• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA ANORGANIK BERBASIS E-LEARNING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA ANORGANIK BERBASIS E-LEARNING"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA ANORGANIK BERBASIS

E-LEARNING

Gilang Muhammad Asadullah, Munzil, I Wayan Dasna Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Email: mail@gilang.web.id

Abstrak: Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk pengembangan dan mengetahui kelayakan dari bahan ajar kimia anorganik berbasis

e-learning. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pengembangan model 4-D

(four-D models) yang dikembangkan oleh Thiagarajan. Uji validitas produk dilakukan melalui pengumpulan data dari validator ahli menggunakan instrumen uji kelayakan desain tampilan dan isi media. Produk bahan ajar yang telah dikembangkan berbentuk media website yang dapat diakses melalui alamat http://anorganik.kimia.or.id. Produk yang telah dikembangkan disertai dengan petunjuk dan backup konten bahan ajar yang dikemas dalam Compact Disk (CD).

Kata Kunci: bahan ajar, e-leaning, kimia anorganik

Kimia anorganik yang disampaikan dalam jenjang perguruan tinggi merupakan salah satu cabang dari ilmu kimia yang luas dan kompleks (House, House, 1990:1). Kimia anorganik mempelajari keberadaan senyawa anorganik di alam, sifat-sifat senyawa anorganik, serta reaks-reaksi penting. Bahan ajar yang digunakan untuk menyampaikan materi kimia anorganik pada mahasiswa saat ini adalah handout sehingga diperlukan sebuah media untuk menyampaikan materi-materi kimia anorganik dalam bentuk visual seperti gambar, video, dan animasi. Sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kimia anorganik dapat mengakomodasi perkembangan tersebut. Beberapa konsep yang ada pada kimia anorganik dapat dipelajari dengan bantuan TIK. Media seperti animasi, video, dan gambar yang dapat digunakan untuk pembelajaran kimia anorganik banyak tersebar di internet, tetapi internet merupakan media yang luas sehingga jika digunakan untuk pembelajaran kimia anorganik perlu mencari dan memilahnya terlebih dahulu. Diperlukan sebuah wadah di internet yang menampung media-media tersebut dan digambungkan menjadi satu media pembelajaran kimia anorganik.

Berdasarkan hasil pengamatan pada mahasiswa jurursan kimia Universitas Negeri Malang, mahasiswa sudah terbiasa menggunakan internet. Hal ini terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang memiliki akun facebook, twitter, dan sosial media lainnya. Selain itu mahasiswa sudah terbiasa menggunakan fasilitas internet seperti email, chat, dan forum untuk berkomunikasi. Hal ini didukung dengan hasil wawacara terhadap beberapa mahasiswa yang menyatakan bahwa mereka lebih suka berselancar di internet dari pada membaca buku, dengan searching di internet lebih cepat mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dari pada harus mencari di buku. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu media yang dapat memanfaatkan internet sebagai sumber bahan ajar. Media seperti ini dikenal sebagai media e-learning.

Bahan ajar berbasis e-leaning yang baik menurut Clark (2008:10) terdiri dari beberapa unsur menyangkut (1) e-learning mencangkup baik isi atau konten

(2)

(informasi) dan metode instruksional (teknik) yang membantu orang mempelajari materi, (2) e-leaning disampaikan melalui komputer menggunakan teks dan visual, seperti ilustrasi, foto, animasi, dan video. (3) e-learning membantu mahasiswa mencapai tujuan pembelajaran dengan cepat. Badri (2007: 40) mengumukakan bahwa media e-leaning yang berbentuk website lebih dari sekedar seseorang dapat belajar fakta-fakta statis dari berbagai ensiklopedi. Informasi yang disimpan di web senantiasa dapat diperbarui. Website mengandung bahan yang bersifat rangsangan (stimulus) yang tampil pada parameter fisik suatu media, dan merupakan kemampuan website itu sendiri untuk menunjukkan suatu objek dalam gerak, objek dalam warna, objek dalam visualisasi yang memungkinkan terjadi rangsangan penglihatan dan rangsangan pendengaran. Apabila media e-learning dikembangkan sebagai bahan ajar kimia anorganik, ilmu yang abstrak dari materi kimia anorganik dapat dikongkritkan dengan menggunakan gambar ilustrasi, serta ilmu yang berdasarkan konsep dan fakta dapat ditunjukkan dengan visualisasi video ataupun animasi dari konsep tersebut. Selain itu, media e-leaning yang merupakan media online dapat memberikan update informasi yang cepat.

Pembelajaran kimia anorganik II di jurusan kimia Universitas Negeri Malang mempelajari keberadaan senyawa anorganik di alam, sifat-sifat senyawa anorganik, serta reaks-reaksi penting. Materi pembelajaran tersebut termasuk materi dalam ilmu kimia yang berdasarkan fakta dan konsep. Selain materi tersebut terdapat juga materi kimia anorganik yang bersifat abstrak seperti struktur senyawa anorganik. Pembelajaran kimia pada materi tersebut memerlukan penggambaran terkonstruk, sehingga diperlukan visualisasi dan ilustraksi dari konsep tersebut. Adanya visualisasi tersebut hanya dapat menjelaskan konsep, tetapi juga dapat memperlihatkan fakta. Berdasarkan karakteristik ilmu kimia, materi kimia anorganik merupakan materi yang berkembang dengan cepat, sehingga dibutuhkan adanya media yang memiliki jaringan luas untuk update informasi.

METODE

Model Penelitian dan Pengembangan

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian pengembangan bahan ajar kimia anorganik berbasis e-learning adalah model 4-D (four-D models) yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Model 4-D terdiri dari 4 tahap yaitu define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Alasan digunakannya model pengembangan 4-D ini telah mencakup keseluruhan hal yang berkaitan dengan pengembangan produk bahan ajar berbasis e-learning ini. Penelitian yang dilakukan hanya terbatas pada tahap develop (pengembangan), sehingga tahap disseminate tidak dilakukan karena penelitian ini hanya melakukan uji validitas produk pengembangan.

Tahap Pendefinisian (Define)

Tahap pendefinisian (define) dilakukan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Adapun tahap ini terdiri dari empat langkah, yaitu (1) analisis ujung depan, (2) analisis materi, (3) analisis mahasiswa, dan (4) perumusan tujuan pembelajaran.

(3)

Tahap Perancangan (Design)

Pada tahap ini dilakukan perancangan bahan ajar kimia anorganik berbasis e-learning yang berbentuk website dengan menggunakan aplikasi under web Joomla dan Moodle. Adapun langkah-langkah pada tahap ini adalah (1) pembuatan brainstorming diagram, (2) pembuatan story board, dan (3) pemrograman

Tahap ngembangan (Develop)

Tahap pengembangan dilakukan dengan menyempurnakan media e-learning yang telah dibuat supaya lebih baik melalui revisi berdasarkan uji kelayakan dan saran-saran para tim ahli. Tahan ini meliputi validasi desain, validasi isi, dan revisi media.

Uji Validitas Produk

Desain uji validasi produk penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data mengunakan teknik pengumpulan data angket. Angket uji kelayakan media terdiri dari dua jenis angket, yaitu angket uji validitas media dari segi materi pembelajaran dan tampilan media pembelajaran. Uji validasitas media dilakukan oleh ahli media dan ahli materi masing-masing 1 orang. Jenis data yang diperoleh ada dua data, yaitu kuantitatif skala interval dan kualitatif. Data kuantitatif skala interval diperoleh dari hasil penilaian angket yang menggunakan skala Likert.

Tabel 1 Kriteria Kelayakan Media Berdasarkan Skala Likert

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Media yang dihasilkan

Bahan ajar yang dihasilkan berupa media e-learning dengan menggabungkan aplikasi Content Management System (CMS) yang berupa Joomla dan Learning Management System (LMS) berupa Moodle. Media ini berbasis web yang bisa diakses melalui alamat http://anorganik.kimia.or.id pada komputer atau notebook yang terhubung ke jaringan internet. Hasil pengembangan ini merupakan bentuk visualisasi dari materi-materi kimia anorganik yang diajarkan pada mahasiswa jurusan kimia Universitas Negeri Malang. Media e-learning ini disertai petunjuk penggunaan bagi pengajar dan mahasiswa dalam bentuk ebook berformat PDF yang dapat di download pada halaman muka (home page) media e-leaning. Selain produk yang berupa website online juga disertakan versi offline yang dikemas dalam Compact Disk (CD) yang di dalamnya berisi konten media pembelajarn e-leaning

Rata-rata Skoring Kriteria

3,26 - 4 Sangat Layak

2,51 – 3,25 Layak

1,76 - 2,5 Kurang Layak

(4)

yang dikembangkan. CD ini bisa digunakan jika tidak terdapat koneksi internet dan juga sebagai backup dari versi online.

Data Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan dengan melakukan uji valididasi media dari segi materi dan segi tampilan media pembelajaran. Berikut pemaparan hasil uji validitas terhadap media yang telah dikembangkan:

Data Hasil Validasi Isi Media

Validasi dilakukan oleh seorang dosen kimia anorganik. Validator merupakan dosen yang berpengalaman mengajar materi dalam media yang dikembangkan dan pernah menggunakan media dalam proses belajar mengajar. Dari validator tersebut didapatkan data kuantitatif dan kualitatif . Hasil validasi untuk data kuantitatif seperti yang disajikan pada tabel 2 termasuk layak.

Tabel 2 Analisa Data Hasil Validasi Isi Media

No. Bagian yang Dinilai Skor Keterangan

I Halaman Muka (Home Page)dan Halaman Penunjang lainnya

3 layak

II Materi I (Ekstraksi Logam) 3,17 layak

III Materi II (Logam Alkali) 3,17 layak

IV Materi III (Logam Mata Uang) 3,17 layak

V Materi IV (Keluarga Logam Zink) 3,17 layak

VII Materi VI (Pengantar Senyawa Koordianasi)

3,17 layak

Untuk data kualitatif pada Tabel 3 diperoleh dari masukan dan saran dari validator pada kolom tanggapan dan saran angket validasi.

Tabel 3 Komentar dan Saran Validator Terhadap Isi Media No. Bagian media Komentar dan saran

1 Home Page Perlu penambahan pengantar di bagian mukadan jelaskan sumber materi yang digunakan. Identitas pengembang dan dosen

pembinmbing diperjelas. 2 Materi logam mata

uang, keluarga logam zink, dan pengantar koordinasi

Tiap materi perlu ditambah ilustrasi

3 Keseluruhan Tiap gamabar dan video perlu diperjelas sumbernya.. 4 Soal tes pada setiap

materi

Perbaikan penulisan huruf pada soal multiple coice

Data Hasil Validasi Tampilan Media

Validasi tampilan media dilakukan oleh dosen Teknologi Pendidikan UM, yaitu dosen media yang berpengalaman dalam pengembangan media dan minimal telah menempuh S2. Tiap bagian pada media e-learning divalidasi dari segi tampilan

(5)

media. Data hasil validasi juga berupa data kuantitatif dan kualitatif. Hasil validasi untuk data kuantitatif seperti yang disajikan pada Tabel 4 termasuk sangat layak.

Tabel 4 Analisa Data Hasil Validasi Tampilan Media

No. Bagian yang Dinilai Skor Keterangan

I Halaman Muka (Home Page) 3,8 sangat layak

II Materi I (Ekstraksi Logam) 4 sangat layak

III Materi II (Logam Alkali) 4 sangat layak

IV Materi III (Logam Mata Uang) 4 sangat layak

V Materi IV (Keluarga Logam Zink) 4 sangat layak

VII Materi VI (Pengantar Koordinasi) 4 sangat layak VIII Halaman Penunjang lainnya (Galeri

Gambar, Galeri Video, Galeri E-Book, dan Halaman Tabel Periodik Unsur)

3,8 sangat layak

IX Pemakaian Media 3 layak

Untuk data kualitatif pada Tabel 5 diperoleh dari masukan dan saran dari validator pada kolom tanggapan dan saran angket validasi.

Tabel 5 Komentar dan Saran Validator Terhadap Tampilan Media No. Bagian Media Komentar dan Saran

1. Pemakaian media Perlu diberikan panduan online

2. Keseluruhan Tulisan atau konten perlu dilakukan penataan. Jarak antar paragraf tidak konstan.Supaya sama pemindahan antar paragraf gunakan [ctrl] + [enter]

PEMBAHASAN

Media yang dikembangkan berupa media e-learning berbasis web untuk materi kimia anorganik yang dilengkapi dengan petunjuk berupa e-book yang dapat di-download. Media e-learning yang dikembangkan menggunakan content manajement system berupa Joomla yang dipadukan dengan learning manajement system berupa Moodle. Materi dari media yang dikembangkan diambil dari dari handout Kimia Anorganik II yang digunakan mahasiswa jurusan kimia Universitas Negeri Malang. Media yang dikembangkan telah melalui tahap validasi baik validasi isi media maupun validasi desain tampilan media dengan hasil valid untuk validasi isi media dan sangat valid untuk validasi desain tampilan media. Komentar dan saran atau data kualitatif dari masing-masing validator dipertimbangkan untuk melaksanakan revisi media yang telah dikembangkan. Dari komentar dan saran yang telah disajikan pada Tabel 3 dan Tabel 5, media yang dikembangkan akan diperbaiki menjadi lebih baik dan menarik. Revisi media dipaparkan pada Tabel 6.

(6)

Tabel 6 Revisi Media E-Learning Kimia Anorganik

No. Bagian Media Sebelum Direvisi Setelah Direvisi 1 Homepage Identitas mediadan sumber

materi yang digunakan kurang jelas

Identitas media seta sumber materi yang digunakan diberikan dibagian awal

homepage.

2 Logam Mata Uang, Keluarga Logam Zink, dan Logam Transisi Deret Pertama

Hanya disediakan download materi berupa pdf yang sama seperti sumber materi

Setiap materi diberikan webpage dengan tambahan ilustrasi gambar atau video disertai dengan link ke website lain mengenai materi tersebut.

3 Keseluruhan Materi Tidak terdapat keterangan sumber gambar dan video diambil.

Sumber disertakan di setiap gambar dan video yang digunakan

4 Panduan Media Tidak tersedia panduan

online

Panduan online tersedia dan dapat di-download secara lagsung di homepage

5 Keseluruhan Jarak paragraf kurang teratur Jarak paragraf diserasikan

Selain produk yang berupa website online juga disertakan versi offline yang dikemas dalam Compact Disk (CD) yang di dalamnya berisi konten media pembelajarn e-leaning yang dikembangkan. CD ini bisa digunakan jika tidak terdapat koneksi internet dan juga sebagai backup dari versi online. Berikut pemaparan mengenai media yang telah dikembangkan.

Kekuatan Produk yang Dikembangkan

Media e-learing untuk materi kimia anorganik dalam bentuk website sehingga dapat menampilkan gambar, video, dan animasi sehingga memudahkan pengguna untuk menjelaskan materi dalam media tersebut.

Media e-learning merupakan media yang komunikatif dilengkapi dengan forum dan aplikasi chating sehingga dapat dilakukan diskusi baik synchronous maupun asynchronous discussion.

Media e-learning berbasis web yang dapat diakses menggunakan komputer dengan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi dan mendukung semua aplikasi web browser seperti firefox, google chrome, dan internet explorer.

Media e-learning telah melalui tahap validasi dan revisi, sehingga media tersebut telah layak baik dalam segi materi maupun desain untuk dipergunakan sebagai media pembelajaran.

Media e-leaning dapat digunakan sebagai pelengkap handout Kimia Anorganik II yang digunakan di juarusan kimia Universitas Negeri Malang dan dapat dinunakan sebagai variasi mengajar jika tidak dimungkinkan untuk melakukankan pembelajaran secara tatap muka.

(7)

Kelamahan Produk yang Dikembangkan

 Media yang dikembangkan tidak melalui tahap penelitian lapangan terhadap tingkat keefektifan media terhadap hasil belajar.

Media yang dikembangkan hanya dapat diakses jika terdapat jaringan internet. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Bahan ajar kimia anorganik berbasis e-learning merupakan suatu media yang berbentuk website yang dapat menampilkan gambar, animasi, dan video untuk membantu menyampaikan materi kimia anorganik.

2. Hasil uji validitas untuk mengetahui kelayakan bahan ajar kimia anorganik berbasis e-learning diperoleh hasil layak dalam segi isi media dan hasil sangat laya dalam segi tampilan desain media.

Saran

Saran untuk Keperluan Pemanfaatan Produk

Untuk dapat menggunakan media e-learning sesuai yang diharapkan setiap pengguna baik pengajar dan mahasiswa harus memiliki akun pada media e-learning tersebut. Petunjuk penggunaan media e-e-learning yang berupa file dengan format PDF dapat di-download pada homepage media.

Saran untuk Diseminasi Produk ke Sasaran yang Lebih Luas

Mengingat bahwa media e-learning yang telah dikembangkan belum melalui tahap uji lapangan disarankan sebelum melakukan diseminasi produk ke sasaran yang lebih luas terlebih dahulu dilakukan uji lapangan terhadap media e-learning. Hal ini disarankan untuk dapat mengetahui keefektifan dan kesesuaian media yang telah dikembangkan.

Saran untuk Pengembangan Lebih Lanjut

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan media e-learning yang sama untuk materi kimia yang lain. Untuk pengunaan program perlu diperhatikan fasilitas-fasilitas yang tersedia agar lebih efektif dan rancangan serta konsep e-learning agar lebih mudah digunakan oleh user.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2003. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badri, H. 2007. Pengaruh Sistem Modul Berbasis Web Page terhadap Pencapaian Kompetensi Memperbaiki Televisi pada Siswa Kelas III Program Keahlian Teknik Transmisi SMK Negeri 1 Cimahi. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.

Clark, R.C. & Mayer R.E. 2008. e-Learning and the Science of Instruction, 2nd ed. San Francisco: Pfeiffer.

Hartley, D.E. 2003. Selling E-Learning. United States of America: ASTD. Johnson, E.M; Cowie, B; Lange, W.D; Falloon, G; dan Khoo, E. Adoption of

innovative e-learning support for teaching: A multiple case study at the University of Waikato. Australasian Journal of Educational Technology. Kean, E dan Middlecamp, C. 1985. Panduan Belajar Kimia Dasar. Jakarta: PT.

Gramedia.

Mason, R. & Rennie, F. 2006. Elearning: The Key Concepts. New York: Routledge. Porter, L.R. 2003. Developing an online curriculum: technologies and techniques.

London: Information Science Publishing.

Sastrawijaya, T. 1988. Proses Belajar Mengajar Kimia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggai.

Thiagarajan, S; Semmel, D.S; dan Sammel, M.I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children: A Soucebook.

(http://eric.ed.gov/PDFS/ED090725.pdf), diakses 17 Januari 2013 Wahono, R.S. 2003. Pengantar E-Learning dan Pengembangannya.

Gambar

Tabel 1 Kriteria Kelayakan Media Berdasarkan Skala Likert
Tabel 2 Analisa Data Hasil Validasi Isi Media
Tabel 4 Analisa Data Hasil Validasi Tampilan Media
Tabel 6 Revisi Media E-Learning Kimia Anorganik

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diajukan kepada sekolah untuk meningkatkan frekuensi siswa berkunjung ke perpustakaan SMK Negeri 1 Kraksaan, maka pihak

Dengan penggunaan manajemen yang masih manual mengakibatkan dalam pengelolaan data masih kurang tertib, sehingga ketika Kementerian Agama membutuhkan data pada pon- dok

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa latar belakang etnis, kecerdasan adversitas dan regulasi diri dalam belajar siswa secara simultan

Ifada (2009) meneliti tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, populasi dalam penelitian nya adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Hasil penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa Lorjuk atau kerang pisau yang ditemukan di daerah penangkapan pertama dan kedua yaitu desa Modung, kecamatan

1972 dalam Sahat h petani justru jar (Sahat dan k memperbaiki ndonesia, dapat yakan mikro, secara in vitro menarik dari aryadi et al ., pada tanaman h berupa umbi lor and

Arti kata “Mendukung” sendiri berati bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung (Pastuty, 2010). Bentuk- bentuk dukungan tersebut sangat diharapkan

Selain berdasarkan hasil wawancara, peneliti juga menemukan fakta serupa dari hasil dokumentasi, yaitu tujuan dilakukannya relokasi ini berdasarkan Surat Keputusan