• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berupa paparan data dari temuan hasil penelitian untuk disajikan dan dibahas. Dalam bab yang di depan telah diungkapkan rumusan masa-lah, tujuan, tinjauan pustaka, dan metode penelitian. Maka dalam bab ini akan menyajikan dan membahas temuan hasil penelitian. Pembahasannya akan dikate-gorikan ke dalam beberapa sub bab, yakni deskripsi tempat penelitian, paparan data subjek penelitian, temuan hasil penelitian, dan pembahasan.

4.1 Profil Sekolah

Penelitian peningkatan kinerja guru melalui supervisi akademik ini mengambil lokasi di SMK Mataram Semarang. Tempat tersebut berala-mat Jl MT. Haryono Nom403 - 405 Semarang. Denah lokasi sekolah dari arah Kota semarang ke Sekolah Mataram kilo meter 17 Karang gawang ke utara 3,5 kilo meter menuju lokasi. Kondisi tekstur tanahnya datar

Luas bangunan SMK Mataram 1 ± 1.796 m². yang berdiri diatas lahan ±2.960 m². Merupakan sekolah yang berdiri sejak tahun 1969 secara geografis sangat kondusif untuk kegiatan pembelajaran, karena terletak Jalan Utaman. Semua siswa secara

(2)

keseluruhan berasal dari warga setempat yang menuju arah. Jarak dengan sekolah SMK terdekat ± 600 m².

Banyak upaya dilakukan oleh sekolah, sehingga perubahan mulai kelihatan. Berbagai fasilitas mengalami pembenahan. Dua gedung utama mendapat bantuan rehap gedung di tahun 2012/2013. Kemudian di tahun 2013/2014 mendapat bantuan gedung perpustakaan lengkap beserta mebelair dan buku.

1. Keadaan Siswa SMK Mataram Semarang Tahun 2014/2015

Tabel 4.1

Keadaan Siswa SDN Candisari 1 Th. 2014/2015

No Kelas L P Jml Keterangan

1 X 120 81 201

2 XI 92 50 142

3 Xii 97 54 151

Jumlah 209 185 494

Sumber: Data yang diolah, 2014

Berdasarkan data jumlah siswa diatas, masing masing kelas sebagai kelas ideal. Dari tahun ke tahun jumlah siswa selalu seimbang hal ini disebabkan siswa yang masuk adalah warga sekitar.

2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Hasil yang diperoleh dalam observasi penelitian ini berupa: data personalia tenaga kependidikan, meliputi nama, pendidikan, status, keterangan; kuali- fikasi pendidikan meliputi tingkat pendidikan, status,

(3)

dan jenis kelamin; data guru tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan meliputi jenis guru, latar pendidikan yang sesuai dan yang tidak sesuai. a. Data personalia guru dan tenaga kependidikan

SMK Mataram Semarang tahun 2014/2015 terdapat 35 guru.

b. Kualifikasi pendidikan, status, dan jenis kelamin

Tabel 4.2

Data Kualifikasi Guru

No.

Tingkat Pendidikan

Jumlah dan Status Guru

Jml GT/PNS GTT/Guru Bantu L P L P 1. S2 1 - - 1 2 2. S1 2 2 9 20 33 3. D-4 - - - - - 4. D3/Sarmud - - - - - 5. D2 - - - - - 6. D1 - - - - - 7. SMA/sederajat - - - - - Jumlah 3 2 9 21 35

Sumber: Data yang diolah, 2014

Data di atas menggambarkan tenaga pendidik di SMK Mataram semarang memiliki kualifikasi yang memadai. Terlihat semua sudah berkualifikasi sarjana. Dengan keterangan 2 orang guru sudah pasca sarjana, 33 orang guru kualifikasi sarjana.

(4)

c. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan/keahlian.

Tabel 4.3

Data Guru Tugas Mengajar Sesuai Latar Belakang Pendidikan

No. Guru J u ml a h g u ru d e n g a n lat a r b e lak a n g p e n d idik a n s e s u a i d e n g a n tu g a s men g a jar J u ml a h g u ru dg lat a r b e lak a n g pend y a n g T ID A K s e s u a i dengan tu g a s men g a jar J u ml a h SMA/D1 D2/ D3 S1/D 4 S2/S 3 D1/D 2 D3 S1/D 4 S2/S3 1. Kepala sek. - - 1 - - - 1 2. Guru Mata pelajaran - - 33 1 - - - - 34 Jumlah - - 34 1 - - - - 35

Sumber: Data yang diolah, 2013

Tabel 4.3 menggambarkan data guru dengan tugas mengajar sudah semua sesuai dengan latar belakang pendidikan.

(5)

3. Data Ruang Belajar (Kelas)

Tabel 4.4

Data Ruang Belajar/Kelas

K o n d is i

Jumlah dan ukuran

J ml . ru a n g la inn y a y g d igu n a k a n u n tu k r. K e la s (e) J u ml a h r u a n g y g d igu n a k a n u . R . K e la s (f )=( d +e ) U k u ra n 7 x 8 m 2 (a) U k u ra n > 6 3 m 2 (b) U k u ra n < 7 x 5 m 2 ( c ) J u ml a h ( d ) =( a +b +c ) Baik 18 - 2 20 20 - Rsk ringan - - - - Rsk sedang - - - - Rsk Berat - - - - Rsk Total - - - - Keterangan kondisi: Baik Kerusakan < 15% Rusak ringan 15% - < 30% Rusak sedang 30% - < 45% Rusak berat 45% - 65%

Sumber: Data yang diolah, 2014

Tabel 4.4 menggambarkan ruang belajar yang dimiliki oleh SMK Mataram Semarang dalam katagori baik adalah 20 ruang, sehingga ruang belajar memiliki kriteria layak untuk proses pembelajaran.

(6)

4. Data Ruang Belajar Pendukung

Tabel 4.5

Data penunjang belajar

Jenis Ruangan Jumlah

(buah)

Ukuran

(pxl) Kondis*)

Perpustakaan 1 8 x 7 Baik

Kegiatan siswa 1 7 x 5 Baik

Sumber: Data yang diolah, 2013

Ruang pendukung pembelajara di SMK Mataram Semarang terdiri dari perpustakaan, dan ruang kegiatan siswa.

5. Prestasi Akademik UN 3 Tahun Terakhir

Tabel 4.6

Data Prestasi Akademik UN

No Ta hun P elaja ra n Rata-rata UN B hs Indon e sia P roduk tif Mate m ati ka B aha sa Inggr is Juml ah R ata -ra ta 4 mape l 1. 2011-2012 7,40 7,20 6,25 7,00 27,85 6,96 2. 2012-2013 7,50 7,25 6,40 6,75 27,90 6,98 3. 2013-2014 7,80 7,75 6,75 6,90 29,20 7,30

(7)

Data hasil UN dalam kurun waktu 3 tahun terakhir merangkak naik meskipun sedikit-sedikit. Data tersebut menunjukkan kemajuan hasil kenerja guru tiap tahun yang meningkat. Hasil yang dicapai bukan sebuah pekerjaan sesaat, tatapi melalui beberapa fase. Kunci peningkatan ini juga menyangkut supervisi akademik. Melalui kegiatan tersebut potensi guru ada perubahan yang lebih maju. Meningkatnya kinerja guru ini akan ditunjukkan hasil kinerjanya. Salah satunya adalah prestasi yang diperoleh siswa melalui ujian nasional. Catatan bahwa mata pelajaran bahasa ingris di tingkat sekolah dasar tidak termasuk dalam ujian nasional. Data tersebut dicantumkan sebagai rambu-rambu untuk mengikuti pembelajaran di sekolah lanjutannya.

4.2 Hasil Penelitian

Data-data yang sudah disajikan dan dipaparkan sebagai bahan pijakan dalam temuan hasil penelitian. Temuan hasil penelitian yang didapat meliputi: hasil perencanaan supervisi akademik untuk peningkatan kinerja guru; hasil implementasi supervisi akademik untuk peningkatan kinerja guru; dan hasil umpan balik supervisi akademik untuk peningkatan kinerja guru.

(8)

4.2.1 Perencanaan Supervisi Akademik

Rencana yang digunakan dalam pengelolaan Supervisi akademik di SMK Mataram Semarang dilakukan dengan cara mengkoordinasikan kepada semua guru untuk menentukan jadwal rencana supervisi akademik. Dengan melihat kalender pendidikan yang ada, dan menyiapkan buku-buku sebagai sarana yang mendukung yang diperlukan. Kegiatan kongkritnya berupa menyusun program Supervisi akademik, evaluasi pelaksanaan pembelajar-an serta menyusun program umppembelajar-an balikpembelajar-an. Sedangkan mekanismenya melalui rapat guru, Yaitu guru diundang untuk mensosialisasikan program supervisi yang akan dilakukan oleh kepala sekolah.

Pelaksanaan penyusunan program perencanaan supervisi tersebut tiap awal tahun pelajaran. Pada saat menyusun program supervisi, guru-guru sudah mempunyai tugas menyusun program pembelajaran. Guru dilibatkan penyusunan program dan jadwal supervisi, agar guru menjadi paham mengenai supervisi akademik ini. Penyusunan program supervisi dilakukan kepala sekolah dalam bentuk tabel yang berisi nama guru, mengampu dan kelas. kepala sekolah selalu menyempatkan dua kali mensupervisi dalam satu bulan. Supervisi yang dilakukan ini terkadang mendadak tetapi terkadang sudah disosialisasikan terlebih dahulu sesuai dengan situasi dan kondisi.

(9)

Kepala sekolah dalam menyusun laporan mengenai hasil evaluasi dan melihat umpan balik, artinya buku-buku sebagai sarana dalam supervisi ini untuk melihat kinerja guru dalam pembelajaran. Cara mengelola sarana yang efektif untuk mendukung perencanaan supervisi akademik adalah senantiasa dilaksanakan dengan mengisi buku-buku secara rutin dan berkesinambungan. Maksudnya agar dapat bermanfaat secara optimal, baik bagi kepala sekolah atau guru. Sarana yang digunakan dalam mendukung program Supervisi akademik antara lain: program supervisi, buku kunjungan kepala sekolah/buku supervisi, buku tamu kelas, buku program supervisi kelas, buku pesan dan kesan. Semua itu dibuat dan digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan pengelolaan supervisi akademik yaitu peningkatan mutu pendidikan agar lebih bermakna dan bermanfaat bagi kinerja guru ke depannya.

Perolehan hasil wawancara diketahui bahwa supervisi akademik di SMK Mataram Semarang, sebagai bagian dari proses manajemen. Kegiatannya didahului dengan perencanaan setiap awal awal semester. Program perencanaan supervisi disusun oleh kepala sekolah disampaikan kepada sasaran supervisi yaitu guru–guru dan siswa. Teknik pelaksanaannya dengan diumumkan secara lisan dalam forum pembinaan. Hal ini dikemukakan oleh Sri Sugiyanto, S.Pd, M.Si selaku kepala sekolah, adalah sebagai berikut:

(10)

“Kegiatan rencana program yang digunakan dalam pengelolaan supervisi akademik di SMK Mataram Semarang ini, dilakukan dengan cara koordinasi kepada semua guru. Hal ini dilakukan untuk menentukan jadwal rencana program supervisi akademik dengan melihat kalender pendidikan yang sudah ada, dan menyiapkan buku-buku sebagai sarana yang dapat mendukung kegiatan tersebut”.

“Perencanaan dalam supervisi akademik di SMK ini kegiatan kongkritnya yaitu berupa menyusun program supervisi akademik, evaluasi pelaksanaan pembelajaran serta menyusun program umpan balikan, sedangkan mekanismenya melalui rapat dewan guru”.

“Dalam program supervisi akademik ini, saya selalu menyusun program perencanaan supervisi itu di awal semester. Pada saat saya menyusun program supervisi, guru-guru sudah mempunyai tugas menyusun program pembelajaran, dan itu merupakan tugas dan tanggung jawab seorang guru”.

“Penyusunan program supervisi ini dalam bentuk tabel yang berisi nama guru, mata pelajaran dan kelas. Saya selalu menyempatkan minimal dua kali tiap tahun untuk mensupervisi. Pelaksanaan supervisi yang saya lakukan ini bervariatif, terkadang mendadak tetapi terkadang sudah saya sosialisasikan sesuai dengan situasi dan kondisi”.

Mengenai perencanaan supervisi akademik di SMK Mataram Semarang, salah satu guru juga diwa-wancarai untuk mengkroscek apa yang dikatakan oleh kepala sekolah. Seperti diungkapkan oleh Reno Herowati selaku guru bahasa Inggris mengatakan:

“Dalam perencanaan, guru juga diajak membuat kesepakatan dalam penyusunan program dan jadwal supervisi, karena dilibatkan, kami jadi paham mengenai Supervisi akademik ini. Walau- pun dalam pelaksanaannya kepala sekolah seringkali mendadak. Tetapi itu menandakan

(11)

bahwa kami sebagai guru harus benar-benar selalu siap untuk disupervisi. Supervisi akademik mendorong semangat kami dan dapat pula sebagai koreksi apa yang telah saya lakukan”.

Berdasarkan hasil observasi dokumen mengenai perencanaan program supervisi di SMK Mataram Semarang terdapat jadwal supervisi untuk masing-masing guru.

Dalam perencanaan supervisi di SMK Mataram Semarang, dibutuhkan sarana yang akan digunakan dalam kegiatan supervisi. Sarana meliputi buku kunjungan supervisi, buku tamu kelas, buku program supervisi kelas, buku pesan dan kesan. Hasil wawancara dengan Sri Sugiyanto, S.Pd, M.Si sebagai kepala sekolah terkait sarana tersebut adalah sebagai berikut:

“Sarana yang digunakan dalam mendukung program Supervisi akademik antara lain program supervisi, buku kunjungan Kepala Sekolah/buku supervisi, buku tamu kelas maupun buku tamu guru mapel, buku program supervisi kelas, buku pesan dan kesan”.

“Dengan adanya sarana ini sangat membantu saya dalam menyusun laporan mengenai hasil evaluasi-nya nanti dan melihat umpan balikevaluasi-nya, artievaluasi-nya buku-buku tersebut yang berfungsi sebagai sarana dalam supervisi ini mampu melihat kinerja guru dalam pembelajaran”.

Berdasarkan hasil observasi dalam bentuk dokumen mengenai sarana dalam format buku laporan program bulanan/pembinaan supervisi di SMK Mataram Semarang dapat dilihat pada tabel berikut:

(12)

Tabel 4.7

Program Pembinaan Supervisi SMK Mataram Semarang No Hari/ Tgl Sasaran Ket KLS Mata Pelajaran Aspek yang disupervisi 1 3/8/1 4

XII Bhs. Jawa KBM + Sikap tuntas 2 5/8/1 4 XI PPKn KBM + Kepribadian tuntas 3 10/8/ 14 IX I P S KBM +Motivasi tuntas 4 12/9/ 14 X Matematik a KBM + pengemb. tuntas 5 13/9/ 14 XI Bhs.Indon esia Konsep + Pola pkr tuntas 6 17/9/ 14 X I P A Struktur+Teknolo gi tuntas 7 19/9/ 14 XII Bhs.Inggri s KBM+kerjasama tuntas 8 24/9/ 14 X Pend.Aga ma KBM+Pny.Lapor an tuntas 9 27/9/ 14

X Olah raga KBM+Giat tuntas

Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah SMK Mataram Semarang layanan dan bantuan kepada guru-guru, tujuannya agar dapat mengembangkan situasi pembelajaran yang dilakukan guru di kelas. Selain itu juga untuk mengkoordinasi,

(13)

menstimulasi, mendorong ke arah partumbuhan profesi guru disamping untuk memperbaiki proses. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berupa: perencanaan tujuan, perencanaan waktu, perencana-an tempat, dperencana-an perencaperencana-an instrument. Dari keempat hasil tersebut perlu dikembangkan sesuai situasi pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.

4.2.2 Implementasi Supervisi Akademik

Kegiatan perencanaan yang disusun kemudian diimplentasikan untuk peningkatan kinerja guru. Langkah kongkrit implementasi supervisi akademik dilakukan dengan cara: kunjungan kelas, observasi pembelajaran, dan administrasi guru, selanjutnya dikomunikasikan dengan guru yang bersangkutan. Bila diperlukan kepala sekolah turut memberikan solusi demi keberhasilan pembelajaran. Secara berkala diadakan rapat mengevaluasi pelaksanaan supervisi akademik.

Metode atau teknik-teknik yang digunakan dalam supervisi pembelajaran di SMK Mataram Semarang berbeda-beda untuk masing-masing guru yaitu pendekatan direktif dan non direct. Bagi guru yang tingkat abstraksinya rendah dan mempunyai komitmen rendah, supervisi dilakukan dengan pendekatan direktif. Hal yang dilakukan sebagai kepala sekolah pada pendekatan ini adalah memberi contoh konkrit dan petunjuk maupun frekuensi supervisi yang lebih banyak dari guru yang lain.

(14)

Kepala sekolah dalam melakukan supervisi sering melakukan dengan cara mengkomunikasikan diluar kelas, selanjutnya masuk kelas mengamati proses pembelajaran selama satu jam pelajar. Pelaksanaan supervisi sesuai dengan jadwal, terkadang dilakukan secara mendadak langsung masuk kelas dan menanyakan RPP kepada guru. Yang ditanyakan RPP yang meliputi materi, metode pembelajaran dsb. Berikutnya kepala sekolah melakukan pengamatan proses pembelajaran, dan mengecek apakah pembelajaran yang guru lakukan sudah sesuai dengan RPP, atau apakah dalam pembelajaran tersebut ada pengembangan dari guru.

Supervisi dilakukan terkadang dari luar kelas untuk melihat guru dalam melakukan pengelolaan pembelajaran, tujuannya untuk melakukan monitoring administrasi kelas. Metode yang dilakukan bervariatif disesuaikan dengan karakteristik guru-guru. Untuk guru senior kepala sekolah selalu mengadakan percakapan pribadi tentang merumuskan masalah, tentang bagaimana melakukan pembelajaran yang baik. Dalam percakapan ini guru tersebut juga diajak untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran, untuk guru yang lain kepala sekolah melakukan kunjungan kelas.

Selain teknik percakapan pribadi juga dilaksana- kan secara kelompok. Supervisi administrasi pembela- jaran dilakukan melalui pembinaan rutin, tekniknya semua administrasi dikumpulkan ke ruang kepala

(15)

sekolah, selanjutnya memberikan komentar dalam dokumen administrasi tersebut. Untuk supervisi akademik terkait aspek administrasi kelas, semuanya dikumpulkan ke ruang kepala sekolah. Setelah dilihat kepala sekolah dan ditandatangani kemudian dikembalikan kepada guru–guru. Pada saat pembinaan kepala sekolah mengomentari kesimpulan peyusunan perangkat pembelajaran oleh guru secara umum dengan kekurangan-kekurangannya. Setelah dilihat dan diteliti satu persatu kemudian dilakukan resume masing–masing guru, baik kekurangan atau kelebihannya untuk menentukan bagian mana guru tersebut perlu disupervisi. Dalam pembinaan kepada guru-guru, kepala sekolah menyampaikan hasil koreksi supervisi administrasi pembelajaran yang disusun oleh guru secara global.

Pelaksanaan Supervisi akademik di SMK Mataram Semarang dilakukan dengan cara observasi pembelajaran, kemudian berkomunikasi dengan guru yang bersangkutan. Hasil wawancara mengenai hal tersebut dikemukakan oleh Peni Puspitorini selaku guru Fisika, sebagai berikut:

“Langkah kongkrit pelaksanaan supervisi akade- mik yang dilakukan oleh kepala sekolah di SMK ini dengan cara kunjungan kelas, observasi

pembelajaran, administrasi guru, kemudian

dikomunikasikan dengan guru yang bersangkutan.

Kepala sekolah memberikan solusi demi

keberhasilan pembelajaran. Secara berkala

diadakan rapat mengevaluasi pelaksanaan

(16)

“Caranya dilaksanakan sesuai jadwal/rencana program supervisi akademik yang telah dikomu-nikasikan kepada guru-guru terlebih dahulu”.

Kepala sekolah dalam hal juga mengatakan:

“Dalam pelaksanaannya saya atur dengan jadwal yang telah disusun, kemudian saya mengadakan kunjungan kelas dan observasi langsung dengan pendekatan direktif dan non direktif”.

Komunikasi kepala sekolah pada waktu akan melakukan supervisi dilakukan secara akrab dan menerapkan pola hubungan kerja sama. Hal ini terungkap dalam penuturan bapak Ahmad Ridwan, selaku Guru Otomotif sebagai berikut:

“Kepala sekolah dalam melakukan supervisi akademik kepada saya, dilakukan dengan cara mengkomunikasikan diluar kelas. Setelah itu kepala sekolah masuk ke kelas dan mengamati proses pembelajaran selama satu jam pelajaran”.

Dilanjutkan lagi mengenai pelaksanaan super-visi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah juga dituturkan oleh Ibu Maya Riskyana S. Selaku guru Jasa Boga sebagai berikut:

"Pada saat menyupervisi kepada saya, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam rapat. Akan tetapi terkadang kepala sekolah juga melakukan secara mendadak langsung masuk kelas dan menanyakan RPP kepada saya. Pertanyaannya berkaitan dengan RPP meliputi materi, metode pembelajaran dsb. Selanjutnya berkomunikasi dan mendapat jawaban apa saja yang saya lakukan saat itu. Kepala sekolah melakukan pengamatan proses pembelajaran dan mengecek, apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan RPP, dan jawaban

(17)

yang saya kemukakan adalah dalam pembelajaran tersebut ada pengembangan dari saya"

Berkaitan dengan apa yang dikemukakan Maya Riskyana S., bahwa perilaku kepala sekolah dalam supervisi tidak selamanya seperti yang dituturkan di atas. Adakalanya kepala sekolah dalam melaksanakan hanya melakukan pengamatan di lingkungan sekitar kelas yaitu dengan melakukan pengamatan tentang pengelolaan kelas. Sesuai penuturan ibu Siti Maisaroh guru Matematika sebagai berikut:

"Kepala sekolah pada saat melakukan Supervisi akademik di SD ini, terkadang hanya dengan mengelilingi kelas. Dari luar kelas beliau melihat saya dalam melakukan pengelolaan pembelajaran. Menurut saya hal ini mungkin dikaitkan dengan tujuan supervisi yang dilakukan kepala sekolah dalam melakukan monitoring dan administrasi kelas".

Pelaksanaan Supervisi akademik oleh kepala sekolah di SMK Mataram Semarang menggunakan metode yang bervariasi, karena guru–guru mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. seperti yang diungkapkan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

”Metode yang saya lakukan sesuaikan dengan karakteristik guru-guru. Saya tidak menggunakan metode yang sama untuk semua guru. Pelaksana- an supervisi guru senior, saya selalu mengadakan percakapan pribadi, Caranya, saya ajak berdiskusi untuk merumuskan masalah tentang bagaimana melakukan pembelajaran yang baik. Dalam perca- kapan ini, guru senior juga memberi solusi untuk memecahkan masalah–masalah yang terjadi dalam pembelajaran. Bagi guru yang lain saya melaku- kan kunjungan kelas sudah cukup bagus.

(18)

“Saya memperhatikan pendapat guru tentang masalah pembelajaran, kemudian saya mengemu- kakan pandangan mengenai masalah pembelajar- an yang dihadapinya. Saat yang demi-kian inilah terjadi komunikasi yang melibatkan guru dan saya sehingga diperoleh kesepakatan tentang tanggung jawab. Selanjutnya, bagi guru yang tingkat abstraksinya rendah dan komitmen rendah, supervisi dilakukan dengan pendekatan direktif. Hal yang saya lakukan sebagai kepala sekolah pada pendekatan ini adalah memberi contoh konkrit dan petunjuk maupun frekuensi supervisi yang lebih banyak dari guru yang lain”.

Mengenai penggunaan metode yang bervariasi, pada pelaksanaan, saya kroscekkan dengan pendapat guru. Hasil wawancara mengenai hal itu disampaikan oleh Bu Dian Ayu sebagai berikut:

"Kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik dengan tehnik atau metode yang berbeda-beda untuk semua guru. metode atau teknik tersebut disesuaikan dengan pengalaman guru yang ada di sini".

Berdasarkan hasil observasi dokumen mengenai pelaksanaan supervisi akademik di SMK Mataram Semarang diketahui bahwa kepala sekolah juga melakukan monitoring mengenai administrasi kelas yang dilaku-kan oleh guru. Hasil wawancara dengan Sri Sugiyanto, S.Pd, M.Si sebagai kepala sekolah SMK Mataram Semarang mengenai monitoring tersebut adalah sebagai berikut:

“Selain penggunaan tehnik percakapan pribadi juga melaksanakan secara kelompok. Dengan mengadakan pembinaan secara kelompok, biasa-nya saya tekankan pada supervisi administrasi pembelajaran. Mengenai aspek ini dapat anda lihat

(19)

dalam dokumen notulen rapat supervisi. Supervisi administrasi pembelajaran saya lakukan melalui pembinaan rutin. Caranya semua administrasi pembelajaran dikumpulkan ke ruang saya selanjutnya saya memberikan sedikit komentar dalam dokumen administrasi tersebut”.

Seperti penuturan Bu Nunuk (guru Otomotif) sebagai berikut:

"Untuk Supervisi akademik terkait aspek admi-nistrasi kelas, semuanya dikumpulkan ke ruang kepala sekolah. Setelah dilihat pak kepala sekolah dan ditandatangani kemudian dikembalikan kepada guru–guru. Saat pembinaan pak kepala sekolah mengomentari kesimpulan peyusunan perangkat pembelajaran oleh guru secara umum dengan kekurangan–kekurangannya”.

Penuturan yang disampaikan oleh Bu Nunuk (guru Otomotif) di atas mengenai supervisi akademik berdasarkan aspek administrasi pembelajaran dibenarkan oleh kepala sekolah dalam penuturannya sebagai berikut;

"Supervisi aspek administrasi, guru saya suruh mengumpulkan ke ruangan saya pada awal semester dan setelah saya lihat dan saya teliti satu persatu kemudian saya resume masing–masing guru, baik kekurangan atau kelebihannya untuk menentukan bagian mana guru tersebut perlu disupervisi".

Berdasarkan hasil observasi di atas, yang dila-kukan kepala sekolah sebelum meladila-kukan supervisi akademik adalah dengan mensupervisi administrasi pembelajaran guru secara kolektif atau kelompok. Kepala sekolah menggunakan cara yang akrab. Penyampaiannya kepada guru–guru terjadi komuni-

(20)

kasi dua arah. Hal tersebut sesuai dengan yang dituturkan oleh ibu Eni Utami, sebagai berikut:

"Dalam pembinaan kepada guru-guru, kepala sekolah menyampaikan hasil koreksi supervisi administrasi pembelajaran yang disusun oleh guru secara global dan sekaligus beliau mengatakan bahwa besok suatu saat akan saya adakan super-visi kunjungan kelas kepada bapak ibu guru. Dalam pertemuan tersebut ada pertanyaan-perta-nyaan walaupun hanya satu dua guru yang meng-ungkapkan sehubungan dengan akan adanya kunjungan kelas".

Wawancara dan observasi mengenai pelaksana- an supervisi akademik di atas, kepala sekolah dalam menyelesaikan masalah pembelajaran mengedepankan hubungan personal individual. Setelah mengadakan tatap muka dengan guru yang telah selesai disupervisi selanjutnya mendokumentasikan kegiatan supervisi. Atas dasar kesepakatan dengan guru untuk ditanda tangani bersama yang kemudian dijadikan dokumen sekolah di SMK Mataram Semarang. Supervisi dilaksanakan sesuai jadwal atau rencana program yang telah dikomunikasikan kepada guru-guru. Kepala sekolah mengatur sesuai dengan jadwal yang tersusun, kemudian mengadakan kunjungan kelas dan observasi. Implementasi supervisi akademik ini berupa kegiatan kunjungan kelas secara rutin, melakukan kegiatan yang melibatkan guru dan siswa, pelaksanaan penataran dan worksoap kurikulum baru, penilaian kinerja guru dan reward yang dijanjikan

(21)

4.2.3 Umpan Balik Supervisi Akademik

Umpan balik dalam pelaksanan supervisi akademik di SMK Mataram Semarang adalah mengkomunikasikan hasil supervisi kepada guru. Hal ini sebagai feedback untuk memperbaiki kekurangan dengan tindak lanjutnya. Dengan adanya umpan balik tersebut diharapkan ada perbaikan proses pembelajar-an. Perbaikan akan terlihat pada peningkatan mutu pembelajaran, peningkatan pelayanan siswa pada proses pembelajaran dan meningkatnya hasil peroleh-an hasil belajar. Setelah disupervisi guru dipperoleh-anggil di ruang kepala sekolah diajak berdiskusi mengenai hasil pelaksanaan supervisi, dimotivasi dan dikirim ke penataran sampai tingkat propinsi. Pembicaraan di ruang kepala sekolah pada saat supervisi diajak diskusi mengenai apa saja kekurangan ketika guru mengajar. Kepala sekolah kemudian memberikan balikan berupa masukan berdasarkan temuan-temuan atas kekurangan ketika guru mengajar.

Kepala sekolah memberikan balikan dalam bentuk informasi untuk mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran di SMK Mataram Semarang, dengan harapan kedepannya akan ada perubahan lebih baik. Tindak lanjut hasil supervisi dilakukan oleh kepala sekolah dapat berupa penguatan, meganalisa pencapaian tujuan pengajaran, menganalisa target keterampilan pembelajaran, menyimpulkan hasil dari apa yang diperolehnya selama supervisi akademik, mendorong guru untuk merencanakan latihan-latihan,

(22)

sekaligus menetapkan rencana berikutnya. Pengiriman penataran-penataran untuk beberapa guru yang dalam pelaksanaan supervisi dirasa perlu untuk mengikutinya.

Hasil supervisi akademik di SMK Mataram Semarang merupakan hasil pelaksanaan supervisi masing–masing guru. Sedangkan tindak lanjutnya merupakan rangkaian pembicaraan kepala sekolah dengan guru yang disepakati keduanya. Selanjutnya keduanya menanda tangani untuk dijadikan dokumen sekolah. Umpan balik dilakukan dengan cara memotivasi. Gunanya untuk mendorong guru agar melaksanakan proses pembelajaran lebih baik. Umpan balik ini digunakan oleh kepala sekolah untuk memotivasi guru agar siswa asuhannya mencapai prestasi belajar yang meningkat. Umpan balik diberikan oleh kepala sekolah secara langsung setelah kepala sekolah selesai mela-kukan supervisi, agar guru masih teringat akan permasalahan pembelajaran yang ditemukan pada waktu disupervisi oleh kepala sekolah.

Pelaksanaan umpan balik dilakukan secara individual. Dimana tempat duduk saling berhadapan dengan kepala sekolah. Kegiatan tersebut dilakukan pada akhir semester. Dengan tujuan untuk melihat kinerja guru dalam satu semester tersebut. Pada saat pelaksanaan tersebut kepala sekolah dan guru mem-bicarakan mengenai kinerja guru yang disupervisi. Diskusi tersebut membahas mengenai masalah yang

(23)

berkaitan dengan pembelajaran, dari mulai pengguna- an media, metode, penilaian, dan inovasi yang dilakukan guru beserta kendala yang dihadapinya.

Dengan adanya umpan balik ini diharapkan dapat memperbarui proses pembelajaran yang diingin-kan. Perbaikan proses pembelajaran dan meningkat-nya mutu pembelajaran yaitu dengan terlihatmeningkat-nya peningkatan pelayanan siswa pada proses pembela-jaran dan meningkatnya hasil perolehan hasil belajar. Hasil wawancara mengenai umpan balik ini diungkap-kan oleh Ibu Susilowati sebagai berikut;

"Setelah disupervisi saya dipanggil di ruang kepala sekolah. Padahal pada waktu disupervisi saya merasa grogi karena saya guru yunior di sekolah ini. Tetapi akhirnya saya merasa biasa, karena pada saat pak kepala sekolah menyampaikan hasil pelaksanaan supervisi banyak diberi motivasi.

Menjanjikan pada saya untuk mengikuti

penataran.

Umpan balik hasil supervisi akademik dilakukan oleh kepala sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran. Hal yang dilakukan oleh kepala sekolah dapat bersifat informasi, seperti diungkapkan oleh pak Ali Sucipto guru P. Seni sebagai berikut ini:

"Setelah disupervisi selesai, saya dipanggil ke ruang kepala sekolah. Begitu duduk saya diajak berdiskusi mengenai apa saja kekurangan ketika saya mengajar. Beliau memberikan tanggapan berupa masukan berdasarkan temuan-temuan atas kekurangan ketika saya mengajar tadi "

(24)

Umpan balik yang disampaikan oleh kepala sekolah tersebut merupakan balikan dalam bentuk informasi untuk mempengaruhi kualitas hasil pem-belajaran di SMK Mataram. Dengan supervisi dapat menambah motivasi untuk meningkatkan kinerja guru. Terlihat dari tingkat kehadiran guru, baik di sekolah maupun di kelas. Hasil pemantauan kepala sekolah sudah menunjukkan adanya peningkatan kinerja, yang dibuktikan dengan kenaikan prosentase tingkat kehadiran guru.

Berdasarkan studi dokumen yang dilakukan peneliti, bahwa dokumen hasil supervisi akademik di SMK Mataram Semarang merupakan hasil pelaksanaan supervisi masing–masing guru. Sedangkan tindak lanjutnya merupakan rangkaian pembicaraan kepala sekolah dengan guru yang disepakati keduanya. Selanjutnya keduanya menanda tanganinya untuk kemudian dijadikan dokumen sekolah.

Dalam observasi diketahui bahwa pelaksanaan umpan balik dilakukan secara individual. Pelaksanaannya dilakukan dengan duduk saling berhadapan antara guru dan kepala sekolah. Diskusi tersebut membahas mengenai masalah yang berkaitan dengan pembelajaran, Dari mulai penggunaan media, metode, penilaian, dan inovasi yang dilakukan guru beserta kendala yang dihadapinya. Ibu Sri Handayani guru Biologi, mengatakan:

(25)

“Umpan balik juga diberikan oleh kepala sekolah untuk mengubah kinerja kami para guru. Biasanya diberikan kepada guru tidak segera, setelah guru disupervisi karena bila diberikan secara langsung kadang guru malah merasa dikritik atau dicari kesalahan–kesalahannya dalam melakukan pekerjaannya pada pembelajaran”

Secara keseluruhan proses kegiatan Umpan balik atau feedback hasil supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah di SMK Mataram Semarang dapat dirangkum atau digambarkan dalam skema gambar sebagai berikut:

Gambar 4.2

Skema balikan hasil supervisi Sumber: Hasil wawancara, 2014

Umpan balik diberikan kepada guru tidak segera setelah guru disupervisi karena bila diberikan secara langsung kadang guru merasa dikritik atau dicari kesalahan–kesalahannya dalam melakukan pekerjaan- nya dalam pembelajaran. Dari wawancara dan observasi mengenai umpan balik supervisi akademik,

Umpan balik Kondisi awal guru Proses pembelajaran Hasil yang diharapkan Umpan balik

(26)

dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara komunikasi, memberikan masukan mengenai masalah yang diha-dapi oleh guru selama proses pembelajaran. Dalam umpan balik ini juga ditemukan faktor-faktor yang dapat memberi dukungan terhadap pelaksanaan supervisi akademik di SMK Mataram Semarang, diantaranya sarana prasarana yang cukup lengkap, latar belakang pendidikan guru yang tinggi, serta suasana kekeluargaan yang baik.

Pada pokok umpan balik, hasil penelitian ini berupa pemberian penguatan, kepuasan, motivasi, kerja sama, intervensi memberi bantuan didaktis atau bimbingan, supervisi terhadap diri sendiri dan diberi pengetahuan tambahan. Tindak lanjut hasil supervisi akademik berupa penguatan, meganalisa pencapaian tujuan pengajaran, menganalisa target keterampilan pembelajaran, menyimpulkan hasil dari apa yang diperolehnya selama supervisi akademik, mendorong guru untuk merencanakan latihan-latihan, sekaligus menetapkan rencana berikutnya.

4.3 Pembahasan

Temuan-temuan hasil penelitian sudah dikelom-pokkan sesuai dengan porsinya masing-masing. Selan-jutnya temuan tersebut akan dibahas sesuai dengan rinciannya, adalah sebagai berikut: perencanaan

(27)

supervisi akademik; implementasi supervisi akademik; dan umpan balik supervisi akademik

4.3.1 Perencanaan Supervisi Akademik

Perencanaan merupakan sejumlah keputusan yang menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan mengandung dua unsur yaitu tujuan dan pedoman. Sebuah perencanaan supervisi akan menjadi pedoman kepala sekolah dalam mem-berikan arahan. Pelaksanaan supervisi memuat tuju-an, sasaran yang jelas dan mudah dipahami oleh guru yang menjadi sasaran supervisi. Supervisi akademik dalam pemahaman kepala sekolah merupakan kewa-jiban kepala sekolah. Kewakewa-jiban kepala sekolah adalah mengkomunikasikan perencanaan kepada guru-guru, dengan asumsi baik waktu, metode, maupun sasaran disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Dari temuan penelitian diketahui bahwa tujuan supervisi akademik di SMK Mataram Semarang adalah untuk memberikan layanan dan bantuan kepada guru-guru dalam mengembangkan situasi pembelajar- an yang dilakukan guru di kelas. Proses manajemen- nya didahului dengan perencanaan setiap awal tahun pelajaran oleh kepala sekolah. Adapun dalam program perencanaan supervisi yang disusun disampaikan kepada sasaran supervisi yaitu guru–guru dan siswa. Caranya dengan diumumkan secara lisan dalam forum pembinaan. Salah satu agendanya berupa penentuan jadwal supervisi yang disesuaikan dengan kalender

(28)

akademik. Pelaksanaannya berdasarkan program yang telah disusun dan disepakati bersama dengan seluruh pihak sekolah. Perencanaan sarana yang digunakan dalam supervisi akademik di SMK Mataram Semarang berupa pembuatan format supervisi akademik, gunanya untuk mencatat apa saja yang dilihat selama pelaksanaan pembelajaran secara sistematis.

Hasil penelitian diatas mendukung temuan dalam jurnal internasional berjudul Supervision as Professional Development: Compatible or Strange Bedfellows in the Policy Quest for Increased Student Achievement oleh Rucinski and Hazi (2007: 3) yang menyatakan bahwa supervisi merupakan usaha evalu-asi guru yang berguna untuk meningkatkan kualifikasi guru tersebut sebagai tenaga pengajar. Proses tersebut berlangsung secara berjangka atau bertahap yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam rangka peningkatan pembelajaran siswa di kelas melalui guru yang disupevisi. Penelitian terdahulu memiliki perbedaan dengan penelitian ini yang terletak pada fokus penelitiannya, sedangkan persamaannya adalah sama-sama membahas cara peningkatan profesionalisme guru melalui suatu pembinaan dalam bentuk supervisi.

Berdasarkan temuan penelitian ini dalam peren-canaan mengenai waktu, tempat, dan instrument ataupun sarana yang digunakan dalam supervisi akademik di SMK Mataram Semarang adalah berupa jadwal yang berisi waktu, sasaran, tempat dan jenis

(29)

kegiatan; buku supervisi; dan daftar hadir guru. Semua itu dibuat dan digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan pengelolaan supervisi akademik yaitu peningkatan kinerja guru agar lebih bermakna dan bermanfaat. Cara mengelola yang efektif sarana tersebut adalah senantiasa dilaksanakan dengan mengisi buku-buku secara rutin dan berkesinambung- an. Sarana ini sangat membantu dalam menyusun laporan mengenai hasil evaluasinya dan melihat umpan baliknya, artinya buku-buku tersebut mampu melihat kinerja guru dalam pembelajaran.

4.3.2 Implementasi Supervisi Akademik

Hasil penelitian ini menemukan bahwa pelaksa-naan supervisi akademik di SMK Mataram Semarang dilakukan dengan cara observasi dan kemudian ber-komunikasi dengan guru yang bersangkutan. Langkah kongkrit pelaksanaan supervisi akademik di SMK ini yaitu dengan cara kunjungan kelas, observasi pembe-lajaran, administrasi guru, yang kemudian dikomuni-kasikan dengan guru yang bersangkutan. Secara berkala diadakan rapat untuk mengevaluasi pelaksa- naan supervisi akademik, sedangkan pelaksanaan supervisi akademik di SMK Mataram Semarang sesuai jadwal atau rencana program yang dikomunikasikan kepada guru-guru.

Sistem kegiatannya, kepala sekolah masuk ke dalam kelas dan menanyakan RPP kepada guru yang berkaitan dengan materi dan metode pembelajaran.

(30)

Setelah berkomunikasi dan mendapat jawaban apa saja yang guru lakukan saat pembelajaran, berikutnya kepala sekolah melakukan pengamatan proses pembelajaran dan mengecek apakah pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan RPP atau ada pengembangan yang dilakukan oleh guru. Terkadang pelaksanaan supervisi akademik dilakukan hanya disekitar lingkungan kelas. Kepala sekolah melakukan supervisi berupa pengamatan mengenai pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru ketika pembelajaran berlangsung. Pola yang dilakukan dalam pelaksanaan supervisi akademik adalah berdasarkan pola hubungan kerja sama antara kepala sekolah dengan guru.

Temuan penelitian juga menemukan bahwa metode yang dilakukan dalam supervisi akademik di SMK Mataram Semarang disesuaikan dengan karakteristik guru-guru yang ada. Contohnya guru yang senior diajak diskusi tentang merumuskan masalah, bagaimana melakukan pembelajaran yang baik. Dalam percakapan ini guru tersebut juga diajak untuk memecahkan masalah–masalah yang terjadi dalam pembelajaran, untuk guru yang lain dilakukan dengan kunjungan kelas .

Kepala sekolah mengemukakan pandangan mengenai masalah pembelajaran yang dihadapinya. Pada kesempatan inilah terjadi komunikasi yang melibatkan guru dan kepala sekolah sehingga disepakati tentang tanggung jawab antara kepala

(31)

sekolah sebagai supervisor dan guru yang disupervisi. Selanjutnya bagi guru yang tingkat abstraksinya rendah dan mempunyai komitmen rendah, supervisi dilakukan dengan pendekatan direktif. Hal yang dila-kukan kepala sekolah pada pendekatan ini adalah memberi contoh konkrit dan petunjuk maupun freku-ensi supervisi yang lebih banyak dari guru yang lain. Namun intinya adalah komunikasi untuk mendisku- sikan masalah pembelajaran secara dua arah antara kepala sekolah dan guru. Demikian pula perhatian kepada murid untuk meningkatkan konsentrasi belajarnya agar seimbang yaitu guru dan murid sama-sama aktif dalam kegiatan belajat mengajar.

Hasil temuan penelitian diatas hampir sama dengan penelitian Journal Effectiveness of the blended Supervision model: a case study of Student teachers learning to teach in High schools of Zimbabwe oleh Mutandwa, Muropa and Gadzirayi (2007: 11) yang menjelaskan menjelaskan bahwa model supervisi merupakan upaya mengkolaborasikan atau mencam- purkan model tutorial guru dan murid dalam pembela- jaran. Metode ini banyak memfokuskan pada aktivitas diskusi. Perbedaannya terletak pada subjek yang melakukan supervisi, yaitu apabila dalam penelitian terdahulu yang melakukan supervisi adalah guru terhadap siswa, sedangkan pada penelitian ini adalah kepala sekolah terhadap guru. Persamaannya adalah penggunaan metode kualitatif dan pembahasan meto-

(32)

de supervisi dengan cara hubungan kerja sama atau diskusi.

Aspek administrasi dalam pelaksanaan supervisi akademik di SMK Mataram Semarang dilakukan untuk mengetahui administrasi kelas yang dikerjakan oleh guru. Untuk supervisi akademik terkait aspek admi-nistrasi kelas, mekanisme adalah semua dokumen mengenai administrasi kelas dikumpulkan ke ruang kepala sekolah, setelah diobservasi oleh kepala seko-lah dan ditandatangani kemudian dikembalikan kepa-da guru–guru. Kepala sekolah saat memberikan pem-binaan peyusunan perangkat pembelajaran oleh guru secara umum dengan kekurangan-kekurangannya. Dalam pelaksanaan supervisi akademik di SMK Mataram Semarang pada aspek administrasi kelas dilakukan secara individual atau kelompok. Hasil pelaksanaan supervisi akademik dicatat dalam buku laporan super-visi sekolah.

Selain mensupervisi aspek pembelajaran sendiri juga membahas mengenai aspek administrasi kelas. Hal ini dilakukan oleh kepala sekolah secara berkala dengan tujuan melakukan monitoring atau pengawas-an secara terus menerus. Kepala sekolah sebagai administrator mempunyai kewajiban dalam melakuk- an supervisi akademik dan monitoring terhadap administrasi pembelajaran secara teratur yang bertu- juan untuk mengurangi benturan SDM yang dikelola, baik secara vertikal maupun horizontal.

(33)

4.3.3 Umpan Balik Supervisi Akademik

Pertemuan umpan balik merupakan tindak

lanjut hasil supervisi yang dicatat oleh supervisor. Pertemuan ini akan memberikan hasil yang disepakati bersama oleh kedua belah pihak tentang hal-hal positif, yang sudah baik dan hal-hal yang masih perlu diperbaiki. Fungsi umpan balik supervisi akademik di SMK Mataram Semarang mengkomunikasikan hasil supervisi kepada guru sebagai feedback atau balikan untuk memperbaiki kesalahan dengan tindak lanjut-nya. Sedangkan tujuannya untuk memberi penguatan agar termotifasi merasa semangat dan puas akan hasil yang dikerjakannya.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa tindak lanjut atau umpan balik dari hasil supervisi akademik SMK Mataram Semarang yang dilakukan oleh kepala sekolah berupa pemberian penguatan, kepuasan, motivasi, kerja sama, intervensi memberi bantuan didaktis atau bimbingan, supervisi terhadap diri sendiri dan diberi pengetahuan tambahan termasuk pengiriman penataran-penataran untuk beberapa guru. Penataran ini pada akhirnya bertujuan untuk mempersiapkan skill atau kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran sehingga mampu membentuk guru professional. Tindak lanjut hasil supervisi akade- mik berupa penguatan, meganalisa pencapaian tujuan pengajaran, menganalisa target keterampilan pembela- jaran, menyimpulkan hasil dari apa yang diperolehnya

(34)

selama supervisi akademik, mendorong guru untuk merencanakan latihan-latihan, sekaligus menetapkan rencana berikutnya.

Pemanfaatan hasil supervisi akademik SMK Mataram Semarang untuk meningkatkan kinerja guru terlihat dari tingkat kehadiran guru, baik di sekolah maupun di kelas yang selalu dipantau oleh kepala sekolah dan menunjukkan adanya peningkatan kinerja. Temuan penelitian juga menyebutkan bahwa hasil supervisi akademik di SMK Mataram Semarang dalam umpan baliknya merupakan rangkaian pembicaraan kepala sekolah dengan guru yang disepakati keduanya, kemudian keduanya menandatanganinya dan dijadikan dokumen sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah berusaha melakukan motivasi terhadap guru. Umpan balik ini diberikan oleh kepala sekolah secara langsung setelah kepala sekolah selesai melakukan supervisi. Apabila sudah dikomunikasikan dan terjadi kesepakatan bersama maka tindak lanjutnya adalah sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh tiap-tiap guru.

Kepala sekolah sebagai supervisor harus mampu menciptakan hubungan harmonis, menghayati pribadi, watak, bakat dan menyesuaikan dengan sifat guru. Temuan penelitian di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Black (2003: 8) berjudul Tafe head teachers: Discourse brokers at the management/teaching interface. bahwa kemampuan manajerial kepala sekolah dalam pendidikan, salah

(35)

satunya adalah mempunyai strategi dalam memanage- men guru. Kepala sekolah merupakan kunci dalam pengelolaan tersebut. Seperti halnya kegiatan supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dalam pendidikan. Adanya supervisi ini mampu mempengaruhi kinerja guru secara berkelanjutan. Dijelaskan lebih dalam lagi mengenai pengelolaan guru dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyarakat dengan sekolahan, pengelolaan kesiswaan dan kurikulum, hal tersebut dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal. Pada pokoknya adalah faktor utama dikelola dengan baik maka komponen-komponen yang lain akan terimbas juga. Dengan demikian apabila faktor semangat guru sudah termotifasi dengan baik maka semua yang berkaitan dengan tugas guru akan menghasilkan produk yang optimal.

(36)

Gambar

Tabel  4.4  menggambarkan  ruang  belajar  yang  dimiliki  oleh  SMK  Mataram  Semarang  dalam  katagori  baik adalah 20 ruang, sehingga ruang belajar memiliki  kriteria layak untuk proses pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka memberikan kepastian kepada masyarakat yang bermaksud melaksanakan kegiatan penelitian atau praktek kerja lapangan di lingkungan Pemerintah Kota

Dampak atau manfaat yang dapat diambil dari pengenalan kembali bahasa daerah pada anak-anak sejak dini adalah: pertama, bahasa daerah terhindar dari kepunahan karena

Pada Stasiun 2 hanya ditemukan genus lamun Thalassia dengan helaian daun yang relatif kecil, dan jumlah tegakannya sedikit sehingga pada stasiun ini memiliki

Dari gambar bumi di atas garis lintang serta kedudukan benda yang bahan dan massanya sama, maka bagian gambar yang mempunyai berat terbesar ialah .... Balon yang tekanan gas di

Dalam proses penafsiran yang menggunakan perspektif teologi pembebasan, diperlukan pula wawasan yang luas terkait dengan konteks teks dan konteks hidup masa kini,

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

b) Hypertext Link. Ini mengacu pada suatu petunjuk yang terdiri dari text atau grafik yang digunakan untuk mengakses hypertext yang disimpan di Website. Teks ini

BAB IV Tindak Lanjut Hasil Monitoring dan Evaluasi Sebelumnya... Saran atau Rekomendasi ... Tindak Lanjut Hasil Monev .... Istilah tindak lanjut dalam system