LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
Telaah Ilmiah dengan judul: Telaah Ilmiah dengan judul:
Diagnosis Kehamilan Diagnosis Kehamilan
disusun oleh: disusun oleh: P
Prriisskka a PPrraammuujjii, , SS..KKeedd 0404111144770055002255 Dh
Dhinini Pui Putrtri Mi Mahahararanani, Si, S.K.Keded 0404090914140101020211 R
Reenni i AAnnggggrraaiinnii, , SS..KKeedd 0044111144770055000011 D
Diitta a AApprriia a DDwwii, , SS..KKeedd 0044009911000011005588 P
Peettrriicciia a YYuunniittaa, , SS..KKeedd 0404111144770088009966 V
Veerra a OOkkttaappiiaannii, , SS..KKeedd 0404009911000011007766 R
Riimma a ZZaannaarriiaa, , SS..KKeedd 0404111144770088006633
Pembimbing: Pembimbing: Dr. H.
Dr. H. Iskandar ZuIskandar Zulqarnain, lqarnain, SpOG(K)SpOG(K)
yan
yang g dipdipreseresentantasiksikan an padpada a tantanggaggal l 5 5 Mei Mei 2012012, 2, telatelah h disdisahkahkan an sebasebagai gai syasyaratrat dal
dalam am menmenyelyelesaiesaikan kan KKS KKS di di BagBagian ian ObsObstetrtetri i dan dan GinGinekoekologlogi i RumRumah ah SakSakitit Dr.Mo
Dr.Moh.Hoh.Hoesin esin FakulFakultas tas KedokKedokteran teran UnivUniversitas ersitas SriwiSriwijaya jaya perioperiode de 25 25 FebruFebruariari 2013 – 6 Mei 2013.
2013 – 6 Mei 2013.
Palembang,
Palembang, Februari Februari 20132013
dr. H.
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Alham
Alhamdulildulillah, segala pujlah, segala puji dan syukui dan syukur kehadirr kehadirat at Allah SWT kaAllah SWT karena atasrena atas rahmat dan karunia-Nya telaah ilmiah ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada rahmat dan karunia-Nya telaah ilmiah ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya. Telaah ilmiah yang berjudul “
waktunya. Telaah ilmiah yang berjudul “ Diagnosis Diagnosis KehamilanKehamilan” ini adalah syarat” ini adalah syarat dal
dalam am menmenyelyelesaiesaikan kan KKS KKS di di BagBagian ian ObsObstetrtetri i dan dan GinGinekoekologlogi i RumRumah ah SakSakitit Dr.Mo
Dr.Moh.Hoh.Hoesin esin FakulFakultas tas KedokKedokteran teran UnivUniversitas ersitas SriwiSriwijaya jaya perioperiode de 25 25 FebruFebruariari 2013 - 6 Mei
2013 - 6 Mei 2013.2013. Uc
Ucapapan an teteririma ma kakasisih h pepenunulilis s sasampmpaiaikakan n kekepapadada drdr. . H. H. IIskskaandndarar Zulqarnain, SpOG(K)
Zulqarnain, SpOG(K) selaku pembimbing substansi yang telah membimbing,selaku pembimbing substansi yang telah membimbing, mem
memberberi i masmasukaukan, kritin, kritik, k, dan saran perbadan saran perbaikaikan n daldalam am menmenyelyelesaiesaikan telaahkan telaah ilmiah ini.
ilmiah ini. Penul
Penulis is menymenyadari bahwa adari bahwa masih banyak kekurangmasih banyak kekurangan an dalam telaah dalam telaah ilmiahilmiah ini. Oleh karena
ini. Oleh karena itu, kritik dan itu, kritik dan saran yang membangusaran yang membangun n sangat diharapsangat diharapkan untuk kan untuk kesempurnaan di masa yang akan datang. Penulis berharap telaah ilmiah ini dapat kesempurnaan di masa yang akan datang. Penulis berharap telaah ilmiah ini dapat bermanfaat
bermanfaat dan dan berguna berguna bagi bagi kita kita semua semua serta serta dapat dapat menjadi menjadi rujukan rujukan bagibagi penelitian-penelitian selanjutnya.
penelitian-penelitian selanjutnya.
Palembang,
Palembang, Februari Februari 20132013
Penulis Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1...La tar Belakang ... 1.2...Ru musan Masalah ... 1.3...Tu juan Makalah ... BAB II ISI ... 3
2.1. Tanda dan Gejala Kehamilan ... 2.2. Diagnosis Banding Kehamilan ... 2.3. Cara Menegakkan Diagnosis Kehamilan ... BAB III KESIMPULAN...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester yaitu trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu
13 hingga 27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu 28 hingga ke-40).
Diagnosis kehamilan sangat penting dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya untuk mengetahui semua hal yang terjadi pada masa kehamilan. Diagnosa kehamilan juga sangat berguna bagi ibu hamil, karena dengan mengetahui diagnosa kehamilannya, ibu hamil akan lebih baik dalam menjaga kehamilannya sehingga dapat meminimalkan risiko buruk yang terjadi pada kehamilan. Diagnosis kehamilan dapat ditegakkan dengan riwayat
kesehatan dan pemeriksaan klinis berdasarkan tanda dan gejala kehamilan. Untuk melakukan asuhan antenatal yang baik, diperlukan pengetahuan dan kemampuan untuk mengenali perubahan anatomi dan fisiologi yang terkait dengan proses kehamilan. Pengenalan dan pemahaman tentang perubahan- perubahan tersebut menjadi modal dasar dalam mengenali kondisi patologi yang dapat menganggu status kesehatan ibu dan bayi. Dengan kemampuan tersebut, penolong atau petugas kesehatan dapat mengambil tindakan yang tepat dan perlu untuk memperoleh kondisi yang optimal dari kehamilan dan persalinan. Dengan tujuan inilah kami tertarik umtuk membuat makalah
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja tanda dan gejala kehamilan?
2. Bagaimana cara melakukan diagnosa kehamilan?
1.3. Tujuan Makalah
1. Mengetahui tanda dan gejala kehamilan
BAB II
ISI
2.1. Tanda dan Gejala Kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu tanda pasti kehamilan, tanda kemungkinan hamil dan tanda dugaan hamil.
2.1.1. Tanda Pasti Kehamilan A. Pemeriksaan Obstetri
Beberapa tanda pasti kehamilan yang didapatkan dari pemeriksaan obstetri yaitu:
1. Denyut Jantung Janin (DJJ)
Pada keadaan normal DJJ berkisar antara 120-160 per menit. DJJ dapat didengar dengan fetostetoskop mulai kehamilan 17-19 minggu atau dengan alat Doppler mulai kehamilan 10-12 minggu.
Cara untuk mengetahui DJJ:
a. Didengar dengan stetoskop monoral Laennec b. Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
c. Dicatat dengan feto-elektrokardiogram d. Dilihat dengan USG
Pada kehamilan lanjut, dapat didengar beberapa bunyi dan bising sela in DJJ, sebagai berikut:
a. Bising tali pusat
Bising tali pusat terdengar sebagai bunyi meniup yang sinkron dengan nadi fetus dan disebabkan karena tali pusat tertekan. Bising akan hilang jika sikap ibu berubah.
b. Bising rahim
Bising rahim terdengar sinkron dengan nadi ibu dan biasanya terdengar pada bagian bawah rahim. Bising rahim disebabkan karena darah melalui vasa
uterine yang membesar.Bising ini juga terdengar jika vaskularisasi uterus sangat bertambah, misalnya pada miom yang besar atau neoplasma ovarii yang besar.
c. Bising usus
Bising usus disebabkan oleh adanya udara atau cairan yang melalui usus ibu.
d. Bunyi aorta
Bunyi aorta terdengar sinkron dengan nadi ibu e. Bunyi gerakan fetus
2. Melihat dan meraba gerakan fetus
Gerakan fetus dapat diraba dan dilihat pada kehamilan 20 minggu.
B. Pemeriksaan ultrasonografi
Kantung kehamilan mulai dapat dideteksi pada kehamilan antara 5,5 – 6 minggu, kutub fetus mulai diidentifikasi pada kehamilan antara 6,5-7 minggu, gerakan jantung fetus dapat dilihat pada kehamilan minggu ke 7 dan gerakan anggota badan serta gerakan dada terlihat pada minggu ke 9 amenorrhea.
Gambar 1. Fetus 9 minggu
C. Pemeriksaan elektrokardiografi
Jika fetus masih hidup, pada kehamilan muda kadang-kadang dapat terlihat elektrokardiogram fetus.
Pada kehamilan 14 minggu fokki ossifikasi fetus sudah dapat terlihat. Rontgenografi terutama dikerjakan jika fetus telah meninggal.
2.1.2. Tanda-tanda Kemungkinan Hamil
A. Tanda Hegar
Pada periksa bimanual dengan meletakkan 2 jari pada forniks posterior dan tangan lainnya pada dinding perut di atas simfisis pubis, maka korpus uteri seolah-olah terpisah dari serviks uteri karena isthmus uteri yang sangat lembek. Tanda ini disebut tanda Hegar dan terdapat kira-kira pada kehamilan antara 6-8 minggu setelah menstruasi terakhir.
B. Tanda Goedel
Pada kehamilan antara 6-8 minggu serviks uteri biasanya teraba lembek sekali, yang disebut tanda Goedel. Pemakaian kontrasepsi estrogen-progestin dapat menyebabkan serviks uteri menjadi lembek, sedang kehamilan dengan inflamasi atau karsinoma servisis uteri, serviks uteri tetap kaku.
C. Kontraksi Braxton Hicks
Uterus gravidus yang berkontraksi tidak teratur dan tanpa disertai rasa nyeri disebut kontraksi Braxton Hicks, pada perabaan uterus yang lembek menjadi keras. Kontraksi uterus yang serupa kadang-kadang terdapat hematometra dan juga pada mioma uteri yang lembek. Adanya kontraksi Braxton Hicks pada
kehamilan berarti kehamilan bukan kehamilan ektopik.
D. Tanda Piskacek
Tanda Piskacek ialah suatu pembesaran uterus yang tidak rata karena uterus tumbuh cepat pada tempat implantasi zigot.. Tanda Piskacek seringkali sukar dibedakan dengan kehamilan ektopik pada pars intersisialis tuba yang belum terganggu.
Pada kehamilan 20 minggu fetus masih kecil disbanding dengan banyaknya air ketuban sehingga fetus akan melenting di dalam uterus jika uterus sekonyong-konyong ditekan atau digoyangkan, keadaan ini disebut ballotemen. Karena seluruh badan fetus yang melenting, maka ballotemen ini disebut ballotemen in toto untuk membedakan dengan ballottement yang ditimbulkan kepala fetus saja pada kehamilan yang lebih lanjut.
F. Pembesaran perut
Setelah kehamilan 12 minggu uterus biasanya dapat diraba dari luar di atas simfisis pubis dan perut tampak mulai membesar.
Tinggi fundus uteri pada tiap kehamilan sebagai berikut: - Akhir bulan ke 4 : 1-2 jari di atas simfisis pubis - Akhir bulan ke 5 : 2-3 jari di bawah pusat
- Akhir bulan ke 6 : setinggi pusat
- Akhir bulan ke 7 : 2-3 jari di atas pusat
- Akhir bulan ke 8 : pertengahan pusat dan prosesus xiphoideus - Akhir bulan ke 9 : arkus kostarum
- Akhir bulan ke 10 : 1-2 jari di bawah arkus kostarum atau setinggi akhir bulan ke 8
G. Uji endokrin
Adanya khoriogonadotropin (hCG) di dalam plasma dan urine ibu merupakan dasar untuk melakukan uji kehamilan, tetapi uji kehamilan ini bukan merupakan petunjuk absolute tentang ada tidaknya suatu kehamilan.
Terdapat beberapa macam uji kehamilan, antara lain: 1. Reaksi biologik
Uji kehamilan dengan reaksi biologik, misalnya Aschheim-Zondek, Galli Mainini, Friedman dll.
2. Reaksi imunologik
Uji kehamilan dengan reaksi imunologik, misalnya pregnostikon, prognosis, gestate, gravindeks dll.
Baik reaksi biologis maupun imunologis dapat menimbulkan kesamaan reaksi, yaitu reaksi yang disebabkan hCG yang dibentuk trofoblast dan reaksi yang disebabkan LH yang dihasilkan hipofise.
Jika uji hormonal sangat sensitif, maka kadar hCG yang sangat sedikit mungkin akan memberi hasil positif, disebut uji kehamilan negatif palsu, yang disebabkan hormone gonadotropin yang bertambah di dalam plasma dan di dalam urine.
Sebaliknya jika uji hormonal kurang sensitif, maka hasil positif palsu karena LH dapat dihindari, tetapi beberapa kehamilan tidak menunjukkan hasil positif, disebut uji kehamilan negatif palsu, karena kadar hCG yang sedikit, misalnya pada kehamilan beberapa hari pertama atau setelah kehamilan 4 bulan.
Uji hormonal yang sensitive dan yang tidak menunjukkan reaksi silang dengan LH adalah reaksi radioimunologik. Reaksi radioimunologik menggunakan antibody terhadap β-subunit hCG yang spesifik, reaksi ini menunjukkan hasil positif pada kehamilan sedikitnya 1 minggu sebelum menstruasi yang akan
datang.
3. Estrogen-progesteron
Uji kehamilan dengan memberi estrogen-progesteron tdak dianjurkan lagi karena ibu dalam keadaan hamil muda, maka hormone yang mengandung ethinilestradiol dan norethisteron asetat atau ethisteron akan menambah kemungkinan terjadinya anomali congenital.
2.1.3. Tanda-tanda Dugaan Hamil A. Tanda-tanda
1. Amenorrhea
Seorang ibu yang sehat, yang sebelumnya dengan menstruasi teratur, kemudian menstruasinya mendadak berhenti 10 hari atau lebih merupakan dugaan kuat adanya kehamilan, tetapi sebaliknya terlambat menstruasi dapat juga disebabkan oleh anovulasi yang diakibatkan beberapa factor, misalnya emosi, terutama takut hamil, obat-obat opioid dan dopaminergik, penyakit endokrin, perubahan lingkungan dan penyakit kronik. Berhentinya menstruasi
disebabkan oleh kenaikan kadar estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh corpus luteum. Keadaan ini mempunyai arti penting dalam dugaan kehamilan hanya bila siklus haid sebelumnya berlangsung secara teratur dan spontan.Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP),yang dihitung dengan menggunakan rumus dariNaegele:TTP= (hari pertama HT + 7) dan bulan HT-3 serta tahun HT+1
2. Perubahan pada mammae dengan keluarnya kolostrum, terutama pada primigravida. Payudara membesar, tegang (mastodinia) dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Montgomery terlihat lebih besar. Pembesaran kelenjar sebaseus sirkumlakteal (Montgomery tubercle) pada kehamilan 6 – 8 minggu. Sekresi kolustrum setelah kehamilan 16 minggu.
Gambar 2. Perubahanmammaepada kehamilan
3. Selaput lendir vagina menjadi merah ungu atau biru tua, yang disebut tanda
Chadwick .
4. Stria dan hiperpigmentasi pada kulit. Pigmentasi kulit oleh pengauh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka (chloasma gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut (linea nigra=grisea)
Gambar 3.Chloasma gravidarum
5. Epulis: hipertrofi dari papil gusi
6. Pemekaran vena-vena (varices) dapatterjadi di betis, kaki, dan vulva biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
B. Keluhan ibu
1. Mual dengan atau tanpa muntah, 50% diderita oleh ibu hamil biasanya timbul mulai pagi hari pada minggu ke 6 setelah menstruasi terakhir dan hilang spontan 6-12 minggu kemudian. Mual dan muntah sering terjadi pada pagi hari sehingga disebut morning sickness. Derajat keluhan dapat dipengaruhi oleh ketegangan emosi. Bila mual dan muntah terlalu sering disertai dengan dehidrasi dan ketonuria sehingga mengganggu aktivitas keseharian pasien disebut hiperemesis gravidarum. Keadaan ini memerlukan perawatan intensif di Rumah Sakit. Keluhan mual disebabkan oleh kenaikan kadar hCG dimana pada trimester I kadar hCG dapat mencapai 100 mIU/ml
2. Ibu merasa adanya gerakan fetus pada kehamilan antara 16-20 minggu 3. Gangguan kencing.
Ibu hamil seringkali kencing karena uterus yang membesar pada kehamilan trimester I akan menekan vesika urinaria, yang kemudian keluhan akan berkurang karena uterus naik ke dalam rongga perut, dan akhirnya keluhan
akan timbul lagi pada akhir kehamilan karena bagian terbawah fetus turun ke dalam panggul.
4. Mudah capai, mengidam, tidak tahan suatu bau-bauan, pingsan, anoreksia 5. Konstipasi/obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh
hormon steroid.
2.2. Diagnosis Banding Kehamilan
Beberapa keadaan sering disalahartikan sebagai suatu kehamilan karena memiliki tanda dan gejala yang persis sama dengan kehamilan. Contoh keadaan yang menjadi diagnosis banding kehamilan yaitu:
1. Hamil palsu (pseudocyesis = kehamilan spuria): gejala-gejala dapat sama dengan kehamilan seperti amenorea, perut membesar, mual,muntah,air susu keluar dan bahkan wanita ini mersakan gerakan janin. Namun,pada pemeriksaan uterus tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi
kehamilan negatif.
2. Mioma uteri: perut dan rahim membesar,namun pada perabaan,rahim terasa padat, kadang kala berbenjol-benjol.tanda kehamilan negative dan tidak
dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya.
3. Kista ovarii: perut membesar bahkan makin bertambah besar namun pada pemeriksaan dalam rahim teraba sebesar biasa.Reaksi kehamilan negatif,
tanda kehamilan lain negatif.
4. Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin.
5. Hematometra:uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan hymen inperforata, stenosis vagina dan serviks.
Tabel 1. Perbandingan Antara Primipara Dan Multipara
Primipara Multipara
Perut Tegang Longgar, terdapat striae
Pusat Menonjol Dapat datar
Rahim Tegang Agak lunak
terdapat striae
Labia Bersatu Agak terbuka
Himen Koyak beberapa tempat Karankula himenalis
Vagina Sempit dengan rugae
utuh
Lebar, rugae berkurang Serviks Licin, lunak, tertutup Sedikit terbuka, teraba
bekas robekan persalinan Pembukaan Mendatar lalu membuka Membuka dan mendatar Perineum Masih utuh Bekas luka episiotomi
2.3. Penegakan Diagnosis Kehamilan
Diagnosis kehamilan dapat menentukan kehamilan dan lama kehamilan. Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu atau 10 bulan. Kehamilan terbagi menjadi atas 3 triwulan/trimester yaitu
a. Kehamilan triwulan 1 yaitu antara 0-12 minggu b. Kehamilan triwulan 2 yaitu antara 12-28 minggu
c. Kehailan triwulan 3 yaitu antara 28-40 minggu
Untuk menegakkan diagnosis kehamilan, dapat dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
1. Anamnesis
Anamnesis yang baik dan cermat, sudah dapat memperkirakan kehamilan, penggolongan kehamilan, memperkirakan prognosisnya dan rancangan tindakan
untuk melakukan pertolongan persalinan.
Anamnesa dapat dilakukan secara cermat untuk dapat menemukan tanda-tanda kehamilan.
Tabel 2. Anamnesis kehamilan
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik harus dilakukan secara menyeluruh karena telah terjadi perubahan akibat kehamilan, yang bersumber dari perubahan hormonal. Perubahan system hormonalini dapat memperberat penyakit ibu yang diderita sebelumnya sehingga saling mempengaruhi antara kehamilan dan penyakitnya. Selain itu, dasar keadaan umum sebelum hamil merupakan bagian penting karena akan mempengaruhi tumbuh kembangnya janin.
Pemeriksaan fisik ibu hamil dapat dibagi menjadi dua yaitu: a. Pemeriksaan umum:
- Kesadaran penderita, tekanan darah, nadi, temperatur - Pemeriksaan pernafasan
- Pemeriksaan jantung b. Pemeriksaan khusus obstetri
- Inspeksi: chloasma gravidarum, hiperpigmentasi mammae, glandula Montgomery, striae lividae/alba, tinggi fundus uteri, gerak janin intrauterine
- Palpasi: Leopold - Auskultasi: DJJ
3. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan USG: umur kehamilan, kelainan kongenital, air ketuban, posisi janin dan jenis kelamin, pelvimetri hubungan cephalo-pelvis
- Pemeriksaan foto abdomen - Tes kehamilan
Tes kehamilan
1) Pemeriksaann hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urin
Pada saat terjadi kehamilan terdapat reaksi silang antara LH dengan β-subunit hCG pada tes kehamilan. hCG dihasilkan oleh sinstiotrofoblas sejak hari ke 8 pasca fertilisasi dan terdeteksi pada hari ke 9. Puncak kadar hCG urine adalah pada sekitar hari ke 90. Waktu paruh hCG yaitu selama1.5 hari. Kadar
hCG serum dan urine pada situasi normal kembali ke nilai sebelum kehamilan
Gambar 4. Penurunan kadar hCG setelah persalinan atas dasar waktu-paruh 1.5 jam
2) Tes Imunologi
b. Testing time. Testing time dilakukan 2 menit sampai dengan 2 jam dan sensitivitas bervariasi antara 250 – 3500 mIU/ml tergantung pada pabrik pembuatan. Sebagian besar tes, menunjukkan hasil positif 4 – 7 hari pasca
amenorea. Ketepatan berubah oleh karena proteinuria yang menyebabkan inaktivasi agglutinasi anti-hCG. Penyakit imunologi yang menyebabkan reaksi positif palsu akibat adanya interaksi antara IgM dengan reagen.
c. Kadar LH tinggi ( rangsangan pada hipofise anterior atau penggunaan obat penenang) menyebabkan reaksi positif palsu.
d. Pasca ooforectomi, menopause, hipotiroidisme atau gagal ginjal dapat menunjukkan hasil positif palsu.
Tabel 3. Pemeriksaan kehamilan secara imunologis
Metode Bahan Hasil
Pemeriksaan Koagulasi
langsung
Partikel latex yang dilapisi oleh anti hCG + serum atau urine
Koagulasi bila terdapat hCG (kehamilan +) Inhibisi
koagulasi
Anti hCG + serum atau urineditambah
Eritrosit yang sudah di sensitisasiatau
Partikel latex yang dilapisi hCG Koagulasi bila tidak terdapat hCG ( kehamilan – ) ; inhibisi terjadi bila terdapat hCG ( kehamilan + ) 3) Pemeriksaan radioimmunoassay hCG
Radio-immunoassay untuk hCG merupakan tes spesifik dan sensitif. Tidak terdapat reaksi silang dengan LH. Secara laboratoris, tes ini dapat mendeteksi kadar serum antara 2 – 4 mIU/ml.
4) Home Pregnancy Test
Home Pregnancy test merupakan tes imunologi sehingga juga memiliki masalah dalam interpretasi. hCG di deteksi melalui urine pertama pada pagi hari.
Tes positif ditunjukkan melalui adanya perubahan warna. Bila tes menunjukkan hasil negatif, diulang 2 minggu kemudian atau dilakukan pemeriksaan radioimmunoassay.
Diagnosis kehamilan yang baik dan tepat dapat menghasilkan tatalaksana yang tepat sehingga tercapai konsep well born baby danwell health mother.
Pada beberapa kasus terjadi kesulitan dalam menegakkan diagnosis diantaranya:
1. Amenore sekunder
2. Tanggal menstruasi terakhir tidak dapat diingat 3. Penderita gemuk, sukar menetapkan apakah hamil 4. Terdapat tumor di abdomen
5. Gangguan fisiologis dengan pseudokista
6. Kehamilan terganggu (abortus, kehamilan ektopik, mola hidatidosa, mola destruen
Kini, untuk menghindari kesalahan diagnosis kehamilan dapat dilakukan pemeriksaan:
1. Ultrasonografi
2. Pemeriksaan laboratorium dengan menetapkan konsentrasi hCG 3. Pemeriksaan laparoskopi atas indikasi
Kesukaran untuk menetapkan kehamilan hanya terjadi pada trimester pertama, sedangkan pada trimester berikutnya lebih mudah karena adanya gejala
dan tanda pasti kehamilan.
BAB III
KESIMPULAN
Diagnosis kehamilan dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang dapat menemukan tanda dan gejala kehamilan sehingga diagnosis kehamilan dapat ditegakkan. Tanda dan gejala kehamilan terbagi tiga menjadi tanda pasti kehamilan, kemungkinan hamil dan dugaan kehamilan. Tanda pasti kehamilan yaitu DJJ, adanya gerakan janin, bagian janin terlihat pada USG. Tanda kemungkinan hamil yaitu tanda Hegar, tanda Goedel, kontraksi Braxton Hicks, tanda Piskacek, Ballotemen, pembesaran perut, uji endokrin. Tanda dugaan hamil yaitu amenorrhea, perubahan pada payudara, tanda Chadwick, adanya stria dan hiperpigmentasi kulit,morning sickness,gangguan miksi dan konstipasi.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, I.B.Gde, Manuaba, I.A. Chandranita, dan Manuaba I.B.G. Fajar. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC
Manuaba, I.B.Gede. 1993. Penuntun Diskusi Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC
Manuaba, I.B.Gede. 2003. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi.Jakarta: EGC
Mochtar, Rustam. 2000. Sinopsis Obstetri. Jakarta:EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Supono. 1985. Ilmu Kebidanan. Palembang: Bagian Obstetri dan Ginekologi RSMH Palembang