• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Teknik Mesin 1-11 Page 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Teknik Mesin 1-11 Page 1"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

FOCUS TEKNIK MESIN UPMI

Volume 1 Nomor 1

e-ISSN : 2746 – 1696

Edisi 2020

PERBANDINGAN UNJUK KERJA DAN KOMSUMSI BAHAN BAKAR ANTAR MOTOR YANG MENGGUNAKAN CDI LIMITER DENGAN

MOTOR YANG MEMPERGUNAKAN CDI UNLIMITER

Budi Nugraha

Dosen Tetap Program Studi Tehnik Mesin Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia Medan

Abstrak

Perkembangan teknologi pada saat ini yang semakin pesat, mendorong manusia untuk selalu menciptakan inovasi. Perkembangan teknologi juga terjadi pada bidang otomotif, khususnya pada sistem pengapian pada sepeda motor. Sistem pengapian merupakan salah satu dari sekian banyak komponen sepeda motor yang paling sering mengalami perkembangan. di karenakan untuk memperoleh unjuk kerja mesin yang baik dibutuhkan sistem pengapian yang baik pula. Keyword : Sistem Pengapian Pada Sepeda Motor, Perkembangan Teknologi

PENDAHULUAN

Sistem pengapian merupakan sistem yang sangat penting pada sepeda motor. Menurut Jama & Wagino , sistem pengapian pada motor bensin berfungsi mengatur proses pembakaran campuran bensin dan udara di dalam silinder sesuai waktu yang sudah ditentukan yaitu pada akhir langkah kompresi. Sistem pengapian ini sangat berpengaruh pada daya, torsi dan konsumsi bahan bakar yang dibangkitkan oleh mesin tersebut.

Sistem pengapian khususnya pada motor bensin 4 langkah telah mengalami banyak penyempurnaan. Sistem pengapian yang sangat populer pada saat ini adalah sistem pengapian CDI. Karena sistem pengapian CDI ini telah mengatasi beberapa kelemahan yang ditimbulkan oleh sistem pengapian konvensional, sehingga sistem CDI masih digunakan pada kendaraan khususnya sepeda motor.

Pada sepeda motor produksi saat ini kebanyakan sistem pengapiannya menggunakan sistem pengapian CDI limiter. CDI limiter adalah CDI yang memiliki batasan dalam memercikkan bunga api ke dalam ruang bakar pada rpm tertentu dan percikan bunga api yang dihasilkan pada putaran tinggi relatif kurang stabil. Untuk mengatasi kelemahan dari CDI limiter ini dan untuk memperoleh performa mesin yang lebih optimal, pada saat ini banyak pabrikan CDI yang menawarkan CDI unlimiter sebagai pengganti CDI limiter. CDI unlimiter adalah CDI yang kerjanya tanpa ada batasan pengapian dan mampu melayani kerja mesin pada RPM tinggi tergantung dari seberapa kuat mesin sepeda motor tersebut berputar. Sebenarnya CDI unlimiter

(2)

FOCUS TEKNIK MESIN UPMI

Volume 1 Nomor 1

e-ISSN : 2746 – 1696

Edisi 2020

juga memiliki batasan dalam memercikkan api hingga 20.000 rpm. CDI unlimiter juga memiliki pengapian yang lebih baik dari pada CDI limiter.

METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Penelitian Alat

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1

Alat yang digunakan dalam penelitian

No Nama Alat Kegunaan

1 Dynamometer Untuk mengukur daya, torsi, dan putaran poros yang dihasilkan oleh suatu engine 2 Buret tetes Mengukur komsumsi bahan bakar 3 Stp watch Menghitung waktu komsumsi bahan bakar 4 Tachometer Untuk mengukur putarn mesin 5 Termometer Untuk mengukur suhu kerja mesin 6 Kipas angin Mendinginkan mesin saat melakukan

pengambilan data

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Bahan bakar berupa bensin premium. a.Sepeda motor Honda Megapro 160 cc satu silinder.

b.CDI limiter standar.

c.CDI unlimiter BRT Powermax Hyperband.

a. Spesifikasi CDI Unlimiter BRT POWERMAX HYPERBAND CDI BRT Powermax Hyperband memiliki spesifikasi sebagai berikut :

Warna : Hitam karbon

Mikroprosessor : NXP Founded by Philips Semiconductor CDI Type : DIGITAL DC System

Operating Voltage : 8 s/d 18 V Current Consumption : 0.05 s/d 0.75 A Output Max : 300 Volt

(3)

FOCUS TEKNIK MESIN UPMI

Volume 1 Nomor 1

e-ISSN : 2746 – 1696

Edisi 2020

Operation Temp : -15 °C to 80°C Operation Freq : 400 to 20.000 rpm

b. Fitur CDI BRT POWERMAX HYPERBAND Fitur pada CDI BRT Powermax Hyperband ialah:

1.Unlimiter

2.Automatic Low Voltage Protection (ALVP)

3.Multi Step Ignition Curve 4.Plug and Play

c. Sepeda motor yang digunakan adalah honda mega pro, spesifikasinya adalah sebagai berikut : Tipe mesin : 4 langkah, 1 silinder, SOHC, pendingin udara

Volume langkah : 156,7 cc Diameter x langkah : 63,5 x 49,5 mm Rasio kompresi : 9.0 : 1 Daya Maksimum : 13,3PS/8500 rpm Torsi Maksimum : 1,3kgf.m/6000 rpm Transmisi : 5 kecepatan Sistem pengapian : DC-CDI,Baterai

Baterai : 12V-5 Ah

Variabel Penelitian

Variabel ialah suatu yang berbeda atau bervariasi, penekanan kata sesuatu diperjelas dalam definisi kedua yaitu simbol atau konsep yang diasumsikan sebagai perangkat nilai-nilai. (Sarwono, 2006: 53). Variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Daya (besarnya kerja motor selama kurun waktu tertentu dalam satuan hp). b. Torsi (kekuatan berputar dalam satuan Nm).

c. Konsumsi bahan bakar (banyaknya bahan bakar yang dikonsumsi dalam satuan cc/menit). Variabel kontrol yaitu semua faktor yang dapat mempengaruhi hasil kerja yang dilakukan oleh mesin yang dikendalikan sama meliputi suhu kerja mesin kurang lebih 80 ºC dan suhu ruangan kurang lebih 30 ºC.

(4)

FOCUS TEKNIK MESIN UPMI

Volume 1 Nomor 1

e-ISSN : 2746 – 1696

Edisi 2020

Tekhnik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu mengamati dan mencatat secara langsung hasil eksperimen kemudian menyajikannya dalam bentuk tabel dan polygon sesuai hasil penelitian yang telah dilakukan. Data yang dihasilkan yaitu daya (hp), torsi (Nm) dan konsumsi bahan bakar (cc/menit).

Penggambaran dari fenomena yang terjadi selama penelitian ditunjukan dalam tabel dan polygon yang menggambarkan perbedaan antara CDI limiter dengan CDI unlimiter terhadap daya, torsi dan konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Honda Mega Pro 160 cc.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data hasil penelitian ini diperoleh dari hasil eksperimen yang dilakukan di bengkel Serba Jaya Service, Medan dengan mempergunakan mesin uji Honda Mega Pro 160 cc. Parameter yang diteliti adalah daya, torsi dan laju konsumsi bahan bakar dengan perlakuan merubah CDI limiter (standar bawaan pabrik) dengan CDI unlimiter (Powermax Hyperband merk BRT). Pengambilan data dilakukan dalam tiga variasi putaran mesin yaitu putaran rendah (4000 rpm), sedang (6000 rpm) dan tinggi (8000 rpm), sehingga akan diketahui seberapa besar perbedaan hasil daya, torsi yang lebih signifikan dari tiap-tiap CDI, serta berapa banyak bahan bakar yang digunakan untuk tiap-tiap CDI. Hasil pengujian daya, torsi dan konsumsi bahan bakar dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.

Daya motor yang mempergunakan CDI limiter.

rpm daya (hp)

Pengujian 1 pengujian 2 pengujian 3 rata-rata

4000 5,3 5,2 5,8 5,4

6000 9,5 9,2 9,1 9,3

8000 12,4 12,3 11,7 12,1

Tabel 3

Daya motor yang mempergunakan CDI Unlimiter

rpm daya (hp)

Pengujian 1 pengujian 2 pengujian 3 rata-rata

4000 5,2 6,6 6,3 6,0

6000 11,2 11,6 11,3 11,4

(5)

FOCUS TEKNIK MESIN UPMI

Volume 1 Nomor 1

e-ISSN : 2746 – 1696

Edisi 2020

Tabe 4

Torsi motor yang mempergunakan CDI limiter.

rpm Torsi (nm)

Pengujian 1 pengujian 2 pengujian 3 rata-rata

4000 9,35 9,26 10,22 9,67

6000 11,25 11,60 10,76 11,20

8000 10,99 10,90 10,32 10,74

Tabel 5

Torsi motor yang mempergunakan CDI unlimiter.

rpm Torsi (nm)

pengujian 1 pengujian 2 pengujian 3 rata-rata

4000 9,31 11,72 11,19 10,74

6000 13,36 13,73 13,36 13,48

8000 11,78 12,32 11,94 12,01

Tabel 6

Konsumsi bahan bakar motor yang menggunakan CDI limiter.

rpm konsumsi Bb(cc/mnt)

pengujian 1 pengujian 2 pengujian 3 rata-rata

4000 14,6 16,2 15,7 15,5

6000 22,7 22,8 23,3 22,9

8000 27 26,8 28,2 27,3

Tabel 7

Konsumsi bahan bakar motor yang menggunakan CDI unlimiter.

rpm konsumsi Bb(cc/mnt)

pengujian 1 pengujian 2 pengujian 3 rata-rata

4000 13,2 12,7 12,4 12,8

6000 20,7 21,2 21,3 21,1

8000 25,4 26,4 25,5 25,8

Analisis perbandingan daya rata-rata yang dihasilkan pada motor yang mempergunakan CDI standar (limiter) dan CDI BRT Powermax Hyperband (unlimiter) untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini.

Tabel 8

Perbandingan daya rata-rata motor yang mempergunakan CDI limiter dan CDI unlimiter

Rpm Daya (hp)

CDI limiter CDI unlimiter

4000 5,4 6,0

6000 9,3 11,4

(6)

FOCUS TEKNIK MESIN UPMI

Volume 1 Nomor 1

e-ISSN : 2746 – 1696

Edisi 2020

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik 1 di bawah ini :

Gambar 1 Grafik daya rata-rata motor terhadap putaran mesin Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan daya rata-rata yang diperoleh pada motor yang mempergunakan CDI limiter dengan motor yang mempergunakan CDI unlimiter. Gambar grafik di atas menunjukkan bawah hasil penelitian menunjukkan daya yang dihasilkan pada CDI unlimiter memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan CDI limiter. Perbedaan daya yang dihasilkan oleh kedua jenis CDI ini dikarenakan perbedaan besar pengapian yang dihasilkan CDI tersebut.

Perbedaan besarnya pengapian dikarenakan ada perbedaan komponen yang terdapat di dalam CDI, sehingga membuat tegangan yang dihasilkan oleh CDI menjadi berbeda, karena tegangan yang dihasilkan berbeda sehingga percikan bunga api yang dihasilkan CDI pun menjadi berbeda, sehingga daya yang dihasilkan pun menjadi berbeda. Daya yang dihasilkan pada motor sangat dipengaruhi oleh besarnya bunga api yang dihasilkan oleh busi, karena semakin besar pengapian yang dihasilkan maka pembakaran yang dihasilkan pada silinder menjadi lebih baik.

Percikan bunga api yang tinggi juga akan terhindar dari detonasi (knocking) sehingga daya yang dihasilkan juga akan maksimal. CDI unlimiter memiliki pengapian yang lebih besar dari pada CDI limiter, oleh sebab itu daya yang dihasilkan oleh CDI unlimiter lebih tinggi dari pada daya yang dihasilkan oleh CDI limiter. Pengapian yang rendah memungkinkan untuk terjadinya detonasi (knocking) karena bahan bakar terbakar sebelum waktunya sehingga akan mengalami penurunan daya.

Dari penelitian yang telah dilakukan pada sepeda motor Honda Megapro 160 cc dapat disimpulkan torsi yang dihasilkan oleh CDI unlimiter lebih tinggi dari pada CDI limiter.

(7)

FOCUS TEKNIK MESIN UPMI

Volume 1 Nomor 1

e-ISSN : 2746 – 1696

Edisi 2020

Analisis perbandingan torsi (Nm) yang dihasilkan pada motor yang mempergunakan CDI standar (limiter) dan CDI BRT Powermax Hyperband (unlimiter) untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini.

Tabel 9

Perbandingan torsi rata-rata motor yang mempergunakan CDI limiter dan CDI unlimiter

Rpm Torsi (Nm)

CDI limiter CDI unlimiter

4000 9,67 10,74

6000 11,20 13,48

8000 10,74 12,01

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik 2 di bawah ini :

Gambar 2 Grafik torsi rata-rata terhadap putaran mesin

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan torsi yang diperoleh pada motor yang mempergunakan CDI limiter dengan motor yang mempergunakan CDI unlimiter. Gambar grafik di atas menujukkan bahwa hasil penelitian, menujukkan torsi yang dihasilkan pada CDI unlimiter memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan CDI limiter. Perbedaan torsi yang diperoleh dari kedua buah CDI dikarenakan perbedaan besar pengapian yang dihasilkan dari kedua buah CDI tersebut.

Perbedaan besarnya pengapian dikarenakan ada perbedaan komponen yang terdapat di dalam CDI, sehingga membuat tegangan yang dihasilkan oleh CDI menjadi berbeda, karena tegangan yang dihasilkan berbeda sehingga percikan yang dikeluarkan CDI pun menjadi berbeda. Besarnya pengapian yang dihasilkan oleh CDI sangat mempengaruhi besar kecilnya

(8)

FOCUS TEKNIK MESIN UPMI

Volume 1 Nomor 1

e-ISSN : 2746 – 1696

Edisi 2020

torsi yang dihasilkan pada sepeda motor yang menggunakan CDI limiter dengan CDI unlimiter, karena hal ini berhubungan dengan gaya tekan pembakaran yang dihasilkan pada silinder piston.

Gaya tekan pembakaran akan maksimal manakala percikan bunga api yang dihasilkan oleh busi lebih besar, sehingga campuran bahan bakar yang telah disemprotkan ke dalam ruang bakar akan terbakar sempurna dan gaya tekan pembakaran akan maksimal. Pada CDI unlimiter pengapian yang dihasilkan lebih besar dari pada pengapian yang dihasilkan oleh CDI limiter, sehingga motor yang mempergunakan CDI unlimiter torsi yang dihasilkan lebih besar dari pada motor yang mempergunakan CDI limiter.

Dari penelitian yang telah dilakukan pada sepeda motor Honda Megapro 160 cc dapat disimpulkan torsi yang dihasilkan oleh CDI unlimiter lebih tinggi dari pada CDI limiter.

Analisis perbandingan laju bahan bakar yang dihasilkan pada motor yang mempergunakan CDI standar (limiter) dan CDI Powermax Hyperband (unlimiter) untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini.

Tabel 10

Perbandingan laju konsumsi bahan bakar rata-rata motor yang mempergunakan CDI limiter dan CDI unlimiter

Rpm Laju Bb(cc/mnt)

CDI limiter CDI unlimiter

4000 15,5 12,8

6000 22,9 21,1

8000 27,3 25,8

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik 3 dibawah ini :

(9)

FOCUS TEKNIK MESIN UPMI

Volume 1 Nomor 1

e-ISSN : 2746 – 1696

Edisi 2020

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan konsumsi bahan bakar yang diperoleh pada motor yang mempergunakan CDI limiter dengan CDI unlimiter. Gambar grafik di atas menujukkan bahwa hasil penelitian, menujukkan konsumsi bahan bakar yang dihasilkan pada CDI unlimiter memiliki nilai rata-rata yang lebih rendah jika dibandingkan dengan CDI limiter.

Perbedaan laju konsumsi bahan bakar yang diperoleh dari kedua buah CDI dikarenakan pengapian yang dihasilkan oleh CDI unlimiter lebih besar dari pada CDI limiter. Besarnya pengapian dikarenakan ada perbedaan komponen yang terdapat di dalam CDI sehingga membuat tegangan yang dihasilkan oleh CDI menjadi berbeda, karena tegangan yang dihasilkan berbeda sehingga percikan yang dikeluarkan CDI pun menjadi berbeda.

Besarnya pengapian yang dihasilkan oleh CDI sangat mempengaruhi konsumsi bahan bakar, karena dengan pengapian yang lebih baik (besar) campuran bahan bakar yang terdapat di ruang bakar akan terbakar dengan sempurna, sehingga tenaga yang dihasilkan akan lebih besar, karena lebih besar maka konsumsi bahan bakar akan lebih irit. Apabila pengapian yang kecil (buruk) maka campuran bahan bakar yang terdapat diruang bakar akan terbakar tidak sempurna, sehingga tenaga yang dihasilkan tidak maksimal, dan tenaga yang dihasilkanpun tidak maksimal sehingga konsumsi bahan bakar akan lebih banyak (boros). Dengan pengapian yang kurang maksimal dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya detonasi (knocking) karena campuran bahan bakar tidak dapat terbakar secara sempurna. Dari penelitian yang telah dilakukan pada sepeda motor Honda Megapro 160cc dapat disimpulkan laju konsumsi bahan bakar yang dihasilkan oleh motor yang mempergunakan CDI unlimiter lebih rendah (irit) dari pada motor yang mempergunakan CDI limiter.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, terdapat perbedaan daya, torsi, dan konsumsi bahan bakar pada motor Honda Megapro 160 cc dengan variasi CDI standar (limiter) dengan CDI BRT Powermax Hyperband (unlimiter) pada masing-masing putaran dapat disimpulkan bahwa :

1. Pengaruh pengantian CDI terhadap daya yang dihasilkan terjadi kenaikan. Pada putaran 4000 rpm motor yang mempergunakan CDI limiter daya yang dihasilkan sebesar 5,4 hp sedangkan pada CDI unlimiter sebesar 6,0 hp sehingga terjadi kenaikan sebesar 0,6 hp. Pada putaran

(10)

FOCUS TEKNIK MESIN UPMI

Volume 1 Nomor 1

e-ISSN : 2746 – 1696

Edisi 2020

6000 rpm motor yang mempergunakan CDI limiter daya yang dihasilkan sebesar 9,3 hp sedangkan pada CDI unlimiter sebesar 11,4 hp sehingga terjadi kenaikan sebesar 2,1 hp. Dan pada putaran 8000 rpm pada motor yang mempergunakan CDI limiter daya yang dihasilkan sebesar 12,1 hp sedangkan pada CDI unlimiter sebesar 13,6 hp sehingga terjadi kenaikan sebesar 1,5 hp.

2. Pengaruh pengantian CDI terhadap torsi yang dihasilkan terjadi kenaikan. Pada putaran 4000 rpm motor yang mempergunakan CDI limiter torsi yang dihasilkan sebesar 9,67 Nm, sedangkan pada CDI unlimiter sebesar 10,74 Nm sehingga terjadi kenaikan sebesar 1,07 Nm. Pada putaran 6000 rpm motor yang mempergunakan CDI limiter torsi yang dihasilkan sebesar 11,20 Nm, sedangkan pada CDI unlimiter sebesar 13,48 Nm sehingga terjadi kenaikan sebesar 2,28 Nm. Dan pada putaran 8000 rpm pada motor yang mempergunakan CDI limiter daya yang dihasilkan sebesar 10.74 Nm, sedangkan pada CDI unlimiter sebesar 12,01 Nm, sehingga terjadi kenaikan sebesar 1,7Nm.

3. Pengaruh pengantian CDI terhadap konsumsi bahan bakar yang dihasilkan terjadi penurunan. Pada putaran 4000 rpm motor yang mempergunakan CDI limiter konsumsi bahan bakar yang dihasilkan sebesar 15,5 cc/mnt sedangkan pada CDI unlimiter sebesar 12,8 cc/mnt sehingga terjadi penurunan sebesar 2,7 cc/mnt. Pada putaran 6000 rpm motor yang mempergunakan CDI limiter konsumsi bahan bakar yang dihasilkan sebesar 22,9 cc/mnt, sedangkan pada CDI unlimiter sebesar 21,1 cc/mnt, sehingga terjadi penurunan sebesar 1,8 cc/mnt. Dan pada putaran 8000 rpm pada motor yang mempergunakan CDI limiter konsumsi bahan bakar yang digunakan sebesar 27,3 cc/mnt sedangkan pada CDI unlimiter sebesar 25,8 cc/mnt sehingga terjadi penurunan sebesar 1,5 cc/mnt.

4. Semakin baik percikan bunga api yang dihasilkan busi maka daya dan torsi yang dihasilkan motor akan meningkat. Untuk konsumsi bahan bakar justru terjadi sebaliknya, yaitu semakin baik pengapian yang dihasilkan oleh busi maka bahan bakar yang diperlukan akan lebih sedikit.

SARAN

1. Pengguna sepeda motor Megapro 160 cc 1 silinder hendaknya menggunakan CDI unlimiter merk BRT Powermax Hyperband bila menginginkan performa mesin yang lebih maksimal.

(11)

FOCUS TEKNIK MESIN UPMI

Volume 1 Nomor 1

e-ISSN : 2746 – 1696

Edisi 2020

2. Pengguna sepeda motor Megapro 160 cc 1 silinder hendaknya menggunakan CDI unlimiter

merk BRT Powermax Hyperband bila menginginkan konsumsi bahan bakar mesin yang lebih irit.

DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, Wiranto. 2005.Penggerak Mula Motor Bakar Torak. Bandung: Penerbit ITB Arends, BPM & H, Berenschot. 1980.Motor Bensin. Jakarta: PT. Erlangga.

Badrawada, I Gusti Gde. 2008. Pengaruh Perubahan Sudut Pengapian Terhadap Prestasi Mesin 4Langkah. Forum Teknik Vol.32, No.3 Hal 221-231.

Daryanto. 2002. Teknik Reparasi dan Perawatan Sepeda Motor. Jakarta : Bumi Aksara. Haryono, G. 1997. Uraian Praktis Mengenal Motor Bakar. Semarang: Aneka Ilmu Hidayat, Wahyu. 2012. Motor Bensin Modern. Jakarta: Rineka Cipta.

Jama, Jalius dan Wagino. 2008. Teknik Sepeda Motor Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Jama, Jalius dan Wagino. 2008. Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Soenarta, Nakoela dan Sochi Furuhama. 1995. Motor Serba Guna. Jakarta : Pradnya Paramita. Tirtoatmodjo, Raharjo, Wiliayanto & Slamet Basuki. 2000. Peningkatan Unjuk Kerja Motor

Bensin Empat Langkah dengan Penggunaan Busi Dua Elektrode dan Busi Tiga Elektrode. Jurnal Teknik Mesin Vol. 2, No. 1 Hal, 15-21.

Gambar

Gambar  1  Grafik  daya  rata-rata  motor  terhadap  putaran  mesin  Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan,  menunjukkan  bahwa  terdapat  perbedaan  daya  rata-rata  yang  diperoleh  pada  motor  yang  mempergunakan  CDI  li

Referensi

Dokumen terkait

Dengan metode-metode hybrid dalam arsitektur maka fungsi pasar tradisional dan mall akan di hibridisasikan sehingga akan menghasilkan suatu sistem yang baru yang

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan disimpulkan bahwa pembelajaran passing bawah bola voli media bola karet dapat meningkatkan kemampuan hasil

Keaktifan dalam mengikuti pertemuan Keaktifan dalam hal ini adalah seberapa sering anggota terlibat dalam mengikuti pertemuan kelompok yang dilaksanakan setiap hari

faktor keamanan lereng sebesar 1,078. Kondisi ini berarti lereng tersebut mendekati kritis, sehingga diperlukan adanya suatu konstruksi pengaman dari kelongsoran. Untuk

Diberi kepada semua pegawai lantikan tetap/ kontrak/ Diberi kepada semua pegawai lantikan tetap/ kontrak/ sementara yang *masih berkhidmat pada atau selepas sementara yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi pendapatan, ketenaga kerjaan, dan gaya hidup terhadap persepsi permintaan kredit konsumsi dosen dan

Ada beberapa metode pekerjaan yang harus dilakukan dalam teknik pembongkaran lahan pada kelapa sawit yakni dengan membuat rencana kerja yang dimana berguna

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan pada perusahaan PT Juang Jaya Abdi Alam Cabang Medan, peneliti menemukan beberapa temuan yang berkaitan dengan