dari jenis sampel yang sedang kita analisis.

9ari tiap-tiap tabung kemudian diambil  m larutan dan ditanamkan ke dalam &awan petri berisi media pdat. Pertumbuhan koloni yang timbul pada tiap-tiap &awan, dihitung. 9i dalam &awan petri ini harus diperhitungkan (aktor kerapatan pertumbuhan koloni. %arena kalau pertumbuhan terlalu rapat, biasanya sulit untuk dipertanggung-jawabkan hasil yang telah di dapat. =uga untuk  pertumbuhan yang terlalu jarang, sehingga diperlukan adanya pemilihan &awan yang ditumbuhi koloni yang paling tinggi kemungkinannya untuk dihitung. 9an hal yang perlu di&atat pengen&eran ini dilakukan untuk mempermudah proses  pengamatannya juga, karena semakin en&er sampel suatu larutannya, maka

kemungkinan untuk tumbuhnya pun semakin besar, dan mikroba yang tampak  pun akan semakin sedikit.

9ari gambaran di bawah ini terlihat jelas bahwa &awan yang paling memungkinkan untuk dihitung adalah &awan yang diisi pengen&eran +-2

/$.+++0 yang menghasilkan jumlah koloni 5 sel. 'ehingga perhitungan menjadi :

5  +2 D ,5  +5 sel$m

dimana,

5 D jumlah koloni pada &awan tersebut. +2 D pengen&aran yang dihitung.

Cara pemgen&eran berikutnya lebih diperjelas, sehingga pertumbuhan koloni mana yang dapat dipergunakan untuk perhitugan dan mana yang tidak digunakan,  juga dengan jelas akan menjadi nampak. Proses yang dilakukan se&ara aseptis ini  bertujuan agar semua mikroba yang kita analisis, kerena bisa saja apabila analisis dan proses pengerjaannya tidak dilakukan dengan langkah pengerjaan yang aseptis, mikroba yang akan ter&ampurkan akan terambil dari mana saja, di luar dari sampel yang kita ujikan.

(11)

/Gambar . Cara perhitungan jumlah mikroba dengan pengen&eran0

adapun metode yang lain dan dapat digunakan :

(12)

!ntuk menentukan jumlah bakteri dapat digunakan beberapa &ara pengerjaan : 0 =umlah bakteri se&ara keseluruhan /total cell count 0. Pada &ara ini

dihitung semua bakteri baik yang hidup maupun yang mati.

*0 =umlah bakteri yang hidup /viable count 0. Cara ini hanya menggambarkan jumlah sel yang hidup, sehingga lebih tepat bila dibandingkan teknik pada total &ell Count.

 Perhitungan bakteri secara keseluruhan.

. Men7hi#un7 Ln7sun7 se8! Mik!osko&ik

Pada &ara ini dihitung jumlah bakteri dalam satuan isi yang sangat ke&il. !ntuk ini digunakan ka&a obyek khusus yang bergaris / Petroff-auser 0 berbentuk  bujur sangkar. =umlah &airan yang terdapat antara ka&a obyek dan ka&a penutup mempunyai ?olume tertentu, sehingga satuan isi yang terdapat dalam satu bujur sangkar juga tertentu.

Pembesaran yang digunakan untuk melihat bakteri membatasi ?olume &airan yang sedang diperiksa. <anya &airan yang mengandung bakteri dalam jumlah tinggi yang dapat menggunakan &ara seperti ini. 'elain menghitung se&ara langsung dengan mata, dapat pula digunakan alat penghitung elektronik Coulter Counter. 9engan alat ini dihitung semua benda yang memiliki ukuran diameter 2+ Em, sehingga &airan yang akan dihitung jumlah bakterinya haruslah benar- benar hanya mengandung bakteri.

5. Men7hi#un7 6en7n 8! keke!uhn

Cara ini menggunakan spektro(otometer atau ne(elometer. 9asar teknik ini adalah banyaknya &ahaya yang diabsorpsi sebanding dengan banyaknya sel  bakteri pada batas-batas tertentu. Cara ini dilakukan untuk mengaplikasikan segala ma&am keterampilan yang dimiliki dalam metoda penghitungan jumlah mikroba yang hidup di dalam suatu sampel yang sedang kita analisis, tetapi juga haruslah hati-hati di dalam proses pengerjaannya, alangkah lebih berman(aatnya  jika dilakukan di dalam tahap pengerjaan yang baik.

(13)

+.1.1Pengenalan dasar praktiku TPC !Total Plate Count"

%egiatan praktikum TPC ini bertujuan untuk menentukan total mikroba yang ada pada suatu sampel /baik sampel yang padat maupun yang &air0 dengan metode  pengen&eran serial dan &awan tuang. 9imana pengen&eran serial ini dimaksudkan agar proses pengamatan lebih mudah, karena koloninya lebih sedikit dalam &awan  petri yang diamati. =uga hal ini bertujuan untuk memenuhi syarat perhitungan

dalam data statistik yang telah ditetapkan se&ara pasti.  !imana s"arat perhitungann"a adalah :

=umlah koloni yang masuk ke dalam perhitungan adalah koloni dengan jumlah anatara 2+ @ 2++ koloni mikroba dari sampel. <al ini dimaksudkan agar sesuatu dengan data statistik.

a. =enis-jenis sampel untuk TPC

0 'ampel &airan /&o : sirup, susu, ma&am minuman0 *0 'ampel serbuk /&o : susu bubuk0

20 'ampel kental /&o : ke&ap0 40 'ampel padat /&o : biskuit0 50 'ampel beku /&o : daging beku0

;#: pada sampel padat preparasi yang dilakukan adalah darus ditimbang terlebih dahulu, baru dilakukan proses pelarutan dengan bantuan pemanasan.

 b. Pelarut yang digunakan 0 )ir steril

*0 Peptone water /Pw0

20 "u((ered Peptone Fater /"pw0 40 "u((ered 9istilled Fater /"9w0

50 Phosphat "u((ered 9istilled Fater /P"9w0

;#: hal yang harus dilakukan adalah gunakan pelarut baik yang dapat melarutkan sampel, tetapi apabila sampel tidak dapat larut baik, maka &ukup dilarutkan menjadi suspensinya saja.

(14)

&. Pengen&er dan media yang digunakan

0 Pengen&ernya adalah air steril sebanyak  m di dalam tabung-tabung reaksi yang dipersiapkan untuk proses pengen&eran.

;# : =umlah pengen&er ini dipengaruhi oleh asal atau jenis sampel ada * ma&am asal sampel, yaitu :

a0 'ampel yang kontaminasinya besar yaitu bahan-bahan alami, dan berasal dari tempat terbuka, &ontoh : gorengan, buah-buahan di pinggir jalan, makanan terbuka. Pengen&eran yang dilakukan dari ++

 s$d +-7

 atau lebih.  b0 'ampel yang kontaminasi sedikit, berasal dari bahan-bahan yang sudah

dikemas dan pastinya tertutup.&ontoh : makanan dalam kemasan dan ber-merk, (rutang, air aBua. Pengen&eran dilakukan sampai +-4

 atau +-5

.

*0 edia yang digunakan adalah media PC) /Plate Count )gar0 Tahapan pembuatannya :

. enghitung kebutuhan massa *. enimbang massa media padat 2. elarutkan /bantuan pemanasan0 4. enge&ek p< media dalam larutan 5. engukur kebutuhan media

. embungkus media dalam larutan 7. 'terilisasi media.

d. Preparasi sampel untuk TPC

Preparasi yang dilakukan baik sampel padat maupun &air adalah dengan alat-alat yang steril tentunya.

 Preparasi untuk sampel &air

0 ensterilkan seluruh permukaan kemasan dari bahan atau sampel dengan menggunakan kapas beralkohol di lap.

*0 elakukan sampling se&ara aseptis dengan wadah steril. 20 esterilkan wadah atau kemasan.

40 enghomogenkan sampel /supaya mikroba rata di semua sampel bahannya0 50 emipet se&ara aseptis.

0 elakukan tahapan pengerjaan selanjutnya.

(15)

0 enyediakan kertas alumunium (oil untuk sampling. *0 embungkus sampel atau bahan padat dengan kertas )6. 20 elakukan sampling se&ara aseptis.

40 ensterilkan wadah atau kemasan yang diperlukan.

50 enghomogenkan atau menghaluskan se&ara aseptis yaitu dengan &ara  blender atau menumbuknya0.

0 enimbang se&ara aseptis sampel yang telah dipreparasikan.

70 elarutkan se&ara aseptis /dekat api, dan jika perlu lakukan proes  pemanasan0.

10 emipet sampel se&ara aseptis.

0 elakukan langkah pengerjaan analisis praktikum selanjutnya.

Catatan penting  :

Pada langkah pengerjaan praktikum TPC hal yang paling utama dilaksanakan adalah melakukan semua pekerjaan se&ara aseptis dan menyelesaikan semua metode pemipetan dari botol sampel ke tabung-tabung, dan ke dalam &awan petri setelah itu daru menambahakan 5 m PC) suhu 45GC - 5+GC.

+.1.+Praktiku TPC !#ngka $epeng Total"

 P!insi& Pen7e!<n

Pertumbuhan mikroorganisme aerob dan anaerob /psikro(ilik, meso(ilik dan termo(ilik0 setelah &ontoh diinkubasikan dalam media agar pada suhu 25;C H ;C selama *4 jam 41 jam H  jam mikroorganisme ditumbuhkan pada suatu media agar, maka mikroorganisme tersebut akan tumbuh dan berkembang biak dengan membentuk koloni yang dapat langsung dihitung. Penentuan )ngka empeng Total dapat dilakukan dengan dua &ara. Pertama, metoda &awan agar tuang$ pour  plate yaitu dengan menanamkan &ontoh ke dalam &awan Petri terlebih dahulu kemudian ditambahkan media agar. %edua, metode &awan agar sebar$ spread plate yaitu dengan menuangkan terlebih dahulu media agar ke dalam &awan petri kemudian &ontoh diratakan pada permukaan agar dengan menggunakan batang gelas bengkok.

(16)

1. Pe!l#n

a0 Timbangan dengan ketelitian +,+++ gI  b0 AutoclaveI

&0 #nkubator 25 ;C H ;C d0 Anaerobic #ar I

e0 Cawan petri 5 mm  + mmI (0 "otol pengen&er *+mlI

g0 )lat penghitung koloniI

h0 "lender beserta $ar yang dapat disterilisasi atau stoma&herI

i0 "atang gelas bengkok diameter 2 mm@4 mm, dengan panjang tangkai 5 &m-*+&mI

 j0 Pipet gelas atau pipetor : +, ml,  ml, 5 ml dan + ml.

+. Bhn

a0 'ampel susu murni

 b0 PC) /Plate Count )gar0 dalam tabung sebanyak *+ m. &0 arutan pengen&er

 P!ose6u!

HARI PERTAMA 

 Metoda cawan agar tuang/pour plate method 

a0 Pipet ml dari setiap pengen&eran +-,+-*, dst dan masukkan ke dalam &awan Petri steril. akukan se&ara duplo untuk setiap pengen&eran.

 b0 Tambahkan * ml - 5 ml PC) yang sudah didinginkan dalam %aterbath hingga men&apai suhu 45;C H ;C ke dalam masing-masing &awan yang sudah berisi &ontoh. 'upaya &ontoh dan media PC) ter&ampur sempurna lakukan pemutaran &awan ke depan ke belakang dan ke kiri-ke kanan.

(17)

&0 'etelah agar menjadi padat, untuk penentuan mikroorganisme aerob inkubasi &awan-&awan tersebut dalam posisi terbalik dalam inkubator selama 41 jam H* jam pada suhu **;C H;C /psikro(ilik0I 25;C /meso(ilik0I 45;C /termo(ilik0.

d0 !ntuk penentuan mikroorganisme anaerob, inkubasi &awan-&awan tersebut dalam posisi terbalik dalam anaerobik jar dan masukkan kedalam inkubator selama 41 jam H * jam pada suhu ** ;C H;C /psikro(ilik0I 25;C /meso(ilik0I 45;C /termo(ilik0.

 Metoda cawan agar sebar /spread plate method 

a0 Tuang * ml @ 5 ml PC) ke dalam &awan-&awan petri steril dan dinginkan. Pipet +, ml dari setiap pengen&eran /+-,+-*, dst0 ke dalam

&awan petri yang telah berisi media PC) diatas dan ratakan dengan menggunakan batang gelas bengkok. akukan se&ara duplo untuk setiap  pengen&eran.

 b0 'etelah &ontoh meresap kedalam agar /diamkan sekurang-kurangnya   jam0I !ntuk penentuan mikroorganisme aerob inkubasi &awan-&awan tersebut dalam posisi terbalik dalam inkubator selama 41 jam H * jam pada suhu **;C H;C /psikro(ilik0I 25;C /meso(ilik0I 45;C /termo(ilik0. !ntuk  penentuan mikroorganisme anaerob, inkubasi &awan-&awan tersebut

dalam posisi terbalik dalam anaerobik jar dan masukkan kedalam inkubator selama 41 jam H * jam pada suhu **;C H ;C /psikro(ilik0I 25;C /meso(ilik0I 45;C /termo(ilik0.

&0 akukan kontrol tanpa &ontoh dengan men&ampur larutan pengen&er dengan PC)media PC).

HARI KEDUA 

. enghitung jumlah koloni pada lempengan agar. unakan lempengan agar yang mempunyai 2+ @ 2++ koloni. "ila tidak ada lempengan yang mempunyai kisaran jumlah koloni tersebut, gunakan lempengan agar yang mempunyai koloni sekitar 2++. 9an apabila tidak terdapat jumlah koloni

(18)

yang ditetapkan sebelumnya, maka hal yang harus dilakukan adalah melakukan pengulangan dalam proses pengambilan sampel dan kemudian  berlanjut dengan penambahan proses pengen&eran, misal asalnya proses  pengen&eran hanya sampai tahap +-4 akan menjadi +-, jadi ditambahkan

agar tidak terlalu menyulitkan dalam proses pengamatannya nanti.

*. enentukan jumlah mikroorganisme hidup dengan &ara mengalikan  jumlah koloni dengan (aktor pengen&eran. 9an langkah terakhir yang  perlu untuk dilakukan adalah melaporkan hasil pengamatan dan  perhitungan yang telah dilakukan dalam pengerjaan analisis mikrobiologi.

(o!$# L&o!n To#l Pl#e ;oun#

 Pengenceran sampel  Volume* yang digunakan  Jumlah koloni CF/m! +-* +-2 +-4

J8olume suspensi yang dimasukan ke dalam &awan.

/a0 penghitungan jumlah hidup, la>imnya dilakukan dengan &ara memasukkan ?olume suspensi tertentu dalam &awan Petri. empengan agar diinkubasikan, kemudian dihitung jumlah koloni yang tumbuh setelah masa inkubasi. "ila kandungan mikroorganisme dalam sampel terlampau banyak, artinya berkisar dalam  jumlah yang tinggi, maka sampel harus dien&erkan.

(19)

+.+#nalisis Metode MPN ! Most Probable Number "

"erbagai mikroba patogen seringkali ditularkan melalui air yang ter&emar sehingga dapat menimbulkan penyakit pada manusia maupun hewan. ikroba ini  bisanya terdapat dalam saluran pen&ernaan dan men&emari air melalui tinja.

'elain itu air yang ter&emar dapat pula menyebabkan penyakit kulit dan mata, atau  pun berbagai jenis penyakit-penyakit pada organ-organ tubuh yang lainnya.

ikroba asal tinja ini yang sering menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui air /%ater-bone disease0 men&akup &almonella t"pi, &higella spp, &almonella parat"phi, dan 'ibrio cholerae. 9isentri yang disebabkan oleh Camp"lobacter #e#uni  dan  Escherichia coli dapat pula ditularkan melalui air. "akteri, ?irus dan proto>oa dapat juga men&emari air melalui tinja sehingga menimbulkan penyakit. 8irus yang dapat men&emari air melalui tinja adalah ?irus hepatitis ) dan polio.

%eragaman mikroba yang dapat menimbulkan penyakit ini menyebabkan  para ahli men&ari indikator untuk menunjukkan adanya mikroba patogen sehingga dapat diketahui kualitas mikrobiologi atau sanitasi air. 'ehingga indikator banyak digunakan kelompok koli(orm, meskipun dapat digunakan indikator lainnya. )nalisis mikrobiologi yang lengkap ditulis di dalam K &tandard Methods for the  E(amination of )ater and )aste%ater L /)meri&an Publi& <ealth )so&iation0.

+.+.1 #nalisis %oli&or 'engan MPN

etode PN ini merupakan uji deretan tabung yang menyuburkan  pertumbuhan koli(orm sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah koli(orm dalam sampel yang sedang diujikan atau dianalisis. =umlah koli(orm ini bukan  penghitungan yang tepat namun merupakan angka yang mendekati jumlah dalam keadaan yang sebenarnya. !ji ini diawali dengan memasukkan + m &airan dari sampel ke dalam auryl tryptose broth. !ji awal ini disebut uji duga / pre- sumptive test 0. 9alam uji duga, setiap tabung yang menghasilkan gas dalam masa inkubasi diduga mengandung bakteri koli(orm. !ji dinyatakan positi(, bila terlihat gas dalam tabung 9urham.

(20)

%oli(orm mem(ermentasikan laktosa dengan pembentukan asam dan gas dalam waktu 41 jam pada suhu 25GC. kelompok koli(orm dipilahkan menjadi koli(orm asal tinja dan bukan-tinja /misalnya tanah0. %oli(orm asal tinja mampu menghasilkan gas di dalam kaldu 3.C dalam waktu *4 jam, pada suhu 44,5 GC. indikator ini dimaksudkan untuk menge&ek antara sanitasi dari suatu bahan yang umumnya adalah air yang digunakan sebagai sampel.

Tabung yang memperlihatkan pembentukan gas diuji lebih lanjut dengan uji  peneguhan dan bila diperlukan dilakukan uji koli(orm asal-tinja. !ji peneguhan

dilakukan untuk meneguhkan bahwa gas yang terbentuk disebabkan oleh kuman koli(orm dan bukan disebabkan oleh kerja sama beberapa spesies sehingga menghasilkan gas. !ji koli(orm asal-tinja dilakukan apabila ingin diketahui bahwa kuman koli(orm yang diperoleh termasuk koli(orm yang diperoleh termasuk koli(orm asal-tinja. !ntuk uji peneguhan digunakan *rilliant +reen *ile Lactose  *roth /""0 yang diinokulasikan dengan satu mata ose media, yang memperlihatkan hasil positi( pada uji duga. %aldu "" diinkubasikan pada suhu 25GC selam 41 jam.

!ntuk koli(orm asal-tinja, inokulasi dilakukan pada media  E.coli  yang diinkubasi pada suhu 44.5GC selam *4 jam. Pembentukkan gas di dalam tabung menunjukkan hasil yang positi(. edia dan suhu inkubasi menyuburkan kuman yang diseleksi, baik dalam uji peneguhan maupun uji koli(orm asal-tinja. !ji  positi( ini menghasilkan angka indeks angka ini disesuaikan dengan tabel PN

untuk menentukan jumlah koli(orm dalam sampel.

)pabila diperlukan dapat dilakukan uji lengkap dengan menggunakan media yang menunjukkan hasil positi( pada uji peneguhan. Proses pengujian pada metode PN / Most Probable Number 0 ini tidak lain hanyalah untuk menunjukkan adanya indikasi dan tanda-tanda dari suatu sampel apakah di dalamnya mengandung$memiliki mikroba yang dapat merugikan bagi pihak  penggunanya. 9i samping !ji peneguhan, adapun !ji engkap, !ji %oli(orm tinja, dan yang paling awal dilakukan adalah !ji Pendugaan. "eberapa uji ini digunakan sebagai langkah awal untuk melakukan analisa koli(orm pada suatu sampel air, apakah ter&emar atau pun tidak oleh E.coli.

(21)

Cara penger#aan u#i lengkap terlihat pada gambar di ba%ah ini.

Gambar" Metode MP# 

Tahapan uji duga, uji peneguhan dan uji lengkap pada uji PN. #ndeks PN ditentukan dari tabung yang menunjukkan hasil positi(.

etode PN / Most Probable Number 0 untuk uji kualitas mikrobiologi air dalam praktikum digunakan kelompok %oli(orm sebagai indikator. %elompok %oli(orm men&akup bakteri yang bersi(at aerobik dan anaeorobik (akultati(,  batang gram negati( dan tidak membentuk spora. %oli(orm mem(ermentasikan laktosa dengan pembentukkan asam dan gas dalam waktu 41 jam pada suhu 25;C.

9alam metode PN digunakan medium &air, berbeda dengan metode &awan yang menggunakan medium padat /)gar0. Perhitungan dilakukan berdasarkan  jumlah tabung yang positi(, yaitu yang ditumbuhi oleh mikroba setelah inkubasi  pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung positi( dapat dilihat dengan

(22)

+.+.+Praktikum MPN secara umum :

, Pen7e!<n Anlisis koli:o!$ 6en7n $e#o6e MPN  *ahan "ang diperlukan :

 'ampel air minum yang akan diuji

 auryl Tryptose "roth /*0

 "rilliant reen "ile a&tose "roth /""0

 3.&oli broth

 3osin methylene "lue agar /30

  Nutrient agar /agar miring0

 "iakan Escherichia coli

Cara menger#akan : Hari pertama

. emipet + m sampel air dalam 5 tabung lauryl tryptose broth konsentrasi *.

*. elakukan proses inokulasi lauryl tryptose broth dengan biakan  E,coli. "iakan ini merupakan &ontrol positi(.

2. enginkubasi deretan tabung ini pada suhu 25GC selama 41 jamM

Hari kedua

. engamati tabung lauryl tryptose broth *. media ini merupakan media  penyubur bagi kelompok koli(orm. enyimpan tabung yang menunjukkan

hasil yang positi(.

*. enyediakan tabung kaldu "" dan tabung  E.coli. kaldu "" menyuburkan koli(orm, sedangkan kaldu  E.coli serta suhu inkubasi menyuburkan koli(orm asal-tinja.

2. enginokulasi kaldu "" dan E.coli dengan  mata ose lauryl tryptose  broth yang menunjukkan hasil positi(. %emudian menyediakan kontrol  positi( dengan menginokulasikan kedua media tersebut dengan E.coli.

(23)

4. enginkubasi kaldu "" yaitu pada suhu 25GC selama 41 jam. %emudian mengamati pembentukan gasM

5. enginkubasi kaldu E.coli dalam penangas air tepatnya pada suhu 44.5GC selam *4 jam. emperhatikan pembentukan gas yang mun&ul.

Hari ketiga

. 9ari tabung "" yang menunjukkan hasil positi(, gores lempengan agar 3". #nkubasi pada suhu 25GC selama *4 jam.

*. embandingkan angka indeks yang diperoleh dari tabung "" dengan tabel PN untuk koli(ormM

2. %emudian lakukan hal yang sama untuk tabung  E.coli  untuk koli(orm asal-tinja.

(o!$# l&o!n &en7e!<n nlisis i! $e#o6e MPN

$abung % & ' ( )

!ji duga

auryl tryptose broth

*4 jam 41 jam !ji peneguhan /"" broth0 *4 jam 41 jam %oli(orm asal-tinja 3.&oli broth *4 jam 41 jam

Tuliskan hasil sebagai berikut :

/0 : pembentukan gas /-0 : tidak ada pembentukan gas

/td0: tidak diuji

U<i Len7k&

=umlah kolo(orm : PN$++m

(24)
(25)

#ndeks PN metode 5 tabung $abung yang memperlihatkan gas  MP#/%m! $abung yang memperlihatkan gas  MP#/%m! +-+-+ +-+- +--+ +-*-+ -+-+ -+- --+ -- -*-+ *-+-+ *-+- *--+ *-- *-*-+ *-2-+ 2-+-+ 2-+- 2--+ 2-- 2-*-+ 2-*- 4-+-+ 4-+- 4--+ 4-- 4--* O* * * 4 * 4 4   5 7 7   * 1   4 4 7 2 7 7 * * 4-*-+ 4-*- 4-2-+ 4-2- 4-4-+ 5-+-+ 5-+- 5-+-* 5--+ 5-- 5--* 5-*-+ 5-*- 5-*-* 5-2-+ 5-2- 5-2-* 5-2-2 5-4-+ 5-4- 5-4-* 5-4-2 5-4-4 5-5-+ 5-5- 5-5-* 5-5-2 5-5-4 5-5-5 ** * *7 22 24 *2 2 42 22 4 2 4 7+ 4 7 + 4+ 1+ 2+ 7+ **+ *1+ 25+ *4+ 25+ 54+ *+ .++  *.4++

(26)

+.+.3Pengu(ian Es)heri)hia )oli*

 E. coli merupakan bakteri gram negati(, berbentuk batang, uji indole positi( dan mampu mem(ermentasi berbagai karbohidrat seperti glukosa, laktosa, manitol dan arabinosa.  Media +osin Methylene ,lue mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan ber(ungsi untuk memilah mikroba yang mem(ermentasi laktosa seperti  E. coli dengan mikroba yang tidak mem(ermentasikan laktosa seperti &. aureus P. aeruginosa dan &almonella. ikroba yang mem(ermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam, sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna. )danya eosin dan methylene blue membantu mempertajam perbedaan tersebut. Namun demikian jika media ini digunakan pada tahap awal, karena kuman lain juga tumbuh terutama P. aeruginosa dan &almonella sp dapat menimbulkan keraguan. "agaimanapun media ini sangat baik untuk mengkon(irmasi bahwa kontaminan tersebut adalah E.coli.

 Media MacConkey -gar  mempunyai keistimewaan memilah bakteri enterik gram negati( yang mem(ermentasi laktosa, karena media ini mengandung laktosa, cr"stal violet dan neutral red bile salt . %emampuan  E. coli mem(ermentasi laktosa menyebabkan penurunan p<, sehingga mempermudah absorpsi neutral red untuk mengubah koloni menjadi merah bata dan bile$ empedu diendapkan. %oloni lain &. aureus P. aeruginosa dan &almonella/, bila tumbuh tidak akan  berwarna karena tidak mampu mem(ermentasi laktosa. ikroba lain yang dapat tumbuh pada media ini antara lain  Enterobacter  Proteus &almonella &higella,  Aerobacter Enterococcus.

 Media MacConkey ,roth, walaupun tidak ter&antum di 6#-#8, sebenarnya media ini berman(aat sekali dalam memilah E. coli dari mikroba lain terutama &. aureus,  P. aeruginosa dan &almonella. )danya Agall dalam media berperanan dalam menghambat bakteri gram positip lain seperti &. aureus. %andungan laktosa sangat penting untuk memilah E. coli dari mikroba lain yang tidak mem(ermentasi laktosa, terutama P. aeruginosa dan &almonella. 6ermentasi laktosa oleh E. coli menyebabkan p< turun. %ondisi asam akan menyebabkan bromo cresol purple /media berwarna ungu0 berubah menjadi kuning /media berwarna kuning0 dan

(27)

adanya pembentukan gas yang dapat diamati pada tabung durham. 'edangkan &almonella  dan P. aeruginosa tidak dapat mengubah warna media karena tidak mem(ermentasi laktosa, sedangkan mikroba lain yang mampu mem(ermetasi laktosa dan mempunyai ekspresi pada media seperti E. coli adalah Enterobacter aerogenes. )dapun &ara memilah E. aerogenes antara lain dengan reaksi indole.  E. coli mempunyai reaksi positi(, sedang E. aerogenes  bereaksi negati(. 9engan si(at tersebut media ini sangat baik untuk memilah E. coli dari mikroba lain pada tahap awal terutama P. aeroginosa &. aureus dan &almonella.

/Gambar" "akteri 3s&heri&hia &oli sebagai  penyebab kontaminasi utama dalam air minum0

 Escherichia coli merupakan bakteri yang memiliki bentuk batang lurus, , @ ,5 Em  *,+ @ ,+ Em, motil dengan (lagelum peritrikus atau nonmotil. erupakan kelompok bakteri ram negati(. 9apat tumbuh dengan mudah pada medium nutrient sederhana. 9engan laktosa yang di(ermentasikan oleh sebagian  besar galur dengan produksi asam dan gas. %andungan C 9N) adalah 5+

sampai dengan 5 mol Q.

 Escherichia coli merupakan penghuni normal saluran pen&ernaan manusia dan hewan berdarah panas. "iasanya tidak patogenik. )nggota lain kelompok koli(orm ialah 0lebsiella pneumoniae, yang tersebar luas di alamI terdapat dalam tanah, air dan padi-padian, dan juga dalam saluran pen&ernaan manusia dan hewan. 9alam melakukan analisa untuk uji dari suatu &emaran yang dilakukan dapat digunakan beberapa spesies atau kelompok bakteri telah die?aluasi untuk menentukan sesuai tidaknya untuk organisme indikator. 9i antara organisme-organisme yang dipelajari, yang hampir memenuhi semua persyaratan suatu organisme indikator yang ideal adalah Escherichia coli dan kelompok bakteri &oli lainnya yang dianggap sebagai indikator polusi tinja.

(28)

+.+.2#nalisis %ualitas dan +anitasi #ir

#stilah bakteri indikator sanitasi dikenal dalam bidang mikrobiologi pangan. "akteri indikator sanitasi adalah bakteri yang keberadaannya dalam pangan menunjukkan bahwa air atau makanan tersebut pernah ter&emar oleh kotoran manusia yang mengingat banyaknya jumlah mikroorganisme ini, maka perlu dilakukan suatu uji pemeriksaan terhadap bahan pangan tersebut agar aman dikonsumsi. "akteri-bakteri indikator sanitasi umumnya adalah bakteri yang la>im terdapat dan hidup pada usus manusia sehingga dengan adanya bakteri tersebut pada air atau makanan dapat menunjukkan bahwa dalam satu atau lebih tahap pengolahan air atau makanan pernah mengalami kontak dengan kotoran yang berasal dari usus manusia dan oleh sebab itu kemungkinan terdapat bakteri  patogen lain yang berbahaya. )da tiga jenis bakteri yang dapat digunakan untuk menunjukkan adanya masalah sanitasi, yaitu  Escherichia coli, kelompok &treptococcus Enterococcus/ fecal , dan Clostridium perfringens.

Pengadaan air bersih untuk kepentingan rumah tangga diantaranya adalah untuk air minum, air mandi, dan keperluan sehari-hari. %eadaan air ini haruslah memenuhi peryaratan yang sudah ditentukan sesuai dengan peraturan internasional dari F<A dan )P<) ataupun peraturan nasional setempat. 9alam hal ini kualitas air bersih di #ndonesia harus memenuhi persyaratan yang tertuang di dalam peraturan enteri %esehatan R# No. 72$en. %es$Per$8###$77 dimana setiap komponen yang diperkenankan berada di dalamnya harus sesuai.

%ualitas )ir "erdasarkan Nilai #P" /#ndeks Pen&emar "iologis0

Nili IPB Kli#s i!

+ @ 1  @ *+ * @ + + @ ++ "ersih, jernih Ter&emar ringan Ter&emar sedang Ter&emar berat

Perhitungan mikroba untuk keperluan nilai #P" harus dilakukan se&ara langsung, misalnya dengan menggunakan ruang penghitung /&ounting &hamber0,  jadi tidak melalui &ara yang tidak langsung. Pemeriksaaan air se&ara

mikrobiologis untuk coli dilakukan tiga tahap pengerjaan yaitu Tes presumti( /tes  perkiraan0, Tes kon(irmati( /tes penentuan0, Tes lengkap.

(29)

=ika dikaji lebih lanjut, suatu badan air, disini misalnya kolam ikan, dimasuki  buangan organik, misalnya yang berasal dari manusia dan kegiatan di dalam

rumahnya akan menyebabkan terjadinya gejolak kehidupan berbentuk siklus yang dinamakan &iklus *iologis dinamis

Saitu :

0 anusia menghasilkan buangan berbebtuk urin, tinja, dan sampah ke dalam perairan /kolam ikan misalnya0.

*0 Aleh bakteri buangan tersebut akan diuraikan menjadi ion-ion tertentu yang sesuai dengan benda asalnya.

20 <asil uraian akan digunakan oleh bakteri itu sendiri dan mikroalge untuk  pertumbuhan biomassa-sel, juga akan merupakan sumber nutrient untuk

tanaman air /misalnya kangkung, e&eng, genjer, dsb0.

40 )kibat dari adanya biomassa-mikroalge, proses (otosintesis akan terjadi dengan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri menguraikan$ mengoksidasikan buangan.

50 =uga biomassa-mikroalge merupakan makanan utama dari ooplankton, >ooplankton merupakan sumber utama makanan ikan$hewan ke&il, serta ikan$hewan air ke&il merupakan sumber utama makanan ikan besar, serta akhirnya ikan merupakan suber protein, lemak, dan karbohidrat bagi manusia.

0 =uga tanaman air, akhirnya akan merupakan sumber karbohidrat, lemak, ?itamin dan protein bagi manusia.

'e&ara umum pengukuran coli hanya dilakukan sampai Tes Presumti( /perkiraan0 saja, yang hasilnya di&o&okan dengan table =PT analisa dari badan statistik. "erdasarkan kepada hasil tes perkiraan, maka jumlah bakteri Coli sudah dapat ditentukan berdasarkan tabel tadi /=umlah Perkiraan Terdekat0 atau dengan PN /ost Probable Number0 per ++ m.

9engan adanya siklus biologis ini kita dapat memperkirakan berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan se&ara lengkap.

(30)

/G$5!. 'iklus "iologis-dinamis di dalam perairan0

 Mikroorganisme sebagai indikator kualitas air

Pada pemeriksaan mikrobiologis yang rutin terhadap air untuk menentukan aman tidaknya untuk diminum, tidaklah &ukup jika mendasarkan uji-uji yang digunakan hanya terdapat adanya /terisolasinya0 mikroorganisme patogenik karena alasan sebagai berikut :

0 %emungkinan besar patogen masuk ke dalam air se&ara sporadis.

*0 "ila terdapat dalam jumlah amat sedikit, maka si(at patogen tidak terdeteksi.

20 <ail pemeriksaan laboratorium dapat dikethaui setelah *4 jam atau lebih.

Ciri mikroorganisme indikator 0 Terdapat di alam ter&emar.

*0 Terdapat dalam air bila ada patogen.

20 =umlah mikroorganisme indikator berkolerasi dengan kadar polusi 40 emiliki kemampuan bertahan hidup lebih besar dari yang patogen. 50 empunyai si(at seragam dan mantap

(31)

+.3 UJI BONTERE=

UJI UNTUK IDENTIFIKASI MIKROBA

ikroorganisme tumbuh dan berkembang biak dengan menggunakan berbagai  bahan yang terdapat di berbagai lingkungan, baik lingkungan yang lembab, basah, maupun lingkungan yang kering, sehingga mikroorganisme ini dapat hidup di  berbagai jenis lingkungan, tetapi tentu saja tergantung dari jenis mikroorganisme

tersebut. at hara yang terdapat di lingkungan sekelilingnya ini terdiri dari molekul-molekul sederhana seperti <*' dan N<4, atau terdapat senyawa atau

molekul-molekul organik yang kompleks seperti protein dan polisakarida. ikroba mengoksidasikan >at hara ini untuk memperoleh energi dan senyawa  pemula untuk sintesis dinding sel, membran dan (lagela.

Penggunaan >at hara ini tergantung dari akti?itas metabolisme mikroba. etabokisme seringkali menghasilkan hasil sampingan yang dapat digunakan untuk identi(ikasi suatu mikroorganisme.

Pembahasan dari suatu analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui berbagai ma&am identi(ikasi yang dilakukan untuk mengetahui jenisnya ini. <al ini men&akup berbagai uji untuk mengetahui akti?itas metabolisme suatu mikroorganisme. Pengamatan akti?itas metabolisme ini diketahui dari kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan dan menguraikan molekul yang kompleks seperti >at pati, lemak, protein dan asam nukleat. 'elain itu pengamatan ini juga dilakukan pada molekul-molekul yang sederhana seperti asam amino dan sakarida. <asil dari berbagai uji ini digunakan untuk pen&irian dan identi(ikasi suatu mikroorganisme.

"erbgai ma&am identi(ikasi yang dilakukan baik itu se&ara langsung terhadap bakterinya maupun dalam keadaan tidak langsung, akan memeberikan hasil yang berbeda tentunya. 9ari berbagai uji-uji identi(ikasi tersebut akan dapat memudahkan keter&apaian suatu analisa dengan mengetengahkan tentang  pentingnya, bahkan kerugian yang ditimbulkan oleh suatu mikroorganisme ini.

Pada dasarnya kita tentu tahu bahwa mikroba ada yang bersi(at patogen dan ada yang tidak, sehingga kita harus mampu untuk mengenali dan memilih mana saja  bakteri yang diidenti(ikasikan patogen.

(32)

+.3.1ERMENT#+I %#RBO-I'R#T

%emampuan mem(ermentasikan berbagai karbohidrat dan produk (ermentasi yang dihasilkan merupakan &iri yang sangat berguna dalam identi(ikasi dari suatu mikroorganisme.

<asil akhir (ermentasi karbohidrat ditentukan oleh si(at mikroba, media  biakan yang digunakan, serta (aktor lingkungan, antara lain suhu dan p<. edia (ermentasi harus mengandung senyawa yang dapat dioksidasikan dan di(ermentasikan oleh mikroorganisme. lukosa termasuk senyawa yang paling sering dan penting untuk digunakan oleh mikroorganisme dalam proses (ermentasi.

!ntuk menentukan adanya (ermentasi, di laboratorium digunakan media kaldu karbohidrat dan media R-8P. Pembentukan asam dapat diketahui dengan menanamkan indikator ke dalam suatu media. %aldu karbohidrat digunakan untuk uji pembentukan asam dan gas. Pembentukan gas dapat ditentukan dengan menggunakan tabung &mith atau tabung  !urham. Tabung 'mith digunakan bila  jumlah dan ma&am gas yang dihasilkan harus ditentukan. 'edangkan tabung 9urham ini digunakan bila tidak diketahui ma&am dan jumlah gas yang dihasilkan. "ila terbentuk gas, maka gas masuk ke dalam tabung 9urham dan mendesak &airan dalam tabung iniI gas ini terlihat sebagai gelembung udara yang terperangkap dalam tabung 9urham.

%aldu karbohidrat ini mengandung +,5 @  Q karbohidrat. %arbohidrat yang sering dipakai adalah glukosa, laktosa, manitol, maltosa, dan sukrosa. 'elain karbohidrat ke dalam media ditambahkan juga bee( etra&t dan peptone sebagai sumber nitrogen, ?itamin dan mineral. !ntuk mengetahui pembentukan asam, ke dalam media ditambahkan indikator. "ila dalam proses (ermentasi, bakteri atau mikroba ditumbuhkan dalam biakan dalam &air yang mengandung glukosa, maka hasil proses (ermentasi dapat berupa asam. )sam yang dihasilkan akan menurunkan p< media biakan yang telah dibuat. #ndikator yang sering digunakan adalah merah fenol  dan bromcresol purple. "ila dalam media biakan ditambahkan indikator p< seperti misalnya brom-&resol-purple atau merah (enol, maka

(33)

 pembentukan asam ini ditandai oleh perubahan warna menjadi kuning. Pada p< U 7.+, merah (enol berwarna merah sedangkan bromo&resol purple berwarna ungu.

Gambar" Reksi (e!$en#si K!5ohi6!#

/a0 Tabung &ontrol, /b0 6ermentasi )sam laktat, /&0 6ermentasi asam &ampuran, /d0 6ermentasi alkohol

Pada pengamatan di atas kita dapat mengetahui hal yang paling mendasar dari reaksi (ermentasi kabohidrat di dalam tabung 9urham. Perbandingan yang diperoleh antara salah satu tabung yang di&ampur atau diisi dengan asam akan menyebabkan berawarna kuning, sehingga akan terlihat reaksi (ermentasi karbohidrat se&ara jelas di pandangan dalam membedakan dari warna.

 Proses selan.utnya :

'etelah diperoleh koloni-koloni dalam keadaan terpisah dalam lempeng  pembiakan, maka tindakan selanjutnya ialah mengadakan pemeriksaan si(at-si(at  biokimia yang penting untuk menunjang diagnosis yang ingin ditegakkan. 'elain

itu isolasi dalam keadaan murni pada koloni itu digunakan untuk mengetahui reaksi (ermentasi terhadap jenis-jenis gula yang termasuk golongan monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Caranya adalah sebagai berikut.

(34)

0 =enis-jenis gula tersebut dimasukkan ke dalam medium pembiakan &air atau padat. edium yang dipakai tergantung pada kebutuhan hidup tiap  jenis organisme yang diteliti.

*0 !ntuk mengetahui ada tidaknya (ermentasi terhadap gula tersebut, maka ke dalam medium tersebut ditambahkan indikator yang dapat menunjukkan perubahan p< ke arah asam atau basa.

20 =enis-jenis gula yang dipakai ditetapkan dalam satu deret /dinamakan deret aneka gula0, dan letaknya dalam deret pada tiap kali pemeriksaan tidak berubah, sehingga hasil dari tiap deret dapat dinyatakan dalam satu (ormula tetap untuk tiap jenis organisme untuk laboratorium itu. isalnya bila suatu laboratorium menggunakan deret aneka gula dengan urutan  glukosa, laktosa, maltosa, dan  sakarosa, maka bila deret ini ditanam dengan &almonella t"phi, hasil yang diperoleh dalam bentuk (ormula adalah / @  @0 yang berarti bahwa (ermentasi terjadi pada tabung-tabung glukosa dan maltosa, sedang laktosa dan sakarosa tidak di(ermentasi.

40 %e dalam tabung-tabung /dalam medium &air0 dimasukkan pula tabung ke&il yang letaknya terbalik /tabung 9urham0 untuk mengetahui apakah dalam proses (ermentasi itu terbentuk gas atau tidak. "ila gas terbentuk, sebagian gas itu akan berkumpul dalam tabung 9urham, sehingga tampak  rongga kosong. "ila hal ini terjadi pada medium padat dalam tabung, mengakibatkan medium retak atau terdorong ke atas.

G$5! 12.1

(35)

50 Cara menanam organisme ke dalam medium gula ini dilakukan sekaligus untuk satu deret. 9engan menggunakan jarum sebagian koloni diambil dan disentuhkan se&ara beruntun ke dalam medium gula tersebut.

0 Pengeraman dilakukan dalam suhu yang sesuai, untuk bakteri patogen umumnya pada suhu 27oC.

70 Reaksi positi( diperlihatkan oleh perubahan indikator, yang dinyatakan dengan tanda  /positi(0 dan bila indikator tidak berubah berarti tidak terjadi (ermentasi, yang dinyatakan dengan tanda @ /negati(0.

Perlu diperhatikan dalam hal penggunaan indikator, bahwa pemilihannya harus disesuaikan dengan keadaan p< medium pembiakan yang berubah akibat (ermentasi. "ila (ermentasi mengakibatkan terbentuknya asam, p< medium akan lebih rendah dari p< semula, dan penurunan ini tergantung pada jumlah asam yang terbentuk dan jenis bakteri yang mengadakan (ermentasi. "ila Ph turun sampai ,+ dan indikator yang dipakai merah (enol /phenol red0, akan tampak  bahwa medium yang tadinya merah berubah menjadi kuning. Tetapi bila dipakai indikator merah metil /methyl red0, maka pada p< ,+ indikator ini belum memperlihatkan perubahan yang nyata. "aru pada p< yang jauh lebih asam, merah metil tampak merah, sehingga bagi bakteri yang tidak membentuk asam sebanyak ini, hasilnya dapat diba&a negati(, walaupun ada (ermentasi. %arena  jenis gula dalam reaksi (ermentasi ini banyak, maka untuk menghindarkan kekeliruan tiap jenis gula diberi sandi warna, biasanya pada tutup tabung, misalnya kuning untuk glukosa, ungu untuk laktosa, merah untuk maltosa, dan  biru untuk sakarosa. 'elain reaksi deret aneka gula, masih dilakukan reaksi-reaksi  biokimia lainnya, baik untuk keperluan khusus atau untuk keperluan di(erensiasi. !ntuk bakteri golongan koli(orm ditambahkan suatu deret khusus untuk di(erensiasi, yaitu deret #8iC. 'ingkatan ini berasal dari huru( 1 dari indol ,  M dari metilmerah, 'i dari 'oges @ Prauskauer dan C dari KcitrateL /sitrat0. aksud dari pemeriksaan ini adalah untuk mengadakan di(erensiasi jenis-jenis bakteri dari golongan koli(orm, yang penting artinya dalam pemeriksaan air.

(36)

. U(i &erentasi karbohidrat

 *ahan "ang diperlukan :

"iakan :  Escherichia Coli

&taph"lococcus aureus  Micrococcus luteus

&accharom"ces cerevisiae edia : %aldu karbohidrat,

lukosal, sukrosa, laktosa, maltosa, dan manitol yang mengandung indikator "CP /brom-&resol-purple0. 'elain "CP dapat digunakan PR /phenol-red0 sebagai indikator p< yang digunakan.

;! $en7e!<kn : -ari pertaa

. enandai tabung kaldu karbohidrat dengan : =enis karbohidrat, nama  pembuat, biakan yang diinokulasikan, biakan yang digunakan untuk deret karbohidrat pertama adalah E.Coli, deret kedua aureus, ketiga  M.Luteus. deret ke kempat &.cerevisiae dan deret kelima sebagai kontrol

*. enginokulasikan deret karbohidrat pertama dengan  E,coli, deret kedua dengan &.aureus, deret ketiga dengan M.luteus dan deret keempat dengan &.cerevisiae  dan deret kelima sebagai kontrol. 9an melakukan inkulasi dengan proses yang hati-hati sehingga tidak menimbulkan gelembung-gelembung gas dalam tabung 9urham.

2. enginkubasikan kelima deret tabung di dalam in&ubator 25GC selam *4  jam.

-ari kedua

. emeriksakan adanya (ermentasi karbohidrat dengan melihat

 pembentukan asam dan pembentukan gas. Pembentukan asam terlihat sebagai perubahan warna kaldu karbohidrat menjadi kuning. Pembentukan gas terlihat di dalam tabung 9urham. emperhatikan bahwa di dalam

(37)

tabung kontrol tidak terjadi pembentukan gas. Pembentukan gas di dalam tabung kontrol dapat terjadi bila sewaktu diinokulasi tabung yang berisi kaldu diko&ok terlalu keras atau bila digunakan kaldu yang disimpan di dalam lemari es. %emudian daya larut oksigen berkurang di dalam kaldu yang dingin, namun sewaktu diinkubasikan pada suhu 27GC Aksigen dapat terperangkap di dalam tabung 9urham.

*. elaporkan hasil reaksi di dalam tabung yang berisi kaldu karbohidrat.

Contoh :o!$# l&o!n untuk uji 6ermentasi karbohidrat

 arbohidrat 

0rganisme Glukosa !aktosa 1ukrosa Maltosa Manitol  

 E.coli &.aureus  M.luteus

&.cerevisia e

"eri tanda hasil reaksi sebagai berikut : ) : Pembentukan asam

" : Pembentukan gas

) : Pembentukan asam dan gas " : Pembentukan baa

- : Tidak ada pertumbuhan

9alam kaitannya dengan karbohidrat, ada beberapa &ara uji yang dapat dilakukan se&ara kualitati( untuk mengetahui karbohidrat untuk di(ermentasikan.

0 !ji 6ehling, "ar(oed, "enedi&t /ada tidaknya monosakarida0. *0 !ji )ntron /penentuan adanya gula dalam darah0.

20 !ji ollis&h /karbohidrat se&ara umum0.

40 !ji 'elliwano( /penentuan fruktosa dalam sampel0. 50 !ji Tauber /ada tidaknya pentosa dalam sampel0. 0 !ji #odin /ada tidaknya glikogen atau Eritrodekstrin0. 70 6enil-<idra>in /untuk menentukan gugus karbonil lepas0.

(38)

"anyak dilakukan untuk membedakan  Enterobacter aerogenes  dan  Esherichia coli dilakukan uji #8#C yang terdiri dalri proses uji-uji :

 !ji #ndol

 !ji ethyl Red

 !ji 8oges Proskauer 

 !ji Citrat

%edua mikroorganisme tersebut akan memberikan hasil sebagai berikut :

I M >i ;  E.coli  A.aerogenes  - - -

. Peeriksaan Indol dan U(i Indol

Pemeriksaan #ndol merupakan uji identi(ikasi yang didasarkan pada  penggunaan asam amino, baik sebagai media maupun sampel, atau standar. )sam amino adalah molekul organik yang mengandung kelompok asam /CAA<0, amino /N<*0, dan R. ugus R merupakan &iri khusus dan membedakan asam

amino yang satu dengan yang lainnya.

iroorganisme menggunakan asam amino sebagai pembuka protein, komponen sel dan kadangkala sebagai sumber energi. )sam amino ini dimodi(ikasi dengan berbagai &ara sewaktu metabolisme. 9alam praktikum ini diperlihatkan berbagai &ara mikroorhanisme memodi(ikasikan suatu asam amino. odi(ikasi asam amino dapat digunakan untuk pen&irian, karena produk yang dihasilkan akibat modi(ikasi asam amino dapat digunakan dalam identi(ikasi mikroorganisme.

)sam amino tripto(an merupakan komponen asam amino yang la>im terdapat  pada protein, sehingga asam amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh mikroorganisme akibat penguraian protein. "akteri tertentu seperti misalnya  Escherichia coli mampu menggunakan tripto(an sebagai sumber karbon.

 E.coli menghasilkan en>im tripto(anase yang mengkatalisasikan penguraian gugus indol dari tripto(an. 9alam media biakan, indol menumpuk sebagai produk  buangan, sedangkan bagian lainnya dari molekul tripto(an /asam piru?at dan  N<40 dapat digunakan untuk memnuhi kebutuhan >at hara mikroorganisme.

(39)

Gambar . &truktur kimia%i asam amino

Pembentukkan indol dari tripto(an oleh mikroorganisme dapat diketahui dengan menumbuhkannya di dalam media biakan yang kaya dengan tripto(an. Tripto(an biasanya diberikan dalam bentuk triptom suatu polipeptida yang kaya dengan residu tripto(an. Penumpukan indol dalam suatu media biakan dapat diketahui dengan penambahan berbagai reagens. Reagens bereaksi dengan indol dan menghasilkan senyawa yang tidak larut dalam air dan berwarna merah pada  permukaan medium.

)dapun proses hidrolisis tripto(an dan uji indol, pada uji ini digunakan media semi-padat yang kaya akan tripto(an. !ntuk melihat adanya indol dapat digunakan  beberapa reagens yaitu  0ovacs, +ore,  Ehrlich,  dan  Ehrlich-*ohme. 'emua reagens tersebut mengandung para-dimetil-aminoben>aldehida. 9alam praktikum digunakan reagens 3hrli&h-"ohme yang terdiri reagens ) dan ".

edia untuk melihat pembentukan indol yang digunakan di laboratorium ini  bersi(at semi-padat, oleh karena itu dapat digunakan juga untuk melihat  pergerakan bakteri. =ika bakteri bergerak akan terlihat pertumbuhan di sekitar tusukan dan juga pada permukaan media. edia indol diinokulasikan dengan menusukkan jarum ke dalam media semi-padat

G$5!. Cara menginolusikan biakan semi-padat 

Pemeriksaan dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam proses  pertumbuhannya bakteri dapat membentuk indol dari tripto(an. )danya

(40)

 pembentukan indol dapat diketahui dengan reagens 3hrli&h atau %o?a&s, yang mengakibatkan medium berwarna merah. Cara pengerjaannya adalah sebagai  berikut.

. edium pembiakan &air yang telah ditanam dieramkan selama *4 sampai 41 jam.

*. Reagens 3hrli&h yang disediakan terdiri dari: a.  Para-dimetil-amino-ben2aldehida D  g  b.  Etil-alkohol  D + ml

&.  Asam klorida /pekat0 D 4+ ml

2. %e dalam biakan ditambahkan  ml eter atau silol, diko&ok, sehingga tersebar rata di seluruh &airan, kemudian didiamkan sampai semua eter atau silol berkumpul di permukaan.

4. Reagens diteteskan perlahan-lahan melalui dinding tabung sebanyak kirakira +,5 ml. "ila indol positi( maka tampak &in&in merah terbentuk di  batas &airan medium dan eter atau silol.

#ndol dibentuk dari asam tripto(an sebagai hasil akti?itas hidrolisis beberapa spesies bakteri. 9alam hal ini yang perlu diperhatikan dalam medium pembiakan hanya digunakan pepton yang mengandung asam amino. #ndol adalah >at yang dapat menguapkan dan dapat diperiksa adanya dengan penambahan  pdimetilaminoben>aldehida, atau dengan sepotong kertas yang diimpregnasi dengan asam oksalat, kemudian diselipkan antara mulut tabung dan tutup kapas. Penggunaan eter atau silol dimaksudkan untuk mengekstraksi indol dari medium, karena indol dapat larut dalam eter atau silol, sehingga bila jumlah indol sedikit dapat dikumpulkan ke permukaan medium dan bereaksi dengan reagens di  permukaan medium berupa &in&in merah.

!ji indol ini dilakukan pada dasarnya adalah dengan menginokulasikan  biakan yang akan diujikan untuk melakukan teknik analisis mengidenti(ikasikan

suatu mikroba.

(41)

Pada kaldu gula yang berisi tabung 9urham, dapat diketahui kemampuan mikroorganisme untuk mem(ermentasikan karbohidrat, tetapi hasil produksi (ermentasi tidak diketahui. 9alam praktikum digunakan media R @ 8P untuk mengetahui (ermentasi asam &ampuran atau (ermentasi butana-diol.

!ji ethyl red digunakan untuk menentukan adanya (ermentasi asam &ampuran. "eberapa bakteri mem(ermentasikan glukosa dan menghasilkan  berbagai produk yang bersi(at asam sehingga akan menurunkan p< media  pertumbuhannya menjadi 5.+ atau lebih rendah. Penambahan indikator p< Kethyl redL dapat menunjukkan adanya perubahan p< menjadi asam. ethyl red berwarna merah pada lingkungan dengan p< 4.4 dan berwarna kuning dalam lingkungan dengan p< .*.

GAMBAR. 0eterikatan antara pembentukan asam dan %aktu inkubasi se%aktu proses fermentasi campuran mikroorgansime menghasilkan berbagai asam, sehingga menurunkan p medium men#asi 3.4 atau men#adi lebih rendah.

6ermentasi asam &ampuran ditentukan dengan &ara menumbuhkan mikroorganisme dalam kaldu yang mengandung glukosa, dan setelah masa inkubasi menambahkan reagens methyl red ke dalam kaldu. )pabila terjadi (ermentasi asam &ampuran maka kaldu biakan berubah menjadi kuning setelah  penambahan reagens methyl red. !ji ini sangat berguna dalam identi(ikasi

(42)

Pengujian dengan metil merah dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri dapat membentuk asam sedemikian banyaknya sehingga dapat mengubah indikator metil merah menjadi merah. "eberapa jenis bakteri dapat membentuk asam tetapi tidak &ukup banyak untuk dapat mengubah indikator dan penurunan  p< sampai 5,+, pada umumnya sudah menghambat kelanjutan hidup mikroorganisme. 'edang bakteri seperti Escherichia coli dapat memberikan hasil  pengujian positi( karena dapat menurunkan hasil pengujian positi( dan dapat menurunkan p< sampai di bawah 4,5. 'ebaliknya  0lebsiella aerogenes mengadakan dekarboksilasi dan kondensasi asam piru?at untuk membentuk asetilmetilkarbinol, sehingga p< meningkat, dan bila ditambahkan metil merah warnanya menjadi kuning, yang berarti hasil pengujian negati(. Pengujian seharusnya jangan dilakukan sebelum biakan berumur dua hari pada suhu 27GC atau tiga hari pada suhu 2+GC. Reaksi ini tidak dapat diper&epat dengan meningkatkan kadar glukosa dalam medium.

Gambar  Bakteri Escherichia coli.

Pada dasarnya pengerjaan praktikum !ji ethyl Red ini digunakan untuk mengetahui perbedaan dan menggolongkan, serta memisahkan dua bakteri yang tergolong mikroba yang patogen, yakni antara  Escherichia coli dan bakteri  patogen Enterobacter aerogenes. 9engan menggunakan reagens methyl red yang

dapat mengidenti(ikasikan kedua bakteri tersebut untuk dapat digunakan dalam tahapan proses pengerjaan analisa selanjutnya, terutama dalam hal identi(ikasi mikroba patogen dari suatu bahan atau sampel.

(43)

Proses pengerjan Uji Met!l"re# 

 *ahan "ang diperlukan :

 "iakan Escherichia coli

 "iakan Enterobacter aerogenes

 %aldu R @ 8P /ethyl Red @ 8oges Proskauer0

 Reagens ethyl Red

Cara menger#akan : Hari pertama

. enandai tabung kaldu R @ 8P dengan biakan bakteri yang digunakan. *. enginokulasi kaldu R @ 8P dengan biakan bakteri.

2. enginkubasikan dalam suhu 25GC selam 5  *4 jam.

Hari kedua

. enambahkan 5 tetes reagens methyl red ke dalam tabung R @ 8P. *. elaporkan hasilnya.

!ji bersi(at positi( apabila kaldu berwarna merah setelah penambahan reagens methyl red.

!ji bersi(at negati( apabila kaldu R @ 8P berubah menjadi kuning atau  jingga setelah penambahan reagens.

(o!$# L&o!n U<i Me#h9l"Re6

 Mikroorganisme  Perubahan warna setelah  penambahan reagens

 Esherichia coli  Enterobacter aerogenes

Gambar

Gambar  . &amp;truktur kimia%i asam amino
Gambar  Bakteri Escherichia  coli.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam persyaratan mikrobiologi Escherichia coli dipilih sebagai indikator tercemarnya air atau makanan, karena keberadaaan bakteri Escherichia coli dalam sumber air atau makanan

Penulis melakukan penelitian selama satu semster, di bidang Mikrobiologi dengan judul “ Identifikasi Bakteri Asam Laktat Isolat 18A Secara Fenotipik ” sebagai

Bakteri Coliform seperti spesies Citrobacter , Enterobacter dan Klebsiella juga dapat ditemukan pada lingkungan seperti tanah, vegetasi atau permukaan air, yang

Bakteri koliform dipakai sebagai indikator organisme untuk mengetahui apakah air telah tercemar oleh tinja manusia atau kotoran hewan, karena mudah ditemukan dengan cara

Bakteri E. coli termasuk bakteri koliform dan hidup dalam usus manusia sehingga dapat digunakan sebagai indikator sanitasi. Dengan adanya bakteri ini pada makanan atau

Pengujian kualitas mikrobiologi makanan pada selada yang telah matang menunjukkan hasil nilai ALT koloni bakteri yang lebih rendah dari pada nilai ALT koloni bakteri pada

Berdasarkan pengujian terhadap adanya bakteri indikator sanitasi yaitu koliform dan streptokoki fekal pada bahan pangan, didapatkan hasil bahwa seluruh sampel yang diuji

mikrobiologi dengan 3 parameter yaitu perhitungan Angka Lempeng Total bakteri yang menunjukkan adanya bakteri aerob pada makanan atau minuman, perhitungan Angka