• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yessy Harun Universitas Darma Persada ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Yessy Harun Universitas Darma Persada ABSTRAK"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING

TIPE

COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

(CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MATAKULIAH DOKKAI II

JURUSAN BAHASA JEPANG UNIVERSITAS DARMA PERSADA

Yessy Harun Universitas Darma Persada

ABSTRAK

Dokkai (Membaca) adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seseorang agar terampil berbahasa. Dalam memahami bacaan bahasa jepang dalam pembelajaran dokkai , Terkadang mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan karena terfokus pada metode penerjemahan. Dibutuhkan metode yang efektif yang diharapkan mampu membantu pemahaman bacaan dalam pembelajaran dokkai. Karena dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) bertujuan membangun kemampuan peserta didik untuk membaca dan menyusun rangkuman berdasarkan materi yang dibacanya.

1 PENDAHULUAN

Bahasa adalah suatu sistem simbol bunyi yang bermakna yang berarti kualisi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbiter dan konfisional yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok orang untuk melahirkan perasaan dan pikiran (Wibowo, 2009 : 3). Bahasa dapat disampaikan baik lisan maupun tulisan. Bagi penulis yang ingin menyampaikan perasaan dan pemikirannya melalui tulisan dengan tujuan tertentu kepada pembaca tidak akan terlepas dari bahasa. Salah satu bidang ketrampilan berbahasa yaitu kemampuan membaca (Dokkai).

Membaca merupakan pentafsiran perkataan dan pemahaman bahasa. Manakala Kenedy (1981) pula mendefinisikan bacaan sebagai keupayaan seseorang untuk mengecam bentuk visual, menghubungkan bentuk itu dengan bunyi atau makna yang telah diketahui, dah seterusnya berasaskan pengalaman lalu, memahami dan mentafsirkan maksudnya.

Membaca adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seseorang agar terampil berbahasa. Keterampilan membaca dianggap penting untuk mencapai kesuksesan dalam hidup seseorang. Yorkey mengatakan, “Reading is probably the most important skill you will need for success in your studies. Dari kutipan di atas dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca bukanlah sekedar alat bantu belajar untuk mencapai kesuksesan

(3)

belaka, tetapi kemampuan membaca dibutuhkan sebagai instrument dalam perkembangan pria dan wanita sebagai bagian dari masyarakat sataupun individu.

Dalam memahami bacaan bahasa jepang dalam pembelajaran dokka, Terkadang mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan karena terfokus pada metode penerjemahan. Selain itu juga metode pengajaran yang salah dan mengizinkan siswa menerjemahkan membuat siswa lamban dalam proses pemahaman.

Untuk mengatasi masalah – masalah tersebut , dibutuhkan metode yang efektif dan mampu mengatasi masalah mahasiswa dalam memahami bacaan khususnya dalam pembelajaran

dokkai II. Salah satu metode yang sesuai adalah metode pembelajaran kooperatif. Dengan metode pembelajaran seraca berkelompok, mahasiswa memiliki kesempatan untuk berbagi informasi yang didapat dari bacaan dan mendiskusikannya dengan mahasiswa lain. Salah satu metode cooperative learning yaitu tipe Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC), merupakan metode yang diharapkan mampu membantu pemahaman

bacaan dalam pembelajaran dokkai. Karena dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) bertujuan membangun kemampuan peserta didik untuk membaca dan menyusun rangkuman berdasarkan materi yang dibacanya.

Berdasarkan pada penjelasan di atas, maka penulis ingin menulis sebuah penelitian mengenai strategi yang sesuai untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran

dokkai yang dilaksanakan melalui penelitian dengan judul “Efektifitas Penggunaan Metode

Cooperative Learning tipe Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC) Dalam pembelajaran MataKuliah Dokkai II Jurusan Bahasa Jepang Universitas Darma Persada”

Menurut Kindaichi Haruhiko dalam Dai Jiten mengemukakan,

“読解は文章の意味,内容を読む鳥ことと文章を読んで理解すること”.

Dokkai yaitu memahami isi karangan , membaca, dan mengerti tulisan.

Pada The Great Japanese Dictionary (1995 :2258) , “文字や図,記号などを見て,そこ

に書かれていることの意味内容を取る” .

didalamnya.

Dokkai sangat erat kaitannya dengan kegiatan membaca. Tampubolon (dalam

(4)

kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf”

Jadi dapat disimpulkan bahwa Dokkai adalah kegiatan membaca dengan memahami isinya, dalam hal ini membaca pemahaman teks Bahasa Jepang.

2 METODE PEMBELAJARAN CICR

Dalam pembelajaran, salah satu instrumen pembelajaran yang penting ialah metode pembelajaran. Dengan metode pembelajaran yang tepat maka akan membantu proses pemahaman siswa pada materi yang dipelajari.

Menurut Nana Sudjana (2005: 76), “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Metode mengajar banyak macam-macam dan jenisnya, setiap jenis metode mengajar mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing, tidak menggunakan satu macam metode saja, mengkombinasikan penggunaan beberapa metode yang sampai saat ini masih banyak digunakan dalam proses belajar mengajar.

Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading composition) adalah sebuah model pembelajaran yang sengaja dirancang untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan keterampilan-keterampilan berbahasa lainnya baik pada jenjang pendidikan tinggi maupun jenjang dasar. Pada tipe model pembelajaran kooperatif yang satu ini siswa tidak hanya mendapat kesempatan belajar melalui presentasi langsung oleh guru tentang keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga teknik menulis sebuah komposisi (naskah). CIRC dikembangkan untuk menyokong pendekatan pembelajaran tradisional pada mata pelajaran bahasa yang disebut “kelompok membaca berbasis keterampilan”. Pada model pembelajaran CIRC ini siswa berpasang-pasangan di dalam kelompoknya. Ketika guru sedang membantu sebuah kelompok-membaca (reading group), pasangan-pasangan saling mengajari satu sama lain bagaimana “membaca-bermakna” dan keterampilan menulis melalui teknik reciprocal (timbal balik). Mereka diminta untuk saling bantu untuk menunjukkan aktivitas pengembangan keterampilan dasar berbahasa (misalnya membaca bersuara (oral reading), menebak konteks bacaan, mengemukakan pertanyaan terkait bacaan, menyimpulkan, meringkas, menulis sebuah komposisi berdasarkan sebuah cerita, hingga merevisi sebuah komposisi). Setelah itu, buku kumpulan komposisi hasil kelompok dipublikasikan pada akhir proses pembelajaran.

(5)

Semua kelompok (tim) kemudian diberikan penghargaan atas upaya mereka dalam belajar dan menyelesaikan tugas membaca dan menulis. Adapun Langkah CIRC adalah, sbb:

a. Membaca berpasangan

Para peserta didik membaca ceritanya dalam hati dan kemudian secara bergantian membaca cerita tersebut dengan keras bersama pasangannya bergiliran untuk tiap paragraf. Si pendengar mengoreksi tiap kesalahan yang dibuat oleh si pembaca. Dosen memberikan penilaian kepada kinerja peserta didik dengan cara berkeliling dan mendengarkan saat para peserta didik saling membaca satu sama lain.

b. Menulis cerita yang bersangkutan dan tata bahasa cerita

Para peserta didik diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap cerita yang menekankan tata bahasa cerita struktur yang digunakan pada semua narasi. Setelah mencapai setengah dari cerita, mereka diminta untuk menghentikan bacaan dan diminta untuk mengidentifikasikan karakter latar belakang kejadian dan masalah dalam cerita tersebut dan untuk memprediksikan bagaimana masalah dalah cerita tersebut dan bagaimana masalah tersebut akan diselesaikan. Pada akhir cerita mahasiswa merespon cerita secara keseluruhan dan menulis beberapa paragraf mengenai topik yang berkaitan dengan itu.

c. Mengucapkan kata-kata dengan suara keras, mahasiswa diberikan daftar kata-kata baru yang ada dalam wacana tersebut dan berlatih mengucapkan daftar kata-kata tsb bersama-sama.

d. Makna kata

Mahasiswa diberikan kosakata baru dalam wacana dan diminta untuk mencari arti dan makna.

e. Menceritakan kembalicerita

Setelah membaca wacana dan mendiskusikannya dalam kelompok , mahasiswa membuat rangkuman secara bersama-sama.

f. Tes

Tes dilakukan secara individu, hasil tes dan evaluasi dijadikan sebagai nilai mingguan mahasiswa.

3 METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukann di fakultas sastra program studi Bahasa dan Sastra Jepang, pada mata kuliah Dokkai II, tahun akademik 2013/2014. Data akhir yang di gunakan adalah data

(6)

hasil observasi proses pembelajaran yang dilakukan peneliti dan data hasil belajar mahasiswa yaitu tes akhir.

3.1 POPULASI DAN SAMPEL

Pengertian sampel dikemukakan oleh Nana Sudjana (2001: 85) bahwa, sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yangsama dengan populasi. Berdasarkan pengertian tersebut, sampel yang diambil harus dapat memiliki karakteristik yang sama dengan populasi, sehingga apa yang diteliti tersebut benar-benar mewakili populasi penelitian. Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka diambil sampel dari populasi yang dapat mewakili. Pengambilan sampel ini dirasa cukup baik dan mewakili populasi yang ada. Penelitian dilakukan pada mahasiswa yang mengikuti matakuliah Dokkai II tahun akademik 2013/2014 sebanyak 7 kelas, akan tetapi yang menjadi sampel penelitian adalah mahasiswa semester II, A, C, F sebanyak 60 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel purposive.

3.2 METODE PENGUMPULAN DATA

a. Metode Observasi

Dalam metode ini diamati proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan Metode pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading composition) .

b. Metode Tes

Untuk mengetahui tingkat pemahaman materi yang dapat dikuasai mahasiswa dengan melalui post test. Bentuk tes yang digunakan adalah pilihan berganda dengan jumlah soal 20.

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 DATA PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian ini yaitu “posttest only control design” yaitu dengan membandingkan nilai posttest kelompok pertama yang diberi perlakuan (kelas eksperimen) dan kelompok kedua yang tidak mendapat perlakuan

(7)

(kelas kontrol). (Sugiono ; 2006:84) . Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap hasil belajar.

Pada desain penelitian ini hanya dilakukan posttest pada kedua kelas, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Fungsi kelas kontrol adalah sebagai kelas pembanding untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kelas yang diberikan treatment dan yang tidak diberikan treatment.

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa yang mengikuti matakuliah Dokkai II tahun akademik 2013/2014 sebanyak 7 kelas, akan tetapi yang menjadi sampel penelitian adalah mahasiswa semester II, A, C, F sebanyak 58 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel purposive.

1. Analisis Butir Soal

Analisis butir soal pada umunya dimaksudkan untuk mengetahui besar kecilnya indeks tingkat kesukaran serta indeks daya pembeda.

1. a. Tingkat Kesukaran

TK Keterangan

0,01-0,30 Sukar

0,30-0,70 Sedang

0,70-1,00 Mudah

Tabel Persentase tingkat kesukaran

No Kriteria No butir soal Jumlah Persentase

1 sukar 9,14 2 15

2 sedang 1,4,5,8,10,11,12,15 8 50

3 mudah 2,3,6,7,13, 5 35

Jumlah 15 100

2. Daya Pembeda

Butir soal yang baik adalah yang bias membedakan kelompok atas dan kelompok bawah.

DP Keterangan

0,00 0,25

0,26 0,75

(8)

Berdasarkan hasil perrhitungan daya beda butir soal pada lampiran, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel persentase daya beda

No Kriteria No butir soal Jumlah Persentase

1 jelek 2,3,6,7,13,15 6 30

2 cukup 1,4,5,8,9,10,12,14 7 55

3 baik 1,11 2 15

Jumlah 15 100

3. Data Nilai Tes

Berdasarkan data yang diperoleh secara keseluruhan hasil kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi 15, dan nilai terendah 8, dengan rentang 7. Rata-rata skor yang diperoleh sebesar 71,00, modus 68, median 71,00, dan standar deviasi 6,071. Distribusi frekuensi siswa dibagi menjadi 5 kelas dan 2 kelas interval yang meliputi:

Tabel Distribusi frekuensi Hasil belajar kelas eksperimen Kls Kelas Interval Frekuensi absolut Frekuensi relatif (%) 1. 2. 3. 4. 5. 7 – 8 9 – 10 11 – 12 13 – 14 15 – 16 4 6 7 9 4 18,18 22,73 31,82 18,18 9,09 Jumlah 30 100

Dengan menggunakan grafis distribusi frekuensi Hasil belajar kelas eksperimen digambarkan seperti berikut ini:

(9)

Berdasarkan data yang diperoleh secara keseluruhan hasil nilai kelas control dapat diperoleh adalah 8, dan nilai terendah 4,dengan rentang 5, dengan banyak kelas 5 dan panjang interval 2. Dari hasil pengelompokan dapat diketahui bahwa rentang nilai yang diperoleh adalah; 11-12 sebanyak 3 orang, 9-10 sebanyak 3 orang, 7-8 sebanyak 12 orang, 5-6 sebanyak 3 orang, 3-4 sebanyak 3 orang . Rata-rata skor yang diperoleh sebesar 68,45, modus 72, median 68,00, dan standar deviasi 6,17. Distribusi frekuensi kelas kontrol tiga kelas interval yang dilihat pada tabel berikut ini

Tabel . Distribusi frekuensi skor Hasil belajar kelas Kontrol

Kls Kelas

Interval Frekuensi absolut Frekuensi relatif (%) 1. 2. 3. 4. 5. 3 – 4 5 – 6 7 – 8 9 – 10 11 – 12 6 5 12 3 4 22,73 18,19 40,91 22,73 9,09 Jumlah 30 100

Dengan menggunakan grafis distribusi frekuensi Hasil belajar kelas Kontrol dengan menggunakan metode ekspositori digambarkan seperti di bawah ini:

Histogram Hasil Belajar Kelas Kontrol 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 7-8 9-10 11-12 13-14 14-15

(10)

A. Pengujian Analisis Data 1) Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji analisis yang digunakan adalah analisis varians dua jalur (ANAVA). Adanya interaksi yang muncul maka dilanjutkan dengan uji perbedaan nilai rata-rata dua kelompok pelakuan, yaitu kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan strategi pembelajaran CIRC sedangkan kelompok kontrol mendapat perlakuan strategi pembelajaran konvensional. Beberapa persyaratan untuk menganalisis data meliputi: keacakan sampel, populasi data yang berdistribusi normal, dan data populasi yang homogen dari kelompok-kelompok perlakuan.

Pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Liliefors dan uji Barlett untuk menguji homogenitas populasi seluruh kelompok perlakuan.

Hasil Uji Normalitas Distribusi Populasi Data Penelitian

No. Kelas Kemampuan X2hitung X2tabel Kesimpulan 1. Eksperimen Hasil Tes 6,25 14,057 Normal

2. Kontrol Hasil Tes 1,96 14,057 Normal

0 2 4 6 8 10 12 14 3-4 5-6 7-8 9-10 11-12

(11)

2) Pengujian Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data dari skor berasal dari populasi yang memounyai varians sama. Pengujian homogenitas varians menggunakan rumus Uji Bartlett.

Hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel . Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varians Uji Bartlett

Kelas Kemampuan Varians N Fhitung Ft Kesimpulan Eksperimen Hasil tes 10,7 30

-59,317 3,48 homogen

Kontrol Hasil tes 7,26 30

-59,317 3,48 homogen

Tabel di atas menunjukkan hasil perhitungan semua kelompok yang diuji dengan uji Bartlett hasilnya X2 hitung < X2tabel. Dengan demikian disimpulkan bahwa semua kelompok data dalam penelitian ini adalah populasi homogen.

4.2 PEMBAHASAN DATA HASIL TES

Uji t satu sample digunakan membandingkan rerata hasil pengamatan dengan suatu nilai standar tertentu. Uji t sample bebas diterapkan untuk membandingkan rerata hasil pengamatan berdasarkan kategori variabel yang tidak saling berkaitan. Uji t sample berpasangan diterapkan untuk membandingkan rerata dua sample yang saling terkait. Uji ini cocok untuk disain penelitian one group pre test – post test design.

adanya hipotesis

H 0: μ1= μ 2

H 1: μ1 ≠ μ 2 dengan

μ1= rata-rata sebelum perlakuan μ 2= rata-rata sesudah perlakuan

μ1= μ 2 ,berarti bahwa tidak ada perbedaan dari objek penelitian dengan perlakukan yang kita berikan dengan, atau dengan kata lain perlakuan penelitian tidak menunjukkan perubahan respon dari objek penetiian.Sedangkan untuk μ1 ≠ μ 2 adalah kebalikannya.

(12)

Uji T dilakukan saat data berdistribusi normal, sehingga uji normalitas data terlebih dahulu itu perlu dilakukan misalnya dengan uji Kolmogorov-Smirnov atau Anderson darling dan lain-lain

menurut (Arikunto 2006:311) persamaan uji T sebagai berikut:

jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka akan menerima H0 dengan kata lain tidak ada perbedaaan sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan.sedang untuk t yang lainnya maka menolak H0 Hasil perhitungan analisis varians dua jalur antar kolom diperoleh harga Fhitung = 1,607 lebih besar dari Ftabel = 4,08 pada taraf signifikansi α = 0,05. Ini berarti menerima H0 dengan kata lain tidak ada perbedaaan yang signifikan antara kelas eksperimen yang diberi perlakuan strategi CIRC dan sesudah perlakuan.sedang untuk t yang lainnya maka menolak H0

5 KESIMPULAN

Tidak terdapat pengaruh antara strategi pembelajaran dengan hasil belajar Dokkai. Strategi pembelajaran kooperatif tipe circ secara kurang efektif dapat meningkatkan hasil belajar dokkai mahasiswa baik secara individual maupun kelas

6 DAFTAR PUSTAKA

Gagne, M Robert, 1984. Essential of Learning for Instructioun. Illinois : The Dryden Press.,p.5

(13)

Kindaichi, Haruhiko. (1995). Nihonggo Dai Jiten. By Kodansha. P.2258

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rinneka Cipta.Jakarta.,p.2

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.,p.76

Yorkey, (1970). Study skills for students of English as a second language. New York : Mc Graw-Hill Book Co. p. 75

Yoshida, Yasuo. (2008). Bahasa Jepang Sehari-hari, 6th Edition. PT. Grasindo, Indonesia.

3A Corporation.(2000). Minna no Nihongo Terjemahan dan Keterangan Tata Bahasa.

PT. Pustaka Lintas Budaya, Surabaya.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2139258-langkah-langkah-metode-circ/#ixzz2xafNtuvv

(14)

Gambar

Tabel persentase daya beda
Tabel . Distribusi frekuensi skor Hasil belajar kelas Kontrol
Tabel . Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varians Uji Bartlett

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, penulis ingin membantu memecahkan permasalahan ini dengan jalan membuat dan merancang sistem informasi manajemen pada hotel Mahkota yang

menyusun karya tulis ilmiah dengan kaidah keilmuan yang benar, (2) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memadukan kalimat menjadi karangan Ilmiah yang

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa λ-cyhalothrin menyebabkan efek histopatologis terhadap insang, hati, dan usus halus ikan nila.. Kata kunci: λ-cyhalothrin ,

tahun ajaran 2014/2015 pada materi gaya. 2) Untuk mengetahui perbedaan antara siswa yang diajar dengan model. pembelajaran kooperatif tipe Make a Match , dibandingkan

MOD EL PEND IDIKAN PETUALANGAN BERBASIS LINGKUNGAN ALAM D ALAM PENGEMBANGAN INTEGRITAS PEMUD A.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jika dari kami tidak ada yang mempunyai blackberry, maka kami bisa bekerjasama dengan para komunitas hijabers untuk ikut mempromosikan hanger jilbab anti debu dan

Selain itu dari sikapnya yang progresif juga tampak pada waktu memberikan penilaian terhadap orang yang menolak hadis ahad, dengan beranggapan bahwa hal itu bukan termasuk bagian

Selain itu, kualitas audit yang dilakukan oleh I Gusti Ayu Cahya Maharani dan Ketut Alit Suardana (2014) menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh negatif terhadap