• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA DESA CISUMUR. NOMOR 2, 2017 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA. Penyelengaraan. Perawat. Jenazah. PERATURAN KEPALA DESA NOMOR 2 TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA DESA CISUMUR. NOMOR 2, 2017 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA. Penyelengaraan. Perawat. Jenazah. PERATURAN KEPALA DESA NOMOR 2 TAHUN 2017"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BERITA DESA CISUMUR

NOMOR 2, 2017 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA. Penyelengaraan. Perawat. Jenazah.

PERATURAN KEPALA DESA NOMOR 2 TAHUN 2017

TENTANG

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERAWATAN JENAZAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA CISUMUR,

Menimbang : a. bahwa dengan diberlakukannya Peraturan Bupati Cilacap Nomor 64 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Desa, terdapat perubahan yang sangat mendasar di dalam tata pemerintahan di Desa Cisumur. Perubahan itu adalah dihapusnya unsur yang sebelumnya disebut unsur pelaksana teknis (Kayim, ulu-ulu, penjaga kantor, dan sejenisnya) di dalam SOTK Pemerintah Desa Cisumur;

b. bahwa dengan adanya perubahan sebagaimana disebutkan di dalam pertimbangan huruf a di atas, jabatan Kayim saat ini dihapus dan selanjutnya

(2)

ditempatkan sebagai staf di Kantor Pemerintah Desa sehingga tidak terdapat kejalasan tentang pelaksana teknis yang seharusnya bertanggungjawab atas layanan perawatan jenazah di Desa Cisumur;

c. bahwa untuk memaksimalkan tersedianya layanan kepada masyarakat, khususnya warga yang beragama Islam, maka diperlukan petugas khusus yang diberi tugas melakukan perawatan jenazah menggantikan tugas dan kewajiban yang sebelumnya ditanggung dan dilaksanakan oleh jabatan Kayim;

d. bahwa untuk dapat memberikan kepastian hukum dan kemudahan di dalam pelaksanaan, maka diperlukan Peraturan Kepala Desa tentang teknis penyelenggaraan pelayanan jenazah;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana disebutkan di dalam huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d maka perlu ditetapkan Peraturan Kepala Desa tentang Penyelenggaraan Perawatan Jenazah;

Memperhatikan : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5495);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2015

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

(3)

tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);

5. Peraturan Bupati Cilacap Nomor 64 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Berita Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2016 Nomor 64);

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DESA CISUMUR TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN JENAZAH DI DESA CISUMUR

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Definisi

Di dalam Peraturan Kepala Desa ini yang dimaksud dengan:

1. Desa adalah Desa Cisumur, yaitu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan/ atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(4)

2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa Cisumur dengan dibantu oleh Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

4. Kepala Desa adalah adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas, dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

5. Perangkat Desa adalah pembantu Kepala Desa dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Sekretaris Desa adalah pimpinan Sekretariat Desa yang merupakan unsur Perangkat Desa yang bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang administrasi pemerintahan.

7. Kepala Dusun adalah Perangkat Desa yang bertugas membantu Kepala Desa sebagai unsur pelaksana kewilayahan.

8. Kepala Seksi adalah Kepala Seksi Pelayanan, yaitu unsur Perangkat Desa yang bertugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana teknis dalam bidang pelayanan masyarakat.

9. Perawatan Jenazah adalah kegiatan mengurus jenazah penduduk yang meninggal dunia sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

10. Petugas Perawat Jenazah adalah petugas yang diangkat dari masyarakat yang berdomisili di tiap-tiap Dusun untuk melaksanakan tugas sosial melayani Perawatan Jenazah warga di Dusun masing-masing dan bukan merupakan bagian dari Perangkat Desa.

11. Tokoh Agama adalah warga masyarakat yang dalam pandangan dan penilaian masyarakat setempat merupakan orang yang mempunyai pengetahuan ilmu dan pengamalan agama yang mumpuni sesuai dengan agama yang dianutnya.

(5)

12. Tokoh Masyarakat adalah warga yang mempunyai pengaruh di masyarakat baik dikarenakan jabatan formal maupun status sosial di masyarakat setempat.

BAB II RUANG LINGKUP

Pasal 2 Cakupan Layanan

(1) Layanan Perawatan Jenazah diberikan kepada penduduk Desa Cisumur tanpa memandang agama dan kepercayaan yang dianutnya yang dilaksanakan menurut tata cara perawatan jenazah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya dengan memperhatikan tata kebiasaan dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat;

(2) Layanan sebagaimana dimaksud di dalam ayat (1) di atas khusus untuk penduduk yang beragama Islam mencakup memandikan, mengkafani, mensholatkan, memakamkan dan layanan lain yang dianggap perlu. (3) Layanan Perawatan Jenazah untuk penduduk Desa Cisumur yang

beragama selain Islam, mengikuti tata cara penyelenggaraan perawatan jenazah sesuai dengan ajaran agama terkait.

(4) Wilayah kerja pelayanan Perawatan Jenazah adalah di tiap-tiap Dusun. Pasal 3

Layanan Bagi Penduduk Non Muslim

(1) Layanan perawatan jenazah bagi penduduk yang beragama Kristen dan Katholik diserahkan kepada Gereja sesuai dengan tata cara perawatan jenazah di agama masing-masing.

(2) Layanan perawatan jenazah bagi penduduk yang memeluk agama lainnya, diserahkan kepada Tokoh Agama terkait.

(3) Bilamana diperlukan, tokoh Gereja dan/ atau tokoh agama lain dapat berkoordinasi dengan Kepala Dusun dimana tempat ibadah dan/ atau

(6)

keluarga jenazah berada pada saat terjadi kematian dan memerlukan bantuan Petugas Perawat Jenazah.

BAB III PERSYARATAN

Pasal 4

Syarat Calon Petugas Perawat Jenazah

(1) Yang boleh diangkat menjadi Petugas Perawat Jenazah adalah:

a. beragama Islam untuk perawat jenazah bagi penduduk yang memeluk agama Islam;

b. mahir, mengetahui dan memahami serta mampu melaksanakan tata cara Perawatan Jenazah;

c. bersedia dan dengan sukarela menyatakan diri sanggup untuk melayani masyarakat dalam Perawatan Jenazah;

(2) Mekanisme persyaratan Perawat Jenazah pemeluk agama selain Islam sepenuhnya diserahkan kepada Tokoh Agama terkait.

BAB IV PROSEDUR

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Pasal 5

Musyawarah Dusun

(1) Kepala Dusun mengumpulkan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat guna membahas penjaringan calon Petugas Perawat Jenazah di wilayah kerjanya.

(2) Musyawarah Dusun membahas dan menyepakati 2 (dua) calon yang dipilih atau ditunjuk sebagai Petugas Perawat Jenazah dan sumber-sumber pendapatan untuk kesejahteraan Petugas Perawat Jenazah dan kelangsungan layanan tersebut.

(3) Hasil Musyawarah Dusun dituangkan di dalam Berita Acara dan dilaporkan kepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa.

(7)

(4) Biaya dan pengeluaran penyelenggaraan Musyawarah Dusun ditanggung oleh masyarakat di Dusun yang bersangkutan.

Pasal 6

Pengajuan Calon Petugas

(1) Calon Petugas Perawat Jenazah yang diajukan oleh Kepala Dusun kepada Kepala Desa berdasarkan hasil Musyawarah Dusun.

(2) Kepala Desa menetapkan Daftar Nominatif Calon Petugas Perawat Jenazah dari tiap-tiap Dusun.

(3) Kepala Desa menetapkan Keputusan Kepala Desa tentang Petugas Perawat Jenazah

Pasal 7

Penetapan Petugas

(1) Petugas Perawat Jenazah ditetapkan dan dilantik melalui Keputusan Kepala Desa.

(2) Penetapan dan pelantikan sebagaimana disebutkan di dalam ayat (1) tidak menjadikan Pemerintah Desa mempunyai kewajiban atau tanggungan dalam bentuk apapun terhadap Petugas Perawat Jenazah kecuali penyediaan perlengkapan dan peralatan serta dukungan teknis.

BAB V

TAHAPAN PELAKSANAAN Pasal 8

Pembekalan dan Evaluasi

(1) Kepala Seksi mengkoordinasikan Kayim untuk pelaksanaan seluruh tahapan dalam proses Pembekalan dan Evaluasi bagi Petugas Perawat Jenazah.

(2) Petugas Perawat Jenazah yang baru dilantik paling lama dalam 7 (tujuh) hari mengikuti pembekalan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa. (3) Paling lama selama 14 (empat belas) bulan, Petugas Perawat Jenazah

(8)

(4) Selama masa Evaluasi sebagaimana disebutkan di dalam ayat (3) di atas, Petugas Perawat Jenazah membantu Kayim dalam menyelenggarakan layanan perawatan jenazah.

(5) Kayim melaporkan hasil pelakanaan Evaluasi sebagaimana disebutkan di dalam ayat (4) di atas kepada Kepala Seksi.

(6) Kepala Seksi melaporkan hasil Evaluasi sebagaimana disebutkan di dalam ayat (5) di atas kepada Kepala Desa.

Pasal 9 Pelimpahan Tugas

Setelah menjalani masa Evaluasi dan/ atau bilamana sudah dianggap mampu oleh Kayim yang melakukan Evaluasi sebagaimana disebutkan di dalam Pasal 8 ayat (2) di atas, Petugas Perawat Jenazah mendapat pelimpahan pelaksanaan tugas perawatan jenazah di wilayah kerjanya.

Pasal 10

Program Jangka Panjang

Pemerintah Desa, melalui penyelenggaraan perawatan jenazah yang dilaksanakan oleh dan untuk masyarakat ini merencanakan program jangka panjang, yaitu dalam waktu 10 sampai 15 tahun yang akan datang sejak tanggal Pelimpahan Tugas sebagaimana disebutkan di dalam Pasal 9, masyarakat Desa Cisumur seluruhnya secara mandiri dan dengan kesadaran yang tinggi mampu melaksanakan perawatan jenazah sendiri terhadap keluarga dan lingkungan dimana mereka berada.

BAB VI

PEMBAGIAN TUGAS DAN KEWENANGAN Pasal 11

Tugas dan Kewajiban Pemerintah Desa Pemerintah Desa bertugas dan berkewajiban:

a. menetapkan kebijakan-kebijakan terkait pelaksanaan pelayanan perawatan jenazah;

b. menggali sumber-sumber pembiayaan yang dapat digunakan untuk mendukung tersedianya pelayanan perawatan jenazah di tiap-tiap Dusun,

(9)

sesuai peraturan yang berlaku wujud penggalian sumber dana tersebut akan direalisasikan dalam bentuk non-honor, melainkan bantuan peralatan, bahan atau bimbingan teknis;

c. melalui Kepala Seksi mengkoordinasikan dan mensinergikan keberlanjutan pendidikan dan pengajaran terkait perawatan jenazah antara Petugas Perawat Jenazah dengan lembaga pendidikan formal dan informal serta instansi dan lembaga terkait lainnya;

Pasal 12

Tugas dan Kewajiban Kepala Dusun Kepala Dusun bertugas dan berkewajiban:

a. melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa terkait dengan pelaksanaan pelayanan perawatan jenazah di Wilayahnya;

b. mengelola sumber pembiayaan serta anggaran terkait pelaksanaan pelayanan perawatan jenazah di wilayahnya, termasuk menggali partisipasi warganya melalui dana swadaya untuk pelayanan perawatan jenazah dan sumber lain yang halal dan tidak mengikat;

c. mengangkat, memberhentikan dan/ atau mengganti petugas perawat jenazah;

Pasal 13

Tugas dan Kewajiban Petugas Petugas Perawat Jenazah bertugas dan berkewajiban:

a. melaksanakan pelayanan perawatan jenazah di wilayah kerjanya;

b. membimbing setiap keluarga jenazah untuk turut serta secara aktif dalam mengurus jenazah (memandikan, mengkafani dan mensholatkan);

c. bekerja sama dengan lembaga pendidikan baik formal maupun informal dalam penyebaran pengetahuan mengenai tata cara perawatan jenazah bagi para siswa (anak usia 17 tahun ke bawah dan/ atau usia wajib belajar);

(10)

Pasal 14

Kewajiban Masyarakat

(1) Setiap keluarga berkewajiban untuk mendidik dan membekali putra dan/ atau putrinya agar mempunyai pengetahuan agama yang cukup serta mengetahui tata cara perawatan jenazah serta mampu mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.

(2) Perkumpulan keagamaan berkewajiban mengarahkan dan mendorong serta memfasilitasi jamaahnya agar agar mempunyai pengetahuan agama yang cukup serta mengetahui tata cara perawatan jenazah serta mampu mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.

(3) Pengelola lembaga pendidikan di wilayah Desa Cisumur, baik formal maupun informal, agar merancang program dan kurikulum khusus untuk pengetahuan mengenai tata cara perawatan jenazah serta penerapannya dalam kehidupan di masyarakat.

BAB VII KESEJAHTERAAN

Pasal 15

Sumber Pendapatan Petugas

(1) Petugas Perawat Jenazah berhak atas pendapatan untuk kesejahteraan hidupnya dalam mengabdikan diri sebagai pelayan masyarakat sebagai Perawat Jenazah yang bersumber dari swadaya masyarakat Dusun. (2) Petugas Perawat Jenazah juga berhak atas uang penghargaan dari dari

setiap keluarga yang dilayaninya sesuai dengan kemampuan, batas kewajaran dan keikhlasan masing-masing.

(3) Selain dari sumber-sumber yang disebutkan di dalam ayat (1) dan ayat (2) di atas, Petugas Perawat Jenazah boleh mendapatkan sumber penghasilan lain yang sah.

Pasal 16

(11)

Kepala Dusun, atas dasar musyawarah untuk mufakat, menggerakkan dan mendorong warganya guna menggalang dana swadaya untuk membiayai kegiatan pelayanan Perawatan Jenazah di wilayah kerjanya.

BAB VIII

ATURAN PERALIHAN Pasal 17

(1) Pada saat Peraturan Kepala Desa ini ditetapkan, Kayim masih berkewajiban memberikan layanan perawatan jenazah di wilayah kerjanya dan di Dusun lain yang memerlukan penanganan dengan dibantu Petugas Perawat Jenazah dari Dusun yang bersangkutan.

(2) Setelah pelimpahan tugas sebagaimana disebutkan di Pasal 9, tugas dan kewajiban Perawatan Penazah sepenuhnya sudah beralih kepada Petugas Perawat Jenazah.

Pasal 18

Tugas Jabatan Kayim

Setelah ketentuan sebagaimana dimuat di dalam Pasal 17 ayat (2) di atas, jabatan Kayim sepenuhnya dihapus dan wajib menjalankan segala tugas dan kewajibannya di dalam Pemerintah Desa Cisumur sebaimana disebutkan di dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Cisumur.

Pasal 19 Masa Bhakti

Petugas Perawat Jenazah

Petugas Perawat Jenazah berakhir masa tugasnya apabila: a. meninggal dunia;

b. mengundurkan diri; dan

c. berkelakuan dan/ atau melakukan perbuatan yang tidak terpuji.

Pasal 20

(12)

Meskipun ditetapkan di dalam Pasal 10 tentang adanya program jangka panjang, pada saat program itu sudah tercapai tugas dan fungsi Petugas Perawat Jenazah tetap berlanjut hingga ditetapkan peraturan yang baru tentang Pelayanan Perawatan Jenazah.

Pasal 21

Peraturan Kepala Desa ini akan ditinjau kembali pada saat ditetapkannya Peraturan Desa yang mengatur Penyelenggaraan Pelayanan Jenazah.

BAB IX PENUTUP

Pasal 22

Peraturan Kepala Desa ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Desa Cisumur.

Ditetapkan di : Cisumur Pada Tanggal : 19 Mei 2017

(13)

LAMPIRAN I

PERATURAN KEPALA DESA CISUMUR NOMOR 2 TAHUN 2017

TENTANG PENYELENGGARAAN PERAWATAN JENAZAH

TANGGAL 19 MEI 2017

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PERAWATAN JENAZAH

I. PENDAHULUAN

Dengan diberlakukannya Peraturan Bupati Cilacap Nomor 64 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Desa, terdapat perubahan yang sangat mendasar di dalam tata pemerintahan di Desa Cisumur. Perubahan itu adalah dihapusnya unsur yang sebelumnya disebut unsur pelaksana teknis (Kayim, ulu-ulu, penjaga kantor, dan sejenisnya) di dalam SOTK.

Dalam hal ini, jabatan Kayim berdasarkan Perbub Nomor 64 tersebut telah ditempatkan menjadi staf pada urusan dan seksi yang ada di dalam Pemerintah Desa sesuai dengan bidang dan keahliannya. Selain dari itu, di Desa Cisumur dari 6 Dusun yang ada baik saat ini setelah penetapan SOTK baru maupun sebelum penetapan SOTK baru terdapat kekosongan 3 orang Kayim, yaitu Kayim Cisumur dan Wanadadi yang sudah purna tugas dan Kayim Purwadadi yang meninggal dunia. Dengan demikian, praktis Desa Cisumur hanya mempunyai 3 orang Kayim yang tersisa.

Terkait dengan dihapusnya jabatan Kayim dan selanjutnya ditempatkannya di tempat tugas baru sebagai staf pada urusan dan seksi yang ada serta kekosongan karena purna tugas, maka pelayanan masyarakat khususnya dalam hal penyelenggaraan perawatan jenazah untuk masyarakat muslim menjadi tidak efektif dan berpotensi menjadi terbengkelai oleh karena itu maka dengan masyarakat dengan swadaya membentuk dan mengelola sendiri petugas perawat jenazah (muzahis) sebagai orang yang diberikan

(14)

tanggungjawab untuk melakukan pelayanan perawatan jenazah. Oleh karena itu petunjuk teknis penyelenggaraan perawatan jenazah sangat diperlukan guna mewujudkan pelaksanaan dan arah pengelolaan serta pengembangan ke depannya.

Selain itu, sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Undang-Undang Desa) dalam rangka mewujudkan peranan masyarakat dalam pengelolaan urusan kepentingan masyarakat yang merupakan kepanjangan tangan dari sebagian kewenangan Pemerintah Desa, serta memaksimalkan swadaya masyarakat dalam Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa maka masyarakat diberi ruang untuk mengelola urusannya sendiri khususnya dalam hal pelayanan perawatan jenazah.

II. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup teknis pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan penyelenggaraan jenazah meliputi:

1. Musyawarah tentang penetapan petugas perawat jenazah, yaitu musyawarah di tingkat Dusun untuk keperluan pengangkatan dan/ atau penggantian petugas perawat jenazah;

2. Pembekalan dan masa orientasi bagi petugas perawat jenazah, yaitu masa persiapan dimana petugas perawat jenazah dipersiapkan secara mental dan teknis guna menerima pelimpahan tugas perawatan jenazah dari Kayim kepada petugas perawat jenazah yang baru pada masa-masa awal pembentukan;

3. Pelimpahan tugas, yaitu tindak lanjut dari pembekalan dan orientasi pada saat petugas perawat jenazah yang baru dipandang sudah siap untuk sepenuhnya melaksanakan layanan perawatan jenazah;

4. Pelaksanaan tugas, yaitu pelaksanaan tugas perawatan jenazah oleh petugas perawat jenazah.

(15)

Kegiatan Pelayanan Perawatan Jenazah merupakan kewenangan dan tanggungjawab yang dilimpahkan kepada Dusun oleh Pemerintah Desa guna menyelenggarakan urusan kepentingan masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat bersama Kepala Dusun diberikan kewenangan untuk mengambil langkah yang dipandang perlu untuk menjamin agar kegiatan pelayanan jenazah bisa berjalan lancar, yaitu meliputi:

1. penjaringan dan pentapan calon petugas perawat jenazah; dan

2. perumusan skema pembiayaan/ anggaran untuk kesejahteraan petugas perawat jenazah;

Dengan demikian, Kepala Dusun adalah penanggungjawab untuk kegiatan pelayanan perawatan jenazah di wilayah kerjanya.

IV. PELAKSANAAN

A. MUSYAWARAH PEMBENTUKAN

Tahap pertama dari rangkaian proses pembentukan petugas perawat jenazah adalah musyawarah pembentukan. Pada musyawarah pembentukan ini:

1. Kepala Dusun mengumpulkan tokoh agama, tokoh masyarakat termasuk ketua RT/ RW guna melaksanakan Musyawarah Dusun; 2. Tokoh agama dan masyarakat mengajukan nama-nama yang

dipandang mampu sebagai petugas perawat jenazah;

3. Bersama tokoh agama dan masyarakat, baik di dalam maupun di luar Musyawarah Dusun, Kepala Dusun membahas skema pembiayaan/ anggaran untuk sumber kesejahteraan petugas perawat jenazah;

4. Musyawarah Dusun menetapkan 2 (dua) orang calon yang disepakati sebagai calon petugas perawat jenazah;

5. Hasil Musyawarah Dusun dituangkan di dalam Berita Acara dan dilaporkan kepada Kepala Desa;

6. Berdasarkan hasil Musyawarah Dusun yang dilaporkan melalui Berita Acara tersebut, Kepala Desa menetapkan nama-nama petugas perawat jenazah melalui Keputusan Kepala Desa.

(16)

B. PEMBEKALAN DAN EVALUASI

Tahap kedua adalah pembekalan dan orientasi. Dalam hal ini, meskipun petugas perawat jenazah sudah mempunyai bekal dan pengetahuan tentang perawatan jenazah, namun tetap dipandang perlu untuk diberikan bekal dan dievaluasi sebelum sepenuhnya berjalan melaksanakan layanan perawatan jenazah.

Pada Pembekalan dan Evaluasi ini, tahapannya adalah sebagai berikut: 1. Paling lambat 7 (tujuh) hari setelah penetapan Keputusan Kepala

Desa, seluruh petugas perawat jenazah dikumpulkan di Kantor Desa guna diberikan pengarahan oleh Kepala Desa, Kepala Seksi Pelayanan dan para Kayim;

2. Para Kayim akan diberi tugas untuk melaksanakan Orientasi terhadap para petugas perawat jenazah yang baru, yaitu:

a. Pembagian tugas:

DUSUN PELAKSANA ORIENTASI

Balaipanjang Kayim Ahmad Mubarir Wanadadi

Pondok Gede Kayim Amin Mukson Purwadadi

Cisumur Kayim Solihun

Dungunsari b. Masa Orientasi;

No Yang dilaksanakan Periode

1 Petugas Perawat Jenazah menemani dan membantu Kayim dalam melaksanakan perawatan jenazah pada saat

(17)

No Yang dilaksanakan Periode terjadi kematian di

lingkungannya.

2 Petugas Perawat Jenazah menemani dan membantu sebagian pekerjaan Kayim dalam melaksanakan perawatan jenazah pada saat terjadi kematian di lingkungannya.

Kayim memberikan arahan-arahan serta melakukan pengamatan

Bulan ke-7 s/d bulan ke-12

3 Petugas Perawat Jenazah melaksanakan seluruh pekerjaan Kayim dalam melaksanakan perawatan jenazah pada saat terjadi kematian di lingkungannya dan Kayim hanya hadir melakukan pengamatan saja.

Bulan ke-13 s/d bulan ke-14

4 Kayim melaporkan kepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa tentang kinerja petugas perawat jenazah.

Bulan ke-14

(18)

No Yang dilaksanakan Periode pekerjaan pelayanan

perawatan jenazah kepada petugas perawat jenazah

3. Kepala Seksi Pelayanan melaporkan kepada Kepala Desa tentang pelimpahan tugas pelayanan perawatan jenazah yang sepenuhnya sudah menjadi tanggung jawab petugas perawat jenazah di tiap-tiap Dusun.

C. PELIMPAHAN TUGAS

Setelah diberi waktu selama paling lama 14 (empat belas) bulan, petugas perawat jenazah akan menerima pelimpahan tugas pelayanan perawatan jenazah dari Kayim dan dengan adanya pelimpahan tugas inilah, maka Kayim sudah dibebaskan dari tugas dan kewajibannya dalam memberikan pelayanan perawatan jenazah di lingkungannya. D. PELAKSANAAN TUGAS

Setelah menerima pelimpahan tugas dan tanggungjawab dari Kayim, Petugas Perawat Jenazah akan memikul tanggungjawab yang sebelumnya dilaksanakan oleh Kayim dalam hal pelayanan perawatan jenazah.

Menyadari bahwa dalam syariat Islam, tugas perawatan jenazah utamanya merupakan kewajiban masyarakat dimana jenazah itu berada, maka petugas perawat jenazah mempunyai kewajiban untuk program jangka panjang dalam pelayanan perawatan jenazah yaitu setiap lingkungan (RT/ RW) bahkan lingkup terkecil yaitu keluarga diharapkan mampu mengurus jenazah di lokasi terdekat dengan tidak bergantung pada petugas perawat jenazah.

(19)

1. berkoordinasi dengan lembaga pendidikan, baik formal (SD/MI, MTs/SMP, SMK/SMU/MA) maupun informal (pondok pesantren, Madrasah Diniyah, serta kelompok keagamaan seperti majlis taklim, jamaah tahlil & Yasin, kelompok pengajian, dll untuk menyelenggarakan pelatihan perawatan jenazah khususunya bagi anak-anak usia sekolah dan umumnya kepada masyarakat luas; 2. terhadap setiap keluarga yang terkena musibah kematian, anak

dan/ atau cucu dari jenazah agar diminta membantu aktif memandikan dan mengkafani serta mensholatkan jenazah tersebut, dengan harapan agar kedepan yang bersangkutan mempunyai keberanian dalam mengurus jenazah;

3. setiap orang, khususnya tetangga terdekat dari jenazah diminta ikut membantu memandikan dan mengkafani jenazah dan mempersiapkan sholat jenazah di lingkungan terdekatnya;

setelah proses 1, 2 dan 3 berjalan selama paling lama 15 tahun maka lingkungan sudah dapat dan mampu mengurus jenazah secara mandiri dan alami tanpa bergantung pada petugas perawat jenazah namun petugas perawat jenazah hanya bertugas membantu dan mengarahkan saja.

Terkait program dan tujuan jangka pajang tersebut, peran dan fungsi petugas perawat jenazah tetap harus dipertahankan keberadaannya di tengah masyarakat.

V. PEMBAGIAN TUGAS & PERANAN

1. Pemerintah Desa berperan dan bertugas dalam hal:

a. penetapan kebijakan-kebijakan terkait pelaksanaan pelayanan perawatan jenazah;

b. penggalian sumber-sumber pembiayaan yang dapat digunakan untuk mendukung tersedianya pelayanan perawatan jenazah di tiap-tiap Dusun, sesuai peraturan yang berlaku wujud

(20)

penggalian sumber dana tersebut akan direalisasikan dalam bentuk non honor, melainkan bantuan peralatan, bahan atau bimbingan teknis;

c. mengkoordinasikan dan mensinergikan keberlanjutan pendidikan dan pengajaran terkait perawatan jenazah antara Petugas Perawat Jenazah dengan lembaga pendidikan formal dan informal serta instansi dan lembaga terkait lainnya;

2. Kepala Dusun berperan dan bertugas dalam hal:

a. pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa terkait dengan pelaksanaan pelayanan perawatan jenazah di Wilayahnya;

b. mengelola sumber pembiayaan serta anggaran terkait pelaksanaan pelayanan perawatan jenazah di wilayahnya, termasuk menggali partisipasi warganya melalui dana swadaya untuk pelayanan perawatan jenazah dan sumber lain yang halal dan tidak mengikat;

c. mengangkat, memberhentikan dan/ atau mengganti petugas perawat jenazah;

3. Petugas Perawat Jenazah (2 orang tiap Dusun) berperan dan bertugas dalam hal:

a. bersama-sama sebagai pelaksana pelayanan perawatan jenazah di wilayah kerjanya;

b. membimbing setiap keluarga jenazah untuk turut serta secara aktif dalam mengurus jenazah (memandikan, mengkafani dan mensholatkan);

c. bekerja sama dengan lembaga pendidikan baik formal maupun informal dalam penyebaran pengetahuan mengenai tata cara perawatan jenazah bagi para siswa (anak usia 17 tahun ke bawah);

(21)

d. bekerjasama dengan kelompok keagamaan (jamaah tahlil, majlis taklim, dll) mengenai upaya menumbuhkan kesadaran bahwa perawatan jenazah menjadi tanggung jawab masyarakat. 4. Masyarakat berperan dan bertugas dalam hal:

a. Setiap keluarga berkewajiban untuk mendidik dan membekali putra dan/ atau putrinya agar mempunyai pengetahuan agama yang cukup serta mengetahui tata cara perawatan jenazah serta mampu mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Perkumpulan keagamaan berkewajiban mengarahkan dan mendorong serta memfasilitasi jamaahnya agar agar mempunyai pengetahuan agama yang cukup serta mengetahui tata cara perawatan jenazah serta mampu mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Pengelola lembaga pendidikan di wilayah Desa Cisumur, baik formal maupun informal, agar merancang program dan kurikulum khusus untuk pengetahuan mengenai tata cara perawatan jenazah serta penerapannya dalam kehidupan di masyarakat.

VI. PENUTUP

Pelaksanaan pelayanan perawatan jenazah pada dasarnya menjadi salah satu poin dalam peningkatan kesadaran masyarakat untuk berswadaya dalam mengelola kepentingannya, sehingga penetapan petugas perawat jenazah yang tahun ini ditetapkan sejatinya upaya untuk mewujudkan agar di 10 sampai 15 tahun yang akan datang, setiap lingkungan bahkan setiap keluarga sudah mampu mengurus jenazah secara mandiri tanpa bergantung pada orang lain/ petugas.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan ini tidak bersifat mutlak dan hanya sebagai rujukan semata sehingga Dusun boleh menerapkan langkah pelaksanaan yang dipandang perlu dan praktis dengan tidak menghilangkan inti dari tujuan penyediaan layanan perawatan jenazah.

(22)

LAMPIRAN II

PERATURAN KEPALA DESA CISUMUR NOMOR 2 TAHUN 2017

TENTANG PENYELENGGARAAN PERAWATAN JENAZAH

TANGGAL 19 MEI 2017

BERITA ACARA MUSYAWARAH DUSUN TENTANG PENETAPAN PETUGAS PERAWAT JENAZAH

--- BERITA ACARA

Pada hari ini ... tanggal ... bulan ... tahun ... telah dilaksanakan Musyawarah Dusun untuk penetapan petugas perawat jenazah Dusun ... bertempat di ... yang dihadiri oleh peserta yang namanya disebutkan dalam Daftar Hadir sebagaimana terlampir.

Di dalam Musyawarah ini, disepakati hal-hal sebagai berikut: 1. Menetapkan nama-nama yang disebutkan di bawah ini:

a. ..., pekerjaan ..., beralamat di Dusun ... RT ... RW ... Desa Cisumur Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap, pemegang KTP dengan Nomor Induk Kependudukan ... ...; dan

b. ..., pekerjaan ..., beralamat di Dusun ... RT ... RW ... Desa Cisumur Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap, pemegang KTP dengan Nomor Induk Kependudukan ... ...;

Sebagai Petugas Perawat Jenazah di Dusun ... untuk batas waktu yang tidak ditentukan.

2. Menyepakati ketentuan masa pengabdian petugas-petugas tersebut di atas akan berakhir apabila:

a. yang bersangkutan meninggal dunia; b. yang bersangkutan mengundurkan diri;

(23)

c. yang bersangkutan melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji/ tercela.

3. Menyepakati sumber pembiayaan/ anggaran untuk kesejahteraan bagi 2 (dua) orang petugas perawat jenazah tersebut di atas bersumber dari:

a. ...; dan b. ...; dan c. ...; d. ...dst

4. Mengajukan nama-nama petugas yang sudah ditetapkan dalam Musyawarah ini kepada Kepala Desa untuk ditetapkan sebagai Petugas Perawat Jenazah dengan Keputusan Kepala Desa;

Demikian Berita Acara Musyawarah Penetapan Petugas Perawat Jenazah yang dilaksanakan pada hari dan tanggal yang disebutkan pertama kali di atas.

Kepala Dusun ...

(Nama Jelas) Dibuat dihadapan:

1. Nama Tokoh Agama (Tandatangan 1) 2. Nama Ketua RW/ salah satu

ketua RW

(Tandatangan 1)

3. Nama Ketua RT (Tandatangan 1)

(24)

LAMPIRAN III

PERATURAN KEPALA DESA CISUMUR NOMOR 2 TAHUN 2017

TENTANG PENYELENGGARAAN PERAWATAN JENAZAH

TANGGAL 19 MEI 2017

FORMULIR EVALUASI PETUGAS PERAWAT JENAZAH Nama Petugas Dalam Evaluasi : [NAMA LENGKAP] (1)

Dusun Wilayah Kerja : [NAMA DUSUN] (2)

Periode Evaluasi : [RENTANG WAKTU EVALUASI/DD-MM-YYYY s/d DD-MM-YYYY] (3)

No POIN EVALUASI PERIODE NILAI

(4) 1 Petugas Perawat Jenazah aktif menemani dan membantu

Kayim dalam melaksanakan perawatan jenazah pada saat terjadi kematian di lingkungannya.

6 bulan pertama

2 Petugas Perawat Jenazah aktif menemani dan membantu sebagian pekerjaan Kayim dalam melaksanakan perawatan jenazah pada saat terjadi kematian di lingkungannya.

6 bulan kedua

(25)

No POIN EVALUASI PERIODE NILAI (4) pekerjaan Kayim dalam melaksanakan perawatan jenazah

pada saat terjadi kematian di lingkungannya dan Kayim hanya hadir melakukan pengamatan saja.

KESIMPULAN (5)

Cisumur, .... Mei 2017

Petugas Evaluasi Kepala Seksi Pelayanan

[Nama Lengkap] Waris

Mengetahui Kepala Desa Cisumur

(26)

26 Hhttps://www.cisumur.desa.id

PETUNJUK PENGISIAN

(1) ISILAH DENGAN NAMA LENGKAP PETUGAS PERAWAT JENAZAH; (2) ISILAH DENGAN NAMA DUSUN;

(3) ISILAH DENGAN PERIODE WAKTU EVALUASI DILAKSANAKAN, YAITU DARI TANGGAL BERAPA SAMPAI TANGGAL BERAPA DENGAN FORMAT DD-MM-YYYY s/d DD-MM-YYYY;

(4) ISILAH DENGAN NILAI BERDASARKAN PENILAIAN TERHADAP KEHADIRAN PETUGAS DI TEMPAT KEMATIAN DALAM SATU BULAN SEBAGAI BERIKUT: Partisipasi/ Kehadiran di Tempat Tugas x 100% Nilai Buruk < 50% D=0 Cukup 51% s/d 69% B=3 Rajin 70% s/d 100% A=4

Nilai Komulatif (NK) ditentukan sebagai berikut: Nilai Evaluasi 1 = Nilai 1

Nilai Evaluasi 2 = Nilai 2 Nilai Evaluasi 3 = Nilai 3 NK =

(5) ISILAH DENGAN KESIMPULAN ATAS SIKAP PETUGAS YANG DINILAI, YAITU:

a. Layak untuk diluluskan untuk selanjutnya disiapkan pelimpahan tugas apabila Petugas tersebut mendapatkan NK ≥ 2;

b. Belum layak diluluskan untuk selanjutnya perlu diberi pembekalan < 2;

Ditetapkan di : Cisumur Pada Tanggal : 19 Mei 2017

KEPALA DESA CISUMUR ttd

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah Desa mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga Desa, urusan pemerintahan umum pembangunan dan pembinaan masyarakat serta menjalankan tugas pembantuan

Mata Pelatihan ini membekali peserta Pelatihan dengan pengetahuan mengenai peraturan perundang-undangan tentang pelatihan dan kebijakan pembinaan Widyaiswara, kedudukan,

(1) Seksi Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta

Seksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf c dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

(2) Jagabaya bertugas membantu Lurah sebagai pelaksana tugas operasional di bidang pemerintahan dan keamanan serta melaksanakan urusan Keistimewaan bidang

merupakan fasilitas entertainment, fasilitas wisata, voucher oleh Pejabat/Pegawai dalam kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan kewajibannya dengan

---TUGAS JAGA SELAMA 1 X 12 JAM TELAH SELESAI DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN AMAN, TUGAS SELANJUTNYA SAYA SERAHKAN KEPADA PETUGAS JAGA BARU DALAM KEADAAN AMAN SERTA BARANG-BARANG

(4) Penghasilan tetap Kepala Kampung dan Perangkat Kampung yang tidak dapat dibayarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikarenakan kekosongan jabatan Kepala