• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data Strategis Kabupaten Semarang 2014 i

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Data Strategis Kabupaten Semarang 2014 i"

Copied!
358
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

PUBLIKASI DATA STRATEGIS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014,

MENYAJIKAN GAMBARAN UMUM TENTANG

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN KABUPATEN SEMARANG. CAKUPAN PUBLIKASI TERSEBUT MELIPUTI :

GEOGRAFI, LUAS LAHAN, PEMERINTAHAN, PENDUDUK, TENAGA KERJA, PENDIDIKAN, KESEHATAN, KELUARGA BERENCANA, PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN, INDUSTRI, KOPERASI, PERDAGANGAN, PERHOTELAN, PARIWISATA, TRANSPORTASI, KEAGAMAAN, INFLASI, INVESTASI, PDRB, KEUANGAN, KRIMINALITAS, PARTAI POLITIK DLL.

DATA STRATEGIS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 DISUSUN OLEH BPS KABUPATEN SEMARANG KERJASAMA DENGAN BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG

INFORMASI LEBIH LANJUT TELP. (024) 6921029 CQ. SEKSI IPDS KABUPATEN SEMARANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

BUPATI SEMARANG

SAMBUTAN

Dalam rangka mencapai keberhasilan pembangunan, informasi

statistik memiliki peranan penting. Rencana dan kebijakan pembangunan yang

diambil akan lebih tepat dan berdaya guna apabila berdasarkan data atau

informasi statistik. Selain itu, informasi statistik juga mampu menunjukkan

perkembangan, permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam

pembangunan.

Sehubungan dengan itu, saya menyampaikan apresiasi atas

penerbitan Buku “Data Strategis Kabupaten Semarang Tahun 2014”. Melalui

buku yang menyajikan data series selama lima tahun terakhir tentang berbagai

sektor pembangunan di Kabupaten Semarang, saya harapkan masyarakat luas,

pelaku usaha, perguruan tinggi serta pemerintah dapat memperoleh

gambaran

tentang

perkembangan

Kabupaten

Semarang

dan

mendayagunakannya untuk dasar perencanaan dan pengambilan keputusan

yang lebih baik dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya masing-masing.

Dengan demikian rencana, kebijakan dan pelaksanaan pembangunan di

Kabupaten Semarang akan mampu memajukan masyarakat dan daerah

Kabupaten Semarang

Ungaran, Oktober 2014

Bupati Semarang

(7)

SAMBUTAN

KEPALA BAPPEDA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

limpahan berkah dan rahmat-Nya sehingga Buku Data Strategis Kabupaten

Semarang Tahun 2014 ini dapat diselesaikan. Penyusunan buku ini terutama

bertujuan untuk menghimpun data potensi daerah di Kabupaten Semarang

dari berbagai aspek pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat

yang diharapkan bermanfaat sebagai dasar dan acuan untuk penyusunan

perencanaan dan mengevaluasi hasil-hasil pembangunan di Kabupaten

Semarang.

Buku Data Strategis Kabupaten Semarang Tahun 2014 ini merupakan

kompilasi data dari berbagai sumber khususnya data dari Instansi/Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Semarang. Kami mengucapkan terima kasih kepada Badan Pusat Statistik

Kabupaten Semarang yang telah membantu penyusunan buku ini serta

berbagai pihak yang ikut berperan aktif dalam penyusunan hingga buku ini

terbit.

Kami sadar bahwa publikasi ini masih banyak kekurangan dan

kesalahan, maka segala kritik dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan

publikasi berikutnya sangat kami harapkan.

Ungaran, Oktober 2014

BAPPEDA Kabupaten Semarang

Kepala,

Ir. YUSUF ISMAIL, MT

NIP. 19600607 198907 1 001

(8)

KATA PENGANTAR

Data Strategis Kabupaten Semarang Tahun 2014 merupakan publikasi

yang diterbitkan BPS Kabupaten Semarang bekerjasama dengan BAPPEDA

Kabupaten Semarang. Data yang disajikan dalam buku ini antara lain memuat

informasi statistik tentang keadaan geografi, Luas lahan, pemerintahan,

penduduk, ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, keluarga berencana,

pertanian, peternakan, perikanan, industri, perdaganganan, perhotelan,

pariwisata, transportasi, telekomunikasi, keagaaman, investasi, keuangan,

Inflasi dan produk domestik regional bruto, partai politik dll. Publikasi ini berisi

tabel-tabel, grafik serta ulasan yang menggambarkan potret data yang ada.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati

Semarang atas perhatian dan dukungannya sehingga publikasi ini dapat

diterbitkan. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Kepala

BAPPEDA Kabupaten Semarang, instansi pemerintah maupun swasta atas

bantuannya memberikan data dan informasi yang diperlukan untuk

penyusunan publikasi ini.

Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan, untuk

penyempurnaan penerbitan mendatang. Akhirnya, semoga publikasi ini

mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi

pemerintah, swasta, maupun masyarakat konsumen data pada umumnya.

Ungaran, Oktober 2014

BPS Kabupaten Semarang

Kepala,

ROCHWAN, SE.MM

NIP : 19590119 198003 1 001

(9)

DAFTAR ISI

URAIAN

HAL.

Cover Dalam

………

i

Peta Kabupaten Semarang

………

ii

Lambang Daerah

………

iii

Foto Bupati

………

iv

Kata Sambutan Bupati

………

v

Kata Sambutan Bappeda

………

vi

Kata Pengantar

………

vii

Daftar Isi

………

viii

Lampiran Tabel

………

ix

1. Letak Geografi

………

1

2. Luas Lahan

………

4

3. Pemerintahan

………

6

4. Penduduk

………

9

5. Ketenagakerjaan

………

11

6. Pendidikan

………

12

7. Kesehatan

………

14

8. Keluarga Berencana

………

15

9. Pertanian

………

16

10. Peternakan

………

20

11. Perikanan

………

21

12. Industri

………

22

13. Koperasi & Perdagangan

………

24

14. Perhotelan

………

27

15. Pariwisata

………

29

16. Transportasi & Komunikasi

………

30

17. Keagamaan

………

33

18. Indek Harga Konsumen & Inflasi

………

35

19. Investasi

………

37

20. Pendapatan Regional

………

38

21. Keuangan

………

40

22. Kriminalitas

………

44

(10)

LAMPIRAN TABEL

Tabel

Uraian

Hal

Tabel 1. Letak Geografi

1.1

Jarak Antar Kantor Kecamatan dan Kantor Bupati (km)

Semarang Tahun 2013

47

1.2

Koordinat dan Ketinggian Kantor Kecamatan dan Kantor

Bupati Semarang Tahun 2013

48

1.3

Tinggi Tempat, Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut

Kecamatan di Kabupaten Semarang Tahun 2013

49

1.4

Rata-rata Curah Hujan, Jumlah Hari Hujan dan Banyaknya

Curah Hujan Menurut Bulan di Kabupaten Semarang 2013

50

Tabel 2. Luas Lahan

2.1

Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan Menurut Kecamatan

di Kabupaten Semarang Tahun 2013 (Ha)

51

2.2

Luas Penggunaan Lahan Pertanian Sawah Menurut

Kecamatan dan Jenis Pengairan (irigasi) di Kabupaten

Semarang Tahun 2013 (Ha)

52

2.3

Luas Penggunaan Lahan Pertanian bukan Sawah Menurut

Kecamatan di Kabupaten Semarang Tahun 2013 (Ha)

53

2.4

Luas Penggunaan Lahan Bukan Pertanian Menurut

Kecamatan di Kabupaten Semarang Tahun 2013 (Ha)

55

2.5

Luas Lahan Kritis Menurut Kecamatan di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

56

Tabel 3. Pemerintahan

3.1

Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Semarang

dirinci per Kecamatan Tahun 2013

57

3.2

Banyaknya PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Semarang Menurut Unit Kerja dan Pendidikan Formal

Keadaan Bulan Desember 2013

58

3.3

Banyaknya PNS di Lingkungan Pemerintah Daerah

Kabupaten Semarang Menurut Unit Kerja dan Jenis

Kelamin Keadaan Desember 2013

(11)

3.4

Banyaknya Satlinmas Menurut Kecamatan dan Jenis

Kelamin di Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2013

67

3.5

Banyaknya Satlinmas Menurut Kecamatan dan Pendidikan

di Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2013

68

3.6

Jumlah Anggota Satlinmas yang Telah Mendapatkan

Pelatihan di Kabupaten Semarang Tahun 2013

69

3.7

Jumlah Pos Siskamling Menurut Kecamatan di Kabupaten

Semarang Tahun 2011 - 2013

70

3.8

Pelatihan

dan

Pembinaan

Satlinmas,

Pembinaan

Trantibum di Kabupaten Semarang Tahun 2012 - 2013

71

3.9

Jumlah Pelatihan dan Pembinaan Satlinmas. Pembinaan

Trantibum di Kabupaten Semarang Tahun 2013

72

3.1

Banyaknya Pembuatan Akta PPAT menurut Kecamatan di

Kabupaten Semarang Tahun 2012 – 2013

73

3.11

Banyaknya Pembuatan Akta PPAT per Bulan di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

75

3.12

Banyaknya Pembuatan Akta Per Jenis Hak per-Bulan di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

77

3.13

Banyaknya Sertifikat Tanah yang Telah Diselesaikan di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

78

3.14

Jumlah Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Tahun

2009-2013

79

3.15

Perkembangan Kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Semarang Tahun 2009 - 2013

80

Tabel 4. Penduduk

4.1

Penduduk Kabupaten Semarang Menurut Kelompok Umur

Tiap Kecamatan di Kabupaten Semarang Tahun 2013

81

4.2

Penduduk Warga Negara Asing dan Warga Negara

Indonesia di Kabupaten Semarang Tahun 2013

90

4.3

Banyaknya Lahir, Mati, Datang dan Pergi di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

91

4.4

Tingkat Kelahiran dan Tingkat Kematian di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

92

4.5

Jumlah Penduduk Awal, Pertengahan dan Akhir Tahun

2013 di Kabupaten Semarang

93

4.6

Luas, Penduduk, Sex Rasio dan Kepadatan Penduduk di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

(12)

4.7

Rata-rata Jiwa per Kepala Keluarga di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

95

4.8

Persentase Penduduk Datang dan Pergi Terhadap

Penduduk Pertengahan Tahun 2013 di Kabupaten

Semarang

96

4.9

Penduduk Menurut Ijazah atau STTB Tertinggi yang

Dimiliki di Kabupaten Semarang Tahun 2013

97

4.1

Penduduk Menurut Status Perkawinan dan Jenis Kelamin

di Kabupaten Semarang Tahun 2013

98

4.11

Banyaknya Akta yang Diterbitkan di Kabupaten Semarang

Selama Tahun 2009-2013

99

4.12

Jumlah Penduduk Berdasarkan Wajib KTP dan Kepemilikan

KTP di Kabupaten Semarang Tahun 2013

100

4.13

Banyaknya Akta Kelahiran dan Kematian yang Diterbitkan

per bulan di Kabupaten Semarang Tahun 2013

101

4.14

Banyaknya Perkawinan dan Perceraian per bulan di

Kabupaten Semarang Selama Tahun 2013

102

Tabel 5. Ketenagakerjaan

5.1

Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Usaha di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

103

5.2

Banyaknya Pencari Kerja Menurut Jenis Kelamin dan

Tingkat Pendidikan di Kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Semarang Tahun 2013

104

5.3

Situasi Banyaknya Pencari Kerja yang Mendaftarkan Diri di

Kantor Dinsosnakertrans Kabupaten Semarang Th. 2013

105

5.4

Banyaknya Pencari Kerja yang Ditempatkan di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

109

5.5

Pendaftaran Pencari Kerja, Penempatan dan Permintaan

Pekerja Dirinci Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

110

5.6

Permohonan dan Permintaan Ijin Bekerja Bagi Warga

Negara Asing (WNA) Menurut Kebangsaan di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

113

5.7

Penempatan Tenaga Kerja Berdasarkan Program AKAL,

AKAD, AKAN, MANDIRI di Kabupaten Semarang Tahun

2009-2013

114

5.8

Jumlah Transmigran yang Diberangkatkan dari Kabupaten

Semarang Tahun 2013

(13)

Tabel 6. Pendidikan

6.1

Banyaknya Sekolah, Murid dan Guru SD di Kabupaten

Semarang Tahun Ajaran 2013/2014

116

6.2

Banyaknya Sekolah, Murid dan Guru SMP di Kabupaten

Semarang Tahun Ajaran 2013/2014

117

6.3

Banyaknya Sekolah, Murid dan Guru SMA di Kabupaten

Semarang Tahun Ajaran 2013/2014

118

6.4

Banyaknya Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Ibtidaiyah

di Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2013/2014

119

6.5

Banyaknya Sekolah, Murid dan Guru Madrasah

Tsanawiyah di Kabupaten Semarang Tahun Ajaran

2013/2014

120

6.6

Banyaknya Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Aliyah di

Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2013/2014

121

6.7

Banyaknya Sekolah, Murid dan Guru SMK di Kabupaten

Semarang Tahun Ajaran 2013/2014

122

Tabel 7. Kesehatan

7.1

Banyaknya Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Semarang

Tahun 2013

123

7.2

Banyaknya Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan

Pemerintah di Kabupaten Semarang Tahun 2013

124

7.3

Situasi Penyakit Typhus Abdominalis di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

125

7.4

Hasil Aktif Caspending TBC Control di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

127

7.5

Hasil Kegiatan Imunisasi Hepatitis, BCG dan DPT di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

128

7.6

Hasil Kegiatan Imunisasi Polio dan Campak di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

130

7.7

Hasil Kegiatan Imunisasi TT untuk Ibu Hamil di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

132

7.8

Hasil Kegiatan Imunisasi Campak, DT dan Td untuk Murid

di Kabupaten Semarang Tahun 2013

134

7.9

Jumlah Penderita DHF, Kematian dan Hasil Penyemprotan

(Fogging) Malthion di Kabupaten Semarang Tahun 2013

137

7.10

Jumlah Penderita dan Kematian akibat Demam Berdarah

Dengue (DBD) menurut Kecamatan di Kabupaten

Semarang Tahun 2011 - 2013

(14)

7.11

Jumlah Kematian Ibu menurut Kelompok Umur,

Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Semarang Tahun

2013

139

7.12

Jumlah Kematian Bayi Dan Balita di Puskesmas menurut

Kecamatan di Kabupaten Semarang Tahun 2013

143

Tabel 8. Keluarga Berencana

8.1

Jumlah Pasangan Usia Subur Menurut Kelompok Umur

Tahun 2013

146

8.2

Jumlah Pasangan Usia Subur dan Akseptor KB di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

147

8.3

Target Akseptor Baru dan Realisasi Menurut Kontrasepsi

Tiap Kecamatan di Kabupaten Semarang Tahun 2013

149

8.4

Persentase Perserta KB Aktif dan Baru Terhadap PUS di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

151

8.5

Peserta Aktif dan Metode Kontrasepsi Efektif (MKE) Jangka

Panjang Peserta KB di Kabupaten Semarang Tahun 2013

152

8.6

Persentase Akseptor KB Baru Terhadap Target di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

153

8.7

Jumlah Klinik Keluarga Berencana Menurut Kecamatan

dan Pengelolaan di Kabupaten Semarang Tahun 2013

154

8.8

Pentahapan Keluarga Sejahtera di Desa Tertinggal per

Kecamatan di Kabupaten Semarang Tahun 2013

155

Tabel 9. Pertanian

9.1

Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Padi Sawah

dan Ladang Tiap Bulan di Kabupaten Semarang Tahun

2013

157

9.2

Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Jagung dan

Ketela Pohon Tiap Bulan di Kabupaten Semarang Tahun

2013

159

9.3

Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Ketela

Rambat dan Kacang Tanah Tiap Bulan di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

161

9.4

Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Tanaman

Kedele Tiap Bulan di Kabupaten Semarang Tahun 2013

163

9.5

Luas Panen Tanaman Sayur-sayuran di Kabupaten

Semarang Tahun 2013 (ha)

(15)

9.6

Produksi Tanaman Sayur-sayuran di Kabupaten Semarang

Tahun 2009-2013 (ha)

166

9.7

Produksi Tanaman Sayur-sayuran di Kabupaten Semarang

Tahun 2013 (Kw)

167

9.8

Produksi Tanaman Buah-buahan di Kabupaten Semarang

Tahun 2013 (kw)

171

9.9

Tambah Tanam Tanaman Buah-buahan di Kabupaten

Semarang Tahun 2013 (Pohon)

175

9.10

Produksi Tanaman Buah-buahan di Kabupaten Semarang

Tahun 2013 (kw)

176

9.11

Luas/Banyaknya Pohon Tanaman Perkebunan Rakyat di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

177

9.12

Jumlah Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

189

9.13

Rata-rata Harga Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

193

9.14

Luas Panen (m

2

), Produksi dan Rata-rata Produksi

Tanaman Hias di Kabupaten Semarang Tahun 2013

197

Tabel 10. Peternakan

10.1

Banyaknya Ternak Kecil Tiap Kecamatan di Kabupaten

Semarang Tahun 2013 (ekor)

203

10.2

Banyaknya Ternak Besar Tiap Kecamatan di Kabupaten

Semarang Tahun 2013 (ekor)

204

10.3

Pemotongan Hewan Dalam Rumah Pemotongan Hewan

Pemerintah di Kabupaten Semarang tahun 2013

205

10.4

Produksi Daging Tiap Kecamatan di Kabupaten Semarang

Tahun 2013 (kg)

206

10.5

Produksi Susu dan Kotoran Ternak di Kabupaten Semarang

Tahun 2013

207

10.6

Produksi Telur Tiap Kecamatan di Kabupaten Semarang

Tahun 2013 (Butir)

208

10.7

Rata-rata Harga Telur Tiap Bulan di Kabupaten Semarang

Tahun 2013

209

10.8

Banyaknya Ayam Ras, Ayam Buras, Itik, Burung Puyuh, dan

Itik Manila/Mentok di Tiap Kecamatan Kabupaten

Semarang Tahun 2013 (ekor)

(16)

Tabel 11. Perikanan

11.1

Luas Mina Padi, Kolam, dan Lainnya di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

211

11.2

Produksi Ikan Air Tawar Dirinci Asal Ikan di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

212

11.3

Produksi Ikan Darat di Kabupaten Semarang Tahun 2013

213

11.4

Produksi Perikanan Budidaya Pembesaran dan Nilainya

Menurut Jenis Ikan di Kabupaten Semarang Tahun 2013

214

11.5

Rata-rata Harga Ikan Tawar Dirinci per Jenis di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

215

Tabel 12. Industri

12.1

Banyaknya Industri Rumah Tangga, Industri Kecil

Menengah dan Industri Besar Menurut Kecamatan di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

218

12.2

Banyaknya Industri Rumah Tangga Menurut Jenis Usaha

dan Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Semarang Tahun

2013

219

12.3

Banyaknya Industri Kecil Menengah Menurut Jenis Usaha

dan Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Semarang 2013

221

12.4

Banyaknya Industri Besar Menurut Jenis Usaha dan Jumlah

Tenaga Kerja di Kabupaten Semarang Tahun 2013

222

Tabel 12. Koperasi dan Perdagangan

13.1

Jenis Koperasi yang Berbadan Hukum dan Jumlah

Anggotanya di Kabupaten Semarang tahun 2013

223

13.2

Banyaknya Koperasi Berdasarkan Jenis/Identitas Menurut

Permodalan dan Volume Usaha di Kabupaten Semarang

tahun 2013

224

13.3

Jumlah Koperasi di Kabupaten Semarang Tahun 2010-2013

225

13.4

Klasifikasi Koperasi Berdasarkan Volume Usaha di

Kabupaten Semarang Tahun 2010-2013

226

13.5

Perkembangan Volume Usaha Koperasi di Kabupaten

Semarang Tahun 2010-2013

227

13.6

Perkembangan Jumlah Modal Koperasi di Kabupaten

Semarang Tahun 2010-2013

228

13.7

Penilaian Kesehatan KSP/USP di Kabupaten Semarang

Tahun 2010-2013

231

13.8

Jumlah Binaan UMKM di Kabupaten Semarang Tahun

232

(17)

2010-2013

13.9

Jumlah Pembinaan Pengusaha Kecil Menurut Sektor dan

Kecamatan di Kabupaten Semarang Tahun 2013

234

13.10

Jumlah Pasar Menurut Jenisnya di Kabupaten Semarang

Tahun 2013

235

13.11

Jumlah Sarana Perdagangan di Kabupaten Semarang

Tahun 2013

236

13.12

Banyaknya Air Minum yang Diproduksi Oleh Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Semarang Tahun

2008-2013

237

Tabel 14. Perhotelan

14.1

Jumlah Hotel, Tenaga Kerja, Kamar, Tempat Tidur, Kamar

Terisi, Tamu dan Tingkat Hunian Kamar Hotel per bulan di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

238

14.2

Jumlah Hotel, Tenaga Kerja, Kamar, Tempat Tidur, Kamar

Terisi, Tamu dan Tingkat Hunian Kamar Hotel per

Klasifikasi Hotel di Kabupaten Semarang Tahun 2013

240

14.3

Rata-Rata Jumlah Hotel Menurut Klasifikasi Hotel per

Bulan di Kabupaten Semarang Tahun 2013

242

14.4

Rata-Rata Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja di Hotel per

Bulan di Kabupaten Semarang Tahun 2013

243

14.5

Rata-Rata Jumlah Kamar di Hotel Menurut Klasifikasi Hotel

per Bulan di Kabupaten Semarang tahun 2013

244

14.6

Rata-Rata Jumlah Tempat Tidur (bed) di Hotel Menurut

Klasifikasi Hotel per Bulan di Kabupaten Semarang Tahun

2013

245

14.7

Rata-Rata Jumlah Kamar Terisi di Hotel Menurut Klasifikasi

Hotel per Bulan di Kabupaten Semarang Tahun 2013

246

14.8

Rata-Rata Jumlah Tamu Menginap di Hotel Menurut

Klasifikasi Hotel per Bulan di Kabupaten Semarang Tahun

2013

247

14.9

Banyaknya Kamar Hotel, Tamu dan Tenaga yang Bekerja di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

(18)

Tabel 15. Pariwisata

15.1

Banyaknya Pengunjung di Tempat Rekreasi di Kabupaten

Semarang Selama Tahun 2013

249

15.2

Banyaknya Pengunjung di Tempat Rekreasi per bulan di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

250

Tabel 16. Transportasi dan Telekomunikasi

16.1

Daftar Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

262

16.2

Jumlah dan Panjang Jembatan Menurut Keadaan di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

263

16.3

Daftar Panjang Saluran Pembawa pada Jaringan Irigasi di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

264

16.4

Kondisi Saluran Pembawa pada Jaringan Irigasi di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

265

16.5

Banyaknya Trayek dan Jumlah Kendaraan di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

267

16.6

Banyaknya Permohonan STNK Roda Dua di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

270

16.7

Banyaknya Permohonan STNK Roda Empat di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

271

16.8

Banyaknya Lokasi Parkir dan Restribusi Semarang Tahun

2012-2013

272

16.9

Banyaknya Terminal dan Restribusi Semarang Tahun

2012-2013

273

16.10

Fasilitas Telekomunikasi Di Kabupaten Semarang Tahun

2013

274

Tabel 17. Keagamaan

17.1

Banyaknya Jemaah Haji Menurut Kecamatan di Kabupaten

Semarang Tahun 2013

275

17.2

Jumlah Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk Tiap-tiap Kecamatan

di Kabupaten Semarang Tahun 2013

277

17.3

Banyaknya Pemeluk Agama Dirinci per Kecamatan di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

279

17.4

Banyaknya Tempat Peribadatan per Kecamatan di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

(19)

Tabel 18. Indek Harga Konsumen dan Inflasi

18.1

Indeks Harga Konsumen Kabupaten Semarang Bulan

Januari 2012 s.d Desember 2013

281

18.2

Laju Inflasi Kabupaten Semarang Bulan Januari 2012 s.d

Desember 2013

282

18.3

Inflasi Kota Ungaran dan Sekitarnya dirinci Tiap Bulan

Tahun Kalender 2013

283

Tabel 19. Investasi

19.1

Perkembangan Proyek dan Investasi di Kabupaten

Semarang Tahun 2009-2013

284

19.2

Perkembangan Penerbitan SIUP berdasarkan Golongan

Perusahaan di Kabupaten Semarang Tahun 2009-2013

285

19.3

Perkembangan Penerbitan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Berdasarkan Bentuk Perusahaan di Kabupaten Semarang

Tahun 2009-2013

286

19.4

Perkembangan Jumlah Perusahaan Berdasarkan TDG, TDI

dan IUI di Kabupaten Semarang Tahun 2009-2013

287

19.5

Perkembangan Ijin Lainnya yang Mendukung Investasi di

Kabupaten Semarang Tahun 2009-2013

288

Tabel 20. Pendapatan Regional

20.1

PDRB Menurut Lapangan Usaha (Sektoral) ADHB di

Kabupaten Semarang Th. 2009-2013 (jutaan rupiah)

289

20.2

PDRB Menurut Lapangan Usaha (Sektoral) ADHK 2000 di

Kabupaten Semarang Th. 2009-2013 (jutaan rupiah)

290

20.3

Distribusi Persentase PDRB Menurut Lapangan Usaha

(Sektoral) ADHB di Kabupaten Semarang Th. 2009-2013

(%)

291

20.4

Distribusi Persentase PDRB Menurut Lapangan Usaha

(Sektoral) ADHK 2000 di Kabupaten Semarang Th.

2009-2013 (%)

292

20.5

Indeks Berantai PDRB Menurut Lapangan Usaha ADHB Di

Kabupaten Semarang Tahun 2009-2013 (Tahun 2000 =

100)

293

20.6

IndekS Berantai PDRB Menurut Lapangan Usaha ADHK

2000 Di Kabupaten Semarang Tahun 2009-2013 (Tahun

2000 = 100)

(20)

20.7

Indek Perkembangan PDRB Menurut Lapangan Usaha

ADHB Di Kabupaten Semarang Tahun 2009-2013 (Tahun

2000 = 100)

295

20.8

Indek Perkembangan PDRB Menurut Lapangan Usaha

ADHK 2000 Di Kabupaten Semarang Tahun 2009-2013

(Tahun 2000 = 100)

296

20.9

Pendapatan Regional Dan Angka Per Kapita ADHB Di

Kabupaten Semarang Tahun 2009-2013

297

20.10

Pendapatan Regional Dan Angka Per Kapita ADHK Di

Kabupaten Semarang Tahun 2009-2013

298

Tabel 21. Keuangan

21.1

Jalannya Usaha Pegadaian di Kabupaten Semarang Tahun

2013

299

21.2

Klasifikasi Besarnya Pinjaman Nasabah Pegadaian di

Kabupaten Semarang Tahun 2013

301

21.3

Jumlah Simpanan dan Nasabah Bank Rakyat Indonesia

Cabang Ungaran Tahun 2013

302

21.4

Jumlah Simpanan dan Nasabah Bank Jateng Cabang

Ungaran Tahun 2013

303

21.5

Target dan Realisasi PBB Dirinci Menurut Kecamatan di

Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2013 (Dalam

Jutaan)

304

21.6

Target dan Realisasi PBB Sektor Perkebunan, Kehutanan,

Pertambangan di Kabupaten Semarang Tahun Anggaran

2013 (Dalam Jutaan)

305

21.7

Perkembangan Penerimaan PBB dan BPHTB Tahun

2012-2013 pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Salatiga

Wilayah Kabupaten Semarang (Dalam Jutaan)

306

21.8

Jumlah Desa / Kelurahan yang Sudah Diadakan Pendataan

Pembentukan Basis Data Berstruktur SISMIOP s.d Tahun

2013 Kabupaten Semarang

307

21.9

Banyaknya Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten

Semarang Tahun 2013 (Dalam Jutaan)

308

21.10

Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten Semarang Tahun

2009 - 2013 (Dalam Jutaan)

(21)

Tabel 22. Kriminalitas

22.1

Tambahan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan

Kabupaten Semarang Selama Tahun 2013

312

22.2

Isi Lembaga Pemasyarakatan Menurut Jenis Kejahatan dan

Status Penahanan di Kabupaten Semarang Selama Tahun

2013

214

22.3

Banyaknya Perkara Pidana Biasa, Pidana Cepat/Lalu Lintas

dan Pidana Singkat di Pengadilan Negeri Kabupaten

Semarang Tahun 2013

215

22.4

Banyaknya Perkara Perdata Gugatan dan Permohonan di

Pengadilan Negeri Kabupaten Semarang Tahun 2013

216

Tabel 23. Partai Politik

23.1

Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Semarang Masa

Jabatan 2009-2014 dan 2014-2019

317

23.2

Banyaknya Tempat Pemungutan Suara dan Pemilih Pada

Pemilihan Legislatif di Kabupaten Semarang Tahun 2014

318

23.3

Jumlah Perolehan Suara Partai Politik Pada Pileg di

Kabupaten Semarang Tahun 2014

319

23.4

Banyaknya Perolehan Suara yang Sah Bagi Calon Anggota

DPD, DPR dan DPRD Pada Pileg di Kabupaten Semarang

thn 2014

322

23.5

Banyaknya Perolehan Suara yang Sah Bagi Calon Anggota

DPR dan DPRD Menurut Partai Politik Pada Pileg di

Kabupaten Semarang Tahun 2014

323

23.6

Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Legislatif di

Kabupaten Semarang Tahun 2014

324

23.7

Banyaknya Tempat Pemungutan Suara dan Pemilih Pada

pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) di Kabupaten

Semarang Tahun 2014

325

23.8

Jumlah Data Pemilih Pada Pemilu Presiden dan Wakil

Presiden (Pilpres) di Kabupaten Semarang Juli 2014

326

23.9

Jumlah Pengguna Hak Pilih Pada Pemilu Presiden dan

Wakil Presiden (Pilpres) di Kabupaten Semarang Juli 2014

329

23.10

Jumlah Pengguna Surat Suara Pada Pemilu Presiden dan

Wakil Presiden (Pilpres) di Kabupaten Semarang Juli 2014

332

23.11

Jumlah Suara Sah dan Tidak Sah Pada Pemilu Presiden dan

Wakil Presiden (Pilpres) di Kabupaten Semarang Juli 2014

333

23.12

Banyaknya Pemilih dan TPS Menurut Kecamatan Dlm

Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2010

(22)
(23)

PENJELASAN

1. GEOGRAFIS

Kabupaten Semarang secara geografis terletak pada 110°14’54,75’’ sampai

dengan 110°39’3’’ Bujur Timur dan 7°3’57” sampai dengan 7°30’ Lintang

Selatan. Keempat koordinat bujur dan lintang tersebut membatasi wilayah

seluas 95.020,674 Ha.

Secara

administratis

letak

geografis

Kabupaten Semarang

berbatasan

langsung

dengan

enam

Kabupaten/Kota, selain

itu

ditengah-tengah

wilayah

Kabupaten

Semarang

terdapat

Kota Salatiga. Disisi

sebelah Barat, Wilayah

Kabupaten Semarang

berbatasan

dengan

wilayah

administrasi

Kabupaten Kendal dan

Temanggung,

disisi

Selatan

berbatasan

dengan Kabupaten Boyolali, Sementara disisi sebelah Timur wilayah

Kabupaten Semarang berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Grobogan dan

Kabupaten Demak. Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Semarang. Suhu

udara rata-rata di Kabupaten Semarang bisa dikatakan relatif sejuk. Hal ini

memungkinkan karena jika ditilik berdasarkan ketinggian wilayah dari

permukaan laut, Kabupaten Semarang berada pada ketinggian 318 meter dpl

hingga 1.450 dpl. Desa Candirejo di Kecamatan Pringapus merupakan desa

dengan ketinggian terendah, sedangkan Desa Batur di Kecamatan Getasan

merupakan wilayah desa dengan ketinggian tertinggi.

Terdapat 3 (tiga) sungai utama yang melintasi daerah-daerah Kabupaten

Semarang. Ketiga sungai tersebut adalah 1. Sungai Garang yang melintasi

daerah di Kecamatan Ungaran Barat, Ungaran Timur dan Bergas. 2. Kali

Tuntang melintasi sebagian Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus dan

Bawen. 3. Kali Senjoyo dengan daerah yang dilalui adalah sebagian Kecamatan

(24)

Tuntang, Pabelan, Bringin, Tengaran dan Getasan. Selain ketiga sungai utama

tadi, terdapat juga beberapa sungai yang mengaliri wilayah Kabupaten

Semarang. Sungai-sungai tersebut antara lain : Laban, Babon, Dolok, Klampok,

Bodri, Progo, dan Cemoro selain sungai kecil-kecil lainnya.

Rata Rata ketinggian

Kantor

Kecamatan

dibawah 1.000 meter,

hanya

kantor

Kecamatan

Getasan

yang berada diatas

1.000

m

tepatnya

diketinggian

1.086

meter

diatas

permukaan laut. Letak

kantor

kecamatan

rata- rata pada berada

ketinggian

400-500

meter, sedangkan Kantor Kecamatan Bancak berada pada ketinggian paling

rendah yaitu 144 meter.

Danau Rawa Pening merupakan salah satu obyek wisata sekaligus sumber air

penting di Kabupaten Semarang. Secara administratif dan geografis, Rawa

Pening terletak di Kecamatan Banyubiru, Tuntang dan Kecamatan Bawen.

Rawa Pening memiliki peranan penting dalam peta pertanian Kabupaten

Semarang. Hal ini karena terdapat paling tidak 9 sungai yang bermuara di

Rawa Pening. Banyak masyarakat memanfaatkan Rawa Pening sebagai sumber

kehidupan, khususnya untuk sektor pertanian, perikanan dan industri.

Masyarakat memanfaatkan air Rawa Pening untuk budi daya ikan air tawar.

Enceng gondok yang tumbuh liar bisa di manfaatkan masyarakat sekitar untuk

berbagai kerajinan tangan yang mempunyai nilai jual tinggi.

Hal lain yang patut untuk di perhatikan berkaitan dengan keadaan wilayah

Kabupaten Semarang adalah gunung yang berada di wilayah ini. Tercatat 3

(tiga) gunung utama yang bertengger di wilayah Kabupaten Semarang. Ketiga

gunung tersebut adalah 1. Gunung Ungaran dengan wilayah Kecamatan

Ungaran Barat, Bawen, Bandungan dan Sumowono sebagai wilayah

kedudukannya, 2. Gunung Telomoyo yang letaknya meliputi wilayah

Kecamatan Banyubiru dan Getasan serta 3. Gunung Merbabu yang didiami

penduduk dari wilyah Kecamatan Getasan dan Tengaran. Selain ketiga gunung

tersebut, juga terdapat 8 perbukitan di wilayah administratif Kabupaten

(25)

Semarang. Di Kecamatan Ungaran Barat terdapat perbukitan Sewakul, di

Kecamatan Ungaran Timur terdapat perbukitan Kalong dan juga beberapa

perbukitan yang tersebar di Kecamatan Pabelan, Suruh, Tuntang, Tengaran,

Bancak dan Kecamatan Bergas

Keadaan Iklim

Rata-rata curah hujan di wilayah Kabupaten Semarang selama Tahun 2013

cenderung tinggi. Tercatat rata-rata curah hujan sebesar 2.201 Mm,

kecamatan bercurah hujan tertinggi adalah Kecamatan Getasan (3.193 Mm)

sedangkan kecamatan

dengan curah hujan

terendah

adalah

Kecamatan

Bancak

(742 Mm). Banyaknya

hari terjadinya hujan

selama Tahun 2013

terbanyak pada bulan

Januari,

April

dan

Desember, sedangkan

pada bulan Agustus

dan

September

frekuensi hujan sangat sedikit. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan

Januari (5.833) dan April (5.556) sedangkan terkecil di bulan Agustus (360) dan

September (161). Mengingat hampir setiap bulan selama Tahun 2013 terjadi

turun hujan sehingga wilayah Kabupaten Semarang tidak terjadi

kekeringan/kemarau.

(26)

2. LUAS LAHAN

Luas Wilayah Kabupaten Semarang Pada Tahun 2013 seluas 95.020,67 Ha

tidak mengalami perubahan hal ini karena tidak ada perubahan wilayah secara

administratif

baik

wilayah

kecamatan

maupun

desa.

Biasanya

perubahan

luas

wilayah

karena

adanya

penggabungan

maupun

pemekaran

wilayah

dalam

suatu

wilayah

kabupaten.

Kecamatan dengan luas lebih

dari

6.000

Ha

adalah

Kecamatan Pringapus (7.835

Ha) yang terluas, Kecamatan

Bringin

(6.401

Ha)

dan

Kecamatan Getasan (6.189 Ha).

Adapun Kecamatan Ambarawa

(2.822) dan Kaliwungu (2.995)

merupakan kecamatan dengan

luas terkecil. Secara rata-rata

luas kecamatan di Kabupaten

Semarang ± 4.000-6000 Ha.

Luas wilayah berdasarkan penggunanaan lahan terbagi menjadi 3 jenis lahan

yaitu : lahan pertanian sawah, lahan pertanian bukan sawah dan lahan bukan

pertanian kalau digabungkan menjadi luas baku kabupaten. Penggunaan lahan

di

Kabupaten

Semarang

sebagian

besar

wilayah

tersebut

merupakan

lahan

pertanian yang terdiri dari

lahan sawah dan bukan sawah,

sedangkan sisanya merupakan

lahan bukan pertanian. Luas

penggunaan lahan pertanian

sawah seluas 23 919,51 ha

(25,17%),

lahan

pertanian

bukan sawah : 36 360,07

(38,27%) sedangkan luas lahan

(27)

34 741,09 (36,56%). Luas lahan sawah sangat tidak merata dilihat dari

keterbandingan antar Kecamatan. Kecamatan Suruh, Pabelan dan Bringin

mempunyai luas sawah lebih dari 2.000 ha. Kondisi ini kontradiksi dengan luas

lahan sawah di Kecamatan Getasan yang hanya 26 ha. Hal ini tentunya

berdampak pada produksi padi yang tidak merata antar kecamatan.

Seperti wilayah-wilayah lain di Jawa Tengah, Kabupaten Semarang juga

mengalami hal yang sama berkaitan dengan konversi lahan pertanian. Luas

lahan sawah Kabupaten Semarang Tahun 2013 tercatat seluas 23 919,51 Ha,

dibandingkan dengan kondisi Tahun 2012 dengan luas 23 921,27 Ha terjadi

penurunan seluas 1,76 Ha, hal ini disebabkan karena adanya pembangunan

perumahan, kawasan industri, pelebaran jalan, pertokoan, fasilitas umum

lainnya dll yang menggunakan lahan sawah. Adanya konversi lahan di

Kabupaten Semarang baik yang berubah menjadi areal industri, perumahan,

jalan dan lain sebagianya membutuhkan perhatian serta penanganan yang

komprehensif dari semua kalangan. Hal ini mengingat posisi Kabupaten

Semarang yang merupakan daerah penunjang ketersedian pangan di Jawa

Tengah pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Selain itu juga

mengingat semakin gencarnya isu penanganan pemanasan global. Bila kondisi

ini tidak segera ditindaklanjuti dimungkinkan lahan sawah semakin berkurang

dan produksi beras turun.

Program peningkatan produksi pangan yang di canangkan pemerintah di

wujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang salah satunya dengan cara

meningkatkan kualitas irigasi yang mengairi sawah masyarakat, peningkatan

jenis irigasi teknis maupun setengah teknis perlu dilakukan oleh dinas terkait

untuk lebih mendorong peningkatan produksi padi. Pada Tahun 2013

terdapat 16 602,72 Ha areal sawah diairi oleh irgasi teknis maupun non teknis.

Akibat pertumbuhan penduduk berdampak pada kebutuhan perumahan

tentunya. Hal ini bisa dilihat dengan peningkatan luas lahan untuk rumah dan

bangunan pada Tahun 2013 seluas 20 675,22 ha dibandingkan Tahun 2012

seluas 20 672,10 ha meningkat 3.12 ha atau 0,015 %. Melihat kecenderungan

pertumbuhan penduduk yang meningkat berkaitan dengan kebutuhan

perumahan perlu adanya penataan tata ruang yang terkelola dengan baik,

supaya ada keseimbangan lahan sawah, bukan sawah serta lahan bukan

pertanian sesuai peruntukannya.

(28)

3. PEMERINTAHAN

Wilayah Administrasi

Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang dalam upaya menjalankan roda

pemerintahan yang lebih baik, membagi wilayah tugas administrasinya

menjadi 19 wilayah kecamatan. Kecamatan-kecamatan tersebut bertanggung

jawab terhadap 235 desa/kelurahan yang dibawahinya. Pembagian wilayah

administrasi baik tingkat kecamatan maupun desa/kelurahan pada Tahun

2013 tidak mengalami

perubahan. Hal ini karena

selama tahun 2013 tidak

ada pemekaran maupun

penggabungan

wilayah.

Banyaknya

Satuan

Lingkungan

Setempat

(SLS) pada Tahun 2013

untuk

jumlah

Rukun

Warga (RW) sebanyak

1.574

mengalami

peningkatan sebanyak 8

RW dibanding Tahun 2012

(1.566) hal ini dikarenakan

ada pemekaran RW di

beberapa

kecamatan

Jumlah

SLS

Rukun

Tetangga (RT) pada Tahun

2013 sebanyak 6.574 RT

mengalami kenaikan 79 RT

dibandingkan Tahun 2012 (6.495). Kecamatan yang mempunyai jumlah RT

terbanyak yaitu Kecamatan Suruh 492 RT, Tuntang 465 RT dan Ungaran Barat

462 RT, sedangkan yang terkecil yaitu Kecamatan Bancak dengan 169 RT.

Secara rata-rata jumlah RT di masing-masing kecamatan ± 300-400 RT. Sistem

pemerintahan di desa sebagian besar masih dibantu oleh Kepala Dusun

(Kadus) baru kemudian RW dan RT yang merupakan SLS dibawahnya. Sehingga

informasi apapun berkaitan dengan swakelola desa Kadus merupakan

kepanjangan tangan dari desa yang mempunyai hubungan erat dengan

masyarakat desa. Hal ini berbeda dengan sistem pemerintahan di kelurahan

yang tanpa kepala dusun (Kadus), sebagian besar aparatur kelurahan

statusnya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS).

(29)

Kepegawaian

Pada Tahun 2013 dalam menjalankan tugas-tugasnya, Pemerintah Kabupaten

Semarang didukung oleh 10.004 personel yang berstatus sebagai Pegawai

Negeri Sipil (PNS). Dari seluruh PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Semarang,

jumlah

aparatur yang tersedia

mengalami penurunan

sebanyak 457 pegawai

dibandingkan

Tahun

2012 (10.461 pegawai).

Lebih detail dijabarkan

bahwa

dalam

menjalankan

roda

pemerintahannya,

Pemkab

Semarang

didukung oleh 4.754

PNS laki-laki (47,52%) dan 5.250 PNS perempuan (52,48%). Berdasarkan

tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan terdapat 211 berpendidikan SD

(2,11%), 355 tamatan SMP (3,55%), 1920 berpendidikan SMA (19,19%), 134

PNS lulusan D1 (1,34%), 1.256 lulus pendidikan D2 (12,55%), 776 orang lulus

D3 (7,76%) , 37 PNS lulusan D4 (0,37 %) dan 4.837 PNS berpendidikan S1

(48,35%). Sementara PNS yng telah menyelesaikan pendidikan S2 sebanyak

478 orang (4,78%). Dibandingkan Tahun 2012 jumlah pegawai sebanyak

10.461 personel. Kondisi ini mengalami penurunan jumlah dimana PNS yang

berpendidikan SD-D3 mengalami penurunan sedangkan PNS yang

berpendidikan D4/S1-S2 secara umum mengalami peningkatan. Peningkatan

tertinggi untuk PNS berpendidikan S1 sebesar 80 orang, S2 (8 orang) dan D4 (4

orang). Peningkatan pendidikan PNS ini di harapkan berdampak pada kualitas

aparatur di Pemerintah Kabupaten Semarang dalam bekerja.

(30)

Pertahanan Sipil

Dalam upaya mewujudkan ketentraman masyarakatnya, Pemerintah

Kabupaten Semarang dibantu oleh 7.687 orang Satlinmas hingga di wilayah

administrasi terkecil. Jumlah Satlinmas di Kabupaten Semarang tahun dari

Tahun

2012-2013

mengalami penurunan

4

orang.

Satlinmas

berdasarkan

tingkat

pendidikan,

sebagian

besar Satlinmas yang

ada berpendidikan SD

(65,72%)

dan

SMP

(21,71%),

SMA

(10,56%)

sedangkan

Anggota

Satlinmas

yang berpendidikan Perguruan Tinggi masih sangat kecil yaitu sebanyak 38

orang (0.49%) tidak mengalami kenaikan dibanding Tahun 2012

.

Pertanahan

Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Semarang melaporkan,

pada Tahun 2013 banyaknya sertifikat tanah yang telah diselesaikan sebanyak

13.898 sertifikat, dibandingkan dengan Tahun 2012 sebanyak 13.259 sertifikat

mengalami kenaikan sebanyak 639 sertifikat. Masing-masing terdiri atas 6.786

HM, 1.615 HGB , 45 HP serta 5.452 HT.

Banyaknya pembuatan Akta

selama

Tahun

2013

sebanyak 11.386, mengalami

peningkatan yang sangat

signifikant

dibandingkan

Tahun 2012 (10.319 akta)

meningkat 1.067. Pembuatan

akta terbanyak terjadi pada

bulan Maret 1.438 akta

sedangkan

bulan

lainnya

hampir merata berkisar ±

949 akta

.

(31)

4. PENDUDUK

Berdasarkan gambar piramida penduduk Kabupaten Semarang Tahun 2013

terlihat bahwa penduduk berdasarkan kelompok umur menggelembung pada

penduduk usia produktif dibawah 15-50 tahun dan kurang produktif dibawah

15 tahun. Penduduk perempuan paling banyak pada kelompok umur 25-29

tahun sedangkan terkecil pada kelompok umur 70-74 tahun. Penduduk

Laki-laki terbanyak pada kelompok 10-14 tahun, sedangkan terkecil pada kelompok

umur 70-74 tahun. Pada piramida penduduk kelompok umur 20-24 untuk

laki-laki jauh lebih kecil dari penduduk perempuan, hal ini berbeda dengan

perbandingan

pada

kelompok umur lainnya

yang hampir sebanding

antara perempuan dan

laki-laki.

Banyaknya

usia

ketergantungan

terlihat dari banyaknya

penduduk

pada

kelompok umur kurang

dari 15 tahun, sehingga

menjadi beban yang

harus ditanggung oleh

penduduk

usia

produktif. Usia harapan

hidup perempuan lebih

tinggi dibandingkan penduduk laki-laki hal ini dapat dilihat dari piramida

penduduk perempuan untuk kelompok umur 75 + lebih banyak dari laki-laki,

yang berarti bahwa harapan hidup perempuan usianya lebih panjang.

Data hasil regristrasi penduduk akhir Tahun 2013 tercatat sebanyak 949.815

jiwa. Dibandingkan data penduduk Tahun 2013 sebesar 944.277 mengalami

peningkatan sebanyak 5.538 jiwa atau mengalami pertumbuhan penduduk

sebesar 0,59 %. Dari sejumlah penduduk Tahun 2013 menurut jenis kelamin,

jumlah penduduk laki-lakinya tercatat 468.328 jiwa (49,31 %), penduduk

perempuan sebanyak 481.487 jiwa (50,69 %). Rasio jenis kelamin diperoleh

97,27 %, yang menggambarkan bahwa penduduk laki-laki lebih sedikit

dibandingkan dengan penduduk perempuan. Artinya disetiap 100 penduduk

perempuan terdapat 97 penduduk laki-laki. Fakta ini menggambarkan bahwa

banyak penduduk laki-laki yang merantau keluar daerah untuk bekerja

sekolah, dll. Sehingga banyak ditemukan di desa-desa rumah tangga yang

(32)

suami atau penduduk laki-lakinya (usia kerja) tidak tinggal di rumah tetapi

bekerja diluar Kabupaten Semarang (sebagian besar ke Jakarta dan Sumatra

menjadi buruh perkebunan Kelapa Sawit).

Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk berdampak langsung terhadap

bertambahnya kepadatan penduduk setiap Km

2

-nya. Jika pada Tahun 2012

kepadatan penduduk Kabupaten Semarang sebesar 994 jiwa di setiap Km

2

-nya, maka pada Tahun 2013 kepadatan penduduknya adalah 1000 jiwa di

setiap Km

2

, kepadatan penduduk meningkat sebanyak 6 jiwa/ Km

2

yang

tersebar di beberapa kecamatan perkotaan dan kawasan industri. Kecamatan

yang potensi dengan industri yaitu kecamatan Ungaran Barat, Bawen, Bergas

dan Pringapus mengalami peningkatan kepadatan yang lebih tinggi yang

berdampak langsung pada peningkatan perekonomian di sekitar kawasan

industri, diantaranya persewaan rumah, rumah makan, transportasi dll.

Kecamatan dengan penduduk

terbanyak adalah Kecamatan

Ungaran Barat (76.215), Bergas

(70.191),

Ungaran

Timur

(69.631)

jiwa.

Ketiga

Kecamatan

tersebut

merupakan daerah perkotaan.

Adapun Kecamatan dengan

jumlah

penduduk

terkecil

adalah

Kecamatan

Bancak

(20.029), Kaliwungu (26.389)

jiwa. Hal yang tidak berubah

dari tahun sebelumnya yang

berkaitan dengan penduduk

adalah

kecamatan

dengan

penduduk terpadat. Secara

hitungan

matematis,

Kecamatan Ungaran Barat,

Kecamatan Ambarawa dan Ungaran Timur merupakan wilayah yang

kepadatan penduduk per Km

2

-nya paling tinggi, tercatat masing-masing

Kecamatan Ungaran Barat : 2.119, Ambarawa : 2.090 dan Kecamatan Ungaran

Timur : 1.833 jiwa per Km

2

. Sedangkan Kecamatan yang tingkat kepadatanya

paling rendah adalah Kecamatan Bancak : 457 jiwa per Km

2,

Kecamatan

Sumowono : 549 jiwa per Km

2 ,

Kecamatan Pringapus : 653 jiwa per Km

2 ,

(33)

5. KETENAGAKERJAAN

Selain sebagai obyek pembangunan, penduduk juga merupakan subyek dari

pembangunan itu sendiri. Diperhatikan dari sudut pandang penduduk sebagai

subyek pembangunan, jumlah serta komposisi tenaga kerja dari waktu ke

waktu terus mengalami perubahan. Hal ini sejalan dengan terus

berlangsungnya proses demografi.

Data dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Semarang

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pencari kerja yang sangat

signifikan sebanyak 1.617 orang. Jika pada Tahun 2012 terdapat 8.388 pencari

kerja dari segala tingkat pendidikan, maka pada Tahun 2013 pencari kerja

yang tercatat di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah sebanyak

10.005 orang. Komposisi pencari kerja yang terdaftar berdasarkan jenis

kelamin adalah sebagai berikut 6.190 wanita (61,87%) dan 3.815 laki-laki

(38,13%).

Mata Pencaharian

Walaupun berdasarkan PDRB sektor industri menyumbang PDRB terbesar di

Kabupaten Semarang. Namun dari sisi penyerapan tenaga kerja sektor

pertanian masih mendominasi dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak

35,89%, kemudian sektor industri 22,25%, sektor perdagangan sebanyak

16,03%, sektor jasa kemasyarakatan 13,51%, konstruksi 6,41%, sedangkan

sisanya terbagi ke 4 sektor lainnya.

(34)

6. PENDIDIKAN

Program wajib belajar sembilan tahun bukan sekedar jargon pemerintah tapi

menjadi keharusan untuk dilaksanakan pemerintah daerah dalam hal

memfasilitasi sekolah akan kebutuhan sarana belajar. Data dari Dinas

Pendidikan Kabupaten Semarang Pada Tahun 2013 penduduk yang masih

bersekolah di sekolah swasta dan negeri untuk tingkatan SD/MI adalah

sebanyak 97.196 jiwa yang bersekolah di 691 sekolah dan diampu oleh 6.901

guru. Pada tingkat SMP/MTs penduduk yang bersekolah berjumlah 41.542

jiwa yang bersekolah di 133 sekolah dan diampu oleh 2.675 guru. Penduduk

yang melanjutkan ke

tingkat

SMA/MA

berjumlah

10.559

ditampung di 33 sekolah

dan diampu oleh 807

guru.

Pada

Sekolah

Menengah

Kejuruan

jumlah

SMK

lebih

banyak

dibandingkan

Sekolah SMA/MA yaitu

sebanyak 38 sekolah

dengan jumlah siswa:

15.162 dan diampu oleh

1.022 guru.

Pada tingkatan Sekolah Dasar (SD) yang terbagi menjadi 70.404 jiwa (89,20 %)

ada di sekolah negeri dan sisanya sebanyak 8.524 jiwa (10,80%) bersekolah di

swasta. Seluruh pelajar Sekolah Dasar tersebut di layani oleh 5.461 orang

tenaga pendidik yang berada di 494 sekolah negeri (93,21%) dan 36 sekolah

swasta (6,79%). Menurut hitungan matematis setiap sekolah rata-rata

memiliki 149 peserta didik. Sementara dari sisi tenaga pendidik, setiap orang

guru rata-rata harus mendidik sebanyak 14 orang murid.

Sekolah setingkat SD yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada tahun 2013 tidak

mengalami perubahan yaitu sebanyak 6 MI Negeri dan 155 MI Swasta. Jumlah

murid di sekolah MI baik negeri maupun swasta mengalami peningkatan 429

murid. Jumlah guru yang mengajar di sekolah MI mengalami penurunan

sebanyak 21 pendidik, penurunan jumlah guru secara signifikan terjadi di

sekolah MI Swasta sebanyak 18 guru, sedangkan MI Negeri 3 guru.

(35)

Pada Tahun 2013 terdapat 51 SMP Negeri dan 42 SMP Swasta, jumlah ini

mengalami kenaikan dibanding Tahun 2012 sebanyak 1 sekolah swasta,

jumlah 93 sekolah SMP Negeri dan Swasta ini tersebar di 19 kecamatan,

disetiap kecamatan terdapat minimal 1 SMP Negeri maupun Swasta. Dari

distribusi sebaran sekolah SMP yang ada di Kecamatan Ambarawa terdapat

sekolah SMP Negeri dan Swasta masing-masing 6 sekolah, sedangkan

kecamatan yang paling sedikit jumlah sekolahnya adalah Kecamatan Bancak

yaitu 1 sekolah SMP Negeri dan 1 SMP Swasta.

Jumlah Sekolah SMA pada tahun 2013 tidak mengalami perubahan yaitu 11

sekolah negeri dan 14 swasta dengan jumlah siswa sebanyak 8.751 yang

diampu oleh guru sebanyak 665 tersebar di sekolah swasta dan negeri.

Rata-rata siswa per sekolah sebanyak 350 siswa, mengalami Rata-rata Rata-rata penurunan

sebanyak 6 siswa dari tahun sebelumnya yang berjumlah 356 siswa.

Sedangkan di sekolah Madrasah Aliyah (MA) tahun 2013 jumlah siswa

mengalami peningkatan 228 siswa yang dimbangi dengan jumlah pendidik

bertambah 2 dan jumlah sekolah mengalami peningkatan sebanyak 1 sekolah

SMA Swasta. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Semarang pada

tahun 2013 bertambah 2 SMK swasta. Penambahan jumlah sekolah

berdampak pada peningkatan jumlah siswa sebanyak 890 diimbangi dengan

peningkatan jumlah pendidik sebanyak 100 guru.

rasio rata-rata murid

terhadap guru ± 13-16

untuk

semua

tingkatan

sekolah,

artinya bahwa satu

orang guru rata rata

mendidik

±

13-16

siswa.

Sedangkan

Rata rata guru di

sekolah SMK paling

tinggi yaitu 27, SMA

24 sedangkan yang

terkecil adalah di tingkat SD/MI yaitu 1 sekolah rata rata diampu oleh 10 guru.

Rata rata jumlah siswa terbanyak pada tingkat SMK yaitu 399 siswa per

sekolah, SMA/Ma 320 siswa persekolah, SMA/MTs 312 siswa sedangkan paling

sedikit adalah pada tingkatan SD/MI yaitu 141 siswa persekolah, kecilnya

angka ini dikarenakan banyaknya SD/MI yang tersebar disemua desa, fakta

dilapangan banyak ditemukan sekolah SD/MI yang kekurangan murid.

(36)

7. KESEHATAN

Kesehatan masyarakat juga merupakan faktor pembangunan yang juga harus

diperhatikan. Pemerintah dalam pembangunan kesehatan ini lebih berperan

sebagai penyedia sarana dan prasarana kesehatan. Sarana kesehatan di

Kabupaten Semarang tahun 2013 rumah sakit berjumlah 4, Balai Pengobatan

(BP) mengalami peningkatan menjadi 71 Balai Pengobatan, adapun sarana

kesehatan lainnya yaitu

Puskesmas,

Puskemas

Pembantu (Pustu), BKIA

dan

Rumah

Bersalin

tidak

mengalami

perubahan. Berdasarkan

data

dari

Dinas

Kesehatan

Kabupaten

Semarang tercatat 26

Puskesmas,

68

Puskesmas

pembantu

yang tersebar di 19

kecamatan.

Tersedianya sarana kesehatan harus diimbangi dengan jumlah tenaga medis

yang memadai sebagai pelayan kesehatan masyarakat. Dokter specialis

berjumlah 109 orang, dokter umum 136 orang, dokter gigi 40, jumlah bidan

377, perawat umum 609, perawat gigi 37 orang. Profesi tenaga medis secara

keseluruhan di Tahun

2013

mengalami

peningkatan

secara

kuantitas,

terutama

dokter spesialis dan

perawat gigi masing

masing bertambah 23

(26,74%)

dokter

spesialis

dan

32

(5,55%)

perawat

umum,

sedangkan

tenaga

bidan

mengalami penurunan sebanyak 6 (1,57%) orang. Sementara ditinjau dari

perilaku kehidupan kesehatan masyarakat menunjukkan peningkatan yang

cukup positif.

(37)

8. KELUARGA BERENCANA

Pada bab sebelumnya ditunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk di

Kabupaten Semarang Tahun 2013 sebesar 0,59 %, meningkat 0,01 %

dibandingkan Tahun 2012, Hal ini mungkin disebabkan adanya peserta

program Keluarga Berencana (KB) peserta aktif (PA) mengalami penurunan.

Pada Tahun 2013 PA KB di Kabupaten Semarang tercatat sebanyak 152.251

peserta, sementara pada Tahun 2013 jumlah peserta aktif KB ada sebanyak

166.634 peserta, ada penurunan 14.383 peserta (8,63%).

Jumlah Pasangan Usia Subur

(PUS)

pada

tahun

2013

berjumlah 182.608 pasangan,

menurun 11.526 pasangan

(5,94%) dibandingkan Tahun

2012 yang berjumlah 194.134.

Jumlah

PUS

berdasarkan

kelompok

umur

terbagi

menjadi 3 kelompok yaitu usia

kurang dari 20 thn, 20-29 than

dan 30-49 thn. Data dari Badan KB dan PP Kabupaten Semarang tahun 2013

menunjukan 76 persen pasangan usia subur pada usia 30-49 tahun, 22 persen

pada usia 20-29 tahun serta kurang dari 2 persen pada kelompok usia PUS

kurang dari 20 tahun.

Metode

kontrasepsi

yang

dipilih oleh perserta aktif (PA)

pada Tahun 2013 terbagi

menjadi KB suntik 87.775

(57,65%),

Implan

26.158

(17,18%),

IUD

17.108

(11,24%), Pil 12.022 (7,90%),

MOP 6.420 (4,22%), MOW

1.451

(0,95%),

sedangkan

yang

terkecil

adalah

KB

dengan

menggunakan

kondom

sebanyak

1.317

(38)

9. PERTANIAN

Pertanian Tanaman Pangan

Pertanian tanaman pangan khususnya padi diharapkan bisa mencapai

swasembada pangan. Data penggunaan lahan di Kabupaten Semarang pada

Tahun 2013 menunjukkan adanya konversi lahan sawah seluas 1,76 Ha.

Berkurangnya lahan sawah ini di sebabkan adanya alih fungsi lahan sawah

menjadi lahan kering/tegalan, perumahan/bangunan, jalan dan infrastruktur

lainnya yang tidak diimbangi dengan pembukaan areal sawah baru.

Produksi padi sawah pada

Tahun

2013

sebesar

196.817,79 ton mengalami

penurunan

produksi

sebesar

4.841,33

ton

dibandingkan produksi padi

sawah Tahun 2013 sebesar

201.659,13 ton. Perbaikan

sarana irigasi, pemberian

bibit unggul, insektisida

dan pupuk serta pola

tanam petani diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi padi. Luas

panen padi sawah naik sebesar 1.446 Ha dari sebelumnya 35.384 Ha hingga

menjadi 36.830,00 Ha pada Tahun 2013. Rata-rata produksi padi sawah per

hektar menurun 3,55 Kw/Ha dari sebelumnya 56,99 Kw/Ha menjadi 53,44

Kw/Ha pada Tahun 2013.

Selama Tahun 2013 produksi padi ladang mengalami peningkatan baik

peningkatan luas panen maupun dari sisi produksi. Adanya peningkatan luas

panen padi ladang sebesar 625 Ha secara signifikan berdampak langsung pada

peningkatan produksi. Data dari Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan

Kabupaten Semarang menunjukkan luas panen padi ladang Tahun 2013

adalah seluas 1.265 Ha dari sebelumnya 872 Ha pada Tahun 2012. Rata-rata

produksi per hektar naik sebesar 4,43 Kw/Ha dari 41,09 Kw/Ha menjadi 45,52

Kw/Ha. Total produksi padi ladang Tahun 2013 sebesar 5.758,25 ton

mengalami peningkatan 2.174,98 ton dibandingkan Tahun 2012.

Hasil pertanian palawija pada tahun 2013 secara umum mengalami penurunan

hampir disemua komoditas palawija. Komoditas yang mengalami penurunan

prosuksi adalah : ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kedele

mengalami penurunan produksi, sedangkan untuk jagung mengalami

Gambar

Tabel : 3.2 Lanjutan
Tabel : 3.2 Lanjutan
Tabel : 3.2 Lanjutan
Tabel : 3.3 Lanjutan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada kopi robusta, aklimatisasi embryo somatik secara langsung memerlukan intensitas cahaya yang sangat rendah (480.. lux) dengan tingkat keberhasilan mencapai 50 %

PUBLIKASI DATA STRATEGIS KECAMATAN BANDUNGAN TAHUN 2014, DISUSUN OLEH BPS KABUPATEN SEMARANG KERJASAMA DENGAN BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG.. INFORMASI LEBIH

Pemilihan penari dalam karya ini disesuaikan dengan jumlah anggota tubuh yang sering mengeluarkan keringat berlebih pada penderita hyperhidrosis. Anggota tubuh

1) Berdasarkan hasil survey dari luas ruang parkir dan analisa kapasitas ruang parkir dengan menggunakan pola pengaturan sudut parkir 90 0 , fasilitas parkir pada kawasan

Meningkatkan persediaan cadangan pangan dan penyaluran cadangan pangan, memberi bantuan ke petani miskin dengan beras (program raskin), sewa lahan pertanian 1-4 ha untuk

Hasil perhitungan level sinyal penginterferensi yang diperbolehkan serta jarak proteksi antara kedua sistem diberikan pada Tabel 4, untuk daya pemancar BTS WSD sebesar 58

Bila ingin mengatur posisi cursor agar berada pada baris ke-2 kolom ke-5, maka setelah mengirimkan command Locate DDRAM diikuti dengan data kolom bernilai “04h” kemudian data

Kandungan logam berat timbal (Pb) pada kerang Polymesoda erosa L yang berada di perairan Tanjung Bunga Makassar dapat berasal dari keberadaan kapal nelayan yang lalu