• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KERANGKA TEORI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Deskripsi Teori 1. Teori Migrasi

Fenomena Migrasi hampir terjadi dibelahan dunia tidak terkecuali di indonesia. Migrasi merupakan suatu perpindahan penduduk dari tempat ( negara) sekarang yang

sedang ditinggali ke tempat lain untuk menetap sesuai batas waktu yang ditentukan.1

Definisi migrasi menurut BPS yaitu suatu tindakan seseorang yang berasal dari daerah aal dan berencana pindah ke daerah tujuan tanpa memperhatikan jarak apakah dekat atau jauh. Menurut BPS batasan waktu seseorang dikatakan migrasi ke tempat barunya ialah paling sedikit 6 bulan.

Definisi migran menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa : ”a migrant is a person

who changes his place of residence from one political or a administrative area to another.” pengertian ini dikaitkan dengan pindah tempat tinggal secara permanen

sebab selain itu dikenal pula ”mover” yaitu orang yang pindah dari satu alamat ke

alamat lain dan dari saturumah ke rumah lain dalam batas satu daerah kesatuan politik atauadministratif, misalnya pindah dalam satu Propinsi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat melakuakan migrasi ada dua yaitu faktor pendorong dan faktor penarik menurut Rozy Munir dalam Dasar-dasar

demografi (1981) dalam tulisan ( Tita Merisa Rahmawati, F aktor yang

mempengaruhi minat tenaga kerja untuk bekerja keluar negri, 2010, hal : 20-21) menjelska n sebagai berikut,

1. Faktor-faktor pendorong yang menyebabkan penduduk bermigrasi Makin berkurangnya sumber-sumber alam Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal, karena masuknya teknologi yang menggunakan mesin-mesin. Adanya tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku, di daerah asal Tidak cocok lagi dengan adat budaya/kepercayaan di daerah asal. Alasan pekerjaan atau perkawinan yang menyebabkan tidak bisa mengembangkan karier pribadi Bencana alam baik banjir, kebakaran musim kemarau atau adanya wabah penyakit.

1 kbbi by Ebta setiawan 2010

(2)

2. Faktor-faktor penarik yang menyebabkan penduduk melakukan migrasi Adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki lapangan pekerjaan yang cocok Kesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik

 Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi

 Keadaan lingkungan dan keadaaan hidup yang menyenangkan

 Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai tempat berlindung

 Adanya aktivitas kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan. 2

Jadi berdasarkan dari pendapat berbagai sumber diatas, migrasi dapat dikatakan suatu tindakan seseorang yang melakukan perpindahan melewati batas administrasi sutu negara yang menetap minimal selama 6 bulanl lamanya. Migrasi terbagi menjadi dua kategori yaitu migrasi dalam negri ( intern) dan migrasi internasional.

Fenomena yang terjadi di Indonesia saat ini adalah migrasi internasional, banyak warga negara Indonesia yang keluar negri untuk mencari pekerjaan dan meningkatkan pendapatan dalam sektor ekonomi keluarganya. Migrasi internasional juga disebabkan adanya ketidakseimbangan antara perrtumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk di suatu negara, sehingga aktivitas perekonomian tidak dapat menyerap kelebihan tenaga kerja. Permasalahn tenaga kerja Indonesia semakin kompleks dengan membludaknya jumlah penduduk Indonesia sedangkan lapangan kerja yang tersedia disebanding dengan meningkatnya jumlah penduduk. Hal tersebut sangat mempengaruhi kondisi perekonomian negara ini jumlah pengangguran terus melonjak

naik karena sempitnya lapangan keja yang tersedia.3

Fenomena migrasi internasional ini tidak apat dipisaan dari globalisasi yang masuk ke penjuru dunia. Globalisasi adalah proses penyebaran informasi yang terbuka ari berbagai belahan negara di dunia. Masuknya globalisasi selain membawa dampak bagi kemajuan teknlogi informasi yang semakin maju dengan adanya globalisasi juga mendorong percepatan pertumbuhan tenaga kerja antar negara. Menurut Elwin Tobing (2003) dalam tulisan (Sonny Sumarsono.2009.Hal 56) menyatakan bahwa

fenomena arus migrasi ini aka semakin bertambah seiring berjalannya waktu selama proses migrsi tidak ada hambatan dari negara-negara yang bergabuung dalam WORD

2 Merisa. Tita Rahmawati. 2010. Faktor yang mempengaruhi minat tenaga kerja untuk bekerja keluar negri. Universitas Diponegoro. Fakultas Ekonomi. Semarang. Hal 21-22. Tidak diterbitkan

3

Sonny Sumarsono.2009.Teori dan kebijkan publik ekonomi sumber daya manusia. Jember: penerbit Graha ilmu. Hal 56

(3)

TRADE ORGANISATION( WTO). tingginya arus migrsi disebabakan karena perbedaan kesejahteraan anatara negara maju dan ngara berkembang sehingga negara

maju menjadi tujuan para migran dari negara berkembang.4

Migrasi internasional dipandang sebagai keputusan yang rasional karena adanya tekanan kondisi eksternal yang dihadapi penduduk. Migrasi tenaga kerja merupakan bagian dari proses migrasi internasional. Migrasi tenaga kerja internasional bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja jangka pendek (short-terms labor shortages)

di negara tujuan migrasi. Penyebab utama terjadinya migrasi internasional adalah ketidaksamaan tingkat upah yang terjadi secara global. Perpindahan penduduk dari

negara pengirim (sending country) ke negara penerima tenaga kerja migran (receiving

country) akan membuat negara pengirim mendapat keuntungan remittance, sedangkan

negara penerima akan mendapat keuntungan pasokan tenaga kerja murah. 5

Pekerja migran adalah orang yang melakukan migrasi dari wilayah tempat asalnya kemudian pindah diwilayah tujuannya untuk bekerja dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Buruh migran adalah mereka yang rela meninggalkan tempat asalnya untuk pergi ke negara lain dnegna tujua mecari kerja dengan imbalan gajiyang bisa mencukupi kebutuhannya. Tenaga kerjaIndonesia identik dengan TKW singkatan dari tenaga kerja wanita karena yang banayk pengirimkan tenaga kerja wanita. Peluang pekerja wanita sangat besar dibandingkan tenaga kerja laki-laki. Arus migrasi didominasi oleh kaum wanita yaitu anak gadis dan peremuan. Krisi ekonomi didaerah asal membuat para anak gadis maupun perempuan yang sudah berkeluarga memutuskan untuk berangkat menjadi tenaga kerja wanita diluar negri mereka

umunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, suter, dan perkebun.6

Seiring melonjoknya angaka tenaga kerja wanita tidak menutup kemungkinan banyak permasalahan yang dialami para tenaga kerja wanita (TKW) entah saat kepergian saat bekerja maupun saat kepulangan ketempat asalnya. Banyak pula mantan TKW yang pulang dalam kondisi hamil tanpa suami yang jelas. Gajinya belum dibayar secara penuh. rumah tangga dirumah yang brantakan, karena suami

kawin lagi atau menggunakan uang yang tidak semestinya.7

4 Ibid Hal 67

5 Elspeth Young, 1995. Migrasi Dalam Pengantar Kependudukan .Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Hlm. 97.

6

Mardan Tappang, Tammi Prastowo. 2007. Pahlawn Itu Bernama TKI. Klaten.Pt Macanan Jaya Cemerlang. 7 Wawancara dengan tenaga kerja wanita

(4)

Keikut sertaan wanita dalam bekerja bukanlah hal baru. Wanita memutuskan untuk bekerja diseabkan hal-ha sebgai berikut adanya kemauan untuk bekerja pada diri sendiri agar mandiri, berusaha membiayahi hidupnya sendiri maupun keluargrnayanya, untuk menmbah pendapatn keluarga dan terbuka lebarnya kesempatan kerja bagi para wanita sehingga mendorong wanta untuk bekerja

Sejak negara Indonesia belum merdeka penduduk Indonesia sudah banyak yang melakukan migrasi ke luar negri, karena Indonesia adalah negara maritim yang kaya akan sumber daya laut dan alammnya, untuk bisa memasarkan hasil laut dan alam Indonesia penduduk Indonesia melakukan perjalanan melalui jalur laut untuk bisa memasarkan ke rana globa.Kemajuan perdagangan baik antar pulau maupun internasional membuat semakin meningkatnya mobilitas penduduk daerah asal ke daerah tujuan. Mobilitas tenaga kerja Indonesia semakin mencuat dengan adanya kebijakan pemerintah pada masa orde lama dan orde baru Dimana presiden soeharto yang saat itu memimpin Indonesia mulai melangkah ke ekonomi dunia. Pada awalnya, migrasi tenaga kerja masih belum dilirik sebagai penopang ekonomi. Hal ini karena, sumber daya minyak menjadi salah satu sumber pendapatan negara dan mulai tumbuh menjadi proses industrialisasi. Migrasi tenaga kerja yang terjadi pada saat itu masih berjalan secara kultural atauswadaya di kalangan penduduk. Namun pada tahun 1983, menyusul jatuhnya harga minyak dunia, pemerintah membangun perekonomian berbasiskan tenaga kerja murah dan memulai sebuah program mengekspor tenaga kerja.8

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 1 ketenaga kerjaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja pada batas waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja. Menurut UU yang berkatian dengan ketenaga kerjaan, Pengertian tenaga kerja ialah seseorang yang mampu untuk bekerja guna menghasilkan barang ata jasa baik untuk memenuhi kebuthan sendiri pun orang lain. Sedangkan pengertian pekerja atau buruh ialah seserang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan atas jerih payahnya selama bekerja.

Sedangkan dalam Pasal 1 Kep. Manakertran RI No Kep 104A/Men/2002 tentang penempatan TKI keluar negeri disebutkan bahwa TKI adalah baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja di luar negeri dalam jangka waktu tertentu

8

Tita Merisa Rahmawati . 2010. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Tenaga Kerja Untuk Bekerja Ke Luar

(5)

berdasarkan perjanjian kerja melalui prosedur penempatan. Aturan pelaksanaan penempatan TKI menurut UU RI No. 39 Tahun 2004

Berdaasarkan UU RI No. 39 tahun 2004 penempatan TKI di luar negri hanya dapat dilakukan ke negara yang sudah memiliki perjanjian secara tertulis dengan pemerintah Indonesia. Seperti negara Malaysia, Singapu, Hongkong dan Taiwan. Kenapa Pemerintah hanya menenmpatkan tenaga kerjanya dinegara-negara yang sudah memiliki perjanjian hal tersebut untuk menghindari ancaman kekersan yang diterima tenaga kerja Indonesia (TKI) di negara dimana TKI ditempatkan. Walapun mungkin masih ada permasalahan TKI yang mengalami atau menerima bentuk kekrasan oleh makan atau teman kerjanya.

Sesuai dengan aturan UU RI No.39 Thu 204 penempatan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negri harus sesuai dengan keahlian, minat, bakat dan keterampiln yang dimiliki oleh clon TKI yang tidak menghilangkan harkat dan martabak TKI sebagai manusia. Biasanya penempatan TKI di rana seagai berikut Perawat, baby sister, Pembantu rumah tangga,Pelayan dan buruh industri

Tujuan penempatan dan perlindungan TKI berdsarkan UU RI No 39 tahun 2004 yaitu bertujuan untuk:

a. Memberayakan dan mendayagunakan tenga kerja secaa optimal dan

manusiawi

b. Menjamin dan melindungi calon tki sejak didalam negri, dingara tujan sampai

kmbali lagi ke indnesia

c. Meningkatkan kesejahteraan tki dan keluarga

Ada banyak faktor yang menyebabakan terjadinya mgrasi TKW ke luaar negri. Yang palin utama ialah karena faktor yang ada di negara penarik migi yaittu upah atau gajih yang di dapt sangat tinggi, selain itu juga faktor lin yang mendorong masyarakkat khususnya para wanita untuk memutukan menjadi tenaga kerja wanita (TKW) ialah lowongan kerja di negara sendiri tidak mencukupi dengan jumlah penduduk yang ada. Hal tersebut sesuai dengan yang diamanatkkan di dalam Pasal 27

D ayat (2) UUD 1945 dan perubahannya yaitu “Tiap-tiap warga negara berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

Untuk menjamin keselamatan para tenaga kerja wanita (TKW) pemerintah bertugas unuk mengatur,membina, mengawasi, melaksanakan penyeelnggaraan

(6)

penempatan para TKW di luar negri. Sesuai dengan perundang-undangan. Dalam rangka untuk melaksanakan tugas dan bertanggung jawab untuk meningkatkan upaya perlindungan TKI di luar negeri, pemerintah berkewajiban :

1) Menjamin terpenuhinya hak-hak calon TKI/TKI, baik yang berangkat melalui

pelaksana penempatan TKI, maupun yang berangkat secara mandiri;

2) Mengawasi pelaksanaan penempatan calon TKI;

3) Membentuk dan mengembangkan sistem informasi penempatan calon TKI di

luar negeri;

4) Melakukan upaya diplomatik untuk menjamin pemenuhan hak dan

perlindungan TKI secara optimal di negara tujuan; dan

5) Memberikan perlindungan kepada TKI selama masa sebelum pemberangkatan,

masa penempatan dan masa purna penempatan.

Istilah tenaga kerja secara resmi di Indonesia diperkenalkan pada tahun 1966. Pada saat pembentukan kabint Ampera dan Departemen Perburuhan yang kemudian menjadi Departemen tenaga kerja. Pengertian tenaga kerja Menurut Undang-Undang No.14 tahun 1969 Bab I ayat 1 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok mengenai Tenaga Kerja disebutkan bahwa: “Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa terutama untuk memenuhi kebutuhannya sendiri atau masyarakat”. Sedangkan pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan lain. Tenaga kerja adalah bagian/golongan penduduk yang berumur antara 10 sampai 56 tahun. Tegasnya adalah

semua orang/penduduk yang telah mencapai usia kerja (peopleof working age). Dari

pemparan diatas yang menjelaskan tentang tenaga kerja dapat dikatakan bahwa Tenaga keja wanita atau sering disingkat TKW adaah seorrang wanita yang mampu melakukan suatu pekerjaan guna mendapatkan upah dari hasil kerja kerasnya sesuai dengan kesepakatan.

Setiap calon TKW yang akan berangkat harus dibekali dengan pendidikan dan pelatihan dahulu sesuai dengan kebutuhan negara yang akan dikirimnya. Pendidikan dan pelatihan kerja kerja bagi calon TKI dimaksudkan untuk :

a) Membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja calon

TKI,

b) Memberi pengetahuan dan pemahaman tentang situasi, kondisi, adat

istiadat, buaya, agama dan risiko bekerja di luar negeri,

(7)

d) Memberi pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban calon

TKI. Pendidikan dan pelatihan terhadap calon tenaga kerja.9

Persyaratan Tenaga Kerja Indonesia

Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri bahwa setiap calon TKI yang akan mendaftarkan diri untuk bekerja di luar negeri harus memenuhi prosedur yang telah ditentukan. Perekrutan calon TKI oleh pelaksana penempatan TKI dilakukan terhadap calon TKI yang telah memenuhi persyaratan:

a. Berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun kecuali bagi Calon TKI

yang akan dipekerjakan pada pengguna perseoranganSekurang-kurangnya berusia 21 ( dua puluh satu) tahun;

b. Sehat jasmani dan rohani;

c. Tidak dalam keadaan hamil bagi calon tenaga kerja perempuan; dan

d. Berpendidikan sekurang-kurangnya lulus sekolah lanjutan tingkat

Pertama (SLTP) atau yang sederajat.Selain persyaratan tersebut di atas, menurut Pasal 51 Undang- Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, calon TKI juga wajib memiliki dokumen – dokumen, yaitu :

a. Kartu Tanda Penduduk, Ijazah pendidikan terakhir, akte kelahiran atau surat

keterangan kenal lahir;

b. Surat keterangan status perkawinan bagi yang telah menikah melampirkan copy

buku nikah;surat keterangan izin suami atau istri, izin orang tua, atau izin wali;

c. Sertifikat kompetensi kerja;

d. Surat keterangan sehat berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan kesehatan dan

psikologi;

e. Paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi setempat;

f. Visa kerja

g. Perjanjian penempatan kerja;

h. Perjanjian kerja, dan KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Nigeri) adalah kartu

identitas bagi TKI yang memenuhi persyaratan dan prosedur untuk bekerja di luar

9Arie I.Chandra, Profil Pengalaman TKI : Pemberangkatan, Di Luar Negeri Dan Kepulangan (Studi Kasus

Kotamadya Cianjur, Kotamadya Sukabumi & Kabupaten Sukabumi),, Universias Khatolik Parahyngan, Penelitian Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat- UNPAR2011. Hal 50-55

(8)

negeri. Setelah calon TKI memenuhi persyaratan yang ditentukan, maka para calon TKI wajib mengikuti serangkaian prosedur sebelum nantinya.

Pada masa pra penempatan kegitan calon TKI meliputi:

a. Pengurusan SIP

b. Perekrutan dan seleksi

c. Pendidikan dan pelatihan kerja

d. Pemeriksaan kesehatan dan psikologi;

e. Pengurusan dokumen;

f. Uji kompetensi;

g. Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP); dan

h. Pemberangkatan.10

Hak dan kewajiban TKI berdasarkan aturan UU RI no 39 tahun 2004 Setiap clon tki mempunyai hak yaitu sebgai berikut;

a. Bekerja di luar negri

b. Memperoleh informasi yang benar mengenai pasar tenaga kerja dan prosedur

penempatan TKI diluar negri

c. Memperoleh pelayanan dan perlakuan yang sama dalam penempatan di luar

negri

d. Memperoleh kebebasann menganut agama dan keyakinan yang dianutnya

e. Mendapatkan upah sesuai dengan yang disepakati atau setandar upah dinegara

tujuan

f. Memperoleh hak dan kesempatan yang sama dengan tenaga kerja asing lainnya

g. Memeperoleh jaminan perindungan hukum sesuai dengan peratuan

perundnag-undangan

h. Memperoleh jaminan perlindunga keselamatan dan keamanan kepulangan TKI ke

tampa asal

i. Memperoleh naskah perjanjian naskah asli

Kewajiban TKI

a. Menaati pearutan perundang-undangan baik dalam mupun luar negri

(9)

b. Menaati dan melaksanakan pekerjaan ssuai dnegan perjanjian

c. Membayar biaya pelayanan penematn tki sesuai dengn peraturan

d. Melaporkan kedatangan, keberadaan dan kepulangan tki kepada perwakilan

republik indonesiadi negara tujuan.11

Sesuai dengan yang diamanatkkan di dalam Pasal 27 D ayat (2) UUD 1945 dan

perubahannya yaitu “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” .Menurut UUD di atas pemerintah berhak membeikan pekerjaan yang layak bagi masyarakatnya, namun realias yang ada masalah kemiskinan yang ada di Indonesia masih belum diatasi dengan cepat, hal tersebut dapat dibuktikan dengan masih banyaknya penduduk Indoesia yang menganggur. Salah satu cara yang dilakukan masyarakatt khususnya bagi masyarakat yang tinggal di dess yaitu dengaan cara bermigrrasi ke negara-negara maju yang kondisi ekonominya jauh lebih baik. Berkaitan dengan maraknya fenomena migrasi internasional yang ada di Indoesia Peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk menjamin dan melndungi warga negaranya yang bekerja sebagai TKW.

Pelaksanaan Penempatan TKI di Luar Negeri hanya dapat dilakukan ke negara tujuan yang pemerintahnya telah membuat perjanjian tertulis dengan Pemerintah RI atau ke negara tujuan yang mempunyai Peraturan Perundang-undangan yang melindungi tenaga asing.

Adapun yang menjadi motivasi masyarakat bekkerja keluar negri yaitu menurut Rustton jamali dalam tulisan (Irma Ariani: 2013) menyebutkan ada 4 faktor yang mendorong para wanita untuk bekerja ke luar negri atau TKW sebagai berikut :

1. Adanya desakan ekonomi dan keinginan untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga.

2. Adanya motivasi untuk mengubah nasib dan sempitnya lapangan pekerjaan di daerah asal

11Arie I.Chandra, Profil Pengalaman TKI : Pemberangkatan, Di Luar Negeri Dan Kepulangan (Studi Kasus

Kotamadya Cianjur, Kotamadya Sukabumi & Kabupaten Sukabumi),, Universias Khatolik Parahyngan, Penelitian Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat- UNPAR2011

(10)

3. Tergiur oleh upah dan gaji yang lebih besar dibandingkan dengan bekerja di dalam negeri.

4. Adanya pengaruh lingkungan, teman dan dorongan dari keluarga dan suami. Dari pemaparan faktor penyebab yang mendorong para wanita bekerja keluar negri tentu perlu dikaji kambali, apakah point yaang sudah di paparkan menjadi motivasi masyarrakat desa Sukagumiwang yang ingin bekerja ke luar negri sehingga semakin maraknya tingkat keinginan masyarakat untuk jadi TKW.

Keterelibatan wanita dalam dunia kerja membuat jumlah anggka pengangggurran semain tingga, karena sebelumnya perempuan biasanya mengurus rumah tangga namun karena di era globalisasi ini para wanita juga ikut berpartisiapasi untuk mencari kerja.

Keterlibatan wanita alam duna kerja juga memepengaruhi kondisi kesejahteraan keluarganya itu lihat dari segi miikro sedangkan kalau dilihat secara mkro keikutsertaan wnaita dalam dunia kerja bisa membantu pertumbuhan ekonmi suatu nagara. Sebagai sumber devia andalan migrasi internasional memiliki keunggulan sebagai berikut:

1. Tidak membutuhkan anggran yang besar dari pemerintdah bik pusat maupun

daerah

2. Remitance yang dikirimkan oleh pekerja disamping sebagai sumber devisa juga

bisa langsung dinikmati pekerja itu sendiri

3. Dapat membntu program keluargabncanakb

Pada umumnya tenaga kerja wanita (TKW) Indonsia yang bekerja diluar negari bukan dengan tujuan menetap setersunya di negara tersebut. Pada umunya TKW akan pulang kembali ke kampung halmannya setelah tabungan yang dikumpulkannya dirasa sudah cukup untuk memenuhi kebutuhannya untu memperbaiki taraf hidupnya setelah kembali ke kampung.

Penelitian yang dilakukan oleh kantor mentri negara KLH ( 1986) pola pekrjaan yang dilakukan migran sebelum dan setelah berangkat lur negri tidak ada perubahan. Hal tersebut terjadi karena pendidikn yng minim sehingg mereka bekerja disana juga hanya sebagai buruh kasar sehingga tidsk bisa mengembangkan ilmu pengatahuannya dan keterampilannya selama bekerja disana. Ada dua alasan kenapa para TKW tidak bisa meningkatkan pengtahuan dan keteraampilanna selma bekerja disana pertama yaitu para tkw umunya bekerja sebagai blue collar worker kedua brkaitan dengan

(11)

tempat asal menyebabkan para tkw kurang untuk meningatkan pengetahuan dan

pengalaman selama bekerja disana.12

2. Teori Perubahan sosial dan Permasalahan sosial a. Perubahan sosial

Banyak sekali pakar sosiologi yang memaparkan tentang perubahan sosial diantaranya sebagai berikut. Menurut Gilin & Gilin( Koening 1957:279 mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan suatu variasa dari berbagai cara hidup yang diterima disebabkan dari perubahan kondisigeografis, kebudayan material, komposisi kepndudukan,ideologi maupun karena addanya inovasi baru yang berada ditengah-tengah masyarakat. Sedangkan perubahan sosial menurut Selo Soemarjdan dan Soelaiman Soemardi peubahan sosial adalah segala benuk perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diarik kesimpulan bahwa perubahan sosial ialah perubahan yang terjadi pada struktur sosial dan perilaku manusia dari kondisi

tertentu ke kodisi lain13

Perubahan yang terjadi dimasyarakat bisa jadi merupakann sebuah kemajuan atau mungkin justru sebuah kemunduran yang dialami oleh masyarakat. Unsur-unusr kemasyarakatan yang mengalami perubahan biasanya mengenai nlai-nilai sosial, lembaga-lembaga kemasyarakatan, norma-norma sosial, pola perilaku masyarakat, organisasi sosial, stratifikasi sosial, ekuasaan, tanggung jawab, kepemimpinan dan sebagainya. dalam msyarakat perubahan sosial yang terjadi sering berkaitan dengan

pertumbuhan ekonomi suatu daerah. 14

Perubahan sosial yang ada dimasyarakat berlangsung secara terus menerus dengan sedemikan rupa sehingga prosesnya tidak terasa atau tidak disadari oleh masyarakat. Rangkaian perubahan yang terjadi di masyarakat itu dalam sosiologi disebut dengan evolusi dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern. Berangkat dari pemikiran Comte teori Evolusi tentang perrubahan sosial mengenai pandangan

masyarakat sebagai berikut: Pertama, masyarakat berkembang secara linier (searah),

yakni dari primitif ke arah masyarakat yang lebih maju. Kedua, proses evolusi yang

12 Prijono Tjiptoherijanto. 1996. Sumber Daya Manusia Dalam Pembangunan Nasional. Jakarta:Dterbitkan Faultasekonomi Universitas Indonesia

13

Basrowi. 2005. Pengntar Sosiologi. Bogor: Pt Ghalia Indonesia.Hal 157

(12)

dialami masyarakat mengakibatkan perubahan-perubahan yang berdampak terhadap

perubahan nilai-nilai dan berbagai anggapan yang dianut masyarakat.Ketiga

pandangan subjektif tentang nilai dibaurkan dengan tujuan akhir perubahan sosial. Hal ini terjadi karena masyarakat modern merupakan bentuk masyarakat yang dicita-citakan memiliki label yang baik dan lebih sempurna, seperti kemajuan, kemanusiaan,

dan sivilisasi. Keempat, perubahan sosial yang terjadi dari masyarakat sederhana ke

arah masyarakat modern berlangsung lambat, tanpa menghancurkan fondasi yang membangun masyarakat, sehingga memerlukan, sehingga memerlukan waktu yang

panjang Berkaitan hal di atas, bahwa perubahan sosial sudah diperkenalkan.15

Beberapa ahli teoritisi sosiologi klasik diantaranya, Karl Marx, Max Weber, Emile Durkhein, dan George Simmel. Keempatnya membahas kemunculan dari pengaruh modernitas. Menurut Marx, bahwa modernitas ditentukan oleh ekonomi kapitalis, ia mengakui kemajuan yang ditimbulkan oleh transisi masyarakat sebelumnya ke masyarakat kapitalisme.

Menurut Selo Soemarjdan dan Soelaiman Soemardi ( 1964-489) mengatakan bahwa faktor penyebab perubahan sosial yang ada dimasyarakat disebabkan oleh dua faktor yatiu aktor dari diri masyarakat itu sendiri dan faktor dariluar masyarakat. Faktor dari diri mayarakat diantaranya sebagai berikut perkembangan ilmu pengetahuan, jumlah penduduk, pertentangan dan pemberontakan. Sedangkan faktor penyebab perubahan dari luar mayarakat yaitu pengaruh keudayaan masyarakat lain,

peperangan sebab-sebab dari lingkungan alam fisisk disekitar manusia. 16

Bentuk-bentuk perubahan sosial yang terjadi didalam kehiduapan masyarakat

yaitu perubahan evolusi, perubahan revolusi, perubahan tak berencana dan perubahan berencana. Perubahan Evolusi adalah perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat prosesnya memerlukan banyak waktu dan berjalan lambat tanpa adanya kehendak dari masyarakat yang bersangktan untuk mewujudkan perubahan itu. Perubahan secara evolusi cederung sangat sederhana mengikuti perkembangn masyarakat dalam menyesuaikan kehidupan sehari-hari. Menurut Petirim A. Sorokin, bahwa perubahan yang terjadi di masyaraat melalui tahapan-tahapan yaitu tahap pertama kepercayaan, tahap kedua indera manusia, tahap ketiga kebenaran. Pada prosesnya setiap tahap memrlukan waktu yang lama bersifat evolusi. Perubaan secara Revolusi berbeda dengan perubahan secara evolusi, perubaa revolusi cenderung bersifat cepat mengena

15

Abdul Hamid. 2011. Perubahan Sosial. Penerbit FISIP Untirta Serang,. Hal 105 16 Basrowi. 2005. Pengntar Sosiologi.Bogor: Pt Ghalia Indonesia.Hal 158-161

(13)

unsur-unsur kehiduapan atau lembaga-lembaga kemasyarakatn.Perubahan revolusi sering terjadi dengan diawali oleh ketegangan, konflik dalam masyarakat yang bersangkutan. Perubahan yang direncanakan ialah perubahn yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang didasarkan pada perencanaan yang matang oleh pihak yang menghendaki tercapainya suatu perubahan. Pihak-pihak yang menghendaki perubahan ialah Agen of change yaitu seseorang atau kelompk yang mendapatkan kepercayaan masyarakat sebagai pepimpin yang mewakili masyarakat dalam menetukan suatu perubahan dalam sistem. Suatau perubahan yang direncanakan berada di bawah penegndalian dan pengawasan Agent of change. Perubahan sosial yangtidak direncanakan merupakan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung dilaur jangkauanpengawasan masyarakat dan

dapat menimbulkan akibat-akibat sosial yang tidak diinginkan oleh masyarakat. 17

Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan.

1. Faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan yaitu ;

 Kontak denagn budaya lain. Salah satu proses yang menyangkut kontak

dengan budaya lain adalah diffusiion. Difusi adalah proses penyebran unsur-unsur kebudayaan dari individu ke individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. dalam proses tersebut masyaakat akan menghasilkan penemuan-penemuan baru

 Sistem pendidikan formal yang maju. Pendidikan yang maju mampu

memberikan nilai-nilai bagimanusia, terutama alam membuka pikiran dan menerima hal-hal baru didalam lingkungan masyarakat. Pendidikan juga membuat manusia untuk dapat berfikir secara objektif dan ilmiah agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

 Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju.

Masyarakat merupkan pendrong bagi usaha-usaha penemuan baru dai hasil karya seseoang yang baru.

 Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang yang bukan

merupakan delik,

(14)

 Sistem terbuka lapisan masyarakat.dengan sistemterbuka memungkinkan adanya pergerakan yang membeikan kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuann yang dimilikinya sendiri

 Penduduk yang heterogen. didalam masyarakat memiliki latarbelakang

kebudayaan yang berdeda dan ini tentu menjdai pendorong akan terjadidnya peruahan-perubahan didalam masyarakat.

 Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang tetentu, orientasi ke

masa depan dan an nilai bahwa mansia harus senantiasa berihktiar untuk memperbaiki hiudpnya.

2. Faktor- faktor yang menghalangi terjadinya perubahan sbagai berikut ;

 Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. kehidupan yang terasing

membuat sebuah masyarakat tidak bisamengikuti

perkembangan-perkembangann apa yang terjadi pada masyarakat lain sehingga sangat sulit untuk bisa terjadinya sebuah perubhan sosial dimasyarakat itu.

 Pekembanagn ilmu pengetahuan yang lambat.

 Sikap masyarakat yang sangat tradisional. masyarakat yang memiliki sikap

yang sangat kuatt da mengagung-agungkan tradisi dan maa lampau menghambat jalannya proses perubahan.

 Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat,

 Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan,

 Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yag tertutup,

 Hambatan-hambatan yangbersifat ideologis dan adat atau kebiasaan.18

b. Permasalahan sosial.

Permasalahan sosial muncul sebagai suatu fenomena atau gejala sosial yang ada ditngah-tengan khidupan masyarakat. Pada dasarnya permasalahan sosial ini tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Menurut (Soekanto, 1990:358), Masalah sosial merupak suatu keadaan dimana terdapat ketidak seseuaian antar unsur-unsur kebudayaan masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Menyebabkan kepincangan ikatan sosial. Dalam keadaan normal terdapat integrasi serta keadaan yang sesuai pada hubungan-hubungan antara unsur-unsur kebudayaan

(15)

atau masyarakat. Masalah sosial tersebut bisa berupa kemisinan, pendidikan,kriminalitas, pengangguran dan kesenjangan sosial ekonomi.

Konflik menurut Sholihan merupakan sebuah fakta dalam kehidupan sosial karena dalam kehidupan sosial terletak perbedaan dalam berbagai hal yang meletarbelakanginya, seperti sejarah, karakter masing-masing orang, jenis kelamin, dan pandangan hidup. konflik merupakam hubungan dua pihak atau lebih yang memiliki tujuan yang bertentangan.

Teori konflik (con/lict theory) Menurut teori ini konflik berasal dari pertentangan kelas antarakelompok tertindas dan kelompok penguasa sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini berpedoman pada pemikiran Karl Mam yang menyebutkan bahwa konflik sosial merupakan sumber yang paling penting dan berpengaruh dalam semua perubahan sosial. Ralf Dahrendorf berpendapat bahwa semua perubahan sosial hasil dari konflik kelas di masyarakat. Iya yakin bahwa konflik dan pertentangan

selalu ada dalam setiap bagian masyarakat Tahap-tahap suatu masalah sosial.19

Masalah-masalah sosial yang ada dimasyarakat menyangkut nilai-nilai sosial dan norma. Masalah ialah persoalan yang menyangkut tata kelakuan yang dianggap imnormal, yang betentangan dengan hukan dab berifat merusak. Oleh arena itu masalah sosial tidak mungkin ditelaah tanpa adanya pertimbangan ukuran-ukuran dari masyarakat mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.

Masalah sosial timbul akibat adanya interaksi sosial anatara individu, individu dengan kelompok atau antar kelompok. interaksi sosial menyangkut pada ukuran nilai, adat istiadat, tradsis, dan ideologi.

(16)

Apabila unur-unsur diatas terjadi bentrokan maka akan menimbukan

kegoncangan daam hubungan sosial ( dikutip dari cuture socioogi halaman741).20

Masalah sosial timbul dari perbedaan pandangan dan kebutuhan yang ada diri manusia yang bersumber dari faktor-faktor ekonomis, biologis, biopsikologis dan kebudayaan. setiap masyarakat memiliki norma yang menjadi pedoman dalam kehiduapnnya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Tindakan penyimpangan yang melanggar norma yang memunculkan gejolak permasalahan sosial. Masalah sosial dapat diklaifiksikanberdasarkan smber-sumbernya yaitu permasalahan yang berasal dari ekonomis anatar lain kemiskinan, pengangguran dan sebagainya.

Masalah sosial dianggap sebagai kejahatan yang meresahkan masyarakat. Menurut pendpat Horald A. Phelps ada empat sumber yang menimbulkan permasalahan sosial yaitu,

1. Faktor ekonomis, diantaranya termasuk kemiskinan, pengangguran, dan sebagaina

2. Faktor biologis diantaanya, penyakit-penyakit jasmani dan cacat

3. Faktor psikolois sebagai berikut seperti sakit syaraf, jiwa,lemah ingatan, bunuh

diri dan sebagainya

20 Ibid hal 311 Politik Pendidikan Agama Kebiasaan Ekonomi Rumah tangga Moral

(17)

4. Faktor yang berasal dri kebudayaan yaiu maslah umur, tidak punya tempat tinggal, perceraian, kejahatan, kenakalan remaja, perselisihan-perseisihan

agama,suku dan sebagainya21

Dengan demikian masalah sosial terkait dengn suatu keadaan ketidak seimbangan anatara unusr nilai-nilai sosoal an norma sosial didalam masyarakat yang bisa membawa bahya bagi masyarakat.

3. Kehidupan sosial

Manusia sejak lahir sudah diciptakan sebagai mahkluk sosial, tentunya tidak bisa hidup sendiri melainkan butuh berinteraksi dengan yang lainya seperti lingkungan dimana ia tinggal dan alam sekitar. Didalami kehidupan sosial tentunya ada unsur-unsur kemasyarakatan sehingga terciptalah kehidupan sosial. Di dalam kehidupan soosial kita akan menumukan interksi sosial yang terjadi dimasyarakat melalyi suatu kegiatan sosial seperti gotong royong saling berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan agar tercipta suatau kondisi yang aaman dan nyaman didlam kehidupan. Dalam kehidupan sosial terdapat unsur-unsur penting yang dianut oleh masyarakat seperti rasa saling menghormati dan menghargai anatar sesama sehingga tercipta kehiddupan sosial yang nyaman. Didalam suatu kehidupan sosial yang berada ditengah-tengah masyarakat lelalu terkait dengan adanya interaksi sosial, baik interaksi yang terjadi sesama individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Tanpa disadari manusia sejak lahir sudah melakukan proses interkasi dengan dunia nyata. Kita baru menyadari bahwa kita adalah makhluk sosial saat berdiskusi dengan teman, ditegur orang tua, bertengkar dengan tetangga, dan

bentuk interaksi sosial lainnya.22

Interkasi sosial merupakan faktor paling penting dalam kehidupan sosial, karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu:

1) Adanya kontak sosial

Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut:

a) Antara orang-perorangan

21

Abdulsyani.2007. Sosiologi Skematika, Teori Dan Terapan.Jakarta: Pt Bumi Aksara.Hal 1183 22 Idianto Musim, Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2013, hlm 53

(18)

Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi melalui sosialisasi, yaitu suatu proses, di mana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana dia menjadi anggota.

b) Antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya.

Kontak sosial ini misalnya adalah apabila seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat atau apabila suatu partai politik memaksa anggota-anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan ideologi dan programnya.

c) Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya

Umpamanya adalah dua partai politik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan partai politik yang ketiga di dalam pemilihan umum. Atau apabila dua buah perusahaan bangunan mengadakan suatu kontrak untuk membuat jalan raya, jembatan, dan seterusnya di suatu wilayah yang baru dibuka.

2) Adanya komunikasi

Arti penting komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau

sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.23

a. Faktor terjadinya Interaksi Sosial

1) Imitasi

Imitasi adalah tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan. Sebagai suatu proses, imitasi berdampak positif bila yang ditiru adalah hal yang baik di mata masyarakat. Sebaliknya, imitasi menjadi negatif bila yang ditiru adalah hal yang negatif. 2) Sugesti

Sugesti adalah pemberian dan pengaruh atau pandangan dari satu pihak ke pihak lain.akibatnya, pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pengaruh/pandangan itu dan menerimanya secara sadar atau tidak sadar tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan oleh orang-orang yang berwibawa dan berpengaruh besar di lingkungan sosialnya, dari kelompok besar (mayoritas) terhadap kelompok kecil (minoritas), ataupun orang dewasa

(19)

terhadap anak-anak. Cepat atau lambatnya proses sugestin sangat bergantung pada usia, kepribadian, kemampuan intelektual, dan keadaan fisik seseorang.

3) Identifikasi

Identifikasi adalah kecendrungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama

dengan orang lain. Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi disebut idola

(kata idol berarti sosok yang dipuji). Identifikasi merupakan bentuk lanjutan dari proses imitasi dan proses sugesti yang pengaruhnya telah amat kuat. Misalnya, seorang remaja mengidentifikasikan dirinya dengan seorang penyanyi terkenal yang dia kagumi. Lalu, dia akan berusaha mengubah penampilan dirinya agar sama dengan penyanyi idolanya; mulai dari model rambut, pakaian, gaya bicara, bahkan sampai makanan kesukaannya. Pada umumya, proses identifikasi berlangsung secara kurang disadari oleh seseorang. Namun, yang pasti sang idola yang menjadi sasaran identifikasi benar-benar dikenal entah langsung (bertemu, berbicara) ataupun tak langsung (melalui media informasi).

4) Simpati

Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Rasa tertarik ini didasarkan oleh keinginnan untuk mengerti pihak lain demi memahami perasaanya ataupun bekerja sama dengannya. Dibandingkan ketika ketiga faktor interaksi sosial sebelumnya, proses simpati lebih lambat, namun pengaruhnya lebih mendalam dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama. Agar simpati dapat berlangsung, kedua pihak perlu saling mengerti, pihak yang satu terbuka mengungkapkan pikiran atau isi hatinya, sedangkan pihak yang lain mau menerimanya. Itulah sebabnya simpati menjadi besar hubungan persahabatan.

5) Empati

Empati mirip dengan perasaan simpati, namun empati tidak semata-mata merupakan perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Contohnya, kalau kita melihat seseorang mengalami kecelakaan sampai menderita luka berat dan orang itu adalah kerabat atau temen dekat kita, perasaan empati menempatkan kita seolah-olah perasaan kita ikut menderita, kita tidak hanya merasa kasihan terhadap orang yang mengalami musibah itu, tetapi kita pun ikut merasakan penderitaannya.

(20)

Demikian juga kalau seorang teman kita yang orang tuanya meninggal dunia kita sama-sama merasa kehilangan, seolah-olah orang tua kita sendiri yang meninggal dunia.

6) Motivasi

Motivasi adalah rangsangan atau pengaruh yang dapat diberikan oleh seorang individu kepada individu lain, seorang individu kepada kelompok, atau kelompok kepada kelompok lain. Pihak yang diberi motivasi akan mengikuti kemauan orang yang memberi motivasi, namun dia tetap bersifat kritis, rasional, dan bertanggung jawab. Berbeda dengan sugesti, periloaku orang

yang menerima sugesti menjadi kurang rasional.24

Adapun kehidupan sosial di pedesaan pada umumnya masih bersifat tradisional yang masih dibatasi oleh adat istiadat. Namun konsep kekeluargaan dan kebersamaannya begitu kuat dan mereka akan lebih mudah dalam pergaulan bahkan mereka tidak hanya mengenal tetangganya saja namun mereka juga akan mengenal orang-orang dari luar desanya.

B. Penelitian Terdahulu

Sudah banyak penelitian mengenai Buruh migran khsusunya buruh migran wanita atau sering disebut dengan TKW, namun dalam penelitian kali ini penulis akan meneliti dari sisi yang berbeda yaitu peneliti akan lebih fokus pada bagaimana kehidupan sosial buruh migran yang ada di Desa Sukagumiwang ini terus semakin berlanjut sehingga membuat generasi muda pun tertarik untuk bekerja sebagai TKW karena melihat banyak tetangganya yang berangkat menjadi TKW bisa membli sawah, rumah,motor dan sebagainya. Walau pun tidak sedikit juga TKW yang gagal namun niat untuk berangkat ke luar negri masih sangat tinggi. Apa lagi di Indramayu itu sangat terkenal dengan Kabupaten yang paling banyak mengirmkan TKW nya dan salah satu desa yang menyuplai adalah desa Sukagumiwang. Tentu hal itu sangat menarik dan penting untuk dikaji mengingat julukan Indramayu yang terkenal dengan TKW dan relaitas yang ada didesa Sukagumiwang Mata rantai dalam kasus TKW itu masih berlanjutan, banyak wanitanya yang tidak ada dirumah melainkan mereka berkerja menjadi TKW di negara lain.

24 Ibid, hlm 54-55

(21)

Meninjau dari beberapa penelitian terdahulu yang mengkaji tentang persoalan buruh migran khususnya wanita, penulis mengambil beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan fokus penelitian, yakni sebagai berikut :

a. Ruston Jamali dengan judul Dinamika permasalahan sosial ekonomi buruh migran di

desa kalisari kecamatan losari kabupaten cirebon (studi kasus di desa kalisari kecamatan losari kabupaten cirebon),

Bahwasanya, faktor-faktor yang mempengarpuhi dinamika permasalahn sosial ekonomi buruh migran dan motivasi menjadi buruh migran yang ada di desa kalisari kecamatan Losari Cirebon yaitu mencari pengalaman baru, menghidupi keluarga di Indonesia dan di luar negeri mendapat gaji lebih besar (tinggi). Disisi lain masyarakat beralasan terhimpit kondisi ekonomi, mereka berpandangan di desa ingin bekerja apa, sedangkan kebutuhan sangat banyak tetapi penghasilan sangat minim. Banyak faktor yang membuat masyarakat berangkat keluar negeri untuk bekerja menjadi buruh migran. Seperti, rendahnya pendidikan, gaji yang menggiurkan, dan sebagainya.

b. Melihat penelitian yang dilakukan oleh Abdul Gopur tentang Pergeseran peran dan

tanggung jawab wanita dalam keluarga TKW ( studi kasus keluarga TKW desa bojong Jatimulya Indramayu).

Bahwasanya, hampir semua penduduk terutama perempuan itu berprofesi sebagai TKW. Sedangkan pekerjaan suaminya menggantikan pekerjaan istrinya yaitu mengurus rumah tangga. Sedangkan usaha para suami bermacam-macam yaitu buruh tani, pembuat bata, supir dan sebaginya. dalam hal ini sangat terlihat jelas pergeseran peran tanggung jawab keluarga TKW yang lazimnya yang mencari nafkah adalah laki-laki namun karena penghasilan laki-laki didesa kurang mencukupi sehingga mengharuskan peran perempuan untuk ikut andil dalam memenuhi kebutuhan keluarganya bekerja sebagai TKW.

Referensi

Dokumen terkait

Kestabilan tegangan merupakan kemampuan dari sistem tenaga mempertahankan tegangan untuk tetap stabil pada semua bus setelah terjadi gangguan. Hal ini tergantung dari

Hal ini sejalan dengan pendapat Borg and Gall (Nursyaidah, t.t) bahwa ciri kedua dari penelitian dan pengembangan adalah “Mengembangkan produk berdasarkan temuan

Penyakit bercak hitam pada tanaman anggrek merupakan penyakit yang cepat menular melalui akar dan alat yang tidak steril, gejalanya timbul warna cokelat kehitaman pada bagian

Sementara individu yang memiliki AQ tinggi akan menjadikan hal tersebut sebagai tantangan dalam hidup dengan terus berjuang dengan gigih dan semangat yang besar untuk

Dengan telah diundangkannya Peraturan Dengan telah diundangkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2016 Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2016 tentang

Menurut ISO 14001 dalam Kuhre (1996), Tim Respon Gawat Darurat harus terdiri dari para pekerja yang memiliki pengetahuan atau sudah terlatih untuk bertindak dalam keadaan

Dari konsentrasi CO yang terukur, nampak bahwa nilai rata-rata maksimum terjadi pada pagi hari dan pada malam hari dibanding pada siang hari baik di musim kemarau

Pada pengujian Inverter Setengah Jembatan Ganda dengan menambahkan 200 ml air pada panci kompor induksi, ternyata menghasilkan peningkatan suhu air pada panci seperti yang