• Tidak ada hasil yang ditemukan

Competitor, Nomor 2 Tahun 2, Juni 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Competitor, Nomor 2 Tahun 2, Juni 2010"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

100 )* Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN LATIHAN HALF SQUAT JUMP TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING DALAM

PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA SMA NEGERI 8 MAKASSAR

OLEH: WAHYU JAYADI )*

ABSTRAK

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui; (1) pengaruh latihan knee tuck jump terhadap kemampuan shooting dalam permainan bolabasket; (2) pengaruh latihan half squat jump terhadap kemampuan shooting dalam permainan bolabasket; (3) perbedaan pengaruh antara latihan knee tuck jump dan latihan half squat jump terhadap kemampuan shooting dalam permainan bolabasket. Sampel yang digunakan adalah siswa putra SMA Negeri 8 Makassar sebanyak 20 orang, teknik penentuan sampel adalah dengan pemiihan secara acak dengan cara undian (simple random sampling) yang selanjutnya di bagi menjadi dua kelompok yang masing-masing berjumlah 10 orang dengan cara matchid ordinat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh yang signifikan latihan knee tuck jump terhadap kemampuan shooting dalam permainan bolabasket dengan nilai t observasi = 38,559 > t tabel = 2,262 pada taraf signifikan 95%; (2) Ada pengaruh yang signifikan latihan half squat jump terhadap kemampuan shooting dalam permainan bolabasket dengan nilai t observasi = 27,468 > t tabel = 2,262 pada taraf signifikan 95%. Dan (3) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan knee tuck jump dan latihan half squat jump terhadap kemampuan shooting dalam permainan bolabasket dengan nilai t observasi = 6,277 > t tabel = 2,101 pada taraf signifikan 95%.

Kata Kunci : Knee Tuck Jump, Half Squat Jump, Shooting Bolabasket

ABSTRACT

This descriptive study aimed to determine: (1) the effects of exercise on knee tuck jump shooting ability to play basketball, (2) the effects of exercise on the half squat jump shooting ability to play basketball, (3) the difference between the effect of exercise and training jump knee tuck half squat jump shooting ability in the basketball game. The sample used was the son of SMA Negeri 8 students Makassar as many as 20 people, sampling technique is to pemiihan randomly by lottery (simple random sampling) were further divided into two

(2)

101 )* Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

groups amounted to 10 people in a way matchid ordinate. The results showed that: (1) There was a significant effect of exercise on knee tuck jump shooting ability to play basketball with the value of t observed = 38.559> t table = 2.262 at the 95% significance level, (2) There was a significant effect of training half squat jump the ability of shooting the basketball game with the observed value of t = 27.468> t table = 2.262 at the 95% significance level. And (3) There is significant difference between the exercise knee tuck jump and jump squat exercise half of the ability of shooting the basketball game with the observed value of t = 6.277> t table = 2.101 at the 95% significance level.

Keywords : Knee Tuck Jump, Half Squat Jump, Shooting Basketball

PENDAHULUAN

Peningkatan prestasi olahraga tidak cukup kalau hanya meng-andalkan waktu pelajaran yang ada di sekolah, karena banyaknya cabang olahraga yang perlu diperhatikan pembinaannya. Oleh karena itu harus ditempuh suatu perangkat kebijaksanaan dari sekolah itu. Misalnya saja me-masukkan olahraga sebagai kegiatan ekstra kurikuler di sekolah dengan pemberian latihan-latihan yang ber-sifat kepada peningkatan prestasi siswa-siswa itu sendiri.

Untuk mencapai prestasi mak-simal maka persiapan latihan harus disusun secara sis-tematis, melalui kegiatan yang berencana seperti yang dikemukakan Harsono (1988) bahwa: “di dunia olah raga, sukses banyaknya ditentukan oleh perencanaan, pen-yusunan dan penetapan sasaran-sasaran latihan yang efektif.” Demi-kian pula Moch. Sajoto (1988) menga-takan bahwa: Untuk mencapai suatu prestasi olah raga, merupakan usaha yang betul-betul diperhitungkan secara matang dengan suatu usaha pembi-naan, melalui suatu pembibitan secara dini, serta peningkatan pres-tasi melalui pendekatan ilmiah yang terikat.

Hasil penelitian bidang olahraga bermanfaat untuk peningkatan

pres-tasi olahraga, melalui pelaksanaan penelitian dapat dikemukakan hal-hal baru untuk menguji kebenaran suatu pendapat sehingga dapat diman-faatkan dalam usaha pembinaan ke arah peningkatan prestasi termasuk peningkatan prestasi cabang olahraga permainan bolabasket.

Untuk dapat meningkatkan prestasi cabang olahraga bolabasket, maka penguasaan metode latihan, teknik maupun taktitk dalam per-mainan bolabsket perlu dikuasai oleh setiap pemain, seperti yang dike-mukakan oleh Surayin (1984) bahwa: “Teknik dan taktik adalah dua bagian khusus yang harus diolah para pe-main bolabasket. Latihan teknik ialah bagian dari olahraga yang dalam pe-laksanaannya memerlukan ketangkasan.”

Dari sekian banyak teknik dasar dalam permainan bolabasket, maka yang terpenting adalah teknik shooting (menembak) sebagaimana yang di-jelaskan dalam sebuah buku per-kumpulan teknik dalam permainan bolabasket dinyatakan bahwa: “kira-nya tidak disangkal lagi, bahwa latihan teknik dasar yang terpenting dalam permainan bolabasket adalah kema-hiran menembak (shooting), (Perbasi, 1976)

(3)

102 )* Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

Di dalam permainan bolabsket, menembak (shooting) adalah termasuk bagian yang vital untuk menentukan kemenangan dalam pertandingan, sebab kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke basket. Setiap regu yang menguasai bola selalu mencari kesempatan untuk dapat menembak. Oleh karena itu unsur menembak merupakan teknik dasar yang harus dipelajari dengan baik dan benar serta ditingkatkan kemampuannya dengan latihan.

Untuk dapat menampilkan ke-mampuan shooting bola di bawah ring basket sesuai dengan situasi per-mainan, selain mahir dalam men-gontrol bola unsur lain yang dapat menentukan adalah kecepatan gerak, dapat berlaku untuk tubuh secara keseluruhan atau bagian tubuh. Permainan bolabasket merupakan olah raga cukup berat dan membutuhkan kondisi fisik. Dengan memiliki kondisi fisik yang prima, maka pemain dapat bergerak dalam waktu yang lama serta memegang peranan dalam meningkatkan kemampuan pemain.

Oleh karena itu kemampuan shooting khususnya di bawah ring basket perlu dikuasai setiap pemain bolabasket dengan melatih kemampuan melompat mendekati basket sedekat mungkin. Salah satu bentuk latihan yang efektif dan efesien untuk men-gembangkan otot-otot tungkai adalah latihan knee tuck jump dan latihan half squat jump.

Latihan knee tuck jump adalah suatu bentuk latihan yang hakekatnya melatih otot perut dan tungkai. Latihan knee tuck jump menunjukkan gerakan flexion bertujuan untuk meningkatkan abdominialis strength dan eksplosif tungkai. Latihan knee tuck jump adalah salah satu metode latihan yang dilakukan dengan cara me-lompat ke atas dengan menarik lutut

mendekati atau menyentuh dada dan jatuh dengan kaki tetap sejajar. Pe-laksanaan latihan knee tuck jump di-lakukan berulang-ulang dengan meng gunakan berat badan sebagai beban dalam waktu yang telah ditentukan atau sesuai dengan program latihan yang telah disusun. Sedangkan latihan half squat jump merupakan latihan fisik untuk meningkatkan ke-mampuan kekuatan tungkai yang di awali dengan sikap jongkok lalu lompat ke atas dan turun ke bawah sambil jongkok kembali. Dengan melihat pola latihan half squat jump maka diasumsikan akan dapat meningkatkan kemampuan pada otot-otot tungkai khususnya pada femoris, hamstring dan gluatacus maximus.

Shooting Bolabasket

Bolabasket adalah cabang olah raga permainan bola besar yang sangat menarik minat untuk ditonton dengan karakteristik tertentu. Usaha memasukkan bola ke dalam keranjang lawan adalah orientasi dari setiap tindakan di dalam permainan bola basket.

Tembakan atau shooting dalam permainan bolabasket merupakan salah satu teknik dasar yang selalu mendapat perhatian. Kemenangan dalam suatu pertandingan bolabasket ditentukan oleh banyaknya bola yang dapat dimasukkan ke keranjang lawan. Berdasarkan akumulasi memasukkan bola ke keranjang lawan menentukan kemenangan dan kekalahan suatu regu.

Mengenai pentingnya shooting dalam permainan bolabasket dike-mukakan oleh Vic Ambler (1982), di katakan bahwa: “Shooting merupakan salah satu keterampilan yuang paling penting dan untuk memiliki kete-rampilan ini dibutuhkan latihan yang banyak sekali atau berulang-ulang.”

(4)

103 )* Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

Tembakan (shooting) dalam permainan bolabasket terdiri dari beberapa bentuk, dimana tembakan adalah salah satu bentuk teknik menembak yang sangat efektif di-terapkan dalam permainan. Shoot adalah suatu bentuk tembakan dalam permainan bolabasket dimana pola gerakannya terdiri dari lompat, loncat, dan menembak.

Usaha meraih jarak sedekat mungkin dengan ring basket lawan merupakan karakteristik daripada bentuk tembakan, alasannya dalam keadaan dekat dengan keranjang lawan akan memudahkan bola masuk. Keahlian dasar yang harus dimiliki oleh setiap permain bolabasket adalah menembak. Teknik dasar seperti operan, menggiring, rebounding, dan lain sebagainya mungkin meng-antar pemain unuk memperoleh peluang besar untuk membuat angka (skor), tetapi tetap saja seorang pemain harus mampu melakukan tembakan. Bahkan menembak dapat menutupi teknik dasar lainnya dalam permainan bolabasket.

Kemampuan shooting adalah kemampuan seseorang untuk mela-kukan lemparan atau tembakan ke keranjang dengan mamasukkan bola secara efektif dan efesien berda-sarkan aturan permainan yang ber-laku, kemampuan shooting yang baik harus ditunjang oleh kemampuan fisik yang baik pula. Shooting merupakan sasaran akhir setiap bermain, ke-berhasilan suatu regu dalam per-mainan selalu ditentukan oleh keber-hasilan dalam memasukkan bola ke keranjang (shooting).

Menembak atau shooting dalam permainan bolabasket merupakan hal yang sangat penting dan banyak mendapat perhatian dari para pelatih atau pembina cabang olahraga ter-sebut. Karena suatu regu yang

me-miliki pemain dengan kemampuan shooting atau menembak yang baik pada setiap daerah, merupakan ancaman berat pada setiap per-tandingan. Seperti pada cabang olah raga pada umumnya, tembakan dari regu yang mempunyai nilai banyak merupakan penentu kemenangan dalam setiap pertandingan.

Latihan Knee Tuck Jump

Latihan knee tuck jump adalah salah satu bentuk latihan untuk mengembangkan kekuatan vertikal yang sifatnya mengembangkan ke-kuatan otot tungkai dan otot perut di dalam mengangkat titik berat badan. Untuk lebih memahami gerakan-gerakan latihan knee tuck jump, akan di bahas tahap-tahap pelaksanaannya sebagai berikut:

1) Tahap Awal; Mula-mula testee berdiri dalam posisi siap. Kedua kaki rapat. Tangan menggantung refleks di sisi badan.

2) Tahap Pelaksanaan; Untuk se-lanjutnya, mengangkat titik berat badan setinggi mungkin, melompat dengan kedua kaki rapat. Pada posisi melayang, kedua lutut di tekuk, kemudian dibawa merapat ke dada. Ayunan kedua lengan dari bawah ke atas akan mem-bantu membawa berat badan lebih tinggi. Sampai pada gerakan mendarat diusahakan tumit tidak menyentuh tanah, tetapi bertumpu dengan ujung kaki depan. Se-hingga, ada lentingan untuk gerakan selanjutnya. Demikian berulang-ulang selama 30 kali setiap set.

3) Tahap Akhir; Tahap akhir dari pelaksanaan gerakan knee tuck jump sudah selesainya satu kali gerakan, yaitu pada saat kaki sudah kembali menjejak di tanah.

(5)

104 )* Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

Dari keadaan fleksi peranan otot-otot adalah menampung tekanan berupa berat badan karena titik berat badan diturunkan. Dalam keadaan demikian secepatnya beralih ke ke-adaan eksistensi pada saat melaku-kan tolamelaku-kan. Kemampuan ini dibantu oleh gerakan lengan.

Latihan knee tuck jump me-nujukkan gerakan Flexion bertujuan untuk meningkatkan andominal sterength. Dalam latihan knee tuck jump otot yang terlibat adalah:

Tabel 1

Otot-otot yang bekerja pada knee tuck jump

Jenis gerakan

Kelompok otot

Otot yang bekerja

Flexion Perut  Oblicuus abdominis internus  Transversus abdominis  Rectus abdominis internus  Pyramidalis  Linea alba Gambar 1

Otot tungkai dilihat dari depan pada latihan knee tuck jump

Otot-otot yang berkerja pada setiap jenis gerakan, dalam pelak-sanaan gerakan knee tuck jump.

Tabel 2

Otot-otot tungkai dari depan yang bekerja pelaksanaan gerakan

knee tuck jump Jenis

gerakan

Kelompok otot Otot yang bekerja

Hip Flexion Knee Extensio Dorsal Flexion Paha Paha Betis  Iliopsoas  Pectineus  Tensor pasciae  Latae  Edducor longus  Sartorius  Rectus femoris  Vastus lateralis  Vastus medialis  Tibialis anterior  Peroneus enterior  Peroneus longus  Exlensor digilosum longus Gambar 2.

Otot tungkai dilihat dari belakang pada latihan knee tuck jump

Otot-otot yang berkerja pada setiap jenis gerakan, dalam pelak-sanaan gerakan knee tuck jump.

Dari keadaan fleksi peranan otot-otot adalah menampung tekanan

(6)

105 )* Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

berupa berat badan karena titik berat badan diturunkan. Dalam keadaan demikian secepatnya beralih ke keadaan eksistensi pada saat melakukan tolakan. Kemampuan ini dibantu oleh gerakan lengan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka otot yang berperanan pada tungkai adalah otot-otot ekstensores sebagai berikut:

1) Sendi panggul

 Musculus gluteus maximus  Musculus hamstring, terdiri dari

musculus biceps femoris, Musculus semi tendianus dan musculus membranus

2) Sendi lutut

 Musculus quadrceps femoris, yang terdiri dari:

a) Musculus rectus femoris b) Musculus rectus lateralis c) Musculus rectus medialis d) Musculus rectus intermedius 3) Sendi pada telapak kaki

 Musculus extensor hallcis longus  Musculus extensor digitorum

longus

Tabel 3

Otot-otot tungkai dari belakang yang bekerja pada gerakan

knee tuck jump otot Jenis gerakan Kelompok

otot

Otot yang bekerja

Back Estension Hip Abduction Hip Extension Hip aduction Knee Flexion Plantar Flexion Pinggang Panggul Pantat Paha Lutut Betis  Stropinalis  Gluteus medius  Gluteus maximus  Adductor mangus  Adductor brevis  Adductor longus  Plantaris  Gastronemius  Soleus  Perones longus/brevis Bantuan ayunan lengan mem-butuhkan kemampuan kontraksi dari

otot anterfleksi lengan (Musculus deltoideus dan musculus pectoralis major) yang bersumber dari gerakan ekstensi bahu (Musculus deltoideus, musculus triceps brachi dan musculus latissimus dorsi). Dalam membawa berat badan dan titik berat badan ke atas, otot-otot perut (Musculus latissimus dorsi). Dalam membawa berat badan dan titik berat badan ke atas, otot-otot perut (Musculus Obligus) turut pula berpengaruh dan berperan sebagai pembantu.

Latihan Half Squat Jump

Latihan half squat jump pada hakikatnya merupakan salah satu bentuk latihan berbeban guna meningkatkan dan mengembangkan kekuatan otot tungkai. Latihan half squat jump adalah suatu bentuk latihan yang dilakukan secara sistematis dan berulang-ulang dengan menggunakan beban internal atau eksternal. Menurut Stone yang dikutip oleh A. Ihsan (1991) bahwa: “Squat jump dengan jalan melentukkan lutut dan pinggul sampai bahu dan pangkal paha paralel dengan lantai.”

Dengan penjelasan kutipan tersebut, half squat jump tentunya hanya dilakukan dengan setengah jongkok. Untuk mendapatkan hasil maksimal dari latihan half squat jump, maka harus dilakukan dengan cara yang benar. Latihan half squat jump merupakan latihan yang bertujuan untuk menguatkan kaki, betis, paha, dan otot punggung. Latihan half squat jump merupakan latihan untuk meningkatkan kekuatan, daya ledak dan daya tahan otot tungkai. Dalam pelaksanaan half squat jump terdapat empat fase gerakan, yaitu fase awal, tolakan, melayang dan mendarat. - Fase awal; Posisi kaki menghadap

ke depan dalam keadaan sejajar. Kira-kira berjarak satu jengkal dari

(7)

106 )* Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

kaki yang satu dan titik berat badan ditolak oleh kedua kaki, tangan berada di belakang kepala. - Fase tolakan; Posisi dalam ke-adaan lurus, berat badan diren-dahkan agar memperoleh kekuatan. Untuk memperoleh tolakan lutut agak dibengkokkan dilanjutkan dengan tolakan.

- Fase melayang; Posisi badan dalam keadaan tegak lutut dalam keadaan lurus hingga sampai pada ketinggian maksimal.

- Fase mendarat; Sikap mendarat sesaat sebelum mendarat posisi badan tetap dalam keadaan tegak dan pandangan lurus ke depan. Pada waktu mendarat letak kedua kaki seperti semula dengan ke-adaan jinjit. Pandangan ke depan untuk menjaga keseimbangan ba-dan agar tidak berpindah tempat.

Half squat jump adalah suatu gerakan melompat setengah jongkok dengan berbeban dan melibatkan otot-otot tungkai bawah seperti otot panggul (pelvis), otot paha (femoris), dan otot betis (fibula, tibialis). Untuk lebih jelasnya, dikemukakan pada gambar sebagai berikut:

Gambar 3

Otot tungkai dilihat dari depan pada latihan squat jump

Otot-otot yang berkerja pada setiap jenis gerakan, dalam pelaksanaan gerakan half squat jump.

Tabel 4

Otot-otot tungkai dari depan dalam pelaksanaan gerakan squat jump Jenis gerakan Kelompok otot Otot yang bekerja Hip Flexion Knee Extensio Dorsal Flexion Paha Paha Betis  Iliopsoas  Pectineus  Tensor pasciae  Latae  Edducor longus  Sartorius  Rectus femoris  Vastus lateralis  Vastus medialis  Tibialis anterior Gambar 4

Otot tungkai dilihat dari belakang pada latihan squat jump

Otot-otot yang berkerja pada setiap jenis gerakan, dalam pelaksanaan gerakan squat jump.

(8)

107 )* Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

Tabel 5

Otot- otot tungkai dari belakang yang bekerja dalam pelaksanaan gerakan

half squat jump Jenis gerakan Kelompok

otot

Otot yang bekerja

Back Estension Hip Abduction Hip Extension Hip aduction Knee Flexion Plantar Flexion Pinggang Panggul Pantat Paha Lutut Betis  Stropinalis  Gluteus medius  Gluteus maximus  Semi tendinosus  Adductor brevis  Adductor longus  Adductor mangus  Bicep femoris  Semmi membranosus  Gastronemius  Soleus

Otot paha merupakan otot yang terbesar diantara otot-otot anggota tubuh. Bila otot tersebut dilatih dengan latihan half squat jump secara benar dan sistematis dengan memperhatikan prinsip-prinsip latihan pembebanan akan dapat memberikan pengaruh ter-hadap peningkatan kekuatan secara maksimal.

METODE PENELITIAN

Metode merupakan cara atau teknik yang dipergunakan untuk men-cari pembuktian secara ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk mengungkapkan dan memberikan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan dalam suatu penelitian. Arah dan tujuan pengungkapan fakta atau kebenaran disesuaikan dengan yang ditemukan dalam penelitian untuk mencapai tujuan yang di-harapkan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah “Randomized sampel pre-test, post test, group design. J. Supranto (1992) mengungkapkan bahwa: “Populasi adalah kesimpulan

lengkap dari elemen-elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan kerana karakteristiknya.” yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra SMA Negeri 8 Makassar. Tehnik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah tehnik proposive random sampling. Adapun sampel yang digunakan berjumlah 20 orang dari siswa putra dengan memiliki karakteristik hampir sama yaitu pemain bolabasket. Kelompok penelitian dibentuk atas dasar hasil pretest yang disusun menurut rangking, kemudian di-lanjutkan dengan tehnik machid ordinal untuk membagi dua kelompok. Data penelitian kemampuan shooting dalam permainan bolabasket, baik tes awal maupun tes akhir dianalisis dengan perhitungan statistik, berupa: (1) Statistik deskriptif, yaitu memberikan gambaran umum tentang hasil rata-rata standar deviasi dari variabel penelitian untuk kedua kelompok, dan (2) Statistik inferensial, yaitu pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji-t pada taraf signifikan 95%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Ada pengaruh latihan knee tuck jump terhadap kemampuan shooting pada permainan bola basket siswa SMA Negeri 8 Makassar.

Hasil analisis data pada lampiran diperoleh nilai t observasi = 33,592 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan 95% = 2,262. Maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada perbedaan antara tes awal dan tes akhir. Dengan de-mikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan knee tuck jump terhadap kemampuan shooting pada per-mainan bolabasket siswa SMA

(9)

108 )* Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

Negeri 8 Makassar. Prediksi yang dapat dikemukakan bahwa dengan memberikan latihan knee tuck jump secara terprogram dengan sistematis, maka akan dapat me-ningkatkan kemampuan shooting pada permainan bolabasket bagi karateka. Dapat dijelaskan bahwa dalam melakukan latihan knee tuck jump ini, memiliki keefektifan disaat pelaksanakannya. latihan ini terarah pada kemampuan kinerja pada kontraksi otot perut dan tungkai. Artinya kinerja pada otot perut dan tungkai yang berkontraksi secara bersamaan, sehingga mampu membentuk kekuatan otot yang dibutuhkan dalam melakukan kemampuan shooting pada permainan bolabasket.

2. Ada pengaruh latihan half squat jump terhadap kemampuan shooting pada permainan bola basket siswa SMA Negeri 8 Makassar.

Hasil analisis data pada lampiran diperoleh nilai t observasi = 30,628 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan 95% = 2,262. Maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada perbedaan antara tes awal dan tes akhir. Dengan de-mikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan half squat jump terhadap kemampuan shooting pada per-mainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 8 Makassar. Prediksi yang dapat dikemukakan bahwa dengan memberikan latihan half squat jump secara terprogram dengan sistematis, maka akan dapat meningkatkan kemampuan shooting pada permainan bola basket bagi pemain. Dapat di-jelaskan bahwa dalam melakukan

latihan half squat jump tentunya lebih terarah pada kerja otot-otot tungkai, untuk menghasilkan ke-mampuan shooting pada per-mainan bolabasket tentunya dalam proses pelaksanaannya tuntutan kerja otot-otot tungkai sangat dibutuhkan.

3. Ada perbedaan pengaruh antara Latihan knee tuck jump dan latihan half squat jump terhadap kemampuan shooting pada per-mainan bolabasket siswa SMA Negeri 8 Makassar.

Hasil analisis data pada lampiran diperoleh nilai t observasi = 3,328 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan 95% = 2,101. Maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada perbedaan pengaruh kemampuan shooting pada per-mainan bolabasket antara latihan knee tuck jump dan latihan half squat jump. Dan kelompok yang mendapatkan latihan knee tuck jump yang lebih efektif dan efesien dalam meningkatkan ke-mampuan shooting pada per-mainan bolabasket dibandingkan dengan kelompok latihan half squat jump. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang sig-nifikan antara latihan knee tuck jump dan latihan half squat jump terhadap kemampuan shooting pada permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 8 Makassar. Prediksi yang dapat dikemukakan bahwa kedua bentuk latihan ini memberikan pengaruh atau pe-ningkatan yang positif terhadap kemampuan shooting pada per-mainan bolabasket, namun bila di-bandingkan dengan melihat hasil yang diperoleh pada rata-rata tes akhir serta pengujian statistik uji-t

(10)

109 )* Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

tidak berpasangan, maka latihan knee tuck jump lebih efektif dan efesien. Sebab didalam melaku-kan latihan ini lebih mengarahmelaku-kan pada kemampuan otot-otot pada perut dan tungkai, kemampuan shooting pada permainan bola basket dalam prosesnya tentu membutuhkan pergerakan se-cepat mungkin. Kinerja otot-otot perut yang berperan sebagai pembantu dalam proses dalam melakukan kecepatan tendangan akan lebih meringankan gerakan-gerakan pada tungkai. Oleh karena itu latihan knee tuck jump disamping membentuk kinerja otot tungkai juga terlibat adanya ki-nerja otot perut yang merupakan pusat tenaga. Sedangkan latihan half squat jump lebih difokuskan kinerja otot tungkai, sehingga kontraksi dan fungsi otot kurang maksimal. Namun demikian pada prinsipnya bahwa, kedua latihan tersebut yaitu latihan knee tuck jump dan latihan half squat jump merupakan bentuk-bentuk latihan yang mampu memberikan suatu sumbangsi positif untuk dapat mengarahka pemain untuk me-macu diri baik dari segi pening-katan teknik-teknik dasar maupun dalam mencapai prestasi.

PENUTUP

Setelah melakukan penelitian tentang masalah pengaruh latihan knee tuck jump dan latihan half squat jump terhadap kemampuan shooting pada permainan bolabasket siswa SMA Negeri 8 Makassar, maka di tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh signifikan latihan knee tuck jump terhadap ke-mampuan shooting pada

per-mainan bolabasket siswa SMA Negeri 8 Makassar.

2. Ada pengaruh signifikan latihan half squat jump terhadap ke-mampuan shooting pada per-mainan bolabasket siswa SMA Negeri 8 Makassar.

3. Ada perbedaan pengaruh sig-nifikan antara latihan knee tuck jump dan latihan half squat jump terhadap kemampuan shooting pada permainan bolabasket siswa SMA Negeri 8 Makassar.

Hasil yang diperoleh tersebut, maka disarankan sebagai berikut: 1. Untuk dapat dijadikan bahan

masukan bagi guru pendidik dalam bidang olahraga dalam usaha pembinaan dan pengem-bangan prestasi belajar mengajar bolabasket di sekolah-sekolah. 2. Untuk menambah khasanah

pen-getahuan bagi mahasiswa-maha-siswa FIK khususnya, guna mem-perjelas keraguan tentang pengaruh latihan knee tuck jump dan latihan half squat jump terhadap kemampuan shooting dalam permainan bolabasket.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Ambo Enre, 1984. Dasar-Dasar Peneltian Sosial dan Kependidikan. IKIP Ujung Pandang.

Ateng, Abdul Kadir. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi.

Ambler Vic. 1982. Petunjuk untuk Pelatih dan Pemain Bolabasket. Bandung: Pionir

Barry L. Johnson dan J.K Nelson. 1986. Practical Meassurements for Evaluation in Physical Education. New York: Fourth

(11)

110 )* Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

Edition Mac Millan Publishing Company.

Bompa. 1983. Theory and Methodology of Training the Key to Athletic Performance. Iowa Kendall/Hunt Publishing Company.

Dwijonowinoto Kasiyo, 1993. Dasar-Dasar Ilmiah Kepelatihan. Semarang: IKIP Semarang. Edward Rahantoknam. 1988. Belajar

Motorik: Teori dan Aplikasinya dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: P2LPTK Depdikbud

Fox. 1984. The Physiological Basic of Physical Education and Athletic. Toronto: Sounders College Publishing.

Greg Brittenham. 1989. Bolabasket: Latihan Khusus Pemantapan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Harsono, 1988. Coaching Dan

Aspek-Aspek Psikologi dalam Coach. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti. Kasmad, M.Yahya . 1994, Belajar

Motorik, Suatu Kajian Belajar Keterampilan Gerak. Ujung pandang : IKIP Ujungpandang. Nossek. 1982. General Theory of

Training. Logus: Pan African Press Ltd.

PERBASI. 1988. Kumpulan Teknik dan Taktik Permainan Bola basket. Jakarta: PERBASI.

Pribadi, Bagus. Bolabasket Latihan Khusus Pemantapan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sajoto, Moch. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang : FPOK IKIP.

Surahman, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar; Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito. Surayin. 1984. Penuntun Pelajaran

Olahraga dan Kesehatan Kurikulum 1984. Bandung: Penerbit Exact.

Referensi

Dokumen terkait

Gasifikasi adalah proses konversi bahan bakar yang mengandung karbon menjadi gas yang memiliki nilai bakar dengan cara oksidasi parsial pada temperatur tinggi.. Proses

Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Tarbiyah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik, membimbing dan dengan senang hati memberikan pelajaran

Jika pada Beauvoir, transendensi sepenuhnya adalah usaha manusia (secara khusus perempuan) untuk keluar dari belenggu budaya patriarki lewat tiga strategi

Melalui media tersebut, siswa akan mudah mengingat dan memahami konsep bangun ruang, karena media yang mereka gunakan adalah barang bekas yang ada

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perlu diadakan suatu penelitian terhadap peran pajak emisi gas CO 2 yang berasal dari bahan bakar fosil dalam

[r]

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk

[r]