• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Belajar Murder

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teori Belajar Murder"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II BAB II

LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI

I.

I. TinjTinjaauan Tentang uan Tentang Strategi Belajar MURDERStrategi Belajar MURDER A.

A. Pengertian Strategi Belajar MURDERPengertian Strategi Belajar MURDER

Salah satu kegiatan selama proses belajar-mengajar adalah dengan Salah satu kegiatan selama proses belajar-mengajar adalah dengan meminta siswa untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, baik yang dikerjakan meminta siswa untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, baik yang dikerjakan secara mandiri maupun berkelompok. Seringkali siswa juga diminta secara mandiri maupun berkelompok. Seringkali siswa juga diminta membaca suatu topik guna menyusun suatu laporan singkat atau untuk  membaca suatu topik guna menyusun suatu laporan singkat atau untuk  menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam suatu tes.

menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam suatu tes.

Agar dapat melakukan hal di atas diperlukan penerapan strategi-strategi Agar dapat melakukan hal di atas diperlukan penerapan strategi-strategi belajar yang diterapkan mengacu pada perilaku dan proses-proses berfikir belajar yang diterapkan mengacu pada perilaku dan proses-proses berfikir yang digunakan siswa menyelesaikan tugas-tugasnya termasuk proses memori yang digunakan siswa menyelesaikan tugas-tugasnya termasuk proses memori atau mengingat dan metakognitif.

atau mengingat dan metakognitif.2121

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk

haluan untuk bertindak dabertindak dalam lam usaha mencusaha mencapai sasaran apai sasaran yang telah ditentukan.yang telah ditentukan. Di hubungkan dengan belajar mengajar strategi bisa diartikan sebagai Di hubungkan dengan belajar mengajar strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada empat strategi mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada empat strategi dasar dalam

dasar dalam belajar yang meliputi belajar yang meliputi halhal-- hal sebagai berikut:hal sebagai berikut:

21 21

LPI-Hidayatullah,

(2)

1.

1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahanMengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. 2.

2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi danMemilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.

pandangan hidup masyarakat. 3.

3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajarMemilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat memperoleh yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat memperoleh tujuan.

tujuan. 4.

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan.Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan. 2222

Berangkat dari latar belakang masalah, untuk mengembangkan sistem Berangkat dari latar belakang masalah, untuk mengembangkan sistem belajar yang efektif dan efisien diterapkan strategi belajar MURDER yang belajar yang efektif dan efisien diterapkan strategi belajar MURDER yang diadaptasi dari buku karya Bob Nelson “The Complete Problem Solver” yang diadaptasi dari buku karya Bob Nelson “The Complete Problem Solver” yang merupakan gabungan dari beberapa kata yang meliputi:

merupakan gabungan dari beberapa kata yang meliputi: 1.

1. Mood (Suasana Hati)Mood (Suasana Hati)

Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa. Seluruh potensi itu hanya mungkin dapat seluruh potensi siswa. Seluruh potensi itu hanya mungkin dapat berkembang manakalah siswa terbebas dari rasa takut dan menegangkan. berkembang manakalah siswa terbebas dari rasa takut dan menegangkan.

Ranah kecerdasan emosional ini berkaitan dengan pandangan kita Ranah kecerdasan emosional ini berkaitan dengan pandangan kita tentang kehidupan, kemampuan kita bergembira, sendirian dan dengan tentang kehidupan, kemampuan kita bergembira, sendirian dan dengan orang lain, serta keseluruhan rasa puas dan kecewa yang kita rasakan. orang lain, serta keseluruhan rasa puas dan kecewa yang kita rasakan. Ranah suasana hati umum juga memiliki dua skala, yaitu sebagai berikut: Ranah suasana hati umum juga memiliki dua skala, yaitu sebagai berikut:

22

22 Syaiful Syaiful Bahri Bahri Djamara dan Aswan Zain,Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Strategi Belajar Mengajar , (Jakarta: PT. Rineka Cipta,, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), 120.

(3)

a.

a. Optimisme, yaitu kemampuan untuk mempertahankan sikap positif Optimisme, yaitu kemampuan untuk mempertahankan sikap positif  yang realistis terutama dalam menghadapi

masa-yang realistis terutama dalam menghadapi masa-masa sulit. Dalammasa sulit. Dalam pengertian luas, optimisme berarti makna kemampuan melihat sisi pengertian luas, optimisme berarti makna kemampuan melihat sisi tentang kehidupan dan memelihara sikap positif, sekalipun kita berada tentang kehidupan dan memelihara sikap positif, sekalipun kita berada dalam kesulitan. Optimisme mengasumsikan adanya harapan dalam dalam kesulitan. Optimisme mengasumsikan adanya harapan dalam cara orang menghadapi kehidupan.

cara orang menghadapi kehidupan. b.

b. Kebahagiaan, yaitu kemampuan untuk mensyukuri kehidupan,Kebahagiaan, yaitu kemampuan untuk mensyukuri kehidupan, menyukai diri sendiri dan orang lain, dan untuk bersemangat serta menyukai diri sendiri dan orang lain, dan untuk bersemangat serta bergairah dalam melakukan setiap kegiatan.

bergairah dalam melakukan setiap kegiatan. 2323

Oleh karena itu perlu diupayakan agar proses pembelajaran Oleh karena itu perlu diupayakan agar proses pembelajaran merup

merupakan pakan proses roses yyang menyenangkan bisa dilakukan, perang menyenangkan bisa dilakukan, pertama, tama, dengandengan menata ruangan yang apik dan menarik, yaitu yang memenuhi unsur-unsur menata ruangan yang apik dan menarik, yaitu yang memenuhi unsur-unsur kesehatan, kedua, melalui pengelolaan yang hidup dan bervariasi yakni kesehatan, kedua, melalui pengelolaan yang hidup dan bervariasi yakni dengan menggunakan pola dan model pembelajaran, media dan sumber dengan menggunakan pola dan model pembelajaran, media dan sumber belajar yang relevan.

belajar yang relevan.2424 2.

2. Understand (Pemahaman)Understand (Pemahaman)

Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dikatakan bahwa pemahaman Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dikatakan bahwa pemahaman adalah mengerti benar atau mengetahui benar. Pemahaman dapat diartikan adalah mengerti benar atau mengetahui benar. Pemahaman dapat diartikan

23 23

Hamzah B. Uno M. Pd,

Hamzah B. Uno M. Pd, Orientasi Baru Dalam Psikologi PembelajaranOrientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), 82.

2006), 82. 24

24 Wina Sanjaya,Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses PendidikanStrategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), 132.

(4)

  juga menguasai tertentu dengan pikiran, maka belajar berarti harus   juga menguasai tertentu dengan pikiran, maka belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan filosofisnya, maksud dan implikasi mengerti secara mental makna dan filosofisnya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa memahami suatu serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa memahami suatu situasi. Hal ini sangat penting bagi siswa yang belajar. Memahami situasi. Hal ini sangat penting bagi siswa yang belajar. Memahami maksudnya, menangkap maknanya, adalah tujuan akhir dari setiap maksudnya, menangkap maknanya, adalah tujuan akhir dari setiap mengajar. Pemahaman memiliki arti mendasar yang meletakan mengajar. Pemahaman memiliki arti mendasar yang meletakan bagian-bagian belajar pada proporsinya. Tanpa itu, maka skill pengetahuan dan bagian belajar pada proporsinya. Tanpa itu, maka skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna.

sikap tidak akan bermakna.

Dalam belajar unsur comprehension atau pemahaman itu tidak  Dalam belajar unsur comprehension atau pemahaman itu tidak  dapat dipisahkan dari unsur-unsur yang lain. Dengan motifasi, konsentrasi dapat dipisahkan dari unsur-unsur yang lain. Dengan motifasi, konsentrasi dan

dan reaksi, maka subjek belreaksi, maka subjek belajar dapat mengembajar dapat mengembangkan fakta-fakta, ide-angkan fakta-fakta, ide- ideide atau skill kemudian dengan unsur organisasi, maka subyek belajar dapat atau skill kemudian dengan unsur organisasi, maka subyek belajar dapat menata

menata halhal-- hal tersebut secara bertautan bersama menjadi suatu pola yanghal tersebut secara bertautan bersama menjadi suatu pola yang logis, karena mempelajari sejumlah data sebagaimana adanya, secara logis, karena mempelajari sejumlah data sebagaimana adanya, secara bertingkat atau angsur-angsur, si subyek belajar mulai memahami artinya bertingkat atau angsur-angsur, si subyek belajar mulai memahami artinya dan implikasi dari persoalan-persoalan secara keseluruhan.

dan implikasi dari persoalan-persoalan secara keseluruhan.

Perlu diingat bahwa comprehension atau pemahaman, tidaklah Perlu diingat bahwa comprehension atau pemahaman, tidaklah hanya sekedar tahu akan tetapi juga menghendaki agar subyek belajar hanya sekedar tahu akan tetapi juga menghendaki agar subyek belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipelajari dan dipahami, dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipelajari dan dipahami, kalau sudah demikian maka belajar itu bersifat mendasar. Pemahaman kalau sudah demikian maka belajar itu bersifat mendasar. Pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari pengetahuan. Pemahaman memerlukan lebih tinggi satu tingkat dari pengetahuan. Pemahaman memerlukan

(5)

kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep.

kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep.2525 Tetapi dalamTetapi dalam kenyataannya banyak para subyek belajar di sekolah-sekolah yang kenyataannya banyak para subyek belajar di sekolah-sekolah yang melupakan unsur-unsur comprehension atau memahami ini.

melupakan unsur-unsur comprehension atau memahami ini.

Kemudian perlu ditegaskan bahwa comprehension atau Kemudian perlu ditegaskan bahwa comprehension atau pemahaman itu adalah bersifat dinamis, dengan ini diharapkan akan pemahaman itu adalah bersifat dinamis, dengan ini diharapkan akan bersifat kreatif. Ia akan menghasilkan imajinasi dan pikiran yang tenang, bersifat kreatif. Ia akan menghasilkan imajinasi dan pikiran yang tenang, akan tetapi apabila subyek belajar betul-betul memahami materi yang di akan tetapi apabila subyek belajar betul-betul memahami materi yang di sampaikan oleh para gurunya, maka mereka akan siap memberikan sampaikan oleh para gurunya, maka mereka akan siap memberikan   jawaban-jawaban yang pasti atas partanyaan-pertanyaan atau berbagai   jawaban-jawaban yang pasti atas partanyaan-pertanyaan atau berbagai

masalah dalam belajar.

masalah dalam belajar.2626 Ada tiga macam pemahaman, yaitu:Ada tiga macam pemahaman, yaitu: a.

a. Pemahaman TerjemahanPemahaman Terjemahan

Yaitu kesanggupan memahami makna yang terkandung di dalamnya Yaitu kesanggupan memahami makna yang terkandung di dalamnya misalnya memahami kalimat bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia misalnya memahami kalimat bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia (terjemahan Al-Qur’an).

(terjemahan Al-Qur’an). b.

b. Pemahaman PenafsiranPemahaman Penafsiran

Misal membedakan dua konsep yang berbeda. Misal membedakan dua konsep yang berbeda. c.

c. Pemahaman EkstrapolasiPemahaman Ekstrapolasi

25 25

Tohirin, Ms, M. Pd,

Tohirin, Ms, M. Pd, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama IslamPsikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2006), 152.

Persada, 2006), 152. 26

26 Sardiman,Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar  Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar , , (Jakarta: PT. R(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 1996), 42ajagrafindo Persada, 1996), 42--45.

(6)

Yakni kesanggupan melihat dibalik yang ditulis, tersirat dan tersurat, Yakni kesanggupan melihat dibalik yang ditulis, tersirat dan tersurat, meramalkan sesuatu, dan memperluas wawasan.

meramalkan sesuatu, dan memperluas wawasan.2727 3.

3. Recall (Pengulangan)Recall (Pengulangan)

Mengulang adalah usaha aktif untuk memasukkan informasi Mengulang adalah usaha aktif untuk memasukkan informasi kedalam ingatan jangka panjang. Ini dapat dilakukan dengan “mengikat” kedalam ingatan jangka panjang. Ini dapat dilakukan dengan “mengikat” fakta kedalam ingatan visual, auditorial, atau fisik. Otak banyak memiliki fakta kedalam ingatan visual, auditorial, atau fisik. Otak banyak memiliki perangkat ingatan. Semakin banyak perangkat (indra) yang dilibatkan, perangkat ingatan. Semakin banyak perangkat (indra) yang dilibatkan, semakin baik pula sebuah informasi baru tercatat. Teori pengulangan semakin baik pula sebuah informasi baru tercatat. Teori pengulangan sebagai suatu teori belajar telah dinyatakan dengan jelas dalam Al-qur’an sebagai suatu teori belajar telah dinyatakan dengan jelas dalam Al-qur’an dimana Allah SWT menyuruh Adam mengulangi menyebutkan dimana Allah SWT menyuruh Adam mengulangi menyebutkan nama-nama benda. Hal yang sama terjadi ketika Allah SWT memerintahkan nama benda. Hal yang sama terjadi ketika Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW membaca secara berulang, Allah SWT Nabi Muhammad SAW membaca secara berulang, Allah SWT menyebutkan iqra’ dan memerintahkan Nabi Muhammad menyebutkan iqra’ dan memerintahkan Nabi Muhammad mengulanginya.

mengulanginya.2828

Merecall tidak hanya terhadap pengetahuan tentang fakta, tetapi Merecall tidak hanya terhadap pengetahuan tentang fakta, tetapi   juga mengingat akan konsep yang luas, generalisasi yang telah di   juga mengingat akan konsep yang luas, generalisasi yang telah di distribusikan, definisi, metode dalam mendekati masalah. Merecall, distribusikan, definisi, metode dalam mendekati masalah. Merecall,

27 27

Tohirin, Ms., M. Pd,

Tohirin, Ms., M. Pd, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama IslamPsikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2006), 152.

Persada, 2006), 152. 28

28

Tohirin, Ms., M. Pd,

(7)

bertujuan agar siswa memiliki kesempatan untuk membentuk atau bertujuan agar siswa memiliki kesempatan untuk membentuk atau menyusun kembali imformasi yang telah mereka terima.

menyusun kembali imformasi yang telah mereka terima.2929

Jika anda ingin membuktikan tentang pentingnya mengulang, lihat Jika anda ingin membuktikan tentang pentingnya mengulang, lihat saja pengujian yang dilakukan terhadap anak usia lima belas tahun oleh saja pengujian yang dilakukan terhadap anak usia lima belas tahun oleh peneliti Gates. Dia memberi mereka semua suku kata tak bermakna untuk  peneliti Gates. Dia memberi mereka semua suku kata tak bermakna untuk  dipelajari. Kata yang tidak makna pasti sulit dipelajari karena memang dipelajari. Kata yang tidak makna pasti sulit dipelajari karena memang tidak memiliki arti.

tidak memiliki arti.

Inilah yang dia temukan, perhatikan bahwa setiap murid Inilah yang dia temukan, perhatikan bahwa setiap murid melewatkan jangka waktu yang sama persis untuk tugas belajar ini, hanya melewatkan jangka waktu yang sama persis untuk tugas belajar ini, hanya cara mereka melewatkan waktu i

cara mereka melewatkan waktu itu yang tu yang berbeda.berbeda. % waktu

% waktu membaca membaca

%

% waktu waktu mengulang mengulang RataRata-rata -rata jumlah jumlah suku suku katakata yang diingat yang diingat 100 100 % % 0 0 % % 6565 80 80 % % 20 20 % % 9292 60 60 % % 40 40 % % 9898 40 40 % % 60 60 % % 105105 20 20 % % 80 80 % % 137137

Waktu yang digunakan untuk mengulang setidaknya dapat melipat Waktu yang digunakan untuk mengulang setidaknya dapat melipat duakan daya ingat. Waktu yang ideal untuk mengulang yang sudah duakan daya ingat. Waktu yang ideal untuk mengulang yang sudah dipelajari adalah saat anda kembali ketopik tersebut setelah jeda. dipelajari adalah saat anda kembali ketopik tersebut setelah jeda. Penelitian lain menunjukkan peningkatan mengingat hanya 4x lipat. Penelitian lain menunjukkan peningkatan mengingat hanya 4x lipat. 29

29 Syaiful Bahri Jamarah, M. Ag,Syaiful Bahri Jamarah, M. Ag, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif , (Jakarta: Asdi, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2005), 108.

(8)

Orang yang tidak mengulang saat belajar senantiasa memasukkan Orang yang tidak mengulang saat belajar senantiasa memasukkan informasi baru tersebut lepas. Itu membuat belajar sulit karena akan ada informasi baru tersebut lepas. Itu membuat belajar sulit karena akan ada lebih sedikit kata dalam otak yang dapat digunakan untuk mengaitkan atau lebih sedikit kata dalam otak yang dapat digunakan untuk mengaitkan atau mengasusiasikan sejumlah informasi baru berikutnya.

mengasusiasikan sejumlah informasi baru berikutnya.3030 4.

4. Digest (Penelaahan)Digest (Penelaahan)

Keberhasilan suatu proses pengajaran diukur sejauh mana siswa Keberhasilan suatu proses pengajaran diukur sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. Materi dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. Materi pelajaran itu sendiri adalah pengetahuan yang bersumber dari mata pelajaran itu sendiri adalah pengetahuan yang bersumber dari mata pelajaran yang diberikan di sekolah. Sedangkan, mata pelajaran itu sendiri pelajaran yang diberikan di sekolah. Sedangkan, mata pelajaran itu sendiri adalah pengalaman-pengalaman manusia masa lalu yang disusun secara adalah pengalaman-pengalaman manusia masa lalu yang disusun secara sistematis dan logis kemudian diuraikan dalam buku-buku pelajaran dan sistematis dan logis kemudian diuraikan dalam buku-buku pelajaran dan selanjutnya isi buku itu yang harus dikuasai siswa.

selanjutnya isi buku itu yang harus dikuasai siswa.3131

Isi atau materi pelajaran merupakan komponen kedua dalam sistem Isi atau materi pelajaran merupakan komponen kedua dalam sistem pembelajaran. Dalam konteks tertentu, materi pelajaran merupakan inti pembelajaran. Dalam konteks tertentu, materi pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran. Artinya, sering terjadi proses pembelajaran dalam proses pembelajaran. Artinya, sering terjadi proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi. Hal ini bisa dibenarkan diartikan sebagai proses penyampaian materi. Hal ini bisa dibenarkan manakalah tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi manakalah tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pembelajaran (subject centeret teaching).

pembelajaran (subject centeret teaching).3232 Untuk dapat mengusai materiUntuk dapat mengusai materi siswa tidak hanya berpedoman pada satu buku, karena pada dasarnya ada siswa tidak hanya berpedoman pada satu buku, karena pada dasarnya ada

30 30

Colin Rose,

Colin Rose,KUASAI Lebih Cepat KUASAI Lebih Cepat , (Bandung: Kaifa, 1999), 114-115., (Bandung: Kaifa, 1999), 114-115. 31

31

Wina Sanjaya,

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Stndart Proses PendidikanStrategi Pembelajaran Berorientasi Stndart Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), 96.

Prenada Media, 2006), 96. 32

32

Wina Sanjaya,

(9)

berbagai sumber yang bisa dijadikan sumber untuk memperoleh berbagai sumber yang bisa dijadikan sumber untuk memperoleh pengetahuan.

pengetahuan. Beberapa Beberapa sumber bsumber belajar yang elajar yang bisa dimbisa dimanfaatkan danfaatkan dalamalam setting proses belajar di dalam kelas diantaranya adalah:

setting proses belajar di dalam kelas diantaranya adalah: a.

a. Manusia SumberManusia Sumber

Alat dan bahan pengajaran misalnya buku-buku, majalah, koran, dan Alat dan bahan pengajaran misalnya buku-buku, majalah, koran, dan bahan cetak lainnya, film slide, foto,

bahan cetak lainnya, film slide, foto, gambar, dan laingambar, dan lain-- lainlain.. b.

b. Berbagai Aktifitas dan KegiatanBerbagai Aktifitas dan Kegiatan

Yang dimaksud aktifitas adalah segala perbuatan yang disengaja Yang dimaksud aktifitas adalah segala perbuatan yang disengaja dirancang guru untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa seperti dirancang guru untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa seperti diskusi, demonstrasi, simulasi, melakukan percobaan dan lain-lain. diskusi, demonstrasi, simulasi, melakukan percobaan dan lain-lain. c.

c. Lingkungan atau SettingLingkungan atau Setting

Adalah segala sesuatu yang dapat memungkinkan siswa belajar Adalah segala sesuatu yang dapat memungkinkan siswa belajar misalnya gedung sekolahan, perpustakaan, taman, laboratorium, kantin misalnya gedung sekolahan, perpustakaan, taman, laboratorium, kantin sekolahan dan

sekolahan dan lain-lainlain-lain..3333 5.

5. Expand (Pengembangan)Expand (Pengembangan)

Pengembangan merupakan hasil kumulatif dari pada pembelajaran. Pengembangan merupakan hasil kumulatif dari pada pembelajaran. Hasi dari proses pembelajaran adalah perubahan perilaku siswa. Individu Hasi dari proses pembelajaran adalah perubahan perilaku siswa. Individu akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, didasari dan sebagainya. Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran didasari dan sebagainya. Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran ialah perilaku secara keseluruhan yang mencakup aspek kognitif, afektif, ialah perilaku secara keseluruhan yang mencakup aspek kognitif, afektif, konatif dan motorik.

konatif dan motorik. 33

33

Wina Sanjaya,

(10)

Yang perlu diingat

Yang perlu diingat ialah bahwa perubahan ialah bahwa perubahan perilaku perilaku sebagai hasilsebagai hasil pembelajaran adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, bukan hanya pembelajaran adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, bukan hanya hanya salah satu aspek saja. Beberapa pakar menyebutkan adanya hanya salah satu aspek saja. Beberapa pakar menyebutkan adanya beberapa jenis perilaku sebagai hasil pembelajaran. Benyamin Bloom beberapa jenis perilaku sebagai hasil pembelajaran. Benyamin Bloom menyebutkan ada tiga kawasan perilaku sebagai hasil pembelajaran yaitu menyebutkan ada tiga kawasan perilaku sebagai hasil pembelajaran yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Liindgren menyebutkan bahwa isi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Liindgren menyebutkan bahwa isi pembelajaran terdiri atas kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. pembelajaran terdiri atas kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.3434 6.

6. Review (Pelajari Kembali)Review (Pelajari Kembali)

Suatu proses pembelajaran akan berlangsung dengan efektif  Suatu proses pembelajaran akan berlangsung dengan efektif  apabila informasi yang dipelajari dapat diingat dengan baik dan terhindar apabila informasi yang dipelajari dapat diingat dengan baik dan terhindar dari lupa. Mengingat adalah proses menerima, menyimpan dan dari lupa. Mengingat adalah proses menerima, menyimpan dan mengeluarkan kembali informasi yang telah diterima melalui pengamatan, mengeluarkan kembali informasi yang telah diterima melalui pengamatan, kemudian disimpan dalam pusat kesadaran setelah diberikan tafsiran. kemudian disimpan dalam pusat kesadaran setelah diberikan tafsiran.

Proses mengingat banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang Proses mengingat banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang meliputi faktor individu, faktor sesuatu yang harus diingat, dan faktor meliputi faktor individu, faktor sesuatu yang harus diingat, dan faktor lingkungan. Dari individu, proses mengingat akan lebih efektif apabila lingkungan. Dari individu, proses mengingat akan lebih efektif apabila individu memiliki minat yang besar, motivasi yang kuat, memiliki metode individu memiliki minat yang besar, motivasi yang kuat, memiliki metode tertentu dalam pengamatan dan pembelajaran. Maka dari itulah tertentu dalam pengamatan dan pembelajaran. Maka dari itulah

34

34 Mohammad Surya,Mohammad Surya, Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran, (Jakarta: Pusataka Bani Quraisy,, (Jakarta: Pusataka Bani Quraisy,

2004), 17. 2004), 17.

(11)

mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari merupakan usaha agar mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari merupakan usaha agar ingatan itu tidak mudah lepas.

ingatan itu tidak mudah lepas.3535

B.

B. Tujuan Pengajaran Strategi MURDERTujuan Pengajaran Strategi MURDER

Pengajaran yang baik meliputi mengajarkan siswa bagaimana belajar, Pengajaran yang baik meliputi mengajarkan siswa bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berfikir dan bagaimana memotifasi diri bagaimana mengingat, bagaimana berfikir dan bagaimana memotifasi diri mereka sendiri (Claire Weinstein dan Richard Meyer) dari pernyataan tersebut mereka sendiri (Claire Weinstein dan Richard Meyer) dari pernyataan tersebut mereka mengajarkan bagaimana belajar merupakan tujuan pendidikan yang mereka mengajarkan bagaimana belajar merupakan tujuan pendidikan yang amat penting dan utama, namun tidak banyak para pendidik yang mampu amat penting dan utama, namun tidak banyak para pendidik yang mampu mewujudkan tujuan ini. Untuk itu Norman dalam buku strategi–strategi mewujudkan tujuan ini. Untuk itu Norman dalam buku strategi–strategi belajar menghimbau agar dalam pembelajaran seorang guru lebih banyak  belajar menghimbau agar dalam pembelajaran seorang guru lebih banyak  mengajarkan bagaimana belajar. Alur berfikir Norman tersebut mengandung mengajarkan bagaimana belajar. Alur berfikir Norman tersebut mengandung pengertian mendalam dan memberikan argumen kuat untuk pentingnya pengertian mendalam dan memberikan argumen kuat untuk pentingnya pengajaran strategi.

pengajaran strategi.

Untuk itu pengajaran strategi diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu Untuk itu pengajaran strategi diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu untuk belajar secara mandiri dan memonitor belajar mereka sendiri, sehingga untuk belajar secara mandiri dan memonitor belajar mereka sendiri, sehingga menjadi pembelajar mandiri yang dapat melakukan empat hal sebagai berikut: menjadi pembelajar mandiri yang dapat melakukan empat hal sebagai berikut: 1.

1. Secara cermat mendiagnose suatu situasi pembelajaran tertentu.Secara cermat mendiagnose suatu situasi pembelajaran tertentu. 2.

2. Memilih suatu strategi belajar tertentu untuk menyelesaikan masalahMemilih suatu strategi belajar tertentu untuk menyelesaikan masalah belajar tertentu yang dihadapi.

belajar tertentu yang dihadapi. 3.

3. Memonitor keefektifan belajar tersebut.Memonitor keefektifan belajar tersebut. 35

35

Mohammad Surya,

(12)

4.

4. Termotifasi untuk terlibat dalam situasi belajar tersebut sampai masalahTermotifasi untuk terlibat dalam situasi belajar tersebut sampai masalah tersebut.

tersebut.3636

C.

C. Teori Yang Mendukung Pengajaran StrategiTeori Yang Mendukung Pengajaran Strategi Dukungan teori untuk

Dukungan teori untuk strategi strategi ini adalah ini adalah teori pemroteori pemrosesan informsesan informasiasi (Robert Gaagne). Teori pembelajaran yang dikemukakan oleh Robert Gagne (Robert Gaagne). Teori pembelajaran yang dikemukakan oleh Robert Gagne disebut dengan “teori pemrosesan informasi” (information processing theory) disebut dengan “teori pemrosesan informasi” (information processing theory) dan “teori-teori pembelajaran” (condition of learning). Asumsi yang dan “teori-teori pembelajaran” (condition of learning). Asumsi yang mendasari

mendasari teori teori Gagne Gagne adalah adalah bahwa bahwa pembelajapembelajaran ran merupakamerupakan n faktor faktor yaya ngng sangat penting dalam perkembangan. Pengembangan merupakan hasil sangat penting dalam perkembangan. Pengembangan merupakan hasil kumulatif dari pada pembelajaran. Hasil pembelajaran si individu merupakan kumulatif dari pada pembelajaran. Hasil pembelajaran si individu merupakan kumpulan keseluruhan hasil

kumpulan keseluruhan hasil-- hasil pembelajaran sebelumnya yang salinghasil pembelajaran sebelumnya yang saling terkait. Gagne berpendapat bahwa dalam pembelajaran terjadi proses terkait. Gagne berpendapat bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan

penerimaan informasi informasi untuk untuk kemudian kemudian diolah sehingga diolah sehingga menghasilkanmenghasilkan keluaran dalam bentuk hasil pembelajaran. Dalam pemrosesan itu informasi keluaran dalam bentuk hasil pembelajaran. Dalam pemrosesan itu informasi itu terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi itu terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal adalah:

eksternal individu. Kondisi internal adalah: 1.

1. Keadaan di dalam dari individu yang diperlukan untuk mencapai hasil-Keadaan di dalam dari individu yang diperlukan untuk mencapai hasil-hasil

hasil pembelajaranpembelajaran..

36

(13)

2.

2. Proses kognitif yang terjadi dari dalam individu selama prosesProses kognitif yang terjadi dari dalam individu selama proses pembelajaran berlangsung.

pembelajaran berlangsung.

Sedangkan kondisi eksternal adalah berbagai rangsangan dari Sedangkan kondisi eksternal adalah berbagai rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Interaksi antara kondisi internal dan kondisi eksternal menghasilkan hasil Interaksi antara kondisi internal dan kondisi eksternal menghasilkan hasil pembelajaran.

pembelajaran.

Menurut teori Gagne, hasil pembelajaran merupakan keluaran dari Menurut teori Gagne, hasil pembelajaran merupakan keluaran dari pemrosesan yang berupa kecakapan manusia (Human Capabilities) yang pemrosesan yang berupa kecakapan manusia (Human Capabilities) yang terdiri atas:

terdiri atas: 1.

1. Informasi VerbalInformasi Verbal Informasi verbal

Informasi verbal adalah adalah hasil pembelajaran hasil pembelajaran yang berupa yang berupa informasi yanginformasi yang dinyatakan dalam bentuk verbal (kata-kata atau kalimat) baik secara dinyatakan dalam bentuk verbal (kata-kata atau kalimat) baik secara tertulis atau lisan. Informasi verbal adalah berupa pemberian nama atau tertulis atau lisan. Informasi verbal adalah berupa pemberian nama atau label terhadap suatu benda atau fakta, pemberian definisi atau pengertian, label terhadap suatu benda atau fakta, pemberian definisi atau pengertian, atau perumusan mengenai berbagai hal dalam bentuk verbal.

atau perumusan mengenai berbagai hal dalam bentuk verbal. 2.

2. Kecakapan IntelektualKecakapan Intelektual

Kecakapan intelektual adalah kecakapan individu dalam melakukan Kecakapan intelektual adalah kecakapan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungan yang menggunakan simbol-simbol. Misalnya interaksi dengan lingkungan yang menggunakan simbol-simbol. Misalnya simbol-simbol dalam bentuk matematik, seperti penambahan, simbol-simbol dalam bentuk matematik, seperti penambahan, pengurangan, pembagian, perkalian dan sebagainya. Kecakapan pengurangan, pembagian, perkalian dan sebagainya. Kecakapan intelektual ini mencakup kecakapan dalam membedakan (diskriminasi). intelektual ini mencakup kecakapan dalam membedakan (diskriminasi).

(14)

Konsep intelektual sangat diperlukan dalam menghadapi pemecahan Konsep intelektual sangat diperlukan dalam menghadapi pemecahan masalah.

masalah. 3.

3. Strategi Kognitif Strategi Kognitif 

Strategi kognitif ialah kecakapan individu untuk melakukan pengendalian Strategi kognitif ialah kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan mengelola (management) keseluruhan aktifitasnya. Dalam proses dan mengelola (management) keseluruhan aktifitasnya. Dalam proses pembelajaran, strategi kognitif ini kemampuan mengendalikan ingatan dan pembelajaran, strategi kognitif ini kemampuan mengendalikan ingatan dan cara-cara berfikir agar terjadi aktifitas yang efektif. Kalau kecakapan cara-cara berfikir agar terjadi aktifitas yang efektif. Kalau kecakapan intelektual lebih banyak terarah kepada proses pemikiran pelajar. Strategi intelektual lebih banyak terarah kepada proses pemikiran pelajar. Strategi kognitif ini memberikan kemudahan bagi para pelajar untuk memilih kognitif ini memberikan kemudahan bagi para pelajar untuk memilih informasi verbal dan kecakapan intelektual yang sesuai untuk diterapkan informasi verbal dan kecakapan intelektual yang sesuai untuk diterapkan selama proses pembelajaran dan berfikir.

selama proses pembelajaran dan berfikir. 4.

4. SikapSikap

Sikap ialah hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk  Sikap ialah hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk  memilih berbagai tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sikap memilih berbagai tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sikap dapat diartikan sebagai keadaan didalam diri individu yang akan memberi dapat diartikan sebagai keadaan didalam diri individu yang akan memberi arah kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu objek atau arah kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu objek atau rangsangan. Dalam sikap terdapat pemikiran, peradaan yang menyertai rangsangan. Dalam sikap terdapat pemikiran, peradaan yang menyertai pemikiran, dan kesiapan untuk bertindak.

pemikiran, dan kesiapan untuk bertindak. 5.

(15)

Kecakapan motorik ialah hasil pembelajaran yang berupa kecakapan Kecakapan motorik ialah hasil pembelajaran yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.

pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.3737

D.

D. Langkah-lLangkah-langkah dalam angkah dalam Strategi Belajar MURDERStrategi Belajar MURDER

Berdasarkan dari pengertian di atas mengenai strategi belajar MURDER, Berdasarkan dari pengertian di atas mengenai strategi belajar MURDER, maka dalam pembahasan ini merupakan langkah-langkah penerapan strategi maka dalam pembahasan ini merupakan langkah-langkah penerapan strategi belajar MURDER adalah sebagai berikut:

belajar MURDER adalah sebagai berikut: 1.

1. Langkah pertama berhubungan dengan suasana hati (Mood) adalahLangkah pertama berhubungan dengan suasana hati (Mood) adalah ciptakan suasana hati yang positif untuk belajar. Hal ini bisa dilakukan ciptakan suasana hati yang positif untuk belajar. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menentukan waktu, lingkungan dan sikap belajar yang dengan cara menentukan waktu, lingkungan dan sikap belajar yang sesuai dengan kepribadian siswa.

sesuai dengan kepribadian siswa. 2.

2. Langkah kedua berhubungan dengan pemahaman adalah segera tandaiLangkah kedua berhubungan dengan pemahaman adalah segera tandai bahan pelajaran yang tidak dimengerti. Pusatkan perhatian pada mata bahan pelajaran yang tidak dimengerti. Pusatkan perhatian pada mata pelajaran tersebut atau ada baiknya melakukan bersama beberapa pelajaran tersebut atau ada baiknya melakukan bersama beberapa kelompok latihan.

kelompok latihan. 3.

3. Langkah ketiga berhubungan dengan pengulangan adalah setelahLangkah ketiga berhubungan dengan pengulangan adalah setelah mempelajari satu bahan dalam suatu mata pelajaran, segeralah berhenti. mempelajari satu bahan dalam suatu mata pelajaran, segeralah berhenti. Setelah itu, ulangi membahas bahan pelajaran itu dengan kata-kata Setelah itu, ulangi membahas bahan pelajaran itu dengan kata-kata siswa.

siswa.

37

37 Mohammad Surya,Mohammad Surya, Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran, (Jakarta: Pusataka Bani Quraisy,, (Jakarta: Pusataka Bani Quraisy,

2004), 40-43. 2004), 40-43.

(16)

4.

4. Langkah keempat yang berhubungan dengan penelaahan adalah segeraLangkah keempat yang berhubungan dengan penelaahan adalah segera kembali pada bahan pelajaran yang tidak dimengerti. Carilah keterangan kembali pada bahan pelajaran yang tidak dimengerti. Carilah keterangan mengenai mata pelajaran itu dari artikel, buku teks atau sumber lainnya. mengenai mata pelajaran itu dari artikel, buku teks atau sumber lainnya. Jika masih belum bisa, diskusikan dengan guru atau teman kelompok. Jika masih belum bisa, diskusikan dengan guru atau teman kelompok. 5.

5. Langkah kelima berhubungan dengan pengembangan adalah tanyakanLangkah kelima berhubungan dengan pengembangan adalah tanyakan pada diri sendiri mengenai tiga masalah di bawah ini, begitu selesai pada diri sendiri mengenai tiga masalah di bawah ini, begitu selesai mempelajari satu mata pelajaran, yaitu:

mempelajari satu mata pelajaran, yaitu: a.

a. Andaikan bisa bertemu dengan penulis materi, pertanyaan atauAndaikan bisa bertemu dengan penulis materi, pertanyaan atau kritik apa yang diajukan?

kritik apa yang diajukan? b.

b. Bagaimana bisa mengaplikasikan materi tersebut pada hal yangBagaimana bisa mengaplikasikan materi tersebut pada hal yang disukai?

disukai? c.

c. Bagaimana bisa membuat informasi ini menjadi menarik danBagaimana bisa membuat informasi ini menjadi menarik dan mudah dipahami oleh siswa lainnya?

mudah dipahami oleh siswa lainnya? 6.

6. Langkah keenam yang berhubungan dengan review adalah pelajariLangkah keenam yang berhubungan dengan review adalah pelajari kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari.

kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari. 3838

II.

II. Tinjauan Tentang PemahamanTinjauan Tentang Pemahaman A.

A. Pengertian PemahamanPengertian Pemahaman

Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan Departemen Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dikatakan

Pendidikan dan Kebudayaan dikatakan bahwa pembahwa pemahaman ahaman adalah adalah mengertimengerti

38 38

Joko Susilo,

Joko Susilo, Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar , (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2006),, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2006), 158.

(17)

benar atau mengetahui benar. Pemahaman dapat diartikan juga menguasai benar atau mengetahui benar. Pemahaman dapat diartikan juga menguasai terte

tertentu dntu dengan engan pikirapikiran, mn, maka belajar berarti harus mengerti secara mentalaka belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan filosofisnya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, makna dan filosofisnya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa memahami suatu situasi. Hal ini sangat penting sehingga menyebabkan siswa memahami suatu situasi. Hal ini sangat penting bagi siswa yang belajar. Memahami maksudnya, menangkap maknanya, bagi siswa yang belajar. Memahami maksudnya, menangkap maknanya, adalah tujuan akhir dari setiap mengajar. Pemahaman memiliki arti yang adalah tujuan akhir dari setiap mengajar. Pemahaman memiliki arti yang sangat mendasar yang meletakkan bagian-bagian belajar pada proporsinya. sangat mendasar yang meletakkan bagian-bagian belajar pada proporsinya. Tanpa itu, maka skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna. Dalam Tanpa itu, maka skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna. Dalam belajar unsur

belajar unsur comprehension atau pemahaman itu tidak comprehension atau pemahaman itu tidak dapat didapat dipisahkapisahkan n daridari unsur-unsur

unsur-unsur yang lain. yang lain. DDengan motifasengan motifasi, konsenti, konsentrasi dan rasi dan reaksi, maka subjek reaksi, maka subjek  belajar dapat mengembangkan fakta-fakta, ide-ide atau skill kemudian dengan belajar dapat mengembangkan fakta-fakta, ide-ide atau skill kemudian dengan unsur organisasi

unsur organisasi, maka subye, maka subyek belajar k belajar dapat menata dapat menata halhal-- hal tersebhal tersebut secaraut secara bertautan bersama menjadi suatu pola yang logis, karena mempelajari bertautan bersama menjadi suatu pola yang logis, karena mempelajari sejumlah data sebagaiman

sejumlah data sebagaimana adanya, secara bera adanya, secara bertingkat atau tingkat atau angsur-angangsur-angsur, sur, sisi subyek belajar mulai memahami artinya dan implikasi dari subyek belajar mulai memahami artinya dan implikasi dari persoalan-persoalan secara keseluruhan.

persoalan secara keseluruhan.

Perlu diingat bahwa comprehension atau pemahaman, tidaklah hanya Perlu diingat bahwa comprehension atau pemahaman, tidaklah hanya sekedar tahu akan tetapi juga menghendaki agar subyek belajar dapat sekedar tahu akan tetapi juga menghendaki agar subyek belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipelajari dan dipahami, kalau sudah memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipelajari dan dipahami, kalau sudah demikian maka belajar

demikian maka belajar itu bersifat mitu bersifat mendasar. endasar. Pemahaman lebih tinggi satuPemahaman lebih tinggi satu tingkat dari pengetahuan. Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap tingkat dari pengetahuan. Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap

(18)

makna atau arti dari suatu konsep.

makna atau arti dari suatu konsep.3939 Tetapi dalam kenyataannya banyak paraTetapi dalam kenyataannya banyak para subyek belajar di sekolah-sekolah yang melupakan unsur-unsur subyek belajar di sekolah-sekolah yang melupakan unsur-unsur comprehension atau memahami.

comprehension atau memahami.

Contoh banyak terjadi misalnya mereka para pelajar belajar pada Contoh banyak terjadi misalnya mereka para pelajar belajar pada malam hari menjelang ujian di pagi harinya. Kegiatan belajar yang demikian malam hari menjelang ujian di pagi harinya. Kegiatan belajar yang demikian ini cenderung sekedar mengetahui sesuatu bahan pelajaran yang dituangkan ini cenderung sekedar mengetahui sesuatu bahan pelajaran yang dituangkan dikertas ujian, tetapi kalau ditanya pada dua atau tiga hari kemudian, dikertas ujian, tetapi kalau ditanya pada dua atau tiga hari kemudian, mengenai apa yang dipelajari kedalam suatu konsep atau kegiatan secara mengenai apa yang dipelajari kedalam suatu konsep atau kegiatan secara menyeluruh .

menyeluruh .

Kemudian perlu

Kemudian perlu ditegaskan bahwa ditegaskan bahwa comprehension atau comprehension atau pemahamanpemahaman itu adalah bersifat dinamis, dengan ini diharapkan akan bersifat kreatif. Ia itu adalah bersifat dinamis, dengan ini diharapkan akan bersifat kreatif. Ia akan menghasilkan imajinasi dan pikiran yang tenang, akan tetapi apabila akan menghasilkan imajinasi dan pikiran yang tenang, akan tetapi apabila subyek belajar atau siswa betul-betul memahami materi yang disampaikan subyek belajar atau siswa betul-betul memahami materi yang disampaikan oleh para gurunya, maka mereka akan siap memberikan jawaban-jawaban oleh para gurunya, maka mereka akan siap memberikan jawaban-jawaban yang pasti atas partanyaan-pertanyaan atau berbagai masalah dalam belajar. yang pasti atas partanyaan-pertanyaan atau berbagai masalah dalam belajar. 4040 Ada tiga macam pemahaman, yaitu:

Ada tiga macam pemahaman, yaitu: 1.

1. Pemahaman TerjemahanPemahaman Terjemahan

39 39

Tohirin, Ms. M. Pd,

Tohirin, Ms. M. Pd, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama IslamPsikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2006), 152.

Persada, 2006), 152. 40

40 Sardiman,Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar  Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar , (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 1996), 42-, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 1996), 42-45.

(19)

Yaitu kesanggupan memahami makna yang terkandung di dalamnya, Yaitu kesanggupan memahami makna yang terkandung di dalamnya, misalnya memahami kalimat bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia misalnya memahami kalimat bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia (terjem

(terjemahahan an AlAl-Qur’an)-Qur’an) 2.

2. Pemahaman PenafsiranPemahaman Penafsiran

Misalnya membedakan dua konsep yang berbeda. Misalnya membedakan dua konsep yang berbeda. 3.

3. Pemahaman EkstrapolasiPemahaman Ekstrapolasi

Yakni kesanggupan melihat dibalik yang ditulis, tersirat dan tersurat, Yakni kesanggupan melihat dibalik yang ditulis, tersirat dan tersurat, meramalkan sesuatu, dan memperluas wawasan.

meramalkan sesuatu, dan memperluas wawasan.4141

B.

B. Tolak Ukur Tolak Ukur Dalam Mengetahui Dalam Mengetahui PemahPemahaman Siswaaman Siswa

Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan pen

siswa melalui kegiatan penilaiailaia n atau pengukuran hasil belajar. n atau pengukuran hasil belajar. BerdasarkanBerdasarkan pengertian di atas dapat diketahui tujuan utamanya adalah untuk mengetahui pengertian di atas dapat diketahui tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai siswa setelah mengikuti suatu kegiatan tingkat keberhasilan yang dicapai siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran dimana tingkat-tingkat keberhasilan tersebut. Kemudian ditandai pembelajaran dimana tingkat-tingkat keberhasilan tersebut. Kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf, kata atau simbol. Adapun fungsi kegiatan dengan skala nilai berupa huruf, kata atau simbol. Adapun fungsi kegiatan evaluasi hasil belajar adalah u

evaluasi hasil belajar adalah untnt uk dianogtik dan penguk dianogtik dan pengembangan embangan (sebagai(sebagai pendiagnosian kelemahan dan keunggulan siswa, sehingga guru dapat pendiagnosian kelemahan dan keunggulan siswa, sehingga guru dapat mengadakan pengembangan kegitan belajar mengajar dalam meningkatkan mengadakan pengembangan kegitan belajar mengajar dalam meningkatkan

41

41 Tohirin, Ms. M. Pd,Tohirin, Ms. M. Pd, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama IslamPsikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2006), 152.

(20)

prestasi),

prestasi), untuk seluntuk seleksi (eksi (jenis jenis jabatan, jabatan, pendidikan) pendidikan) untuk kenaikan untuk kenaikan kelas dankelas dan untuk penempatan siswa.

untuk penempatan siswa.

Adapun indikator-indikator keberhasilan sebagai tolak ukur dalam Adapun indikator-indikator keberhasilan sebagai tolak ukur dalam mengetahui pemahaman siswa adalah sebagai berikut:

mengetahui pemahaman siswa adalah sebagai berikut: 1.

1. Daya serap terhadap pegajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi,Daya serap terhadap pegajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual atau kelompok (nilai raport).

baik secara individual atau kelompok (nilai raport). 2.

2. Penilaian yang digariskan dalam Penilaian yang digariskan dalam tujuan pengajaran intruksionatujuan pengajaran intruksional khusus l khusus atauatau TIK

TIK telah dicapai oleh telah dicapai oleh siswa baik secara siswa baik secara individu maupun kelompokindividu maupun kelompok..4242 Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan atau pemahaman adalah daya serap sebagaimana yang dimaksud keberhasilan atau pemahaman adalah daya serap sebagaimana yang dimaksud dalam skripsi ini. Dalam mengevaluasi tingkat keberhasilan atau pemahaman dalam skripsi ini. Dalam mengevaluasi tingkat keberhasilan atau pemahaman belajar dapat dilakukan

belajar dapat dilakukan melalui beberapa tes melalui beberapa tes prestasi belajar antara prestasi belajar antara lain:lain: 1.

1. Tes formatif, penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapaTes formatif, penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan

pokok bahasan tertentu tertentu dan bertujuan untuk memperoleh dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentanggambaran tentang daya

daya serap serap siswa siswa terhadap terhadap pokok pokok bahasan bahasan tersebut. tersebut. Hasil Hasil tes tes iniini dimanfaatkan untuk memperbaiki PBM dalam waktu tertetu.

dimanfaatkan untuk memperbaiki PBM dalam waktu tertetu. 2.

2. Tes sub Tes sub sumatif, sumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yangtes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuan untuk memperoleh gambaran telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuan untuk memperoleh gambaran daya serap

daya serap siswa serta msiswa serta meningkatkan eningkatkan prestasi belajar siswa. prestasi belajar siswa. Hasil tes iniHasil tes ini

42

42 Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain,Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,(Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1996), 120. 1996), 120.

(21)

dimanfaatkan untuk memperbaiki KBM dan diperhitungkan nilai raport dimanfaatkan untuk memperbaiki KBM dan diperhitungkan nilai raport (pra sumatif).

(pra sumatif). 3.

3. Tes sumatif, tes ini Tes sumatif, tes ini digunakdigunakan untuk mengukan untuk menguk ur ur daya serap siswa terhadapdaya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester atau bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester atau satu cawu. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf  satu cawu. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf  keberhasilan siswa dalam satu periode belajar. Hasil tes ini dimanfaatkan keberhasilan siswa dalam satu periode belajar. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk kenai

untuk kenaikan kelas kan kelas menyusun peringkat (rangking) atau menyusun peringkat (rangking) atau sebagai ukuransebagai ukuran mutu sekolah.

mutu sekolah.4343

Pada dasarnya keberhasilan suatu lembaga pendidikan dapat dilihat dari Pada dasarnya keberhasilan suatu lembaga pendidikan dapat dilihat dari segi keberhasilan proses (pendidikan mutu) dan keberhasilan produk  segi keberhasilan proses (pendidikan mutu) dan keberhasilan produk  (meningkatkan

(meningkatkan mutu mutu pendidikanpendidikan).).4444 Menurut Drs. Syaiful Bahri DjamarahMenurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah standarisasi atau taraf keberhasilan dalam belajar mengajar adalah sebagai standarisasi atau taraf keberhasilan dalam belajar mengajar adalah sebagai berikut:

berikut: 1.

1. Istimewa (maximal) apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapatIstimewa (maximal) apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa.

dikuasai siswa. 2.

2. Baik sekali (optimal) apabila sebagian besar 76%-99% bahan pelajaran dapatBaik sekali (optimal) apabila sebagian besar 76%-99% bahan pelajaran dapat dikuasai siswa.

dikuasai siswa. 3.

3. Baik (minimal) apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60%-75%Baik (minimal) apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60%-75% yang dapat dikuasai siswa.

yang dapat dikuasai siswa.

43 43

Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain,

Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain,Strategi Belajar Mengajar,Strategi Belajar Mengajar,121.121. 44

44 Oemar Hamalik,Oemar Hamalik, Pengembangan Kurikulum dan PembelajaranPengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Trigenda Karya,, (Bandung: PT. Trigenda Karya, 1994), 98.

(22)

4.

4. Kurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan <60% yang dapat dikuasaiKurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan <60% yang dapat dikuasai siswa.

siswa.4545

Dengan adanya format daya serap siswa yang prosentase keberhasilan Dengan adanya format daya serap siswa yang prosentase keberhasilan siswa dalam mencapai TIK, maka dapat diketahui pemahaman atau siswa dalam mencapai TIK, maka dapat diketahui pemahaman atau keberhasilan dalam Kegiatan Belajar Mengajar yang dilakukan guru dan siswa. keberhasilan dalam Kegiatan Belajar Mengajar yang dilakukan guru dan siswa. Suatu proses belajar mengajar tentang bahan suatu pengajaran yang dinyatakan Suatu proses belajar mengajar tentang bahan suatu pengajaran yang dinyatakan berhasil apabila tujuan intruksional khususnya (TIK) dapat dicapai. Oleh karena berhasil apabila tujuan intruksional khususnya (TIK) dapat dicapai. Oleh karena itu perlu dilalukan tes ujian formatif agar lebih cepat diketahui kemampuan itu perlu dilalukan tes ujian formatif agar lebih cepat diketahui kemampuan daya serap atau pemahaman siswa dalam menerima mata pelajaran yang daya serap atau pemahaman siswa dalam menerima mata pelajaran yang disampaikan oleh guru.

disampaikan oleh guru.

C.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman SiswaFaktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Siswa

Pencapaian terhadap TIK merupakan awal dari suatu keberhasilan. Pencapaian terhadap TIK merupakan awal dari suatu keberhasilan. Karena pencapaian terhadap TIK berarti seseorang siswa telah mengalami fase Karena pencapaian terhadap TIK berarti seseorang siswa telah mengalami fase pemahaman pada materi yang diberikan guru,

pemahaman pada materi yang diberikan guru, sekaligus akan mencapai suatusekaligus akan mencapai suatu keberhasilan dalam belajar melalui tes yang diadakan lembaga di sekolah.

keberhasilan dalam belajar melalui tes yang diadakan lembaga di sekolah. Adapun

faktor-Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman faktor yang mempengaruhi pemahaman sekaligussekaligus keberhasilan belajar siswa ditinjau dari segi komponen pendidikan adalah keberhasilan belajar siswa ditinjau dari segi komponen pendidikan adalah sebagai berikut:

sebagai berikut:

45 45

Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain,

Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), 121.

(23)

1.

1. TujuanTujuan

Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Perumusan tujuan akan mempengaruhi dalam kegiatan belajar mengajar. Perumusan tujuan akan mempengaruhi   juga pada kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru sekaligus   juga pada kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru sekaligus

mempengaruhi kegiatan belajar siswa.

mempengaruhi kegiatan belajar siswa.4646 Dalam hal ini tujuan yangDalam hal ini tujuan yang dimaksud adalah pembuatan tujuan intruksional khusus atau TIK oleh guru dimaksud adalah pembuatan tujuan intruksional khusus atau TIK oleh guru yang berpedoman pada TIU. Penulisan TIK ini dinilai sangat penting dalam yang berpedoman pada TIU. Penulisan TIK ini dinilai sangat penting dalam proses belajar mengajar, dengan alasan:

proses belajar mengajar, dengan alasan: a.

a. Membatasi tugas dan menghilangkan segala kekaburan dan kesulitanMembatasi tugas dan menghilangkan segala kekaburan dan kesulitan dalam pembelajaran.

dalam pembelajaran. b.

b. Menjamin dilaksanakannya proses pengukuran dan penilaian yang tepatMenjamin dilaksanakannya proses pengukuran dan penilaian yang tepat dalam menetapkan kualitas dan efektifitas pengalaman pembelajaran dalam menetapkan kualitas dan efektifitas pengalaman pembelajaran siswa.

siswa. c.

c. Dapat membantu guru dalam menentukan strategi yang optimal untuk Dapat membantu guru dalam menentukan strategi yang optimal untuk  keberhasilan belajar.

keberhasilan belajar. d.

d. Berfungsi sebagai rangkuman pelajaran yang akan diberikan sekaligusBerfungsi sebagai rangkuman pelajaran yang akan diberikan sekaligus sebagai pedoman awal dalam belajar.

sebagai pedoman awal dalam belajar.4747

Perumusan TIK oleh guru bermacam-macam akan menghasilkan hasil Perumusan TIK oleh guru bermacam-macam akan menghasilkan hasil belajar atau perilaku anak yang bervariasi pula. Jika siswa telah mampu belajar atau perilaku anak yang bervariasi pula. Jika siswa telah mampu

46 46

Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain,

Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), 124.

1996), 124. 47

47

Ivor K. Davies,

(24)

menguasai TIK melalui tes formatif maka bisa dikategorikan bahwa anak  menguasai TIK melalui tes formatif maka bisa dikategorikan bahwa anak  itu telah memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.

itu telah memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. 2.

2. GuruGuru

Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah orang yang pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah orang yang berpeng

berpengalaman dalam bidang profesinya. Dalam satu alaman dalam bidang profesinya. Dalam satu kelas anak didik kelas anak didik yangyang satu berbeda dengan yang lain, nantinya akan mempengaruhi pola dalam satu berbeda dengan yang lain, nantinya akan mempengaruhi pola dalam keberhasilan belajar. Dalam keadaan yang demikian ini seorang guru keberhasilan belajar. Dalam keadaan yang demikian ini seorang guru dituntut untuk memberikan suatu pendekatan belajar yang sesuai dengan dituntut untuk memberikan suatu pendekatan belajar yang sesuai dengan keadaan anak didik sehingga akan tercapai tujuan pembelajaran yang di keadaan anak didik sehingga akan tercapai tujuan pembelajaran yang di harapkan.

harapkan.4848 3.

3. Anak Didik Anak Didik 

Anak didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah. Anak didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah. Maksud anak didik di sini adalah tidak terbatas oleh usia baik usia muda, Maksud anak didik di sini adalah tidak terbatas oleh usia baik usia muda, tua, atau lansia. Anak didik yang terkumpul di sekolah mempunyai tua, atau lansia. Anak didik yang terkumpul di sekolah mempunyai bermacam-macam karakteristik kepribadian, sehingga daya serap dan bermacam-macam karakteristik kepribadian, sehingga daya serap dan pemahaman siswa yang didapat berbeda-beda terhadap pelajaran yang pemahaman siswa yang didapat berbeda-beda terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru.

diberikan oleh guru.

48 48

Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain,

Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Strategi Belajar Mengajar , (Jakarta: PT. Rineka Cipta,, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), 126.

(25)

Dengan demikian dapat diketahui bahwa anak didik adalah unsur Dengan demikian dapat diketahui bahwa anak didik adalah unsur manusia yang mempengaruhi kegiatan belajar sekaligus hasil belajar yaitu manusia yang mempengaruhi kegiatan belajar sekaligus hasil belajar yaitu pemahaman siswa.

pemahaman siswa. 4.

4. Kegiatan PengajaranKegiatan Pengajaran

Yakni proses terjadinya interaksi antara guru dengan anak didiknya Yakni proses terjadinya interaksi antara guru dengan anak didiknya dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran ini meliputi dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran ini meliputi bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar, strategi belajar yang bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar, strategi belajar yang digunakan, metode

digunakan, metode dan dan media pembelajaran media pembelajaran serta evaluasi pengajaran. serta evaluasi pengajaran. DiDi mana hal

mana hal-- hal tersebut dipilih dan digunakan secara tepat, hal tersebut dipilih dan digunakan secara tepat, maka akanmaka akan mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar.

mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar. 5.

5. Bahan dan Alat EvaluasiBahan dan Alat Evaluasi

Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat didalam kurikulum Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat didalam kurikulum yang sudah dipelajari siswa dalam rangka ulangan (evaluasi).

yang sudah dipelajari siswa dalam rangka ulangan (evaluasi).

Alat evaluasi meliputi cara-cara dalam menyajikan bahan evaluasi Alat evaluasi meliputi cara-cara dalam menyajikan bahan evaluasi diantaranya adalah benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, melengkapi, diantaranya adalah benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, melengkapi, dan essai. Yang mana guru dalam menggunakannya tidak hanya satu alat dan essai. Yang mana guru dalam menggunakannya tidak hanya satu alat evaluasi tetapi menggunakan lebih dari satu alat evaluasi. Hal ini untuk  evaluasi tetapi menggunakan lebih dari satu alat evaluasi. Hal ini untuk  melengkapi kekurangan-kekurangan dari setiap alat evaluasi penguasaan melengkapi kekurangan-kekurangan dari setiap alat evaluasi penguasaan secara penuh (pemahaman) siswa tergantung pula pada bahan evaluasi ya secara penuh (pemahaman) siswa tergantung pula pada bahan evaluasi ya ngng diberikan oleh guru kepada siswa. Hal ini berarti jika siswa telah mampu diberikan oleh guru kepada siswa. Hal ini berarti jika siswa telah mampu mengerjakan atau menjawab bahan evaluasi dengan baik maka siswa dapat mengerjakan atau menjawab bahan evaluasi dengan baik maka siswa dapat dikatakan paham terhadap meteri yang diberikan waktu lalu.

(26)

6.

6. Suasana EvaluasiSuasana Evaluasi

Keadaan kelas yang tenang, aman, disiplin, juga mempengaruhi Keadaan kelas yang tenang, aman, disiplin, juga mempengaruhi terhadap target pemahaman siswa pada materi yang berlangsung karena terhadap target pemahaman siswa pada materi yang berlangsung karena dengan pemahaman materi (soal) berarti pula mempengaruhi terhadap dengan pemahaman materi (soal) berarti pula mempengaruhi terhadap   jawaban yang

  jawaban yang diberikan siswa. diberikan siswa. Jika Jika pemahaman pemahaman siswa siswa tinggi tinggi makamaka keberhasilan proses belajar mengajar pun akan tercapai.

keberhasilan proses belajar mengajar pun akan tercapai.

Sedangkan faktor-faktor lain mempengaruhi pemahaman belajar siswa Sedangkan faktor-faktor lain mempengaruhi pemahaman belajar siswa adalah:

adalah: 1.

1. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal) meliputi:Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal) meliputi: a.

a. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupunFaktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang dimaksud faktor ini adalah panca indra yang yang diperoleh. Yang dimaksud faktor ini adalah panca indra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsi cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsi kelenjar tubuh yang

kelenjar tubuh yang membawa kelaimembawa kelainan tingkah laknan tingkah laku.u. b.

b. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yangFaktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas:

diperoleh, terdiri atas: 1)

1) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaituFaktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.

prestasi yang dimiliki. 2)

2) Faktor non intelektif yaitu unsur-Faktor non intelektif yaitu unsur- unsur kepribadian tertentuunsur kepribadian tertentu seperti sikap,

seperti sikap, kebiasaan, kebiasaan, minatminat, kebutuhan, motifas, kebutuhan, motifasi, i, emosi,emosi, dan penyesuaian diri.

(27)

3)

3) Faktor Faktor kemakematangan fisik maupun psikis.tangan fisik maupun psikis. 2.

2. Faktor yang berasal dari luar (ekternal)Faktor yang berasal dari luar (ekternal) a.

a. Faktor sosial yang terdiri atas:Faktor sosial yang terdiri atas: 1)

1) Lingkungan keluargaLingkungan keluarga 2)

2) Lingkungan sekolahLingkungan sekolah 3)

3) LingkungLingkungan an masyarakatmasyarakat 4)

4) Lingkungan kelompok.Lingkungan kelompok. b.

b. Faktor budaya, seperti adat iFaktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,stiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

dan kesenian. c.

c. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar. d.

d. Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan.Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan. 4949

Demikian, beberapa faktor internal dan eksternal yang bersifat secara Demikian, beberapa faktor internal dan eksternal yang bersifat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar siswa. langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar siswa.

D.

D. Langkah-langkah dalam Langkah-langkah dalam Meningkatkan Meningkatkan PPemahaman Semahaman Sisiswawa 1.

1. Memperbaiki Proses PengajaranMemperbaiki Proses Pengajaran

Langkah ini merupakan langkah awal dalam meningkatkan proses Langkah ini merupakan langkah awal dalam meningkatkan proses pemahaman siswa dalam belajar perbaikan proses pengajaran meliputi pemahaman siswa dalam belajar perbaikan proses pengajaran meliputi memperbaiki tujuan pembelajaran, khususnya TIK, bahan (materi) memperbaiki tujuan pembelajaran, khususnya TIK, bahan (materi) pengajaran, metode dan media yang tepat serta pengadaan evaluasi ini pengajaran, metode dan media yang tepat serta pengadaan evaluasi ini

49

49 Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawan,Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawan, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar , (Bandung:, (Bandung: Rosda Karya, 1993), 4.

(28)

bertujuan untuk mengetahui sejauhmana tingkat pemahaman siswa terhadap bertujuan untuk mengetahui sejauhmana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan. Evaluasi ini dapat berupa tes formatif, subformatif. materi yang disajikan. Evaluasi ini dapat berupa tes formatif, subformatif. 5050 2.

2. Adanya Kegiatan Bimbingan BelajarAdanya Kegiatan Bimbingan Belajar

Kegiatan bimbingan belajar merupakan bantuan yang diberikan Kegiatan bimbingan belajar merupakan bantuan yang diberikan kepada

kepada individu individu tertentu tertentu siswa agar siswa agar dapat mencapai dapat mencapai taraf taraf perkembangaperkembangann dan kebahagiaan secara optimal. Ini menunjukkan bahwa bimbingan belajar dan kebahagiaan secara optimal. Ini menunjukkan bahwa bimbingan belajar ini hanya diberikan kepada individu tertentu yaitu siswa terbimbing yang ini hanya diberikan kepada individu tertentu yaitu siswa terbimbing yang dipandang memerlukan bimbingan belajar tersebut. Adapun tujuan dipandang memerlukan bimbingan belajar tersebut. Adapun tujuan bimbingan belajar adalah:

bimbingan belajar adalah: a.

a. Mencari cara-cara belajar yang efektif dan efisien bagi siswa.Mencari cara-cara belajar yang efektif dan efisien bagi siswa. b.

b. Menunjukkan cara-cara mempelajari dan menggunakan buku pelajaran.Menunjukkan cara-cara mempelajari dan menggunakan buku pelajaran. c.

c. Memberikan informasi dalam memilih bidang studi, program jurusan,Memberikan informasi dalam memilih bidang studi, program jurusan, yang sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan dan lain-lain.

yang sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan dan lain-lain. d.

d. Menunjukkan cara-cara menyelesaikan kesulitan belajar.Menunjukkan cara-cara menyelesaikan kesulitan belajar.5151 3.

3. Penambahan Waktu Belajar dan Mengajar Feed BacPenambahan Waktu Belajar dan Mengajar Feed Back (Umpan Bak (Umpan Ba lik)lik) Dalam Belajar.

Dalam Belajar.

Berdasarkan penemuan Jhon Charoll (1936) dalam observasinya Berdasarkan penemuan Jhon Charoll (1936) dalam observasinya mengatakan bahwa bakat belajar siswa menurut waktu yang disediakan mengatakan bahwa bakat belajar siswa menurut waktu yang disediakan pada tingkat tertentu.

pada tingkat tertentu.5252 Ini mengandung arti bahwa seorang siswa dalamIni mengandung arti bahwa seorang siswa dalam

50 50

Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain,

Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Strategi Belajar Mengajar , (Jakarta: PT. Rineka Cipta,, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), 120.

1996), 120. 51

51Abu Ahmadi dan Widodo Supriyanto,Abu Ahmadi dan Widodo Supriyanto, Psiklogi Belajar Psiklogi Belajar , (Jakarta: PT. Rineka Cipta,1991), 105., (Jakarta: PT. Rineka Cipta,1991), 105. 52

52

Mustakim dan Abdul Wahab,

Referensi

Dokumen terkait

 Penanaman atau menanami kembali tanaman pelindung yang mati Jalan akses masuk tapak proyek Selama tahap kegiatan konstruksi berlangsung Pengambilan contoh kualitas

Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN: Yogyakarta.. Penerbit Pustaka

Penjelasan secara matematis masuk akal namun hanya sebagai aspek pertanyaan dijawab dengan benar. Melukiskan diagram atau gambar yang sesuai dengan benar namun hanya

Sebutkan makanan dan minuman yang tepat dimakan saat cuaca cerah.. Sebutkan tiga contoh produk olahan

Pendirian/Anggaran Dasar yang dapat mewakili Direksi atau pihak yang sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar adalah pengurus/karyawan perusahaan yang berstatus

Berdasarkan PERPRES Nomor: 70 Tahun 2012 Paragraf Kesembilan LELANG GAGAL Pasal 83 ayat 1 huruf b sebagai berikut : Jumlah peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran untuk

Demikian Pengumuman ini dibuat dengan sebenarnya oleh Pokja LIV Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Bangko, 22

Perlunya Perencanaan Pendidikan Ciri-ciri Rencana yang Baik.. METODOLOGI PERENCANAAN PENDIDIKAN Data Dasar