Kebijakan Pemerintah dalam
Pengelolaan Kawasan Konservasi
Perairan
Disampaikan pada
Program Bisik-Bisik PRL
Sri Yanti JS
Direktur Kelautan dan Perikanan
Kementerian PPN/Bappenas
Outline
01
Pendahuluan
02
Pengelolaan Kawasan Konservasi
dalam RPJMN 2020-2024
Pengelolaan Kawasan Konservasi
Perairan sebagai komitmen global
03
Srategi Pendanaan
04
• Tutupan hutan mangrove Indonesia seluas 3,3 juta ha merupakan yang terbesar di dunia
• Mampu menyimpan 950 MG karbon per hektar
• Merupakan wilayah asuhan biota
• Pelindung pesisir dari energi gelombang dan erosi
• Bahan baku berbagai produk
• Sumber perekonomian masyarakat
• Luasan padang lamun
Indonesia sebesar 293.464 ha, yang terverifikasi (LIPI 2018)
• Mampu menyimpan 119.5 Miligram karbon per hektar
• Wilayah asuhan biota
• Pelindung pesisir dari energi gelombang dan erosi
• Bahan baku berbagai produk
MANGROVE
LAMUN
TERUMBU KARANG
• Luasan terumbu karang Indonesia mencapai 25 ribu km2, dimana
37%nya dalam kondisi baik dan 29,9% nya dalam kondisi sangat baik (COREMAP 2017)
• Mendukung sektor pariwisata, perikanan tangkap, dan
pengembangan pesisir
• Perbaikan ekosistem terumbu karang hingga 2030 dapat menyumbang 2,6 M USD per tahun untuk Indonesia (UNEP 2018)
POTENSI EKOSISTEM PESISIR
Kawasan perairan yang dilindungi untuk
mewujudkanpengelolaan
sumber daya ikan dan lingkungannya secara
berkelanjutan.
Diatur melalui Sistem Zonasi
• Zona Inti
• Zona Pemanfaatan
• Zona Perikanan Berkelanjutan
• Zona Lainnya
KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN
Pembentukan kawasan Konservasi merupakan amanat Undang-undang sekaligus Komitmen Indonesia terhadap keberlangsungan pembangunan Global
Menjadi alat pengelolaan untuk meningkatkan kualitas
lingkungan hidup sekaligus mensejahterakan masyarakat, berdampak secara ekologi dan sosial ekonomi.
02
Pengelolaan Kawasan Konservasi
dalam RPJMN 2020-2024
Pengelolaan Kawasan Konservasi dalam RPJMN 2020-2024
Masyarakat dan dunia
usaha
Program Prioritas
Peningkatan Pengelolaan
Kemaritiman, Perikanan
dan Kelautan
Program Prioritas
Peningkatan Kualitas
Lingkungan hidup
1
RP
JM
N
202
0-2024
Kegiatan
KONSERVASI
K/L, pemda
→
NSPK,
melaksanakan kegiatan
sesuai kewenangan
TARGET TERKAIT KONSERVASI PERAIRAN DALAM RPJMN 2020-2024
Target 2020 2024
Luas Kawasan Konseravasi Perairan 22,68 Juta ha 26,9 Juta ha
Kawasan yang dibangun sarana
prasarana Wisata Bahari dan BMKT 12 Kawasan 20 Kawasan
Kawasan konservasi yang
dimanfaatkan secara berkelanjutan 10 Juta ha 20 Juta ha
Jejaring kemitraan konservasi yang mendukung konservasi
keanekaragaman hayati laut 20 kelompok 5 kelompok
Keanekaragaman hayati perairan terancam punah yang dilindungi dan/atau dilestarikan
6 jenis 20 Jenis
Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) yang dibina dalam membantu pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan
1.010 Kelompok 1.200 Kelompok
KAWASAN KONSERVASI MENJADI DESTINASI
PARIWISATA PRIORITAS DALAM RPJMN 2020-2024
03
Pengelolaan Kawasan Konservasi
Perairan sebagai komitmen global
TARGET TUJUAN PEMBANGUNGAN BERKELANJUTAN 14
Telah diadopsi oleh Serkretariat SDGs Indonesia dengan menerbitkan Peta Jalan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan
PETA JALAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN
Target Capaian
Tantangan
Kapasitas SDM
Tata Kelola
Infrastruktur
Partisipasi
• Penerapan pembiayaan bauran (blended finance) dan pembiayaan inovatif lainnya
• Penerapan pembayaran terhadap jasa ekosistem (PES) pada kawasan konservasi perairan
• Penerapangood practices dalam pemanfaatan KKP secara berkelanjutan
• Meningkatkan pengelolaan berbasis masyarakat
• Rehabilitasi ekosistem pesisir dan habitat serta mitigasi bencana di wilayah pesisir
• Monitoring tren biofisik dan target konservasi
• Meningkatkan partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan kawasan
• Memberdayakan masyarakat lokal melalui pemanfaatan kawasan secara berkelanjutan
• Melakukan pengawasan secara rutin serta pengendalian izin pemanfaatan
• Rehabilitasi ekosistem dan habitat
• Monitoring tren biofisik dan target konservasi
• Meningkatkan partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan kawasan
• Memberdayakan masyarakat lokal melalui pemanfaatan kawasan secara berkelanjutan
• Melakukan pengawasan secara rutin serta pengendalian izin pemanfaatan
• Rehabilitasi ekosistem dan habitat
• Penyelarasan peraturan dan kebijakan terkait dengan konservasi
• Mendorong pembentukan KKP pada level Provinsi
• Meningkatkan sumber daya manusia dan infrastruktur pada kawasan konservasi
• Mengembangkan Kerjasama multistakeholder
• Memperkuat operasional dan rencana manajemen kawasan
1
Penguatan Tata Kelola dan Sinergiantar LembagaMenjaga Kesehatan Ekosistem dan Mendorong Pemanfaatan Berkelanjutan Kawasan Konservasi Perairan
2020
-2024
1
Penguatan Tata Kelola dan Sinergiantar LembagaMenyediakan Skema Pendanaan Jangka Panjang untuk Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan
2025
-2030
Mengembangkan Skema Pendanaan Jangka Panjang untuk Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan
Menjaga Kesehatan Ekosistem dan Mendorong Pemanfaatan Berkelanjutan Kawasan Konservasi Perairan
• Mendorong pembentukan KKP pada Zona Tambahan (24 NM).
• Mendorong jejaring regional Kawasan Konservasi Perairan
STRATEGI PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI
dalam PETA JALAN SDGs
04
Strategi Pendanaan Kawasan
Konservasi
15
APBN/D
BUMN/D
KPBU
SWASTA
USULAN
KEGIATAN
❖ Paradigma Pendanaan 2020-2024 dimana APBN ditempatkan sebagai last resource dan diutamakan untuk proyek-proyek yang memiliki daya ungkit yang tinggi
❖ Mengoptimalkan pendanaan negara dengan mencegah atau meminimalisasi terjadinya TUMPANG TINDIH pendanaan.
APBN/D sebagai
last resource
INTEGRASI PERENCANAAN
INTEGRASI PENDANAAN KAWASAN KONSERVASI
16Belanja K/L
DAK/APBD
SWASTA /
FILANTROPI
DONOR /
ODA
Menu DAK KP rehabilitasi/pembangunan sarpras Kawasan konservasi perairanBlended Finance
dalam
Sektor Kelautan dan
Perikanan
• Fasilitasi akses pendanaan
kepada daerah guna
mendukung pembangunan
ekonomi kelautan dan
perikanan yang mandiri
berkelanjutan
• Penyediaan sarana prasarana
dalam mendukung usaha
skala mikro
KKP, KLHK
Kemenpar, Kemendes, Kemenhub, PUPR
SKEMA BLENDED FINANCE
Sustainable Blue Financing Institution
CSO & UNIVERSITAS
UMKM/LKM/LKB/LKNB /Swasta
Multinational Development Bank/ Other Donors
Investor/
Philantrophy
Blended Finance
Loan Grant Grants/Hibah Grants/Hibah Publik Bonds/SWF 17TARGET
Sustainable Blue Financing Institution (SBFI)
1
Mengembangkan lembaga yang inovatif dan berkelanjutan untuk mendukungpembangunan sektor kelautan dan perikanan, denagan produk (Blended Finance, Blue Bond, Blue Sovereign Wealth Fund (SWF)2
Mendukung kegiatan pada tingkat pusat maupun daerah untuk membangundan mengembangkan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan sesuai dengan prinsip Ekonomi BiruPenutup
1. Terdapat
‘gap’
dalam pengelolaan kawasan konservasi, sehingga peningkatan
pengelolaan perlu didorong melalui inovasi pendanaan;
2. Pengelolaan kawasan konservasi bersifat inklusif yang melibatkan berbagai
stakeholder. Hal ini sejalan dengan prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(SDGs), terutama Goal No. 14;
3. Diperlukan sinkronisasi kelembagaan pengelolaan konservasi
→
mendorong peran
daerah lebih signifikan sesuai dengan kewenangan yang ada.
Visi-Misi dan arahan presiden yang terdiri dari Pembangunan SDM, Pembangunan Infrastruktur,
Penyederhanaan Regulasi, Penyederhanaan Birokrasi, dan Transformasi Ekonomi diterjemahkan ke dalam 7 Agenda Pembangunan RPJMN 2020-2024 (Perpres No. 18 Tahun 2020)
1
Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang
Berkualitas
2
Pengembangan Wilayah untuk Mengurangi
Kesenjangan
3
Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya
Saing
4
5
6
7
Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
Infrastruktur untuk Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana
dan Perubahan Iklim
tabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan
Publik
7 Agenda Pembangunan
1. Kesetaraan Gender
2. Tata Kelola Pemerintahan yang
Baik
3. Pembangunan Berkelanjutan
4. Kerentanan Bencana dan
Perubahan Iklim
5. Modal Sosial dan Budaya
6. Transformasi Digital
Pengarusutamaan
PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DALAM RPJMN 2020-2024
• Penguatan data stok perikanan dan kelembagaan WPP
• Penyelesaian penataan ruang laut dan rencana zonasi pesisir termasuk penyelerasan RZWP3K dan RTRW Provinsi
• Pengendalian pemanfaatan ruang laut
Meningkatkan pengelolaan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dan penataan ruang laut dan rencana zonasi pesisir serta pengelolaan ruang
laut
• Pengelolaan kawasan konservasi perairan
• Pengembangan pariwisata bahari Mengelola ekosistem kelautan dan
pemanfaatan jasa kelautan secara berkelanjutan;
• Restrukturisasi armada penangkapan ikan menuju armada yang lebih economic-scale dan sustainable
• pengembangan perikanan budidaya modern berkelanjutan • Penataan lahan garam
Meningkatkan produksi, produktivitas, standardisasi, jaminan mutu dan keamanan produk kelautan dan perikanan;
• Penataan perizinan kelautan dan perikanan • Pemberian asuransi nelayan dan pembudidaya
• Penataan kawasan sentra/nelayaan menuju Kampung Nelayan Maju
Meningkatkan fasilitasi usaha, pembiayaan, teknologi dan pasar; peningkatan kesejahteraan
dan pemberdayaan nelayan terpadu; perlindungan usaha kelautan dan perikanan
skala kecil;
• Pelatihan dan penyuluhan pada masyarakat kelautan dan perikanan • Penyediaan sarana prasarana riset kelautan dan perikanan
• Inovasi teknologi perikanan tangkap dan budidaya yang berkelanjutan dan produktif
meningkatkan SDM dan riset kemaritiman dan kelautan serta database kelautan dan
perikanan
Peningkatan Pengelolaan Kemaritiman, Perikanan dan Kelautan
Peningkatan Ketahanan Bencana dan Iklim
Pembangunan Rendah Karbon
Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
• Penetapkan kawasan konservasi perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil baru
• Operasionalisasi kawasan konservasi perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil
• Peningkatan Jejaring, Kemitraan/Kerjasama, dan Konvensi Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut
• Pelestarian dan pelindungan
keanekaragaman hayati perairan terancam punah
Pencegahan Pencemaran dan Kerusakan Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup
• Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang dilakukan penanggulangan
pencemaran
Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup
• Kawasan di pesisir dan pulau-pulau
kecil yang direhabilitasi
Pemulihan Pencemaran dan Kerusakan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup
• Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang meningkat
ketangguhannya terhadap bencana dan dampak perubahan iklim
• Data dan/atau Informasi Pemetaan Sumberdaya Kawasan Pesisir • Data dan/atau Informasi Pemetaan
Karakteristik dan Dinamika Laut di WPP
Perlindungan Kerentanan Pesisir dan Sektor Kelautan
• Inventarisasi dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Kelautan • Pemulihan dan rehabilitasi
ekosistem pesisir
Perlindungan Kerentanan Pesisir dan Sektor Kelautan
23
24
Contoh Pembangunan Wilayah Terintegrasi
KAWASAN PARIWISATA LOMBOK-MANDALIKA
1. Pembangunan jalan bypass Bandara BIL-Mandalika 2. Pembangunan Pengurukan Pengengat
3. Peningkatan sanitasi dan air bersih 4. Penataan kota dan lanskap
5. Sarana prasarana kesehatan 6. Peningkatan TIK
7. Pusat Budaya Senggigi
8. Pembangunan Paralayang Point dan Desa Nelayan 9. Revitalisasi Kota Tua Ampenan
10. Revitalisasi Pasar Ikan di Teluk Awang 11. Penyelenggaraan event, termasuk MotoGP 12. DAK Fisik Pariwisata
SDM Pariwisata & Pemberdayaan Masyarakat (Kemenparekraf, KemendesPDTT, Kemendikbud, KemenKUKM, Kemenaker, Pemda)
1. Politeknik, BLK dan SMK Pariwisata 2. Pelatihan dan pemagangan vokasi
Pariwisata
3. Sertifikasi ketrampilan 4. Gerakan sadar wisata
5. Perintisan pengembangan produk kreatif berbasis lokal
6. Pengembangan desa wisata 7. DAK Non Fisik Pariwisata
1. Branding Pariwisata Lombok
2. Fasilitasi investasi termasuk ke KEK Mandalika
3. Fasilitasi pemasaran
4. Penerapan standar industri pariwisata 5. Meningkatkan rantai pasok usaha
masyarakat ke usaha pariwisata
6. Peningkatan akses permodalan dan pasar
1. Integrated Tourism Master Plan(ITMP)
2. MembangunSustainable Tourism Observatory
(STO) Lombok
3. Penguatan tata kelola destinasi wisata
4. Pengelolaan Taman Nasional/Kawasan konservasi 5. Pengelolaan Geopark
Proyeksi dampak:
Investasi, Industri dan Pemasaran Pariwisata(BKPM, Kemenparekraf, Kemenkomaritim dan Investasi, BUMN, Pemda)
Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi
(KemenPUPR, Kemenhub, KemenATR/BPN, Kemenkominfo, BUMN, Kemenparekraf, KemenLHK,
KemenKes, KemenKUKM, Pemda)
▪ Peningkatan wisatawan mancanegara dari 982,7 ribu orang (2018) →1,361 juta orang (2023) dan 5,7 juta orang (2045)
▪ Peningkatan wisatawan nusantara dari 1,3 juta orang (2018) → 1,842 juta orang (2023) dan 6,3 juta orang (2045)
▪ Peningkatan devisa pariwisata dari USD 257 juta (2018) menjadi USD 522 juta (2023) dan USD 11,3 miliar (2045)
▪ Penyerapan tenaga kerja dari 143.443 orang (2018) →242.722 orang (2023) dan 1.271.645 orang (2045)
Kelembagaan
(Kemenparekraf, KemendesPDTT, KLHK, KKP KemenESDM, KemenKUKM, Pemda, BUMN)