Pertanian Tanaman Pangan
Pertanian tanaman pangan khususnya padi diharapkan bisa mencapai
swasembada pangan. Data penggunaan lahan di Kabupaten Semarang pada
Tahun 2013 menunjukkan adanya konversi lahan sawah seluas 1,76 Ha.
Berkurangnya lahan sawah ini di sebabkan adanya alih fungsi lahan sawah
menjadi lahan kering/tegalan, perumahan/bangunan, jalan dan infrastruktur
lainnya yang tidak diimbangi dengan pembukaan areal sawah baru.
Produksi padi sawah pada
Tahun 2013 sebesar
196.817,79 ton mengalami
penurunan produksi
sebesar 4.841,33 ton
dibandingkan produksi padi
sawah Tahun 2013 sebesar
201.659,13 ton. Perbaikan
sarana irigasi, pemberian
bibit unggul, insektisida
dan pupuk serta pola
tanam petani diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi padi. Luas
panen padi sawah naik sebesar 1.446 Ha dari sebelumnya 35.384 Ha hingga
menjadi 36.830,00 Ha pada Tahun 2013. Rata-rata produksi padi sawah per
hektar menurun 3,55 Kw/Ha dari sebelumnya 56,99 Kw/Ha menjadi 53,44
Kw/Ha pada Tahun 2013.
Selama Tahun 2013 produksi padi ladang mengalami peningkatan baik
peningkatan luas panen maupun dari sisi produksi. Adanya peningkatan luas
panen padi ladang sebesar 625 Ha secara signifikan berdampak langsung pada
peningkatan produksi. Data dari Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan
Kabupaten Semarang menunjukkan luas panen padi ladang Tahun 2013
adalah seluas 1.265 Ha dari sebelumnya 872 Ha pada Tahun 2012. Rata-rata
produksi per hektar naik sebesar 4,43 Kw/Ha dari 41,09 Kw/Ha menjadi 45,52
Kw/Ha. Total produksi padi ladang Tahun 2013 sebesar 5.758,25 ton
mengalami peningkatan 2.174,98 ton dibandingkan Tahun 2012.
Hasil pertanian palawija pada tahun 2013 secara umum mengalami penurunan
hampir disemua komoditas palawija. Komoditas yang mengalami penurunan
prosuksi adalah : ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kedele
mengalami penurunan produksi, sedangkan untuk jagung mengalami
peningkatan produksi. Produksi ketelah pohon mengalami penurunan sebesar
9.124,37 ton dengan luas panen sebesar 1.955 Ha. Rata-rata produksi ketela
pohon terjadi penurunan sebesar 25,96 Kw/Ha. Penigkatan luas panen
komoditas jagung pada Tahun 2013 naik sebesar 1.574 Ha berimbas pada
peningkatan produksinya yang signifikan sebesar 1.310,42 ton atau 2,19 %
dibandingkan Tahun 2012, namun secara rata-rata produksi per hektar
mengalami penurunan 4,41 Kw/Ha. Luas panen ketela rambat mengalami
penurunan sebesar 104 Ha yang berdampak pada penurunan produksi sebesar
7.318,07 ton. Penurunan luas panen komoditas kacang tanah sebanyak 39 Ha
pada Tahun 2013 berdampak langsung pada penurunan produksi sebanyak
692,94 ton dari Tahun 2013. Penurunan luas panen komoditas kedele sebesar
28 Ha berimbas pula pada penurunan produksi 22.98 Ton, namun secara rata
rata produksi per hektar mengalami peningkatan 1.17 Kw/Ha.
Hortikultura
Selain tanaman padi dan
palawija, Kabupaten Semarang
juga memiliki potensi yang
besar dari pertanian
sayur-mayur. Keadaan toprografi
daerah yang berbukit dan
bergunung membuat
Kabupaten Semarang memiliki
produksi sayur yang cukup
besar. Selama Tahun 2013 di
Kabupaten Semarang produksi
sayur tersebar hampir disemua
kecamatan kecuali Kecamatan
Bringin. Kecamatan yang sangat
potensi untuk tanaman sayuran
adalah kecamatan Getasan,
Jambu, dan Ambarawa. Hal ini
berkaitan dengan lokasi
kecamatan tersebut berada
pada ketinggian dengan kultur tanah yang subur dan udara yang sejuk.
Produksi sayuran Lombok, kobis, wortel, tomat, bawang daun, sawi sangat
dominan dibandingkan komoditi sayuran lainnya dengan produksi lebih dari
100 ribu KW. Komoditi sayuran yang mengalami peningkatan diatas 10 000
KW dibandingkan Tahun 2012 adalah lombok, tomat, terong seledri, melinjo,
lobak seledri. Komoditas yang mengalami penurunan produksi lebih dari
10 000 KW yaitu kobis, sawi, dan petai. Mengingat potensi sayuran di
Kabupaten Semarang maka tidakh heran kalau banyak pedagang sayur dari
dalam dan luar kota khususnya Kota Semarang menjadikan Kabupaten
Semarang sebagai penyuplai berbagai sayuran.
Produksi buah-buahan di
Kabupaten Semarang hampir
sejalan dengan produksi
sayuran, buah alpokat banyak di
Kecamatan Getasan, Jambu dan
Ambarawa, buah mangga di
Kecamatan Bawen dan Bringin,
Rambutan di Ungaran Timur,
buah durian menjadi unggulan
di Kecamatan Banyubiru dan
Ungaran Barat. Buah melinjo di
Ungaran Timur, sedangkan
pisang sangat potensial di
Kecamatan Getasan. Buah
Kelengkeng merupakan
komoditas unggulan di
Kecamatan Ambarawa,
walaupun penjualnya tersebar
disepanjang jalan ke Bandungan
dan Jambu.
Komoditas Hortikultura yang potensial di Kabupaten Semarang selain sayuran
dan buah-buahan adalah tanaman hias. Tanaman hias cocok di daerah yang
alamnya sejuk dan diketinggian sehingga tidak mengherankan bila di
Kecamatan Bandungan, Sumowono, Bawen, dan Ambarawa menjadi daerah
sentra budidaya tanaman hias. Bunga gladiol paling banyak terdapat di
kecamatan Bandungan, bunga krisan menjadi unggulan petani tanaman hias di
Kecamatan Sumowono, Ambarawa, dan Bandungan. Bunga mawar banyak
ditemukan di Kecamatan Bandungan, Ambarawa dan Sumowono Karena
lokasinya bersebelahan. Produksi bunga anggrek paling banyak di Kecamatan
Ungaran Timur dan Bandungan. Produksi bunga sedap malam paling banyak di
Kecamatan Bawen, Ambarawa dan Bandungan, sedangkan daun leather leaf
paling banyak dibudidayakan di Kecamatan Getasan.
Perkebunan
Perkebunan rakyat di Kabupaten Semarang, utamanya didominasi oleh
perkebunan Kelapa Dalam, Kelapa Deres, Kopi Robusta, dan Gula Kristal.
Banyak dari komoditas perkebunan ini yang mengalami penyusutan lahan
yaitu tanaman Kelapa Dalam, Kelapa Deres, Kelapa Hibrida, Kopi Robusta, Kopi
Arabica, Cengkeh, Aren, Kapuk, Panili, Casiavera dan Tembakau, sedangkan
untuk jenis komoditas jambu mete tetap.
Dari sisi produksi
tanaman perkebunan
selama Tahun 2013
secara umum sebagian
besar mengalami
penurunan produksi,
hal ini disebabkan
karena menurunnya
luas lahan untuk
tanaman perkebunan.
Penurunan produksi
yang paling besar
terjadi pada komoditi
kelapa hibrida sebesar 836,55. Kenaikan produksi yang signifikan terjadi pada
produksi tanaman Gula Kristal (372,90 ton) dan Kelapa Dalam (94,61 ton).
Produksi Tanaman perkebunan tahun 2013 komoditas kelapa deres
mempunyai produksi paling tinggi sebanyak 5.391 ton, kemudian kelapa
dalam 4.290 ton, gula kristal 1.593 ton, kopi robusta 1.409 ton, komoditas
aren 872 ton, tembakau 766 ton, cengkeh 215 ton sedangkan untuk komoditas
lainnya produksi yang dihasilkan selama tahun 2013 kurang 200 ton per tahun.
Melihat potensi alam yang ada di Kabupaten Semarang masih memungkinkan
untuk dapat meningkatkan produksi tanaman perkebunan, terutama
komoditas tanaman kopi yang selama permintaan dan harga dipasaran terus
naik, terutama kopi luwak.
Dalam dokumen
Data Strategis Kabupaten Semarang 2014 i
(Halaman 38-42)