2.
2. ManiManifestfestasi Oral dari Penyasi Oral dari Penyakit Infeakit Infeksi kareksi karena Virusna Virus 2.1 Herpes Simplex Virus (HSV)
2.1 Herpes Simplex Virus (HSV)
Membran mukosa mulut dapat terinfeksi oleh satu dari beberapa jenis Membran mukosa mulut dapat terinfeksi oleh satu dari beberapa jenis vir
virus us yanyang g berberbedbeda, a, masmasing ing – – masmasing ing menmenunjunjukkukkan an gamgambarbaran an kliklinis nis yanyangg relatif berbeda. Virus Herpes adalah sekelompok besar virus yang berbentuk relatif berbeda. Virus Herpes adalah sekelompok besar virus yang berbentuk inti DNA yang diselubungi oleh kapsul dan
inti DNA yang diselubungi oleh kapsul dan sarung. Tujuh tipe dari virus herpessarung. Tujuh tipe dari virus herpes dikenal patogen terhadap manusia, dan enam dari ke tujuh tipe virus tersebut dikenal patogen terhadap manusia, dan enam dari ke tujuh tipe virus tersebut berhubungan dengan penyakit pada daerah kepala dan leher 1.
berhubungan dengan penyakit pada daerah kepala dan leher 1.
Herpes simplex pada regio kepala dan leher Herpes simplex pada regio kepala dan leher
Pri
Primer mer HerHerpes pes SimSimpleplex x (HS(HSV-IV-I) ) tiptipe e 1 1 mermerupaupakan kan virvirus us yanyang g palpalinging umum menghasilkan infeksi dalam rongga mulut. Paling sering terjadi pada umum menghasilkan infeksi dalam rongga mulut. Paling sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 6 tahun tetapi dapat terjadi pada pasien yang lebih tua. anak-anak di bawah usia 6 tahun tetapi dapat terjadi pada pasien yang lebih tua. Infeksi primer pada sebagian besar anak-anak adalah sub-klinis (tanpa Infeksi primer pada sebagian besar anak-anak adalah sub-klinis (tanpa tanda-tanda atau gejala klinis).
tanda atau gejala klinis). Herpes simpl
Herpes simplex ex virus hampivirus hampir r di mana-mana di di mana-mana di popupopulasi umum; lebih lasi umum; lebih daridari 90%
90% oraorang ng dedewaswasa a memmemilikiliki i antantiboibodi di terterhadhadap ap herherpes pes simsimpleplex x virvirus us oleolehh dekade keempat kehidupan. Sekali seseorang terinfeksi, virus menyebar ke dekade keempat kehidupan. Sekali seseorang terinfeksi, virus menyebar ke daerah massa jaringan saraf, ganglia (misalnya, trigeminal ganglion), di mana daerah massa jaringan saraf, ganglia (misalnya, trigeminal ganglion), di mana ia tetap laten namun dapat diaktifkan kapan saja sesuai kondisi. Kedua herpes ia tetap laten namun dapat diaktifkan kapan saja sesuai kondisi. Kedua herpes simpleks tipe 1 dan 2 dapat menyebabkan infeksi orofacial dan infeksi kelamin, simpleks tipe 1 dan 2 dapat menyebabkan infeksi orofacial dan infeksi kelamin, tetapi HSV-I lebih sering bertanggung jawab atas lesi di dalam dan sekitar tetapi HSV-I lebih sering bertanggung jawab atas lesi di dalam dan sekitar mulut.
2.1.1 Acute Herpetic Gingivostomatitis 2.1.1 Acute Herpetic Gingivostomatitis
Etiologi Etiologi
Primary herpetic gingivostomatitis memiliki frekuensi infeksi virus Primary herpetic gingivostomatitis memiliki frekuensi infeksi virus terbesar di mulut dan menjalar dengan mudah melalui saliva. Sumber terbesar di mulut dan menjalar dengan mudah melalui saliva. Sumber infeksi mungkin dari individu yang virusnya asimptomatik di saliva infeksi mungkin dari individu yang virusnya asimptomatik di saliva atau mendapat infeksi kambuha
atau mendapat infeksi kambuhan, seperti n, seperti herpeherpes s labiallabialis. HSV is. HSV padapada mulanya menginfeksi sel epitel tidak berkeratin pada mukosa oral untuk mulanya menginfeksi sel epitel tidak berkeratin pada mukosa oral untuk menghasilkan
menghasilkan intintra ra epitepithelhelial ial bliblistersterss. . SepSeperterti i infinfekseksi i priprimermer, , HSVHSV te
terlrletetak ak tetersrsemembubunynyi i di di jajariringngan an sasararaf f dadan n jajariringngan an ororofofasasiaial.l. Pemeriksaan status antibodi mengungkapkan bahwa lebih dari 60 % Pemeriksaan status antibodi mengungkapkan bahwa lebih dari 60 % pop
populasi di ulasi di Eropa dan Eropa dan AmeriAmerika ka Utara menunjukUtara menunjukkan infeksi kan infeksi HSV padaHSV pada anak berumur 16 tahun.
anak berumur 16 tahun.
Gambaran Klinis Gambaran Klinis
Gin
Gingivgivostostomaomatitititis s ulsulserateratif if akuakut t terjterjadi adi sebsebagaagai i akiakibat bat reprepliklikasiasi virus dalam jaringan yang terkena.
virus dalam jaringan yang terkena. Masa inkubasi umumnya 4 hingga 5Masa inkubasi umumnya 4 hingga 5 hari kemudian gejala diawali dengan demam. Pasien dapat merasa rasa hari kemudian gejala diawali dengan demam. Pasien dapat merasa rasa sakit, panas dan perih atau gatal terutama pada saat makan dan minum. sakit, panas dan perih atau gatal terutama pada saat makan dan minum. Gusi dapat membengkak dan mudah berdarah.
Gusi dapat membengkak dan mudah berdarah.
Vesikuler Vesikuler dapat
dapat terjadi terjadi di di selurseluruhuh
mulut. Mereka
mulut. Mereka
mungkin memiliki
mungkin memiliki
p
penenamampipilalan n bintbintikik-bi-bintntik ik di di daeradaerah h kokontntak ak dedengngan an rarahahang ng atatasas.. Men
Menyenyentuhtuhnya nya ataatau u menmencobcoba a untuntuk uk menmengkogkonsunsumsi msi makmakanaanan n bisbisaa menyebabkan rasa sakit parah.
Di
Di dadalalam m rorongngga ga mumululut t dadapapat t titimbmbul ul vevesisikekel l (g(gelelemembubungng)) berukuran kecil yang umumnya berkelompok dan dapat dijumpai di berukuran kecil yang umumnya berkelompok dan dapat dijumpai di ba
bagiagian n daldalam am bibbibir, ir, lidlidah, ah, tentenggoggorokrokan, an, lanlangitgit-lan-langit git dan dan di di bagbagianian dalam pipi. Selanjutnya vesikel ini akan pecah dan menjadi ulkus (luka) dalam pipi. Selanjutnya vesikel ini akan pecah dan menjadi ulkus (luka) yang dipermukaannya terdapat semacam lapisan kekuningan. Pada saat yang dipermukaannya terdapat semacam lapisan kekuningan. Pada saat inilah rentan terjadi penularan karena vesikel tersebut mengeluarkan inilah rentan terjadi penularan karena vesikel tersebut mengeluarkan cairan yang mengandung jutaan virus herpes simpleks. Kelenjar getah cairan yang mengandung jutaan virus herpes simpleks. Kelenjar getah bening setempat yaitu di sekitar leher dapat membesar dan saat ditekan bening setempat yaitu di sekitar leher dapat membesar dan saat ditekan
terasa lunak. terasa lunak.
Herpes gingivostomatitis
Herpes gingivostomatitis
Bibir dan gingiva dan mukosa buccal terlibat tetapi kadang-kadang Bibir dan gingiva dan mukosa buccal terlibat tetapi kadang-kadang ju
juga ga lidlidah ah dan retrodan retrophapharynrynx. x. LesLesi i indiviindividuadual l dapdapat at dimdimulaulai i sebsebagaagaii vesikula tetapi mungkin meluas ke mukosa dan lapisan kulit dalam, vesikula tetapi mungkin meluas ke mukosa dan lapisan kulit dalam, meny
menyukai penyeukai penyebaran sistebaran sistemik. Ada mik. Ada reaksi inflreaksi inflamasi lebih besaamasi lebih besar danr dan akibatnya edema dan eritema.
akibatnya edema dan eritema. Diagnosa
Diagnosa
Isolasi dan kultur HSV menggunakan viral swab, metode standard Isolasi dan kultur HSV menggunakan viral swab, metode standard diagn
diagnosa. Infeksi HSV osa. Infeksi HSV dapat juga dapat juga diperdiperkuat dengan kuat dengan adanyadanya a kenaikkenaikanan em
empapat t kakali li lilipapat t anantitibobodidi. . MetMetodode e inini i memembmbututuhuhkakan n 10 10 hahari ri ununtutuk k menghasilkan hasil. Chair- side kits dapat dengan cepat mendeteksi menghasilkan hasil. Chair- side kits dapat dengan cepat mendeteksi H
HSSV V ddaallaam m wwaakkttu u bbebebeerarappa a mmeenniit t ppadada a lleessi i ssmmeeaarr/ / ccoorreenngg meng
menggunakgunakan an immuimmunoflunofluoressoressence ence yang yang tersedtersedia, ia, tapi tapi terbatterbatas as padapada b
biiaayyaa. . BBiiooppssi i jjaarranang g ddiigguunnakakaan n ttaappi i jjiikka a ddiillaakkuukkaan n aakkanan mem
mu
multltinuinuclecleateated d giagiant nt cecellllss yayang ng memengnggagambmbarkarkan an viviralral- - ininfefectcteded keratinocytes.
keratinocytes.
Perawatan Perawatan Pasie
Pasien, n, dan anak- dan anak- anak seharusnyanak seharusnya a ditenditenangkaangkan n tentantentang g kondkondisiisi dasar dan diberi tahu tentang infeksi lesi.
dasar dan diberi tahu tentang infeksi lesi. Instruksi seharusnya diberikanInstruksi seharusnya diberikan untuk membatasi bibir dan mulut untuk mengurangi resiko penyebaran untuk membatasi bibir dan mulut untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi di daerah lainnya. Terapi supportive symptomatic termasuk obat infeksi di daerah lainnya. Terapi supportive symptomatic termasuk obat kumu
kumur r clorheclorhexidinxidine, e, terapi terapi analgeanalgesik,sik, sof soft t diet diet , , dadan n cucukukup p miminunum.m. Menggunakan acyclovir, agen antivirus dengan melakukan perlawanan Menggunakan acyclovir, agen antivirus dengan melakukan perlawanan terhadap HSV. Dosis standard 200mg acyclovir, 5 kali sehari selama 5 terhadap HSV. Dosis standard 200mg acyclovir, 5 kali sehari selama 5 hari. Dosis harus dikurangi setengahnya untuk anak dibawah 2
hari. Dosis harus dikurangi setengahnya untuk anak dibawah 2 tahun.tahun. Mendukung langkah-langkah yang biasa untuk infeksi virus akut Mendukung langkah-langkah yang biasa untuk infeksi virus akut harus di
harus dilakuklakukan. an. Ini termasIni termasuk pemelihuk pemeliharaan kebersaraan kebersihan muluihan mulut yangt yang tepat, cukup asupan cairan untuk mencegah dehidrasi, dan penggunaan tepat, cukup asupan cairan untuk mencegah dehidrasi, dan penggunaan analg
analgesik sistemesik sistemik untuk mengonik untuk mengontrol rasa sakit. trol rasa sakit. Agen antipAgen antipiretik jugairetik juga di
ditetentntukukan an keketitika ka dedemamam m adadalalah ah gegejajalala. . PaPada da kakasusus s yayang parang parahh mung
mungkin kin perlu untuk perlu untuk menggmenggunakunakan an anestesi anestesi topiktopikal al sepertseperti i lidoklidokainain atau diphenhyclramine. Pasien sering dapat mentolerir cairan dingin, atau diphenhyclramine. Pasien sering dapat mentolerir cairan dingin, dan mereka dapat membantu dalam mencegah dehidrasi.
dan mereka dapat membantu dalam mencegah dehidrasi.
2.1.2 Chronic Herpetic Simplex 2.1.2 Chronic Herpetic Simplex
Etiologi Etiologi
Infeksi ini disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe I atau tipe II Infeksi ini disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe I atau tipe II yang ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang yang ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang eri
erimatmatosaosa. . PenPenyakyakit it ini ini dapdapat at menmenyeryerang ang baibaik k pripria a maumaupun pun wanwanitaita.. Infeksi primer herpes simpleks tipe I biasanya menyerang pada usia Infeksi primer herpes simpleks tipe I biasanya menyerang pada usia
anak-anak-anak, sedanganak, sedangkan VHS tipe kan VHS tipe II II biasabiasanya terjadi pada nya terjadi pada dekaddekade e 2 atau2 atau 3, dan berhubungan dengan peningkatan aktivitas seksual.
3, dan berhubungan dengan peningkatan aktivitas seksual.
Diagnosis Diagnosis
Temp
Tempat at prediprediliksi VHS tipe liksi VHS tipe I I di daerah pinggang ke atas di daerah pinggang ke atas terutaterutamama di
di dadaererah ah mumululut t dadan n hihidudungng. . InInfefeksksi i prprimimer er ololeh eh VHVHS S titipe pe IIII mempunyai tempat predileksi di daerah pinggang ke bawah, terutama mempunyai tempat predileksi di daerah pinggang ke bawah, terutama didi da
daeraerah h gegeninitatal. l. DaDaererah ah prprededililekeksi si inini i seseriring ng kakacacau u kakarerena na adadananyaya aktivitas seksual seperti oro-genital.
aktivitas seksual seperti oro-genital. Inf
Infekseksi i ini ini berberlanlangsugsung ng kirkira-kia-kira ra 3 3 minminggu ggu dan dan sersering ing disdisertaertaii gej
gejala ala sissistemtemik, ik, sepseperti erti demdemam am dan dan malmaleseese, , serserta ta dapdapat at ditditemuemukankan pemb
pembengkaengkakkan kkan kelenkelenjar jar getah getah beninbening g regionregional. al. KelainKelainan an kliniklinisnyasnya dijumpai berupa vesikel yang berkelompok di atas kulit
dijumpai berupa vesikel yang berkelompok di atas kulit yang erimatosa,yang erimatosa, beris
berisi i cairan jernih cairan jernih dan kemudian menjadi seropuruledan kemudian menjadi seropurulen n (bersi(bersifat fat serosserosaa dan
dan berbernannanah)ah), , dapdapat at menmenjadjadi i kuskusta ta dan dan kadkadangang-ka-kadandang g menmengalgalamiami ulserasi yang dangkal.
ulserasi yang dangkal.
Infeksi Herpes Simplex Knonis Infeksi Herpes Simplex Knonis
Perawatan Perawatan
Pengobatan bersifat simtomatik. Aspirin atau asetaminofen dapat Pengobatan bersifat simtomatik. Aspirin atau asetaminofen dapat diminum untuk mengatasi demam dan mengatur keseimbangan cairan diminum untuk mengatasi demam dan mengatur keseimbangan cairan tub
tubuh. uh. UntUntuk uk paspasien ien yanyang g menmengalgalami ami keskesuliulitan tan makmakan an dan dan minminum,um, dapat diberikan topikal anastesi, seperti
dapat diberikan topikal anastesi, seperti dyclonine hyrocloride 0,5%.dyclonine hyrocloride 0,5%. Untuk pengobatan sistemik dapat diberikan asiklovir 5 x 400 mg/hari Untuk pengobatan sistemik dapat diberikan asiklovir 5 x 400 mg/hari selama 5-10 hari.
selama 5-10 hari.
2.1.3 Recurrent HSV 2.1.3 Recurrent HSV
Infeksi herpes berulang berkembang di sekitar sepertiga dari pasien Infeksi herpes berulang berkembang di sekitar sepertiga dari pasien yang memiliki infeksi primer. Herpes labialis adalah jenis infeksi yang yang memiliki infeksi primer. Herpes labialis adalah jenis infeksi yang palin
paling g sering kambuhasering kambuhan. n. BiasanBiasanya ya dilihdilihat at sebagsebagai ai sekumsekumpulan vesikelpulan vesikel mu
muncncul ul di di sesekikitar tar bibibibir r sesetetelalah h pepenynyakakit it sisiststememik ik atatau au ststreres. s. SiSinanar r ult
ultravravioliolet et dan dan ranrangsagsangangan n mekmekanianis s munmungkigkin n jugjuga a bisbisa a menmenyebyebabkabkanan kekambuhan.
kekambuhan.
Herpes simplex labialis Herpes simplex labialis
Etiologi Etiologi
Infek
Infeksi herpes labsi herpes labialis yanialis yang berulag berulang ng ( recurren( recurrent herpes labiat herpes labialislis (RH
(RHL) L) mermerupaupakan kan infinfekseksi i recurecurrenrrent t intintraoraoral ral herherpes pes simsimpleplex x (RI(RIH)H) terjadi pada pasien yang mengalami infeksi herpes simplex sebelumnya terjadi pada pasien yang mengalami infeksi herpes simplex sebelumnya dan
dan yanyang g memmemilikiliki i serserum um antantiboibody dy daldalam am proprotekteksi si infinfekseksi i priprimermer.. Sebal
Sebaliknyaiknya, , infekinfeksi si yang berulanyang berulang g ini terbatas pada ini terbatas pada daerah di daerah di kulit dankulit dan membran mukosa. Herpes yang berulang tidak merupakan infeksi tetapi membran mukosa. Herpes yang berulang tidak merupakan infeksi tetapi vir
virus us yanyang g aktaktif if kemkembalbali i dardari i masmasa a latelaten n di di jarijaringangan n sarasaraf. f. HerHerpespes simplex dikultur dari trigeminal ganglion dari cadavers manusia, dan simplex dikultur dari trigeminal ganglion dari cadavers manusia, dan le
lesi si heherprpes es yayang ng beberurulalang ng bibiasasananya ya tatampmpak ak sesetetelalah h pepembmbededahahanan ganglion. Herpes recurrent mungkin dapat diaktifkan oleh trauma bibir, ganglion. Herpes recurrent mungkin dapat diaktifkan oleh trauma bibir, demam,
demam, sunburn sunburn, immunosuppression dan menstruasi. Perjalanan virus, immunosuppression dan menstruasi. Perjalanan virus m
menenggininfefeksksi i sesel l epepititelel, , pepennyeyebbararanannnya ya ddarari i ssel el ke ke sesel l ununtutuk k menyebabkan sebuah lesi.
Sel
Seluruuruh h paspasien ien yanyang g menmengalgalami ami infinfekseksi i herherpes pes priprimer mer tidtidak ak men
mengalgalami ami herherpes pes recurecurrenrrent. t. JumJumlah lah paspasien ien dendengan gan riwriwayaayat t infinfekseksii genital primer
genital primer dengan HSV1 dengan HSV1 yang kemudyang kemudian mengalami ian mengalami infeksi HSVinfeksi HSV rec
recurrurrent ent kirkira-kia-kira ra 15%15%. . RatRata- a- rata rata angangka ka kamkambuhbuhan an untuntuk uk infinfekseksii HSV1 oral antara 20-40%. HSV1 oral antara 20-40%. Gambaran Klinis Gambaran Klinis Fever blister Fever blister
Cold sore" atau "fever blister" merupakan suatu lesi vesikuler Cold sore" atau "fever blister" merupakan suatu lesi vesikuler mukosa biasanya terletak di sekitar lubang seperti bibir dan hidung. mukosa biasanya terletak di sekitar lubang seperti bibir dan hidung. Sering beberapa
Sering beberapa lesi muncul lesi muncul secara serentak secara serentak atau berturut-turut. atau berturut-turut. SeringSering ad
ada a ririwawayayat t infeinfeksksi i sasaluluraran n pernpernafafasasan an sesebebelulumnmnya ya atatau au dedemamam,m, pa
paparparan an sinsinar ar matmatahaahari ri atau dingiatau dingin, n, atau atau tratrauma uma ke ke daedaerahrah, , tettetapiapi apakah pada kenyataannya pengaruh ini mengaktifkan virus tetap tidak apakah pada kenyataannya pengaruh ini mengaktifkan virus tetap tidak jelas.
jelas.
Cold sore
Cold sore atauatau fever blisters fever blisters, , diperdiperparah oleh parah oleh faktofaktor r presippresipitasiitasi dem
demam, am, menmenstrstruasuasi, i, sinsinar ar UV, UV, dan dan munmungkigkin n strstres es emoemosiosionalnal. . LesLesii didahului oleh periode prodormal yaitu
didahului oleh periode prodormal yaitu tingling tingling atauatau burning burning . . DiirinDiiringigi dengan edema di tempat lesi, diikuti dengan formasi cluster vesikel dengan edema di tempat lesi, diikuti dengan formasi cluster vesikel kec
kecil. il. MasMasinging- - masmasing ing vesvesikeikel l berberdiadiametemeter r 1-3 1-3 mm, mm, dendengan gan ukuukuranran cluster 1-2 cm. Ukuran lesi secara umum tergantung imun individu. cluster 1-2 cm. Ukuran lesi secara umum tergantung imun individu.
Lesi pada penderita Herpes Lesi pada penderita Herpes
Diagnosa Diagnosa
Jika pada tes laboratorium dapat dipastikan, RIH dapat dibedakan Jika pada tes laboratorium dapat dipastikan, RIH dapat dibedakan dari RAS dengan cytology smears dari lesi baru. Cairan dari lesi herpes dari RAS dengan cytology smears dari lesi baru. Cairan dari lesi herpes menunjukkan sel dengan
menunjukkan sel dengan ballooning degenerationballooning degeneration dandan multinucleated multinucleated giant cells
giant cells; sedangkan pada lesi RAS tidak. Untuk hasil yang lebih; sedangkan pada lesi RAS tidak. Untuk hasil yang lebih ak
akururatat, , dadapapat t di di tetest st dedengngan an cycytotolology gy smsmeaears rs ununtutuk k HSHSV V dedengnganan menggunakan fluorescein- antigen HSV. Kultur virus juga digunakan menggunakan fluorescein- antigen HSV. Kultur virus juga digunakan untuk membedakan herpes simplex dari lesi virus lainnya, terutama untuk membedakan herpes simplex dari lesi virus lainnya, terutama infeksi varicella zoster.
infeksi varicella zoster.
Perawatan Perawatan
Infeksi herpes kambuhan pada bibir dan
Infeksi herpes kambuhan pada bibir dan mulut jarang dibandingkanmulut jarang dibandingkan ga
gangngguguan an sesemementntara ara papada da inindidivividu du nonormrmal. al. PaPasisien en yayang ng seseriringng men
mengalgalami ami , , besbesar, ar, nyenyeri ri atau atau leslesi i yanyang g kotkotor or harharus us berberkonkonsulsultastasi.i. Pe
Pertartama ma dodoktkter er haharurus s memencncoboba a ununtutuk k memempmpererkeckecil il pepemimicucunynya.a. Beb
Beberaperapa a kamkambuhbuhan an dapdapat at dikdikuraurangngi i dendengan gan menmengguggunkankan n unbunbloclock k selama terpapar sinar matahari.
selama terpapar sinar matahari. Oba
Obat- t- obaobatan tan dapdapat at menmenekaekan n forformasmasi i dan dan memmemperpercepacepat t wakwaktutu penyembuhan
penyembuhan dari lesi recurrent yandari lesi recurrent yang baru. g baru. Acyclovir, obat antihAcyclovir, obat antiherpes,erpes, aman dan efektif. Obat antivirus yang baru seperti valacyclovir, prodrug aman dan efektif. Obat antivirus yang baru seperti valacyclovir, prodrug dar
dari i acyacycloclovirvir, , dan dan famfamciclcicloviovir, r, proprodrudrug g dardari i penpencicciclovlovir, ir, memmemiliilikiki b
bioioavavaiailablabiliilitas tas yayang ng lelebibih h bebesasar r dadari ri papada da acacycyclolovivir, r, taptapi i titidadak k mengurangi masa laten HSV. Tetapi , pada percobaan
da
dapapat t memenenekakan n HSHSV V lalateten. n. KeKeefefekektitivavan n obobat at anantitiheherprpes es ununtutuk k mencegah kambuhan genital HSV. Acyclovir 400mg dua kali sehari, mencegah kambuhan genital HSV. Acyclovir 400mg dua kali sehari, valaciclovir 250 mg dua kali sehari dan famciclovir 250mg yang lebih valaciclovir 250 mg dua kali sehari dan famciclovir 250mg yang lebih efe
efektiktiv v padpada a kamkambuhbuhan an gengenitaital. l. PenPengguggunaanaan n antantiheiherperpes s nucnucleoleosidsidee an
analalog og ununtutuk k memennceceggah ah ddan an mmenenggobobatati i RRHL HL nanamumun n sasangngatat con
controtroverversiasial. l. TerTerapi api sissistemtemik ik sehseharuarusnysnya a tidtidak ak digdigunaunakan kan untuntuk uk p
penengogobabatan tan beberkrkalala a atatau au RHRHL L yayang ng bibiasasa, a, tatapi pi kakadadangng- - kakadadangng digunakan untu
digunakan untuk mencegah lesi k mencegah lesi pada pasien mudpada pasien mudah terjangkit sebelumah terjangkit sebelum resiko yang tinggi seperti berski dengan ketinggian yang tinggi atau resiko yang tinggi seperti berski dengan ketinggian yang tinggi atau seb
sebeluelum m menmenjaljalani ani proprosedsedur ur sepseperti erti derdermabmabrasrasi i ataatau u pempembedbedahaahann nervus trigeminal. Beberapa dokter menganjurkan menggunakan terapi nervus trigeminal. Beberapa dokter menganjurkan menggunakan terapi antiherpes suppressive untuk persentase kecil pada pasien RHL yang antiherpes suppressive untuk persentase kecil pada pasien RHL yang sering mengalami peristiwa deforming pada RHL. Acyclovir 400 mg sering mengalami peristiwa deforming pada RHL. Acyclovir 400 mg dua kali seh
dua kali sehari ari terbuterbukti mengukti mengurangi frekrangi frekuensi dauensi dan keganasn keganasan RHL.an RHL. Acyclovir maupun penciclovir tersedia pada sediaan topical, digunakan Acyclovir maupun penciclovir tersedia pada sediaan topical, digunakan pada untuk mempercepat waktu penyembuhan pada RHL kurang dari 2 pada untuk mempercepat waktu penyembuhan pada RHL kurang dari 2
hari. hari.
2.2
2.2 Varicella Varicella Zoster Zoster Virus Virus (VZV)(VZV) Var
Varicelicella la zoszoster ter (VZ(VZV) V) adaadalah lah virvirus us herherpespes, , dan dan sepseperti erti virvirus us herherpespes lain
lainnya nya menmenyebyebabkabkan an infinfekseksi i utautama ma maumaupun pun infinfekseksi i kamkambuhbuhan an dan dan tettetapap ters
tersembembunyunyi i daldalam am neuneuronron-ne-neurouron n yanyang g ada ada daldalam am sensensorsori i gangangliglia. a. VZVVZV adalah penyebab utama pada infeksi klinis mayor pada manusia. Chicken pox adalah penyebab utama pada infeksi klinis mayor pada manusia. Chicken pox (varisella) dan shingles (herpes zoster (HZ)).
(varisella) dan shingles (herpes zoster (HZ)). Chi
Chickecken n pox pox adaadalah lah infinfekseksi i priprimer mer yanyang g disdisamaamarataratakan kan yanyang g terterjadjadii pertama kali pada orang yang kontak dengan virus. Hal ini dapat di analogikan pertama kali pada orang yang kontak dengan virus. Hal ini dapat di analogikan pada gingivos
pada gingivostomattomatitis itis herpetherpetic ic akut dari akut dari virus herpes virus herpes simplsimplex. ex. Setelah penyakitSetelah penyakit primer ini disembuhkan, VZV menjadi laten dalam akar dorsal ganglia dari nervus primer ini disembuhkan, VZV menjadi laten dalam akar dorsal ganglia dari nervus
spin
spinal al atau ekstramedatau ekstramedullary ganglia dari nervus cranial. ullary ganglia dari nervus cranial. SeoranSeorang g anak yang tidak anak yang tidak kont
kontak ak dengdengan an VZV dapat VZV dapat mengmengalami chicken pox alami chicken pox setelah kontak dengan orangsetelah kontak dengan orang yang terkena HZ.
2.2.1 Chicken Pox 2.2.1 Chicken Pox
Etiologi Etiologi
Cacar air, juga dikenal sebagai varicella, adalah sangat menular Cacar air, juga dikenal sebagai varicella, adalah sangat menular dan infeksi terbatas diri yang paling sering mempengaruhi anak-anak dan infeksi terbatas diri yang paling sering mempengaruhi anak-anak antara usia 5-10 tahun. Penyakit memiliki distribusi di seluruh dunia. antara usia 5-10 tahun. Penyakit memiliki distribusi di seluruh dunia. Cac
Cacar ar air air disdisebaebabkabkan n oleoleh h virvirus us VariVaricelcella-zola-zoostoster. er. MasMasa a inkinkubaubasisi penyakit ini berlangsung antara 10 s/d 21 hari (biasanya 14 s/d 16 hari). penyakit ini berlangsung antara 10 s/d 21 hari (biasanya 14 s/d 16 hari).
Gambaran Klinis Gambaran Klinis
Anak-anak yang sehat umumnya mengalami satu atau dua hari dari Anak-anak yang sehat umumnya mengalami satu atau dua hari dari demam,
demam, sakit sakit tenggtenggorokorokan,an, dan dan malmalaisaise e seksekitaitar r dua dua minminggu ggu setsetelaelahh papa
paparan VZV. ran VZV. SelanjSelanjutnyutnya, a, 3 sampai 3 sampai 5 hari 5 hari kemudkemudian muncul gejalaian muncul gejala yang khas yaitu
yang khas yaitu ruamruam pada awalnya berkembang di dada dan kemudianpada awalnya berkembang di dada dan kemudian menyebar selama tujuh hingga 10 hari ke luar untuk kepala, lengan, dan menyebar selama tujuh hingga 10 hari ke luar untuk kepala, lengan, dan kaki. Ruamnya terdiri dari papul kecil di seluruh badan yang cepat kaki. Ruamnya terdiri dari papul kecil di seluruh badan yang cepat beru
berubah bah menjadmenjadi i vesikvesikel el (“ben(“benjolanjolan” ” berisi air). berisi air). SelanjSelanjutnyautnya, , vesikvesikelel yang pecah akan ditutupi krusta (keropeng). Biasanya, seluruh lesi akan yang pecah akan ditutupi krusta (keropeng). Biasanya, seluruh lesi akan penuh ditutupi krusta dalam waktu 10 hari. Lesi tersebut dapat muncul penuh ditutupi krusta dalam waktu 10 hari. Lesi tersebut dapat muncul dimana saja tetapi umumnya di kulit kepala, wajah, badan, mulut, dan dimana saja tetapi umumnya di kulit kepala, wajah, badan, mulut, dan konjungtiva.
Manifesta
Manifestasi Oral si Oral pada penderita chicken poxpada penderita chicken pox
Pada puncak penyakit, pasien mungkin memiliki lebih dari 300 lesi Pada puncak penyakit, pasien mungkin memiliki lebih dari 300 lesi kulit pada satu waktu Setelah semua luka berkerak di atas, orang tidak kulit pada satu waktu Setelah semua luka berkerak di atas, orang tidak lag
lagi i menmenulaular. r. JaraJarang ng menmenyebyebabkabkan an lukluka a jarjaringingan an parparut ut perpermanmanen,en, kecuali infeksi sekunder berkembang (lihat di bawah). Lesi mungkin kecuali infeksi sekunder berkembang (lihat di bawah). Lesi mungkin umumnya dapat ditemukan di mulut dan mungkin juga melibatkan alat umumnya dapat ditemukan di mulut dan mungkin juga melibatkan alat kelamin.
kelamin.
Diagnosa Diagnosa Diagn
Diagnosis varicella terutama osis varicella terutama gejala klinis karena gejala klinis karena biasanbiasanya ya dapatdapat didiagnosis dengan gejala-gejala saja. Jika diagnosis masih belum jelas didiagnosis dengan gejala-gejala saja. Jika diagnosis masih belum jelas se
setetelalah h pepememeririksksaaaan n fifisisik, k, tetes s didiagagnonoststik ik mumungngkikin n didipeperlrlukukanan peny
penyelidikelidikan an lebih lanjut, lebih lanjut, konfkonfirmasi diagnosiirmasi diagnosis s dapat dicari dapat dicari melalumelaluii peme
pemeriksaariksaan n baik di baik di dalam cairan vesikel, atau dengan tes dalam cairan vesikel, atau dengan tes darah untuk darah untuk bu
bukti kti resrespon pon kekkekebaebalan lan yanyang g akuakut. t. CaiCairan ran vesvesikuikuler ler dapdapat at dipdiperikeriksasa dengan
dengan TsancTsanck k smear,smear, ataatau u leblebih ih baibaik k dendengan gan pempemerieriksaksaan an untuntuk uk antibodi fluorescent langsung.
antibodi fluorescent langsung. Cairan juga dapat dikultur, yaitu usahaCairan juga dapat dikultur, yaitu usaha yang dibuat untuk menumbuhkan virus dari sampel fluida. Tes darah yang dibuat untuk menumbuhkan virus dari sampel fluida. Tes darah dapat digunakan untuk mengidentifikasi respon terhadap infeksi akut dapat digunakan untuk mengidentifikasi respon terhadap infeksi akut (IgM) atau sebelumnya berikutnya infeksi dan kekebalan (IgG).
Chicken pox pada batang tubuh, Chicken pox pada batang tubuh, mukosa oral dan wajah
mukosa oral dan wajah
Diagnosis prenatal janin infeksi varicella dapat dilakukan dengan Diagnosis prenatal janin infeksi varicella dapat dilakukan dengan menggunakan
menggunakan USG,USG, mesmeskipkipun un penpenundundaan aan dardari i 5 5 minmingguggu-mi-minggngguu setelah infeksi ibu primer disarankan. Sebuah
setelah infeksi ibu primer disarankan. Sebuah PCR PCR (DNA) ujian ibu(DNA) ujian ibu cairan ketuban
cairan ketuban juga dapat dilakukan, meskipun risikojuga dapat dilakukan, meskipun risiko aborsi spontanaborsi spontan karena
karena amniosentesisamniosentesis prosedur yang lebih tinggi daripada risiko bayiprosedur yang lebih tinggi daripada risiko bayi sindrom varicella janin berkembang.
sindrom varicella janin berkembang.
Faktor-fa
Faktor-faktor risiko ktor risiko Cacar Air (Cacar Air (Varicella)Varicella)
Antara 75 - 90% dari kasus cacar air terjadi pada anak-anak di Antara 75 - 90% dari kasus cacar air terjadi pada anak-anak di bawah usia 1
bawah usia 10 tahun. 0 tahun. Sebelum pengenalan vakSebelum pengenalan vaksin, sekitar 4 jusin, sekitar 4 juta kasusta kasus cac
cacar dilapar dilaporkorkan di an di AS setiaAS setiap p tahtahun. un. DapDapat ditulat ditularkarkan dari an dari konkontak tak lan
langsugsung dengang dengan n lukluka a yanyang g terbterbukauka. . (Pa(Pakaikaian, seliman, selimut, dan ut, dan benbenda- da- benda lain seperti itu yang biasanya tidak menyebarkan penyakit.)
benda lain seperti itu yang biasanya tidak menyebarkan penyakit.)
Seorang pasien dengan cacar air dapat menularkan penyakit dari Seorang pasien dengan cacar air dapat menularkan penyakit dari sekitar 2 hari sebelum munculnya bercak-bercak sampai akhir tahap sekitar 2 hari sebelum munculnya bercak-bercak sampai akhir tahap mel
melepuepuh. h. PerPeriodiode ini bere ini berlanlangsugsung sekng sekitaitar 5-7 harr 5-7 hari. i. SetSetelaelah kerih keringng be
bentuntuk k scascabs, bs, penpenyakyakit it ini ini tidtidak ak menmenyebyebar. ar. SebSebagiagian an besbesar ar seksekolaolahh membiarkan anak-anak dengan cacar air kembali 10 hari setelah onset. membiarkan anak-anak dengan cacar air kembali 10 hari setelah onset.
Be
Bebeberaprapa a ananakak-an-anak ak memememerlurlukakan n untuuntuk k titingnggagal l di di rurumamah h sasampmpaiai kulitnya telah benar-benar bersih, meskipun hal ini tidak diperlukan kulitnya telah benar-benar bersih, meskipun hal ini tidak diperlukan untuk mencegah penularan.
untuk mencegah penularan.
Potensial komplikasi Potensial komplikasi * Varicella pneumonia * Varicella pneumonia * Ensefalitis * Ensefalitis * Asceptic meningitis * Asceptic meningitis * Bakteri superinfections * Bakteri superinfections * Miokarditis * Miokarditis * Glomerulonefritis * Glomerulonefritis * Purpura fulminans * Purpura fulminans * Reye's syndrome * Reye's syndrome * Cacat bawaan * Cacat bawaan Perawatan Perawatan Cac
Cacar ar air air biabiasansanya ya mermerupupakaakan n penpenyakyakit it yanyang g rinringan gan dan dan dapdapatat sembuh sendiri. Pada anak normal (tidak mengalami gangguan sistem sembuh sendiri. Pada anak normal (tidak mengalami gangguan sistem kek
kekebaebalan lan tubtubuh)uh), , tidtidak ak ada ada terterapi api khukhususus. s. CukCukupup calamine lotioncalamine lotion,, komp
kompres res dingidingin. n. ApabiApabila la anak mengalami gatal anak mengalami gatal hebathebat, , dapat diberikandapat diberikan antihistamin oral di malam hari untuk meningkatkan kualitas tidur
antihistamin oral di malam hari untuk meningkatkan kualitas tidur anak.anak. Ji
Jika ka memengngalalamami i dedemamam, m, dodoktkter er ananda da dadapapat t memerekrekomomenendadasisikankan ac
acetetamamininopophen hen atatau au ibibupuprorofenfen. . DaDan n apapababilila a tatampmpak ak memengngalaalamimi dehidrasi dan tidak dapat minum cairan, dapat dilakukan melalui cairan dehidrasi dan tidak dapat minum cairan, dapat dilakukan melalui cairan intravena cairan IV baik di ruang gawat darurat atau sebagai pasien di intravena cairan IV baik di ruang gawat darurat atau sebagai pasien di rum
rumah ah saksakit. it. UpaUpayakyakan an agaagar r vesvesikeikel l tidtidak ak pecpecah, ah, kukulit lit tidtidak ak digdigaruaruk k se
sehihingngga ga ananak ak terterhihindndar ar dadari ri risrisikiko o teterjrjadadininya ya ininfekfeksi si sesekukundnderer.. Potonglah kuku si anak.
Potonglah kuku si anak. Bak
Bakterteri i seksekundunder er infinfekseksi i kulkulit it dapdapat at diodiobatbati i dendengan gan antantibiibiotiotik.k. Ka
Karerena na vivirurus s pepenynyebebab ab caccacar ar aiair, r, titidadak k adada a anantitibibiototik ik yayang ng dadapapatt men
menyemyembuhbuhkan kan penpenyakyakit. it. BagBagi i oraorang-ng-oraorang ng yanyang g memmemiliiliki ki infinfekseksii berat
berat, , sebuasebuahh agen agen antivantivirusirus yang yang disebdisebutut asiklovir asiklovir (zovir(zovirax) ax) telahtelah te
terbrbukukti ti dadapapat t memempmperersisingngkakat t dudurarasi si dadan n kekepapararahahan n gegejajala la bibilala di
melalui mulut atau dengan IV untuk membantu orang-orang beresiko melalui mulut atau dengan IV untuk membantu orang-orang beresiko terkena infeksi parah.
terkena infeksi parah.
Infeksi VZV neonatal dapat diobati dengan VZIG (varicella zoster Infeksi VZV neonatal dapat diobati dengan VZIG (varicella zoster immu
immune ne globglobulin)ulin) - sebuah bentuk yang sangat terkonsentrasi VZV- sebuah bentuk yang sangat terkonsentrasi VZV anti-globulin gamma. Ketersediaan VZIG cepat menurun karena anti-globulin gamma. Ketersediaan VZIG cepat menurun karena satu-satun
satunya ya prodprodusen produk usen produk telah berhenti telah berhenti produproduksi. ksi. AlternAlternatif atif produproduk,k, VariZIG, tersedia pada protokol penelitian.
2.2.2 Zoster 2.2.2 Zoster
Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktifasi virus yang terjadi setelah infeksi primer. Virus ini berdiam di reaktifasi virus yang terjadi setelah infeksi primer. Virus ini berdiam di ganglion posterior susunan saraf tepi dan ganglion kranialis. Saat virus ini ganglion posterior susunan saraf tepi dan ganglion kranialis. Saat virus ini men
mendapdapatkatkan an stistimulmulus, us, makmaka a terjterjadiadilah lah reakreaktivtivasi asi dan dan menmenyebyebabkabkanan herpes zoster. Keadaan ini lebih sering terjadi pada orang-orang dengan herpes zoster. Keadaan ini lebih sering terjadi pada orang-orang dengan imunosupresi.
Herpes Zoster Herpes Zoster
Gambaran Klinis Gambaran Klinis
Le
Lesisi-le-lesi si inintrtraoaoral ral adadalalah ah vevesisikukuleler r dadan n ululseseratratif if dedengngan an tetepipi meradang dan merah sekali. Perdarahan adalah biasa. Bibir, lidah, dan meradang dan merah sekali. Perdarahan adalah biasa. Bibir, lidah, dan mukosa pipi dapat terkena lesi ulseratif unilateral jika mengenai cabang mukosa pipi dapat terkena lesi ulseratif unilateral jika mengenai cabang ma
mandndibibululer er dadari ri sasaraf raf tritrigegemiminunus. s. KetKetererlilibabatatan n didivivisi si dudua a dadari ri sasaraf raf trigeminus secara khas akan menyebabkan ulserasi palatum unilateral yang trigeminus secara khas akan menyebabkan ulserasi palatum unilateral yang meluas ke atas, tetapi tidak keluar dari raphe palatum. Malaise, demam, meluas ke atas, tetapi tidak keluar dari raphe palatum. Malaise, demam, dan penderitaan yang cukup berat dapat menyertai herpes zoster. Pasien dan penderitaan yang cukup berat dapat menyertai herpes zoster. Pasien sering kali datang dengan sakit hebat 1 sampai 2 hari sebelum sering kali datang dengan sakit hebat 1 sampai 2 hari sebelum vesikel-vesikel virusnya timbul.
vesikel virusnya timbul.
1.
1. DapDapat menyat menyeranerang g pripria dan wanita tapa dan wanita tapi biasani biasanya pada oranya pada orang dewasg dewasa,a, kadang-kadang pada anak-anak.
kadang-kadang pada anak-anak.
2.
Selain mengen
Selain mengenai ai N. Spinalis, juga N. Spinalis, juga dapat menyerandapat menyerang g ganglganglion Gasseriion Gasseri dan
dan GenGenicuiculatlatum. um. NeuNeuralgralgia ia dapdapat at bebbeberaperapa a harhari i sebsebeluelum m kelkelainainanan kulit atau bersama-sama, kadang-kadang didahului
kulit atau bersama-sama, kadang-kadang didahului oleh demam.oleh demam. 3.
3. KelKelainainan an kulkulit it mulmula-mua-mula la berberbenbentuk eritetuk eritema ma yanyang g kemkemudiudian an menmenjadjadii papel yang akan bersatu membentuk bulae.
papel yang akan bersatu membentuk bulae.
Isi
Isi vesvesikeikel l mulmula-mua-mula la jernjernih ih dan dan trantransluslusensen, , setsetelah elah bebbeberaerapa pa harharii menjadi keruh. Bila bercampur darah disebut : herpes zoster.
menjadi keruh. Bila bercampur darah disebut : herpes zoster. 4.
4. Bila terjBila terjadi absoadi absorbs, vrbs, vesikel mesikel menjadi krenjadi krusta yanusta yang berwarg berwarna coklana coklat yangt yang kemudian rontok dalam beberapa hari dengan meninggalkan macula kemudian rontok dalam beberapa hari dengan meninggalkan macula yang berangsur-angsur akan menghilang.
yang berangsur-angsur akan menghilang.
Bila tidak terjadi absorbs tetapi vsikel pecah, maka infeksi ekunder Bila tidak terjadi absorbs tetapi vsikel pecah, maka infeksi ekunder m
mududah ah teterjrjadadi i yyanang g memenynyebebababkakan n uulslserera a atatau au nenekkrorosisis s ddanan menyembuh dengan sikatriks yang dalam.
menyembuh dengan sikatriks yang dalam.
Bila herpes zoster hanya pada stadium papel, disebut herpes abortif. Bila herpes zoster hanya pada stadium papel, disebut herpes abortif. 5.
5. HerHerpes zostpes zoster er biabiasansanya diserya disertai dengatai dengan n pempembesbesaran kelearan kelenjanjar, r, limlimfefe regional.
regional.
Pada herpes zoster torakal dan di lengan, kelenjar limfe aksila besar. Pada herpes zoster torakal dan di lengan, kelenjar limfe aksila besar. Ji
Jika ka memenynyereranang g peperurut t babawawah h dadan n tutungngkakai i akakan an memenynyebebababkakann p
pemembebesasaran ran kekelenlenjajar r ininguguininal. al. Dan Dan jikjika a memenynyereranang g mumuka ka mamakaka kelenjar pre aurikuler membesar.
kelenjar pre aurikuler membesar. 6.
6. NeuNeuralgralgia hebat pada orania hebat pada orang tua. Neurag tua. Neuralgilgia a popos herpets herpetic dapat teraic dapat terasasa beberapa minggu-bulan setelah erupsi hilang.
beberapa minggu-bulan setelah erupsi hilang.
Kadan
Kadang-kadg-kadang ang terjadterjadi i paraliparalisis, sis, yang sering yang sering adalah paralisis fasialis.adalah paralisis fasialis. Herpes zoster supra orbitalis dapat disertai paralisis otot intrinsic dan Herpes zoster supra orbitalis dapat disertai paralisis otot intrinsic dan ekstrinsik mata.
ekstrinsik mata.
Diagnosa Diagnosa
Frekuensi penyakit ini pada pria dan wanita sama, dan lebih sering Frekuensi penyakit ini pada pria dan wanita sama, dan lebih sering pada orang dewasa. Sebelum timbul gejala kulit, terdapat gejala prodomal, pada orang dewasa. Sebelum timbul gejala kulit, terdapat gejala prodomal,
baik sistemik (demam, pusing, malese), maupun gejala prodomal local baik sistemik (demam, pusing, malese), maupun gejala prodomal local (nyeri otot-tulang, gatal, pegal). Setelah itu timbul eritema yang dalam (nyeri otot-tulang, gatal, pegal). Setelah itu timbul eritema yang dalam waktu singkat menjadi vesikel yang berkelompok dengan dasar kulit yang waktu singkat menjadi vesikel yang berkelompok dengan dasar kulit yang eri
erimatmatosa osa dan dan edeedema. ma. VesVesikeikel l ini ini berberisi isi caicairan ran yanyang g jerjernihnih, , kemkemudiudianan menjadi warna keruh, lalu dapat menjadi pustule dan krusta.
menjadi warna keruh, lalu dapat menjadi pustule dan krusta.
Masa tunasnya 7-12 hari. Pada masa aktif penyakit ini, timbul Masa tunasnya 7-12 hari. Pada masa aktif penyakit ini, timbul lesi-lesi baru yang kirra-kira berlangsung selama seminggu. Disamping gejala lesi baru yang kirra-kira berlangsung selama seminggu. Disamping gejala kul
kulit it dapdapat at jugjuga a dijdijumpumpai ai pempembesbesaran aran kelkelenjenjar ar getgetah ah benbening ing regregionional.al. Lokalisasi penyakit ini adalah unilateral dan bersifat dermatomal sesuai Lokalisasi penyakit ini adalah unilateral dan bersifat dermatomal sesuai dengan tempat persarafan. Pada susunan saraf tepi, jarang timbul kelainan dengan tempat persarafan. Pada susunan saraf tepi, jarang timbul kelainan motorik. Kelainan pada wajah sering disebabkan karena gangguan pada motorik. Kelainan pada wajah sering disebabkan karena gangguan pada saraf trigeminus atau saraf fasialis.
saraf trigeminus atau saraf fasialis. Postherpe
Postherpetic tic neuralgianeuralgia adalah rasa nyeri yang timbul pada daerahadalah rasa nyeri yang timbul pada daerah bekas penyembuhan lebih dari sebulan setelah penyakitnya sembuh. Nyeri bekas penyembuhan lebih dari sebulan setelah penyakitnya sembuh. Nyeri
ini
ini dapdapat at berberlanlangsugsung ng selselama ama bebbeberaperapa a bulbulan an bahbahkan kan berbertahtahun-un-tahtahunun den
dengan gan gragradasdasi i nyenyeri ri yanyang g berbervarvariasiasi. i. KecKecendenderuerungangan n ini ini terjterjadi adi padpadaa pasien yang terkena herpes zoster di atas usia 40 tahun.
pasien yang terkena herpes zoster di atas usia 40 tahun.
Cytology adalah metoda evaluasi yang cepat yang dapat digunakan Cytology adalah metoda evaluasi yang cepat yang dapat digunakan dal
dalam am kaskasus-us-kaskasus us dimdimana ana diadiagnognosa sa tidtidak ak meymeyakiakinkankan. n. FluFluoreorescescent- nt-antibody yang tercemar melumasi dengan menggunakan fluorescein yang antibody yang tercemar melumasi dengan menggunakan fluorescein yang di konjugasi dengan monoclonal antibody lebih dapt diandalkan dari pada di konjugasi dengan monoclonal antibody lebih dapt diandalkan dari pada cytology rutin dan hasilnya positif pada lebih dari 80% kasus. Metoda cytology rutin dan hasilnya positif pada lebih dari 80% kasus. Metoda diagnosa yang paling akurat adalah isolasi virus dalam kultur jaringan diagnosa yang paling akurat adalah isolasi virus dalam kultur jaringan tetapi tes
tetapi tes ini lebih ini lebih m,ahm,ahal al dan hasilnya membutuhdan hasilnya membutuhkan waktu kan waktu berharberhari-harii-hari.. Demonstrasi dari titer antibody yang meningkat jarang diperlukan untuk Demonstrasi dari titer antibody yang meningkat jarang diperlukan untuk di
diagagnonosa sa kekecucuali ali dadalalam m kakasusus s zozostster er sisine ne erueruptptioionene, , didimamana na hahal l itituu me
merurupapakakan n sasatutu-s-satatununya ya cacara ra ununtutuk k memengngkokonfnfirirmamasi si kakasusus s yayangng dicurigai/diduga.
dicurigai/diduga.
Perawatan Perawatan
Perawatan secara umum Perawatan secara umum
--
MereMeredakdakan an rasrasa a saksakit it – – aspaspiriirin, n, ataatau u parparaseasetamtamol, ol, ataatau u ibuibuproprofenfen biasanya sudah memadai. Tablet aspirin dan papaveretum, setiap 2 biasanya sudah memadai. Tablet aspirin dan papaveretum, setiap 2 atau 4 jam, efeknya sedikit lebih kuat. Jika rasa sakit hebat, dapat atau 4 jam, efeknya sedikit lebih kuat. Jika rasa sakit hebat, dapat dipertimbangkan pemberian narkotik. Dextromoramide 5-10 mg setiap dipertimbangkan pemberian narkotik. Dextromoramide 5-10 mg setiap 4 sampai 6 jam secara oral akan sangat membantu. Buprenorphine 4 sampai 6 jam secara oral akan sangat membantu. Buprenorphine sebaiknya dihindari untuk lansia karenasebaiknya dihindari untuk lansia karena efek sampingnya.efek sampingnya.
--
InfInfekseksi i seksekundunder er – – larularutan tan kumkumur ur kloklorherheksiksidindine e dapdapat at menmengurgurangangii meluasnya infeksi sekunder. Sedangkan larutan kumur tetrasiklin saja meluasnya infeksi sekunder. Sedangkan larutan kumur tetrasiklin saja atau tetrasiklin dengan sirup amphotericin sebaiknya digunakan untuk atau tetrasiklin dengan sirup amphotericin sebaiknya digunakan untuk kasus-kasus yang lebih berat. Jika ada tanda-tanda penyebaran infeksi kasus-kasus yang lebih berat. Jika ada tanda-tanda penyebaran infeksi sissistemtemik ik disdisertaertai i dendengan gan menmeningingkatkatnya nya pirpirekseksa, a, dan dan limlimfadfadenoenopatipati servikal, maka perlu diberikan antibiotic spectrum luas, contohnya, servikal, maka perlu diberikan antibiotic spectrum luas, contohnya, amoksisilin 250 – 500 mg tiga kali sehari selama lima hari.
amoksisilin 250 – 500 mg tiga kali sehari selama lima hari.
--
Penanganan secara umum – pasien mungkin menjadi lemah karenaPenanganan secara umum – pasien mungkin menjadi lemah karena kekurangan cairan dan kalori. Infuse intravena harus diberikan untuk kekurangan cairan dan kalori. Infuse intravena harus diberikan untuk menmengemgembalbalikan ikan keskeseimeimbanbangan gan caircairan. an. PemPemberberian ian makmakanaanan n secsecaraara parenteral tidak perlu dilakukan. Untuk membantu pasien makan dan parenteral tidak perlu dilakukan. Untuk membantu pasien makan dan
minum
minum, , dapat diberikan dapat diberikan larutalarutan n kumukumur r benzybenzydamindamine e hydrohydrochlorchlorideide (Diffam) yang digunakan sebelum makan.
(Diffam) yang digunakan sebelum makan.
-- DepDepresresi i sersering kali ing kali menmenyeryertai tai herherpes dan pes dan bisbisa a munmuncul cul padpada a awaawall penyakit. Depresi dapat sangat mendalam dan banyak pasien lansia penyakit. Depresi dapat sangat mendalam dan banyak pasien lansia
ya
yanng g iningigin n mmenenggakakhihiri ri hihiddupupnynya. a. OObabat t anantitiddepepreressi i sesepperertiti amitryptiline, 25 – 50 mg sehari bersama dengan sodium valproate 200 amitryptiline, 25 – 50 mg sehari bersama dengan sodium valproate 200 mg 3 kali per hari dapat membantu baik dalam mengontrol rasa sakit mg 3 kali per hari dapat membantu baik dalam mengontrol rasa sakit dan
dan depredepresi, si, maupmaupun un mengumengurangi rangi kemunkemungkingkinan an terjadterjadinya inya neuralneuralgiagia pascaherpetik. Pada pria lansia, hindari pemakaian obat trisiklik bila pascaherpetik. Pada pria lansia, hindari pemakaian obat trisiklik bila ada riwayat penyakit prostat. Pada kasus neuralgia pascaherpatik dapat ada riwayat penyakit prostat. Pada kasus neuralgia pascaherpatik dapat dib
diberikerikan an dosdosis is obaobat t psipsikotkotropropik ik yanyang g samsama. a. KreKrem m anaanalgelgesic sic yanyangg dioleskan pada bagian yang terlibat akan mengurangi rasa sakit.
-Penatalaksanaan : Penatalaksanaan : 1.
1. IsIstitirarahahat t tototatall
2.
2. UntUntuk menuk mengurgurangangi neurai neuralgilgia a dibdiberierikan anakan analgelgetik tik
3.
3. Untuk Untuk mencegmencegah pecah pecahnya ahnya vesikvesikel diel diberikberikan salan salisil isil 2%2%
4.
4. Bila terjBila terjadi infekadi infeksi sekusi sekunder dnder dapat dibapat diberikan aerikan antibintibiotic-lokotic-lokal, misaal, misalnyalnya salep kloramfenikol 2%
salep kloramfenikol 2%
5.
5. LarLarutautan kun kumumur sepr seperterti pai pada uda ulselserasrasii
6.
6. SteSteroiroid sistd sistemiemik – prednk – prednisoisone 60 mg per hari dalne 60 mg per hari dalam dosam dosis terbis terbagi danagi dan di
dikukurarangngi i sasampmpai ai nonol l dadalalam m sesepupululuh h hahariri, , dadapapat t memengnghihilalangngkakann serangan dini yang berulang atau menyembuhkan penyakit dalam tiga serangan dini yang berulang atau menyembuhkan penyakit dalam tiga sam
sampai pai empempat at harhari. i. SteSteroiroid d sissistemtemik ik sebsebaikaiknya nya dibdiberierikan kan di di bawbawahah pengawasan dokter.
pengawasan dokter.
Penanganan sebaiknya diarahkan pada pemendekan masa penyakit, Penanganan sebaiknya diarahkan pada pemendekan masa penyakit, pe
pencencegahgahan an poposthstherperpetic etic neuneuralralgia gia padpada a paspasien ien berberusiusia a 50t50tahuahun, n, dandan pencegahan disseminasi pada pasien immunocompromised. Acyclovir atau pencegahan disseminasi pada pasien immunocompromised. Acyclovir atau
va
valalacycyclclovovir ir atatau au fafamcmcycyclolovivir r mempmemperercecepapat t pepenynyemembubuhahan n dadann menu
menurunkarunkan n insidinsiden en neuraneuralgia lgia postpostherpetherpetic. ic. Obat-oObat-obat bat terbaru memilikiterbaru memiliki bioavabilitas yang lebih hebat dan lebih efektif pada pengobatan HZ.
bioavabilitas yang lebih hebat dan lebih efektif pada pengobatan HZ.
Penggunaan sistemik kortikosteroid untuk mencegah postherpetic Penggunaan sistemik kortikosteroid untuk mencegah postherpetic neura
neuralgia lgia pada pasien pada pasien diatas 50tahun masih diatas 50tahun masih controcontroversiaversial, l, pengapengamatanmatan d
daatta a tteerraakkhhiir r mmeennuunnjjuukkkkaan n ppeennuurruunnaan n rraassa a ssaakkiit t ddaann ke
kecaccacataatan/n/keketitidadakmkmamampupuan an seselalama ma 2 2 mimingnggu gu pepertrtamama a tetetatapi pi titidadak k berpengaruh pada insiden atau kerasnya postherpetic neuralgia.
berpengaruh pada insiden atau kerasnya postherpetic neuralgia.
Sebagian ahli klinis menganjurklan penggunaan kombinasi antara Sebagian ahli klinis menganjurklan penggunaan kombinasi antara in
intrtralealesisiononal al ststereroioid d dadan n ananesestetetitik k lolocal cal ununtutuk k memenunururunknkan an wawaktktuu pe
penyenyembumbuhan han dan dan menmencegcegah ah neuneuralralgia gia posposthetherperpetictic, , tettetapi api ini ini belbelumum dilakukan.
Te
Terarapi pi yayang ng efefekektitif f babagi gi neneururalalgigia a popoststheherprpetetic ic tetermrmasasuk uk pe
pemakmakaiaaian n capcapsalsalcincin, , satsatu u zat zat yanyang g diadiambimbil l dardari i cabcabe e pedpedas. as. TopTopicaicall capsaicin memang aman tetapi harus digunakan untuk periode waktu yang capsaicin memang aman tetapi harus digunakan untuk periode waktu yang lebih lama agar efektif dan bisa menyebabkan sensasi kulit yang terbakar. lebih lama agar efektif dan bisa menyebabkan sensasi kulit yang terbakar. Ketik
Ketika a terapi topical terapi topical tidak efektif, tidak efektif, pengpenggunaagunaan n tricyctricyclin lin antideantidepresspressantant ata
atau u gabgabapeapentintin n diadianjunjurkarkan. n. NeuNeurolrolysiysis s bedbedah ah atau atau kimkimiawiawi i munmungkigkinn diperlukan dalam kasus yang sukar disembuhkan.