• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN ULANG KEMASAN CUP KOPI INSTAN BERDASARKAN USER-CENTERED DESIGN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN ULANG KEMASAN CUP KOPI INSTAN BERDASARKAN USER-CENTERED DESIGN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN ULANG KEMASAN CUP KOPI INSTAN

BERDASARKAN USER-CENTERED DESIGN

Daniel Siswanto; Kristiana Asih Damayanti; Vilia Sutra Kusuma Dewi

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Parahyangan Catholic University,

Jalan Ciumbuleuit 94, Bandung 40141, Indonesia daniels@home.unpar.ac.id

ABSTRACT

Coffee is the favorite drink of many people. A variety of instant coffee products and ready-to-drink coffee are available on the market. However, these instant products are not in instant packaging as well. PT Torabika Eka Semesta launched Torabika Sejodoh as an instant coffee cup product. Research and redesign of Torabika Sejodoh packaging cup is conducted by applying the principles of User-Centered Design. Consumers were the research respondents through interviews. These requirement criteria underlined the questionnaires to collect consumer ratings of importance to customer attributes of the instant coffee cup packaging and customer satisfaction performance against Torabika Sejodoh cup packaging. Furthermore, several alternative packaging design were made and selection of cup Torabika Sejodoh alternative packaging designs that considered most appropriate to the needs of consumers was conducted using focus groups. Redesign of the cup packaging is adapted to consumer needs criteria as the main user of the product and rules of the applied packaging can add value to the product.

Keywords: user-centered design, importance to customer, customer satisfaction performance, focus group

ABSTRAK

Kopi merupakan salah satu minuman yang digemari banyak orang. Bermacam-macam produk kopi instan dan kopi cair siap minum beredar di pasaran. Namun produk-produk instan ini belum menggunakan kemasan yang juga instan. PT Torabika Eka Semesta meluncurkan produk Torabika Sejodoh, kopi instan yang dikemas dalam kemasan cup. Penelitian dan perancangan ulang kemasan cup Torabika Sejodoh dilakukan dengan menerapkan prinsip User-Centered Design. Konsumen kopi instan sebagai pengguna produk Torabika Sejodoh menjadi responden penelitian melalui wawancara. Kriteria kebutuhan ini mendasari pembuatan kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan penilaian konsumen tentang

i

mportance to customer atribut kemasan cup kopi instan dan customer satisfaction performance terhadap kemasan cup Torabika Sejodoh. Selanjutnya dibuat beberapa alternatif rancangan ulang kemasan cup Torabika Sejodoh dan pemilihan alternatif rancangan kemasan yang dinilai paling sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen dilakukan dengan metode focus group. Rancangan ulang kemasan cup disesuaikan dengan kriteria kebutuhan konsumen sebagai pengguna utama produk dan aturan-aturan tentang kemasan yang berlaku mampu memberi nilai tambah bagi produk.

Kata kunci: User-Centered Design, importance to customer, customer satisfaction performance, focus group

(2)

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Banyaknya aktivitas dan keterbatasan waktu mendorong banyak orang memilih segala sesuatu yang praktis, termasuk dalam memilih minuman kopi. Kopi bubuk yang harus ditambah gula dan diseduh dengan air panas sudah banyak digantikan oleh kopi instan yang dikemas dalam

sachet. Jika mie instan dapat dikemas dalam bentuk cup yang cukup diseduh dengan air panas,

maka kopi pun dapat dikemas dalam bentuk yang sama. Satu cup kopi dibuat dengan ukuran sama seperti cangkir dan berisi kopi siap seduh. Kemudahan kopi instan jika dikemas dalam bentuk cup adalah cukup buka kemasan, seduh dengan air panas dan cup bisa dibuang setelah habis dikonsumsi. Hal ini akan membantu orang yang sangat sibuk dan yang membutuhkan segala hal serba praktis. Kemasan cup mudah dibawa karena kemasan dirancang dari bahan ringan dan tidak mudah pecah.

Dalam memilih produk, konsumen sangat kritis menilai produk terutama dari kemasannya, sehingga perancangan kemasan sendiri merupakan tahap penting pada perancangan produk. Kemasan memiliki fungsi utama untuk mengawetkan dan melindungi isi di dalamnya. Fungsi lainnya adalah memberikan informasi dan citra dari isi produk yang ditawarkan sehingga menjadi daya tarik bagi konsumen. Dengan kata lain, kemasan berperan sebagai alat bersaing yang berpengaruh pada citra (image) sebuah produk dan kemampuannya menjaga isi produk tetap dalam kondisi baik.

Salah satu prinsip yang dapat digunakan dalam perancangan produk yang melibatkan konsumennya adalah User-Centered Design (UCD) yang disebut juga Human-centred Design

Process (Smith & Thorp, 2004). User-Centered Design merupakan proses perancangan yang

menjadikan pengguna produk sebagai fokus utama dengan tujuan memperoleh hasil rancangan yang mampu pakai dan memenuhi kebutuhan penggunanya. Ada beberapa metode dalam UCD yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi dari pengguna produk.

Perumusan Masalah

Kemudahan mengkonsumsi merupakan faktor penting dalam merancang kemasan produk. Selain itu, kemasan sebagai media awal komunikasi produk terhadap konsumen harus bisa melindungi isinya dengan rancangan penampilan yang menarik konsumen. Perancangan kemasan kopi instan bentuk cup memerlukan keterlibatan konsumen sebagai pengguna utamanya. Karena itu, dibutuhkan metode yang menjadikan konsumen sebagai fokus untuk mencari informasi, evaluasi produk, tujuan perancangan, dan merancang produk. Metode dalam User-Centered Design sesuai untuk menyelesaikan masalah ini karena memasukkan konsumen menjadi bagian dalam perancangan dan evaluasi produk. Dari uraian latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan perumusan masalah yang melandasi penelitian ini sebagai berikut yaitu menemukan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen terhadap kemasan cup kopi instan dan menemukan rancangan kemasan cup kopi instan yang sesuai dengan prinsip User-Centered Design. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap kemasan cup kopi instan dan merancang kemasan cup kopi instan berdasarkan prinsip User-Centered Design.  

Pembatasan dan Asumsi Penelitian

Pembatasan Masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) responden yang diambil sebagai sampel terbatas pada orang yang tinggal di Bandung yang mampu baca tulis dan mengkonsumsi kopi instan lebih dari dua kali dalam satu minggu; (2) atribut kemasan yang diteliti

(3)

adalah bentuk dan tampilannya meliputi bahan kemasan, ukuran, bentuk, warna, kemudahan penggunaan, label dan tampilan informasi pada kemasan; (3) produk yang digunakan sebagai referensi untuk penelitian adalah kopi instan Torabika dalam kemasan cup; dan (4) penelitian yang dilakukan tidak mencakup proses dan biaya produksi.

METODE

Dalam penelitian untuk memecahkan masalah dilakukan pengamatan dan studi literatur sehingga melahirkan rumusan latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kemudian pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara dan kuesioner. Setelah data diolah maka akan dihasilkan beberapa alternatif perancangan kemasan cup kopi instan berdasarkan prinsip User-Centered Design. Beberapa alternatif rancangan ini kemudian diajukan ke

Focus Group yang akan menghasilkan perancangan akhir kemasan cup. Skema metodologi

penelitian secara keseluruhan ada pada Gambar 1.

User-Centered Design

User-Centered Design (UCD) merupakan suatu filosofi dan proses. Filosofi yang

menempatkan manusia (yang berhubungan dengan produk) sebagai fokus utama. UCD merupakan proses yang mengutamakan faktor kognitif seperti persepsi, ingatan, pembelajaran, pemecahan masalah, dll. UCD mencari informasi tentang pengguna dan tujuan mereka, kemudian menggunakan informasi tersebut untuk mendefinisikan produk, membuat gambaran mengenai user

interface, serta membuat rancangan selanjutnya. Tujuan dari User-Centered Design (UCD) adalah

menciptakan produk yang bermanfaat dan dapat digunakan (Laskowski & Quesenberry, 2004). Proses UCD dalam pengembangan produk merupakan proses yang meliputi: (1) collect

data: pengumpulan data mengenai pengguna produk (user), kegiatan dan proses pekerjaan mereka

saat ini; (2) analyze data: proses untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna, menentukan rancangan ulang dan mengidentifikasi tujuan yang akan dicapai; (3) design and develop: pembuatan skenario dan informasi rancangan, pembuatan prototype; (4) test: menilai dan menguji rancangan produk dalam penggunaannya; (5) deploy: menilai usabilty produk dan kepuasan pengguna sebagai tindakan lanjut.

Metode User-Centered Design yang biasa digunakan yaitu: survey or interviews, field

study, focus group, card sorting, usability testing, participatory design, paper and pencil evaluation, expert evaluation, dan usability audit.

Surveys or interviews, digunakan untuk memahami preferensi dasar dari pengguna

mengenai produk yang ada walaupun survey tidak memiliki kemampuan untuk menggali tanggapan lebih dalam. Field studies, merupakan review produk yang telah ditempatkan pada lokasi yang sebenarnya seperti kantor, rumah, dan lain-lain. Focus group merupakan alat pengumpulan informasi dengan melibatkan suatu kelompok pengguna untuk mendiskusikan pikiran, perasaan, tingkah laku, dan ide tentang sebuah subjek. Card sorting, responden diberi kartu indeks yang pada setiap kartu tertulis pernyataan tentang hal yang diteliti. Beberapa pertanyaan diajukan kepada responden kemudian mereka memisah-misahkan kartu menjadi grup dan menamai setiap grup yang ada. Hasil dari pemisahan tersebut dikombinasi dan dianalisa secara statistik.

 

Usability testing mengumpulkan data dari orang-orang yang menggunakan produk sebagai

responden. Testing yang dilakukan dengan metode ini dibagi menjadi dua yaitu: meliputi eksperimen yang sebenarnya serta berkaitan dengan kelemahan, segi bentuk (fisik). Participatory

(4)

design, tidak hanya berdiskusi dengan responden tentang pendapatnya terhadap suatu desain tapi

juga melibatkan responden dalam perancangan sampai tahap pengambilan keputusan. Paper and

pencil evaluations, user diberi kertas berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan atribut

sederhana seperti organisasi dan layout yang di dalamnya terdapat pilihan atau tipe informasi yang dubutuhkan. Expert evaluations, meliputi review dari produk atau system yang biasanya dengan

usability specialist atau human factor specialist yang berkaitan atau tidak dengan proyek. Para ahli

mengevaluasi secara fisik atau dengan human factor literature. Usability audit mengevaluasi produk atau sistem dengan cara membandingkan rancangan dengan checklist standar.

 

Kemasan

Kemasan dapat memeberikan keuntungan yang sifatnya relatif pada produk (Peter & Dison, 1990). Kemasan untuk jenis consumer goods bukan semata-mata sebagai pembungkus melainkan mempunyai fungsi yang penting, diantaranya adalah (1) kemasan menjaga produk agar tetap bersih, terlindung dari kotoran dan kontaminasi; (2) kemasan menjaga produk dari kerusakan fisik, perubahan kadar air dan pengaruh sinar; (3) kemasan memudahkan dalam membuka atau menutup, memudahkan dalam penanganan, pengangkutan, dan distribusi; (4) kemasan menyeragamkan produk dalam ukuran, bentuk, dan bobot yang sesuai dengan standar yang ada; (5) kemasan sebagai media komunikasi pemasaran; dan (6) kemasan memberikan informasi melalui sistem labelling, bagaimana cara penggunaan produk, tanggal kadaluwarsa, dan informasi penting lainnya (Parmawati, 2000). Bahan dasar yang dapat digunakan untuk kemasan minuman adalah aluminium foil, kaleng, kertas, plastik, kaca, dan styrofoam (Parmawati, 2000).

 

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pengumpulan dan pengolahan data dilakukan dengan beberapa cara, seperti observasi, wawancara, dan kuesioner.

Observasi

Pengamatan dilakukan pada beberapa supermarket di Bandung yang menjual produk kopi instan dan produk dalam kemasan cup sejenis. Diperoleh satu jenis produk yang paling sesuai dijadikan obyek penelitian, yaitu Torabika Sejodoh seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.  

Wawancara

Wawancara bertujuan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen secara umum mengenai kemasan cup kopi instan. Wawancara dilakukan terhadap 20 responden yang dipilih secara tidak acak (Nonprobability Sampling) dengan teknik sampel purposif dan sampel aksidental. Pemilihan teknik sampel purposif ditentukan karena penelitian mengenai kemasan cup kopi instan memerlukan sumber data berupa orang-orang yang tahu, pernah, atau menyukai kopi instan. Jumlah ini ditentukan berdasarkan aturan penentuan sampel Roscoe (dalam Sekaran, 1992). Hasil wawancara dapat dilihat pada Tabel 1.

Kuesioner

 

Kuesioner dilakukan dengan tujuan mengetahui pendapat masyarakat mengenai kepentingan atribut dalam kemasan cup dan penilaian konsumen terhadap produk yang sudah beredar saat ini. Konsumen sebanyak 100 diambil sebagai responden. Hasil kuesioner dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.

 

   

Gambar 2 Kemasan Kopi Torabika Sejodoh

Tabel 1 Kriteria Kebutuhan Kemasan Berdasarkan Hasil Wawancara  

No Kriteria Kebutuhan Kemasan 1 Kemasan cup kopi instan tebal dan kuat

2 Kemasan cup kopi instan mencantumkan informasi lengkap

3 Kemasan cup kopi instan menarik

4 Kemasan cup kopi instan terbuat dari bahan yang aman untuk kesehatan

(6)

6 Kemasan cup kopi instan praktis

7 Kemasan cup kopi instan mudah dibuka dan dikonsumsi

8 Kemasan cup kopi instan berukuran besar

9 Kemasan cup kopi instan mempunyai label yang terbaca jelas dan terpasang dengan baik

10 Kemasan cup kopi instan mudah dibawa

Tabel 2 Tingkat Kepentingan Atribut Kemasan Cup Kopi Instan   No Atribut Importance to Customer No Atribut Importance to Customer 1 Adanya informasi tanggal kadaluarsa 4,3 19

Adanya informasi berat bersih

(netto) isi kemasan 3,83 2 Adanya informasi cara

penyajian 4,27 20 Kemudahan dibawa 3,82 3 Kemudahan dibuka 4,23 21 Adanya informasi tanggal

produksi 3,8

4 Kelengkapan informasi

komposisi (ingredients) 4,22 22

Gambar pada label kemasan

menarik 3,79

5 Merk produk tercantum

jelas 4,21 23

Dicantumkannya simbol penting (halal, registered trade mark, copy right, kosher)

3,71

6 Kemampuan kemasan menahan panas 4,2 24 Adanya informasi cara penyimpanan 3,68

7 Metode pencantuman

label pada kemasan 4,19 25 Kemudahan ditutup kembali 3,65 8 Label kemasan mudah

untuk dibaca 4,18 26

Adanya Universal Product Code

(UPC) 3,65

9 Kemudahan ketika

dikonsumsi 4,17 27 Bentuk cup 3,54 10 Warna kemasan menarik 4,16 28 Kapasitas kemasan 3,51 11 Kemasan tidak mudah

rusak 4,05 29 Kemudahan dibawa 3,5

12

Kelengkapan informasi nutrisi (nutritional claim)

4 30

Warna kemasan sama dengan isinya (contoh. Kemasan kopi berwarna hitam)

3,47

13 Kemasan tidak mudah

penyok 3,95 31 Ukuran kemasan 3,46 14 Warna kemasan tidak

mudah luntur 3,9 32 Tulisan tidak mudah luntur 3,39 15 Aman untuk kesehatan 3,87 33 Ukuran huruf proporsional

terhadap ukuran kemasan 3,34

16 Adanya informasi ijin kesehatan 3,87 34

Kesesuaian warna tulisan dengan produk (contoh. Produk kopi jangan menggunakan warna tulisan merah muda)

3,34

17 Kenyamanan bentuk cup

untuk dipegang 3,85 35 Berat kemasan 3,16 18 Adanya informasi produsen & alamatnya 3,84

Tabel 3 Tingkat Kepuasan Atribut Kemasan Cup Torabika Sejodoh   No Atribut Customer Satisfaction Performance No Atribut Customer Satisfaction Performance Torabika Sejodoh Torabika Sejodoh 1 Kemudahan dibawa 3,86 19 Adanya informasi ijin

kesehatan 3,38

2 Warna kemasan

menarik 3,83 20

Kesesuaian warna tulisan

dengan produk 3,36

(7)

label pada kemasan 4 Warna kemasan tidak

mudah luntur 3,76 22

Ukuran huruf proporsional

terhadap ukuran kemasan 3,34

5 Berat kemasan 3,73 23

Warna kemasan sama dengan isinya (contoh. Kemasan kopi berwarna hitam)

3,3

6 Merk produk

tercantum jelas 3,71 24

Gambar pada label kemasan

menarik 3,2

7 Adanya informasi

tanggal kadaluarsa 3,66 25

Label kemasan mudah

untuk dibaca 2,87

8 Adanya informasi

tanggal produksi 3,6 26 Kemasan tidak mudah rusak 2,86 9 Adanya informasi

cara 3,57 27

Adanya informasi produsen

dan alamat produsen 2,77 10 Adanya informasi

berat 3,55 28 Kemudahan ditutup kembali 2,53 11 Kelengkapan

informasi 3,54 29

Kenyamanan bentuk cup

untuk dipegang 2,32

12 Adanya Universal

Product 3,53 30 Kemudahan dibuka 2,2

13 Kapasitas kemasan 3,51 31

Dicantumkannya simbol penting (halal, registered trade mark, copy right, kosher) 2,07 14 Aman untuk kesehatan 3,5 32 Kemudahan ketika dikonsumsi 1,85

15 Ukuran kemasan 3,46 33 Kelengkapan informasi

nutrisi (nutritional claim) 1,73 16 Tulisan tidak mudah

luntur 3,44 34

Kemasan tidak mudah

penyok 1,58 17 Adanya informasi cara penyimpanan 3,41 35 Kemampuan kemasan menahan panas 1,53 18 Kemudahan dibawa 3,39

Evaluasi Kemasan Cup Produk Kopi Instan Saat Ini dan Usulan Perbaikan

Evaluasi produk merupakan tahap mengamati karakteristik kemasan produk yang menjadi masalah, kemudian membandingkan dengan teori yang ada dan menentukan diperlukannya perancangan ulang. Spesifikasi produk Torabika Sejodoh yang sekarang ada dapat dilihat pada Tabel 4. Ada beberapa konsumen yang mengungkapkan kesulitan membuka tutup kemasan. Masalah ini menyebabkan munculnya permintaan konsumen untuk membuat kemasan cup dengan lubang pada tutupnya sehingga mereka dapat minum tanpa harus membuka tutup kemasan. Menurut mereka, lebih nikmat jika dapat menikmati hangatnya sebuah minuman tanpa harus buru-buru karena tidak ingin kopi mereka menjadi dingin.

Label yang berupa lembaran plastik tidak dapat dikatakan buruk asal pemasangannya pada kemasan dilakukan dengan baik. Yang terjadi disini adalah pemasangan yang kurang rapi dan mudah lepas. Kelengkapan informasi pada label kemasan ikut menentukan citra produk dan mempengaruhi konsumen dalam memutuskan untuk membeli atau tidak. Selengkapnya, permasalahan yang dialami konsumen terhadap produk Torabika Sejodoh dapat dilihat pada Tabel 5.

Alternatif Rancangan Kemasan Cup dan Focus Group

Berdasarkan voice of customer yang berhasil dihimpun dan dianalisis, dibuat 2 alternatif rancangan kemasan cup seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3 dengan spesifikasi pada Tabel 6 dan Tabel 7.

(8)

Rancangan kemasan cup dibuat dari bahan plastik yang ketebalannya diperbaiki dari kemasan Torabika Sejodoh yang sudah ada. Tebalnya plastik mampu menahan panasnya air di dalam kemasan supaya tidak panas di tangan dan tidak mudah penyok. Ukuran kemasan cup sedikit diperbesar dari ukuran semula. Ukuran ini secara tidak langsung menambah porsi minuman kopi yang disajikan. Hal ini bertujuan konsumen dapat mengkonsumsi kopi sampai titik kepuasan yang sesuai. Label terbuat dari bahan plastik. Pemasangan label pada kemasan dilakukan dengan cara ditempelkan. Bentuk ini sama dengan alternatif rancangan kemasan pertama. Perbedaannya adalah bahan cup yang digunakan pada rancangan kedua dari bahan kertas (karton). Bahan kemasan kertas untuk membuat cup saat ini banyak digunakan untuk produk pangan, seperti minuman atau es krim. Bahan kemasan cup dari kertas ringan dan mampu menahan panas.

Tabel 4 Spesifikasi Produk Torabika Sejodoh Fitur Bahan Spesifikasi

Cup Plastik

Diameter bawah 5 cm

Diameter atas 7 cm

Tinggi (cup+tutup cup) 10.5 cm Warna putih

Tutup cup Plastik Diameter 8 cm

Warna Hitam

Label Plastik Warna hitam

Tulisan

Merk putih latar

belakang merah Simbol halal hitam

Netto hitam Cara penyajian kuning

Komposisi kuning Tanggal kadaluarsa

hitam latar belakang kuning

UPC hitam latar

belakang putih

Produsen kuning Ijin kesehatan kuning

Keterangan produk

hitam latar belakang kuning

Tabel 5 Masalah Yang Dihadapi Konsumen Terhadap Produk Torabika Sejodoh

Kriteria Masalah

Bahan kemasan Kemasan kurang mampu menahan panas Kemasan mudah penyok

Kemudahan dikonsumsi Terjadi kesulitan ketika dikonsumsi Kemasan sulit dibuka

Kemasan tidak nyaman dipegang Kemasan sulit ditutup kembali

(9)

(1) (2) Gambar 3 Alternatif Rancangan Kemasan Cup 1 dan 2

Tabel 6 Spesifikasi Alternatif Rancangan Kemasan Cup 1

Fitur Bahan Spesifikasi

Cup Plastik

Diameter bawah 5.3 cm Diameter atas 7.5 cm Tinggi (cup+tutup cup) 10.5 cm

Warna Putih Tutup cup Plastik Diameter 8.5 cm

Warna Biru gelap

Label Plastik Warna Biru kombinasi hitam

Tulisan

Merk Putih latar belakang merah Simbol halal Putih

Netto Putih Cara penyajian Putih

Komposisi Putih Tanggal kadaluarsa Putih

UPC Hitam latar belakang putih Produsen Putih Ijin kesehatan Putih

Keterangan produk Putih dan kuning

Tabel 7 Spesifikasi Alternatif Rancangan Kemasan Cup 2

Fitur Bahan Spesifikasi

Cup Plastik

Diameter bawah 5.3 cm Diameter atas 7.5 cm

Tinggi (cup+tutup cup) 10.5 cm

Warna Putih Tutup cup Plastik Diameter 8.5 cm Warna Hitam

Label Plastik Warna Coklat

Tulisan

Merk Putih latar belakang merah Simbol halal Coklat terang

(10)

Cara penyajian Coklat terang

Komposisi Coklat terang

Tanggal kadaluarsa Coklat terang

UPC Hitam latar belakang putih

Produsen Coklat terang

Ijin kesehatan Coklat terang

Keterangan produk Putih dan coklat terang

Focus Group

Evaluasi dilakukan melalui focus group, yaitu mengumpulkan sekelompok responden yang merupakan konsumen kopi instan untuk menilai dan memberi pendapat tentang rancangan kemasan

cup kopi Torabika Sejodoh. Responden yang dikumpulkan sebanyak 8 orang, diantaranya

merupakan responden yang sebelumnya pernah menyatakan keinginan dan kebutuhan tentang kemasan cup kopi instan. Delapan orang responden ini terdiri dari 4 orang pegawai swasta, 3 orang mahasiswa, dan 1 orang pengusaha. Focus group diawali dengan penjelasan tentang kedua alternatif rancangan kemasan kemudian setiap responden diminta menyatakan pendapat atau sarannya masing-masing terhadap setiap alternatif rancangan.

Berdasarkan hasil diskusi focus group, rancangan kemasan kopi instan dalam bentuk cup yang dinyatakan memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat Bandung adalah alternatif rancangan kemasan pertama dengan bahan kemasan alternatif rancangan kemasan kedua. Pemilihan dan penilaian dilakukan dengan memperhatikan semua kriteria kebutuhan tentang kemasan cup kopi instan sehingga diharapkan rancangan kemasan yang dipilih mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan semua konsumen kopi instan.

PENUTUP

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap kemasan cup kopi instan berhasil dihimpun menjadi kriteria-kriteria kebutuhan. Ada 10 kriteria kebutuhan mengenai kemasan cup kopi instan berdasarkan hasil wawancara. Beberapa di antaranya adalah bahwa kemasan cup kopi instan tebal dan kuat, mencantumkan informasi lengkap, menarik, dan terbuat dari bahan yang aman untuk kesehatan. Rancangan kemasan cup kopi instan yang sesuai dengan prinsip User-Centered Design adalah alternatif rancangan kemasan 1 (Gambar 3, Tabel 6). Pemilihan ini berdasarkan hasil focus group yang dilakukan terhadap sejumlah masyarakat Bandung yang mengkonsumsi kopi instan.

Saran yang dapat diberikan adalah: (1) penelitian selanjutnya diharapkan mempertimbangkan faktor biaya dalam perancangan kemasan produk sehingga perusahaan atau produsen produk yang berkaitan dapat memperkirakan biaya produksi lebih detail; (2) penelitian selanjutnya diharapkan meneliti proses produksi dan proses daur ulang yang ekonomis dan ramah lingkungan; dan (3) penelitian tentang perancangan ulang kemasan produk yang belum sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen sebaiknya dilakukan.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Laskowski, S. J., & Quesenberry. (2004). Putting people first: The importance of user-centered

design and universal usability to voting systems. National Institute of Standards and

Technology, Gaithersburg, MD, 2004. Diunduh dari http://www.nationalacademies.org/cstb/project_evoting_wq_sjl.pdf

Parmawati, R. (2000). Perkembangan teknologi kemasan pangan. Makalah Program Studi Pasca Sarjana IPB.

Peter, J. P., & Dison, J. C. (2000). Consumer behavior and marketing srategy. Boston: McGraw-Hill.

Sekaran, U. (1992). Research methods for business: A skill building approach. New York: John Wiley.

Smith, C., & Thorp, J. (2004). Notes on User Centered Design process (UCD). Diakses pada 5 Agustus 2006 dari http://www.research.microsoft.com/research/waisite.htm

Gambar

Gambar 1 Metodologi penelitian
Gambar 2 Kemasan Kopi Torabika Sejodoh
Tabel 3 Tingkat Kepuasan Atribut Kemasan Cup Torabika Sejodoh    No  Atribut  Customer  Satisfaction  Performance  No  Atribut  Customer  Satisfaction  Performance  Torabika  Sejodoh  Torabika Sejodoh  1 Kemudahan  dibawa  3,86  19  Adanya informasi ijin
Tabel 5 Masalah Yang Dihadapi Konsumen Terhadap Produk Torabika Sejodoh
+2

Referensi

Dokumen terkait

Rele pengaman dengan kemampuan selektif yang baik dibutuhkan untuk mencapai keandalan sistem yang tinggi karena tindakan pengaman yang cepat dan tepat akan dapat memperkecil

[r]

Substitusi terigu dengan tepung ubi jalar kuning sebesar 80%:20% masih dapat diterima oleh konsumen, namun masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan

Metode ini dalam pendidikan barat dapat disamakan dengan ganjaran ( reward ) dan hukuman ( punisment ). Tarhib dalam pendidikan islam sangat urgen di berlakukan ada

dari Undang-undang Pornografi, hampir dapat dipastikan kegiatan Miss World yang diadakan di Bali tidak ada melanggar ketentuan pasal yang dimaksud. Pancasila Sebagai Rujukan Final

Oleh karena itu, perlu dipikirkan alternatif pemecahan masalah dalam hal ini perencanaan yang terpadu yang berkaitan dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) baik berupa perumahan

NO NAMA MANDIRI TERSTRUKTUR PRAKTIKUM UTS UAS

Penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Pengaruh Aplikasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dan Jarak Pengambilan Sampel Terhadap Kadar C-organik, Nitrogen dan Bulk Density Tanah